Anda di halaman 1dari 9

IBTIDA’IY : Jurnal Prodi PGMI

http://journal.ummat.ac.id/index.php/ibtidaiy
p- ISSN 2502 - 504X | e- ISSN 2615 – 1332
DOI: 10.31764 | Vol. 6, No. 1, April 2021

POLA PEMBINAAN MORAL KEAGAMAAN NARAPIDANA


MASA PANDEMI COVID 19

Mardiyah Hayati 1, Alfiatun2


1Program Studi PGMI, Universitas Muhammadiyah Mataram, 2 SMP Negeri 01 Kediri- Lombok Barat, Indonesia
Mardiyahhayati4@gmail.com1, alfiatunhj@gmail.com 2

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Abstrak: Sistem pemasyarakatan bertujuan untuk mengembalikan Warga binaan
Riwayat Artikel: Pemasyarakatan di Lembaga Pemsyarakatan Perempuan Kelas III Mataram sebagai warga yang
Diterima: 02-03-2021 baik, sekaligus melindungi masyarakat terhadap kemungkinan berulangnya tindak pidana,
Disetujui: 30-04 -2021 sehingga diperlukan keikutsertaan masyarakat dalam program pembinaan dengan mengadakan
kerjasama dalam proses pembinaan agama. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pola
pembinaan moral keagamaan bagi narapidana dan tahanan di Lembaga Pemasyarakatan
Perempuan Mataram, 2) Mengetahui implikasi pembinaan moral kegamaan Narapidana di masa
Kata Kunci: pandemic Covid 19, 3) Mengetahui kendala pada proses pembinaan keagamaan pada
narapidana masa Covid 19 di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Mataram. Metode
Pembinaan Moral pengumpulan data dilakukan dengan tiga metode yaitu 1) Wawancara, 2) Observasi dan 3)
Keagamaan Dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa: 1. Pembinaan tidak bisa maksimal
Narapidana, karena menggunakan sistem online. 2. Peserta warga binaan kurang fokus disebabkan
Lembaga seringnya gangguan jaringan 3. Adanya perbedaan pendidikan para narapidana menjadi
kendala dalam menjalankan materi dan silabus yang sudah di persiapkan sebelumnya
Pemasyarakatan
Perempuan Mataram,
Pandemi Covid 19. Abstract: The correctional system aims to return the prisoners in the Class III Mataram
Women's Penitentiary as good citizens while protecting the community against the possibility of
repeating criminal acts, so that community participation in the coaching program is needed by
cooperating in the process of religious development. This study aims to 1) find out the pattern of
religious moral development for prisoners and detainees at the Mataram Women's Correctional
Institution, 2) find out the implications of religious moral development for prisoners during the
Covid 19 pandemic, 3) find out the obstacles in the process of religious development for inmates
Keywords during the Covid 19 period in the prison. Mataram Women's Correctional. Methods of data
Convict Religious Moral collection are done by three methods, namely 1) Interview, 2) Observation, and 3) Documentation.
Development, The results of this study found that: 1. Coaching cannot be maximized because it uses an online
Mataram Women's system. 2. The inmates lack focus due to frequent network disturbances 3. The difference in the
Correctional Institution, education of the prisoners becomes an obstacle in carrying out the materials and syllabus that
Covid-19 pandemic have been prepared previously.

————————————————————

agama. Padahal moral tanpa agama tidak


A. LATAR BELAKANG berfungsi.
Hidup dan kehidupan adalah sebuah Pergeseran nilai-nilai agama, akhlak,
proses bagi setiap manusia untuk selalu moralitas, nilai budaya yang berujung pada
bergerak.Hidup pada abad modern yang semakin tindakan kriminalitas ini tentu dipengaruhi banyak
canggih,bukan hal yang mudah bagi manusia. faktor, diantaranya adalah kemajuan-kemajuan
Mereka semakin dihadapkan pada persoalan diri pada beberapa aspek kehidupan, yang
sendiri maupun pada lingkungan pergaulan memposisikan setiap anggota masyarakat untuk
mereka. Keadaan masyarakat dan kondisi bersaing secara keras dan tidak mengindahkan
lingkungan dalam berbagai corak dan bentuknya tata aturan sosial secara fair. Pada dasarnya setiap
akan berpengaruh, baik langsung maupun tidak masyarakat yang telah maju dan modern,
langsung pada manusia itu sendiri. berkepentingan untuk mengendalikan kejahatan
Kondisi demikian disebabkan oleh karena dan menguranginya serendah mungkin.(Romli
adanya penurunan nilai-nilai sosial secara drastis, :2010:3) Salah satu solusinya adalah dengan
disamping adanya degradasi common interes pembinaan moral. Pembinaan adalah sesuatu yang
masyarakat terhadap pelaksanaan nilai-nilai sangat penting karena maju mundurnya
suatubangsa terletak pada baik buruknya moral
45
46 Ibtida’iy : Jurnal Prodi PGMI | Vol.6, No.1, April 2021, hal. 45-53

masyarakat tersebut. Masalah moral adalah suatu Narapidana juga adalah makhluk
masalah yang menjadi perhatian orang dimana sosial,oleh karena itu haruslah di tanamkan kepada
saja, baik dalam masyarakatyang telah maju, setiap narapidana bahwa ia adalah anggota
maupun dalam masyarakat yang masih masyarakat. Setiap anggota masyarakat harus
terbelakang,(Zakiah :2020) yang selalu mewarnai menaati, mematuhi, menjalankan kaidah-kaidah
kehidupan manusia dari masa ke masa. Persoalan yang berlaku di masyarakat. Maka didalam sistem
moral menjadi salah satu dari berbagai pemasyarakatan dalam pembinaannya, narapidana
kompleksitas persoalan kemanusiaan yang tidak boleh diasingkan dari masyarakat ramai,
senantiasa harus dicermatisecara serius, sebab melainkan perlu dipergaulkan ke tengah-tengah
seiring dengan laju modernitas,kompleksitas masyarakat umum (Mappanyompa & Ali, 2017).
persoalan manusiapun semakin bertambah. Salah satu cara yang ditempuh pemerintah
(Zainul, dkk: 2012) untuk menanggulangi kriminalitas,yaitu dengan
Dalamprinsip-prinsip untuk pendidikan cara memberi pembinaan bagi para pelaku tindak
nilai, moral dankarakter, maka salah satu kriminal/narapidana yang dilaksanakan disebuah
prinsipnya adalah prinsip disiplin diri ( self lembaga tertentu yang di sebut Lembaga
discipline), yang terdiri dari nilai, moral dan Pemasyarakatan. Pembinaan narapidana
karakter kebulatan tekad (determination), mempunyai arti memperlakukan seseorang yang
kepatuhan (obedience),dan pengendalian berstatus narapidana untuk dibangun agar bangkit
(restraint), “When we have the determination to menjadi seseorang yang baik. Lembaga
restraint ourlower desires, the door is opened for us Pemasyarakatan menjadi lembaga yang dibebani
to fulfill our highest aspira-tions. Through obedience peran untuk melayani kepentingan masyarakat
to our higher self, we develop an inner con-trol and terutama memberikan dampak penghukuman.
greater confidence on ourselves ”. Salah satu lembaga pemasyarakatan yang
(www.teachingvalues.com; July 9, 2008). Tekad berperan membina tahanan dan narapidana di
seseorang untuk mengendalikanhasrat-hasrat yang wilayah Nusa Tenggara Barat adalah Lembaga
lebih rendah, akan terbuka bagi Pemasyarakatan Perempuan kelas III kota
pemenuhanaspirasi-aspirasinya yang tertinggi. Mataram.Sebagai kota yang sedang berkembang
Salah satunya adalah melaluinilai, moral dan dan merupakan ibukota provinsi Nusa Tenggara
karakter kepatuhan terhadap diri yang lebihtinggi, Barat kota Mataram memiliki tingkat kriminalitas
mengembangkan kontrol diri dan kepercayaan yang cukup tinggi. Oleh sebab itu Lembaga
yang lebih besar terhadap diri sendiri. Untuk Pemasyarakatan ikut andil dalam memberikan
mengembangkan kontrol diridan kepercayaan, pembinaan bagi narapidana.
lebih dulu perlu dibentuk dan dibina nilai,moral Saat ini dunia sedang dihebohkan dengan
dan karakter kepatuhan. (Sarbaini :2012: 9) adanya penyakit/wabah virus Covid 19 termasuk
Dalam pandangan al-Qur’an semua sifat Indonesia adalah salah satu negara yang terjangkit
manusia dibagi dalam dua kategori yang secara virus tersebut.Virus ini sangat berbahaya apalagi
radikal sangat bertentangan, mengingat kenyataan penyebarannya sangat cepat. WHO merilis kurang
bahwa kategori-kategori tersebut sangat kongkrit lebih ada 100 negara terjangkit oleh virus ini.Di
dan secara semantik sungguh tepat untuk disebut Indonesia kasus ini sudah puluhan ribu. Dengan
dengan predikat baik dan buruk atau benar dan adanya virus ini Kementrian Hukum dan HAM
salah. Secara sederhana dapat dikatakan kelas Republik Indonesia Direktorat Jendral
yang memiliki sifat moral yang positif dan kelas Pemasyarakatan mengeluarkan Surat Edaran No :
yang memiliki sifat moral yang negatif. PAS-OT.02.02.17 Tentang Penanganan Covid 19
Narapidana adalah orang yang pada suatu dan ditindaklanjuti oleh Kantor Kementrian
waktu tertentu menjalani pidana, karena dicabut Hukum dan HAM Provinsi Nusa Tenggara Barat No
kemerdekaan bergeraknya berdasarkan keputusan : W.21.PK.01.07.01-1014. Dengan adanya Surat
hakim. Narapidana adalah seorang terhukum yang Edaran tersebut maka pembinaan di Lembaga
dikenakan pidana dengan menghilangkan Pemasyarakatan Perempuan Mataram khususnya
kemerdekaannya ditengah-tengah masyarakat pembinaan moralkeagamaan merubah pola
yang telah mendapat putusan pengadilan (hakim). pembinaan. Awalnya pembinaan dilakukan dengan
Tujuan dari hukuman ini adalah untuk menjerakan tatap muka,maka saat ini sebagian pembinaan
dan melindungi masyarakat terhadap kejahatan dilakukan dengan pertemuan daring (dalam
yang telah di lakukannya. Pelaksanaan hukuman jaringan). Tentu ini sangat berpengaruh terhadap
itu berbentuk melakukan penutupan paksa dengan proses dan hasil pembinaan narapidana. Disatu sisi
jalan diasingkan dari masyarakat kedalam lembaga jumlah penghuni Lembaga Pemasyarakatan
pemasyarakatan/Rumah tahanan negara. semakin hari semakin bertambah.
Mardiyah Hayati , Pola Pembinaan Moral... 47

peraturan perundang-undangan dan


1. Dasar Pembinaan Moral Agama Islam peraturan pelaksanaannya yang merupakan
Narapidana. landasan struktural yang menunjang atau
Dasar pembinaan moral keagamaan Islam melaksanakan dasar bagi ketentuan
narapidana adalah acuan bagi para pelaksana dan operasional suatu konsepsi, dalam hal ini
pendukung pembinaan moral agama dimana pada konsepsi pemasyarakatan; b. Harus tersedia
dasarnya sama dengan dasar hukum pembinaan sarana personil yang mencukupi dan
dan dakwah agama, sebab sesungguhnya tujuan memadai bagi kebutuhan pelaksanaan tugas
pokok dari dakwah adalah membina mental dan pembinaan narapidana; c. Sarana
moral seseorang ke arah yang sesuai dengan administrasi keuangan, sebagai sarana
ajaran agama sebagaimana yang tercantum dalam materiil untuk kebutuhan operasional; d.
al-Qur’an surat An Nahl (16): 125 : Sarana fisik yang sesuai dengan kebutuhan
“Serulah (manusia) kepada jalanTuhan-mu bagi pelaksanaan pembinaan narapidana
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan dalam proses pemasyarakatan.
bantahlah mereka dengan cara yang baik. b. b.Proses Pembinaan Narapidana dalam
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih Sistem Pemasyarakatan.
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan- Saat seorang narapidana menjalani vonis
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang dijatuhkan oleh pengadilan, maka hak-hanya
yang mendapat petunjuk”. sebagai warga negara akan dibatasi. Sesuai
Dari ayat diatas jelas bahwa pembinaan Undang-Undang Nomer 12 Tahun 1995,
moral agama adalah merupakan tanggungjawab Narapidana adalah terpidana yang menjalani
setiap muslim berdasarkan kemampuannya pidana hilang kemerdekaannya di Lembaga
masing-masing, dan pembinaan moral agama bagi Pemasyarakatan. Tetapi walaupun narapidana
narapidana juga merupakan bagian dari proses kehilangan kemerdekaannya, ada hak-hak
pembinaan. narapidana yang dilindungi dalam Sistem
Pemasyarakatan Indonesia.
2. Tujuan Pembinaan Moral Agama Islam Pembinaan adalah kegiatan yang bertujuan
Narapidana untuk menumbuhkan, mengembangkan,
Pembinaan sebagai sarana untuk memberi meningkatkan potensi yang ada dalam diri Warga
dan mendidik agar tercipta hasil binaan yang Binaan Pemasyarakatan, maka selayaknya kegiatan
sesuai dengan yang ingin dicapai pembina tersebut dilakukan secara terus menerus dan
sangatlah penting, terutama bila pembinaan itu terpadu.
menyangkut kompleksitas manusia yang memiliki Menurut Adi Sudjatno ruang lingkup
beragam harapan dan cita-cita. Dalam Kitab pembinaan berdasarkan Keputusan Mentri
Undang-Undang Hukum Pidana Tujuan pembinaan Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M.02-
di lembaga pemasyarakatan dibagi kedalam 3 hal: PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan
a. Setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan Narapidana dapat di bagi ke dalam 2 (dua) bidang
tidak lagi melakukan tindakan pidana, yakni : (
b. Menjadi manusia yang berguna, berperan aktif 1) Pembinaan Kepribadian yang meliputi antara
dan kreatif dalam membangun bangsa dan lain:
negaranya, a) Pembinaan kesadaran beragama
c. Mampu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang b) Pembinaan berbangsa dan bernegara
Maha Esa dan mendapatkan kebahagiaan di c) Pembinaan kemampuan intelektual
dunia dan akhirat. (kecerdasan)
d) Pembinaan kesadaran hukum
3. Lembaga Pemasyarakatan Dalam e) Pembinaan mengintegrasikan diri dengan
Pembinaan Narapidana masyarakat
a. Pola Pembinaan Narapidana dalam Sistem 2) Pembinaan kemandirian diberikan melalui
Pemasyarakatan. Sistem Pemasyarakatan di program-program:
negara kita dalam kenyataannya belum a) Keterampilan untuk mendukung usaha
dapat sepenuhnya dikatakan sebagai suatu mandiri, misalnya kerajinan tangan, industri
sistem pemasyarakatan yang sesungguhnya. rumah tangga, reparasi mesin dan alat-alat
Gunakarya berpendapat bahwa apabila kita elektronika dan sebagainya.
membahas tentang sistem pemasyarakatan b) Ketrampilan untuk mendukung usaha
yang sesungguhnya harus memiliki beberapa industri kecil, misalnya pengelolaan bahan
unsur, yaitu: a. Harus adanya sarana mentah dari sektor pertanian dan bahan
48 Ibtida’iy : Jurnal Prodi PGMI | Vol.6, No.1, April 2021, hal. 45-53

alam menjadi bahan setengah jadi dan nilai-nilai. Ada bermacam-macam nilai, seperti
menjadi bahan jadi nilai logis (benar-salah), nilai estetis (indah-jelek),
c) Keterampilan yang dikembangkan sesuai ataupun nilai moral (baik-buruk). Norma moral
dengan bakat narapidana masing-masing adalah tolok ukur yang dipakai untuk mengukur
d) Ketrampilan untuk mendukung usaha-usaha kebaikan seseorang. Dengan norma moral kita
industri atau kegiatan pertanian/ akan dinilai. Nilai moral tidak dapat terpisah
perkebunan dengan menggunakan teknologi secara tegas dengan perspektif nilai pada
madya atau teknologi tinggi, misalnya umumnya. Setiap nilai dapat memperoleh bobot
industri kulit, pabrik tekstil dan sebagainya. moral jika diikutsertakan dalam tingkah laku
Selain dari pada Pola Pembinaan moral. Kejujuran, misalnya merupakan suatu nilai
Narapidana berdasarkan Keputusan Menteri moral, namun kejujuran itu sendiri seolah tidak
Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M.02- bermakna secara hakiki, jika tidak dikaitkan
PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan dengan sistem nilai dasar lainnya misalnya nilai
Narapidana/Tahanan, maka menurut Adi Sujatno ekonomis. Kesetiaan merupakan contoh nilai
ada unsur-unsur pokok dalam menunjang tujuan moral, namun kesetiaan baru akan memiliki makna
pembinaan dalam sistem pemasyarakatan, antara jika dikaitkan dengan nilai luhur cinta kasih dan
lain: hubungan suami istri.
1) Narapidana itu sendiri Salah satu hal yang dapat memberikan
2) Para petugas/ pegawai lembaga nilai-nilai positif pada penghuni Lembaga
pemasyarakatan Pemasyarakatan adalah dengan memberikan
3) Masyarakat, dalam hal ini yang meliputi pembekalan agama. (Irma :2017). Nilai positif
instansi-instansi swasta, organisasi sosial yang dimaksud tentu saja nilai moral.
kemasyarakatan, keluarga dari narapidana itu Agama tidak dapat dipisahkan dengan
sendiri. moral, demikian juga sebaliknya. Seseorang tidak
mungkin dapat sungguh-sungguh hidup bermoral
4. Moralitas tanpa agama. Bukti bahwa moralitas itu berkaitan
Moral merupakan pengetahuan yang erat dengan agama di landasi dengan sejumlah
menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. alasan yaitu :
Moral juga berarti ajaran yang baik dan buruk, a. Moralitas pada hakekatnya bersangkut paut
perbuatan dan kelakuan. Moralisasi berarti, uraian dengan bagaimana manusia menjadi baik. Jalan
(pandangan, ajaran) tentang perbuatan kelakuan terbaik pencapaian kebahagiaan sejati adalah
yang baik. Demoralisasi, berarti kerusakan moral. melaksanakan perintah dan kehendak Tuhan.
Moral berasal dari bahasa Latin mos, bentuk Perintah dan kehendak Tuhan itu hanya bisa
jamaknya mores yang berarti adat atau cara hidup. diketahui melalui agama. Karenanya, moralitas
Moral dan moralitas di pakai untuk perbuatan yang akan hidup baik bagi manusia yang senantiasa
sedang dinilai. Moralitas menunjukkan pada suatu mengandalkan agama.
konsep yang keseluruhannya memaknai suatu b. Agama merupakan salah satu pranata
perbuatan dan berkaitan dengan hakekat nilai. kehidupan manusia yang paling lama bertahan
Moralitas sangat terkait dengan eksistensi manusia sejak dahulu kala. Alasan ini semakin
seutuhnya. Driyarkara Norma moral adalah tolok memperkuat bukti bahwa moralitas dalam
ukur yang dipakai sebagai dasar oleh masyarakat masyarakat erat terjalin dengan praktek hidup
untuk mengukur sampai sejauh mana kebaikan beragama.
seseorang itu dalam rangka interaksi sosialnya. c. Agama menjadi penjamin yang kuat bagi hidup
Dengan norma moral manusia dinilai. Walaupun manusia bermoral.
moralitas dihubungkan dengan sikap dan perilaku Bagi seseorang yang di jatuhi hukuman
individu, namun individu hanya bisa bersikap pidana dan harus berada di lingkungan Lembaga
dalam konteks masyarakat yang memiliki budaya, Pemasyarakatan membutuhkan proses
struktur sosial, politik dan ekonomi tertentu. penyesuaian diri yang cukup berat. Salah satu yang
Moralitas publik yang dilatar belakangi oleh menunjukkan peran positif dalam penyesuaian diri
moralitas individual akan menghasilkan suatu narapidana adalah agama.
kepatutan untuk kepentingan bersama jika
kebijakan moralitas mengutamakan kepentingan 5. Pandemi Covid 19
publik dan bukan semata-mata kepentingan Pandemi Coronavirus 19 sangat banyak
pribadi tertentu maupun golongan. mempengaruhi berbagai kegiatan keagamaan di
Mencermati pengertian moral di atas, dunia. Pengaruh pandemic ini terhadap kehidupan
nampak bahwa moral selalu berhubungan dengan keagamaan termasuk pembatasan kegiatan ibadah
Mardiyah Hayati , Pola Pembinaan Moral... 49

di masjid juga pembatasan perayaan hari besar Pemasyarakatan Perempuan pada masa
agama. Hal ini dalam rangka mencegah Pandemi Covid 19.Peneliti akan mengamati
berkumpulnya banyak orang selama masa secara langsung dan natural tanpa rekayasa
pandemi. Kementrian agama Republik Indonesia yang terjadi selama observasi berlangsung.
menyerukan sholat Jum’at ditiadakan. Ummat Untuk memperoleh data yang cermat peneliti
Islam diserukan untuk melaksanakan sholat di akan berupaya untuk memasuki kondisi obyek.
rumah dan menghindari datang ke masjid untik b. Metode wawancara. Menurut Esterberg (dalam
sholat berjama’ah. Kegiatan rutin masyarakat Sugiyono, 2016:232) wawancara merupakan
Indonesia menjelang Iedhul Fitri yaitu mudik juga pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
ditiadakan di tahun 2021 ini. Dengan merebaknya dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat
virus corona aktivitas masyarakat banyak dikonstruksikan makna dalam suatu topik
berkurang tidak seperti biasanya bahkan ada tertentu. Dalam penelitian ini, wawancara yang
sebagian daerah menerapkan lockdown sampai digunakan adalah wawancara semi terstruktur.
waktu yang ditentukan dan masyarakat tidak bisa Wawancara semi terstruktur bertujuan untuk
menolak untuk beraktivitas dirumah. menemukan permasalahan secara lebih
Demikian juga dengan kegiatan di Lembaga terbuka, dimana narasumber diminta pendapat
Pemasyarakatan. Melalui Surat edaran dari dan idenya. Metode ini digunakan untuk
Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia Dirjen memperoleh informasi yang bersumber dari
Pemasyarakatan tentang Penanganan Covid 19 dan kepala LPP,petugas/pegawai,penyuluh
ditindaklanjuti oleh Kantor Kementrian Hukum agama/pembimbing agama dan warga binaan
dan HAM Provinsi Nusa Tenggara Barat, maka pemasyarakatan.
pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan c. Metode dokumentasi adalah dokumen berupa
Perempuan Kelas III Mataram juga mengalami catatan peristiwa yang sudah berlalu dan tersaji
banyak penyesuaian. Sebagian program Bimbingan dalam bentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
agama dilakukan secara virtual.Untuk kondisi monumental dari seseorang. Dokumen
tertentu juga dilakukan tatap mukaHal ini tentu membuat hasil dari wawancara atau observasi
membuat para pembimbing harus mengalihkan akan lebih dipercaya atau kredibel. (Sugiyono,
strategi bimbingan yang semula dilakukan tatap 2016:240). Dari definisi tersebut diketahui
muka secara penuh maka sekarang harus bahwa tehnik dokumentasi adalah suatu tehnik
menggunakan media sosial yang menjadi alat penelitian yang ditujukan kepada penguraian
penting dalam membantu aktivitas dakwah dan dan penjelasan terhadap apa yang tengah
bimbingan bagi narapidana. berlangsung melalui sumber-sumber dokumen
dalam menggali suatu data. Dalam hal ini adalah
B. METODE PENELITIAN dokumentasi tentang materi,strategi dan pola
1. Teknik Pengumpulan Data Bimbingan moral Keagamaan di Lembaga
Metode pengumpulan data yang di gunakan Perempuan Mataram.
dalam penelitian ini adalah : observasi, wawancara
dan dokumentasi. 2. Analisis Data
a. Metode observasi atau pengamatan di lakukan Beberapa langkah yang dapat dilakukan
pada waktu tindakan sedang dalam menganalisis data antara lain : Langkah
berlangsung.(Sugiyono :2012:85) Observasi pertama adalah mereduksi data. Reduksi dilakukan
pertama kali dilakukan secara menyeluruh dengan mengumpulkan data dari hasil
terhadap phenomena yang akan diteliti dengan wawancara,obsevasi dan dokumentasi serta data
melakukan penelitian melalui kajian pustaka lapangan,kemudian dipilih dan dikelompokkan
dan fenomena lapangan yang akan di teliti guna berdasarkan kemiripan data. Hasilnya kemudian
memperoleh fokus penelitian dan mempelajari akan diolah,diklasfikasi,dianalisis dan disimpulkan.
masalah penelitian. Dengan demikian obsevasi Langkah kedua yaitu penyajian data. Dalam
adalah pengamatan atau penyelidikan yang hal ini data yang telah dikatagorikan tersebut
digunakan dengan menggunakan alat kemudian diorganisasikan sebagai bahan
indera,baik langsung maupun tidak langsung penyajian data. Data tersebut disajikan secara
terhadap fakta-fakta atau gejala-gejala yang deskriptif yang didasarkan pada aspek yang diteliti
akan diteliti. Tehnik obsevasi digunakan untuk sehingga dimungkinkan dapat memberikan
membuktikan kebenaran data atau informasi gambaran seluruhnya atau sebagian dari aspek
yang diperoleh melalui wawancara. Dalam yang akan diteliti.
observasi akan diamati adalah proses Langkah ketiga verifikasi dan
bimbingan agama Islam di lembaga menyimpulkan,dalam hal ini peneliti akan
50 Ibtida’iy : Jurnal Prodi PGMI | Vol.6, No.1, April 2021, hal. 45-53

menyeleksi kembali, mengklasifikasi dan maka pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan


menganalisi data kemudian menyimpulkan Perempuan Mataram khususnya pembinaan moral
kembali. Tehnik pengambilan kesimpulan yang agama Islam merubah pola pembinaan. Awalnya
dipakai adalah metode deduksi dan induksi.Setelah pembinaan dilakukan dengan tatap muka,maka
itu data dianggap selesai dan dijadikan sebagai saat ini sebagian besar pembinaan dilakukan
data akhir yang dijadikan sebagai bahan laporan dengan daring (dalam jaringan). Namun pada
penelitian. (Sugiyono : 2014: 402) kenyataannya pertemuan tatap muka juga sering
dilakukan karena berbagai sebab.Adapun
C. HASIL DAN PEMBAHASAN pembinaan moral keagamaan bagi tahanan dan
Di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan narapidana yang dilaksanakan di LPP Kelas III
kelas IIIMataram menerapkan pola pembinaan Mataram diberikan berdasarkan pada agama yang
narapidana berdasarkan peraturan perundangan- dianut oleh warga binaan pemasyarakatan,
undangan yang berlaku. Pembinaan keagamaan khususnya bagi yang beragama Islam meliputi :
diberikan kepada warga binaan pemasyarakatan
berdasarkan agama yang dianut oleh warga binaan 1. Pengajian Rutin.
pemasyarakatan. Bagi warga binaan Kegiatan ini wajib diikuti oleh semua narapidana
pemasyarakatan yang beragama Islam diberikan dan tahanan yang beragama Islam. Dilaksanakan
pembinaan rohani diantaranya pembinaan sholat, minimal 1 kali dalam 1 pekan dengan bekerjasama
baca tulis al-Qur’an, ceramah-ceramah agama dengan Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah
melalui pengajian, kegiatan intensif di bulan ‘Aisyiyah NTB dengan sukarela. Materi yang
Ramadhan dan lain-lain. Kegiatan tersebut diberikan pada pengajian ini adalah: tauhid,
bergiliran sesuai dengan jadwal yang telah akhlaq, fiqih, baca tulis al-Qur’an, dan Sejarah/
ditentukan. (Dewi Andriani : 27 April 2021). Hal Tarikh Islam dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk
yang sama juga diberikan kepada narapidana yang membekali tahanan dan narapidana dalam belajar
beragama lain misalnya untuk yang beragama dan mendalami ajaran Islam.
Hindu diberikan kegiatan belajar Weda. Khusus Berikut adalah data keaktifan warga binaan
untuk narapidana di Lembaga Pemasyarakatan pemasyarakatan wanita di Blok Melati dalam
Perempuan Mataram, pembinaan dilakukan secara mengikuti pengajian rutin :
berkesinambungan, pembinaan kepribadian
misalnya dengan melakukan sholat berjama’ah, Tabel 1
olahraga yoga, bulutangkis, volleyball. Pelaksanaan Pelaksanaan Pengajian rutin
pembinaan kemandirian diantaranya ketrampilan
membuat bunga, menjahit, menyulam, serta No Pengajian rutin Frekwensi Prosentase
berbagai pekerjaan rumah tangga seperti
1. Mengikuti 100 95 %
kebersihan halaman, kebersihan kantor, dan
petugas dapur dilingkungan intern LPP. 2. Kadang-kadang 7 7%
(L.Syamsul: 27 April 2021) 3. Tidak mengikuti - -
Dalam penyampaian materi pembinaan
moral agama yang diberikan kepada warga binaan Jumlah warga binaan 107 orang 100%
pemasyarakatan wanita Lembaga pemasyarakatan
Perempuan Kelas III Mataram bekerjasama dengan Bila melihat tabel diatas, maka dapat
lembaga Majelis Tabligh PW ‘Aisyiyah NTB, dalam diketahui bahwa warga binaan pemasyarakatan
hal ini yang datang secara rutin untuk membina wanita yang selalu mengikuti kegiatan ini ada 104
adalah ustadzah Dra.Hj.Alfiatun dan Mardiyah orang, yang kadang-kadang mengikuti 7 orang,
Hayati M.Pd.I. sedangkan yang tidak pernah mengikuti tidak ada.
Salah seorang ustadzah menjelaskan bahwa Sebagaimana yang dikemukakan informan X yang
pendidikan dan ceramah-ceramah agama sangat mengemukakan manfaat mengikuti pengajian dan
perlu dilakukan secara terus-menerus agar warga kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya bahwa
binaan dapat menyadari kesalahan dan kekeliruan dengan aktif mengikuti kegiatan pembinaan
yang telah diperbuatnya sehingga dengan melalui pembinaan agama membuatnya
pemberian materi yang berkesinambungan mereka mengalami peningkatan dalam pemahaman dan
memahami norma moral dan norma agama yang pengetahuan mengenai berbagai aspek yang
perlu dipatuhi. (Hj. Alfiatun : 23 Maret 2021) terdapat dalam ajaran agama Islam seperti fiqh,
Pada masa pandemic Covid sekarang sejarah Islam dan lain-lain sehingga mengetahui
ini,Kementrian Hukum dan HM menerbitkan surat mana yang benar dan mana yang salah. Namun
edaran No : W.21.PK.01.07.01-1014 tentang karena pembinaan banyak dilakukan secara virtual
Penanganan Covid. Melalui surat edaran tersebut
Mardiyah Hayati , Pola Pembinaan Moral... 51

maka materi tidak bisa maksimal langgeng di akherat kelak serta sebagai petunjuk
mendengarkan.Pembinaan moral keagamaan dan pembeda antara yang benar dan yang salah.
membuatnya menjadi seorang individu yang lebih Disamping itu membaca al-Qur’an merupakan
baik. ibadah dan mendapatkan pahala yang besar.
“Alhamdulillah karena ada ustadzah yang Pelaksanaannya setiap hari terutama pada
memberikan pelajaran agama melalui pengajian, saat penelitian ini dilakukan bersamaan dengan
saya jadi tau Insya Allah saya coba amalkan. Saya bulan Ramadhan. Untuk siang hari dibimbing oleh
ingin keluarga bangga kalau ngeliat saya keluar petugas LPP dan malam hari oleh ustadhah
dari sini nanti saya udah ngerti agama. Saya senang Dra.Alfiatun dan Ustadzah Mardiyah Hayati
mendengarkan pengajian ustadzah karena sesudah sholat tarawih.
suaranya lembut sekali, kadang juga tinggi
suaranya tergantung materinya jadi saya senang, 3. Sholat Berjama’ah
apalagi kalau pembahasannya tentang cara Mendirikan shalat merupakan rukun Islam
bertaubat, saya senang sekali.”(Y:31 maret 2021) yang kedua. Mendirikan shalat secara kontinyu
Informan Z menyatakan bahwa pembinaan sesuai dengan waktu-waktu yang telah ditetapkan
agama Islam yang didapatnya di masa pandemi ini dengan memenuhi syarat dan rukunnya.
dirasakan kurang puas karena hanya Kedisiplinan shalat adalah salah satu aspek
mendengarkan pengajian ustadzah melalui virtual, pembinaan yang positif, yang dapat menjadikan
namun itu bisa tertutupi dengan adanya utadzah manusia hidup teratur dalam lingkungan
yang datang setiap malam ketika bulan Ramadhan. masyarakat. Dengan kewajiban shalat yang
Namuntetap saja tidak puas. diajarkan oleh ustadzah bersama pembina
Pelajaran akhlak yang didapatnya pemasyarakatan sebanyak lima kali sehari
menjadikannya mengetahui beberapa hal, seperti semalam, terdiri dari tujuhbelas raka’at, dapat
apa yang harus diperbuatnya dalam hidup, melatih kedisiplinan warga binaan
menjaga lisan dalam mengeluarkan kata-kata, pemasyarakatan untuk melaksanakan shalat tepat
mana yang benar mana yang salah, apa yang harus pada waktunya, sekaligus sebagai perantara untuk
diketahui dan siapa yang harus dikenal menurut mendekatkan diri kepada Allah SWT.
ajaran Islam. Hal tersebut seperti yang
diungkapkannya berikut ini : Tabel 2
Metode yang digunakan dalam kegiatan Pelaksanaan Shalat Lima waktu
pengajian rutin antara lain : (Hj.Alfiatun: 3 Maret (Observasi 24 April 2021)
2021) No Sholat 5 waktu Frekwensi Prosentase
a. Metode ceramah; metode ini digunakan para 1. Selalu melaksanakan 85 76,9 %
pembinadalam menyampaikan materi. 2. Melaksanakan 5 5%
b. Metode tanya jawab atau dialog: Apabila warga 3. Kadang-kadang 17 10 %
binaan pemasyarakatan menghadapi suatu Jumlah 107 Orang 100 %
permasalahan atau kurang paham terhadap
materi yang disampaikan, dapat ditanyakan Dalam pelaksanaan shalat, warga binaan
langsung kepada pembina, sehingga tidak pemasyarakatan sangat dianjurkan melakukannya
terjadi kesalahpahaman atau ketidakjelasan berjama’ah, karena pahala shalat berjama’ah lebih
dalam penerimaan materi. banyak daripada shalat sendiri. Selain itu juga
c. Materi praktek : materi ini tujuannya adalah dapat menumbuhkan kebersamaan antar warga
untuk memperjelas materi yang disampaikan binaan pemasyarakatan.
contohnya materi tentang sholat, wudhu, mandi
besar, tayammum dan lain-lain. Ustadzah 4. Kegiatan Bulan Ramadhan.
langsung mempraktekannya dan sering di putar Pada bulan suci Ramadhan, seluruh umat
video sholat. Islam di dunia diwajibkan berpuasa. Pada bulan
d. Menterjemahkan ayat dan menggali hikmah inilah waktu yang tepat untuk semakin
dari ayat-ayat al-Qur’an. memperbanyak amal kebajikan ketika di dunia.
Disamping berpuasa dibulan Ramadhan juga
2. Baca Tulis al-Qur’an/Tila>wah ayat. dilaksanakan shalat taraweh dengan imam
Materi ini diberikan dengan tujuan agar bergantian ustadzah dari Majelis Tabligh PW
warga binaan pemasyarakatan wanita memahami ‘Aisyiyah NTB sekaligus diisi dengan kultum dan
manfaat membaca al-Qur’an. Al-Qur’an adalah tadarrus al-Qur’an yang dilaksanakan setelah
kitab suci sekaligus sebagai pedoman hidup umat shalat taraweh.
Islam di dunia untuk menuju hidup yang lebih
52 Ibtida’iy : Jurnal Prodi PGMI | Vol.6, No.1, April 2021, hal. 45-53

5. Peringatan hari-hari besar Agama Islam, Kendala Pelaksanaan Pembinaan Moral


dilaksanakan dengan memberi ceramah dan Keagamaan di Lembaga Pemasyarakatan
pengajian umum dengan menitikberatkan pada Perempuan kelas III Mataram di Masa Covod 19.
tema yang menyangkut hari besar tersebut
kemudian diselingi dengan tanya jawab dan 1. Adanya perbedaan pendidikan warga binaan
diskusi seputar hal tersebut. pemasyarakatan.
6. Memperbanyak buku-buku tentang ajaran Salah satu kendala dalam penyampaian
agama Islam. materi dalam proses pembelajaran terhadap warga
a. Implikasi Pembinaan Moral Agama Terhadap binaan pemasyarakatan wanita adalah
Perubahan perilaku Narapidana di LPP Kelas III beragamnya latar belakang pendidikan.
Mataram. Penggunaan metode ceramah menjadikan para
Menurut pembina/penyuluh agama yang ustadzah kesulitan memberi pemahaman karena
telah membina moral agama bagi tahanan dan beragamnya tingkat pendidikan, latar belakang
narapidana perempuan melalui pendidikan dan sosiokultural, sehingga kemampuan warga dalam
pengajian di LPP bahwa proses pembinaan selama memahami materi pelajaran yang diberikan juga
ini telah berjalan secara rutin dan baik sehingga berbeda. Penyampaian materi pelajaran bisa jadi
memberikan pengaruh yang positif baik untuk terlalu tinggi atau rendah menurut kapasitas
narapidana itu sendiri maupun untuk warga binaan sehingga berdampak pada
lingkungannya. Selama ini tidak pernah terjadi keberhasilan program pembinaan.
keributan besar dan gejolak antar warga binaan. 2. Bimbingan Agama Islam dengan materi ibadah
Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh di tengah wabah Covid 19 memiliki beberapa
ustadzah berikut ini: kendala :
“Implikasi pembinaan agama yang kami a. Praktek ibadah tidak maksimal karena
rasakan selama ini antara lain adalah: 1) bagi visualisasi melalui media zoom sangat terbatas
petugas lembaga pemasyarakatan: disamping karena pembimbing kesulitan memberikan
dapat belajar bersama-sama dengan narapidana, praktek secara langsung saat menyampaikan
kami berpikir bahwa pembinaan agama membuat materi.
warga menjadi sangat tenang sehingga kami tidak b. Sebagian peserta sering tidak fokus mengikuti
terlalu capek mengatasi keributan antar napi, jadi bimbingan karena disaat sedang bimbingan
kami dapat bertugas dengan tenang. 2) bagi jaringan tiba tiba terjadi gangguan demikian
narapidana sendiri, pembinaan melalui pengajian juga dengan pembimbing. Yang semula sudah
dan pembinaan moral agama mendapat dorongan bersiap memberikan dan mempraktekkan
moril bahwa Allah pasti mau menerima taubat dari materi terjadi gangguan jaringan sehingga
kesalahan yang pernah dibuatnya, sehingga hati kehilangan konsentrasi ketika sedang
menjadi tenang, yang tadinya tidak bisa baca Al- berceramah.
Qur’an menjadi bisa, yang tadinya malas shalat c. Beberapa kali pembimbing tidak jadi
sekarang jadi mau shalat, bahkan shalat memberikan bimbingan karena terjadi kasus
sunnahpun menjadi kebutuhan.”(Hj.Alfiatun : tertentu,misalnya adanya percobaan bunuh diri
3Maret 2021) oleh salah seorang tahanan ketika proses
Petugas di LPP Kelas III Kota Mataram juga bimbingan sedang berjalan sehingga proses
merasakan manfaat dari penyampaian materi yang menjadi terhenti namun kemudian diadakan
secara rutin di berikan, berikut penuturan mb pertemuan dan bimbingan khusus kepada
Arum, salah seorang petugas LP Kelas III A narapidana tersebut.
Mataram :
“Saya juga senang jika dapat giliran tugas D. SIMPULAN
jaga pada saat waktunya pembinaan agama sebab Berdasarkan paparan data diatas,hasil
dapat ikut belajar bersama napi wanita, karena penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya
terus terang ilmu agama saya juga rendah, begitu maka simpulan dari penelitian ini adalah
juga dengan mengaji saya rasa sayapun mesti Pembinaan moral Keagamaan di Lembaga
belajar lagi.” (Arum: 24 maret 2021) Pelaksanaan Pemasyarakatan Kelas III Mataram sudah sesuai
pembinaan moral agama bagi narapidana wanita di dengan Keputusan Mentri Kehakiman Republik
Blok Melati LP kelas II A Kota Mataram juga Indonesia Nomor : M.02-PK 04.10 Tahun 1990
berimplikasi pada perubahan mental dan perilaku tentang Pola Pembinaan Narapidana yaitu
selama mereka berada di lembaga pemasyarakatan pembinaan kesadaran beragama dengn melakukan
yaitu ketika warga binaan pemasyarakatan merasa pengajian rutin keagamaan, baca tulis/ tilawah al-
hidup mereka lebih bermakna. Qur’an, pembinaan shalat berjamaah, intensitas
pembinaan di bulan ramadhan, memperbanyak
Mardiyah Hayati , Pola Pembinaan Moral... 53

buku-buku bacaan yang ada kaitannya dengan Agama Terhadap Penyesuaian Diri
agama. Metode yang dipergunakan dalam Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan,
penyampaian materi adalah metode ceramah, Jurnal Psikologi Sosial Fakultas Psikologi
tanya jawab/ metode praktek, dengan materi UI, Vol 3 No 13, Agustus 2017.
penumbuhkembangan moral pribadi narapidana Mubarok. Metodologi Dakwah Terhadap
Program pembinaan agama selama ini Narapidana. Jakarta: ProyekPenerangan
dianggap cukup berhasil menurunkan tingkat Bimbingan dan Dakwah DEPAG Media,
resedivisme karena hanya sedikit resedivis yang 2018.
kembali terkena kasus. Hal itu menunjukkan Nata, Abuddin.Akhlak Tasawuf. Jakarta: Rajawali
bahwa tingkat efektivitas pelaksanaan program Press, 2013.
yang cukup tinggi dalam menekan jumlah residivis. Priyanto, Dwija. Sistem Pelaksanaan Pidana
Menurut ustadzah, ada 2 dampak pembinaan Penjara di Indonesia.Bandung: Refika
moral agama : pertama : Bagi petugas lembaga Aditama, 2016.
pemasyarakatan diantaranya adalah mengurangi Romli Atmasasmita.Teori dan Kapita Selekta
residivisme. Dampak lainnya adalah munculnya Kriminalitas.Bandung: 2010.
semangat dari beberapa petugas wanita untuk Sarbaini (2012) Pembinaan Nilai Moral dan
sama-sama belajar dalam pengajian bersama karakter Kepatuhan Peserta Didik Terhadap
dengan warga binaan. Kedua : bagi narapidana : Norma Ketertiban di sekolah (Landasan
dengaan adanya pembinaan moral agama maka Konseptual, Teori, Juridis, dan Empiris),
ada yang memandu mereka dalam mendekatkan Yogyakarta; Aswaja Pressindo
diri kepada Allah, hati menjadi lebih tenang, yang Soedjatno, Adi. Sistem Pemasyarakatan Indonesia-
tadinya tidak bisa mengaji menjadi bisa. Yang Membangun Manusia Madani, Jakarta:
tadinya malas shalat menjadi rajin shalat, bahkan Dirjen Pemasyarakatan Hukum dan HAM
shalat sunnahpun menjadi kebutuhan. RI, 2014.
Hambatan/kendala dalam proses pembinaan Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
moral agama di masa pandemic Covid 19 : dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2012.
a. Praktek ibadah tidak maksimal karena Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan
visualisasi melalui media zoom sangat terbatas PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
karena pembimbing kesulitan memberikan Bandung: Alfabeta.
praktek secara langsung saat menyampaikan Mappanyompa, A. M. (2017). Urgensi
materi. Penggunaan Multimedia Interaktif
b. Sebagian peserta sering tidak fokus mengikuti Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar
bimbingan karena disaat sedang bimbingan Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Arab.
jaringan tiba tiba terjadi gangguan demikian 2(2), 54–80. https://scholar.google.com
juga dengan pembimbing. Yang semula sudah /citations?user=svq93hwAAAAJ&hl=en&
bersiap memberikan dan mempraktekkan
authuser=1
materi terjadi gangguan jaringan sehingga
kehilangan konsentrasi ketika sedang
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
berceramah. Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
c. Beberapa kali pembimbing tidak jadi Bandung: PT Alfabet.
memberikan bimbingan karena terjadi kasus Surajiyo. Manusia Susila di Indonesia dalam
tertentu,misalnya adanya percobaan bunuh Perpektif Filosofis, Jurnal Humaniora UGM,
diri oleh salah seorang tahanan ketika proses Vol XII, no 2,2012.
bimbingan sedang berjalan sehingga proses Ulwan, Abdullah Nashih. 2015. Tarbiyat al Aulad fi
menjadi terhenti namun kemudian diadakan al Islam,Mesir,Dar el Salam (terjemah:
pertemuan dan bimbingan khusus kepada Pendidikan Anak dalam Islam)., Jawa
narapidana tersebut. Tengah: Al-Andalus.
Widiyanti Ninik dan Yulius Waskita. Kejahatan
DAFTAR RUJUKAN Dalam Masyarakat dan Pencegahannya.
Jakarta: Bina Aksara,2017.
Arifin, Zainul, dkk. Al Qur’an dan Tantangan Wiranata, I Gede AB. Dasar-Dasar Etika dan
Modernitas. Yogyakarta: Gama Media, 2012. Moralitas Pengantar Kajian Etika Profesi
Darajat, Zakiyah. Islam dan Kesehatan Mental, Hukum, Bandung : Mandar Maju, 2011.
2020.
Faqih Ainur Rohim. Bimbingan dan Konseling
Dalam Islam, Yogyakarta, UII Press, 2011.
Irma Silawaty dan Mochamad Ramdan. Peran

Anda mungkin juga menyukai