Anda di halaman 1dari 7

KEMEROSOTAN NILAI PERSATUAN DALAM BHINEKA TUNGGAL IKA

ARTIKEL ILMIAH
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan
dari dosen pengampuh Bapak Rivaldi Moha, SH., MH.)

Oleh :
Gita Ayu Puspita Mokodompit
1011422264

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022

1
KEMEROSOTAN NILAI MORAL YANG TERJADI PADA GENERASI MUDA DI ERA MODERN

Gita Ayu Puspita Mokodompit


Universitas Negeri Gorontalo
Email : gitamokodompit23@gmail.com

ABSTRACT
Era modern merupakan era dimana marak sekali yang namanya perkembangan, baik ituperkembangan kebudayaan,
perkembangan pendidikan maupun teknologi. Namun tentunya, era modern tak selamanya berdampak baik bagi
kehidupan. Di era global sekarang, banyak sekali terjadi permasalahan moral pada generasi muda yang sudah tidak sesuai
dengan norma dan melewati batas. Akan sangat di sayangkan apabila adanya era global ini membuat generasi mudanya
tidak memiliki nilai moral dalam dirinya. Adapun metode penulisan dalam artikel ini, yaitu metode literatur dengan
mengumpulkan berbagai sumber bacaan dari artikel dan jurnal yang kemudian di analisis dan kemudian
menghubungkanya dengan permasalahan yang di bahas. Berdasarkan hasil analisis yang di telah di lakukan, adapun hasil
yang kemudian di bahas dalam artikel ini yaitu, yang pertama tentang nilai moral, kedua tentang fenomena kemerosotan
moral pada remaja yang di sebabkan oleh adanya perkembangan zaman dan adanya globalisasi, ketiga pentingnya
penananman nilai moral pada anak yang di lakukan melalui jalur pendidikan.
Kata Kunci : Kemerosotan Moral, Nilai-nilai Moral, Pendidikan Moral

ABSTRACT
The modern era is an era where there is so much development, be it cultural development, educational or technological
development. But of course, the modern era does not always have a good impact on life. In today's global era, there are
many moral problems in the younger generation that are not in accordance with the norm and cross the line. It would be
a shame if the existence of this global era made the younger generation have no moral values in themselves. The writing
method in this article is the literature method by collecting various reading sources from articles and journals which are
then analyzed and then linked to the issues discussed. Based on the results of the analysis that has been carried out, the
results are then discussed in this article, namely, the first is about moral values, the second is about the phenomenon of
moral decline in adolescents caused by the times and the existence of globalization, the third is the importance of
instilling moral values in young people. children who are carried out through education.
Keywords: Moral Decline, Moral Values, Moral Education

A.PENDAHULUAN
Era modern merupakan era dimana marak sistem sosial politik dan lain-lain yang
sekali yang namanya perkembangan, baik itu mempengaruhi setiap elemen kehidupan (Mutiani,
perkembangan kebudayaan, perkembangan 2018). di era modern ini juga menimbulkan
pendidikan maupun teknologi. Hal yang sangat dampak negatif, seperti kemerosotan nilai-nilai
biasa ketika banyak orang sekarang lebih nyaman moral dan sikap sosial yang mulai memudar.
dengan menggunakan teknologi. Perkembangan-
Sangat di sayangkan apabila nilai-nilai
perkembangan tersebut tentunya memberikan
moral dan sosial tersebut luntur di dalam
kemudahan dan tentunya memberikan dampak
kehidupan masyarakat. mereka akan menjadi
positif bagi masyarakatnya. Tidak dipungkiri
orang-orang yang tidak peduli dan masa bodo
bahwa adanya era globalisasi ini merubah seluruh
dengan sekitar. Hal inilah yang sedang dirasakan
kehidupan di masyarakat, baik itu adat, budaya,
oleh masyarakat terutama para generasi-generasi

2
muda dimana sebagian dari mereka nilai melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi
kepekaan sosialnya sangat kurang. Hal inilah yaitu menganalisis dan menyajikan data secara
yang menjadi permasalahan sekarang, dimana sistematik, sehingga dapat mudah dipahami dan
seharusnya semakin maju perkembangan zaman disimpulkan. Maka data yang diperoleh melalui
namun masyarakatnya malah tidak memiliki observasi, dan dari sumber internet kemudian
moral yang baik seperti yang diajarkan sejak dikumpulkan menjadi kunci terhadap apa yang
dahulu kala. Untuk itulah penting untuk diteliti. Kemudian mendeskripsikan dan
menanamkan nilai - nilai moral pada anak yang menggambarkan keadaan objek penelitian yang
sekarang ini telah luntur agar mereka menjadi sesungguhnya untuk mengetahui kemerosotan
generasi yang berkualitas dimasa depan nantinya nilai moral yang terjadi pada generasi muda di era
yaitu dengan jalur pendidikan di sekolah (Aini modern
dkk, 2016).
Dari data primer yang diperoleh tersebut,
B. METODE PENELITIAN peneliti akan melakukan analisis dengan membuat
rangkuman atas pengamatan dari lingkungan
Metode yang digunakan dalam penulisan
sekitar dan media internet. Kemudian peneliti
ini ialah dengan menggunakan metode literatur,
juga akan mendeskripsi kemerosotan nilai moral
yaitu dengan cara mengumpulkan berbagai bahan
yang terjadi pada generasi muda di era globalisasi
bacaan dari berbagai sumber yang ada yang
kemudian dianalisis dan menghubungkanya
dengan permasalahan yang dibahas.
ANALISIS DATA
Data Penelitian
Analisis Data
Objek dalam penelitian ini adalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk
generasi muda yang di dalamnya termasuk para
mengetahui kemerosotan nilai persatuan dalam
pelajar. Data yang digunakan dalam penelitian ini
bhineka tunggal ika, Pengumpulan data dilakukan
adalah data kualitatif. Teknik pengumpulan data
dengan cara observasi melalui lingkungan sekitar
untuk keperluan penelitian ini dilakukan dengan
dan media internet.
cara observasi atau mengamati lingkungan sekitar
dansumber informasi dari melalui media internet.
Observasi C. PEMBAHASAN
Observasi disebut juga dengan 1. Nilai Moral
pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan Menurut Suseno dalam (Ananda 2017),
perhatian terhadap suatu objek dengan nilai moral merupakan sebuah ukuran dari sikap
menggunakan seluruh alat indera. Jadi, dan perilaku seseorang, entah itu diukur dari sikap
mengobservasi dapat dilakukan melalui baik ataupun buruk dan benar maupun salah.
penglihatan, pendengaran, peraba, dan pengecap. Orang akan dikatakan bermoral apabila ia dalam
Apa yang dilakukan ini sebenarnya adalah berperilaku memiliki etika yang baik dan tidak
pengamatan secara langsung. melanggar norma yang berlaku di masyarakat.
Instrumen Penelitian. karena pada dasarnya moral sama maknanya
dengan kesusilaan, bagaimana kita bertingkah
Instrument penelitian yaitu alat yang
laku diukur dari bagaimana kita bersikap di dalam
digunakan dalam rangka pengumpulan data.
suatu lingkungan dengan menjunjung tinggi nilai-
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah
nilai kesusilaan sesuai dengan aturan dan norama
sebuah gawai dan list pengamatan yang
yang ada.
digunakan untuk mencatat berbagai hasil dari
sumber media internet. Berperilaku tentu saja tidak boleh
semena-mena dan sembarangan, harus ada ukuran
Teknik Analisis Data
dalam setiap sikap yangkita jalankan karena pada
Pola analisis yang digunakan adalah dasarnya moral dikatakan sebagai sebuah patokan
dekskriptif-eksploratif. Penelitian deskriptif seseorangdalam berperilaku di masyarakat

3
(Subiyakto&Mutiani 2019). Artinya setiap adanya perilaku negatif tadi merupakan sebuah
manusia memiliki aturan-aturan dan ukuran dalam tanda akan hancurnya sebuah bangsa
berperilaku dan bersikap, baik dalam ruang (Syaharuddin 2016 ).
lingkup keluarga dan ruang lingkup masyarakat.
Jika diperhatikan dengan seksama,
Bayangkan saja apabila perilaku tidak di moralitas yang ada pada manusia terutama yang
dasari dengan adanya aturan yang ada, maka yang ada pada generasi muda sekarang sudah mulai
akan terjadi ialah banyaknya kasus pelanggaran luntur, banyak sekali anak-anak zaman sekarang
norma dan kejahatan yang tidak memiliki nilai yang berperilaku tanpa moral di dalamnya.
moral sama sekali. Karena pada dasarnya mereka Karena pada dasarnya generasi muda merupakan
telah melewati batasan dalam bertindak yang generasi yang mudah terpengaruh dan rentan
menyebabkan penyimpangan perilaku terjadi. dengan adanya pergeseran moral (Bahri, 2015)
Adany moral akan membuat masyarakat Hal ini sering kita lihat dalam kehidupan nyata
berperilkau sesuai dengan aturan dan kaidah yang dimana mereka sudah berperilaku melewati
ada. batasan, dimana mereka tidak lagi memiliki
kebijaksanaan dalam berperilaku, hal itu sangat
Orang akan di senangi ketika mereka
menghawatirkan untuk kondisi sekarang. Karena
bertingkah laku sesuai dengan batas dan
tanpa moralitas yang tertanam pada diri
bertingkah laku dengan santun dan baik. tanpa
seseorang, maka rusak sudah bangsa ini nantinya.
adanya moral di dalam sebuah kehidupan akanme
mbuat berbagai permasalahan-permasalahan Banyak berbagai faktor-faktor yang
sosial yang terjadi di masyarakat. menurut memperngaruhi terjadinya kemerosotan moral
Hidayat (2011) dalam (Syaharuddin, 2016) Untuk yang ada pada diri anak remaja sekarang. Satu
membangun masyarakat yang tertib dan damai diantara faktor yang memperngaruhinya ialah
serta sejahtera maka perlu di tanamkan nilai moral adanya globalisasi, dimana adanya globalisasi
pada anak, karena moral merupakan faktor utama membuat banyak sekali perubahan dalam
untuk membentuk masyarakat yang sejahtera. kehidupan masyarakat di dalamnya, masuknya
berbagai ideologi, teknologi bahkan kebudayaan
dapat merubah tatanan kehidupan dalam
2. Fenomena kemerosotan moral pada generasi
masyarakatnya (Mutiani 2018).
muda
Pentingnya Penanaman nilai moral pada
Di era modern ini marak sekali dengan
anak Moral tidak serta merta ada secara alamiah
perubahan dan juga perkembangan yang terjadi di
dalam diri setiap manusia ketika mereka
kehidupan masyarakat. Hal tersebut bukan hanya
dilahirkan. Penanaman nilai moral sangat penting
terjadi pada Indonesia saja, namun terjadi di
dilakukan, terutama kepada anak sejak dini, hal
seluruh dunia. Adanya globalisasi membuat
itu di lakukan agar mereka terbiasa untuk dapat
banyaknya perubahan itu terjadi, baik itu dari
berperilaku sesuai dengan aturan dan juga sesuai
ekonomi, politik, sosial maupun budaya. Adaya
dengan kaidah-kaidah yang ada di dalam
perubahan yang di akibatkan oleh globalisasi ini
masyarakat itu sendiri. Penanaman nilai moral
sendiri di pengaruhi karena adanya ilmu
bisa dilakukan lewat pendidikan, baik itu secara
pengetahuan dan juga kemajuan teknologi yang
formal seperti sekolah ataupun dengan pendidikan
menciptakan keragaman budaya di dunia yang
secara non formal, seperti lingkungan keluarga
bersifat homogen. Banyak sekali fenomena
dan masyarakat. ketiganya sama-sama memiliki
permasalahan sosial yang sering terjadi dalam
peranan yang penting untuk proses penanaman
kehidupan masyarakat saat ini di era modern
moral pada anak.
karena adanya globalisasi. contohnya saja seperti
fenomena kemerosotan moral yang terjadi pada Lingkungan yang memiliki peran yang
generasi muda. Kemerosotan moral itu di tandai paling penting tentu saja lingkungan keluarga.
dengan adanya berbagai pelanggaran dan Sebab lingkungan keluarga merupakan
tindakaan kejahatan yang ada di masyarakat, lingkungan pertama kali di mana anak akan didik
seperti pencurian, perkataan kasar, hilangnya rasa segala tingkah laku dan moralnya (Fahrudin,
hormat kepada yang lebih tua dan lain sebagainya, 2014). Lingkungan keluarga memiliki kewajiban

4
dalam mendidik nilai-nilai kebaikan pada anak Pembiasaan ini sendiri tentunya harus
agar mereka menjadi individu yang baik ketika dilakukan oleh guru semenjak anak duduk di
mereka berada di masyarakat. Dalam lingkungan bangku SD sampai ke sekolah menengah.
keluarga anak akan menemukan unsur-unsur dari Pembiasaan itu sendiri seperti pembiasaan
setiap kepribadianya, mulai dari tanggung jawab , perilaku untuk jujur, jalan menunduk ketika ada
pembentukan sikap menghormati dan kontrol orang yang lebih tua dan sikap bertanggung jawab
emosional akan terbentuk ketika anak dididik atas apa yang mereka kerjakan (Ruslan, Elly dan
sejak dini oleh keluarganya. Aini: 2016). Mungkin hal itu terlihat sangat
sederhana dan hanya sebatas tindakan kecil,
Dalam hal ini keluarga tidak hanya
namun akan sangat penting bagi kehidupan anak-
penting bagi seorang anak, namun juga
anak nanti di usia remaja sebab mereka sudah
presensinya sangat penting di masyarakat, sebab
terbiasa melakukan kebaikan dan sikap yang
lingkungan keluarga yang baik dan sehat akan
sesuai dengan aturan dan juga norma-norma yang
memberikan sebuah kualitas tingkah laku
berlaku sehingga akan menimbulkan keengganan
anggotanya di masyarakat kelak, sebab keluarga
ketika mereka akan melakukan pelanggaran moral
unit terkecil dari masyarakat yang memiliki peran
Banyak sekali cara-cara yang dapat di tempuh
penting untuk anggota keluarganya. (Fahrudin,
untuk dapat menanamkan nilai
2014).
karakter dan moral pada remaja. mengutip
dari (Abbas, 2019), mengatakan bahwa menurut
3.Penanaman nilai moral di sekolah
beliau dalam jurnalnya, penanaman nilai moral
Peran guru tentunya sangat penting dalam dapat dilakukan melalui transfer nilai-nilai budaya
pembelajaran, sebab guru tidak hanya di tuntut lokal. Sama halnya dengan menggunakan kearifan
untuk menyampaikan sebuah materi kepada lokal untuk mendidik murid-muridnya, namun
siswanya saja, namun dalam hal untuk penanaman nilai moral di sini lebih kepada
memperbaiki karakter peserta didik tentunya guru mencontoh kepada seorang tokoh ulama
punya peran yang besar disini. Guru harus banjarmasin yaitu KH. Abah Guru Sekumpul
memiliki strategi dalam sebuah pembelajaran yang menjadi tauladan segala perilaku dan
untuk membuat nilai-nilai yang dia ajarkan ke perbuatanya. Hal itu dapat di jadikan sebagai
siswa tidak hanya di pahami secara teoritis, sebuah metode untuk mendidik siswa dengan
namun bagaimana agar nilai tersebut dapat di menggunakan contoh-contoh dan juga ajaran yang
jadikan sebuah pedoman dalam kehiduapan bagi diberikan oleh ulama besar itu untuk menanamkan
peserta didik dalam lingkungan sekitar. nilai-nilai moral pada peserta didik di kelas. Jadi
(Subiyakto dan Abbas, 2020 ). penanaman nilai moral tidak berpaku pada satu
Penanaman nilai moral melalui jalur objek, namun banyak objek yang dapat di jadikan
pendidikan, dapat di lakukan dengan berbagai sebagai sebuah contoh untuk mentransfer nilai-
cara oleh guru. Satu diantara nya yaitu dengan nilai budaya yang menumbuhkan moral kepada
menggunakan kearifan lokal sebagai sumber anak.
belajar peserta didik. Sebab kearifan lokal sendiri D. KESIMPULAN
merupakan sebuah identitas dan jati diri dari Moral merupakan sebuah ukuran dari sikap dan
bangsa itu sendiri (Susanto, 2019 ). Dalam perilaku seseorang, orang akan dikatakan bermoral
kearifan lokal terdapat sebuah kebijaksanaan dan apabila ia dalam berperilaku memiliki etika yang
nilai-nilai yang mencakup, nilai sosial, etika baik dan tidak melanggar norma yang berlaku di
ekonomi, nilai moral dan etos budaya. Apabila masyarakat. namun di masa sekarang ini, tidak
nilai kearifan lokal di implikasikan dalam sedikit generasi muda yang memiliki perilaku
kehidupan sehari-hari oleh peserta didik maka tidak bermoral dalam dirinya. Terjadinya
akan terbentuk pula sebuah nilai moral pada diri kemerosotan moral pada generasi muda di era
mereka sendiri. Selain dengan menggunakan modern sekarang ini di pengaruhi oleh beberapa
kebudayaan lokal, penanaman moral juga dapat faktor, Satu diantaranya yaitu di karenakan oleh
dilakukan dengan cara membiasakan muridnya. adanya faktor globalisasi yang membawa banyak

5
pengaruh yang datang dari luar, baik itu berupa
kebudayaan,
kehidupan sosial dan juga teknologi. DAFTAR PUSTAKA
Globaliasasi dapat menjadi hal yang
positif apabila para generasi muda sekarang dapat
Abbas, E. W. (2015). Pendidikan IPS berbasis
mengambil hal-hal positif dari adanya globalisasi
Kearifan Lokal. WAHANA Jaya Abadi
itu. Namun akan menjadi sebuah hal yang buruk
apabila generasi muda tidak dapat menyaring hal- Aini, N., & Ruslan, R., & Ely, R. (2016).
hal positif nya dan mengambil hal negatif dari apa Penanaman nilai-nilai moral pada siswa di sd
yang ada pada globalisasi tersebut, yang tentunya negeri lampeuneurut. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
akan mempengaruhi baik buruknya moral Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
seseorang. Adapun cara yang dapat di lakukan
untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni 1(1).
dengan pendidikan, baik pendidikan secara non Bahri, S. (2015). Implementasi Pendidikan
formal, maupun pendidikan secara formal. Dengan Karakter Dalam Mengatasi Krisis Moral di
adanya pendidikan, tentunya moral seseorang akan
diarahkan sesuai dengan norma dan aturan agar Sekolah. Ta’alum, Vol 03, no 01
perilaku seseorsng tidak melewati batas, dan Fahrudin. (2014). Proses pendidikan nilai moral
supaya seseorang memiliki perilaku yang baik di Lingkungan Keluarga sebagai Upaya
dalam kehidupan sosialnya di masyarakat.
mengatasi Kenakalan Remaja. Jurnal Pendidikan
E. SARAN Agama Islam- ta’lim. Vol 12
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa No 1.
saran yang ingin penulis sampaikan diantaranya:
Pertama: Sebagai kaum muda dan pelajar harus Mutiani, M. (2018). Literasi Budaya Lokal
terus memiliki nilai moral yang baik. Sebagai Wahana Edukasi di Era Milenial
Kedua Kaum Muda dan Pelajar harus terus Subiyakto, B., & Abbas, E,W. (2020). Strategi
memiliki adab dan moral yang baik terhadap Pembelajaran IPS:konsep dan aplikasi
sesama manusia karena dengan etika dan
perlakuan yang baik maka kita akan dihargai. Subiyakto, B.,& Mutiani, M. (2019). Internalisasi
Ketiga: Pembaca, harus mampu menjaga, nilai pendidikan melalui aktivitas
mengembangkan dan moral yang ada. masyarakat sebagai sumber belajar ilmu
pengetahuan sosial. Khazanah: Jurnal
Studi Islam dan Humaniora, 17(1),137-166.
Susanto, H. (2015) Cross-Indigenious
Pembelajaran IPS dalam mengajarkan Nilai-nilai
Multikulturalisme melalui Pemahaman Kerarifan
Lokal.
Syaharuddin, S., Pasani, C. F., & Mariani, N.
(2016). Implementasi Pendidikan Karakter
Berbasis Kearifan Lokal Bakumpai di SDN Batik
Kabupaten Barito Kuala

6
7

Anda mungkin juga menyukai