Anda di halaman 1dari 6

SSN: 2614-6754 (print) Halaman xxx-xxx

Volume x Nomor x Tahun xxxx


ISSN: 2614-3097(online)

Menghadapi Krisis Moral dan Etika Pada Generasi Muda Indonesia

Ilham Hudi1, Hadi Purwanto2, Annisa Miftahurrahmi3, Fani Marsyanda4, Giska


Rahma5, Adinda Nur Aini6, Aci Rahmawati7

1234567
Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Muhammadiyah Riau
e-mail: annisamiftahurrahmi@gmail.com, fanimarsyanda23@gmail.com,
adindanuraini587@gmail.com, giskarahma200@gmail.com, acirahmawati2022@igmail.com.

Abstrak

Etika dan moral merupakan suatu hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan. Apalagii
pada saat ini terjadi penurunan etika dan moral pada anak muda. Terjadinya hal ini, tentu
menjadi perhatian yang harus segera dibenah. Krisis etika daan moral dipengaruhi beberapa
factor, antara lain faktor keluarga, sekolah dan wawasan, keyakinan yang menyimpang,
budaya dan manusia, dan penyimpanan teknologi. Tak sedikit krisis ini menyebabkan dampak
yang sangat buruk, baik bagi pelaku, maupun orang sekitarnya yang terkena dampak. Dengan
metode analisis literature, tulisan ini akan mengkaji hal-hal yang harus diperhatikan untuk
memperbaiki tentang krisis moral dan etika ini.

Kata kunci: etika, moral, remaja.

Abstract

Ethics and morals are very important and need to be considered. Currently, there is a decline
in ethics and morals in young people. The occurrence of this is certainly a concern that must
be addressed immediately. The ethical and moral crisis is influenced by several factors,
including family factors, schools and insights, deviant beliefs, culture and people, and
technological storage. ethics, morals, adolescents. Not a few of these crises cause a very bad
impact, both for the perpetrators, and the surrounding people affected. Using the literature
analysis method, this paper will examine the things that must be considered to improve this
moral and ethical crisis.

Keywords : ethics, morals, teenagers

PENDAHULUAN
Remaja merupakan salah satu komponen generasi muda yang mempunyai peranan
yang sangat besar dalam menentukan masa depan bangsa. Masa ini merupakan fase transisi
menuju kedewasaan dan terjadi perubahan yang cepat dalam proses pertumbuhan fisik,
kognitif dan psikososial/tingkah laku serta hormonal. Pada masa ini seringkali menjadi ajang
di mana krisis etika dan moral mencapai puncaknya (Ayu & Kurniawati, 2017).

Jurnal Pendidikan Tambusai 1


SSN: 2614-6754 (print) Halaman xxx-xxx
Volume x Nomor x Tahun xxxx
ISSN: 2614-3097(online)

Kondisi remaja saat ini mengalami degradasi moral, terlena dengan kesenangan dan
lupa akan tanggung jawab sebagai seorang pemuda. Pada tataran moral, sosial dan akademik,
remaja tidak lagi memberi contoh dan keteladanan baik kepada masyarakat. Sebagai kaum
terpelajar, pemuda lebih banyak berorientasi pada hedonisme (berhura-hura), tidak banyak
remaja yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini. Tampak jelas pada mereka yang
sedang berada pada usia muda, terutama pada mereka yang hidup di kota-kota besar seluruh
Indonesia sudah mengalami kemerosotan moral (Ardiansyah et al., 2021).
Pada saat ini permasalahan etika dan moralitas yang melanda para remaja menjadi
salah satu masalah yang harus segera diselesaikan. Realita yang terjadi dalam Masyarakat
sekarang ini banyak fenomena rendahnya moral, terutama pada remaja. Moralitas yang
dimiliki oleh para remaja saat ini bias sudah dibilang sudah kritis dan harus segera diperbaiki.
Orang tua dan lembaga pendidikan menjadi salah satu media penting guna memperbaiki krisis
moralitas para remaja. Bagai laksana kapal tanpa nahkoda di tengah luasnya samudera,
terlihat jelas dari maraknya kasus krisis moralitas yang kini melanda para remaja, diantaranya
adalah tawuran antar pelajar, melawan orangtua dan guru, serta pembulian (Mewar, 2021).
Benturan globalisasi juga sangat berpengaruh terhadap nilai moral bangsa. Akibat dari
benturan globalisasi ini adalah terkikisnya moral para generasi muda penerus bangsa. Moral
generasi muda saat ini sangat memprihatinkan terutama dalam hal berperilaku yang
menunjukkan sikap tidak peduli seperti kurangnya menghargai dan menghormati orang lain
(Kurniawan et al., 2023). Tidak dapat dipungkiri juga, bahwa saat ini kemajuan teknologi
yang semakin canggih membawa efek positif bagi kehidupan, tetapi juga memiliki sisi gelap
atau efek negatif yang menyebabkan rendahnya moral seseorang terutama para remaja
(Budiarto, 2020).
Perkembangan teknologi digital yang begitu cepat dan pengguna internet pun semakin
banyak. Dalam beberapa tahun terakhir ini saja jumlah pengguna internet di Indonesia
mengalami peningkatan yang cukup besar. Dari jumlah tersebut, generasi z dan milenial
menjadi kelompok atau generasi yang paling dominan menggunakan internet. Hal ini menjadi
satu sisi positifnya, dimana kedua generasi ini memiliki kemudahan-kemudahan dalam
mengakses dan menyebarkan informasi, mencari hiburan, serta belajar melalui internet.
Melalui media sosial juga berinteraksi dengan yang lain. Namun, terdapat sisi negatif seperti
kurang pemahamannya pada etika digital, sehingga terjadi perilaku menyimpang yang dapat
menyebabkan penurunan moralitas bangsa (Budi Ismanto et al., 2022).
Berkurangnya kesadaran etika dan moral pada generasi muda ini dapat menimbulkan
berbagai permasalahan sosial seperti meningkatnya tindak kriminal, maraknya
penyalahgunaan narkotika, hingga meningkatnya kenalakalan pada pemuda. Sehingga perlu
dilakukan upaya-upaya konkret untuk menanggulanginya secara serius (Ardiansyah et al.,
2021). Etika dan moral ini harus terus wajib dimiliki, dipahami, dan diterapkan oleh semua
pihak yang menggunakan teknologi digital tak terkecuali generasi muda, baik dalam dunia
nyata maupun dunia digital. Generasi muda diharapkan tak menghilangkan norma dan etika
saat berinteraksi dengan individu maupun kelompok masyarakat lain saat berada dalam dunia
digital dan dunia nyata (Budi Ismanto et al., 2022).

Jurnal Pendidikan Tambusai 2


SSN: 2614-6754 (print) Halaman xxx-xxx
Volume x Nomor x Tahun xxxx
ISSN: 2614-3097(online)

METODE
Tulisan ini dibuat dan disusun dengan menggunakan metode literatur review. Sumber-
sumber yang dijadikan referensi ialah jurnal-jurnal dan berita-berita terkait dengan krisis
moral dan etika. Menurut (Bugin, 2008) Metode literatur adalah salah satu metode
pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial untuk menelusuri data
histories. Sedangkan (Sugiono, 2005) menyatakan bahwa Literatur merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Meskipun merupakan sebuah penelitian, penelitian dengan studi literatur tidak
harus turun kelapangan dan bertemu dengan responden. Data-data yang dibutuhkan dalam
penelitian dapat diperoleh dari sumber pustaka atau dokumen.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Moral merupakan prinsip baik maupun prinsip buruk yang ada dan melekat pada diri
individu. Sedangkan kualitas penilaian baik dan buruk seseorang disebut moralitas. Moralitas
dapat dilacak dari cara individu yang memiliki moralitas mematuhi dan mentaati nilai dan
aturan moral. Jadi, konsep moral ini mengacu pada perilaku manusia tentang moralitas yang
praktis dalam tindakan. Maka, moralitas dapat diartikan sebagai tuntutan perilaku baik yang
dimiliki individu sebagai moralitas, yang tercermin dalam pikiran/konsep, sikap, dan
perilakunya (Anggraini, 2022).
Bambang Daroesono (1986) mengemukakan bahwa moral secara kompeherensip
sebagai perangkat ide-ide tentang tingkah laku hidup, dengan warna dasar tertentu yang
dipegang oleh sekelompok manusia di dalam lingkungan tertentu, ajaran tentang tingkah laku
hidup yang baik berdasarkan pandangan hidup atau agama tertentu, sebagai tingkah laku
hidup manusia, yang mendasarkan pada kesadaran bahwa ia terkait oleh keharusan untuk
mencapai yang baik, sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungannya
(Sabran, 2021).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, terdapat beberapa makna yang dapat dipakai
untuk kata Etika, diantaranya disebutkan bahwa etika adalah sistem nilai atau norma-norma
moral yang menjadi pedoman bagi seseorang atau kelompok untuk bersikap dan bertindak.
Selain itu, Etika bisa juga diartikan sebagai ilmu tentang yang baik dan yang buruk yang
diterima dalam suatu masyarakat, menjadi bahan refleksi yang diteliti secara sistematis dan
metodis (Hudiarini, 2017).
Dilihat dari kondisi lingkungan kemasyarakatan saat ini, kemerosotan etika dan moral
terus terjadi. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa hal tersebut menjadi
perhatian kita saat ini. Ada banyak hal yang menyebabkan krisis etika dan moral ini terjadi.
Penyebab utamanya adalah fenomena globalisasi. Globalisasi merupakan suatu proses
perubahan yang terjadi dalam menyatukan dunia. Globalisasi mempunyai berbagai dampak
positif dan negatif. Benturan globalisasi sangat berpengaruh terhadap nilai moral bangsa.
Akibat dari benturan globalisasi ini adalah terkikisnya moral para generasi muda penerus
bangsa (Kurniawan et al., 2023).
Efek dari globalisasi sendiri tidak terus-menerus berdampak negatif, itu semua tergantung dari
kita sendiri bagaimana menyikapi dan membawa globalisasi menuju hal yang positif.

Jurnal Pendidikan Tambusai 3


SSN: 2614-6754 (print) Halaman xxx-xxx
Volume x Nomor x Tahun xxxx
ISSN: 2614-3097(online)

Pengaruh dari budaya asing yang masuk melalui media-media sosial (internet) juga sangat
perperan besar dalam kemrosotan moral di Indonesia, dalam hal ini budaya asing tersebut
budaya yang tidak sesuai dengan pandangan masyarakat Indonesia, tetapi tidak semua budaya
asing ditolak masuk ke Indonesia, jika budaya asing tersebut sesuai dengan pandangan hidup
bangsa Indonesia maka juga akan diterima. Masuknya budaya asing sudah tidak terfilter lagi
oleh kalangan muda bangsa Indonesia, ini semua demi atas nama kesenangan dan atas nama
modernitas (Budiarto, 2020).
.
Jika terus dibiarkan, maka akan menyebabkan rusaknya generasi muda dan hal ini
akan berpengaruh terhadap bangsa. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan
untuk mengatasi dan menghadapi krisis etika dan moral. Beberapa hal tersebut dapat berupa
pendidikan karakter,

Dari beberapa jurnal yang telah direview, maka didapat hasil bahwa krisis etika dan
moral disebabkkan oleh beberapa hal.

Jurnal Pendidikan Tambusai 4


SSN: 2614-6754 (print) Halaman xxx-xxx
Volume x Nomor x Tahun xxxx
ISSN: 2614-3097(online)

Tabel dibuat dengan lebar garis 1 pt dan tables caption (keterangan tabel)
diletakkan di atas tabel. Keterangan tabel yang terdiri lebih dari 2 baris ditulis
menggunakan spasi 1.
Garis-garis tabel diutamakan garis horizontal saja sedangkan garis vertikal
dihilangkan.

SIMPULAN
Berisi simpulan dan saran. Simpulan memuat jawaban atas pertanyaan
penelitian. Saran-saran mengacu pada hasil penelitian dan berupa tindakan praktis,
sebutkan untuk siapa dan untuk apa saran ditujukan. Ditulis dalam bentuk essay, bukan
dalam bentuk numerikal. Maksimal 100 kata

DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Y. (2022). Program Pendidikan Karakter dalam Mengatasi Krisis Moral di
Sekolah. Jurnal Basicedu, 6(4), 5877–5889.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i4.1230
Ardiansyah, A., Yuliatin, Y., & Zubair, M. (2021). PERAN KARANG TARUNA
DALAM PENUMBUHKEMBANGAN MORAL GENERASI MUDA (Studi di
Desa Maria Kecamatan Wawo Kabupaten Bima). Jurnal Pendidikan Sosial
Keberagaman, 8(1), 54–65. https://doi.org/10.29303/juridiksiam.v8i1.247
Ayu, S. M., & Kurniawati, T. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Aborsi di MAN 2 Kendiri Jawa Timur. Unnes Journal of Public Health,
6(2), 97–100.
Budi Ismanto, Yusuf, Y., & Asep Suherman. (2022). Membangun Kesadaran Moral
Dan Etika Dalam Berinteraksi Di Era Digital Pada Remaja Karang Taruna Rw 07
Rempoa, Ciputat Timur. Jurnal Abdi Masyarakat Multidisiplin, 1(1), 43–48.
https://doi.org/10.56127/jammu.v1i1.253
Budiarto, G. (2020). Indonesia dalam Pusaran Globalisasi dan Pengaruhnya Terhadap
Krisis Moral dan Karakter. Pamator Journal, 13(1), 50–56.
https://doi.org/10.21107/pamator.v13i1.6912
Hudiarini, S. (2017). Penyertaan Etika Bagi Masyarakat Akademik Di Kalangan Dunia

Jurnal Pendidikan Tambusai 5


SSN: 2614-6754 (print) Halaman xxx-xxx
Volume x Nomor x Tahun xxxx
ISSN: 2614-3097(online)

Pendidikan Tinggi. PENYERTAAN ETIKA BAGI MASYARAKAT AKADEMIK DI


KALANGAN DUNIA PENDIDIKAN TINGGI, 2(1), 1–13.
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JMK
Kurniawan, A., Daeli, S. I., Asbari, M., & Santoso, G. (2023). Krisis Moral Remaja di
Era Digital. Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan, 01(02), 21–25.
https://literaksi.org/index.php/jmp/article/view/9/11
Mewar, M. R. A. (2021). Krisis Moralitas Pada Remaja Di Tengah Pandemi Covid-19.
Perspektif, 1(2), 132–142. https://doi.org/10.53947/perspekt.v1i2.47
Sabran, M. (2021). Budaya Sipakalebbi Mencegah Krisis Moral Anak Bangsa di Era.
Jurnal Sipatokkong BPSDM Sulawesi Selatan, 2(1), 57–65.

Jurnal Pendidikan Tambusai 6

Anda mungkin juga menyukai