Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MATA KULIAH ARUS LAUT

RANGKUMAN MATERI ARUS GEOSTROPIK

Oleh Kelompok 6 Oseanografi A:


Achmad Usamah/26050119120026
Azzam Muwaffiq/26050119130080
Frendy Marselino/26050119140130
Romli Syarifuddin/26050119130077
Muhammad Shulhan J/26050119130040

Dosen Pengampu:
Dr. Aris Ismanto, S.Si, M.Si

DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
RANGKUMAN
ARUS GEOSTROPIK
10.1 Kesetimbangan Hidrostatis.
Sebelum menjelaskan keseimbangan geostropik, baiknya kita pahami terlebih dahulu solusi
sederhana dari persamaan momentum, solusi untuk laut dalam keadaan diam yang memberikan
tekanan hidrostatis pada lautan. Untuk mendapatkan solusinya, maka dapat diasumsikan menjadi
fluida diam :
u=v=w=0
du dv dw
= = =0
dt dt dt
Ketika tidak ada gesekan :
fx=fy=fz=0
1 Dp ∂ u ∂ v ∂ w
Dengan asumsi + + + =0, maka menjadi :
p Dt ∂ x ∂ y ∂ z
1 ∂p 1 ∂p 1 ∂p
=0; =0; =−g ( φ , z )
p ∂x p ∂y p ∂z
Dimana g (gravitasi) merupakan fungsi dari latitude φ dan ketinggian z. Persamaan di atas
membutuhkan permukaan dengan tekanan konstan untuk menjadi permukaan yang rata.
Permukaan bertekanan konstan adalah permukaan isobarik. Persamaan terakhir bisa terintegrasi
untuk mendapatkan tekanan pada kedalaman (h) berapa pun. Mengingat ρ adalah fungsi
kedalaman untuk laut dalam keadaan diam, maka :
0

∫ g ( φ , z ) p ( z ) dz
−h

10.2 Persamaan Geostropik


Keseimbangan geostropik mensyaratkan keseimbangan antara gaya Coriolis dengan gradasi
tekanan horizontal. Persamaan keseimbangan geostropik diturunkan dari persamaan gerak
dengan asumsi aliran tidak memiliki percepatan, dimana
du dv dw
= = =0
dt dt dt
Kecepatan horizontal juga jauh lebih besar daripada vertical.dimana w ≪ u , v. Gaya eksternal
yang bekerja ini adalah gravitasi dimana nilai gesekannya kecil. Maka akan didapati :
∂p ∂p ∂p
= pfv =−pfu =−pg
∂x ∂y ∂z
Dimana f =2 Ω sin φ sebagaiparameter Coriolis. Persamaan Geostopik dapat ditulis sebagai
berikut :
1 ∂p 1 ∂p
u= dan v=
fp ∂ x fp ∂ x
ζ
p= p 0+∫ g ( φ , z ) p ( z ) dz
h

Dimana po merupakan tekanan atmosfir pada z = 0 dan ζ adalah tinggi permukaan laut.

Kemudian 2 persamaan persamaan di atas (u dan p) disubstitusikan menjadi :


0
−1 ∂ g ∂ζ
u= ∫ g ( φ , z ) p ( z ) dz−
fp ∂ y −h f ∂y
0
−1 ∂
u= ∫ g ( φ , z ) p ( z ) dz−us
fp ∂ y −h
Dengan cara yang sama, maka akan didapati persamaan v :
0
1 ∂
v= ∫ g ( φ , z ) p ( z ) dz + gf ∂∂ ζx
fp ∂ x −h
0
1 ∂
v= ∫ g ( φ , z ) p ( z ) dz +vs
fp ∂ x −h
Dari persamaan u dan v setelah disubstitusikan, apabila lautan bersifat homogen, massa jenis dan
gravitasi konstan, maka suku pertama sama dengan nol dan tekanan gradien horizontal di laut
dalam sama dengan gradien di permukaan.
Jika laut tersebut “stratified/berlapis-lapis”, gradien tekanan horizontal memiliki dua komponen.
Satu karena kemiringan di permukaan laut dan karena perbedaan densitas horizontal. Suku
pertama di sisi kanan merupakan kecepatan relatif. Jadi perhitungan arus geostropik dari
distribusi densitas membutuhkan kecepatan (u 0 , v 0) di permukaan laut atau di kedalaman
tertentu.
10.3 Arus Geostropik Permukaan dari Altimetri
Arus geostropik adalah arus yang terjadi karena adanya keseimbangan geostropik.
Ketinggian permukaan laut atau Sea Surface Height (SSH) merupakan tinggi muka laut yang
tereferensi pada bidang ellipsoid. Satelit altimetri dapat mengukur data-data oseanografi berupa
ketinggian permukaan laut, topografi laut, dan dinamika laut lainnya baik yang bersifat regional
maupun global. Data SSH dapat menghasilkan pola arus geostropik permukaan.
Satelit Altimetri merupakan satelit yang cukup akurat. Sistem satelit-altimeter digunakan
untuk mengukur topografi samudera dan lautan. Pada sistem yang pertama, yaitu di Seasat,
Geosat, ers-1, dan ers-2 hanya dirancang untuk mengukur variabilitas arus dengan dimensi
horizontal kurang dari seribu kilometer. Kemudian Topex / Poseidon yang diluncurkan pada
tahun 1992 dirancang untuk melakukan pengukuran yang jauh lebih akurat. Topex/ Poseidon
diperlukan untuk mengamati sirkulasi permukaan permanen (rata-rata waktu) dari lautan, pasang
surut, dan variabilitas arus skala pusaran.
Karena kurangnya pengetahuan tentang data geoid, Satelit altimetri akan meng-orbit objek
yang memiliki jalur tanah yang sama secara berulang. Jadi Topex / Poseidon terbang melalui
jalur tanah yang sama setiap 9,9156 hari. Dengan mengurangkan tinggi permukaan laut dari satu
lintasan lintasan tanah dari ketinggian yang diukur pada lintasan selanjutnya, perubahan
topografi dapat diamati tanpa mengenal geoid. Geoidnya dianggap konstan dalam waktu, dan
kemudian diabaikan.
Geoid adalah representasi dari permukaan bumi yang memiliki asumsi bahwa bumi
diselimuti oleh laut. Representasi ini juga disebut sebagai “permukaan dengan potensi gravitasi
yang sama” atau lebih mudahnya diartikan sebagai “permukaan laut rata-rata (mean sea
surface)”. Sesungguhnya, model geoid bukanlah perwakilan yang tepat untuk menggambarkan
permukaan laut. Banyak elemen-elemen yang harus diperhatikan seperti efek dinamis dimana
unsur gelombang dan pasang surut permukaan lain tidak diperhitungkan dalam model geoid.
Ellipsoid berasal dari kata “elips” yang sering digeneralisasikan sebagai bentuk lingkaran atau
bola. Ellipsoid merupakan pemodelan bumi yang dianggap paling akurat. Bumi sendiri tidak
berbentuk bola sempurna, melainkan berbentuk ellipsoid dimana bumi sebenarnya lebih lebar
bila dibandingkan dengan tingginya yaitu keliling khatulistiwa bumi sekitar 42 milimeter lebih
panjang bila dibandingkan dengan garis bujurnya.
Akurasi dan presisi tinggi dari sistem satelit altimetri Topex / Poseidon untuk pengukuran
topografi samudera di atas cekungan samudra adalah ± 5 cm. Satelit Altimetri dapat digunakan
untuk mengukur beberapa hal, diantaranya adalah :
1. Perubahan umum rata-rata volume lautan
2. Pemanasan dan pendinginan musiman lautan
3. Pasang Surut
4. Sistem arus geostropik permukaan permanen
5. Perubahan arus geostropik permukaan pada semua skala
6. Variasi topografi sistem arus ekuator yang berkaitan dengan El Ni˜no

10.4 Arus Geostropik dari sudut Hidrografi


Persamaan geostropik banyak digunakan dalam oseanografi untuk menghitung arus di
kedalaman. Ide dasarnya adalah menggunakan pengukuran suhu hidrografi, salinitas atau
konduktivitas, dan tekanan untuk menghitung bidang kepadatan lautan menggunakan persamaan
keadaan air laut.
Permukaan Geopotensial Dalam Laut, permukaan geopotensial di lautan ditentukan oleh
nilai Φ yang berbeda, dan jarak geometris antara dua permukaan geopotensial tidak bisa konstan
selama ribuan kilometer.
Gravitasi (g) dapat dituliskan sebagai hasil kali dari istilah yang bervariasi menurut garis
lintang kali istilah yang bervariasi dengan ketinggian. Atau dapat di tulis dengan rumus

di mana a adalah jari-jari ekuator Bumi, dan ϕ adalah garis lintang. Di sini z diukur dari geoid,
dan negatif ke bawah.
Dutton (1995: § 4.2) menunjukkan bahwa dengan menuliskan Z = Φ / g, dimana g = 9,80
m/s2, dan Z = tinggi geopotensial, maka persamaan hidrostatisnya adalah ∂P / ∂Z = g×ρ. Menulis
z untuk Z, dan g untuk 9,8m/s2, maka didapati persamaan hidrostatis yaitu : ∂p / ∂z = −gρ.
Untuk menghitung arus geostrofik, kita perlu menghitung gradien tekanan horizontal di
dalam laut. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu dari dua pendekatan :
1. Hitung kemiringan permukaan isobarik. Pendekatan ini menggunakan kemiringan
permukaan laut dari altimetri untuk menghitung geostropik permukaan arus.
Permukaan laut merupakan permukaan isobarik
2. Hitung perubahan tekanan pada permukaan geopotensial konstan. Permukaan seperti
itu disebut permukaan geopotensial. Kecepatan geostropik di permukaan atas adalah:
V = (∆ΦB - ∆ΦA)/2Ω L sin ϕ
Arus Barotropik dan Baroklinik
Aliran barotropik terjadi ketika tingkat tekanan konstan di lautan, yaitu permukaan isobarik,
selalu sejajar dengan permukaan dengan kerapatan konstan yaitu permukaan isopycnal. Aliran
baroklinik terjadi ketika tingkat tekanan konstan cenderung wajah dengan kepadatan konstan.
Dalam hal ini, kepadatan bervariasi menurut kedalaman dan horizontal posisi. Secara umum
variasi aliran secara vertikal dapat diuraikan menjadi komponen barotropik yang tidak
bergantung pada kedalaman, dan komponen baroklinik yang bervariasi dengan kedalaman.

10.5. Contoh Menggunakan Data Hidrografi

Tahapan :

1. Mempertimbangkan perhitungan numerik spesifik kecepatan geostrofik menggunakan


hasil yang diterima secara umum dari Processing of Oceanographic Station Data.
2. Dengan data yang harus diukur yaitu konduktivitas, temperature, kedalaman, oxygen.
Dimana sampel salinitas dan oksigen digunakan untuk mengkalibrasi CTD.
3. Kemudian Data ditabulasikan pada interval tekanan
4. Data selanjutnya diperhalus dengan filter binomial dan diinterpolasi secara linear ke
tingkat standar
DIdapatkan nilai seperti kolom berikut :
Nilai δ (S, t, p) dihitung dari nilai t, S, p dalam lapisan. Pada <δ> adalah nilai rata-rata
anomali volume tertentu untuk lapisan antara tingkat tekanan standar. Ini adalah rata-rata
nilai δ (S, t, p) di bagian atas dan bawah lapisan. Kolom terakhir (10 −5 ∆Φ) adalah
keluaran dari anomali volume spesifik rata-rata lapisan kali ketebalan lapisan dalam
desibar. Oleh karena itu, kolom terakhir adalah anomali Geopotensial ∆Φ dengan
mengintegrasikan persamaan anomali dari jarak geopotential antara permukaan antara p 1
di bagian bawah setiap lapisan dan p 2 di bagian atas setiap lapisan.
5. Jarak antar stasiun, parameter koriolis rata-rata, dan factor 10/fL digunakan untuk
menghitung arus geostropik relatif.

10.6. Komentar dalam Arus Geostropik

Mempertimbangkan beberapa keterbatasan teori dan Teknik arus geostropik

Mengubah Kecepatan Relatif menjadi Kecepatan

Umumnya data Hidrografi hanya berupa data kecepatan relatif, maka perlu di ubah velociti
geostropik relatif ke velociti relatif terhadap bumi. Dengan asumsi :
1. Asumsikan tingkat tidak gerak: dimana arus diasumsikan nol pada kedalaman 2000 m di
bawah permukaan dan relatif diintegrasikan ke permukaan dan turun ke bawah untuk
mendapatkan kecepatan saat ini sebagai fungsi kedalaman.
2. Gunakan arus yang diketahui: Arus yang diketahui dapat diukur dengan pengukuran saat
ini atau dengan altimetry satelit. Masalah muncul jika arus tidak diukur pada saat yang
sama dengan data hidrografi, seperti data hidrografi dan arus tidak sama dalam waktu
pengambilan, maka akan terjadi ketidakselarasan
3. Gunakan Persamaan Konservasi

Kekurangan (Kerugian) Menghitung Arus dari Data Hidrografi

1. Data hidrografi dapat digunakan hanya untuk menghitung arus relatif saat ini di tingkat
lain
2. Asumsi tingkat tidak ada gerakan mungkin cocok di laut dalam, tetapi tidak berguna
ketika air dangkal
3. Arus geostropik tidak dapat dihitung dari stasiun hidrografi yang berdekatan. Stasiun
harus terpisah puluhan kilometer
4. Pengukuran di stasiun hidrografi harus diulang untuk mendapatkan data komponen rata-
rata dan variabel saat ini (kurang praktis, dan arus geostrofi yang dihitung dari data
hidrografi biasanya digunakan untuk memetakan hanya sirkulasi lautan rata-rata waktu
atau perubahan sirkulasi dari dekade ke decade)

Batasan Persamaan Geostropik

Keseimbangan geostropik berlaku dengan akurasi yang baik untuk aliran yang melebihi beberapa
puluh kilometer dalam luas dan dengan periode yang lebih besar dari beberapa hari. Tetapi
keseimbangan tersebut tidaklah sempurna, maka dari itu, aliran di laut tidak akan pernah berubah
karena keseimbangan mengabaikan percepatan aliran. Keterbatasan dari asumsi geostropik
adalah:

1. Arus geostropik tidak dapat berkembang seiring waktu.


2. Keseimbangan mengabaikan percepatan aliran, oleh karena itu tidak berlaku untuk aliran
laut dengan dimensi horizontal kurang dari sekitar 50 km dan kali kurang dari beberapa
hari.
3. Keseimbangan geostropik tidak berlaku di dekat khatulistiwa di mana kekuatan gaya
Coriolis menuju ke nol karena sin φ → 0.
4. Keseimbangan geostropik mengabaikan pengaruh gesekan.

Terlepas dari masalah ini, arus di lautan hampir selalu sangat dekat untuk berada dalam
keseimbangan geostropik bahkan dalam beberapa derajat Khatulistiwa.

10.7 Arus dari Bagian Hidrografi

Data hidrografi di sepanjang jalur kapal digunakan untuk menghasilkan plot kontur
densitas di bagian vertikal. Penampang arus terkadang menunjukkan permukaan densitas yang
menurun tajam dengan kontras yang besar pada kerapatan di kedua sisi arus. Arus baroklinik
tersebut dapat diperkirakan menggunakan teknik yang dikemukakan oleh Margules (1906) dan
dijelaskan oleh Defant . Teknik ini dapat memperkirakan kecepatan dan arah arus tegak lurus
dengan bagian tersebut dengan melihat sekilas bagian tersebut. Untuk mendapatkan persamaan
Margules, perhatikan kemiringan ∂z / ∂y batas antara dua massa air dengan massa jenis ρ1 dan
ρ2. Untuk menghitung perubahan kecepatan melintasi antarmuka, kami mengasumsikan lapisan
densitas homogen ρ1 <ρ2 yang keduanya berada dalam kesetimbangan geostrofik.

Perubahan tekanan pada interface adalah:

dan gradien tekanan vertikal dan horizontal :

Kondisi batas membutuhkan δP1 = δP2 pada batas tersebut. Sehingga persamaan diatas dibagi δx
:
karena perbedaan densitas internal yang kecil, γ ≈ 1000 tan β, maka kemiringan antar dua massa
air adalah 1000 kali lebih besar daripada kemiringan di permukaan laut.

Perhitungan kasar penerapan teknik ini pada Arus Teluk menunjukkan hasil yang
sebanding dengan kecepatan yang dihitung dari data hidrografi. Pusaran di sekitar Arus Teluk
dapat memiliki inti hangat atau dingin Penerapan metode Margules pusaran mesoscale ini
memberikan arah aliran. Pusaran antisiklon (rotasi searah jarum jam di belahan bumi utara)
memiliki inti yang hangat. Pusaran siklon (rotasi berlawanan arah jarum jam di belahan bumi
utara) memiliki inti yang dingin.

10.8 Pengukuran Arus Lagrangian


Dalam Oseanografi dibedakan dua jenis kecepatan: kecepatan Lagrangian dan kecepatan
Euler. Kecepatan Lagrangian adalah kecepatan suatu partikel air. Teknik Lagrangian mengikuti
posisi drifter yang mengikuti bidang air. Kecepatan rata-rata dihitung dari jarak antara posisi di
awal dan akhir periode dibagi waktu yang ditempuh. 
Kesalahan yang terjadi pada teknik langrangian :
1. Kesalahan dalam menentukan posisi drifter. 
2. Kegagalan drifter untuk mengikuti sebidang air.
3. Kesalahan pengambilan sampel. Drifters pergi hanya ke mana drifter ingin pergi.
Drifter  yang dilacak satelit biasanya dilacak oleh sistem Argos pada satelit meteorologi.
Pelampung membawa pemancar radio sederhana dengan frekuensi F0 yang sangat stabil.
receiver di satelit menerima sinyal dan menentukan pergeseran Doppler F sebagai fungsi waktu .
frekuensi doppler sebagai berikut :

Keakuratan posisi tergantung pada kestabilan frekuensi yang ditransmisikan oleh buoy.

Holey-Sock Drifters
Holey-Sock Drifters banyak digunakan untuk melacak arus permukaan. Drifters terdiri
dari kain berbentuk silinder drogue berdiameter 1 m dengan panjang 15 m dengan 14 lubang
besar di sisi-sisinya. Berat drogue disupport oleh pelampung yang terendam 3 m di bawah
permukaan. Pelampung terendam ditambatkan ke pelampung permukaan yang membawa
pemancar Argos.
Subsurface Drifters (Swallow and Richardson Floats)
Drifter bawah permukaan banyak digunakan untuk mengukur arus di bawah lapisan
campuran. Kesalahan drifter jenis ini karena kegagalan drifter untuk tetap berada dalam massa
air yang sama. Seringkali kesalahan cukup kecil sehingga satu-satunya kesalahan penting adalah
karena akurasi pelacakan.
Subsurface Drifters (ALACE Drifters)
Drifter jenis ini dirancang untuk melakukan pengukuran antara permukaan dan beberapa
kedalaman yang telah ditentukan. Drifter menghabiskan kira-kira 30 hari di kedalaman, dan
secara berkala kembali ke permukaan untuk melaporkan posisinya dan informasi lainnya
menggunakan sistem Argos.
Pengukuran Arus Lagrangean Menggunakan Pelacak
Cara terbaik untuk mengikuti pergerakan air adalah dengan menandainya dengan molekul
yang biasanya tidak ditemukan di lautan. Pelacak yang bisa digunakan seperti klorofluorokarbon,
tritium (Bom Atom), suhu dan salinitas air. Citra inframerah sekuensial dari suhu permukaan
digunakan untuk menghitung perpindahan fitur pada citra. Teknik ini sangat berguna untuk
mensurvei variabilitas arus di dekat pantai. Teknik ini sangat berguna untuk menghitung
kecepatan rata-rata massa air dalam selama beberapa dekade dan untuk menghitung difusivitas
pusaran air.

10.9 Pengukuran Arus Eulerian


Metode pengukuran euler dalam mengukur arus dapat dilakukan menggunakan berbagai
jenis current meter. Current meter ini dapat bersifak mekanik maupun akustik. Peralatan
pengukur mekanis contohnya adalah Savonius Current Meter, sedangkan peralatan akustik
contohnya adalah ADCP.
Error yang terjadi dapada pengukuran arus euler dapat terjadi dari:
1. Pergerakan mooring, mooring yang berada dibawah permukaan laut mempunyai
pergerakan yang lebih sedikit, disbanding pergerakan mooring permukaan yang cukup
banyak dan dipengaruhi oleh arus yang kencang.
2. Sampling yang tidak cukup. Mooring terkadang tidak bertahan lama dalam mengambil
sampling.
3. Kerusakan sensor oleh organisme laut, tertutama pada sensor yang dipasang dekat
permukaan dalam beberapa minggu

Salah satu metode dalam pengukuran arus Euler secara langsung adalah dengan menggunakan
mooring. Terdapat berbagai jenis current meter mekanik yang digunakan:
1. Aanderaa current meter yang menggunakan suatu baling-baling dan rotor savonius.
2. Vector averaging current meter, yang menggunakan baling-baling dan propeller
3. Vector measuring current meter, yang menggunakan baling-baling dan dan sepasang
propeller dalam sudut 90 derajat terhadap satu sama lain.

Error dalam pengukuran arus yang melewati instrument dapat terjadi karena:
1. Response yang tidak linear
2. Intstrument tidak merekam perubahan arus yang cepat
3. Sensor tidak merekam arus yang tidak horizontal
Salah satu alat akustik yang umum digunakan adalah Accoustik Doppler Current Profiler
(ADCP) instrument ini dipasang pada kapal untuk mengukur arus hingga kedalaman 200-300 m
dari permukaan laut. Instrumen ini juga dapat dipasang pada CTD.

Cara lain dalam pengukuran menggunakan akustik adalah melalui Accoustic


Tomography. Metode ini menggunakan sinyal akustik yang dipancarkan dari beberapa mooring
dalam suatu daerah. Walaupun biaya yang dibutuhkan cukup mahal, hal ini berguna untuk
mengukur pada wilayah yang susah diukur. Sinyal yang dipancarkan dapat digunakan untuk
mengukur sebaran vertical dan horizontal temperatur air.
Cara yang lain adalah Geomagnetic Electro Kinetograph atau GEK current meter. Alat
ini mengukur arus dengan cara mengukur potensial elektrik yang diinduksi pada air laut saat
konduktor (air laut) bergerak dalam suatu medan magnet (medan magnet bumi). Akan tetapi
akurasi yang diperoleh susah dihitung dan error yang terjadi susah dipahami, sehingga teknik ini
ditinggalkan.

10.10 Konsep Penting


1. Distribusi tekanan dapat diukur hampir secara tepat dari tekanan hidrostatis yang
diperoleh dari asumsi bahwa lautan dalam keadaan diam.
2. Aliran dalam laut berada hamper tepat pada keseimbangan geostropik, kecuali untuk
bagian atas dan bawah lapisan pembatas. Gaya Coriolis hamper secara tepat
menyeimbangkan tekanan gradien
3. Observasi satelit altietri dari topografi laut memberikan arus geostropik permukaan.
4. Topex/Poseidon adalah sistem altimeter yang paling akurat, dan dapat mengukur
topografi dan perubahannya gingga 4.7cm.
5. Data hidrografik digunakan untuk menghitung internal arus geostropik pada lautan sesuai
terhadap arus yang diketahui.
6. Aliran dalam laut yang independent terhadap kedalaman disebut aliran barotropic, aliran
yang tergantung pada kedalaman adalah aliran baroklinik. Data hidrografik hanya
memberikan aliran baroklinik.
7. Aliran geostropik tidak berubah terhadap waktu, sehingga aliran dalam laut tidak
sepenuhnya geostropik. Metode geostropik tidak berlaku pada aliran di ekuator karena
gaya Coriolis menghilang.
8. Kemiringan dari densitas konstan atau temperature permukaan yang terlihat dalam
perpotongan dari laut dapat digunakan untuk memperkirakan kecepatan aliran.
9. Pengukuran dari posisi air memberikan aliran lagrange di laut. Posisi dapat ditentukan
menggunakan drifter permukaan atau dibawah permukaan, atau tracer kimia seperti
tritium.
10. Pengukuran dari kecepatan aliran terhadap suatu titik memberikan aliran euler di laut.
Kecepatan dari aliran dapat diukur menggunakan moored current meter atau yang
dipasang pada kapal, CTD, dan mooring.

Anda mungkin juga menyukai