Anda di halaman 1dari 8

IDENTITAS NASIONAL

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN
Yang dibina oleh Bapak Dr. H. M. Fauzani, M.Pd.

Oleh:
Kelompok I

NAMA NIM
ADHA ASY-SYIFA 200105010006
INDIRA ULFA CAHYANI PUTRI 200105010008
GHINA RABBANI 200105010013
FATMAWATI 200105010016
ELVA NOOR AFIFAH 200105010034

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
MARET 2021
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................... iii


BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................ 4
C. Tujuan.............................................................................................................................................. 4
BAB II IDENTITAS NASIONAL ....................................................................................................................... 5
A. PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL ....................................................................................... 5
B. UNSUR-UNSUR IDENTITAS NASIONAL .................................................................................... 5
C. NASIONALISME DAN KONSEP KONSEP TURUNANNYA ....................................................... 6
D. INTEGRASI NASIONAL .......................................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ...................................................................................................................................... 8
B. Saran................................................................................................................................................ 8
DAFTAR RUJUKAN ................................................................................................................................ 8

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bis menyelesaikan makalah mata kuliah
“KEWARGANEGARAAN”. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan di program studi
Ekonomi syariah Fakultas ekonomi dan bisnis islam pada Universitas Antasari. Selanjutnya
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. H. M. Fauzani,
M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Kimia Dasar dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, Maret 2021

Penulis

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Identitas umumnya berlaku pada entitas yang sifatnya personal atau pribadi. Sebagai contoh,
orang dikenali dari nama, alamat, jenis kelamin, agama, dan sebagainya. Hal demikian umum
dikenal sebagai identitas diri. Identitas juga dapat berlaku bagi kelompok masyarakat dan
organisasi dari sekelompok orang. Sebuah keluarga memiliki identitas yang bisa
dibedakandengan keluarga yang lain.

Sebuah bangsa sebagai bentuk persekutuan hidup dan negara sebagai organisasi kekuasaan
juga memiliki identitas yang berbeda dengan bangsa lain. Setiap negara yang merdeka dan
berdaulat sudah dapat dipastikan berupaya memiliki identitas nasional agar negara tersebut dapat
dikenal oleh negara-bangsa lain dan dapat dibedakan dengan bangsa lain. Identitas nasional
mampu menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup negara-bangsa. Negara-bangsa memiliki
kewibawaan dan kehormatan sebagai bangsa yang sejajar dengan bangsa lain serta akan
menyatukan bangsa yang bersangkutan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Identitas Nasional dan unsur-unsurnya?
2. Apakah yang dimaksud dengan Nasionalisme Indonesia dan konsep turunannya?
3. Apakah yang dimaksud dengan Integrasi Nasional?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Identitas Nasional dan unsur-unsurnya
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Nasionalisme Indonesia dan konsep
turunannya
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Integrasi Nasional

4
BAB II IDENTITAS NASIONAL
A. PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL
Konsep identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar, ialah “identitas” dan
“nasional”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identitas berarti ciri-ciri atau
keadaan khusus seseorang atau jati diri. Dengan demikian identitas menunjuk pada ciri atau
penanda yang dimiliki oleh sesorang, pribadi dan dapat pula kelompok. Penanda pribadi
misalkan diwujudkan dalam beberapa bentuk identitas diri, misal dalam Kartu Tanda
Penduduk, ID Card, Surat Ijin Mengemudi, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Kartu
Pelajar, dan Kartu Mahasiswa.
Tilaar (2007) menyatakan identitas nasional berkaitan dengan pengertian bangsa.
Menurutnya, bangsa adalah suatu keseluruhan alamiah dari seseorang karena daripadanyalah
seorang individu memperoleh realitasnya. Dengan kata lain, seseorang akan mempunyai arti
bila ada dalam masyarakat.

B. UNSUR-UNSUR IDENTITAS NASIONAL


1. Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak
lahir). Umumnya yang terlihat bukan "suku" nya, melainkan budaya-budaya yang melekat
pada suku tersebut. Di Indonesia terdapat banyak sekali kelompok etnis atau suku bangsa
dengan tidak kurang 300 dialeg bangsa.
2. Bahasa
Bahasa merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas nasional. Bahasa
dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi
ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antarmanusia.
3. Kebudayaan
Kebudayaan merupakan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya
adalah model-model pengetahuan yang secara kolektif dipakai oleh pendukung-
pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan
sebagai rujukan serta pedoman untuk bertindak sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
Contohnya seperti tarian tradisional, lagu-lagu daerah.
4. Agama
Ada beberapa agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara, seperti agama Islam,
Katolik, Kristen, Budha, Hindu dan Kong Hu Cu.

5
Dari 4 unsur-unsur identitas nasional di atas, dapat dirumuskan pembagian identitas
nasional berdasarkan bentuknya menjadi tiga bagian yaitu: Identitas Fundamental, Identitas
Instrumental, Identitas Alamiah.

Identitas nasional Indonesia dibuat serta disepakati oleh para pendiri bangsa Indonesia yang
tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 35-36 C.
Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia antara lain adalah sebagai berikut:

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia


2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
6. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

C. NASIONALISME DAN KONSEP KONSEP TURUNANNYA

Nasionalisme dapat dikatakan sebagai sebuah situasi kejiwaan dimana kesetiaan


seseorang secara total diabdikan langsung kepada negara bangsa atas nama sebuah bangsa.
Ada tiga pemikiran besar tentang watak nasionalisme Indonesia yang terjadi pada masa
sebelum kemerdekaan yakni paham keislaman, marxisme dan nasionalisme Indonesia.

Dalam situasi perjuangan merebut kemerdekaan, dibutuhkan suatu konsep sebagai


dasar pembenaran rasional dari tuntutan terhadap penentuan nasib sendiri yang dapat
mengikat keikutsertaan semua orang atas nama sebuah bangsa. Dasar pembenaran tersebut
kemudian mengkristal dalam konsep paham ideologi kebangsaan yang biasa disebut dengan
nasionalisme. Dari sanalah kemudian lahir konsep-konsep turunannya, seperti :

1. Bangsa (nation)

2. Negara (state)

3. Negara-bangsa (nation state)

Ketiganya merupakan komponen-komponen yang membentuk identitas nasional atau


kebangsaan. Dengan demikian bangsa merupakan suatu wadah atau badan yang didalamnya
6
terhimpun orang-orang yang memiliki persamaan keyakinan dan persamaan lain yang mereka
miliki seperti ras, etnis, agama, bahasa dan budaya.

D. INTEGRASI NASIONAL
1. Makna Integrasi

Istilah Integrasi nasional dalam bahasa Inggrisnya adalah “national integration”.


"Integration" berarti kesempuArnaan atau keseluruhan. Kata ini berasal dari bahasa latin
integer, yang berarti utuh atau menyeluruh. Berdasarkan arti etimologisnya itu, integrasi dapat
diartikan sebagai pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. “Nation” artinya
bangsa sebagai bentuk persekutuan dari orang-orang yang berbeda latar belakangnya, berada
dalam suatu wilayah dan di bawah satu kekuasaan politik.

2. Jenis Integrasi

Menurut Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) lebih cocok menggunakan istilah
integrasi politik daripada integrasi nasional karena integrasi politik adalah penyatuan
masyarakat dengan sistem politik. Integrasi politik dibagi menjadi lima jenis, yakni 1)
integrasi bangsa, integrasi wilayah, 3) integrasi nilai, 4) integrasi elit-massa, dan 5) integrasi
tingkah laku (perilaku integratif).

Dalam realitas nasional integrasi nasional dapat dilihat dari tiga aspek yakni aspek politik,
ekonomi, dan sosial budaya. Berdasar pendapat ini, integrasi nasional meliputi: 1) Integrasi
politik, 2) Integrasi ekonomi, dan 3) integrasi sosial budaya.

a. Integrasi Politik

Dalam tataran integrasi politik terdapat dimensi vertikal dan horizontal. Dimensi yang
bersifat vertikal menyangkut hubungan elit dan massa. Dimensi horizontal menyangkut
hubungan yang berkaitan dengan masalah teritorial, antar daerah, antar suku, umat
beragama dan golongan masyarakat Indonesia.
b. Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi berarti terjadinya saling ketergantungan antar daerah dalam upaya
memenuhi kebutuhan hidup rakyat. Hal ini menjadikan wilayah dan orang-orang dari
berbagai latar akan mengadakan kerjasama .

c. Integrasi sosial budaya

Integrasi sosial budaya juga berarti kesediaan bersatu bagi kelompok-


kelompok sosial budaya di masyarakat, misal suku, agama, dan ras.
3. Pentingnya Integrasi nasional
7
Integrasi diperlukan guna menciptakan kesetiaan baru terhadap
identitas- identitas baru yang diciptakan (identitas nasional), misal,
bahasa nasional, simbol negara, semboyan nasional, ideologi nasional,
dan sebagainya.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identitas berarti ciri-ciri atau keadaan
khusus seseorang atau jati diri. Dengan demikian identitas menunjuk pada ciri atau penanda
yang dimiliki oleh sesorang, pribadi dan dapat pula kelompok.

Unsur-unsur identitas Nasional ada 4 yaitu suku bangsa, bahasa, kebudayaan, dan agama.
Nasionalisme dapat dikatakan sebagai sebuah situasi kejiwaan dimana kesetiaan seseorang
secara total diabdikan langsung kepada negara bangsa atas nama sebuah bangsa. Dibutuhkan
suatu konsep sebagai dasar pembenaran rasional dari tuntutan terhadap penentuan nasib
sendiri yang dapat mengikat keikutsertaan semua orang atas nama sebuah bangsa. Dari
sanalah kemudian lahir konsep-konsep turunannya, seperti bangsa (nation), Negara (state),dan
Negara-bangsa (nation state)

Istilah Integrasi nasional dalam bahasa Inggrisnya adalah “national integration”.


"Integration" berarti kesempuArnaan atau keseluruhan. . “Nation” artinya bangsa sebagai
bentuk persekutuan dari orang-orang yang berbeda latar belakangnya, berada dalam suatu
wilayah dan di bawah satu kekuasaan politik.

Menurut Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) lebih cocok menggunakan
istilah integrasi politik daripada integrasi nasional karena integrasi politik adalah penyatuan
masyarakat dengan sistem politik.

B. Saran
Untuk memahami lebih mendalam mengenai identitas nasional, unsur-unsur identitas
nasional, nasionalisme Indonesia dan konsep-konsep turunannya, serta integrasi nasional,
anda dapat membaca di artikel, jurnal, buku yang banyak tersedia di internet maupun
dilingkungan sekitar anda.
DAFTAR RUJUKAN
Buku ajar mata kuliah wajib umum Pendidikan Kewarganegaraan tahun 2016, hal 28,33,54
http://www.markijar.com/2017/07/pengertian-hakikat-dan-unsur-identitas.html?m=1,
https://id.scribd.com/document/406671852/Nasionalisme-Indonesia-Dan-Konsep

Anda mungkin juga menyukai