Fatmawati
Kavinahuwa
Reza Hasani
Dosen Pengasuh :
2020
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 yang membahas mengenai Perseroan
Terbatas (PT), dikatakan bahwa perusahaan berjenis Perseroan Terbatas adalah suatu badan
usaha yang berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian dan melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham atau disebut juga
dengan persekutuan modal.
Dalam menjalankan perusahaan berjenis Perseroan Terbatas, modal saham yang dimiliki bisa
dijual kepada pihak lain. Artinya, sangat memungkinkan terjadi perubahan organisasi atau
kepemilikan perusahaan tanpa harus membubarkan dan mendirikan perusahaan kembali.
Selain itu, oleh karena dibentuk berdasarkan kesepakatan, maka bisa dipastikan bahwa PT
didirikan oleh minimal 2 (dua) orang. Pembuatan perjanjian ini harus diketahui oleh notaris
dan dibuatkan aktanya untuk mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM
sebelum resmi menjadi perusahaan berjenis PT.
Karena pemegang saham PT adalah secara hukum, mereka mempunyai tanggung jawab yang
terbatas. Artinya, mereka tidak harus menanggung secara pribadi kegiatan perusahaan.
Pemegang saham hanya dapat menanggung kerugian sebatas modal yang ditanamkannya
Lalu, dari mana saja asal modal untuk mendirikan sebuah perusahaan PT? Pada dasarnya,
sumber pendanaan dalam sebuah PT terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
Modal Dasar
Ini merupakan modal perusahaan yang bisa menilai seberapa besar perusahaan tersebut.
Adanya modal ini akan membantu perusahaan dalam menentukan kelasnya, apakah termasuk
kelas besar, menengah, atau perusahaan PT kelas kecil.
Modal ini mengacu pada kesanggupan para pemilik terkait jumlah modal yang ditanamkan
pada perusahaan. Pasal 33 Undang-Undang Perseroan Terbatas menyatakan bahwa jumlah
minimal modal yang ditempatkan adalah sebesar 25% dari Modal Dasar perusahaan.
Modal setor menjadi jenis sumber dana PT yang paling dianggap nyata karena menunjukkan
jumlah modal yang disetor oleh para pemegang saham. Besarnya modal setor untuk PT
adalah paling sedikit 25% dari Modal Dasar. Artinya, besarannya sama dengan modal yang
ditempatkan oleh para pemegang saham.
Struktur permodalan
Modal perseroan atau modal dasar, yaitu jumlah maksimum modal yang disebut
dalam akta pendirian.Ketentuan modal dasar diatur pada pasal 31-32 UU No.40 Tahun 2007.
Modal dasar perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham.(Pasal 31 (1)).Modal dasar
paling sedikit Rp.50.000.000,00 (Pasal 32 ayat 1).
Modal yang disanggupkan atau ditempatkan diatur pada pasal 33 UU No. 40 Tahun
2007. Paling sedikit 25% dari modal dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 harus
ditempatkan dan disetor penuh (Pasal 33 ayat 1).
Modal yang disetor, yakni modal yang benar-benar telah disetor oleh para pemegang
saham pada kas perseroan. Diatur pada pasal 34 UU No.40 tahun 2007. Penyetoran atas
modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya (Pasal 34
ayat 1). Penyetoran atas modal saham selanjutnya diatur pada pasal 34 ayat 2 dan 3.
Perubahan atas besarnya jumlah modal perseroan harus mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman, sesudah itu didaftarkan dan kemudian diumumkan seperti biasa.
Salah satu ciri khas perusahaan PT tertutup adalah para pemegang saham yang hanya berasal
dari kalangan tertentu atau orang-orang yang sudah saling mengenal sebelumnya, seperti
misalnya dalam perusahaan keluarga.
Pasal 1 ayat 8 UUPT menyebutkan bahwa Perseroan Publik adalah jenis perseroan yang telah
memenuhi kriteria jumlah pemegang saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan
peraturannya. Sementara itu, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 mengenai Pasar Modal
atau UUPM Pasal 1 ayau 22 menyebutkan, sebuah perusahaan dikatakan perseroan publik
apabila saham telah dimiliki oleh sedikitnya 300 orang dengan jumlah modal yang disetorkan
minimal sebesar Rp3 juta.
Disebutkan dalam Pasal 1 ayat 7 UUPT, bahwa PT Terbuka melakukan penawaran saham
secara terbuka. Tidak hanya itu, PT jenis ini juga harus mampu memenuhi segala persyaratan
yang dibutuhkan untuk PT Publik, dengan melakukan penawaran pada Bursa Efek alias
menjual saham kepada masyarakat.
Keuntungan
Kelemahan