Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan No Tujuan & Kriteria hasil Intervensi Rasional 1 Bersihan jalan nafas tidak efektif Mempertahankan jalan nafas 1. Kaji fungsi pernafasan 1. Penurunan bunyi nafas dapat berhubungan dengan adanya sekret klien dan pengeluaran sekret menunjukkan atelaktasis dan kental tanpa bantuan kelainan bunyi nafas lainnya DS : - Klien mengatakan batuk 2. Catat kemampuan untuk 2. Pengeluaran sulit bila sekret mengeluarkan mukosa sangat tebal sputum berdarah dan kental atau darah cerah diakibatkan oleh kerusakan DO : - Klien tampak batuk paru . 3. Berikan klien posisi semi 3. Posisi membantu - Tanda vital atau flower tinggi, bantu memaksimalkan ekspansi paru klien untuk batuk dan dan menurunkan upaya TD : 110/80 mmHg latihan nafas dalam pernafasan N : 70 / menit 4. Anjurkan klien untuk 4. Untuk mengencerkan secret S : 36,4 0 C minum banyak kurang kental agar lebih mudah P : 20x/ menit lebih 2000cc/ hari keluar. Nutrisi kurang dari tubuhberhubungan 2. dengan intek yang tidak adekuat, Klien mengatakan kebutuhan 1. Kaji pola makan 1. Untuk memberi informasi nutrisinya terpenuhi, dengan klien. dalam menentukan intervensi Anoreksia penumpukan sputum kriteria: 2. Dengan memberikan makan DS : - Klien mengatakan badan dalam porsi kecil tapi sering Klien tidak mual 2. Anjurkan kepada diharapkan kebutuhan nutrisi terasa lemas Porsi makan dihabiskan klien untuk makan dalam klien dapat terpenuhi secara - Klien mengatakan tidak ada Klien tidak tampak lamah porsi kecil tapi sering. akurat Konjungtiva tidak pucat 3. Dengan motivasi terus- selera makan Berat badan bertambah ± 1 kg 3. Berikan motivasi menerus mempengaruhi DO : - Porsi makan tidak di habiskan setiap minggu kedisiplinan klien untuk makan. Gangguan integritas kulit berhubungan 3. dengan kelemahan Mempertahankan kulit utuh 1. Ulkus dekubitus sering kali DS : - Keluarga klien mengatakan sulit untuk disembuhkan dan ada luka dibagian belakang 1. Antisipasi dan gunakan pencegahan adalah pengobatan tindakan pencegahan pada yang terbaik. DO : - Tampak luka dibagian pasien yang memiliki belakang risiko kerusakan kulit, seperti orang yang kurus, kegemukan, lansia atau 2. Meningkatkan sirkulasi dan kelemahan. tonus otot, dan gerakan tulang 2. Ubah posisi sering di sendi dan meningkatkan tempat tidur, partisipasi pasien. rekomendasikan 10 menit latihan setiap jam dan 3. Memberikan waktu lebih lama lakukan rentang gerak. bebas dari tekanan, mencegah 3. Gunakan jadwal rotasi gerakan yang menimbulkan dalam membalikkan pengelupasan dan robekan pasien, berikan perhatian yang yang dapat merusak Gangguan eliminasi urin berhubungan yang teliti pada tingkat jaringan rapuh. 4 dengan dengan iritasi kateter Berkemih dengan jumlah kenyamana pasien 1. Retensi dapat terjadi edema normal tanpa retensi dan spasme kandung kemih DS : - Klien mengatakan nyeri pada 1. Kaji aluaran urine 2. Berkemih dengan dorongan saat berkemih mencegah retensi urine, 2. Dorong pasien untuk keterbatasan berkemih untuk DO : - Klien tampak meringis berkemih bila terasa empat jam meningkatkan tonus dorongan tetapi tidak kandung kemih dan membantu lebih dari 2-4 jam per latihan ulangkandung kemih.. periodik. 3.Pertahankan hidrasi adekuatdan perfusi ginjal untuk aliran urine. 3. Dorong pemasuka cairan Gangguan rasa nyaman nyeri 2000 ml sesuai toleransi, 5.. berhubungan dengan sistitis ditandai Klien akan mengatakan nyeri batasi cairan pada malam 1. Merupakan indikator untuk berkurang dengan kriteria : hari intervensi selanjutnya. dengan: Klien dapat beradaptasi 1. Kaji keluhan nyeri, lokasi, 2. Dapat merelaksasikan DS: - Klien mengatakan nyeri pada dengan nyeri. dan skala nyeri. ketengahan otot yang dapat Klien berada pada skala 2. Anjurkan teknik nafas meningkatkan reduksi nyeri saat berkemih nyeri 2-3 pada skala 0-10. dalam dan mengurangi/mengontrol DO: - Klien tampak agak sedikit 3. Atur posisi klien senyaman nyeri mungkin 3. Memberikan rasa aman dan kesakitan pada abdomen bagian nyaman, sehingga dapat bawah mengontrol nyerinya.