Anda di halaman 1dari 18

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT


PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA TYPE 42 SEHAT DISTRIK
SAUKOREM 5 UNIT

PASAL 1. URAIAN UMUM.


Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah :
Nama pekerjaan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat Type 42
Distrik SAUKOREM 5 Unit
Tahun Anggaran : 2020
Lokasi : Distrik Saukorem Kabupaten Tambrauw

1.1. Syarat Dokumen Lelang


a. Ahli K3 Konstruksi = 1 Orang
Ahli K3 merupakan Ahli K3 Konstruksi - Muda. Lulusan perguruan tinggi negri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi
luar negri yang telah diakreditasi dengan kualifikasi pendidikan minimal Strata Satu (S1)
dengan pengalaman kerja dibidangnya minimal 3 (Tiga) Tahun. Serta memiliki Sertfikat
Keahlian.
b. Pelaksana Lapangan = 1 Orang
Pelaksana Lapangan merupakan Pelaksana Bangunan Perumahan/Pemukiman. Lulusan
perguruan tinggi negri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negri yang telah diakreditasi dengan kualifikasi
pendidikan minimal DIII Teknik Arsitektur/Teknik Sipil dengan pengalaman kerja minimal 3
(Tiga) tahun. Serta memiliki Sertifikat Keterampilan Kerja.

1.2. Peralatan/Fasilitas Utama Yang Dibutuhkan


Fasilitas/Alat pendukung yang harus disiapkan oleh kontraktor adalah sebagai berikut :
1. Bor Listrik = 2 Unit
2. Generator = 1 Unit
3. Mesin Gergaji = 2 Unit
4. Mesin Pompa Air = 1 Unit
5. Kendaraan Truk Angkut = 2 Unit
6. Gerobak Dorong = 10 Unit
7. Mesin Pemotong Keramik = 2 Unit
8. Gunting Pemotong Besi = 2 Unit

PASAL 2. PERATURAN
Untuk Pekerjaan Sipil
2.1. Untuk pelaksanaan pekerjaan sipil umumnya dipakai peraturan umum yang lazim disebut
AV/SU/41 (Syarat-Syarat Umum untuk Bangunan Umum yang Dilelangkan).

1
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

2.2. Peraturan Bangunan. Peraturan yang dimaksud dinyatakan berlaku dan mengikat kecuali
dinyatakan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini; peraturan tersebut adalah:
 PBI 1971/NI-2 (Peraturan Beton Bertulang Indonesia).
 SNI 2847:2013 (Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung)
 PUBI 1982 (Peraturan Umum untuk Bangunan di Indonesia).
 PMI 1983/NI-18 (Peraturan Muatan Indonesia 1983).
 PPKBI 1980 (Peraturan Perencanaan Konstruksi Baja Indonesia).
 SNI-1729-2002 tata cara perhitungan struktur baja untuk bangunan gedung
 SNI 1729:2015 dan Direct Analysis Method (Metode Baru Perencanaan Baja Berbasis Komputer)
 UBI 1970/NI-3 (Peraturan Umum Bahan Bangunan untuk di Indonesia).
 Peraturan Bangunan Tahan Gempa 1984.
 SNI 1726:2012 (Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan
non gedung
 SNI 03-1726-2002
 Persyaratan Dewan Teknik Pembangunan Indonesia 1970.
 Peraturan Cat Indonesia (NI-4 atau PTI 1961).
 Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1980.
 SKBI – 1.3.53.19876 (Pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung)
 33 Standart konstruksi bangunan indonesia/DPU No. 378/KPTS/1987.
2.3. Peraturan-peraturan lain yang harus dipenuhi adalah peraturan-peraturan setempat.
Untuk Pekerjaan Mekanikal Electrical
 Harus mengikuti PUIL 1987.
 SNI 03-3989-2000 (tata cara perencanaan dan pemasangan sistim springkler otomatik untuk
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung
 SNI 04-1718-2004 Sistim pasokan daya listrik darurat dan siaga
 SNI 04-1719-2004 Sistim pasokan daya listrik darurat menggunakan energy tersimpan (SPDDT)
 SNI 04-0225-2000 Persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL 2000)
2.4. Untuk pekerjaan instalasi listrik supaya dilaksanakan oleh pemborong listrik yang mempunyai
SIKA klas C (minimal).

PASAL 3. S I T U A S I
3.1. Lokasi bangunan terletak di Distrik Senopi Kabupaten Tambrauw
3.2. Lokasi Bangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana adanya pada waktu rapat
Sosialisasi Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhan Sehat Type 42 Distrik Senopi,
untuk itu Pelaksana harus meneliti situasi medan, luasnya dan lain-lain yang berpengaruh pada
pembangunan tersebut.

PASAL 4. UKURAN TINGGI DAN UKURAN PATOK


4.1. Semua ukuran yang tercantum dalam rencana ini dinyatakan dalam cm dan meter.

2
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

4.2. Ukuran tinggi peil lantai ± 0.00 bangunan di tentukan. ± 74 cm, diatas permukaan tanah asli, atau
disesuaikan dengan lantai bangunan yang ada, dan ketetapan posisi lantai tersebut harus disetujui
oleh Konsultan Pendamping.
4.3. Sebagai Patokan Pelaksana Kegiatan harus membuat Titik duga yang merupakan titik ikat tetap
yang harus di buat dibawah pengamatan Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis dan dijaga
ketepatannya selama pelaksanaan, serta tidak tergganggu oleh pelaksanaan pekerjaan.
4.4. Ketentuan letak bangunan diukur dibawah pengawasan Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis
dengan patok-patok yang di pancang dan papan Bowplank yang di ketam pada sisinya.

PASAL 5. PEKERJAAN PERSIAPAN


Lingkup pekerjaan ini meliputi:
5.1. Pembersihan
Pembersihan lapangan dilakukan dengan membersihkan Lokasi tempat akan dilaksanakannya
pekerjaan, Semua kotoran – kotoran harus dibuang keluar lokasi pekerjaan.
5.2. Pembuatan Papan Nama Proyek, dilakukan dengan mencetak dari kertas spanduk dengan ukuran ±
1 m x 0,7 m yang berisikan informasi tentang lokasi kegiatan, jangka waktu pelaksanaan, dan
sebagainya.
5.3. Pengadaan Alat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Pihak kontraktor wajib menyediakan peralatan kerja atau APD (Alat Pelindung Diri) untuk para
pekerja di lokasi kegiatan diantaranya:
 Baju Safety / Rompi Proyek
 Helm Proyek
 Kos Tangan
 Sepatu Bot
Selain itu, pihak kontraktor juga harus menyediaka alat P3K, untuk mengantisipasi apabila ada
pekerja yang cedera ringan akibat kecelakaan kecil di lokasi pekerjaan.

5.4. Pembuatan Bedeng Pekerja, Gudang alat, dan Material


Pembuatan bedeng pekerja dan gudang material sebagai rumah darurat yang digunakan sebagai
tempat tinggal sementara bagi para pekerja untuk memulia pekerjaan dilokasi. Pembuatan bedeng
pekerja dan gudang material ini berukuran ± 6 m2. Disesuaikan dengan kebutuhan jumlah
pekerjaan.

PASAL 6. PAPAN BOUWPLANK


6.1. Semua bouplank menggunakan kayu klas III, diserut rata dan di pasang waterpass dengan peil 
0,00 m, setiap jarak 2 mater papan Bouwplank diperkuat dengan patok kayu 5/5 cm pada papan
Bouwplank ini harus dicatat sumbu-sumbu dinding, dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh
iklim.
6.2. Jarak papan Bouwplank minimal 2,5 m dari garis luar bangunan Untuk mencegah longsoran tanah
galian.

3
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

6.3. Setelah pekerjaan Bouwplank selesai, Pelaksana Kegiatan wajib memintakan pemeriksaan dan
persetujuan tertulis dari Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis.

PASAL 7. PEKERJAAN TANAH.


7.1. Galian tanah untuk pondasi bangunan.
a. Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar atau sampai mencapai
kedalaman tanah keras.
b. Apabila diperlukan untuk mendapatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan
dan ditumbuk.
c. Jika galian melampaui batas kedalaman, Pelaksana Kegiatan harus menimbun kembali dan
dipadatkan maksimal (Per 20 cm)
d. Tanah bekas galian hanya dapat dipakai untuk penimbunan jika disetujui Konsultan Pendamping
& Tenaga Teknis, sedangkan hasil yang tidak dapat dipergunakan harus disingkirkan keluar site
atau ketempat lain yang disetujui.
7.2. Pekerjaan Urugan Tanah dan Pasir.
a. Tanah / Pasir yang dipergunakan untuk pengurugan harus dari bahan yang baik dan memenuhi
syarat teknis, bebas dari akar, bahan organis, sampah dan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis.
b. Tanah bekas galian pondasi hanya dapat dipergunakan dengan persetujuan Konsultan
Pendamping & Tenaga Teknis.
c. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimun 20 cm kemudian dipadatkan
sampai mencapai kepadatan 90 % dari kepadatan maksimun.
d. Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis dapat memerintahkan pengurugan melebihi ukuran
apabila sudah diperhitungkan penyusutan tanah akibat konsolidasi tanah.

PASAL 8. PEKERJAAN PONDASI


8.1. Meliputi pekerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
a. Pondasi pasangan batu gunung
b. Pasangan batu kosong
c. Pondasi batu tela/ roulag

Pondasi bangunan yang dipergunakan adalah pondasi lajur batu gunung, terdiri :
a. Alas pondasi dari pasir urug yang dipadatkan setebal 5 cm, ditimbun dan disiram air sampai
kepadatan maksimal.
b. Batu kosong setebal 20 cm ditimbris pasir atau batu pecah sehingga kokoh.
c. Material batu pecah/ batu gunung yang keras, bermutu baik dan disetujui oleh Konsultan
Pendamping & Tenaga Teknis.
d. Adukan yang dipergunakan untuk pasangan pondasi batu Gunung adalah 1 PC : 4 Psr.
e. Air yang dipergunakan harus bersih, tawar dan bebas dari asam organik, asam alkali atau bahan
kimia yang dapat merusak mutu pondasi.

4
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

Pasir pasang yang dipergunakan pasir yang tidak mengandung tanah dan air laut atau pasir yang disetujui
Oleh Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis
8.2. Penggalian pondasi dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan lay out, titik As pondasi
ditentukan oleh Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis lapangan.
8.3. Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap kebenaran penempatan, kedalaman,
besaran, letak dan kondisi tanah galian dan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan
Pendamping & Tenaga Teknis lapangan.
8.4. Pelaksana Kegiatan harus menperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek tulangan ke sloof dan
sparing pipa plumbing yang menembus pondasi.
8.5. Karena kemungkinan terjadi kupasan atau urugan, Pelaksana Kegiatan harus menperhatikan
kedalam pondasi terhadap tanah dasar/ keras.

PASAL 9. PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATU TELA DAN PLESTERAN

9.1. Lingkup pekerjaan.


Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah:
a. Pasangan Dinding Batu Tela
b. Plesteran Dinding.
c. Plesteran/Afwerking Permukaan Beton.
d. Pekerjaan Acian Dinding
e. Pasangan Dinding Batu Tela Rabat dan Saluran Keliling
f. Plesteran Dinding Batu Tela Rabat dan Saluran Keliling
g. Acian Dinding Batu Tela Rabat dan Saluran Keliling

9.2. Bahan yang dipergunakan.


a. Batu Tela yang bermutu baik, penjemuran sempurna, minimum belah menjadi 2 bagian yang
diproduksi secara lokal dan memenuhi persyaratan bahan PBBI 1980.
b. Dalam hal batu tela sulit untuk didapatkan Pelaksana Kegiatan dengan izin tertulis dari
Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis dapat menpergunakan bahan alternatif lain yang
disetujui oleh Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis.
c. Pasir pasang yang dipergunakan harus bersih, tajam dan bebas dari lumpur dan tanah liat,
kotoran organik yang dapat merusak pasangan.
d. Semen yang dipergunakan dari jenis porstland Cement yang memenuhi persyaratan N. I 8 type I
menurut ASTM.
9.3. Adukan/ Campuran.
a. Adukan trasram 1 Pc : 2 Psr , digunakan untuk :
 Plesteran pasangan trasram tembok setinggi 30 cm diatas pasangan lantai dengan tebal
plesteran 1,5 cm.
 Plesteran trasram setinggi 160 cm untuk KM/WC.
b. Adukan 1 Pc : 4 Psr, digunakan untuk : Pasangan Batu Tela Bangunan dan Pasangan Bata Rollag
 Plesteran beton dan Siku Bangunan.
5
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

 Ketebalan plesteran adalah 1,5 mm

9.4. Cara pelaksanaan.


a. Pekerjaan pasangan dinding/ Tembok transram dipasang merata dengan ketinggian 30 cm
diatas permukaan sloof.
b. Pekerjaan pasangan tembok selanjutnya harus vertikal maupun kearah harisontal dan keting-
gian pasangan bata setiap hari kerja tidak boleh lebih dari 1 (meter) sebelum dicor dengan
kolom praktis.
c. Sebelum diplester maka perlu pasangan disiram, sehingga ikatan mendapat ikatan yang baik.
d. Seluruh pekerjaan pasangan dan pleteran yang tidak lurus berombak dan retak harus di bongkar
dan diperbaiki atas biaya Pelaksana Kegiatan.

PASAL 10. PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG.


10.1. Lingkup Pekerjaan.
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
a. Pekerjaan beton bertulang ini terdiri dari :
 Sloof 20 cm x 20 cm,
 Kolom beton 15 cm x 15 cm,
 Kolom teras 15 cm x 35 cm,
 Balok Latei diatas jendela 10 cm x 15 cm,
 Balok Kanopi Beton untuk teras 15 cm x 20 cm (sesuaikan gambar rencana)
 Ringbalk 13 cm x 15 cm.
b. Pekerjaan beton tak bertulang terdiri dari rabat bawah lantai ruangan tebal 6 cm. Untuk rabat
selasar dan saluran keliling memiliki ketebalan 6 cm. Net beton di bawah kosen atau tempat
lain sesuai dengan gambar kerja.

10.2. Bahan dan material.


a. Pasir beton yang dipergunakan disyaratkan pasir kasar untuk beton.
b. Kerikil beton yang dipergunakan disyaratkan kerikil yang butiran menpuyai 1 - 3 cm.
c.Bahan pasir dan kerikil yang dipergunakan harus bebas dari bahan organis, lumpur dan bahan
lainnya yang dapat merusak baton dan memenuhi persyaratan PBI-1971.
d. Air yang dipergunakan harus air tawar dan bersih dan bebas dari garam atau zat kimia lain yang
merusak beton.
e. Tulangan yang dipergunakan harus bebas dari minyak, karat, kotoran/ bahan perusak lain.
f. Tulangan beton menggunakan tulangan baja U - 24 ukuran Dia. 12 mm untuk tulangan utama
sloof, kolom/ ringbalk, dan Dia. 8 mm, untuk beugel. Untuk kanopi beton atas jendela dan teras
menggunakan tulangan Dia. 10
g. Untuk bahan semen dipergunakan semen jenis portland cement, yang memenuhi persyaratan
pekerjaan bangunan sesuai peraturan normalisasi dan Bahan Bangunan Indonesia ( PBI ) dan
Peraturan Beton Indonesia ( PBI-1971 ), sejenis semen PC Tonasa Kwalitet I.

6
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

h. Semen yang membatu atau kwalitetnya menurun karena penyimpangan yang kurang bagus,
atau terlalu lama di simpan tidak diperkenankan dipakai dan harus dikeluarkan dari lokasi.

10.3. Bekisting.
a. Bahan bekisting dipakai dari papan kelas III jenis kayu merah dengan ketebalan 2 cm, merata
serta cukup kering dan keras dan harus mendapat persetujuan Konsultan Pendamping &
Tenaga Teknis.
b. Pasangan bekisting harus rapih, kuat dan kaki untuk menahan getaran dan kejutan tanpa
berubah bentuk.
c. Celah antara papan harus rapat agar saat pengecoran air semen tidak merembes keluar.
d. Sebelum pengecoran, bagian dalam bekisting harus bersih dari segala macam kotoran.

10.4. A d u k a n.
a. Adukan untuk pasangan sloof, kolom, ringbalk, dan beton bertulang dipergunakan mutu Beton
K-225
b. Adukan untuk pekerjaan lantai kerja dan rabat beton keliling bangunan, dipergunakan mutu
Beton K-125, dengan ketebalan sesuai gambar kerja.
10.5. Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah atau
bergeser pada waktu digetarkan dan bilamana diperlukan maka perlu diberitahukan tentang
ketebalan Beton dengan ukuran 2 - 2,5 cm, untuk menjamin ketebalan selimut beton.
b. Penyetelan besi tulangan harus diperhitungkan dengan ketebalan selimut beton terhadap
ukuran yang ditentukan.
c. Hubungan antara sloof dengan pondasi dan antara kolom dengan tembok pasangan bata harus
dipasang stek/ angker pada jarak setiap 75 cm.
d. Sebelum melaksanakan pengecoran bekisting harus dicek terhadap kelurusan baik secara
vertikal maupun secara horisontal.
e. Bila tidak ditentukan lain sebaiknya pengecoran mengunakan mesin pencampur (Molen).
f. Pengadukan harus rata dan sama kentalnya untuk setiap kali membuat adukan, sisa adukan
yang mengeras tidak diperkenankan untuk dipakai.
g. Pembongkaran bekisting dapat diperbolehkan setelah beton mengalami periode pengerasan
sesuai dengan PBI 1971 atau izin Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis.
h. Sebelum pengecoran dilaksanakan sisi dalam papan bekisting harus bebas dari kotoran dan
harus disiram dengan air sampai merata.
i. Pelaksanakan pengecoran Beton, harus dengan persetujuan Konsultan Pendamping & Tenaga
Teknis lapangan.

10.6. Pemeliharaan Pekerjaan Beton


Untuk menjamin umur dan kekuatan Beton bertulang, maka papan bekisting baru boleh dilepas
setelah beton berumur Minimal 7 hari. Selama 14 hari setelah pengecoran dilaksanakan maka

7
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

permukaan beton tersebut tetap harus senantiasa dibasahi. Perbaikan permukaan beton harus
segera diperbaiki dengan petunjuk dari Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis.

PASAL 11. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK, PELAPISAN DINDING, DAN BATU ALAM
11.1. Lingkup Pekerjaan.
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
a. Pemasangan lantai keramik, serta pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan lantai.
b. Pemasangan plin keramik sesuai dengan gambar kerja.
c. Lantai Rabat Beton dengan ketebalan 6 cm seperti dalam gambar di pasang pada bagian
seluruh ruang pada bangunan dan rabat keliling bangunan dengan ketebalan 6 cm.
d. Pemasangan batu alam andesit alur acak disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan fasade
pada gambar.
11.2. Bahan/ Material.
a. Keramik 40 cm x 40 cm warna putih polos atau setara yang disetujui konsultan pengawas.
b. Keramik 10 cm x 40 cm untuk plin keramik
c. Untuk lantai kamar mandi keramik 25 x 25 (tekstur) dan dinding kamar mandi dan bak mandi
keramik 25 x 40 (motif).
d. Batu alam yang digunakan berukuran 15 x 30 jenis alur garis acak
e. Semua bahan semen, pasir, kerikil yang akan dipakai dan dipergunakan harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis.
11.3. A d u k a n.
Adukan yang dipakai adalah : Untuk Rabat Beton yang digunakan adalah Mutu Beton K-125 untuk
ruangan, selasar dan saluran keliling bangunan.
11.4. Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Pasangan Keramik.
 Sebelum memulai peasangan keramik terlebih dahulu dasar lantai dengan rabat beton dan
harus terdiri dari Lapisan Pasir Urug setebal 5 cm padat.
 Rabat dipasang pada ruangan dengan ketebalan 6 cm dan teras 6 cm
 Setelah rabat telah kering kemudian dilakukan peamsangan keramik 40 cm x 40 cm.
Pemasangan keramik harus mempehatikan pertemuan nat antara keramik agar kelihatan
lebih rapi.
 Untuk keramik lantai kamar mandi 25 cm x 25 cm pemasangannya harus memperhatikan
kemiringan lantai untuk memaksimalkan arus air keluar menuju saluran pembuangan
 Untuk keramik 25 cm x 40 cm pada dinding kamar mandi dan bak mandi ketinggiannya
disesuaikan dengan gambar kerja.

 Rabat dipasang dengan kemiringan 1 % sampai 3 % dengan ketebalan 6 cm untuk selasar


dan saluran keliling bangunan.
 Sebelum memulai pemasangan batu alam terlebih dahulu permukaan dinding harus
dibasahi dengan air secukupnya.

8
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

 Pemasangan batu alam diusahakan mengikuti alur motif yang ada pada batu alam agar
kelihatan lebih rapi.

PASAL 12. PEKERJAAN KAYU


12.1. Lingkup pekerjaan.
a. Pemasangan kusen pintu , kusen jendela, rangka daun pintu, daun jendela serta segala sesuatu
yang termasuk dalam pekerjaan ini.
12.2. Persyaratan Jenis dan Ukuran Bahan.
a. Semua Kayu yang dipakai harus kering, berumur cukup tua, lurus dan tidak Retak, serta tidak
bengkok dan mempunyai derajat kelembaban kurang dari 15%.
b. Semua jenis kayu untuk tiap bagian pekerjaan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis.
c. Jenis kayu yang dipergunakan terdiri dari :
 Pekerjaan Kosen : Kayu Klas II Jenis Matoa
d. Ukuran Kayu yang dipergunakan :
 Pek. Kosen : 6 X 12 cm

12.3. Pelaksanaan Pekerjaan.


a. Pekerjaan Kosen.
 Kosen yang dibuat harus sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar kerja.
Menggunakan kayu Klas I.
 Untuk memperkuat hubungan kusen dengan bidang pasangan maka pada setiap kusen
harus dipasang angker besi diameter 10 mm yang dibengkokkan yakni 6 buah untuk pintu
dan 4 buah untuk kusen jendela.
 Kosen-kosen yang akan dipasang harus betul-betul siku dan waterpass dan setelah
dipasang dan disetel dengan benar dan harus disetujui oleh Konsultan Pendamping &
Tenaga Teknis.

b. Pekerjaan Pintu/ Daun Jendela.


 Rangka pintu dan jendela harus benar - benar kaku, lurus, kokoh dan rata agar
dapat dengan mudah dibuka dan ditutup.

PASAL 13. PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA RINGAN DAN PENUTUP ATAP.

13.1. Konstruksi Baja Ringan, Lingkup Pekerjaan :


Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke site, fabrikasi dan ereksi termasuk penggunaan
penopang sementara dan seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan seperti tercantum dalam
gambar kerja, yang diantaranya adalah :
a. Pekerjaan rangka atap (roof truss)

9
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

 Pekerjaan reng (roof butten)


 Pekerjaan jurai dalam (valley gutter)
b. Lingkup pekerjaan tidak meliputi :
 Pemasangan penutup atap
 Pemasangan kap finishing atap
 Talang, selain talang jurai dalam

13.2. Persyaratan Bahan


Material struktur rangka atap
a. Properti mekanis baja (Steel Mechanical Properties) :
 Baja mutu tinggi G550
 Tegangan leleh minimum (Minimum Yield Strength) 550 MPa
 Modulus elastisitas 21 x 105 MPa
 Modulus geser 8 x 104 MPa
b. Lapisan pelindung terhadap korosi (Protective Coating)
Lapisan pelindung seng dan aluminium tangguh ex PT. BlueScope Steel Indonesia dengan
komposisi sebagai berikut :
 55% Aluminium (Al)
 43,5 % Seng (Zinc)
 1,5 % Silicon (Si)
 Ketebalan Pelapisan: 100 gr/m2 AZ 100

c. Profil Material :
 Rangka Atap
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip-chanel C75.75 (tinggi
profil 75 mm dan ketebalan dasar baja 0,75 mm), panjang material perbatang
adalah 6 m
 Reng
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat (U terbalik) dan juga
dipergunakan untuk ikatan angin dan ceiling batten PRT 045 (ketebalan dasar
baja 0,45 mm), panjang material perbatang adalah 6 m
 Talang
Talang yang dimaksud disini adalah talang jurai dalam dengan ketebalan 0,45 mm
dan telah dibentuk menjadi talang lembah (valley gutter).
 Screw
Screw yang digunakan menggunakan self drilling screw dengan spesifikasi sebagai
berikut :
Kelas ketahanan Korosi Minimum : Class 2 (Minimum Corrosion Rating)
Ukuran baut untuk elemen struktur rangka atap adalah 12-14x20 (screw
kuda-kuda) dengan ketentuan sebagai berikut:

10
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

- Diameter kepala : 12 mm
- Jumlah ulir per inchi (treads per inch/TPI) : 14
- Panjang : 20 mm
- Material : AISI 1022 Heat trated carbon steel
- Kuat geser rata-rata (Shear, Average) : 8.8 kN
- Kuat tarik minimum (Tensile, min) : 15.3 kN
- Kuat torsi minimum (Torque, min) : 13.2 kNm
Ukuran baut untuk elemen strktur lainnya adalah 10-16x16 (screw reng)
dengan ketentuan sebagai berikut:
- Diameter kepala : 10 mm
- Jumlah ulir per inchi (treads per inch/TPI) : 16
- Panjang : 16 mm
- Material : AISI 1022 Heat trated carbon steel
- Kuat geser rata-rata (Shear, Average) : 6.8 kN
- Kuat tarik minimum (Tensile, min) : 11.9 kN
- Kuat torsi minimum (Torque, min) : 8.4 kN

13.3. Penutup Atap, Lingkup Pekerjaan adalah :


Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan tenaga kerja, alat – alat dan bahan berikut
pemasangan penutup atap spandek 0,25 6 kaki warna seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

13.4. Bahan
Penutup atap yang dipakai adalah
a. Seng Spandek Warna Merah Maron 6 kaki dengan ketebalan 0,25 mm Produksi dalam
Negeri dengan kwalitas baik dan diakui keberadaannya dan memenuhi persyaratan
PUBB-1971.
b. Kalsiplank yang digunakan berukuran 4 x 0,2 x 0,08 produksi dalam negri dan berstandar
SNI.
13.5. Cara Pelaksanaan
a. Pemasangan atap ini harus mengikuti kemiringan dan kerataan rangka atap sehingga
sesuai gambar kerja.
b. Apabila terdapat bagian yang tidak rata dari pemasangan reng dan rangka atap maka
penutup atap tersebut tidak diperkenankan untuk dipasang.
c. Penyelesaian bubungan dari bahan yang sejenis dengan penyelesaian pemasangan yang
rata.
d. Pemasangan nok yang tidak rata atau berombak harus dibongkar dan diperbaiki atas
biaya Pelaksana Kegiatan.
e. Sebelum nok dipasang, maka lapisan bawah jurai harus terlebih dahulu dipasang lapisan
Karet Talang untuk mencegah kebocoran.

11
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

PASAL 14. PEKERJAAN LANGIT – LANGIT / PLAFOND

14.1. Lingkup Pekerjaa


a. Memasang langit-langit pada bagian dalam yaitu Gypsum Board pada bangunan seperti
dinyatakan dalam gambar.
b. Memasang kerangka langit-langit dengan menggunakan rangka rangka hollow untuk
plafond Gypsum Board dan plafon calsiboard yang dimensinya sesuai ukuran dalam
gambar sehingga membentuk bidang-bidang datar.
14.2. Bahan
a. Gypsum Board Rangka Hollow
Gypsum Board produksi dalam negeri yang bermutu baik. Ukuran yang digunakan
120 x 240 cm dengan ketebalan 9 mm, untuk bagian dalam ruang kelas bangunan.

14.3. Cara Pelaksanaan


a. Sebelum lembaran penutup plafond dipasang, kontraktor wajib memeriksa bahan
kerangka kayu untuk bidang langit-langit tersebut apakah letak, pola dan ukurannya
sudah sesuai petunjuk gambar.
b. Permukaan bawah kerangka plapond harus diserut rata agar lembaran plafond dapat
menempel rata, baik dan tidak bergelombang.
c. Sambungan antara lembar gypsum board diberi pelester dan didempul. Setelah itu
digosok dengan kertas gosok no 2 agar sambungan antara lembar gypsum board tidak
terlihat.
d. Seluruh struktur kerangka, harus mempunyai hubungan yang kuat dan ditahan dengan
baik oleh struktur atap, lantai dan dinding.
e. Rangka plafond harus kuat dan terpasang baikn sesuai gambar rencana dan lain-lain.

PASAL 15. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

15.1. Semua kunci tanam yang diperkenankan adalah kunci tanam dengan merk Anchor atau setara
dengan 2 kali putaran, dan tiap kunci mempunyai 2 anak kunci.
15.2. Engsel pintu dan jendela.
a. Engsel yang dipasang baik pada daun pintu maupun daun jendela menggunakan kwalitas
Dalam Negeri.
b. Pemasangan tiap daun pintu adalah 3 (tiga) buah dan tiap daun jendela 2 (dua) buah.

12
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

c. Engsel untuk pintu dalam ruangan dipasang engsel Nilon Kupu-kupu, dan untuk engsel
jendela dengan jenis yang sama.
15.3. Grendel dan kait Angin.
a. Untuk setiap daun jendela kaca, dipasang sebuah grendel jendela.
b. Kwalitas grendel pintu dan jendela adalah dari besi dilapisi kuningan.
c. Kait Angin dipasang 2 (dua) buah pada setiap jendela kaca.
d. Jenis Kait Angin yang dipasang adalah jenis logam dilapisi tembaga/ kuningan sepanjang
30 cm yang dapat berfungsi sebagai pengunci.

15.4. Cara pemasangan.


a. Cara pemasangan harus rapi, kuat dan mudah dipergunakan.
b. Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus benar-benar kokoh dan semua
acesories yang terdapat didalam perangkat alat penggantung tersebut harus dipasang.
c. Pemasangan yang tidak baik, goyah atau mudah lepas harus dibongkar dan diperbaiki
atas biaya Pelaksana Kegiatan.

PASAL 16. PEKERJAAN KACA.

16.1. Kaca - kaca yang dipergunakan harus sesuai dengan ukuran yang ada pada gamabr kerja. Jenis
kaca yang digunakan kaca rayben dengan ketebalan 5 mm.

PASAL 17. PEKERJAAN CAT FINISHING.

17.1. Cat Kayu.


a. Semua kayu yang menempel dibeton atau pasangan harus dimeny terlebih dahulu
sebelum dipasang.
b. Semua kayu yang dikerjakan diluar lokasi pekerjaan tidak boleh didempul atau dicat dasar
sebelum diperiksa Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis Pengawas.
c. Semua bidang kayu yang nampak, sebelum dilakukan cat kilat harus terlebih dahulu
didempul dan diamplas hingga mempunyai permukaan yang halus.
d. Permukaan kayu yang sudah halus menurut pendapat Konsultan Pendamping & Tenaga
Teknis, baru dapat dicat dasar dengan minimal pengecetan 2 kali.
e. Bidang kayu yang sudah dicat dasar dicat kilat sebanyak 3 kali, sehingga mendapatkan
permukaan cat yang mengkilat dan rata.
f. Cat kilat untuk bidang kayu yang nampak harus terdiri dari pabrik yang sama dengan
warna yang akan ditentukan kemudian.
g. Merk cat kayu yang digunakan adalah merk Avian / Setara dengan warna yang akan
ditentukan kemudian.

13
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

17.2. Cat Tembok.


a. Untuk bidang tembok, sebelum dicat terlebih dahulu harus diaci untuk mendapatkan
permukaan yang halus dan rata.
b. Pengecatan tembok atau dinding yang telah diplamur, bilamana dianggap oleh Konsultan
Pendamping & Tenaga Teknis teknik masih belum mendapatkan permukaan yang rata,
maka Pelaksana Kegiatan harus mengadakan Plamir ulang pada yang belum rata untuk
kemudian diamplas kembali baru pengecetan dapat diteruskan.
c. Pengecetan plafond menggunakan Cat tembok yang sama dengan digunakan dengan cat
tembok atau dinding dari merk yang sama.
d. Merk cat tembok dan plafond adalah merk No Drop, atau yang setara. Untuk
memudahkan pemeliharaan selanjutnya dan harus berasal dari satu pabrik, warna cat
akan ditentukan kemudian.

17.3. Cat Teak Oil.


a. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk Daun Pintu dan Bingkai Kaca daun Jendela.
b. Bidang permukaan pintu panel harus dipelitur sampai halus minimal 3 x pengecetan.
c. Pelitur pintu panil harus dengan pelitur kaleng yang akan dicampur dengan oker,
sehingga urat kayu dapat nampak lebih baik.

17.4. Cat Residu.


a. Semua Bidang kayu Kap, Kuda-kuda, Gording, Kayu Skur, Balok Angin harus diberi Residu
agar tersebut dapat lebih awet.
b. Cat Residu yang dipergunakan adalah residu Kaleng, kecuali dengan persetujuan
Pengawas dan Pengelola Teknis Lapangan, maka campuran Aspal masak dengan minyak
tanah dapat dipergunakan.

PASAL 18. PEKERJAAN SANITASI.

18.1. Lingkup Pekerjaan.


Lingkup Pekerjaan Sanitasi meliputi :
a. Sistem Perpipaan air bersih siap mengalir.
b. Sistem pembuangan air kotor dan air bekas dari Toilet sampai ke Septictank.
c. Sistem penyaluran air hujan.
d. Pekerjaan Kamar Mandi/WC.

14
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

18.2. Bahan - Bahan.


a. Pipa PVC jenis AW Dia. 4 “ untuk Septictank.
b. Pipa PVC jenis AW Dia. 3/4” untuk instalasi Air Bersih
c. Pipa PVC jenis AW Dia. 2 ” untuk instalasi Air Kotor
d. Floor Drain dengan bahan dasar plastik.
e. Kloset Jongkok dengan Kualitas KIA Standar.
f. Kran Air Bersih dengan Pegangan Cristal.
g. Assesories Pipa yang terdiri dari Tee, Knee, Schok, dan segala keperluan yang
berhubungan dengan pekerjaan Perpipaan.

18.3. Cara Pelaksanaan.


a. Untuk pipa distribusi air dipasang tertanam pada Plesteran dan apabila pemasangan
secara vertikal harus diklem pada dinding.
b. Floor Drain dipasang pada permukaan lantai kamar mandi dilapis anti air untuk
mencegah perembesan air kebangunan dan langsung menuju saluran pembuang diluar
bangunan.
c. Pipa pembuang air limbah dari kloset dipasang langsung menuju septictank.
d. Pemasangan Kloset jongkok pada tempat - tempat yang telah ditunjukkan dalam gambar.
e. Kran air bersih dipasang pada bak mandi seperti dalam gambar.
f. Pekerjaan Saluran Air Hujan dari Pasangan Batu Bata.
g. Ukuran dari saluran pembuang Air Hujan ini mengikuti Gambar Kerja.
h. Semua Saluran Air Hujan harus berhubungan dan diperhitungkan bahwa kemiringan
saluran tersebut mengarah pada daerah grafitasi rendah.

PASAL 19. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK.

19.1. Lingkup Pekerjaan.


Seperti dalam Gambar Rencana, Pekerjaan Instalasi Listrik meliputi penyediaan dan pemasangan
semua bahan yang diperlukan dalam pekerjaan ini.
Adapun Lingkup pekerjaan ini adalah :
a. Pembuatan Shop Drawing.
b. Pemasangan Instalasi Penerangan, Stop Kontak termasuk Armature.
c. Panel penerangan dan instalasinya.
d. Miniatur Circuit Braker (MCB).
e. Pengujian dan Percobaan.
f. Pembuatan As Buit Drawing dan segala pekerjaan yang termasuk didalamnya.

19.2. Ketentuan Umum.


a. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Instalatur yang sudah mempunyai Izin yang
disahkan oleh PLN setempat.
15
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

b. Semua Pemasangan Instalasi Listrik dipasang dengan kondisi siap menyala, apabila
ternyata Bangunan Lama tidak atau belum terpasang Daya Listrik, dan Kondisi Menyala
jika pada Bangunan lama telah ada Daya Listrik.

19.3. Material dan Pemasangan.


a. Kwalitas Peralatan.
Semua peralatan yang digunakan harus dalam keadaan baru dan termasuk dalam Standar
Industri Indonesia ( SII) dan disetujui oleh Pemberi Tugas atau Pengawas Lapangan.
b. Kabel Instalasi Listrik.
 Kabel Instalasi penerangan dan stop kontak diPakai jenis NYM dengan diameter 2
X 1,5 MM .
 Penyambungan kabel harus menggunakan terminal box dan harus memasang
Inbow.
 Untuk pemasangan Instalasi yang tertanam pada tembok, harus dilengkapi
dengan Conduit, pipa PVC 3/8 atau sesuai dengan keperluan.
c. Saklar dan Stop Kontak.
 Pemasangan saklar dan stop kontak harus dilengkapi dengan Inbow dan
mempunyai kapasitas minimum 10 Ampere.
 Ketinggian pemasangan saklar dan stop kontak adalah 150 cm diatas permukaan
lantai.
 Merk Saklar dan stop kontak adalah setara Broco.

d. Lighting Fixture.
 Lampu SL (Soft Light) Merk Philips 23 Watt Untuk Semua Ruangan Kecuali Km/Wc
 Lampu SL (Soft Light) ,Merk Philips 18 Watt untuk Km/Wc
 Capasitor Colder (Fitting) downlight buatan lokal yang setara Philips.
 Lampu ini dipasang pada plafond bagian dalam sesuai dengan gambar.
 Lampu SL dipasang pada tempat-tempat sebagaimana tercantum dalam gambar.

19.4. Pengawas Group.


a. Pengawas Group / Sekering Otomatis, semua pengawasan aliran/ saluran daya pada
lampu-lampu dan stop kontak dikontrol lewat panel MCB pada bangunan.
b. Isolator untuk kabel harus dipasang diatas Plafond, yang terbuat dari keramik.
c. Pengawas Group harus dilengkapi dengan Arde/ Pentanahan.

19.5. Gambar Revisi.


a. Setelah seluruh Instalasi dipasang dan disusun dengan baik, Pelaksana Kegiatan wajib
membuat gambar revisi yang sesuai dengan keadaan terpasang.
b. Pelaksana Kegiatan diwajibkan membuat dalam 3 (Tiga) set cetak biru ditambah 1 set
cetak copian, untuk diserahkan kepada pemilik.

16
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

19.6. Pengujian.
a. Pelaksana Kegiatan harus bertanggung jawab atas pengadaan alat dan tenaga untuk
pengujian.
b. Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis lapangan berhak untuk memerintahkan kepada
Pelaksana Kegiatan, setiap saat melakukan pengujian bila merasa pekerjaan dapat diuji.
c. Bila terdapat hasil pengujian yang kurang baik, Pelaksana Kegiatan harus memperbaiki
pekerjaannya.

Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis berhak memerintahkan untuk membongkar


bagian-bagain yang dianggap tidak layak pada saat pengujian dan biaya pembongkaran
serta perbaikan kembali ditanggung oleh Pelaksana Kegiatan.

PASAL 20. PEKERJAAN LAIN-LAIN.

20.1. Jika pada pelaksanaan pekerjaan terdapat ukuran atau hal-hal yang keliru / menyimpang, maka
Pelaksana Kegiatan harus melaporkan kepada Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis dan
menanyakan hal-hal yang belum dipahami untuk diberikan arahan.
20.2. Pelaksana Kegiatan tidak dibenarkan menginterpretasikan sendiri hal-hal yang belum dimengerti,
dan jika hal itu terjadi maka menjadi tanggung jawab/ kesalahan Pelaksana Kegiatan.
20.3. Sebelum penyerahan pekerjaan, Pelaksana Kegiatan wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna dan harus memperbaikinya.
20.4. Pembersihan Akhir dilakukan disekitar lokasi pekerjaan dan Bekas-Bekas Bongkaran serta sisa sisa
pekerjaan yang tidak terpakai harus dibuang dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan sesuai
petunjuk Konsultan Pendamping & Tenaga Teknis.

17
CV. VIRITH JAYA
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SEDERHANA SEHAT TYPE 42 DISTRIK SAUKOREM 5
UNIT

PASAL 21. PENUTUP / TAMBAHAN.

Semua jenis pekerjaan yang menjadi bagian dari pekerjaan ini, meskipun tidak terurai dalam rencana
kerja dan syarat-syarat ini, namun mempunyai hubungan serta terkait dengan pelaksanaan tetap harus
dikerjakan oleh Pelaksana Kegiatan dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan rencana
kerja dan Syarat-Syarat ini.

Fef, Oktober 2020


Pejabat Pembuat Komitmen
Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah
Sederhana Sehat Type 42 Distrik Senopi 3 Unit

BERTHUS L. MATAPUM, A.Md, Tek


Nip. 19851001 201004 1 002

18
CV. VIRITH JAYA

Anda mungkin juga menyukai