Anda di halaman 1dari 28

Equilibrium adalah: Pengertian, Fungsi, serta Prosesnya

Equilibrium atau keseimbangan merupakan keadaan di mana kekuatan yang saling


berpengaruh dalam posisi seimbang. Tidak ada kecenderungan untuk goyah.

Demikian juga dalam dunia ekonomi, equilibrium adalah salah satu istilah yang terdapat di
dalamnya. Keseimbangan itu berkaitan dengan jumlah supply dan demand yang dalam posisi
setara.

Untuk lebih jelasnya, simak pemaparan di bawah ini.

Apa itu Equilibrium?

Keseimbangan pasar terjadi ketika jumlah penawaran dan permintaan setara. Tidak ada
kecenderungan untuk goyah di antara keduanya.

Jika digambarkan melalui grafik, equilibrium muncul ketika kurva penawaran dan kurva
permintaan saling memotong. Harga equilibrium merupakan harga yang terjadi pada titik
tersebut. Kuantitasnya disebut kuantitas equilibrium.

Pada harga yang seimbang tersebut, permintaan dan jumlah yang dapat dibeli klien tepat
sama dengan yang mampu dijual produsen. Hal ini yang membuat permintaan dan penawaran
disebut sama persis.

Ada pula kondisi disekuilibrium pasar. Kemampuan permintaan tidak sama dengan jumlah
yang dapat dipasok. Kemungkinan lebih besar atau lebih kecil.

Namun keadaan ini tidak akan bertahan lama. Kemampuan permintaan dan penawaran akan
mendorong ke arah titik equilibrium yang baru.

Jika pasokan berkurang, harga produk akan naik. Sebaliknya, jika pasokan terjadi surplus,
harga akan turun.

Anda dapat menghitung keseimbangan atau equilibrium dengan rumus berikut.

Jumlah Permintaan = Jumlah Penawaran = Jumlah Keseimbangan

Harga Permintaan = Harga Penawaran = Harga Keseimbangan

Fungsi
Ada dua fungsi utama yang bertindak dalam pembentukan equilibrium. Berikut
penjelasannya.

Fungsi Permintaan (Demand)

Fungsi ini menunjukkan jumlah permintaan produk. Ada berbagai faktor yang dapat
memengaruhi jumlah permintaan.

Ada yang disebut hukum permintaan. Apabila harga produk melonjak, permintaan terjadi
penurunan. Apabila harga barang turun, permintaan akan naik.

Maka dari itu, gradien fungsi permintaan selalu negatif. Jika harga di pasar lebih rendah
daripada keseimbangan, akibatnya terjadi kelebihan permintaan atau market shortage.

Dampak lebih jauhnya konsumen saling bersaing untuk memperoleh barang karena
persediaannya terbatas. Harga lalu melonjak dan jumlah penawaran serta permintaan menuju
ke titik keseimbangan

Fungsi Penawaran

Fungsi ini menunjukkan jumlah barang yang dapat ditawarkan produsen. Seperti permintaan,
ada pula hukum penawaran.

Kenaikan jumlah barang mengikuti kenaikan harga barang yang ditawarkan. Di sisi lain,
penurunan jumlah barang mengikuti penurunan harga barang.

Namun terdapat asumsi adanya faktor tetap lain yang memengaruhi. Maka dari itu, hubungan
antara kuantitas dan nilai barang yang ditawarkan selalu positif. 

Saat harga barang melebihi titik equilibrium, dampaknya terjadi kelebihan penawaran alias
market surplus. Pada kondisi ini, jumlah barang yang ditawarkan lebih daripada permintaan
pada harga pasar.

Dampaknya produsen akan bersaing menjual barang dengan harga murah karena kelebihan
pasokan. Namun konsumen yang menginginkan barang tersebut sedikit.

Lalu harga akan turun dan membuat jumlah permintaan dan penawaran menuju ke arah
keseimbangan.

Proses

Bagaimana proses equilibrium terbentuk? Berikut penjelasannya.


Produksi Barang yang Diminta

Awal mulanya produsen memproduksi barang sesuai yang diminta konsumen. Hal ini
merupakan kewajiban utamanya.

Namun jika ia memproduksi terlalu banyak saat permintaan menurun, ketidakseimbangan


muncul. Maka dari itu, penting untuk meyakinkan jumlah barang yang diproduksi sesuai
dengan penawaran.

Pengendalian Harga

Harga di pasar harus selalu seimbang agar dapat terjadi equilibrium. Jika nilainya terlalu di
atas, maka konsumen dirugikan. Sebaliknya, apabila nilainya terlalu rendah, penjual yang
akan merugi.

Maka dari itu, penting untuk menetapkan kebijakan ekonomi untuk mengintervensi
keseimbangan pasar. Caranya adalah dengan mengendalikan harga terendah atau tertinggi.

Setelah harga ditentukan, keseimbangan akan kembali. Proses tawar-menawar diperlukan


dalam mencapai kesepakatan harga.

Pengendalian Harga Terendah

Pengendalian harga terendah adalah penetapan batas bawah harga sebuah barang di pasar.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko penjual merugi.

Diharapkan konsumen dapat mengurangi permintaan. Dengan begitu, produsen juga akan
memanfaatkan dengan menambah jumlah produksi barang.

Penambahan jumlah barang dapat mencapai surplus. Jika terjadi surplus, pemerintah akan
membeli surplus barang untuk disimpan dan nantinya dijual ulang di masa depan. Di sisi lain,
surplus pasokan barang membuat produsen dapat melakukan ekspor produk ke luar negeri.

Pengendalian Harga Tertinggi

Pengendalian harga tertinggi berfungsi menetapkan batas harga teratas yang boleh
ditawarkan. Intervensi ini dilakukan saat harga barang terlalu mahal atau tidak lagi terjangkau
pembeli.

Produsen harus patuh dengan batas harga tertinggi yang ditentukan. Tujuannya agar harga
tetap stabil dan dapat terjangkau masyarakat.
Setelah harga maksimal ditetapkan, jumlah permintaan akan meningkat. Sebaliknya,
penawaran barang akan menurun.

Dampaknya adalah kelebihan permintaan membuat barang menjadi langka. Untuk memenuhi
permintaan, ditetapkan kebijakan impor atau mendorong volume produksi barang. Hal ini
berfungsi menjaga pasokan barang.

Pentingnya Analisis Equilibrium

Analisis equilibrium penting untuk untuk dua tipe masalah. Pertama, untuk masalah pada
sektor ekonomi yang tidak menimbulkan gangguan apapun di seluruh perekonomian.

Misalnya, buruh suatu pabrik melakukan mogok kerja. Jika didistribusikan, pemogokan itu
tidak menghasilkan gangguan di perusahaan lainnya. Analisis keseimbangan khusus dapat
dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah yang muncul akibat pemogokan.

Kedua, untuk menganalisis efek langsung dari gangguan ekonomi dalam bentuk apa saja.
Misalnya sebuah negara memutuskan hendak melakukan ekspor mesin ke negara lain.
Analisis keseimbangan akan membantu dalam analisis efek tingkat pertama pada industri besi
dan bahan baku lainnya yang dibutuhkan.

Keterbatasan Analisis Equilibrium

Ada sejumlah keterbatasan analisis equilibrium. Pertama, analisis berdasarkan asumsi bahwa
efek terjadi hanya di gangguan ekonomi di suatu industri. Kenyataannya, kasus seperti ini
jarang terjadi.

Kedua analisis equilibrium mudah dilakukan. Keseimbangan memberikan proposisi dan


analisis yang sederhana, sesuai keterbatasan pikiran manusia.

Namun analisis ini tidak melibatkan semua aspek dan akibat. Variabel yang ditetapkan hanya
harga dan jumlah.

Analisis Sensitivitas: Pengertian, Manfaat dan Contohnya


Para ahli menggunakan analisis sensitivitas untuk menentukan bagaimana nilai yang berbeda
dalam satu set variabel independen akan mempengaruhi variabel dependen tertentu.

Ekonom dan analis keuangan menggunakan analisis sensitivitas untuk memprediksi harga
saham perusahaan atau untuk melihat pengaruh suku bunga. Dalam artikel ini, kami
membahas apa itu analisis sensitivitas dan apa manfaatnya, membandingkannya dengan
analisis skenario dan memberi Anda contoh bagaimana Anda dapat menggunakannya.

Apa itu analisis sensitivitas?

Analisis sensitivitas, juga disebut sebagai what-if anaysis, adalah alat matematika yang
digunakan dalam pemodelan ilmiah dan keuangan untuk mempelajari bagaimana
ketidakpastian dalam suatu model memengaruhi ketidakpastian keseluruhan model itu.

Ini adalah cara untuk menentukan nilai yang berbeda untuk variabel independen yang dapat
dilakukan untuk mempengaruhi variabel dependen tertentu, dengan serangkaian asumsi
tertentu.

Anda dapat menggunakan analisis sensitivitas ketika ada batasan yang bergantung pada
variabel input dan ketika Anda ingin menjawab pertanyaan seperti:

 Apakah hasil penelitian akan berubah jika kita menggunakan asumsi lain?
 Seberapa yakin kita dengan asumsi ini?

Anda dapat menggunakan analisis sensitivitas untuk mempelajari bagaimana perubahan


tertentu akan mempengaruhi Anda. Misalnya, jika Anda ingin mengetahui apakah perubahan
tingkat bunga akan mempengaruhi harga obligasi jika tingkat bunga meningkat sebesar 2%.
Anda dapat mengubahnya menjadi pernyataan “bagaimana jika”:

“Apa yang terjadi dengan biaya obligasi jika tingkat bunga naik 2%?”

Metode untuk menerapkan analisis sensitivitas

Berikut adalah dua metode yang digunakan untuk analisis sensitivitas:

Metode langsung

Dalam metode langsung, Anda akan mengganti angka yang berbeda menjadi asumsi dalam
model. Misalnya, asumsi pertumbuhan pendapatan Anda adalah 20% dari tahun ke tahun,
maka rumus pendapatannya adalah:

(Pendapatan tahun lalu) x (1 + 20%)


Dengan menggunakan metode langsung, kami mengganti angka yang berbeda untuk
menggantikan tingkat pertumbuhan untuk melihat jumlah pendapatan yang dihasilkan.

Metode tidak langsung

Dalam metode tidak langsung, Anda akan memasukkan perubahan persen ke dalam rumus
alih-alih mengubah nilai asumsi secara langsung. Misalnya, jika asumsi pertumbuhan
pendapatan Anda adalah 20% dari tahun ke tahun dan kita tahu bahwa rumus pendapatan
adalah:

(Pendapatan tahun lalu) x (1 + 20%)

Alih-alih mengubah 20% ke angka lain, kami mengubah rumus menjadi:

(Pendapatan tahun lalu) x (1 + (20% + X)), di mana X adalah nilai di area analisis
sensitivitas model.

Perbedaan analisis sensitivitas dan analisis skenario

Analisis sensitivitas dapat memprediksi hasil dari suatu peristiwa yang diberikan rentang
variabel tertentu, dan seorang analis dapat menggunakan informasi ini untuk memahami
bagaimana perubahan dalam satu variabel mempengaruhi variabel atau hasil lainnya. Analisis
sensitivitas dapat mengisolasi variabel tertentu dan menunjukkan kisaran hasil.

Namun, analisis skenario menentukan apa yang akan terjadi selama situasi tertentu, seperti
perubahan peraturan industri atau kehancuran pasar saham. Seorang analis dapat
menggunakan informasi khusus untuk skenario tertentu untuk mengubah variabel dalam
model, memberikan pemahaman tentang hasil untuk situasi kehidupan nyata tertentu.

Manfaat analisis sensitivitas

Ada beberapa manfaat menggunakan analisis sensitivitas. Penting untuk diingat bahwa
analisis sensitivitas menggunakan serangkaian hasil berdasarkan asumsi dan variabel yang
kemudian, berdasarkan data historis.

Karena itu, what-if anaysis adalah model dengan ruang untuk kesalahan dan mungkin tidak
sepenuhnya akurat, tetapi merupakan alat yang berharga dan banyak digunakan.
Manfaat utama menggunakan what-if anaysis adalah:

 Pengambilan keputusan yang lebih baik: Analisis sensitivitas memberi pembuat


keputusan berbagai hasil untuk membantu mereka membuat keputusan bisnis yang
lebih baik.
 Prediksi yang lebih andal: Ini memberikan studi mendalam tentang variabel yang
membuat prediksi dan model lebih andal.
 Menyoroti area untuk perbaikan: Analisis sensitivitas membantu pengambil
keputusan mengidentifikasi di mana harus melakukan perbaikan di masa depan.
 Memberikan tingkat kredibilitas yang lebih tinggi: Analisis sensitivitas
menambahkan kredibilitas pada model keuangan dengan mengujinya di berbagai
kemungkinan.

Kegunaan what-if anaysis

Ada beberapa kegunaan untuk what-if anaysis di banyak karir dan industri. Berbagai situasi
memerlukan penggunaan analisis sensitivitas untuk meramalkan, memprediksi,
mengidentifikasi area perbaikan atau membuat penyesuaian. Berikut adalah beberapa aplikasi
umum dari analisis sensitivitas:

 Memahami bagaimana variabel input berhubungan dengan variabel output


 Membuat hipotesis untuk menguji skenario tertentu
 Membuat rekomendasi
 Mengkomunikasikan data dan hasil
 Mengidentifikasi titik impas, nilai kritis, dan perubahan strategi yang optimal
 Pengujian kelayakan untuk solusi ideal
 Memperkirakan kebutuhan untuk variabel output dan input
 Mengukur parameter
 Membuat asumsi untuk memungkinkan pengambilan keputusan
 Menilai jumlah risiko untuk skenario atau strategi
 Mengidentifikasi variabel sensitif
 Mengembangkan rekomendasi

Contoh analisis sensitivitas

Berikut adalah dua contoh hipotetis ketika what-if anaysis dapat digunakan:


Contoh 1

Peter menjual ransel di kios di mal. Dia tahu kesibukan kembali ke sekolah akan dimulai
pada bulan Agustus, dan dia ingin menentukan apakah peningkatan lalu lintas pelanggan di
mal akan meningkatkan pendapatan penjualannya dan, jika ya, berapa banyak.

Harga rata-rata tas ransel yang dijual Peter adalah 40.000. Bulan lalu, selama kesibukan
kembali ke sekolah, dia menjual 250 tas ransel, menghasilkan penjualan 10.000.000. Setelah
menggunakan program perangkat lunak spreadsheet, Peter menemukan bahwa ketika lalu
lintas pelanggan di mal meningkat sebesar 20%, ada peningkatan 14% dalam penjualannya.

Sekarang Peter mengetahui informasi ini, dia dapat menggunakannya untuk memprediksi
berapa banyak pendapatan penjualannya akan meningkat atau menurun. Jika lalu lintas
pelanggan meningkat menjadi 40%, penjualannya harus meningkat sebesar 28%. Jika lalu
lintas pelanggan turun 10%, maka penjualannya harus turun 7%.

Contoh 2

Jane adalah manajer penjualan dan ingin lebih memahami bagaimana peningkatan pembeli
pada hari libur mempengaruhi total penjualan untuk departemennya. Menggunakan data dari
penjualan liburan tahun lalu, Jane mengetahui bahwa total penjualan hari libur merupakan
fungsi dari volume transaksi dan harga. Dia menentukan bahwa ketika pembeli liburan
meningkat 10%, maka penjualan meningkat 5%.

Jane dapat membangun model keuangan dan menggunakan laporan what-if


anaysis menggunakan informasi ini. Berdasarkan hal ini, Jane sekarang memahami bahwa
jika peningkatan pembeli liburan adalah 50%, total penjualan harus meningkat sebesar 25%.

Kesimpulan

Itulah pembahasan lengkap mengenai analisis sensitivitas yang bisa Anda ketahui untuk
memahami kemungkinan yang mungkin Anda dapatkan di masa depan berdasarkan data di
masa lalu.
Dengan mengetahui analisi ini, Anda bisa menciptakan strategi untuk memaksimalkan proses
penjualan dan meningkatkan keuntungan bisnis. Pastikan juga Anda mencatat seluruh
transaksi yang terjadi dalam bisnis dengan menggunakan software akuntansi yang mudah
digunakan dan memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda seperti Accurate
Online.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah digunakan oleh lebih
dari 350 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis di Indonesia. Dengan menggunakan
Accurate Online Anda bisa melakukan proses pencatatan pembukuan, manajemen aset dan
inventori, mengelola banyak gudang, mengelola dan melaporakan pajak langsung dari
aplikasi, dan masih banyak lagi.

PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN

A. PENDAHULUAN Pada pembahasan sebelumnya, telah dibahas mengenai fungsi


permintaan, yakni menganalisis dampak harga suatu produk terhadap jumlah produk yang
diminta individu dan masyarakat. Pada bagian ini akan membahas mengenai proses dalam
penaksiran fungsi permintaan. Penaksiran fungsi permintaan sangat bermanfaat bagi manajer
untuk menganalisis kebijakan penjualan perusahaan dan menganalisis daya beli individu dan
masyarakat. Informasi mengenai fungsi permintaan suatu produk tidak selalu tersedia.
Manajer perusahaan untuk memperoleh informasi mengenai fungsi permintaan, melalui
berbagai metode, seperti melakukan penelitian mendalam di pasar dan melalui pendekatan
statistik.

B. PENAKSIRAN DAN PRAKIRAAN PERMINTAAN Sebelum lebih lanjut mempelajari


penaksiran fungsi permintaan, terlebih dahulu perlu dipahami perbedaan antara penaksiran
dan prakiraan permintaan. Penaksiran fungsi permintaan merupakan proses untuk
menentukan nilai koefisien suatu fungsi permintaan pada suatu suatu produk. Pada sisi yang
lain, prakiraan nilai-nilai permintaan suatu produk di masa yang akan datang. MODUL 5 81
Ekonomi Manajerial / Penaksiran Fungsi Permintaan Brawijaya University 2012 Penaksiran
dan prakiraan permintaan memiliki tujuan yang berbeda-beda. Tujuan utama penaksiran
permintaan adalah untuk mengevaluasi penentuan harga produk, yaitu apakah penentuan
harga produk oleh perusahaan telah sesuai dengan kemampuan individu dan masyarakat.
Prakiraan permintaan dimaksudkan untuk sebagai sumber informasi di dalam merencanakan
produksi produk dan pengembangan produk di masa depan. Perbedaan antara penaksiran dan
peramalan permintaan dapat dijelaskan pada gambar berikut: Untuk memperjelas konsep
penaksiran dan peramalan permintaan, dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut:

Contoh 5.1 Diketahui: Tahun Harga (P) Jumlah (Q) 2011 100 20 2012 70 40 Hitung:
intepretasi fungsi permintaan di atas Pembahasan: Berdasarkan pada tabel di atas, maka dapat
diketahui fungsi permintaan adalah Q = 86,66666667 - 0,6666666667P. Intepretasi dari
fungsi permintaan tersebut adalah:

1. Penaksiran fungsi permintaan suatu produk untuk tahun 2011-2012 adalah Q =


86,66666667 - 0,6666666667P. Intepretasi dari fungsi permintaan tersebut adalah jika harga
suatu produk pada tahun 2012 mengalami penurunan, akan menyebabkan peningkatan
permintaan suatu produk sebesar 0,6666666667 pada tahun 2012.

2. Berdasarkan pada fungsi permintaan di atas, maka dapat diramalkan permintaan pada
tahun 2013 adalah jika pada tahun 2012 harga produknya diturunkan kembali, maka jumlah
permintaan produknya dapat diprediksikan pada tahun 2013 akan mengalami peningkatan
sebesar 0,6666666667. C. METODE PENAKSIRAN PERMINTAAN Arsyad (2011)
mengungkapkan terdapat dua metode penaksiran permintaan suatu produk, yaitu:

1. Metode langsung Metode langsung merupakan metode yang melibatkan konsumen secara
langsung kepada individu dan masyarakat sebagai sumber informasi untuk menaksir
permintaan suatu produk. Beberapa metode penaksiran permintaan yang termasuk dalam
metode langsung, antara lain: 2010 2011 2012 2013 Penaksiran fungsi permintaan Peramalan
permintaan 82 Ekonomi Manajerial / Penaksiran Fungsi Permintaan Brawijaya University
2012 a. Wawancara dan survei Metode penaksiran permintaan ini dilakukan dengan
melakukan wawancara kepada indidividu dan masyarakat mengenai: a) produk yang diminta
oleh masyarakat, b) keterkaitan peningkatan harga produk terhadap jumlah permintaan
produk, dan sebagainya. Metode ini pada umumnya dilakukan dengan cara peneliti
membagikan kuesioner kepada individu dan masyarakat. Berdasarkan pada data dari
kuesioner tersebut, dapat di analisis lebih lanjut dengan menggunakan analisis statistik untuk
menaksir permintaan suatu produk pada suatu periode. b. Pasar simulasi Metode pasar
simulasi merupakan suatu simulasi pasar yang dibuat oleh perusahaan dengan tujuan untuk
memperoleh data mengenai perilaku dari individu yang dilibatkan dalam pasar simulasi
tersebut. c. Eksperimen pasar secara langsung Metode ini hampir sama dengan metode pasar
simulasi, akan tetapi pada metode ini, perusahaan melakukan penelitian terhadap perilaku
individu secara riil di pasar.

2. Metode tidak langsung Metode tidak langsung merupakan metode yang menggunakan data
yang telah diperoleh oleh perusahaan dan kemudian data tersebut diolah secara statistik untuk
memperoleh fungsi permintaan suatu produk. Metode untuk menaksir permintaan suatu
produk yang terkategori metode tidak langsung adalah analisis regresi. Analisis regresi adalah
suatu teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu
variabel terhadap variabel yang lain. Berikut ini merupakan karakteristik dari analisis regresi,
antara lain: a. Untuk menganalisis regresi, diperlukan minimal dua data yaitu: a) data sebagai
variabel bebas, dan b) data sebagai variabel terikat. Variabel yang mempengaruhi variabel
lain disebut dengan variabel bebas (independent variable), sedangkan variabel yang
dipengaruhi oleh variabel yang lain disebut variabel terikat (dependent variable). Contoh 5.2
Diketahui: Tahun Harga (P) Jumlah (Q) 2011 100 20 2012 70 40 Hitung: intepretasi fungsi
permintaan di atas Pembahasan: Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa
variabel Harga (P) merupakan variabel bebas, sedangkan variabel Jumlah (Q) merupakan
variabel terikat. b. Data yang digunakan dalam analisis regresi merupakan data sekunder,
seperti: a) data jumlah penjualan dari tahun ke tahun, dan b) data harga jual produk dari tahun
ke tahun. c. Data yang digunakan dalam analisis regresi merupakan juga merupakan data
runtut waktu (time series) dan data seksi-silang (cross section). Data runtut waktu merupakan
data yang dimiliki oleh suatu perusahaan tertentu yang 83 Ekonomi Manajerial / Penaksiran
Fungsi Permintaan Brawijaya University 2012 tercatat pada suatu periode tertentu, sedangkan
data seksi-silang merupakan data yang berasal dari beberapa perusahaan yang tercatat pada
suatu periode tertentu. Contoh 5.3 Diketahui: Data Penjualan Produk Apel Perusahaan A
Tahun Harga (P) Jumlah (Q) 2001 9.000 160 2002 8.000 335 2003 7.000 500 2004 6.000 640
2005 5.000 800 2006 4.000 850 2007 3.000 900 2008 2.000 970 Data Penjualan Produk Apel
Perusahaan B Tahun Harga (P) Jumlah (Q) 2001 9.500 120 2002 8.500 300 2003 7.500 400
2004 6.500 620 2005 5.500 740 2006 4.500 870 2007 3.500 870 2008 2.500 920 Hitung:
tunjukkan dan tentukan data runtut waktu dan data seksi-silang. Pembahasan: Data runtut
waktu dapat ditunjukkan pada tabel data penjualan dari perusahaan A dan perusahaan B,
sedangkan data seksi-silang merupakan data gabungan antara data penjualan Perusahaan A
dan data penjualan Perusahaan B. Contoh mengenai data seksi-silang dapat digambarkan
sebagai berikut: 84 Ekonomi Manajerial / Penaksiran Fungsi Permintaan Brawijaya
University 2012 Data seksi-silang Penjualan Produk Apel di Pasar Tahun Harga (P) Jumlah
(Q) Perusahaan A 2001 9.000 160 2002 8.000 335 2003 7.000 500 2004 6.000 640 2005
5.000 800 2006 4.000 850 2007 3.000 900 2008 2.000 970 Perusahaan B 2001 9.500 120
2002 8.500 300 2003 7.500 400 2004 6.500 620 2005 5.500 740 2006 4.500 870 2007 3.500
870 2008 2.500 920 Aplikasi Analisis Regresi Secara matematis, analisis regresi (persamaan
regresi) dapat dinyatakan sebagai berikut: Y = a + bX Dimana: Y = variabel terikat X =
variabel bebas a = konstanta b = koefisien arah garis kurva (tingkat sensitivitas harga produk
terhadap jumlah produk yang diminta) Rumus untuk menghitung nilai a dan b adalah sebagai
berikut: ∑ ∑( ) ∑ ∑ ∑ − = 2 n X X n XY - X Y b 2 = Y a − X b n Y Y = ∑ n X X = ∑ Berikut
ini merupakan contoh aplikasi analisis regresi secara manual dan analisis regresi secara
komputerisasi dengan menggunakan software Minitab. 85 Ekonomi Manajerial / Penaksiran
Fungsi Permintaan Brawijaya University 2012 Aplikasi analisis regresi secara manual Contoh
5.4 Diketahui : data pada Contoh 5.3 Hitung : analisis regresi Data Penjualan Produk Apel
Perusahaan A dan Perusahaan B, baik menggunakan data runtut waktu dan data seksisilang
Pembahasan: Perusahaan A n Harga (P) Jumlah (Q) X Y XY X 2 Y 2 1 9.000 160 1.440.000
81.000.000 25.600 2 8.000 335 2.680.000 64.000.000 112.225 3 7.000 500 3.500.000
49.000.000 250.000 4 6.000 640 3.840.000 36.000.000 409.600 5 5.000 800 4.000.000
25.000.000 640.000 6 4.000 850 3.400.000 16.000.000 722.500 7 3.000 900 2.700.000
9.000.000 810.000 8 2.000 970 1.940.000 4.000.000 940.900 ∑X ∑Y ∑XY ∑X 2 ∑Y 2
44.000 5.155 23.500.000 284.000.000 3.910.825 ∑ ∑( ) ∑ ∑ ∑ − = 2 n X X n XY - X Y b 2 (
) 2 8( 284.000.00 - 0) (44.000) ( . . ) . . b × × − × = 8 23 500 000 44 000 5 155 2.272.000.000
- 1.936.000.000 . . . . b 188 000 000 − 226 820 000 = 336.000.000 . . b − 38 820 000 = b =
−0,1155357143 b = −0,116 (pembulatan) = Y a − X b n Y Y = ∑ 644 375 5 155 . 8 . Y = = n
X X = ∑ 5 500 44 000 . 8 . X = = 86 Ekonomi Manajerial / Penaksiran Fungsi Permintaan
Brawijaya University 2012 = a 644,375 − (−0,1155357143 × 5.500) = a 644,375 −
(−635,4464287) a = 1.279,821429 a = 1.280 (pembulatan) Berdasarkan pada perhitungan di
atas, maka dapat diketahui fungsi permintaannya adalah Y = 1.280 – 0,116X atau Q = 1.280
– 0,116P Perusahaan B n Harga (P) Jumlah (Q) X Y XY X 2 Y 2 1 9.500 120 1.140.000
90.250.000 14.400 2 8.500 300 2.550.000 72.250.000 90.000 3 7.500 400 3.000.000
56.250.000 160.000 4 6.500 620 4.030.000 42.250.000 384.400 5 5.500 740 4.070.000
30.250.000 547.600 6 4.500 870 3.915.000 20.250.000 756.900 7 3.500 870 3.045.000
12.250.000 756.900 8 2.500 920 2.300.000 6.250.000 846.400 ∑X ∑Y ∑XY ∑X 2 ∑Y 2
48.000 4.840 24.050.000 330.000.000 3.556.600 ∑ ∑( ) ∑ ∑ ∑ − = 2 n X X n XY - X Y b 2
2.640.000.000 - 2.304.000.000 . . . . b 192 400 000 − 232 320 000 = 336.000.000 . . b − 39
920 000 = b = −0,1188095238 b −= 0,119 (pembulatan) = Y a − X b n Y Y = ∑ 605 4 840 =
= 8 . Y n X X = ∑ 6 000 48 000 . 8 . X = = a = 605 − (−0,1188095238 × 6.000) a = 605 −
(−712,8571428) a = 1.317,857143 a = 1.318 (pembulatan) Berdasarkan pada perhitungan di
atas, maka dapat diketahui fungsi permintaannya adalah Y = 1.318 – 0,119X atau Q = 1.318
– 0,119P

Pengertian Produksi Beserta Tujuan, Faktor, dan Fungsinya

PengertianProduksi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) produksi merupakan proses mengeluarkan
hasil.
Sementara dikutip dari laman resmi Kemdikbud, produksi diartikan sebagai setiap usaha
manusia untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
Tujuan Produksi
Masih dikutip dari laman resmi Kemdikbud, tujuan produksi sangat diperlukan dalam
menghasilkan barang agar mendapatkan laba.
Adapun tujuan produksi, antara lain:
a. memperbanyak jumlah barang/jasa
b. menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi
c. memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban dan kebudayaan serta
perkembangan teknologi
d. mengganti barang yang rusak atau habis
e. memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah tangga
f. memenuhi pasar internasional
g. mendapatkan keuntungan
h. meningkatkan kemakmuran.

Faktor-Faktor Produksi
Faktor-faktor produksi dibutuhkan untuk mencapai tujuan yakni menghasilkan produk baik
barang atau jasa.
Faktor-faktor produksi terdiri dari:
a. Faktor produksi asli yang meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia
b. Faktor produksi turunan yang meliputi:
1) Modal atau capital yaitu semua alat yang dipergunakan sebagai penunjang proses produksi
2) Kewirausahaan atau entrepreneur yaitu kemampuan pengusaha untuk mengolah faktor-
faktor produksi, sehingga dapat melakukan kegiatan produksi secara efektif dan efisien

Fungsi Produksi
Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang dihasilkan.
Adapun periode produksi dibagi menjadi dua bagian, yaitu
1. Fungsi Produksi Jangka Pendek (short run)
Fungsi produksi jangka pendek adalah periode waktu dimana paling tidak hanya ada satu
input yang tetap dan kuantitasnya tidak dapat diubah-ubah.
Bila produsen ingin menambah produksinya dalam jangka pendek, maka hal ini hanya dapat
dilakukan dengan jalan menambah jam kerja dan dengan tingkat skala perusahaan yang ada.

2. Fungsi Produksi Jangka Panjang (long run)

Fungsi produksi jangka panjang adalah suatu periode waktu yang cukup panjang, di mana
semua input dan teknologi berubah, tidak ada input tetap dalam jangka panjang.
Pembagian fungsi produksi ini tidak didasarkan pada lama waktu yang dipakai dalam suatu
proses produksi, akan tetapi dilihat dari macam input yang digunakan.
Baca artikel detikedu, "Pengertian Produksi Beserta Tujuan, Faktor, dan Fungsinya"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5627816/pengertian-produksi-beserta-
tujuan-faktor-dan-fungsinya.

Teori Biaya Produksi


Pengertian Biaya Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari
aktivitas perusahaan. Biaya didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang dikorbankan
(sacrified) atau dilepaskan (forgone) untuk mencapai tujuan tertentu (Horngren, dkk, 2008).
Menurut Bustami dan Nurlela (2006), biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomis yang
diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai
tujuan tertentu. Sementara menurut Kuswadi (2005), biaya adalah semua pengeluaran untuk
mendapatkan barang atau jasa dari pihak ketiga, baik yang berkaitan dengan usaha pokok
perusahaan maupun tidak. Biaya diukur dalam unit moneter dan digunakan untuk menghitung
harga pokok produk yang diproduksi perusahaan. 2.1.2 Jenis-jenis Biaya Berdasarkan metode
pembebanan biayanya, Kuswadi (2005) mengklasifikasikan jenis-jenis biaya ke dalam biaya
langsung dan biaya tidak langsung, yaitu:
1. Biaya Langsung (direct cost) Adalah biaya yang langsung dibebankan pada objek
atau produk, misalnya bahan baku langsung, upah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam
proses produksi, biaya iklan, ongkos angkut, dan sebagainya.
2. Biaya Tidak Langsung (indirect cost) Adalah biaya yang sulit atau tidak dapat
dibebankan secara langsung dengan unit produksi, misalnya gaji pimpinan, gaji mandor,
biaya iklan untuk lebih dari satu macam produk, dan sebagainya. Biaya tidak langsung
disebut juga biaya overhead. Sementara Kuswadi (2005) juga menggolongkan biaya
berdasarkan pola perilaku biaya yaitu: 1. Biaya Tetap (fixed cost) Adalah biaya yang
jumlahnya tetap atau tidak berubah dalam rentang waktu tertentu, berapapun besarnya
penjualan atau produksi perusahaan. Contoh dari biaya tetap itu sendiri adalah biaya sewa
gedung, gaji karyawan, pajak, biaya asuransi, biaya pembayaran pinjaman, dan sebagainya.
Pengeluaran biaya ini harus mempertimbangkan rencana kapasitas produksi dan penjualan
perusahaan untuk beberapa tahun ke depan karena setelah biaya ini diputuskan maka
manajemen sulit untuk mengubahnya dan tindakan manajemen berikutnya adalah bagaimana
melakukan kegiatan operasional yang efisien dengan pola yang sudah terbentuk ini. 2. Biaya
Variabel (variable cost) Adalah biaya yang dalam rentang waktu dan sampai batas-batas
tertentu jumlahnya berubah-ubah secara proporsional 3. Biaya Semi Variabel Adalah biaya
yang sulit digolongkan ke dalam kedua jenis biaya di atas (tidak termasuk ke dalam biaya
tetap atau biaya variabel)
Carter, Usry (2004) mendefinisikan biaya berdasarkan pola perilakunya sebagai
berikut: 1. Biaya Tetap (fixed cost) Adalah biaya yang secara total tidak berubah saat
aktivitas bisnis meningkat atau menurun. Biaya tetap bernilai tetap dalam rentang aktivitas
yang relevan (relevant range), di luar rentang aktivitas ini biaya tetap dapat berubah nilainya.
Contoh biaya tetap antara lain beban penyusutan, beban sewa, dan beban asuransi. 2. Biaya
Variabel (variable cost) Adalah biaya yang secara total meningkat secara proporsional
terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap penurunan
dalam aktivitas perusahaan. Contoh biaya variabel antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja, dan biaya perlengkapan kantor. 3. Biaya Semivariabel Adalah biaya yang
memperlihatkan baik karakteristik biaya tetap maupun biaya variabel. Alasan
pengklasifikasian biaya ke dalam biaya semivariabel antara lain karena adanya pengaturan
minimum yang diperlukan untuk memelihara kesiapan operasi perusahaan, atau berdasarkan
objek pengeluaran dikelompokkan ke biaya tetap dan variabel secara bersama-sama. Biaya
juga dapat digolongkan berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan. Mulyadi (2004),
menjelaskan penggolongan biaya berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan menjadi tiga
kategori, antara lain:

1. Biaya Produksi Adalah biaya yang digunakan untuk mengolah bahan baku
menjadi produk setengah jadi atau produk jadi. Biaya ini dapat dikaitkan langsung
dengan produk yang diproduksi perusahaan. Biaya produksi terdiri atas biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya perlengkapan kantor. 2. Biaya
Pemasaran Adalah biaya yang dikaitkan dengan kegiatan pemasaran produk yang
diproduksi perusahaan kepada konsumen. Biaya pemasaran antara lain terdiri atas
biaya iklan, biaya promosi, biaya gaji bagian pemasaran, biaya contoh (sample). 3.
Biaya Administrasi dan Umum Adalah biaya yang digunakan untuk
mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk perusahaan. Contoh
biaya administrasi dan umum antara lain biaya gaji bagian akuntansi dan biaya
fotocopy. 2.2 Harga 2.2.1 Pengertian Harga adalah ukuran terhadap besar kecilnya
nilai kepuasan seseorang terhadap produk yang dibelinya. Seseorang akan berani
membayar suatu produk dengan harga yang mahal apabila dia menilai kepuasan
yang diharapkannya terhadap produk yang akan dibelinya itu tinggi. Sebaliknya
apabila seseorang itu menilai kepuasannya terhadap suatu produk itu rendah maka
dia tidak akan bersedia untuk membayar atau membeli produk itu dengan harga
yang mahal.
2. Nilai ekonomis diciptakan oleh kegiatan yang terjadi dalam mekanisme pasar
antar pembeli dan penjual. Dalam transaksi pembelian, maka kedua belah pihak
akan memperoleh suatu imbalan. Besarnya imbalan itu ditentukan oleh perbedaan
antara nilai dari sesuatu yang diberikan dengan nilai dari sesuatu yang diterima
dengan yang diberikan oleh suatu perusahaan disebut laba. Sedangkan kelebihan
nilai yang didapatkan oleh pembeli adalah berupa kepuasan yang diperoleh dari
pemilikan produk yang dibelinya di atas nilai uang yang dibayarkannya untuk itu.
Jadi laba dalam hal ini merupakan motivasi bagi perusahaan untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen. Dengan keuntungan tersebut maka pengusaha dapat
melakukan perluasan usaha serta melakukan penelitian dan pengembangan bagi
usahanya untuk pengembangan lebih lanjut dalam menciptakan kepuasan
konsumen yang lebih baik dan lebih luas lagi. Secara historis harga itu ditentukan
oleh pembeli dan penjual melalui proses tawar menawar, sehingga terjadilah
kesepakatan harga tertentu. Pada mulanya harga menjadi faktor penentu, tetapi
dewasa ini faktor penentu pembelian semakin bervariasi, sehingga faktor selain
harga juga banyak berperanan dalam keputusan pembelian. Semua variabel yang
terdapat pada bauran pemasaran merupakan unsur biaya kecuali variabel harga
yang satu-satunya merupakan unsur pendapatan (revenue).
2.2.2 Penetapan Harga Penetapan harga merupakan suatu masalah ketika
perusahaan harus menentukan harga untuk pertama kali. Hal ini terjadi ketika
perusahaan mengembangkan atau memperoleh suatu produk baru, ketika ia
memperkenalkan produk lamanya ke saluran distribusi baru atau ke daerah
geografis baru, dan ketika ia melakukan tender memasuki suatu tawaran
kontrak kerja yang baru. Langkah prosedur untuk menetapkan harga, yaitu: 1.
Memilih sasaran harga Perusahaan pertama-tama harus memutuskan apa yang
ingin ia capai dengan suatu produk tertentu. Jika perusahaan tersebut telah
memilih pasar sasaran dan penentuan posisi pasarnya dengan cermat, maka
strategi bauran pemasarannya, termasuk harga, akan cukup mudah. Misalnya,
jika perusahaan kendaraan rekreasi ingin memproduksi sebuah truk mewah
bagi konsumen yang kaya, hal ini mengimplikasikan penetapan harga yang
mahal. Jadi strategi penetapan harga sangat ditentukan oleh keputusan yang
menyangkut penempatan posisi pasar. 2. Menentukan permintaan Setiap harga
yang ditentukan perusahaan akan membawa kepada tingkat permintaan yang
berbeda dan oleh karenanya akan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap
sasaran pemasarannya. Skedul permintaan menggambarkan jumlah unit yang
akan dibeli oleh pasar pada periode waktu tertentu atas alternatif harga yang
mungkin ditetapkan selama periode itu.
Hubungan permintaan dengan harga adalah berlawanan, yaitu semakin tinggi
harga semakin rendah minat dan sebaliknya. 3. Memperkirakan harga Permintaan
umumnya membatasi harga tertinggi yang dapat di tentukan perusahaan bagi
produknya. Dan perusahaan menetapkan biaya yang terendah. Perusahaan ingin
menetapkan harga yang dapat menutupi biayanya dalam menghasilkan,
mendistribusikan, dan menjual produk, termasuk pendapatan yang wajar atas usaha
dan risiko yang dihadapinya. 4. Menganalisis harga dan penawaran pesaing
Sementara permintaan pasar membentuk harga tertinggi dan biaya merupakan harga
terendah yang dapat ditetapkan, harga produk pesaing dan kemungkinan reaksi harga
membantu perusahaan dalam menentukan berapa harga yang mungkin. Perusahaan
harus mempelajari harga dan mutu setiap penawaran pesaing. Hal itu dapat dilakukan
dalam beberapa cara. Perusahaan dapat mengirimkan pembelanja pembanding untuk
mengetahui harga dan membandingkan penawaran pesaing. Perusahaan dapat
memperoleh daftar harga pesaing dan membeli peralatan pesaing dan memisah-
misahkannya. Perusahaan dapat menanyakan pembeli bagaimana pendapat mereka
terhadap harga dan mutu setiap penawaran pesaing. Ketika perusahaan mengetahui
harga dan penawaran (produk) pesaing, ia dapat menggunakannya sebagai titik
orientasi untuk penentuan harganya sendiri. Jika tawaran (produk) perusahaan sama
dengan tawaran (produk) utama pesaing, maka perusahaan harus menetapkan harga
17 yang dekat dengan pesaing atau jika tidak akan kehilangan penjualan. Jika tawaran
perusahaan lebih jelek, perusahaan tidak dapat menetapkan harga lebih daripada
pesaingnya.

STRUKTUR PASAR
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, proses, hubungan sosial, dan
infrastruktur di mana perusahaan menjual barang, jasa, dan pekerja kepada orang-orang untuk
mendapatkan uang. Barang dan jasa dijual menggunakan mata uang fiat.

Banyak kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar, seperti jual beli barang dan jasa. Bahkan,
disini juga ada fluktuasi penawaran dan permintaan. Jumlah dan besarnya skala produksi
berbagai perusahaan di suatu tempat dapat dikatakan sebagai struktur pasar.

Menurut buku Aminursita dan Abdullah 2018, hlm. 411, Struktur pasar adalah informasi
tentang perilaku usaha dan kinerja pasar yang dijelaskan melalui keadaan pasar.

Menurut buku Aspek Dasar Ekonomi Mikro (2006) karya Tri Kunawangsih, struktur pasar
adalah keadaan pasar yang memberikan petunjuk tentang aspek-aspek yang memiliki
pengaruh penting terhadap perilaku usaha dan kinerja pasar.

Struktur pasar umumnya dibedakan menjadi struktur pasar persaingan sempurna dan struktur
pasar persaingan tidak sempurna. Struktur pasar persaingan tidak sempurna dibagi menjadi
tiga macam yaitu struktur pasar monopoli, persaingan monopolistik, dan oligopoli. Empat
jenis struktur pasar tersebut didasarkan pada karakteristik pasar yang meliputi jumlah dan
ukuran distribusi para pembeli dan penjual, hambatan masuk, serta tingkat diferensiasi
produk.

~ Jenis-Jenis Struktur Pasar

1. Pasar Persaingan Sempurna


2. Pasar persaingan sempurna adalah suatu struktur pasar dimana terdapat banyak
penjual dan pembeli dimana masing-masing tidak dapat mempengaruhi keadaan
pasar.

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :

1. Jumlah pembeli dan penjual banyak, sehingga masing-masing pembeli dan penjual secara
sendiri-sendiri tidak mampu mempengaruhi harga pasar.

2. Harga ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran dan tidak dapat diubah
( suatu datum).

3. Setiap penjual dan pembeli sebagai pengambil harga (price taker)

4. Setiap perusahaan menghasilkan barang yang sama (Homogenous) menurut pandangan


konsumen

5. Setiap perusahaan bebas keluar masuk pasar (free entry& exit)

6. Sumber produksi bebas bergerak ke manapun.

7. Pembeli dan penjual mempunyai pengetahuan yang sempurna terhadap pasar (perfect
knowledge).

Kelebihan pasar persaingan sempurna:

1. Tidak ada persaingan ketat karena produk yang dijual serupa.

2. Banyak pembeli yang sudah mengenal produk yang ada, sehingga penjual tidak perlu
mengiklankan promosinya.
3. Harga saat ini cenderung stabil.

4. Pembeli bebas mendapatkan produk dari penjual.

5. Produsen bersaing untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk, dan penjual menjual
untuk meningkatkan efisiensi produksi.

Kekurangan pasar persaingan tidak sempurna:

1. Minim inovasi produk.

2. Pembeli akan kesulitan untuk memilih suatu produk karena produk yang berbeda memiliki
jenis dan kualitas yang sama.

3. Ada ketidakseimbangan dalam distribusi pendapatan antara produsen dan penjual produk.

4. Penjual yang berlokasi utama cenderung mendapatkan banyak pembeli dibandingkan yang
tidak.

5. Banyak pesaing yang menyebabkan hambatan untuk memasuki pasar untuk menjual
produk.

2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Persaingan tidak sempurna adalah struktur pasar di mana ada lebih banyak penjual daripada
pembeli. Dalam pasar persaingan tidak sempurna dalam jumlah kecil penjual memiliki hak
untuk menjual produk tertentu, dan hanya mereka yang boleh atau mampu untuk menjual
produk dalam jumlah terbatas.

a. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana
hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli/ konsumen.

Karakteristik Pasar Monopoli:

1. Hanya ada satu penjual

2. Produk yang dijual tidak ada penggantinya

3. Hambatan untuk masuk pasar sangat kuat

4. Dapat menguasai penentuan harga

5. Promosi iklan kurang diperlukan

b. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah kondisi pasar dimana bahan baku hanya dikuasai oleh segelintir
perusahaanPada struktur pasar oligopoli, jumlah penjual dengan barang substitusi sangat
sedikit. Kurva permintaan yang berlaku memiliki elastisitas silang yang tinggi. Jumlah
perusahaan dalam pasar yang sedikit membuat struktur pasar ini tidak memberikan
keleluasaan untuk memasuki pasar. Selain itu, penetapan harga harus disepakati bersama oleh
setiap perusahaan yang ada di dalam pasar.

Karakteristik Pasar Oligopoli:

1. Terdapat sedikit penjual

2. Terdapat sedikit rintangan untuk memasuki industri oligopoli

3. Keputusan harga yang diambil oleh satu perusahaan harus di pertimbangkan oleh
perusahaan yang lain dalam industri

4. Produk mempunyai ukuran standar

5. Terdapat kompetisi non harga (non pricing competition) misalnya perang iklan

c. Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah bentuk pasar yang menghasilkan produk serupa tetapi memiliki
banyak produsen yang berbeda dalam beberapa hal.

Karakteristik Pasar Monopolistik:

1. Produsen banyak

2. Produk beraneka ragam

3. Iklan sangat penting

4. Hambatan untuk memasuki industri kecil

PRAKTEK PENETAPAN HARGA. Ekonomi Manajerial


Manajemen
Metode penetapan harga
Metode biaya ditambah dengan laba yang diinginkanPenentuan harga didasarkan pada
keseimbangan antara harga permintaan dan harga penawaran produk di pasarMetode
marginalist pricing pada kondisi ketidakpastian

5 Metode biaya ditambah dengan laba yang diinginkan


Metode ini dikenal sebagai cost plus pricing method , yang mana metode ini merupakan
metode yang paling sederhana yaitu produsen di dalam menetapkan harga produknya dengan
cara biaya per unit ditambah dengan laba yang diinginkan.Secara matematis, metode ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:Harga jual = biaya per unit + laba yang diinginkan

6 Contoh Diketahui: 1.Biaya produk per unit sebesar Rp.10.000


2. Laba yang diinginkan sebesar 20% dari biaya produkHitung: Harga jual
produkPembahasan:Harga jual= biaya per unit + laba yang diinginkan= (20% x )= =

7 Metode biaya ditambah dengan laba yang diinginkan


Variasi lainnya cost plus pricing method adalah markup pricing method. Berbeda dengan cost
plus pricing method yang banyak dipakai oleh produsen, metode markup pricing method ini
pada umumnya banyak dipakai oleh pedagang.Secara matematis, metode ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:Harga jual = harga beli produk + laba yang diinginkan
8 ContohDiketahui:1.Harga beli produk sebesar Rp Laba yang diinginkan sebesar 50% dari
harga beli produkHitung: Harga jual produkPembahasan:Harga jual=harga beli produk + laba
yang diinginkan= (50% x )= =

9 Penentuan harga didasarkan pada keseimbangan antara harga permintaan dan harga
penawaran produk di pasarUntuk mengaplikasikan metode ini, produsen harus melakukan
riset (penelitian) untuk menaksir fungsi permintaan produk yang ditawarkan di pasar.Metode
ini merupakan metode yang baik untuk menentukan laba yang maksimal melalui
keseimbangan harga antara permintaan produk dan penawaran produk di pasar.Setelah
diketahui keseimbangan harga di pasar, maka perusahaan dapat menentukan harga produk
yang ditawarkan oleh perusahaan, dimana harga tersebut akan dapat memaksimalkan laba
perusahaan.

10 Marginalist Pricing dalam Ketidakpastian


Ada 3 cara :1. Penggunaan taksiran kurva permintaan dan MC2. Penggunaan taksiran
elastisitas harga dan MC3. Penggunaan taksiran biaya dan penerimaan inkrementalMarginal
cost adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan setiap kenaikan satu unit
outputMarginal revenue adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari
penambahan atau pengurangan satu unit output.Marginal cost pricing  (Harga Biaya Marginal
) yaitu metode penentuan harga berdasarkan biaya produksi yang dibutuhkan suatu produk
untuk mencapai titik impas atau mencapai target laba yang telah ditentukan.

11 Penggunaan taksiran kurva permintaan dan MC


Metode ini menggunakan taksiran fungsi permintaan untuk menentukan penerimaan marginal
(MR). Jika diasumsikan biaya marginalnya konstan pada kisaran output tertentu, dengan
menetapkan MR = MC, maka perusahaan dapat menentukan jumlah produk dan harga produk

12 Penggunaan taksiran elastisitas harga dan MC


Metode ini menggunakan elastisitas produk untuk menentukan harga suatu produk

13 Penggunaan taksiran biaya dan penerimaan inkremental


Jika permintaan akan suatu produk sudah diketahui, maka perubahan jumlah output yang
diminta akan menyebabkan perubahan harga produk tersebutMisalkan pada harga Rp.380,-
jumlah barang terjual sebanyak unit. Dan pada harga Rp.350,- jumlah barang terjual
sebanyak unitJika kita membandingkan antara kenaikan biaya (incremental cost) dengan
kenaikan pendapatannya pada setiap tingkat harga, maka perusahaan dapat memilih harga
yang menghasilkan kontribusi maksimum

14 Metode penentuan harga semacam ini nampaknya hanya berdasarkan pada informasi. Ini
berarti bahwa keputusan yang dihasilkan hanya berdasar pada informasi terbaik yang
tersedia. Dan seandainya informasi baru masuk, maka informasi tersebut akan menjadi basis
untuk penentuan keputusan yang baru

15 Penentuan Harga dalam Pasar yang Mapan


Strategi posisi harga (price positioning)Penetapan harga pada metode ini lebih menekankan
pada atribut-atribut yang melekat pada produk tersebutStrategi harga liniPenetapan harga
pada metode ini lebih menekankan pada laba tambahan yang melekat pada suatu produk
(mark up) berdasarkan pada elastisitas permintaan produk

16 Penentuan Harga dalam Pasar yang Mapan


Penetapan harga untuk menduga kualitasPenetapan harga pada metode ini lebih menekankan
pada asumsi sebagian besar masyarakat yang cenderung harga suatu produk akan
mencerminkan kualitas produk tersebutPenentuan harga produk dalam satu paketPenetapan
harga pada metode ini lebih menekankan kepada penjualan beberapa produk secara bersama-
sama

17 Penentuan Harga dalam Pasar yang Mapan


Potongan KuantitasPenetapan harga pada metode ini lebih ditekankan kepada kuantitas
produk yang ditawarkanPenetapan Harga PromosiPenetapan harga pada metode ini lebih
ditekankan kepada kegiatan promosi untuk mempromosikan suatu produk kepada masyarakat

Teori Pengambilan Keputusan yang Menghasilkan Solusi Bijak


Untuk mendapatkan solusi dan keputusan yang tepat dari sebuah permasalahan, Anda perlu
memahami teori pengambilan keputusan yang baik. Pengambilan keputusan biasanya berdasarkan
sudut pandang dan latar belakang pemikiran seseorang. Bisa dikatakan, latar belakang pemikiran
yang dimaksudkan di sini terkait dengan pola pikir yang dimiliki orang tersebut. 

Nah, apa arti keputusan? Bagaimana penerapan teori pengambilan keputusan yang dapat
menghasilkan solusi bijak untuk mengatasi suatu permasalahan? Mari baca lengkap artikel ini
sampai selesai.

Pengertian dan Definisi Keputusan


Definisi keputusan mengandung tiga arti. Pertama, pilihan atas dasar logika atau pertimbangan.
Kedua, beberapa alternatif yang harus dipilih untuk menghasilkan satu pilihan terbaik. Sementara
arti yang ketiga, tujuan yang ingin dicapai dari keputusan tersebut. 

Maka, pengertian teori pengambilan keputusan adalah suatu pemecahan masalah untuk memilih


satu alternatif dari beberapa pilihan alternatif yang tersedia. Pengambilan keputusan menjadi salah
satu proses dan cara cepat mengatasi masalah yang bisa dikatakan sebagai tahap milestone atau
titik krusial saat menghadapi tantangan dan rintangan yang menghadang. 

Proses pengambilan keputusan untuk menghasilkan solusi yang bijak dan tepat tentu memerlukan
analisis detail, pemetaan, serta simulasi untuk memperhitungkan berbagai kemungkinan yang bisa
saja terjadi. Bagaimana cara terbaik dalam proses pengambilan keputusan?

Tips Mengambil Keputusan yang Tepat

Untuk mengambil keputusan yang tepat, seseorang membutuhkan keterampilan problem


solving atau pemecahan masalah yang baik. Keputusan yang dibuat berdampak pada masa depan
sehingga harus dipikirkan dengan matang. Berikut tips mengambil keputusan untuk mendapatkan
solusi yang tepat dan bijak, di antaranya yaitu:

Pahami Konteks Masalahnya

Strategi pemecahan masalah yang baik yaitu dengan memahami konteks masalahnya terlebih
dahulu, bisa melalui membaca dan melakukan analisis data yang tersedia, membuat rumusan
masalah, mencari sumber informasi lain, atau langsung melihat ke masalah dan sebagainya. 

Prinsipnya, Anda perlu mengetahui apa penyebab masalah, risiko yang mungkin terjadi, serta ada
tidaknya dampak positif dan negatif dari permasalahan tersebut.

Apabila Anda sudah benar-benar paham konteks masalahnya, Anda bisa merumuskan solusi sebagai
bahan pertimbangan pembuatan keputusan. Buatlah daftar solusi yang memiliki potensi bagus untuk
menyelesaikan masalah, lakukan analisis sekali lagi, kemudian terapkan solusi tersebut untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Rekomendasi kursus online gratis yang bisa Anda pelajari terkait upaya pencarian solusi untuk
mengatasi masalah dan proses pengambilan keputusan, seperti:

Cara berpikir saat menghadapi masalah.

5 Masalah yang sering terjadi pada saat perencanaan karir.

Sikap yang harus dimiliki fresh graduate ketika menghadapi masalah.


Mencapai tujuan dengan mencari masalah.

Kumpulkan Data dan Lakukan Analisis

Untuk mendapatkan keputusan yang pas, tentunya Anda tidak boleh asal-asalan, dan menuruti ego
semata. Metode pemecahan masalah untuk membuat keputusan yang tepat selanjutnya, yaitu
dengan mengumpulkan data dan melakukan analisis. 

Anda bisa mengumpulkan data-data pendukung, yang kemudian Anda manfaatkan untuk
mendapatkan keputusan yang baik. Beberapa referensi microlearning di QuBisa yang juga perlu
Anda simak terkait data dan analisis data, misalnya:

Persiapan data dalam Tableau.

Big data analytics and artificial intelligence.

Belajar analisis data dengan Google sheet.

Exploratory data analysis with Python.

Buat Keputusan dengan Fokus dan Tidak Terburu-buru

Teori pengambilan keputusan harus dilakukan dengan fokus dan tidak terburu-buru, karena untuk
menghasilkan keputusan terbaik Anda harus berpikir jernih dan melihat dari berbagai sudut pandang
terlebih dahulu. Selain itu, waktu terbaik untuk membuat keputusan besar dan penting adalah ketika
Anda dalam keadaan fokus, memiliki cukup energi, dan tersedia waktu banyak. Dengan begitu, Anda
bisa berpikir lebih lama untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa depan. 

Sesuai dengan teori pengambilan keputusan, di mana keputusan yang besar harus dipikirkan dengan
matang. Pemikiran yang matang dan kompleks membutuhkan perhatian, motivasi serta kemampuan
mengendalikan diri yang baik. Oleh sebab itu, Anda bisa memilih waktu yang tepat untuk membuat
keputusan dengan fokus dan tidak terburu-buru.

Jangan Terlalu Emosional

Teori pengambilan keputusan yang tepat selanjutnya, Anda jangan sampai terlalu emosional saat
mengambil keputusan, karena membuat Anda tidak bisa berpikir logis. Itu makanya banyak nasihat
yang mengatakan, jangan mengambil keputusan ketika sedang marah, senang, atau sedih.
Mengambil keputusan dalam kondisi seperti itu hanya akan menghasilkan keputusan yang tidak
rasional. 
Minta Pendapat

Untuk bisa mengambil keputusan yang tepat, tak ada salahnya Anda meminta pendapat orang
lain atau rekan kerja. Anda bisa berdiskusi dengan rekan Anda untuk memahami setiap risiko yang
terjadi, bagaimana penyelesaiannya dan lainnya. 

Pendapat orang lain yang realistis dan tepat bisa dijadikan pertimbangan untuk mengambil
keputusan. Meski begitu, Anda tetap harus memiliki kemampuan berpikir dan mempertimbangkan
setiap masukan, mana yang paling baik dan memungkinkan untuk dicoba, sehingga bisa mengambil
keputusan terbaik. 

Pengambilan keputusan merupakan suatu pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif
secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan
masalah.rnTeori pengambilan keputusan adalah teori-teori atau teknik-teknik atau pendekatan
yang digunakan dalam suatu proses pemilihan alternatif secara sistematis untuk
ditindaklanjuti (digunakan sebagai suatu cara pemecahan masaah). Materi ini sangat berguna
sekali karena dalam kehidupan kita sehari hari tidak pernah luput dari berbagai masalah yang
sangat kompleks.rnDasar-dasar yang diguakan dalam pengambilan keputusan bermacam
macam, tergantung dari permasalahannya.rn1. Intuisi.Pengambilan keputusan yang
berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena
pengaruh.rn2. Pengalaman.Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki
manfaat bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan
keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung dan ruginya, baik buruknya keputusan yang
akan dihasilkan.rn3. Fakta.Pengambilan keputusan berdasarkan faka dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid, dan baik.rn4. Wewenang.Pengambilan keputusan berdasarkan
wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih
tinggi kedudukannya terhadap orang yang lebih rendah kedudukannyarn5. Rasional. Pada
pengambilan keputusan yang berdasarkan rasinonal, keputusan yang dihasilkan bersifat
objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam
batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa
yang diinginkan.rnDalam pengambilan keputusan, ada beberapa faktor/hal yag
mempengaruhinya,diantaranya : posisi, masalah, situasi, kondisi, dan tujuanrnProses
pengambilan keputusan merupakan tahap tahap yang harus dilalui atau digunakan untuk
membuat keputusan. Tahap-tahap ini merupakan kerangka dasar, sehingga setiap tahap dapat
dikembangkan lagi menjadibeberapa sub tahap (disebut langkah) yang lebih khusus/spesifik
dan lebih operaisonal.rnModel adalah percontohan yang mengandung unsur yang bersifat
penyederhanna untuk dapat ditiru (jika perlu). Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan
suatu proses berurutan yang memerlukan penggunaan model secara tepat dan
benar.rnPengertian mengenai probabilitas dapat dilihat dari tiga macam pendekatan,yaitu
pendekatan klasik, frekuensi relative, dan subjektif.rnKonsepsi Risiko mempunyai banyak
arti, namun pada dasarnya bahwa risiko merupakan sesuatu, dalam hal ini yang akan diterima
atau ditanggung oleh seseorang sebagai konsekuensi atau akibat dari suatu tindakanrnKondisi
tidak pasti adalah suatu keadaan yang memenuhi beberapa syarat, seperti:rn1. Ada beberapa
alternative tindakan yang fisibel (dapat dilakukan)rn2. Nilai probabilitas masing masing
kejadian tidak diketahuirn3. Memiliki nilai “pay off” sebagai hasil kombinasi suatu tindakan
dan kejadian tidak pastirnPengambilan keputusan dalam kondisi konflik terjadi apabila
alternatif keputusan yang harus dipilih/diambil berasal dari pertentangan atau persaingan dari
dua atau lebih pengambil keputusan.rnBuku ini terdiri dari 10 bab, mencakup pendahuluan
(Bab 1), proses pengambilan keputusan (Bab 2), model pengambilan keputusan (Bab 3),
konsep probabilitas (Bab 4), pengambilan keputusan dalam kondisi tidak beresiko (Bab 5),
pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti (Bab 6), pengambilan keputusan dalam
kondisi konflik (Bab 7), pengambilan keputusan dalam kondisi pasti (Bab 8), analisi Markov
(Bab 9), dan simulasi (Bab 10)rnrnBuku ini sangat berguna bagi mahasiswa yang sedang
mempelajari teori pengambilan keputusan dan para praktisi yang ingin menggunakannya
sebagai bahan perbandingan maupun sebagai bahan acuan atau bahan kepustakaan

Anda mungkin juga menyukai