Anda di halaman 1dari 22

Minggu ke 4: Mekanisme Keseimbangan Pasar.

Pengertian Keseimbangan Pasar


Dalam mengenal dunia market yang ada hubungan antara penjual dan pembeli sangat
erat kaitannya dengan produk atau barang yang ada. Seorang seller akan menawarkan
produk sesuai stok yang ada kepada buyer, dan buyer akan membeli produk dengan
harga yang sesuai, maka terjadilah keseimbangan yang terjadi pada pasar atau disebut
juga ceteris paribus.

Ceteris paribus ini bergantung pada seimbangnya permintaan dan penawaran yang
terjadi pada pasar. Dalam keadaan seperti ini artinya tidak akan ada barang atau produk
yang ditawarkan oleh seller secara berlebihan karena permintaan konsumen sudah
sesuai dengan kapasitas produksi, sehingga tidak ada alasan untuk pasar menaikkan
atau menurunkan harga dikarenakan kondisi sudah seimbang.

Dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan pada pasar, keseimbangan ini memiliki peran
penting untuk mengendalikan harga, sehingga tidak akan terjadi harga yang terlalu
tinggi atau terlalu rendah terjadi dan baik seller maupun buyer sama-sama diuntungkan
oleh keadaan.

Inilah yang diperlukan, sebuah keseimbangan pasar dan ditandai dengan kurva yang
saling berpotongan antara permintaan dan penawaran.

Beberapa hal akan mempengaruhi terjadinya proses keseimbangan atau yang disebut
juga dengan ceteris paribus. Proses ini menjadi sangat penting untuk menentukan
apakah kurva akan seimbang. Serta membuat permintaan dan penawaran yang terjadi
dalam kondisi wajar serta normal.

Bagaimana Proses Yang Terjadi Pada


Keseimbangan Pasar?
Beberapa hal tentu mempengaruhi terjadinya proses dalam membentuk keseimbangan
pada pasar. Keseimbangan tersebut akan terjadi dikarenakan beberapa hal yang
menjadi pengaruh pada market. Berikut ini hal-hal yang bisa mempengaruhi terjadinya
sebuah keseimbangan.
1. Penjualan Menyediakan Barang Sesuai
Permintaan
Tugas penjual adalah menyediakan barang disesuaikan dengan permintaan yang ada
pada pembeli. Jika barang yang disediakan terlalu banyak. Sementara itu tingkat
pembelian buyer menurun maka akan terjadi ketidakseimbangan. Bahkan berpengaruh
pada harga pasar yang ada.

Oleh karena itu, untuk menciptakan keseimbangan pada pasar dibutuhkan barang yang
sesuai dengan permintaan pembeli. Ditandai dengan jumlah yang sama pada satu
waktu. Sehingga harga pun tetap normal, tidak mengalami lonjakan harga atau
penurunan harga.

2. Stok Barang Sesuai Penawaran Pembeli


Dalam mendapatkan kesepakatan harga, maka pembeli akan melakukan penawaran
kepada penjualan. Pembeli pun akan membeli stok barang dari penjualan sesuai yang
dibutuhkan. Jika kedua belah pihak menyetujui adanya kesepakatan harga yang
ditentukan maka harga tersebutlah yang disebut dengan harga keseimbangan.

Selain itu, stok barang yang tersedia akan konstan saat itu juga, sesuai dengan yang
dibutuhkan  pembeli  dan tersedia pada penjual. Jika stok barang kurang, bahkan
langka, maka pembeli akan kesulitan mendapatkan barang, hal ini juga akan
berpengaruh pada harga.

3. Keseimbangan Permintaan dan Tingkat


Ketersediaan
Kebutuhan pembeli akan barang yang ada pada pasar menjadikan penjual harus
memastikan stok barang dagangannya terus tersedia dalam periode tertentu, dan tidak
menambahkan jumlah ketersediaan barang yang berlebihan. Maka saat pembeli
melakukan permintaan terhadap barang tersebut dengan tidak merubah jumlah
permintaan, terjadilah keseimbangan.

Hal ini juga berpengaruh pada harga barang yang ada di pasaran. Harga barang akan
disesuaikan dengan permintaan pembeli dan kesepakatan dari penjual. Dengan
memperhatikan harga yang sama dan jumlah yang sama pula maka keseimbangan
pada pasar terjadi dengan baik.
4. Adanya Kesamaan Jumlah Antara Stok Produsen
dan Permintaan Konsumen
Pada tingkat pemasaran yang efektif, produsen akan menjual barangnya dengan stok
yang ada. Setiap harinya produsen tidak akan menambah jumlah stok barang.
Sementara itu konsumen pun melakukan permintaan barang sesuai dengan jumlah
seperti biasanya. Jika hal ini terjadi secara terus menerus artinya keseimbangan pada
pasar sedang berlangsung.

Hal ini terjadi dan berpengaruh kepada harga pasar. Tidak ada alasan bagi produsen
untuk menaikkan atau menurunkan harga. Karena sudah terjadi keseimbangan dan
harga tetap konstan seperti biasanya.

Dengan memahami seperti apa proses yang terjadi dalam menciptakan keseimbangan
pada pasar. Maka dalam dunia pasar itu sendiri terdapat beberapa fungsi
keseimbangan yang berpengaruh pada dunia bisnis.

Kelebihan permintaan (excess demand) 


Kelebihan permintaan (excess demand) terjadi ketika jumlah
yang diminta melebihi jumlah yang disediakan (dipasok). Dalam
situasi ini, harga pasar berada di bawah harga ekuilibrium. Dan,
ketika mekanismenya bekerja, harga akan naik menuju
keseimbangan baru.
Istilah ini kita sebut juga kekurangan (shortage), kelebihan
permintaan atau permintaan berlebih.
Kekurangan adalah salah satu dari dua kondisi disekuilibrium
pasar. Situasi sebaliknya adalah ekses pasokan. Yang terakhir
terjadi ketika jumlah yang disediakan melebihi jumlah yang
diminta.
Menghitung ekses permintaan
Misalnya, kita memiliki fungsi pasokan  Qs = 10 + 2P dan fungsi
permintaan  Qd = 20 – 0,5P.
Menurut definisi, keseimbangan tercapai ketika jumlah yang
diminta sama dengan jumlah yang disediakan atau Qd = Qs.
Mari kita tentukan harga ekuilibrium terlebih dahulu.
Qd = Qs → 20 – 0.5P = 10 + 2P → 2.5P = 10 → P = 4.
Selanjutnya, pada harga P = 4, jumlah yang diminta adalah 18
(20 – 0,5 * 4), setara dengan jumlah yang disediakan 18 (10 + 2
* 4).
Permintaan berlebih terjadi ketika harga lebih rendah dari
harga ekuilibrium. Katakanlah, harga produk adalah 2. Kuantitas
yang diminta akan sama dengan 19 (20 – 0,5 * 2), sedangkan
kuantitas yang disediakan adalah 14 (10 + 2 * 2). Jadi, pada
harga itu, pasar mengalami kekurangan 5 unit.
Apa yang terjadi ketika pasar mengalami ekses permintaan?
Kelebihan permintaan menekan harga untuk naik. Lebih banyak
permintaan mengejar barang yang sedikit tersedia. Ketika harga
naik, pemasok akan mulai memproduksi lebih banyak, tetapi
permintaan dari pembeli akan menurun.
Ketika mekanisme pasar bekerja, dan tidak ada intervensi
eksternal, misalnya, kontrol harga oleh pemerintah, pasar akan
menuju keseimbangan baru.
Kenaikan harga mendorong beberapa pembeli untuk
mengurangi permintaan. Mereka menganggap harga terlalu
mahal, lebih dari apa yang mau mereka bayar. Oleh karena itu,
secara bertahap, permintaan pasar menurun.
Di sisi lain, produsen melihat kenaikan harga sebagai peluang
untuk menghasilkan lebih banyak uang. Mereka bersedia untuk
menjual lebih banyak dan meningkatkan output mereka.
Akibatnya, pasokan pasar meningkat.
Permintaan yang menurun dan meningkatnya pasokan akan
terus berlanjut sampai pasar mencapai keseimbangan baru.
Namun, ketika ada kontrol pemerintah, misalnya plafon
harga  (price ceiling), harga tidak akan naik. Mekanisme pasar
tidak akan bekerja untuk menggerakkan pasar menuju
keseimbangan baru. Akibatnya, permintaan berlebih akan terus
berlanjut.
Apa yang menyebabkan kelebihan permintaan?
Secara umum, beberapa skenario yang menyebabkan
kekurangan:
 Permintaan tumbuh lebih tinggi dari penawaran

 Permintaan menjadi sedikit tinggi, tetapi pasokan telah


mandek atau bahkan jatuh, misalnya, karena gangguan
cuaca
 Permintaan stagnan, tetapi pasokan menurun
 Kontrol harga oleh pemerintah
Ekonomi sedang makmur
Kondisi ekonomi yang makmur mendorong peningkatan
pendapatan konsumen. Mereka juga optimis tentang prospek
pekerjaan dan pendapatan mereka di masa depan. Akibatnya,
konsumsi barang dan jasa mereka meningkat.
Perubahan demografis
Permintaan barang dan jasa juga meningkat dengan
meningkatnya populasi. Ledakan kelahiran bayi, seperti Baby
Booming di Amerika Serikat, adalah contohnya. Pada awal
periode, permintaan produk anak-anak meningkat secara
dramatis karena jumlah anak balita meningkat.
Sebaliknya, di Jepang, permintaan tenaga medis untuk merawat
manula telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Itu
karena pertumbuhan populasi tua tidak tertandingi oleh
populasi muda. Akibatnya, jumlah tenaga medis tidak
mencukupi.
Intervensi pemerintah
Intervensi pemerintah juga dapat menyebabkan kekurangan.
Contohnya adalah plafon harga dan pembatasan pemerintah
untuk penjualan produk atau layanan tertentu, seperti ganja.
Mengenai plafon harga, pemerintah menetapkan harga
maksimum untuk suatu produk, yang berada di bawah harga
keseimbangannya. Pemasok tidak dapat menetapkan harga
lebih tinggi dari itu. Akibatnya, ada permintaan berlebih, dan
mekanisme pasar tidak dapat berfungsi untuk
menyeimbangkan kembali permintaan dan penawaran.
Bagaimana cara mendeteksi ekses permintaan?
Untuk beberapa produk, perkiraan permintaan dan data
pasokan mungkin tidak tersedia. Namun, itu tidak berarti Anda
tidak bisa mendeteksi kekurangan. Secara umum, Anda dapat
memantau beberapa sinyal pasar untuk menunjukkannya.
Ketika pasar menghadapi kekurangan,
 Harga terus naik karena permintaan melebihi pasokan

 Antrian panjang tidak normal karena lebih banyak pembeli


mengejar barang yang lebih sedikit
 Persediaan rendah atau nol berturut-turut
 Tanggal pengiriman sangat terlambat karena persediaan
rendah, melebihi apa yang dapat disediakan oleh pabrik.
Harap dicatat, data di sini adalah pasokan (penawaran), bukan
produksi. Penawaran terdiri dari produksi ditambah persediaan.
Persediaan merepresentasikan output yang tidak terjual,
sedangkan produksi mewakili output yang baru. Oleh karena
itu, Anda perlu melihat kedua data dalam analisis penawaran-
permintaan.
Selanjutnya, penawaran dan permintaan barang tidak hanya
datang dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Karena
itu, Anda harus mempertimbangkan tren impor dan ekspor saat
menganalisis.
Kelebihan penawaran (excess supply)
Kelebihan penawaran (excess supply) terjadi ketika jumlah yang
disediakan lebih tinggi dari jumlah yang diminta. Dalam situasi
ini, harga berada di atas harga ekuilibrium, dan, oleh karena itu,
ada tekanan ke bawah pada harga.
Istilah ini juga mengacu pada surplus produksi, kelebihan
produksi, atau kelebihan pasokan, kelebihan penawaran,
penawaran berlebih, atau pasokan berlebih.
Ekses penawaranadalah kebalikan dari ekses permintaan atau
kekurangan. Kelebihan permintaan terjadi ketika permintaan
melebihi penawaran. Karena berada di bawah harga
ekuilibrium, ada tekanan ke atas pada harga (harga akan
cenderung naik).
Cara menghitung ekses penawaran
Katakanlah, hubungan antara jumlah pasokan dan harga
(P) sebuah produk adalah Qs = 10 + 2P. Sementara itu, fungsi
permintaan adalah Qd = 20 – 0,5P.
Menurut definisi, pasar mencapai keseimbangan ketika jumlah
yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta atau Qs =
Qd.
Untuk langkah pertama, mari kita tentukan dulu harga
keseimbangan dengan menyamakan dua persamaan:
Qd = Qs → 20 – 0.5P = 10 + 2P → 2.5P = 10 → P = 4.
Selanjutnya, pada harga keseimbangan P = 4, kuantitas yang
diminta adalah 18 unit (20 – 0,5 * 4). Ini setara dengan jumlah
yang dipasok 18 (10 + 2 * 4).
Seperti definisi, kelebihan pasokan terjadi ketika harga lebih
tinggi dari harga ekuilibrium. Katakanlah, harga produk adalah
6. Kuantitas yang diminta akan sama dengan 17 (20 – 0,5 * 6),
sedangkan kuantitas yang dipasok adalah 22 (10 + 2 * 6). Jadi,
pada harga itu, pasar menghadapi surplus 5 unit.
Apa yang terjadi ketika ada ekses penawaran?
Ketika ada kelebihan pasokan, harga akan turun karena ada
lebih banyak pasokan daripada permintaan. Ketika harga jatuh,
produsen bersedia untuk memasok lebih sedikit barang,
sehingga mengurangi output.
Ekses pasokan menyebabkan peningkatan stok dan biaya
terkait. Menghadapi biaya yang lebih tinggi memaksa produsen
untuk menjual lebih banyak. Karena alasan ini, mereka
menurunkan harga jual untuk merangsang permintaan dan
menghindari kenaikan lebih lanjut dalam persediaan.
Harga yang lebih rendah mendorong konsumen untuk membeli
lebih banyak. Di sisi lain, karena persediaan masih menumpuk,
produsen akan cenderung mengurangi tingkat produksinya.
Akibatnya, secara bertahap, permintaan meningkat, dan
pasokan menurun. Proses ini berlanjut sampai pasar mencapai
keseimbangan baru, di mana jumlah yang ditawarkan sama
dengan jumlah yang diminta.
Mekanisme pasar (peningkatan permintaan dan penurunan
pasokan) akan terjadi ketika pasar bebas beroperasi. Tidak ada
intervensi eksternal, misalnya, dari pemerintah.
Namun, ketika ada intervensi eksternal, mekanisme pasar tidak
dapat bekerja, dan pasar tidak akan mencapai keseimbangan
baru. Contoh intervensi eksternal tersebut adalah pengendalian
harga oleh pemerintah (price ceiling dan price floor).
Apa penyebab kelebihan pasokan
Secara umum, beberapa skenario menyebabkan kelebihan
pasokan:
1. Pasokan tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan
permintaan
2. Pasokan stagnan, tetapi permintaan menurun
3. Pasokan tumbuh, tetapi permintaan telah mandek atau
bahkan jatuh
4. Kontrol harga pemerintah
Pasokan dapat meningkat secara tak terduga karena alasan
seperti faktor cuaca dan investasi besar-besaran oleh produsen.
Faktor cuaca
Faktor cuaca umumnya berlaku untuk beberapa komoditas
pertanian. Cuaca yang lebih baik dalam jangka waktu yang lama
akan mendorong lebih banyak pasokan ke pasar. Misalnya,
ketika musim hujan lebih panjang dari musim kemarau, petani
terus menanam padi sehingga hasilnya akan berlimpah di
pasar. Demikian juga, curah hujan yang tinggi secara tak
terduga akan mendorong hasil minyak sawit mentah lebih
tinggi, menghasilkan lebih banyak pasokan ke pasar daripada
musim normal.
Kontrol harga
Pemerintah dapat menetapkan harga dasar di atas harga
ekuilibrium. Contohnya adalah upah minimum.
Di satu sisi, kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan
upah yang lebih tinggi dan standar hidup yang baik untuk
pekerja. Di sisi lain, itu juga menyebabkan kelebihan pasokan
karena lebih banyak orang mau bekerja (lebih banyak pasokan
tenaga kerja) untuk mendapatkan upah yang lebih tinggi. Dan,
produsen tidak dapat merespons dengan menurunkan upah di
bawah tingkat minimum.
Investasi besar-besaran di fasilitas produksi
Pasokan berlebih juga sering dikaitkan dengan investasi
berlebihan. Itu terjadi ketika produsen bersaing satu sama lain
untuk berinvestasi dalam fasilitas produksi yang memiliki
proporsi biaya tetap yang lebih signifikan.
Fasilitas seperti itu biasanya membutuhkan produksi output
besar untuk menyebarkan biaya tetap dan mencapai skala
ekonomis.
 Karena investasi semacam itu dianggap
memberikan keunggulan kompetitif jangka panjang, begitu
perusahaan mulai berinvestasi, para pesaingnya juga akan
mengikuti. Dengan demikian, setelah proyek selesai, itu akan
menambah lebih banyak pasokan ke pasar. Situasi menjadi
lebih buruk ketika permintaan mandek atau turun,
menyebabkan kelebihan pasokan yang sangat besar dan
membuat harga turun lebih banyak.
Bagaimana Anda mengetahuai ada kelebihan pasokan di pasar?
Ketika data penawaran dan permintaan ada, Anda dapat
menghitung kelebihan pasokan. Jika tidak tersedia, Anda dapat
menyimpulkannya dari beberapa sinyal pasar. Seringkali,
selama kelebihan pasokan:
 Harga terus jatuh

 Tidak ada antrian


 Persediaan meningkat secara tidak normal

 Tingkat utilisasi rendah, tetapi stok masih tinggi


 Untuk pasar tenaga kerja, pengangguran sangat tinggi
Dalam analisis, harap diingat, data di sini adalah penawaran,
bukan produksi. Itu berarti Anda harus melihat tidak hanya data
produksi, tetapi juga persediaan. Persediaan mewakili
penawaran barang lama, sementara produksi mewakili
penawaran dari output baru.
Ketika produksi jatuh lebih dalam daripada permintaan, tetapi
pasokan di pasar masih signifikan, harga dapat selalu dijaga
tetap rendah karena total pasokan (produksi ditambah
persediaan) tetap tinggi.
Selanjutnya, Anda juga perlu
mempertimbangkan impor dan ekspor dalam analisis
permintaan-penawaran. Itu karena penawaran dan permintaan
tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga dari luar
negeri.
Pengertian Harga Keseimbangan
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan berarti harga yang
terbentuk pada titik pertemuan antara kurva permintaan
dengan kurva penawaran. Secara sederhana seperti pada
penjelasan diatas yaitu harga kesepakatan antara penjual dan
pembeli. Oleh karena harga keseimbangan terjadi akibat
interaksi permintaan dan penawaran di pasar, maka harga
keseimbangan bisa juga disebut harga pasar. Biasanya, harga
keseimbangan yang sudah terbentuk akan bertahan lama dan
menjadi patokan antara penjual dan pembeli.
Harga keseimbangan atau Equilibrium Price  sangat dipengaruhi
oleh hukum permintaan dan hukum penawaran. Hukum
permintaan menyatakan bahwa permintaan suatu barang atau
jasa akan bertambah jika harga di pasar menurun. Sedangkan
hukum penawaran menyatakan bahwa penawaran akan
bertambah jika harga barang atau jasa di pasaran mengalami
kenaikan harga. Berdasarkan kedua hukum tersebut, bisa
ditarik kesimpulan bunyi dari hukum harga keseimbangan yaitu
jika jumlah permintaan lebih besar dari jumlah penawaran,
maka harga naik. Sementara bila jumlah penawaran lebih besar
dari jumlah permintaan, maka harga turun.
Proses dan Faktor Terbentuknya Harga Keseimbangan
Seperti yang sudah dinyatakan sebelumnya, harga
keseimbangan terjadi karena adanya interaksi antara penjual
yang melakukan penawaran dan pembeli yang melakukan
permintaan. Hal yang perlu dicatat adalah bahwa proses
interaksi ini harus dilakukan secara wajar. Maksudnya, interaksi
tawar menawar dilakukan tanpa adanya tekanan hingga
merugikan salah satu pihak.
Berdasarkan proses terbentuknya harga keseimbangan
tersebut, maka bisa diketahui pula faktor apa saja yang
mempengaruhi harga keseimbanga. Faktor yang
mempengaruhinya yaitu sebagai berikut.
 Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, tetapi
jumlah barang atau jasa terbatas
 Tinggi rendahnya biaya produksi

 Pandangan akan masa depan dari produsen atau


konsumen
 Produsen mengetahui selera konsumen
 Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, tetapi
daya beli konsumen tetap atau berkurang.
Peran dan Fungsi Harga Keseimbangan dalam Perekonomian
Selain untuk mendapatkan kesepakatan harga yang disenangi
oleh penjual ataupun pembeli, dalam perekonomian yang lebih
luas maka peran dan fungsi dari terbentuknya harga
keseimbangan adalah sebagai berikut.
 Menunjukkan bagaimana perubahan kebutuhan
masyarakat
 Memberi stimulus pada pengusaha untuk berinovasi akan
perubahan permintaan
 Membantu penjual menentukan penawaran

 Membantu produsen menentukan jenis barang yang akan


diproduksi
 Menentukan pembagian hasil produksi diantara konsumen
 Menentukan teknologi yang tepat untuk proses produksi
Cara Menghitung Harga Keseimbangan
Tak begitu sulit untuk bisa menentukan harga keseimbangan.
Dalam ilmu ekonomi, setidaknya ada tiga cara yang bisa dipilih
untuk menghitungnya, yaitu menggunakan tabel, kurva, dan
pendekatan matematis. Berikut penjelasan dari masing-
masingnya.
1. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Tabel
Menghitung harga keseimbangan menggunakan tabel bisa
dengan mudah dilakukan dengan membuat tabel yang
berisikan harga (P), jumlah barang yang diminta (Qd), dan
jumlah barang yang ditawarkan (Qs). Pada tabel harga diisi list
harga yang diberikan, pada Qd diisi list berapa jumlah unit yang
diminta dengan harga tersebut, dan pada Qs diisi list berapa
jumlah unit yang bisa ditawarkan dengan harga terkait. 
Berikut contoh dari tabel harga keseimbangan produk X.
P (Harga) Qd (Jumlah Qs (Jumlah
Dalam Rp Permintaan) Dalam Penawaran) Dalam
Unit Unit
1000 50 20
2000 40 20
3000 35 25
4000 30 30
5000 25 40
6000 20 50

Dari tabel tersebut bisa dilihat bahwa pada harga Rp 4000,


jumlah permintaan dan jumlah penawarannya sama yaitu 30
unit. Ini artinya, harga keseimbangan produk X terjadi pada
harga Rp 4000 dengan jumlah keseimbangan yang terjadi yaitu
30 unit.
2. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Kurva
Sebenarnya cara menentukan harga keseimbangan dengan
kurva tidak berbeda jauh dengan tabel. Hal yang dilakukan
hanya dengan menjadikan P dan Q sebagai kurva. Perpotongan
antara D (permintaan) dan S (penawaran) yang terbentuk dari
garis kurva itulah yang merupakan harga keseimbangannya.

Berikut adalah contoh dari penentuan Harga Keseimbangan


dengan kurva dimana datanya sama seperti tabel di poin
pertama.
Berdasarkan kurva di atas bisa dilihat bahwa titik pertemuan
antara garis kurva permintaan dan penawaran terjadi pada
Harga Pe Rp 4000 dan jumlah barang sebanyak Qe =30 unit.
3. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Pendekatan
Matematis
Pendekatan matematis diberlakukan jika data yang diperoleh
merupakan fungsi permintaan dan penawaran. Harga
keseimbangan akan terbentuk jika memenuhi rumus
keseimbangan : 
Qd = Qs atau Pd = Ps
Keterangan:
Qd = jumlah yang diminta
Qs = jumlah yang ditawarkan
Pd = harga yang diminta
Ps = harga yang ditawarkan
Contoh sederhana dari penerapan rumus ini adalah misal
diketahui fungsi permintaan Qd = 80 – P dan fungsi penawaran
Qs = 8P – 100. Maka untuk menentukan harga dan jumlah
keseimbangannya adalah dengan menerapkan rumus
keseimbangan dahulu.
Qd   = Qs
80. – P    = 8P – 100
-P – 8 P = 100 – 80
-9P   = - 180
P = (-180/-9) = 20
Berdasarkan rumus maka diperoleh harga (P) keseimbangannya
yaitu 20. Maka untuk mencari jumlah (Q) keseimbangannya
adalah dengan memasukkan nilai harga ke salah satu saja
fungsi yang diketahui.
Q = 80 – P
Q = 80 – 20
Q = 60
Jadi, didapatkan nilai jumlah (Q) keseimbangannya adalah 60. 
Nilai ini bisa dibuktikan kebenaranya karena jika dimasukkan ke
rumus Qs juga akan menghasilkan nilai yang sama.
Q = 8P- 100
Q = 8(20) – 100
Q = 160 – 100
Q = 60
Terlihat bahwa baik menggunakan rumus Qd maupun Qs
nilainya sama. Berarti benar bahwa nilai Harga
keseimbangannya adalah 60.
Demikianlah penjelasan seputar harga keseimbangan. Dalam
ekonomi, harga keseimbangan merupakan ilmu dasar yang
harus dipahami. Pengetahuan tentang harga dan fungsi
keseimbangan juga akan sangat menunjang untuk berbagai
bidang pekerjaan terutama yang berkaitan dengan akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai