ACARA I
TEKNIK ISOLASI, PEMURNIAN DAN DETERMINASI
MIKROBIA
I. IDENTITAS MAHASISWA
Nama :Hibatulloh azizi No. Mhs : 20190210133
Golongan :c2 Kelompok :1
Hari :senin Tanggal : 9 maret 2020
II. TUJUAN
Melakukan isolasi dan karakterisasi bakteri serta jamur, tanah, air, dan
udara.
a. Mikrobia Air
Isolasi Mikrobia air : air tanah/sumur
Keterangan :
1. kuning pekat bulat
2. orange bulat
3. putih bulat
PREPARAT : jamur
PERBESARAN :
b. Mikrobia Udara
Isolasi Mikrobia di udara : udara terbuka di laboratorium
PREPARAT : bakteri
PERBESARAN :
c. Mikrobia Jamur Tanah
Isolasi Jamur pada Tanah :
Keterangan :
PREPARAT : jamur
PERBESARAN : 40
Keterangan :
1. Hifa : terdapat
2. Konidium : -
3. Spora : -
4.
5.
PREPARAT : jamur
PERBESARAN : 40
PREPARAT : Bakteri
PERBESARAN : 40
Keterangan :
1. Bentuk Koloni:circular
2. Tepi : Entire
3. Elevasi :Effuse
4. Struktur dalam : transparent
PREPARAT : Bakteri
PERBESARAN : 40
Keterangan :
1. Aerob
1 2 2. Aerob
Keterangan :
1. Bentuk sel :
2. Warna Cat Gram :
3.
4.
5.
PREPARAT :
PERBESARAN :
No Pengujian Hasil
1 Aerobisitas Aerob
2 Kalatase Positif
3 Sifat Gram Tidak dilakukan
4 Nitrifikasi Negatif
5 Amonifikasi Negatif
VI. PEMBAHASAN
1. Mikrobia air :
Pada praktikum mikrobiologi tanah, proses isolasi mikroba air dilakukan
dengan menggunakan air kran yang ditanam di media NA. Medium yang
digunakan dalam praktikum dalam praktikum ini adalah media nutrient agar
yang merupakan media padat. Media NA adalah suatu medium yang
digunakan untuk budidaya bakteri dan untuk perhitungan bakteri dalam air,
limbah, kotoran, dll. Medium NA ini digunakan untuk menstimulasi
pertumbuhan bakteri ( pelezar, 1996)
Pada praktikum yang dilakukan menggunakan air kran sebagai isolat
yang berguna untuk tempat hidup bakteri. Air kran yang digunakan sebanyak
0,1ml kemudian diletakka kedalam petridish yang telah berisi media NA
kemudian di ratakan dengan driglasky. Setelah itu dibungkus menggunakan
kertas dan di inklubasi selama 48 jam. Setelah inklubasi dilakukan, terdapat
banyak bakteri yang ada di dalam petridish. Bakteri berwarna kuning pekat
dan berbentuk bulat, berwarna orange dan berbentuk bulat, serta berwarna
putih dan berbentuk bulat. Namun tidak ditemukan koloni jamur pada
petridish. Perbesaran yang digunakan pada mikroskop adalah 0
Bakteri yang terdapat pada air kran dapat hidup dan berkembang pada
media NA karena Na menyediakan nutrisi yang dibutuhkan bakteri, dan
petridish yang dibungkus kertas membuat petridish steril serta membuat
bakteri tidak terkontaminasi. Air kran dapat mengandung bakteri dikarenakan
kondisi air, ph air serta mikroorganisme yang tumbuh di air. Faktor faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah zat makanan, ph air,
oksigen, dan senyawa penghambat pertumbuhan bakteri(Ferdiaz, 1992).
2. Mikrobia udara :
Udara merupakan media penyebaran bagi mikroorganisme. Mereka
terdapat dalam jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan di air atau
di tanah. Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting untuk
bakteri, adanya bakteri udara kemungkinan terbawa oleh debu, tetesan uap
air kering ataupun terhembus oleh tiupan angin. Menurut Lisyastuti (2010),
kelompok mikroba yang paling banyak di udara bebas adalah bakteri, jamur
(termasuk di dalamnya ragi) dan juga mikroalga. Kehadiran jasad hidup
tersebut di udara, ada yang dalam bentuk vegetatif (tubuh jasad) ataupun
dalam bentuk generatif (umumnya spora). Mikroba udara dapat dipelajari
dalam dua bagian, yaitu mikroba di luar ruangan dan mikroba di dalam
ruangan. Mikroba paling banyak ditemukan di dalam ruangan.
Pada praktikum isolasi mikroba udara di dalam ruangan digunakan
yaitu medium NA, medium NA adalah medium umum digunakan karena cocok
sebagai tempat tumbuh dan berkembangbiaknya bakteri. Dari hasil
pengamatan diperoleh beberapa koloni bakteri yang tumbuh di medium NA.
Koloni pertama berbentuk circulair dengan bintik hitam, kedua berbentuk
circulair dengan bintik putih, dan ketiga berbentuk circulair dengan bintik
kuning. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa udara didalam ruangan
laboraturium mengandung mikroba udara yang cukup banyak karena jumlah
koloni mikroorganisme di udara tergantung aktifitas dalam ruangan serta
banyaknya debu dan kotoran lain (moerdjoko, 2004)
1. isolasi jamur tanah regosol.
a. pertumbuhan : tebal
b. bentuk koloni : rhizoid
c. elevasi : low convex
d. warna : putih keruh
e. kolom : offuse
f. topografi : cembung
B. Uji Katalase
Praktikum kali ini dilakukan uji katalase pada plat tetes, 1 tetes nutrient
cair dan 1 tetes H2O2 alasan menggunakan H2O2 adalah kebanyakan bakteri
memproduksi enzim katalase yang dapat memecah H 2O2 menjadi H2O dan O2.
H2O2 dapat didekomposisi oleh katalase dalam mitokondria sel. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa isolasi bakteri tanah regosol mengandung katalase.
Katalase tersebut berfungsi untuk melindungi sel dari efek toksik hidrogen
peroksida. (Suhartanti, dkk. 2010).
C. Uji Nitrifikasi
Mikroba nitrifikasi didapatkan positif, maka akan terjadi perubahan
warna media menjadi kemerahan. Pada praktikum kali ini, setelah isolate
ditambahkan sulfanilat dan napthylamint tidak ada perubahan warna,
sedangkan adanya bakteri penghasil nitrat diindikasikan dengan perubahan
warna media dari bening menjadi keruh. (Fatmawaty, 2015). Hal ini
menunjukan bahwa pada bakteri tanah regosol tidak mengandung nitrit
D. Uji Amonifikasi
Pada praktikum uji amonifikasi kertas lakmus biru dengan dibakar
diatas bunsen sampai kertas lakmus basah dan amati perubahannya. Untuk
menguji isolat terhadap kemampuan amonifikasi maka dilakukan pengujian
pada pertumbuhan di medium nitrat cair yang dipanaskan menjadi gas
amonia maka akan timbul warna biru pada kertas lakmus merah, sedangkan
pada lakmus biru warna akan menjadi biru. Dari hasil praktikum ini tidak ada
perubahan warna pada lakmus, dan hal ini menunjukan bahwa bakteri tanah
regosol tidak mengandung ammonia.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat diketahui bahwa bakteri
dan jamur pada tanah pada medium NA dan PDA yang paling banyak
ditemukan bakteri dan sedikit jamur, pada isolasi mikroba udara hanya
ditemukan bakteri, dan pada isolasi mikroba air hanya ditemukan bakteri saja.
Serta setiap bakteri dan jamur memiliki karakteristik yang berbeda sesuai
dengan lingkungan dan medium yang digunakan.
REFERENSI :
Breed, R.S., Murray, E.G.D., Smith, N.R. 1957. Bergeys Manual of Determinative
Bacteriology. 7th ed. Baltimore: The Williams and Wilkins Co.
Djie, M.N. dan E. Wahyudin. (2008). Isolasi Bakteri Asam Laktat dari Air Susu Ibu
dan Potensinya dalam Penurunan Kadar Kolesterol Secara In Vitro. Majalah
Farmasi dan Farmakologi Vol 12, No. 3.
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta.Djambatan
Fardiaz, S. 1988. Fisiologi Fermentasi. Bogor: Pusat Antar Universitas Lembaga
Sumberdaya Informasi. Institut Pertanian Bogor.
Fatmawaty, B. 2013. Isolasi Bakteri Nitrifikasi Pada Tanaman Rhizosfer Tanaman
Padi Aromatik Lokal (Oryza sativa L) Di Kabupaten Tana Toraja Sulawesi
Selatan. Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Hasanuddin Kampus
Tamalanrea Makassar 90425. 36 Hal.
Lisyastuti, E. 2010. Jumlah Koloni Mikroorganisme Udara dalam Ruang dan
Hubungannya dengan Kejadian SickBuilding Syndrome (SBS) pada Pekerja
Balai BesarTeknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) BPPTdi Kawasan
Puspiptek Serpong. [Tesis]. Depok:FKM UI.
Moerdjoko, 2004. Kaitan Sistem Ventilasi Bangunan dengan Keberadaan 8
Mikroorganisme Udara. Vol.32 No.1 hal 89 -94 .
Munir. 1996. Tanah – Tanah Utama di Indonesia. Jakarta : Pustaka Jaya
Pelczar, Michael J dan Chan, E. C. S. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid II.
Jakarta: UI Press.
Sutanto R. 2005. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta : Kanisius
Suhartanti, Dwi, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD Kelas III. Jakarta:
Mentari Pustaka.
Winarso S. 2005. Kesuburan Tanah : Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah.
Yogyakarta : Gava Media.
( ) ( hibatulloh azizi )
LAMPIRAN
Proses pengenceran
tanah
Proses surface
Proses membungkus
Hasil isolasi bakteri udara Hasil isolasi bakteri air kran Hasil isolasi jamur pada preparat
Hasil isolasi bakteri metode Hasil isolasi jamur metode streak Bentuk jamur dilihat dari
surface mikroskop