Anda di halaman 1dari 12

Bentuk Badan Usaha dan Perkembangan Badan Usaha

Nama Kelompok:

Komang Arie Putri Triyandani (01/119211053)

Putu Tiara Kusuma Dewi (/119211068)

Dilla Cristina (15/119211072)

Ni Made Sinta Astimiranti (33/119211093)

Ni Nyoman Putri Bulan Trisna (46/119211110)

Ni Komang Sintya Putri (49/119211116)


Bentuk Badan Usaha yang Utama
Kepemilikan dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi dakam perekonomian terutama
dapat dibedakan kepada tiga jenis badan usaha, yaitu:

A. Perusahaan Perseorangan
Secara devinisi yang dimaksud dengan perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang
dimiliki satu individu. Akan tetapi dalam prakteknya badan usaha ini kerap kali
merupakan perusahaan keluarga yaitu perusahaan yang menggunakan seluruh atau
sebagian keluarga untuk menjalankannya.

Kebaikan Perusahaan Perseorangan


Dalam setiap perekonomian perushaan perseorangan merupakan unit usaha yang paling banyak
jumlahnya. Sebagai contoh, pada masa ini di Amerika serikat lebih kurang 80% dari
jumlah unit usaha merupakan perusahaan perseorangan. Akan tetapi walaupun jumlahnya
banyak, nilai penjualannya dan nilai tambah yang diciptakan oleh usaha yang seperti itu
relatif kecil. Berikut merupakan kebaikan dari perusahaan perseorangan
1. Mudah di dirikan, setiap orang dapat mengembangkan usaha milik
perseorangan.
2. Modal memulai usaha kecil, seperti telak dikatakan usaha perseorangan
cenderung merupakan usaha kecil yang didirikan dengan menggunakan tenaganya
sendiri atau mengikut sertakan anggota keluarganya.
3. Pengelolaannya fleksibel dan bebas, manajemen perusahaan sangat bebas, yaitu
pemilik perusahaan dapat menentukan sendiri jam kerjanya, dengan bebas dapat
membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukannya, bebas menentukan
harga, menentukan barang yang diproduksikan, dan berbagai keputusan lain dan
bebas pula menggunakan pendapatan yang diperoleh dari hasil usahanya.
4. Kerahasiaan perusahaan terjamin, sebagai perusahaan yang dijalankan sendiri,
seluk beluk kegiatan usahanya dapat dirahasiakan, yaitu tidak perlu diketahui
orang lain.

Kelemahan dan Keburukan Perusahaan Perseorangan


Telah dijelaskan bahwa setiap individu dapat dengan mudah mengembangkan perushaan
perseorangan karena perusahaan tersebut mudah didirikan dan modal yang diperlukan
relatif kecil. Berikut merupakan kelemahan dari perusahaan perseoraangan
1. Pertanggung jawabannya tidak terbatas, apabila perusahaan mempunya tanggung
jawab untuk membayar hutang, tangung jawab ini tidak terbatas pada kekayaan
perusahaan tetapi juga meliputu kekayaan milik pribadi
2. Modal terbatas, modal usaha tersebut terutama berasal dari pemilik.
3. Kualitas manajerial dan kualitas pekerja terbatas, pemilik usaha belum tentu
memiliki pengetahuan yang mendalam tentang usaha yang dijalankannya.
4. Kelangsungan operasi perusahaan terbatas, umur usaha sangat bergantung kepada
keadaan dan sikap pemiliknya.

B. Perusahaan Perkongsian (partnership)


Perusahaan perkongsian dapat dibedakan kepada dua bentuk, yaitu: perkongsian umum dan
perkongsian terbatas.Yang dimaksud kan dengan perkongsian umum adalah jenis usaha
Bersama dimana setiap kongsinya secara aktif turut menjalankan kegiatan usaha dan
sepenuhnya bertanggung jawab kepada utang dan tanggung jawab lain yang ditanggung
perusahaan. Perkongsian terbatas adalah usaha milik beberapa orang, akan tetapi hanya
seorang atau sebagian kongsi saja yang bertindak sebagai general partner.

Kebaikan Perusahaan Perkongsian


Kebaikan perusahaan perkongsian adalah lebih baik dari perusahaan perseorangan.
Keistimewaan dari perusahaan perkongsian adalah:
1. Lebih banyak modal dapat dikumpulkan, dengan adanya beberapa anggota
perkongsian lebih banyak modal terkumpul. Masing-masing anggota dapat
menanamkan modal yang sama jumlahnya atau dalam jumlah yang berbeda.
2. Lebih banyak keahlian yang diperoleh, perkongsian yang sedemikian akan
meningkatkan mutu barang atau jasa yang mereka hasilkan.
3. Umur usaha lebih panjang, dalam perusahaan perseorangan, usaha yang
dijalankan akan dibubarkan apabila pemiliknya meninggal atau menjalankan
usaha lain.

Kelemahan Perusahaan Perkongsian


1. Masalah tanggung jawab yang tidak terbatas
2. Sukar memperoleh modal
3. Kemungkinan berlakunya perselisihan dan kesalahpahaman

Kebutuhan untuk Membuat Perjanjian Kerja Sama


Hal-hal penting yang perlu dikemukakan dalam membuat perjanjian antara lain adalah:
1. Modal yang ditanakmkan oleh setiap anggota
2. Gaji dan pembayaran lain kepada anggota perkongsian yang akan menjalankan
kegiatan perusahaan
3. Cara pembagian keuntungan di antara pemilik perusahaan
4. Cara menentukan ganti rugi kepada anggota yang keluar dari perkongsian
C. Perusahaan Perseroan Terbatas
Perusahaan yang digolongkan sebagai perseroan terbatas adalah suatu unit kegiatan usaha yang
didirikan sebagai suatu institusi berbadan hukum yang pendiriannya dilakukan melalui
akte notaris, dimana suatu dokumen dikemukakan yang pada dasarnya menerangkan
mengenai tujuan pendiriannya, saham yang dikeluarkan, usaha yang dijalankan, dan
nama-nama pimpinan yang akan menjalankan perusahaan yang didirikan.
Sehingga kurang lebih dua abad yang lalu, yaitu sebelum bermulanya Revolusi Industri
di Inggris pada akhir abad ke-18, kebanyakan kegiatan usaha berbentuk perusahaan
perseorangan atau perkongsian.

Penggolongan Perseroan Terbatas


Jenis Perseroan Terbatas dapat dibedakan kepada dua golongan: perusahaan publik atau public

corporation dan perusahaan privat atau private corporation.

Kepemilikan Usaha
Perseroan terbatas merupakan perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham. Tanda
kepemilikan tersebut tercantum dalam surat saham yang dibeli melalui pasar saham.

Kebaikan Perseroan Terbatas


Perusahaan- perusahaan besar biasanya berbentuk perseroan terbatas. Kecenderungan seperti ini
didorong oleh beberapa kebaikan perseroan terbatas apabila dibandingkan dengan
perseorangan dan perkongsian.
1. Tanggung jawab terbatas, Sebagai pemilik, pemegang saham hanya
bertanggung jawab sebatas nilai saham yang dibayarnya.
2. Saham perusahaan mudah ditunaikan, Pemilikan perusahaan, melalui saham
yang dibelinya, dapat dengan mudah melepaskan kembali hak pemilikannya.
3. Lebih mudah memperoleh modal, Perusahaan persoroan mempunyai informasi
yang lengkap mengenai keadaan keuangannya.
4. Pengelolaannya lebih profensional, Pemilik tidak secara langsung mengelola
perusahaan. Pemilik hanya memilih dan menunjuk pimpinan perusahaan, yang
biasanya diambil dari golongan professional dalam bidang usaha yang
bersangkutan.
Keburukan Perseroan Terbatas
Secara umum dapat dikatakan bahwa kebanyakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas
merupakan perusahaan yang relatif besar-baik ditinjau dari sudut modal dan penjualan,
maupun ditinjau dari sudut jumlah pekerja yang digunakan.
1. Pendiriannya lebih kompleks, mendirikan perusahaan berbentuk PT jauh
lebih rumit daripada mendirikan kedua jenis badan usaha yang lain.
2. Dua kali membayar pajak, dalam perusahaan perseorangan dan
perkongsian, pemiliknya hanya sekali membayar pajak, yaitu pajak atas
pendapatan yang meliputi keuntungan.
3. Peraturan yang harus dipatuhi lebih banyak, sepanjang masa kegiatan
perusahaan berbentuk perseroan terbatas terdapat berbagai peraturan dan
undang-undang yang harus dipatuhi.
4. Sukar merahasiakan kegiatan perusahaan, dengan berbagai peraturan
yang perlu dipatuhi, secara periodic perusahaan perlu mengemukakan data
produksi dan data keuangannya.
5. Dapat mengurangi motivasi pekerja, semakin besar perusahaan, semakin
banyak pula pekerjanya.

Cara Mengawasi dan Mengelola Perusahaan


Dalam perusahaan perseroan yang sangat besar, pemegang saham terdiri dari beartus,
bahkan adakalanya beribu orang, dengan tempat tinggal yang sangat berjauhan
dan tidak mengenal satu sama lain.
Peranan rapat umum pemegang saham, menurut undang-undang yang sekarang ini
berlaku mengenai kegiatan perseroan terbatas, yaitu Undang-undang Nomor 1, Tahun
1995 tentang perseroan terbatas.

Fungsi Dewan Komisari, pembentukan dan wewenang Dewan Komisaris ditentukan


dalam Anggaran Dasar perusahaan. Kebanyakan anggota Dewan Komisaris dating dari
luar perusahaan. Dari segi peraturan dan undang-undang Dewan Komisaris merupakan
orang-orang yang dipercayai oleh pemegang saham untuk menentukan kebijakan utama
yang perlu dilakukan perusahaan.
Beberapa Badan Usaha Lain

A. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Perusahaan yang didirikan oleh pemerintah pusat dapat dibedakan pula kepada beberapa bentuk
badan usaha. Berikut ini jenis perusahaan tersebut dan ciri-cirinya :

1. Perusahaan Jawatan atau PERJAN, yang tergolong dalam perusahaan seperti


ini adalah perusahaan negara yang dikelola oleh Departemen tertentu. Contohnya
adalah PJKA – atau perusahaan Jasa Kereta Api. Tujuan pendiriannya adalah
untuk memberi pelayanan kepada masyarakat dengan tarif yang relative murah.
2. Perusahaan Umum atau PERUM, yang tergolong dalam badan usaha ini antara
lain adalah Perumnas dan Telkom. Fungsi dari perusahan ini tidak banyak berbeda
dengan PERJAN yaitu memberi pelayanan kepada masyarakat tetapi diharapkan
perusahaan-perusahaannya dapat beroperasi tanpa subsidi dari pemerintah.
3. Perusahaan Perseroan Terbatas Milik Negara, kebayakan perusahaan
pemerintah sekarang berbentuk perusahaan negara persero, yaitu perusahaan milik
pemerintah akan tetapi dalam organisasinya perusahaan dibentuk sebagai
perseroan terbatas (PT). Sebagai implikasidari bentuk badan usaha seperti ini
anggota Dewan Komisaris akan dipilih oleh pemerintah dan juga para rekturnya
ditentukan oleh pemerintah.

B. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang tujuan utamanya bukanlah mencari untung tetapi untuk
meningkatkan kesejahteraan anggotanya melalui penggabungan kegiatan dalam koperasi.
Perkembangan Koperasi : Cita-cita dan keadaan sebenarnya
Dalam zamannya Orde Lama – yaitu masa pemerintah Presiden Soekarno dari tahun 1945
hingga tahun 1966, badan usaha ini tidak mengalami perkembangan seperti yang
diharapkan. Dalam usaha untuk memulihkan perekonomian Indonesia setelah mengalami
kemunduran pada akhir zaman Orde0020Lama, dan untuk menempatkan kembali
peranan koperasi seperti yang dikehendaki oleh Undang-Undang Dasar 1945, pada
permulaan masa Orde Baru dirumuskan satu undang-undang baru mengenai Koperasi.

Ciri Koperasi dan Bidang Kegiatannya 1. Ciri Koperasi


- Berdasarkan ketetentuan dalam undang-undang Koperasi, pendirian koperasi baru
dapat dilakukan apabila paling sedikit 20 orang peserta bersepakat untuk
mendirikannya.
- Modal koperasi berasal dari dana yang diserahkan oleh setiap anggotannya.
- Organisasi koperasi dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu para anggota,
para pengurus dan badan pemeriksa.

2. Bidang Kegiatan Koperasi


Di dalam setiap bidang usaha koperasi dapat beroperasi dengan kekuatan dan
kemampuannya sendiri atau secara bekerja sama dengan perusahaan swasta atau
dengan badan-badan atau perusahaan pemerintah. Berdasarkan kepada bidang-bidang
di mana koperasi beroperasi, kegiatan koperasi dapat digolongkan kepada tiga
kelompok. Koperasi yang tergolong kelompok pertama adalah koperasi yang terdiri
dari produsen sesuatu barang seperti misalnya koperasi produsen batik atau petani
karet. Koperasi yeng tergolong kelompok kedua adalah koperasi konsumen yaitu
koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari pembeli barang dan terutama
merupakan barang konsumsi. Koperasi yang tergolong kelompok ketiga adalah
koperasi yang berbentuk institusi keuangan dan menjalankan kegiatan simpan-pinjam
diantara anggota-anggotanya.

Asal Mulanya Perkembangan Koperasi sejarah perkembangan koperasi bermula pada


permulaan abad ke 19. Pada permulaan abad ke 19 sudah terdapat banyak kegiatan
industri di EROPA, terutama di INGGRIS dan PERANCIS. Usaha ini sangatt
memperkaya golongan industrialis yaitu pemilik pemilik perusahaan industrimpada masa
tersebu. Tetapi para pekerjanya tetap dalam keadaan yang sangat miskin dengan gaji
yang sangat rendah dan jam kerja yang sangat panjang. Kesenjangan sosial ini
menimbulkan kritik terhadap sistem kapitalisme. Terbentuknya sistem komunisme di
RUSIA pada tahun 1917 adalah salah satu manifestasi dan kritik terhadap sistem
kapitalisme.
Kritik yang berlaku di negara negara EROPA, seperti di INGGRIS Dan PERANCIS,
tidak menimbulkan perombakan sistem politik sedratis seperti di RUSIA. Di negara
negara EROPA kritik terhadap sistem kapitalisme cenderung untuk menciptakan sistem
sosial yang berikut : kepemilikan individu terhadap harta tetap dipertahankan, sistem
pemerintahandemokratis tetap dipertahankan, dociptakan undang undang dan
perombakan sosial yang melindungi nasib pekerja, dan dalam masyarakat berlaku
gerakan yang menggantikan perusahaan swasta dengan perusahaan koperasi. Walaupun
kegiatan untuk mengembangkan usaha yang bersifat koperasi telah dijalankan lebih
kurang satu setengah abad yang lalu, seperti di Indonesia, di negara negara lain koperasi
tidak dapat berkembang sepesat seperti badan usaha yang lain.
Pengkritik yang paling awal terhadap sistem kapitalisme digolongkan kepada golongan
sosialis utopia (utopian socialist). Di INGGRIS yang paling terkenal adalah Robert Owen
(1771-1858), yang lahir dari keluarga sederhana, tetapi telah menjadi kaya dan terkenal
sebelum berumur 30 tahun karena bekerja dan kemudian menjadi pimpinan perusahaan
industri tekstil. Dari pengalamannya ini ia melihat penindasan dan kemiskinan para
pekerja dan mengusulkan bebrapa langkah perbaikan untuk meningkatkan kesejahteraan
mereka. Usulnya ini dilaksanakan di perusahaan industri yang dipimpinnya. Walaupun
keuntugan perusahaannya meningkat, pada akhirnya ia dipecat oleh teman temannya
yang juga pemilik industri yang dipimpinnya, yang tidak menyetujui pemikirannya yang
radikal pada zamannya.
Di PERANCIS, pemikiran yang digolongkan sebagai sosialis utopia dikemukanan oleh
Charles Fourier (1772-1837). Penulis inilah yang pertama sekali mengusulkan agar
kegitana perusahaan disusun dalam organisasi yang bersifat koperasi. Menurut penulis ini
organisasi [roduksi harus disusun dalam bentuk koperasi di mana anggotanya menjadi
pekerja dan pemilik. Sebagai pekerja mereka mendapat gaji dan sebagai pemilik mereka
akan mendapat bagian dari kentungan. Setiap anggota koperasi mempunyai hak dalam
menentukan kebijakan perusahaan. Pemikiran inilah yang merupakan salah satu
pertimbagan dan landasan dalam perkembangan koperasi.

Badan Usaha Yang Bukan Mencari Untung


Di Indonesia, organisasi yang mendapatkan keuntungan dan keuntungannya digunakan
kembali untuk mengembangkan usahanya dan dikembalikan kepada pihak organisasi
yang mengembangkan usaha tersebut. Di Indonesia, organisasi yang seperti itu terutama
bergerak di bidang yang cukup pupuler : pendidikan dan rumah sakit.
Pendidikan merupakan kegiatan dalam perekonomian yang sangat penting artinya
dalam pembangunan negara. Pendidikan selalu dianggap sebagai salah satu alat untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sebagian besar tugas untuk mencerdaskan bangsa
dilakukan oleh pemerintah. Akan tetapi dimana pun juga, fasilitas yang disediakan
pemerintah tidak dapat memenuhi permintaan yang wujud. Untuk mengatasi masalah
kelebihan permintaan ini pemerintah akan memberikan kesempatan kepada pihak swasta
untuk mengembangkan institusi pendidikan.
Diberbagai kota di Indonesia didapati pula rumah sakit yang dimiliki pihak swasta dan
sebagian darinya juga dimiliki organisasi keagamaan. Untuk rumah sakit yang dimiliki
yayasan keagamaan, unsur mendapat keuntungan merupakan pertimbangan yang kedua.
Pertimabangan yang lebih penting adalah memberikan pengabdian kepada masyarakat
dibidang kesehatan. Hal ini misalnya dapat dilihat dari rumah sakit swasta yang setara
fasilitasnya dengan rumah sakit swasta yang lain, tetapi harga jasa yang diberikannya –
obat, biaya operasi,, biaya pemeriksan dan biaya lainnya – adalah lebih murah.
Usaha lain yang juga banyak terdapat di Indonesia yang dapat digolongkan sebagai
organisasi usaha yang tidak mencari keuntungan adalah panti asuhan anak yatim-piatu.
Akan tetapi berbeda dengan institusi pendidikan dan rumah sakit, panti asuhan tidak
dapat memperoleh pendapatan yang cukup untuk membiayai operasinya. Oleh sebab itu
mereka perlu sumbangan dari masyarakat atau dari badan pemerintah.

Aspek Lain Dari Organisasi Perusahaan

1. Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional adalah satu perusahaan besar, yang biasanya berkembang
disalah satu negara maju, yang mengembangkan anak perusahaan di berbagai
negara lain. Contoh dari perusahaan seperti ini adalah berbagai perusahaan
pembuat kendaraan dari Jepang seperti Honda dan Toyota, beberapa jenis bank
umum seperti Citibank dan HSBC, dan beberapa perusahaan industri elektronik
seperti Sony dan Phillips. Ciri khas dari perusahaan multinasional ini adalah
perusahaan itu beroperasi di berbagai negara. Pada umumnya disetiap negara
perusahaan – perusahaan tersebut dikembangkan sebagai perseroan terbatas. Akan
tetapi sahamnya dimiliki oleh perusahaan induk. Saham perusahaan tersebut tidak
dijual di pasar saham lokal. Sebagai akibat dari sifat kepemilikannya tersebut
keseluruhan kebiajkan operasi perusahaan ditentukan oleh perusahaan induk dan
beberapa pengurus perusahaan berasal dari perusahaan induk
Perusahaan multinasional menjadi semakin penting peranannya di berbagai negara
semenjak berakhirnya perang dunia kedua.

2. Perusahaan Patungan (Joint Venture)


Perusahaan patungan adalah dua atau beberapa perusahaan, yang bersepakat
mengembangkan satu usaha atau melakukan suatu pekerjaan secara kontrak .
biasanya perusahaan perusahaan yang bersepakat untuk mewujudkan jont
eventure yang pada umumnya terdiri dari dua perusahaan, akan menentukan
jumlah modal yang akan ditanamkan oleh masing masing pihak. Perusahaan yang
telah melakukan kerja sama tersebut perlu pula menentukan bagaimana
perusahaan baru tersebut akan dikelola.
Usaha untuk melakukan kerja sama tersebut dapat merupakan usaha yang permanen
dan dapat pula merupakan kerja sama yang bersifat sementara. Sebagai contoh :
satu perusahaan di Jakarta bekerja sama dengan satu perusahaan di pekanbaru
untuk mendapatkan kontrak mengembakan jalan raya. Apabila kerja membangun
jalan raya siap, joint eventure pun selesai, maka usaha bersama ini digolongkan
sebagai bersifat sementara.
Usaha bersama atau joint eventure yang bersifat permanen biasanya berlaku di antara
perusahaan di dua negara yang berbeda. Misalkan satu perusahaan perkebunan di
malaysia ingin melakukan investasi di Indonesia. Supaya dapat memahami seluk
beluk usaha di Indonesia, perusahaan tersebut mengajak satu perusahaan
perkebunan swasta di Indonesia untuk membentuk perusahann secara kerja sama.
Join eventure ini akan merupakan kerja sama yang bersifat permanen.

3. Pengambilalihan (Acquisition)
Pengambilalihan adalah tindakan sesuatu perusahaan untuk membeli perusahaan
lain dengan cara membeli sebagian besar saham perusahaan lain tersebut. dengan
memiliki sebagian besar saham dalam perusahaan lain tersebut, suaranya telah
cukup menguasai rapat pemegang saham dan dapat mengatur jalannya perusahaan
yang dibeli. pengambilalihan ini biasanya dilakukan dengan dua cara : membayar
saham perusahaan yang dibeli secara tunai atau saham yang dibeli dibayar dengan
saham dari perusahaan yang melakukan pengambilalihan.
Terdapat dua faktor yang mendorong pengambilalihan. yang pertama ialah
keinginan untuk memperbesar liputan bidang usaha sehingga kedudukan
perusahaan bertambah kukuh. Contoh dari kasus ini adalah kegiatan
pengambilalihan yang dilakukan oleh perusahaan RJ. Reynolds di Amerika
Serikat, yaitu perusahaan pembuat rokok yang terbesar di negara tersebut.
keuntungannya telah digunakan untuk membeli banyak perusahaan lain. sebagai
contoh, perusahaan Craftfood, salah satu industri makanan yang penting di
Amerika, dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Faktor kedua yang mendorong pengambilalihan adalah untuk
mempertinggi efisiensi operasi kegiatan usaha. Contoh lain : suatu perusahaan
membuat pakian jadi di Bandung menghadapi kesulitan untuk memasarkan
barang-barang dijakarta, dan untuk mengatasi masalah ini perusahaan membeli
dua factory outlet yang sudah lama berdiri di jakarta.

4. Penggabungan (Merger)
Penggabungan atau merger adalah langkah yang lebih drastis
pengambilalihan karena perusahaan yang dibeli digabungkan kedalam perusahaan
yang membeli. perusahaan yang mengambil nama perusahaan yang lebih terkenal,
dan ada kalanya pula perusahaan yang baru mengambil nama lain misalnya
membuat nama baru yang menggabungkan nama kedua perusahaan yang
menggabungkan nama kedua perusahaan yang melakukan penggabungan. sebagai
contoh penggabungan perusahaan Chrysler (perusahaan mobil di amerika serikat)
dengan Daimler (perusahaan mobil pembuat Mercedez dari Jerman)
menghasilkan perusahaan Daimler-Chryler.
1. Penggabungan horizontal
Penggabungan di antara perusahaan, dimana salah satu perusahaan
membeli perusahaan lain yang memproduksi barang yang sama atau
barang yang mirip.
2. Penggabungan vertikal
Penggabungan di antara dua perusahaan, dimana perusahaan utama
membeli, atau bersepakat menyatukan diri, dengan perusahaan lain yang
memproduksi bahan mentah untuk kebutuhannya atau menyatukan diri
dengan perusahaan lain yang menjadi perantara dalam menjual barangnya
kepada konsumen.
3. Penggabungan konglomerat
Istilah Konglomerat satu konsep yang sering digunakan sejak awal tahun
1990-an untuk menggambarkan pengusaha di Indonesia yang kekayaan
cukup melimpah dan memiliki berbagai jenis usaha, dari kegiatan
menebang kayu hutan(logging), perusahaan-perusahaan industri
pengolahan dan jasa, seperti perhotelan dan perbankan. Dalam literatur
mengenai bisnis, Konglomerat diartikan sebagai satu perusahaan yang
bidang usahanya meliputi berbagai perusahaan yang menghasilkan barang
dan jasa yang sangat berbeda sifatnya. sering kali berbagai perusahaan
tersebut dibeli oleh satu perusahaan induk, dimana setiap perusahaan
menghasilkan barang yang tidak ada kaitannya dengan barang-barang
yang dihasilkan perusahaan lain. dari pengertian konglomerat dapat
disimpulkan arti penggabungan konglomerat yaitu tindakan suatu
perusahaan konglomerat untuk memperoleh perusahaan lain yang
menghasilkan barang yang sangat berbeda dengan dengan barang yang
dihasilkan.

5. Nasionalisasi, Privatisasi, dan Divestasi


Apabila pemerintah suatu negara mengambil alih satu atau beberapa
perusahaan milik swasta, tindakan seperti itu dinamakan
menasionalisasikan perusahaan. Ketika golongan komunis di rusia
mengambil alih pemerintah pada tahun 1917, semua perusahaan swasta
dijadikan milik negara atau dinasionalisasi. Privatisasi merupakan langkah
yang sebaliknya dari nasionalisasi, yaitu pemerintah menjual perusahaan-
perusahaan negara kepada pihak swasta.

6. Franchasing
Kegiatan franchising yaitu memberi hak kepada seseorang atau suatu
perusahaan untuk beroperasi dan melakukan kegiatan seperti yang
dilakukan oleh suatu perusahaan lain, merupakan kegiatan yang cukup
populer di bidang usaha yang dijalankan secara kecil-kecilan.

Anda mungkin juga menyukai