Anda di halaman 1dari 3

SURAT EDARAN

MAJELIS SINODE GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS


NOMOR 116 TAHUN 2020
TENTANG
PEDOMAN PEMBUKAAN KEMBALI
IBADAH DI GEREJA DAN IBADAH RUMAH TANGGA ERA NEW NORMAL

Para fungsionaris dan warga GKE yang terkasih,

Terkait dengan pelonggaran aturan darurat Covid-19 dan penerapan new normal, termasuk kegiatan
peribadatan, maka Majelis Sinode GKE menyampaikan edaran kepada resort/cares, jemaat dan
seluruh warga jemaat GKE sebagai berikut:

I. PRINSIP DASAR
1.1 Majelis Sinode GKE menyerahkan sepenuhnya pembukaan aktivitas peribadatan
jemaat kepada majelis jemaat masing-masing berkoordinasi dengan majelis
resort/caresnya dan Gugus Tugas Covid-19 di wilayah masing-masing sesuai dengan
ketentuan yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama RI No. 15 Tahun 2020.
1.2 Pembukaan aktivitas peribadatan jemaat harus melalui proses persiapan dan
pertimbangan yang matang serta memenuhi semua syarat yang ditentukan pemerintah
dan sesuai dengan pedoman dalam Surat Edaran Majelis Sinode GKE.
1.3 Kesiapan perangkat pelaksana, fasilitas pendukung dan dukungan kedisiplinan
anggota jemaat untuk menaati protokol kesehatan adalah kunci keberhasilan dalam
pelaksanaan ibadah era new normal ini.

II. PERSIAPAN-PERSIAPAN UMUM PADA TINGKAT JEMAAT


2.1 Membentuk tim pelaksana protokol kesehatan pada tingkat jemaat dan lingkungan
2.2 Mensosialisasikan tatanan normal baru dan ketentuaan-ketentuan yang mesti dipatuhi
dalam persiapan, pelaksanaan dan paska pelaksanaan ibadah jemaat di gedung gereja
serta di rumah kepada semua warga GKE.
2.3 Mengkoordinasikan pelaksanaan ibadah di gedung gereja dan pelaksanaan ibadah
rumah tangga di rumah-rumah jemaat kepada pihak terkait sesuai dengan ketentuan
dalam Surat Edaran Menteri Agama RI No. 15 Tahun 2020.
2.4 Menyiapkan sarana-sarana pendukung seperti fasilitas cuci tangan dengan air yang
mengalir, sabun cuci tangan dan tissue di beberapa titik berbeda sekitar halaman
gereja/rumah atau menyiapkan hand sanitizer serta pengecekan suhu badan digital
(thermometer gun).
2.5 Menata ulang susunan bangku/kursi dalam gedung gereja sehingga jarak duduk antar
anggota jemaat (samping kiri, samping kanan, muda dan belakang) memenuhi
ketentuan jarak yang ditentukan pemerintah, yaitu minimal 1 meter. Pemberlakuan
ketentuan jarak duduk ini juga berlaku dalam setiap ibadah rumah tangga atau ibadah
lainnya.
2.6 Mempelajari, memahami dan melaksanakan kegiatan peribadatan sesuai dengan
pedoman pelaksanaan Ibadah GKE masa tatanan normal baru.
2.7 Memastikan bahwa sebelum pelaksanaan setiap ibadah, tim pelaksana protokol
kesehatan sudah dibagi tugasnya untuk memandu dan memastikan bahwa setiap
ibadah jemaat diminta untuk (i) mempergunakan masker; (ii) mencuci tangan pakai
sabun atau membersihkan tangan pakai hand sanitizer; (iii) memeriksa suhu badan
anggota jemaat; (iv) memastikan bahwa anggota jemaat disiplin menjaga jarak saat
mencuci tangan, masuk ke dalam gereja/rumah, duduk pada tempat yang ditentukan
dan keluar gereja/rumah sesuai protokol; (v) memastikan tidak ada kontak fisik dan
bergerombol.
1.8 Memastikan bahwa lingkungan gereja tidak ada aktivitas perdagangan/jual-beli.
1.9 Tim memiliki SOP untuk bertindak bila ada pengunjung ibadah yang tidak kooperatif
untuk melaksanakan protokol kesehatan atau bila ada pengunjung yang terindikasi
sakit.
1.10 Melakukan penyemprotan disinfektan sehari sebelum ibadah dilaksanakan dan setelah
ibadah selesai.
1.11 Mengatur pembatasan jumlah peserta ibadah atau menambah jumlah pelaksanaan
ibadah pada jam tertentu yang disepakati.
1.12 Memberlakukan penerapan protokol kesehatan secara khusus bagi pengunjung ibadah
yang tidak berasal dari jemaat setempat.
1.13 Majelis jemaat dan tim yang bertugas wajib mempergunakan masker selama berada di
lingkungan gereja/rumah tempat ibadah. Pengecualian hanya berlaku bagi liturgos dan
pemberita firman, saat bertugas di mimbar diperkenankan melepaskan maskernya
untuk sementara.
1.14 Berkoordinasi dan mengandeng petugas-petugas terkait (pemerintah setempat, Gugus
Tugas Covid-19, petugas kesehatan, Polri, TNI, dll) demi terjaminnya protokol
kesehatan dilaksanakan dengan baik oleh semua pihak dalam pelaksanaan ibadah
jemaat.

III. KEWAJIBAN WARGA JEMAAT YANG MENGIKUTI IBADAH


3.1 Anggota jemaat dalam keadaan sehat. Apabila kurang sehat diharapkan tetap berada
di rumah dan tidak memaksakan diri menghadiri kegiatan ibadah.
3.2 Selalu mempergunakan masker.
3.3 Mencuci tangan sebelum masuk ke dalam tempat peribadatan atau membersihkan
tangan dengan hand sanitizer.
3.4 Tertib saat memasuki lingkungan gereja dengan menjaga jarak dengan anggota jemaat
lainnya (minimal 1 meter) saat mencuci tangan, masuk ke dalam gereja dan saat keluar
dari gereja.
3.5 Memberikan diri diperiksa suhu badannya jika dilakukan pemeriksaan suhu badan oleh
petugas.
3.6 Bersedia duduk di tempat ibadah sesuai dengan pengaturan yang dilakukan oleh
petugas di tempat ibadah.
3.7 Menghindari kontak fisik seperti memegang orang lain, bersalaman, berpelukan dan
lain-lain.
3.8 Menghindari berkumpul di area lingkungan ibadah atau berdiam berlama-lama di luar
aktivitas ibadah.
3.9 Anak-anak, orang lanjut usia serta orang yang memiliki sakit bawaan serta beresiko
tinggi terhadap Covid-19 untuk sementara tidak menghadiri ibadah jemaat.
3.10 Tidak memaksakan diri hadir pada jam ibadah yang sangat banyak pengunjungnya,
namun mau juga memilih hadir pada jam ibadah lain yang relatif aman bagi kesehatan
diri.
3.11 Selalu berusaha menjaga kesehatan diri sendiri dan juga orang lain dalam setiap
pertemuan ibadah.
3.12 Menghargai dan menaati mereka yang ditugaskan di tengah-tengah jemaat untuk
memastikan kesehatan kita semua.

IV. KETENTUAN-KETENTUAN LAINNYA


4.1 Majelis Jemaat dan tim pelaksanaan peribadatan jemaat era new normal wajib menjadi
contoh yang baik dalam penerapan protokol kesehatan dan ketentuan terkait lainnya
yang ditetapkan oleh majelis jemaat.
4.2 Majelis Jemaat bertanggung jawab melaksanakan kegiatan peribadatan sesuai dengan
pedoman pelaksanaan Ibadah GKE masa tatanan normal baru secara ketat.
4.3 Majelis Jemaat dapat menghentikan sementara kegiatan ibadat jemaat jika terdapat
kasus penyebaran Covid-19 di antara anggota jemaat yang pernah mengikuti ibadah
atas petunjuk dan koordinasi dengan tim gugus tugas Covid-19 dan pemerintahan
setempat.
4.4 Majelis Jemaat dapat berkoordinasi dengan BPH Majelis Sinode GKE melalui Majelis
Resortnya jika ada ha-hal yang belum tertuang dalam surat edaran ini.

Demikianlah edaran ini kami sampaikan agar dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Semoga Tuhan
Yesus Kristus senantiasa melindungi dan memberkati kita semua.

Banjarmasin, 4 Juni 2020


Badan Pekerja Harian Majelis Sinode GKE,

Pdt. Dr. Wardinan S. Lidim, M.Th Pdt. John Asihua, M.Th


Ketua Umum Sekretaris Umum

Anda mungkin juga menyukai