Anda di halaman 1dari 9

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN

PADA MISA MINGGUAN

DI GEREJA ST.FRANSISKUS ASISI LAMAHORA

MEMASUKI ERA NEW NORMAL COVID-19

A. DASAR PERTIMBANGAN

1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus


Disease (COVID-19) Revisi 4.
2. Surat Edaran Bupati Lembata Selaku Ketua Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lembata
Nomor: TUK.450/1003 Tahun 2020, tentang Pedoman
Penyelengaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah
3. Hasil rapat bersama Dewan Pastoral Paroki St. Fransiskus
Asisi Lamahora dan Tenaga Kesehatan Asal Paroki
St.Fransiskus Asisi Lamahora, Tgl 6 Juni 2020

B. KETENTUAN WAJIB:

Aspek penting yang wajib diperhatikan dan dilaksanakan oleh


setiap umat Paroki St.Fransiskus Asisi Lamahora saat mengikuti
misa di Gereja adalah :
1. Umat yang diperbolehkan mengikuti misa di Gereja harus
dalam kondisi sehat, tidak ada keluhan/gangguan kesehatan
seperti: Batuk, Pilek, Sakit Tenggorokan, Sesak Napas,
Tekanan Darah Tinggi, Asma, TBC, Diabetes, Ginjal, dll.
2. Lansia usia di atas 60 tahun tidak diperkenankan mengikuti
Misa di Gereja.
3. Anak-anak Usia di bawah 15 tahun tidak diperkenankan
mengikuti misa di Gereja.
4. Wajib Pakai MASKER
5. Wajib CUCI TANGAN pakai sabun pada keran air yang telah
disiapkan di areal pintu masuk Gereja.
6. Wajib JAGA JARAK saat berada pada areal Gereja dan
selama mengikuti perayaan misa.
7. Tetap memperhatikan Social / Physical Distancing

C. TAHAPAN PELAKSANAAN SOP YANG HARUS DIPATUHI


SAAT BERADA DI GEREJA

1. PINTU MASUK.

a. Setiap umat hanya diperbolehkan masuk melalui satu pintu


gerbang yakni di depan pelataran parkir timur.
b. Dipintu masuk akan dilakukan pengukuran suhu tubuh oleh
petugas kesehatan.
c. Pendaftaran nama hanya dilakukan pada umat yang dengan
hasil pengukuran suhu tubuh 37,6 0C atau lebih
d. Setelah pengukuran suhu, umat menuju kotak
derma/kolekte untuk memasukan uang kolekte pada kotak
yang telah disiapkan.
e. Selanjutnya umat mencuci tangan menggunakan sabun
pada keran air yang sudah disiapkan.
f. Umat dipersilakan masuk ke dalam Gereja dengan tetap
memperhatikan jarak.

2. SELAMA DALAM GEREJA DAN KELUAR GEREJA

a. Saat berada dalam Gereja umat mengambil posisi duduk


pada setiap bangku yang sudah disiapkan dengan jarak
duduk minimal 1,5 meter atau 1 bangku hanya digunakan
oleh 3 orang.
b. Selama berada dalam gereja/ sepanjang misa berlangsung
umat tetap menggunakan masker
c. Saat Pelaksanaan Komunio, Imam mencuci tangan
menggunakan Hand Sanitaser kemudian mengenakan
Handscoen selanjutnya memberikan pelayanan komunio
kepada umat.
d. Saat berbaris untuk menerima komunio suci umat tetap
memakai masker dan menjaga jarak minimal 1 meter.
e. Menerima Hosti Kudus hanya diperbolehkan menggunakan
tangan tidak menggunakan mulut.
f. Setelah menerima Hosti bergeser satu langkah ke kiri atau
ke kanan baru memasukan Hosti ke mulut.
g. Umat kembali ke tempat duduk sesuai jalur yang telah di
tetapkan.
h. Setelah misa selesai umat di perkenankan keluar dari dalam
Gereja dengan tetap menjaga jarak dan tidak berkerumun.
i. Umat mencuci tangan pakai sabun pada keran air yang
disediakan
j. Umat langsung pulang ke rumah melalui pintu masuk
k. Tidak diperkenankan membentuk kerumunan di luar gereja

3. PENYEMPROTAN DESINFEKTAN

a. Penyemprotan cairan desinfektan dilakukan minimal 30


menit sebelum aktifitas misa dimulai dan segera setelah
selesai kegiatan misa.
b. Penyemprotan hanya boleh dilakukan pada benda/alat
seperti bangku, kursi, gagang pintu atau benda lain yang
selalu disentuh orang.
c. Tidak diperkenankan menyemprot cairan desinfektan
langsung pada badan.

4. KETENTUAN LAIN

a. Pada setiap titik baik di pintu masuk maupun dalam Gereja


akan diawasi/difasilitasi oleh petugas yang ditunjuk untuk
bertugas pada setiap jadwal misa yang ditentukan.
b. Petugas yang memfasilitasi semua kegiatan umat di gereja
harus menjadi contoh penerapan protokol kesehatan di
Gereja.
c. Setiap orang yang tidak mengindahkan Protokol Kesehatan
yang ditetapkan, tidak diperkenankan mengikuti misa di
Gereja St.Fransiskus Asisi Lamahora.
Demikian SOP ini dibuat untuk dipakai sebagai Pedoman
Penerapan Protokol Kesehatan pada Misa Mingguan di Paroki
St.Fransiskus Asisi Lamahora.

Lamahora, 20 Juni 2020.

Ketua DPPH, Koodinator Tim,

QUINTUS IRENIUS SUCIADI DONATUS DUDENG

Mengetahui :

Pastor Paroki St. Fransiskus Asisi Lamahora,

P. BARNABAS BILI NGONGO, CSsR


STRUKTUR

TIM PENGAWASAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN

DI GEREJA PAROKI ST.FRANSISKUS ASISI LAMAHORA

Koordinator : DONATUS DUDENG

Sekretaris : FRANSISKA LISTIYANTI TOJA

Bidang Edukasi, Ketua : Yosef F.R. Paun

Anggota : 1. Maria Theresia T. Tukan

2. Maria Widyastuti

3. Margarina D. Sabon

` 4. Lia Bahi

Bidang Pelaksanaan Desinfeksi, Ketua : Didakus Nama Belawa

Anggota : 1. Apolonius Beling

2. Florentina Senuker

3. Klemensia Purab ( Ketua OMK )

4. Isabela Witak

Bidang Pengawasan Protokol Kesehatan : Ketua Paskalis P.Masan

Anggota : 1. Paula B. Nalibur

2. Lusia Yasinta oni

3. Damasus Payong

4. Mikhael Inguliman
Lamahora, 20 Juni 2020.

Mengetahui :

Pastor Paroki
St. Fransiskus Asisi Lamahora, Ketua DPPH,

P. BARNABAS BILI NGONGO,CSsR QUINTUS IRENIUS SUCIADI

URAIAN TUGAS
TIM PENGAWASAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN

PADA GEREJA PAROKI ST.FRANSISKUS ASISI LAMAHORA

No Jabatan Uraian Tugas

1. Koordinator Tim -Mengkoordinir seluruh kegiatan


berkaitan dengan Pengawasan
Penerapan Protokol Kesehatan Pada
Gereja Paroki ST.Ftansiskus Asisi
Lamahora, meliputi Bidang Edukasi,
Bidang Pelaksanaan Desinfeksi, dan
Bidang Pengawasan Protokol
Kesehatan .
- Melakukan Koordinasi pelaksanaan
kegiatan Tim secara internal paroki
dengan DPPH dan Pastor Paroki
maupun external dengan dengan lintas
sektor.

2. Sekretaris -Membantu Koordinator dalam


pengadmistrasian umum melipuri :
Administrasi surat menyurat,
pendokumetasian kegiatan, maupun
penyebarluasan informasi melalui
media cetak dan eletronik.
3. Ketua Bidang Edukasi -Mengkordinir pelaksanan kegiatan
edukasi yg di laksanakan di
lingkungan-lingkungan.
- Menggalang kerj-Menggalang kerjasama antara unsur
pemerintahan,unsur agama yang ada
di lingkungan-lingkungan antara lain :
RT, RW, Ketua Lingkungan dan ketua
Basis
- Melaporkan setiap kegiatan Edukasi,
kepada Koordinator Tim Pengawasan
Penerapan Protokol Kesehatan covid-
19 Paroki melalui Sekretaris.
4. Ketua Bidang -Melakukan koordinasi dengan sektor
Pelaksanaan Desinfeksi terkait untuk penguatan SDM dan
penyediaan bahan/larutan untuk
penyemprotan.
-Mengkoordinir kegiatan Pelaksanaan
Penyemprotan sebelum perayaan
Ekaristi di mulai dan sesudah
perayaan Ekaristi.
-Melaporkan semua kegitan serta
permasalahan yang terjadi dalam
pelaksanaan penyemprotan, kepada
Koordinator Tim pengawasan
protokol kesehatan covid-19 Paroki
melalui sekretaris.

5. Ketua Bidang -Mengkoordinir, Mengawasi semua


Pengawasan Protokol tahapan SOP Pelaksanaan misa
Kesehatan Mingguan mulai dari pintu masuk,
dalam gereja sampai umat keluar dari
gereja.
- Mengatur Jadwal petugas untuk
melakukan pengawasan pada setiap
tahapan pelaksanaan Protokol
Kesehatan baik di luar Gereja maupun
dalam Gereja.
-Melaporkan semua kegiatan dan
permasalahan yang terjadi dalam
pelaksanaan kegiatan, kepada
Koordinator Tim pengawasan
penerapan protokol kesehatan covid-
19 Paroki melalui sekretaris.
Segala sesuatu yang bersifat teknis yang belum diuraikan dalam
uraian tugas ini, menjadi kewenangan Ketua Bidang untuk mengatur
lebih lanjut.

Demikian uraian tugas ini di buat untuk dipedomani dalam


pelaksanaan kegiatan.

Lamahora, 20 Juni 2020

Mengetahui :
Pastor Paroki
St. Fransiskus Asisi Lamahora, Ketua DPPH,

P. BARNABAS BILI NGONGO,CSsR QUINTUS IRENIUS SUCIADI

Anda mungkin juga menyukai