Kepada Yth :
Assalamualaikum Wr Wb
Salam silaturrahim, semoga kita senantiasa mendapat pentunjuk dan pertolongan Alloh SWT,
dalam menjalankan tugas sehari-hari. Aamiin.
Berdasarkan rapat pengurus Harian Dewan Syuriah dan Dewan Tanfidhiyah yang
dilaksanakan hari selasa tanggal 16 Juni 2020 bertempat di Pondok Pesantrean Anak Sholeh
Paritan Keras Diwek Jombang, dalam rangka tanggung jawab memberi bimbingan dan arahan
terhadap warga Nahdliyyin serta perkembangan penanganan wabah Covid 19 di Kabupaten
Jombang, maka, menyesuaikan terhadap kebijakan “New Normal” dari Pemerintah serta
memperhatikan surat edaran dan himbauan dari PCNU Jombang Nomor : 1061/PC/A.I/ L-
12/VI/2020 disampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Program kerja dan kegiatan rutin organisasi segera dilaksanakan pada awal Juli 2020
2. Penyelenggaraan dan pelaksanaan dimaksud angka 1 harus memperhatikan dan
menyesuaikan Protokol Pencegahan Covid 19;
3. Ubudiyah dan Amaliyah Nahdliyyah (Tahlilan, Istighotsah, Diba’iyyah, Pengajian Rutin,
Ishari-an, Khususiyah Thoriqoh Nahdliyyah, dan lain lain) di lingkungan NU DAPAT
dilaksanakan dengan memperhatikan dan menyesuaikan Protokol Pencegahan Covid 19
( terlampir )
Demikian Surat ini disampaikan sebagai pedoman penyelenggaraan kewajiban organisasi di
semua tingkatan dan warga Nahdliyyin di Diwek .
Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Thorieq
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
KH.Fahmi Amrulloh, S.Ag KH. Drs.Nurul Fuad KH.M.Hamdi Sholeh, M.Pd.I Muhammad Ridwan, S.Pd.
Tembusan
PEDOMAN UMUM
1. Tetap menjalankan kewajiban syari’at agama dengan toleransi teknis/tata cara (rukhshoh/keringanan) yang
dibenarkan oleh Syari’at;
2. Dapat menjalankan Ubudiyah dan Amaliyah Nahdliyyah (Tahlilan, Istighotsah, Diba’iyyah, Pengajian Rutin, Ishari-
an, Khususiyah Thoriqoh Nahdliyyah, dan lain-lain) dengan memperhatikan dan menyesuaikan Protokol
Pencegahan Covid 19;
3. Selalu berkoordinasi dengan Satgas Daerah penanganan Covid 19, Dinas Kesehatan, Forkopimda, Muspika, Pemdes
dan pihak setempat-terkait lainnya (Satgas Covid 19) untuk mendapatkan informasi kerawanan wabah Covid 19 dan
Tata Cara mengantisipasinya dalam hal menjalankan ibadah serta kegiatan-kegiatan jam’iyyah dan jama’ah mulai
bulan Dzul Qo’dah 1441 H seterusnya yang melibatkan banyak orang;
4. Selalu berkonsultasi dengan Ulama/Kyai/Syuriyah NU sesuai tingkatan untuk mendapatkan petunjuk agama/syariat
sesuai fakta perubahan kondisi (kasuistik). Perubahan kondisi (kasuistik) dapat dikoordinasikan dan dikonsultasikan
melalui WAG “Syur-Tanf NU Jombang”;
5. Mengikuti protocol (prosedur dan tata cara) pencegahan dan penanganan Covid 19 yang telah ditetapkan
Pemerintah;
1. Pelaksanaan Shalat Idul Adha berjama’ah di masjid mengikuti dan menjalankan Protokol Pencegahan Penyebaran
Covied-19 dengan konsisten (sebagaimana SE PCNU sebelumnya);
a) Mushollah dapat di fungsikan untuk shalat Idul Adha agar dapat menampung jama’ah shalat Idul Adha sesuai
dengan melaksanakan Protokol Pencegahan Penyebaran Covied19;
b) Untuk menghindari penumpukan jama’ah di satu masjid atau mushollah, maka perlu kiranya untuk membagi
pelaksanaan shalat Idul Adha di Masjid atau Mushollah lain dengan melaksanakan Protokol Pencegahan
Penyebaran Covied-19.
c) Shalat Idul Adha hanya diperuntukkan khusus warga muslim dan muslimat jama’ah masjid atau mushollah.
Untuk warga yang datang dari luar kota, harap ditempatkan ditempat khusus atau diharapkan tidak mengikuti
shalat Idul Adha;
d) Jama’ah yang sedang sakit dan sudah usia lanjut diharapkan untuk tidak mengikuti shalat Idul Adha di Masjid
atau Mushollah.
e) Jama’ah yang memiliki riwayat penyakit dalam seperti diabetes, paru-paru, jantung dll, diharapkan untuk tidak
mengikuti shalat Idul Adha di Masjid atau Mushollah. Sebab Imun tubuh lanjut usia dan orang yang memiliki
riwayat penyakit dalam tidak bisa maksimal. Dengan demikian, yang mengikuti shalat Idul Adha orang dengan
imun tubuh yang baik;
f) Jama’ah wajib memakai masker, membawa sajadah sendiri, dan cuci tangan sebelum masuk masjid atau
mushollah, serta dilaksanakan tes suhu tubuh;
g) Pelaksanaan Khutbah Idul Adha dengan durasi waktu yang singkat. Dan bacaan surat dalam shalat Idul Adha
memilih bacaan surat yang pendek;
h) Meniadakan mushofahah atau bersalaman setelah shalat Idul Adha.
2. Meniadakan takbir keliling dan cukup mengumandangkan takbir di masjid dan mushollah dengan memperhatikan
Protokol Pencegahan Penyebaran Covied-19.
3. Penyembelihan dan proses pemotongan daging kurban tetap mengikuti Protokol Pencegahan Penyebaran Covied-
19. Panitia harap membagi daging kurban langsung ke rumah jama’ah.
4. Bagi masjid atau mushollah yang jumlah hewan kurban cukup banyak, diharapkan untuk bisa berbagi dengan
saudara kita yang ada di daerah pelosok, dalam hal ini pendistribusian hewan kurban dapat menghubungi LAZISNU
Jombang.
5. Diharapkan tokoh masyarakat, tokoh agama, takmir masjid atau mushollah dan kepala desa untuk tetap
berkoordinasi dengan baik terkait penyelenggaraan shalat Idul Adha dan Penyembelihan Kurban.
KH.Fahmi Amrulloh, S.Ag KH. Drs.Nurul Fuad KH.M.Hamdi Sholeh, M.Pd.I Muhammad Ridwan, S.Pd.