TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Glaukoma
1. Definisi Glaukoma
lapang pandang yang khas. Istilah glaukoma diberikan untuk setiap kondisi
patologik, namun memiliki satu karakteristik yang cukup jelas yaitu adanya
peningkatan tekanan dalam bola mata. Bola mata normal memiliki kisaran
tekanan mata yang lebih dari normal bahkan terkadang dapat mencapai 50-
60 mmHg pada keadaan akut. Tekanan mata yang tinggi akan menyebabkan
kerusakan saraf, semakin tinggi tekanan mata akan semakin berat kerusakan
semakin tinggi tekanan mata akan semakin berat kerusakan saraf yang
terjadi.
2. Klasifikasi Glaukoma
a. Glaukoma Primer
timbul pada mata yang memiliki bakat bawaan berupa sudut bilik depan
yang sempit pada kedua mata. Pada glaukoma kronik yaitu karena
posterior atau lensa yang mengeras karena usia tua. Gejala yang
c. Glaukoma Kongenital
lakrimasi.
d. Glaukoma absolut
sinar beta pada badan siliar, atau melakukan pengangkatan bola mata
muncul sebagai manifestasi penyakit atau proses patologik dari sistem tubuh
4. Patofisiologi Glaukoma
disebabkan oleh penipisan lapisan serabut saraf dan lapisan inti dalam retina
aliran keluar humor aquelus melalui sudut bilik mata depan juga bergantung
2010).
e. Visus menurun
f. Edema kornea
g. Bilik mata depan dangkal (mungkin tidak ditemui pada glaukoma sudut
terbuka)
i. TIO meningkat
optik yang merupakan tempat dengan daya tahan paling lemah pada bola
mata. Bagian tepi papil saraf otak relatif lebih kuat dari pada bagian
belum jelas.
6. Penatalaksanaan Glaukoma
penglihatan yang masih ada. Dalam hal ini diperlukan adanya dukungan
B. Konsep Edukasi
orang lain), output adalah (melakukan apa yang diharapkan atau perilaku)
(Notoatmodjo, 2012).
yang didasari atas kesadaran diri baik itu di dalam individu, kelompok
2013).
yaitu :
optimal.
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan
kesehatan.
3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Edukasi Kesehatan
a. Tingkat Pendidikan
c. Adat Istiadat
d. Kepercayaan Masyarakat
penyuluhan.
4. Metode Edukasi Kesehatan
perilaku baru, atau membina seorang yang mulai tertarik pada suatu
individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang
sasaran dari metode ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan
oleh massa.
5. Media Edukasi
2012) :
media dibagi menjadi tiga kategori yaitu media cetak, media elektronik dan
1) Leaflet
yang dilipat.
2) Booklet
disampaikan.
3) Flyer (selembaran)
b. Media Elektronik
kepada penonton yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan
suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif, dan respon itu yang
memberikan realita yang mungkin sulit direkam kembali oleh mata dan
self management.
2) Slide
3) Televisi
4) Radio
cukup efektif.
5) Internet
Komunikasi, 2017).
c. Media Papan
seperti dipinggir jalan atau pun gedung bertingkat dapat digunakan sebagai
bus.
jawab terhadap kesehatan mereka sendiri dan memiliki peran yang penting
baik ketika tidak ada dokter dan perawat (Piferi& Lawler, 2014).
Dari definisi tersebut maka dapat dikaitkan dengan kegiatan self care
mengembangkan tiga teori yang saling berhubungan yaitu teori self care,
teori self care deficit, dan teori nursing system. Tiga teori tersebut berfokus
pada peran manusia menyeimbangkan kehidupan, kesehatan dan
perawatan diri.
Teori self care tidak terlepas dari syarat perawatan diri (self care
requisites :
rambut.
individu untuk melakukan self care akibat suatu penyakit atau injury.
kemampuan pasien untuk melakukan self care. Jika ada self care deficit,
self care agency dan kebutuhan self care therapiutik maka keperawatan
dan membantu orang lain atau klien untuk menemukan kebutuhan self
self care:
pengembangan personal.
Gambar 2.1
Teori Self care Menurut Orem
Alligood (2014)
3. Dimensi Self Care
pemeriksaan kesehatan.
kesehatan atau gaya hidup sehat. Aktivitas yang dapat dilakukan dalam
mampu mengenali eksaserbasi gejala glukoma yaitu nyeri pada mata dan
2010).
aktivitas sehari-hari.
sebuah perawatan.
(2016) yaitu:
Tabel 2.1
Panduan yang disarankan untuk follow up Status Glaukoma berdasarkan Evaluasi Saraf Optik
dan Penilaian Lapangan Visual*
Target IOP Kemajuan Durasi Kontrol (bulan) Perkiraan Interval
Tercapai Kerusakan Follow up (bulan)**
Ya Tidak ≤6 6
Ya Tidak >6 12
Ya Ya NA 1-2
Tidak Ya NA 1-2
Tidak Tidak NA 3-6
IOP = intraocular pressure; NA = not applicable (tak dapat diterapkan)
untuk evaluasi.
dan jenis obat yang dianjurkan. Penggunaan obat sebagai bagian dari
rutinitas harian yang harus dilaksanakan sehingga tidak akan ada dosis
tetes mata, pemberi obat harus melakukan cuci tangan terlebih dahulu.
yang mengalami gangguan hanya salah satu maka ikuti instruksi untuk
pada dokter jika terjadi hal-hal seperti iritasi berlebihan, mata berair,
bidang pandang.
care, yang meliputi: kepercayaan diri terhadap perasaan bebas dari gejala
dilakukan.
Teori self care dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu (Paul, 2009):
a. Individu
b. Psikologi
motivasi.
c. Organisasi
proses dan output (Saryono, 2010). Kerangka teori dalam penelitian ini dapat
Self care
Nursing agency
Gambar 2.2
Kerangka Teori Pengaruh Edukasi Melalui Video Terhadap Self Care Management Pada Pasien
Glaukoma di Klinik Mata RSD Mangusada Kabupaten Badung
(PERKENI, 2011, Tamsuri, 2010).