Anda di halaman 1dari 2

Nama : Shannon Maidelaine

NPM : 260110190071
Fakultas : Farmasi

Aku dan Kepercayaan Lain

Saya meyakini bahwa Gereja Katolik merupakan sebuah Gereja yang telah
didirikan oleh Tuhan Yesus Putra Bapa, yang dikuduskan oleh Roh Kudus. Hal ini
sudah terdapat pada doa Aku Percaya yang berisikan tentang sifat-sifat gereja, yaitu
satu, kudus, katolik, dan apostolik. Yesus juga sudah mengajarkan bahwa
merupakan sakramen yang diberikan kepada seluruh umat gereja sebagai sakramen
keselamatan sehingga umat dapat diselamatkan dan mendapatkan kehidupan kekal.
Oleh karena Gereja menjadi sakramen keselamatan bagi seluruh bangsa, maka
Gereja harus secara aktif berkarya dalam dunia ini baik dalam lingkungan kecil
maupun yang besar sehingga mengantar setiap orang dalam kehidupan kekal, yaitu
di surga.
Untuk ini, secara pribadi, sebagai anggota Gereja, masing-masing dari kita
harus berjuang untuk hidup kudus, yang terwujud dalam kasih kepada Allah dan
sesama. Dengan adanya kekudusan yang terpancar dari setiap anggota Gereja, maka
Gereja menjadi pancaran kasih Kristus sendiri, sehingga bagi orang yang belum
mengenal Kristus, dapat tertarik untuk menjadi bagian dari Gereja.
Setiap harinya, Yesus telah memberikan tanda cinta kasih kepada kita,
melalui udara, sinar matahari, dan rahmat yang lainnya. Dari tanda cinta kasih inilah
saya diutus untuk memberitakan dan mewartakan kasih kepada umat yang lainnya.
Terdapat ayat alkitab dalam katekismus Gereja katolik tentang kepercayaan dapat
dilihat dalam Yosua 1:19 “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan
teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu
menyertai engkau kemanapun engkau pergi.” Kepercayaan akan hadirat Tuhan bagi
orang percaya merupakan suatu mutlak untuk dilakukan.
Disini dimaksudkan bahwa sebagai umat katolik harus teguh pendiriannya
mulai dari iman maupun yang lainnya. Meskipun kepercayaan lain menggoda kita
untuk berpindah, berusahalah supaya tetap diajaran Yesus sebagai Putera Bapa.
Kemudian, ada juga bahkan seorang umat katolik menikah dengan agama atau
kepercayaan lainnya. Sebenarnya hal ini tidak dilarang oleh pihak Gereja.
Pernikahan campur beda agama ini dimaksudkan bahwa seorang yang menerima
pembaptisan dan seorang lagi merupakan seseorang yang tidak dibaptis sehingga
pihak Gereja akan memberikan dispensasi dan syarat-syarat yang telah ditentukan.
Syarat-syarat yang sudah ditetapkan adalah, sebagai berikut:
1. Pihak katolik menyatakan bersedia menjauhkan bahaya meninggalkan iman
serta memberikan janji yang jujur bahwa ia akan berbuat segala sesuatu
dengan sekuat tenaga, agar semua anaknya dibaptis dan dididik dalam Gereja
katolik;
2. Mengenai janji-janji yang harus dibuat oleh pihak katolik itu pihak yang lain
hendaknya diberitahu pada waktunya, sedemikian sehingga jelas bahwa ia
sungguh sadar akan janji dan kewajiban pihak katolik; 
3. Kedua pihak hendaknya diajar mengenai tujuan-tujuan dan ciri-ciri hakiki
perkawinan, yang tidak boleh dikecualikan oleh seorang pun dari keduanya
Menurut saya, bahwa peraturan yang ditetapkan ini benar dan tidak memaksakan
bahwa agama yang bukan katholik tidak harus berpindah menjadi katholik, tetapi
anak yang akan mereka punya ini harus beragama katholik. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa pernikahan bukanlah berdasarkan pandangan agama yang utuh,
atau harta lainnya, melainkan memandang cinta dan kasih yang ada satu sama lain
dalam dirinya masing-masing untuk saling melengkapi dan mencintai sampai ajal
menjemputnya.

Anda mungkin juga menyukai