Oleh :
0 Made Dwi Mohini
1 (1602521032)
1
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
Jalan PB Sudirman 80232 Denpasar Tlp (0361) 222510 Fax. (0361) 246656
3. Genogram
Keterangan:
Laki-laki :
Perempuan :
Tinggal bersama :
2
4. Tipe keluarga
1) Jenis tipe keluarga : Tipe keluarga Tn. S adalah Nuclear Family (Keluarga inti).
5. Suku Bangsa
1) Asal suku bangsa : Bali dan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi sehari-
hari adalah Bahasa Indonesia.
6. Agama
Agama keluarga Tn. S adalah Hindu.
Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan : Pernah tiga kali anak jatuh di dekat
sanggah kemudian sakit maka akan dilakukan persembahyangan yang dipercayai
membuat anak lebih sehat.
1). Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. S sebagai wiraswasa dan Ny. M
sebagai Guru.
2). Penghasilan : Tn. S (1,3 jt : setelah pandemi covid-19) dan Ny. M (3,3 jt).
4). Kebutuhan yang dikeluarkan setiap bulan : Kebutuhan rumah tangga (susu anak,
snack, sabun, minyak, listrik, dll): 1,7 jt, bensin: 1 jt, rokok: 450 rb, vitamin: 100
rb, dapur: 1,5 jt = (1,7 jt + 1 jt + 450 rb + 100 rb + 1,5 jt) = 4 jt 750 rb.
5). Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi dll) : Barang yang dimiliki adalah
Televisi, Air Conditioner, Motor 2, Mobil, dan Kulkas.
3
6). Tabungan khusus kesehatan : Sebelumnya punya untuk tabungan di LPD, namun
karena LPD sedang bermasalah, maka membuat tabungan ulang di bulan Oktober
ini.
8. Aktifitas rekreasi keluarga : Jarang rekreasi karena Tn. S bekerja sampai sore, bahkan
malam, kadang ketika hari libur ke pantai, atau ke tempat Tn. S bekerja untuk bermain.
Namun, setiap sore selalu bermain di halaman rumah.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya: Sejauh ini tidak
ada kendala karena keluarga mampu membantu sosialisasi anak di lingkungan luar
rumah seperti sekolah, tetangga, dan lingkungan masyarakat. Tn. S dan Ny. M juga
menjaga keharmonisan hubungan dan mampu memenuhi kebutuhan yang terus
meningkat setelah ada anak ke-2.
1). Riwayat terbentuknya keluarga inti: Tn. S dan Ny. M dikenalkan oleh kedua
orangtua yang bekerja di tempat yang sama, berpacaran selama 8 tahun kemudian
menikah tahun 2014.
2). Riwayat kesehatan keluarga saat ini: Tn. S didiagnosa hipertensi dua tahun yang
lalu (2018), namun tidak melakukan pengobatan rutin. Menurut Ny. M, suaminya
tidak melakukan pengobatan rutin karena malas untuk meminum obat setiap hari.
Tn. S memang memiliki riwayat obesitas sejak remaja, merokok, riwayat minum
alkohol saat remaja (namun sekarang sudah berhenti). Tn. S sekarang masih
mengalami obesitas karena tidak menjalankan manajemen diet dan aktivitas fisik
untuk manajemen hipertensinya. Tn. S juga masih merokok dengan 1 bungkus
rokok untuk dua hari. An. N dan An. R memiliki status pertumbuhan yang normal
menurut diagram pertumbuhan z-score, dan An. N dan An. R memiliki
perkembangan yang sesuai dengan usianya berdasarkan penilaian perkembangan
dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan.
4
3). Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Imunisasi
Keadaan Masalah Tindakan yang
No Nama Umur BB/TB (BCG/Polio/DPT/HB/
kesehatan kesehatan telah dilakukan
Campak)
4). Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan: Bidan Desa, Puskesmas, Dokter.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : Tn. S (Ayah: DM Tipe 2, Ibu: Hipertensi),
Ny. M (Ayah: Sehat, Ibu: Sehat).
5
12). Denah rumah
1). Lingkungan fisik : Bersih karena jarak antar rumah cukup jauh-jauh, masing-
masing rumah menjaga kebersihan lingkungannya sendiri, sampah diangkut oleh
bungdes, masing-masing rumah mempunyai tempat sampah sendiri tertutup di
depan rumah. Tetangga kebanyakan orang luar negeri (suami), namun istri berasal
dari desa anturan, kondisi jalan beraspal namun ada bolong di beberapa bagian.
Dekat dengan Puskesmas dan Bidan Praktik.
2). Kebiasaan : Tidak ada kebiasaan khusus di masyarakat karena jarang berinteraksi
satu dengan yang lainnya, namun kalau misalkan ada yang mengadakan upacara
agama biasanya datang untuk berkunjung.
3). Aturan atau kesepakatan penduduk setempat : Tidak ada kesepakatan antar
penduduk setempat.
1). Waktu untuk berkumpul: Ketika ada upacara agama, posyandu balita.
3). Interaksi keluarga dengan masyarakat : Biasa saja kalau bertemu saling senyum
namun tidak pernah berkomunikasi secara khusus.
6
5. Sistem pendukung keluarga
Sistem pendukung keluarga dari keluarga kepala keluarga dan istri yang membantu
ketika mereka harus bekerja, anak dititipkan di rumah orangtua atau mertua.
2. Struktur kekuatan keluarga: Tn. S yang memegang peran untuk mengambil keputusan,
namun untuk mencapai keputusan tersebut harus dilakukan diskusi bersama Ny. M. An.
N lebih mendengarkan nasehat dari Ny. M. Kedua anak lebih dekat dengan Ny. M.
3. Struktur peran : Tn. S dan Ny. M sama-sama mencari nafkah dan pengasuhan anak
lebih didominasi oleh Ny. M karena Tn. S bekerja sampai malam. Ny. M juga berperan
merawat anggota keluarga yang sakit.
4. Nilai dan norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan : Anak harus dapat bermain
dan bergerak untuk lebih sehat.
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
1). Perasaan saling memiliki: Ny. M mengatakan jika salah satu dari mereka merasakan
kesedihan atau sakit maka keluarga juga akan turut merasakan, sebaliknya jika
anggota keluarga merasa senang dan bahagia maka keluarga juga dapat merasakan
hal tersebut. Keluarga merasa sedih ketika ada anggota keluarga yang sakit.
7
4). Saling menghargai : Ny. M mengatakan bahwa anak-anaknya sangat
menghargainya dan suaminya, ketika anak pertamanya diberitahu dapat menerima,
namun karena anak keduanya masih kecil belum dapat mengerti jadi belum bisa
diberitahu hanya diarahkan saja.
2. Fungsi sosialisasi
1). Kerukunan hidup dalam keluarga: Ny. M mengatakan keluarganya cukup rukun,
namun kadang terdapat pertengkaran jika sudah tidak dapat mengontrol emosi,
tidak hanya Ny. M dan Tn. S kadang dengan anak juga pernah bertengkar kalau
misal anak tidak dapat menerima nasehat yang diberikan, namun semua
permasalahan selalu dibicarakan untuk menemukan jalan keluar.
2). Interaksi dan hubungan dalam keluarga: Interaksi dalam keluarga baik, setiap sore,
setelah Ny. M dan Tn. S bekerja selalu menemani anak untuk bermain, menonton
TV, belajar, mengobrol.
3). Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan: Ny. M mengatakan
yang dominan untuk mengambil keputusan adalah Tn. S namun melalui diskusi
dulu dengan Ny. M.
4). Kegiatan keluarga waktu senggang: Bermain dengan anak, mengantar anak jalan-
jalan ke sawah dekat rumah, kadang pergi keluar rumah untuk jalan-jalan misal ke
pantai dan tempat wisata lainnya namun karena masa pandemi covid-19 lebih
banyak bermain di rumah atau di rumah orangtua.
5). Partisipasi dalam kegiatan sosial: Di lingkungan tempat tidak ada kegiatan sosial
khusus, namun biasanya jika tetangga ada upacara agama, pasti datang untuk
berkunjung.
Persepsi keluarga terhadap penyakit yang dialami oleh Tn. S adalah parah dan perlu
pengobatan, keluarga mengetahui hipertensi adalah darah tinggi namun tidak tahu
mengenai rentangnya. Tanda dan gejalanya adalah sakit kepala dan leher belakang
kemudian susah tidur. Menurut keluarga, penyebab hipertensi pada Tn. S adalah
obesitas, pola makan tidak sehat, dan merokok.
8
2). Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Ny. M mengatakan jika Tn. S sakit maka hal yang pertama dilakukan adalah
merebuskan air srikaya, diminta istirahat, makanan diatur mengurangi daging
kemudian baru obat hipertensi. Sehari-hari jika tidak sedang mengalami keluhan,
pola makan dan menu makan Tn. S biasa tergantung keinginan, tidak berdasarkan
manajemen diet hipertensi. Dalam tiga hari terakhir Tn. S makan dua kali sehari,
pagi jam 08.00 WITA dan malam 22.00 WITA. Pada tanggal 29 Oktober menu
paginya adalah nasi, ayam suir, tempe, dan kacang kace, kemudian untuk malam
membeli nasi bungkus di luar. Pada tanggal 30 Oktober 2020 menu paginya adalah
nasi, abon, pare goreng, dan tahu kecap, kemudian untuk malamnya menu yang
sama ditambah telur. Pada tanggal 31 Oktober menu paginya adalah nasi, pepes
ikan, dan terong goreng dan malamnya adalah kari ayam dan nasi.
Tidak ada modifikasi lingkungan yang khusus dilakukan saat Tn. S sakit, namun
keluarga rutin membersihkan rumah dan halaman, menguras kolam ikan, mengganti
sprei tempat tidur.
Rumah keluarga cukup dekat dengan puskesmas dan bidan praktik sehingga jika
sakit biasanya pergi kesana, namun jika dirasa parah selalu datang ke dokter.
4. Fungsi reproduksi
1). Perencanaan jumlah anak : Cukup 2, anak pertama berumur 6 tahun dan anak kedua
baru berumur 1 tahun.
5. Fungsi ekonomi
9
1). Upaya pemenuhan sandang pangan : Keluarga Tn. S menggunakan penghasilan dari
Tn. S dan istri untuk memenuhi kebutuhan keluarga setiap hari.
Kondisi pandemi covid-19 membuat keluarga cukup was-was. Tn. S dan Ny. M masih
aktif bekerja sehingga harus menerapkan protokol kesehatan sepulang kerja cukup
membuat lelah karena harus langsung mandi. Sulit untuk mengajarkan anak ke-2 untuk
memakai masker.
Mencoba beradaptasi dengan kehidupan new normal saat pandemi ini dan
menggunakan mobil jika harus keluar rumah dengan anak ke-2.
4. Strategi koping
Strategi koping yang digunakan yaitu strategi koping adaptif dimana keluarga tidak
tampak terlalu terbebani dan mengeluh dengan stressor yang ada.
Tidak tampak pada keluarga Tn. S karena memiliki kepercayaan bahwa semua masalah
akan nada jalan keluarnya, harus sabar dan jalani saja.
10
sebagian besar besar rambut hitam, rambut hitam, lesi rambut hitam, lesi (-),
rambut hitam, sedikit uban, lesi (-), (-), nyeri tekan (-) nyeri tekan (-)
sedikit uban, lesi (-), nyeri tekan (-)
nyeri tekan (-)
Mata Pupil isokor, reflex Pupil isokor, reflex Pupil isokor, reflex Pupil isokor, reflex
cahaya (+), cahaya (+), cahaya (+), cahaya (+),
konjungtiva pink, konjungtiva pink, konjungtiva pink, konjungtiva pink,
nyeri tekan (-), nyeri tekan (-), nyeri tekan (-), nyeri tekan (-),
kacamata (-) kacamata (-) kacamata (-) kacamata (-)
Hidung Lubang hidung Lubang hidung Lubang hidung Lubang hidung
simetris, deformitas simetris, deformitas simetris, deformitas simetris, deformitas
(-) (-) (-) (-)
Telinga Bentuk normal, Bentuk normal, Bentuk normal, Bentuk normal,
simetris, bersih, lesi simetris, bersih, lesi simetris, bersih, lesi simetris, bersih, lesi
(-), alat bantu (-) (-), alat bantu (-) (-), alat bantu (-) (-), alat bantu (-)
Mulut Rongga mulut Rongga mulut bersih, Rongga mulut Rongga mulut bersih,
bersih, perdarahan perdarahan gusi (-), bersih, perdarahan perdarahan gusi (-),
gusi (-), gigi bersih, gigi bersih, bau (-) gusi (-), gigi bersih, gigi bersih, bau (-)
bau (-) bau (-)
Leher Deviasi trakea (-), Deviasi trakea (-), Deviasi trakea (-), Deviasi trakea (-),
destensi vena (-), destensi vena (-), destensi vena (-), destensi vena (-),
pemb. Kel tiroid dan pemb. Kel tiroid dan pemb. Kel tiroid pemb. Kel tiroid dan
getah bening (-) getah bening (-) dan getah bening (-) getah bening (-)
Thorak Memar & lesi (-), Memar & lesi (-), Memar & lesi (-), Memar & lesi (-),
nyeri tekan (-), suara nyeri tekan (-), suara nyeri tekan (-), nyeri tekan (-), suara
nafas & jantung nafas & jantung suara nafas & nafas & jantung
normal normal jantung normal normal
Abdomen Memar & lesi (-), Memar & lesi (-), Memar & lesi (-), Memar & lesi (-),
distensi (-) distensi (-) distensi (-) distensi (-)
Tangan Deformitas (-), nyeri Deformitas (-), nyeri Deformitas (-), Deformitas (-), nyeri
sendi (-), kekuatan sendi (-), kekuatan nyeri sendi (-), sendi (-), kekuatan
otot 555 otot 555 kekuatan otot 555 otot 555
Kaki Deformitas (-), nyeri Deformitas (-), nyeri Deformitas (-), Deformitas (-), nyeri
sendi (-), kekuatan sendi (-), kekuatan nyeri sendi (-), sendi (-), kekuatan
otot 555 otot 555 kekuatan otot 555 otot 555
Genitalia Keluhan nyeri saat Keluhan nyeri saat Keluhan nyeri saat Keluhan nyeri saat
BAK (-), tidak gatal BAK (-), tidak gatal BAK (-), tidak gatal BAK (-), tidak gatal
ttd
Data Objektif:
- TD: 200/140 mmHg
(Hipertensi tingkat 2)
- BMI: 34,94 (Obesitas
Derajat II)
12
FORMAT INTERVENSI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
13
b. Jenis Kelamin risiko hipertensi; Anjurkan
c. Riwayat Keluarga keluarga mengungkapkan
kembali; Beri pujian atas
Menyebutkan minimal 4 dari 8 faktor risiko yang dapat kemampuan keluarga
diubah:
a. Merokok
b. Kurang makan buah dan sayur
c. Konsumsi garam berlebih
d. Berat badan berlebih/kegemukan
e. Kurang aktivitas fisik
f. Konsumsi alkohol berlebih
g. Dislipidemia
h. Stres
14
teratur Beri pujian atas kemampuan
c. Tetap diet dengan gizi seimbang keluarga
d. Upayakan aktivitas fisik dengan aman
e. Hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik
lainnya.
- Keluarga Keluarga menyatakan akan pergi ke fasilitas pelayanan Diskusikan dengan keluarga
mengambil kesehatan: mengenai keputusannya
keputusan untuk a. Fasilitas Kesehatan yang akan dituju: untuk melakukan pengobatan
melakukan b. Waktu yang ditentukan: terkait hipertensi; Beri pujian
pengobatan atas kemampuan keluarga
terkait dalam pengambilan
hipertensinya keputusan.
- Keluarga mampu 1. Manajemen Farmakologi KIE mengenai manajemen
melakukan Pengobatan hipertensi diperlukan jika sudah terkena farmakologi hipertensi;
perawatan hipertensi dan bersifat jangka panjang bahkan seumur Anjurkan keluarga
kesehatan bagi hidup dan dapat dilakukan di Fasilitas Kesehatan mengungkapkan kembali;
Tn. S Tingkat Pertama/Puskesmas sebagai penanganan awal Beri pujian atas kemampuan
dan kontrol. Obat harus diminum secara teratur seperti keluarga.
yang dianjurkan dokter meskipun tidak ada gejala.
Yang harus diketahui adalah:
a. Cara minum obat, dosis untuk tiap obat, dan
berapa kali diminum sehari
b. Mengetahui perbedaan antara obat-obat yang
diminum untuk jangka panjang dan pemakaian
jangka pendek untuk menghilangkan gejala
2. Manajemen Diet KIE mengenai manajemen
Menyebutkan minimal 6 jenis makanan yang diet hipertensi; Anjurkan
15
diperbolehkan untuk diet hipertensi: keluarga mengungkapkan
Bahan makanan segar seperti: kembali;
a. Beras, ubi, mie, maizena, terigu gula pasir Beri pujian atas kemampuan
b. Kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti keluarga.
kacang hijau, kacang merah, tempe, tahu tawar, dan
oncom
c. Minyak goreng, margarine tanpa garam, sayuran
dan buah-buahan segar.
16
b. Kegiatan :
Jalan sehat
Lari
Jogging
Bersepeda
Atau
Berkebun
Mengasuh anak seperti menggendok anak dan
berjalan di taman
Bermain aktif bersama anak di dalam atau di
luar rumah seperti petak umpet, lompat tali,
bersepeda dan bulu tangkis
Melakukan pekerjaan rumah seperti mengepel,
menyapu lantai, mencuci pakaian, dll.
17
- Memberikan dukungan psikologis dan emosional
- Menjaga lingkungan agar tetap bersih agar anggota
keluarga yang sakit merasa nyaman
Keluarga - Menyebutkan Fasilitas kesehatan yang dapat digunakan oleh keluarga Diskusikan mengenai fasilitas
mampu fasilitas untuk mengatasi hipertensi: kesehatan dan
memanfaatkan kesehatan yang a. Rumah Sakit penggunaannya; Beri pujian
fasilitas tersedia b. Puskesmas atas kemampuan keluarga
kesehatan yang - Menyatakan c. Klinik
ada dalam keinginan dan
mendukung sikap membantu Keluarga mengungkapkan keinginan untuk mengantar
perawatan Tn. S Tn. S Tn. S dalam menjangkau fasilitas kesehatan, yang
menjangkau dpilih adalah…
fasilitas
kesehatan
18
FORMAT IMPLEMENTASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
19
FORMAT EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
20
ke pelayanan kesehatan pada 2 November 2020.
4. Memodifikasi lingkungan
S:
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan agar
bersih dan nyaman.
Ny. M memindahkan snack di kamar ke dapur
agar lebih jauh di jangkau.
O:
Lingkungan rumah tampak bersih dan nyaman.
A:
Tujuan tercapai.
P:
Intervensi dihentikan.
21
A:
Tujuan tercapai sebagian karena belum ke pelayanan
kesehatan
P:
Evaluasi lanjutan tanggal 2 November 2020.
22
O:
-.
A:
Tujuan tercapai.
P:
-
23
DOKUMENTASI KEGIATAN
24