Anda di halaman 1dari 9

A.

TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu:
1. Dapat menjelaskan cara pembuatan metanol
2. Dapat menjelaskan tentang kegunaan metanol dalam kefarmasian

B. DASAR TEORI

Metanol memiliki rumus kimia adalah CH3OH dan dikenal dengan nama lain yaitu
metil alkohol, metal hidrat, metil karbinol, wood alkohol atau spiritus. Metanol merupakan
cairan polar yang dapat bercampur dengan air, alkohol – alkohol lain, ester, keton, eter, dan
sebagian besar pelarut organik. Metanol sedikit larut dalam lemak dan minyak. Secara fisika
metanol mempunyai afinitas khusus terhadap karbon dioksida dan hidrogen sulfida. Titik
didih metanol berada pada 64,7 oC dengan panas pembentukan (cairan) –239,03 kJ/mol pada
suhu 25 oC . Metanol mempunyai panas fusi 103 J/g dan panas pembakaran pada 25 oC
sebesar 22,662 J/g. Tegangan permukaan metanol adalah 22,1 dyne/cm sedangkan panas jenis
uapnya pada 25 oC sebesar 1,370 J/(gK) dan panas jenis cairannya pada suhu yang sama
adalah 2,533 J/(gK).
Pada "keadaan atmosfer" ia berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak
berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada
etanol). Ia digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan karena
sifatnya yang beracun, metanol sering digunakan sebagai bahan additif bagi pembuatan
alkohol untuk penggunaan industri sebagai bahan additif bagi etanol industri. Metanol kadang
juga disebut sebagai wood alcohol karena ia dahulu merupakan produk samping dari distilasi
kayu.

C. BAHAN BAKU
Dalam penelitian ini, metanol diproduksi dari bahan baku gas alam.
D. METODELOGI

Dalam pembuatan methanol dari bahan baku gas alam ini, didapatkan banyak metode atau
cara pembuatan methanol:
1. Destilasi-kering (pirolisis) kayu
Pirolisis adalah proses pemanasan suatu zat tanpa adanya oksigen sehingga
terjadi. Penguraian komponen-komponen penyusun kayu keras. Istilah lain dari
pirolisis adalah Penguraian yang tidak teratur dari bahan-bahan organik yang
disebabkan oleh adanya Pemanasan tanpa berhubungan dengan udara luar. Hal
tersebut mengandung pengertian Bahwa apabila tempurung dan cangkang dipanaskan
tanpa berhubungan dengan udara dan Diberi suhu yang cukup tinggi, maka akan
terjadi reaksi penguraian dari senyawa-senyawa kompleks yang menyusun kayu keras
dan menghasilkan zat dalam tiga bentuk yaitu padatan, cairan dan gas.
2. Sintesa dari campuran gas hydrogen dengan oksida karbon atau biasa disebut “steam
reforming”.
Steam reforming atau steam methane reforming adalah metode untuk
menghasilkan gas sintetis melalui reaksi hidrokarbon dengan air. Biasanya gas alam
adalah bahan bakunya. Tujuan utama dari teknologi ini adalah produksi hidrogen.
Reaksi diwakili oleh kesetimbangan ini: CH₄ + H₂O ⇌ CO + 3 H₂ Reaksinya sangat
endotermik.
3. Oksidasi parsial gas metana.
Methanol sendiri sebenarnya bukanlah bahan beracun, namun dalam
perjalanannya dia mengalami metabolisme (penguraian zat) menjadi formaldehyde
selanjutnya diurai lagi menjadi asam format ( formic acid ) oleh enzym alcohol
dehydrogenase. Asam format inilah yang mempunyai daya rusak yang kuat pada hati
( lever ) dan ginjal ( kidney ). Sebagian besar korban meninggal diakibatkan karena
gagal hati dan gagal ginjal. Metanol kadang juga disebut sebagai wood alcohol karena
ia dahulu merupakan produk samping dari distilasi kayu. Saat ini metanol dihasilkan
melului proses multi tahap. Secara singkat, gas alam dan uap air dibakar dalam
tungku untuk membentuk gas hidrogen dan karbon monoksida; kemudian, gas
hidrogen dan karbon monoksida ini bereaksi dalam tekanan tinggi dengan bantuan
katalis untuk menghasilkan metanol.Tahap pembentukannya adalah endotermik dan
tahap sintesisnya adalah eksotermik.
4. Berdasarkan tekanan yang digunakan proses pembuatan methanol dibagi menjadi:
a. Proses tekanan tinggi.
Pada proses ini pembuatan metanol dioperasikan pada tekanan 300 bar,
menggunakan katalis krom osida – seng untuk perubahan katalitik dari CO dan
CO2 dengan H2 menjadi metanol pada suhu 320 sampai 400 oC. Kekurangan
proses ini adalah mahalnya komponen yang diperlukan untuk tekanan tinggi,
biaya energi yang lebih tinggi, serta biaya peralatan yang relatif cukup tinggi.
b. Proses tekanan rendah.
Pada proses ini tekanan yang digunakan ialah 50-150 bar dan suhu 200–
500 oC. Jenis katalis yang digunakan ialah dasar tembaga (copper based
catalyst). Keunggulan dari proses ini adalah biaya investasi yang lebih rendah,
biaya produksi yang lebih rendah, kemampuan operasi yang lebih baik dan
lebih fleksibel dalam penentuan ukuran pabrik.
(Proses Lurgi)
Prosesnya : Gas alam dilewatkan dalam proses desulfurisasi untuk
menghilangkan kontaminan sulfur. Proses ini berlangsung kira-kira pada suhu
350-380 0C dalam reaktor desulfurisasi. Kemudian gas dikompresi dan
dialirkan ke dalam unit reformer, dalam hal ini Lurgi reformer dan autothermal
reformer. Dalam unit reformer gas dicampur dengan uap panas dan diubah
menjadi gas H2, CO2, dan CO dengan tiga macam langkah pembentukan. Gas
hasil kemudian didinginkan dengan serangkaian alat penukar panas. Panas
yang dimiliki oleh gas hasil digunakan untuk membuat uap panas. Pemanas
awal gas alam, pemanas air umpan masuk boiler dan alat reboiler di kolom
distilasi. Gas hasil tersebut kembali dikompresi hingga 80-90 bar tergantung
pada optimasi proses yang ingin dicapai. Setelah dikompresi gas hasil
kemudian dikirim ke dalam reaktor pembentukan metanol. Reaktor yang
digunakan ialah Lurgi tubular reaktor (proses isotermal) yang mengubah gas
hasil menjadi crude methanol. Crude methanol hasil kemudian dikirim ke
dalam unit kolom distilasi untuk menghasilkan kemurnian metanol yang
dihasilkan (Edy, 2016).
E. HASIL DAN PEMBAHASAN

Methanol
Dalam proses produksinya, metanol dapat diproduksi dari berbagai macam bahan baku
seperti gas alam dan batu bara. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metanol paling
ekonomis diproduksi dari gas alam dibanding dari batu bara. Biaya produksi metanol dari
gas alam sekitar 0,736 USD/galon sedangkan dari batu bara sekitar 1,277 USD/galon.
Dari berbagai proses di atas, dipilih proses sintesis metanol menggunakan reaktor Lurgi
(reaktor fixed bed multitube) dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Perpindahan Panas Baik

Dengan reaktor multitube, adanya tube akan memperluas bidang kontak


antara reaktan dan media pendinginnya. Semakin luas bidang perpindahan
panas, semakin cepat kecepatan perpindahan panasnya. Reaksi sintesis metanol
merupakan reaksi eksotermis. Sehingga. perpindahan panas yang cepat
diperlukan untuk mengontrol suhu reaksi sintesis metanol dengan baik.

b. Selektivitas Produk Tinggi

Pada proses ini digunakan katalis berbasis tembaga dengan pendukung


berupa senyawa seng dan aluminium (Cu/ZnO/Al2O3). Penggunaan katalis
berbasis tembaga telah terbukti memiliki selektivitas tinggi terhadap produk
metanol, sehingga mayoritas pabrik metanol saat ini menggunakan katalis
tersebut.
c. Fabrikasi Reaktor Relatif Sederhana

Reaktor yang digunakan ini mirip dengan heat exchanger (HE) jenis
multitube, yang merupakan alat yang umum digunakan di pabrik kimia. Dengan
perkembangan teknologi pembuatan HE yang semakin maju, pembuatan reaktor
dengan jenis ini relatif mudah dilakukan.

d. Kondisi Operasi Termasuk Kategori Rendah

Penggunaan jenis reaktor dan katalis pada proses Lurgi ini, kondisi
operasi yang diperlukan tidak terlalu ekstrim (P < 100 atm, T < 300 oC). Sebagai
pembanding, proses sintesis metanol skala industri yang pertama kali didirikan
(Proses BASF), memiliki tekanan operasi 300 atm dan dengan suhu yang
ekstrim. Dengan kondisi operasi proses Lurgi, tebal alat yang dipakai cukup
wajar, sehingga harga material reaktor relatif murah. Selain itu, kondisi operasi
yang semakin rendah, berdampak pada hazard bawaan dari proses yang akan
semakin rendah.

F. KEGUNAAN MENTHANOL

Kegunaan metanol dalam kefarmasian

1) Sebagai bahan bakar


Jika dibandingkan dengan bensin, yang biasanya ditambah zat antiketuk untuk
menambah nilai oktan. Pada bensin super TT MTBE. Sebagai bahan dasar formalin
merupakan alkohol primer karena gugus -OH terikat pada Carbon primer. C Primer
adalah C yang mengikat satu atom C lain. Belakangan banyak yang
menyalahgunakan formalin sebagai bahan pengawet makanan pengganti asam
benzoat.
2) Sebagai zat antibeku
Di negara yang bermusim dingin, methanol digunakan sebagai zat antibeku /
antifreeze pada radiator mobil. Pada musim dingin jika cairan yang digunakan pada
radiator adalah air, maka air tersebut akan membeku dan berdampak pada kerusakan
mesin. Untuk mengatasinya digunakan methanol.
3) Bahan peledak
Salah satu peledak/bom yang terkenal dan paling mudah pembuatannya adalah
TNT , yakni salah satu golongan benzena yang memiliki gugus -CH3 dan - NO2.
Salah satu bahan utama TNT adalah methanol.

 Kegunaan metanol dalam kefarmasian


a. Sebagai bahan utama zat antiseptic. Methanol digunakan untuk membuat zat
antiseptic untuk obat luka luar.
b. Karena Sifatnya beracun, methanol sering digunakan sebagai bahan aditif bagi
pembuatan alkohol untuk penggunaan industri

E. KESIMPULAN

Metanol dikenal dengan nama lain yaitu metil alkohol, metal hidrat, metil karbinol, wood
alkohol atau spiritus yang memiliki rumus kimia adalah CH3OH. Metanol dapat diproduksi
dari berbagai macam bahan baku seperti gas alam dan batu bara. Dewasa ini metanol
diproduksi dalam skala industri terutama berdasarkan perubahan katalitik dari gas sintesa.
Ada beberapa proses pembuatan metanol, namun proses pembuatan methanol segi keefisien
bahan baku dan keefektifan hasilnya adalah Proses Lurgi.

Adapun kegunaan metanol itu sendiri, yaitu:

1. Sebagai bahan bakar


2. Sebagai zat antibeku
3. Bahan peledak
Dalam bidang kefarmasian metanol digunakan untuk membuat zat antiseptic untuk
obat luka luar dan karena Sifatnya beracun, methanol sering digunakan sebagai bahan
aditif bagi pembuatan alkohol untuk penggunaan industri

G. DAFTAR PUSTAKA

Mauli, Badariah dan Indwiarti Pane. 2018. Pra Rencana Pabrik Pembuatan Metanol Dari Gas
Alam Kapasitas 218.000 Ton/Tahun. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
SRIWIJAYA

Lestari, Puspita Firsty ; Conny Dewita Utami ; Adetya Hendri Murtanto ; Melinda Deviana ;
Meitiandari Mutiara ; Inggar Dianratri Dan Utami Diah Permatasari. 2011. Methanol.
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Prabowo, Aditya Dan Humam Baiqun. 2011. Produksi Metanol Dari Gas Alam. FAKULTAS
TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA.

Anda mungkin juga menyukai