Anda di halaman 1dari 10

LAMPIRAN

A. Cara Pengukuran Kecemasan


a. HARS
Kecemasan dapat diukur dengan pengukuran tingkat kecemasan
menurut alat ukur kecemasan yang disebut HARS (Hamilton Anxiety
Rating Scale).  Skala HARS merupakan pengukuran kecemasan yang
didasarkan pada munculnya symptom pada individu yang mengalami
kecemasan. Menurut skala HARS terdapat 14 syptoms yang nampak pada
individu yang mengalami kecemasan. Setiap item yang diobservasi diberi
5 tingkatan skor( skala likert) antara 0 (Nol Present) sampai dengan 4
(severe).
Skala HARS pertama kali digunakan pada tahun 1959, yang
diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang telah menjadi standar
dalam pengukuran kecemasan terutama pada penelitian trial clinic.  Skala
HARS telah dibuktikan memiliki validitas dan reliabilitas cukup tinggi
untuk melakukan pengukuran kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu
0,93 dan 0,97. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran kecemasan
dengan menggunakan skala HARS akan diperoleh hasil yang valid dan
reliable.
Skala HARS Menurut Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) 
penilaian kecemasan terdiri dan 14 item, meliputi:
1. Perasaan Cemas firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah
tensinggung.
2. Ketegangan merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu dan
lesu.
3. Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal
sendiri dan takut pada binatang besar.
4. Gangguan tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur
tidak pulas dan mimpi buruk.
5. Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit
konsentrasi.
6. Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada
hoby, sedih, perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari.
7. Gejala somatik: nyeni path otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara
tidak stabil dan kedutan otot.
8. Gejala sensorik: perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka
merah dan pucat serta merasa lemah.
9. Gejala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi mengeras
dan detak jantung hilang sekejap.
10. Gejala pemapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering
menarik napas panjang dan merasa napas pendek.
11. Gejala gastrointestinal: sulit menelan, obstipasi, berat badan menurun,
mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan,
perasaan panas di perut.
12. Gejala urogenital : sering keneing, tidak dapat menahan keneing,
aminorea, ereksi lemah atau impotensi.
13. Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu
roma berdiri, pusing atau sakit kepala.
14. Perilaku sewaktu wawancara : gelisah, jari-jari gemetar, mengkerutkan
dahi atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek
dan cepat.
Cara Penilaian kecemasan adalah dengan memberikan nilai dengan
kategori:

0 = tidak ada gejala sama sekali

1 = Satu dari gejala yang ada

2 = Sedang/ separuh dari gejala yang ada

3 = berat/lebih dari ½ gejala yang ada

4 = sangat berat semua gejala ada


Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item
1-14 dengan hasil:

1.  Skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan.

2.  Skor 7 – 14 = kecemasan ringan.

3.  Skur 15 – 27 = kecemasan sedang.

4.  Skor lebih dari 27 = kecemasan berat.

No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas
 Cemas
 Firasat Buruk
 Takut Akan Pikiran Sendiri
 Mudah Tersinggung
2 Ketegangan
 Merasa Tegang
 Lesu
 Tak Bisa Istirahat Tenang
 Mudah Terkejut
 Mudah Menangis
 Gemetar
 Gelisah
3 Ketakutan
 Pada Gelap
 Pada Orang Asing
 Ditinggal Sendiri
 Pada Binatang Besar
 Pada Keramaian Lalu Lintas
 Pada Kerumunan Orang Banyak
4 Gangguan Tidur
 Sukar Masuk Tidur
 Terbangun Malam Hari
 Tidak Nyenyak
 Bangun dengan Lesu
 Banyak Mimpi
 Mimpi - Mimpi Buruk
 Mimpi Menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan
 Sukar Konsentrasi
 Daya Ingat Buruk
6 Perasaan Depresi
 Hilangnya Minat
 Berkurangnya Kesenangan Pada
Hobi
 Sedih
 Bangun Dini Hari
 Perasaan Berubah-Ubah
Sepanjang Hari
7 Gejala Somatik (Otot)
 Sakit dan Nyeri di Otot-Otot
 Kaku
 Kedutan Otot
 Gigi Gemerutuk
 Suara Tidak Stabil
8 Gejala Somatik (Sensorik)
 Tinitus
 Penglihatan Kabur
 Muka Merah atau Pucat
 Merasa Lemah
 Perasaan ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler
 Takhikardia
 Berdebar
 Nyeri di Dada
 Denyut Nadi Mengeras
 Perasaan Lesu/Lemas Seperti
Mau Pingsan
 Detak Jantung Menghilang
(Berhenti Sekejap)
10 Gejala Respiratori
 Rasa Tertekan atau Sempit Di
Dada
 Perasaan Tercekik
 Sering Menarik Napas
 Napas Pendek/Sesak
11 Gejala Gastrointestinal
 Sulit Menelan
 Perut Melilit
 Gangguan Pencernaan
 Nyeri Sebelum dan Sesudah
Makan
 Perasaan Terbakar di Perut
 Rasa Penuh atau Kembung
 Mual
 Muntah
 Buang Air Besar Lembek
 Kehilangan Berat Badan
 Sukar Buang Air Besar
(Konstipasi)
12 Gejala Urogenital
 Sering Buang Air Kecil
 Tidak Dapat Menahan Air Seni
 Amenorrhoe
 Menorrhagia
 Menjadi Dingin (Frigid)
 Ejakulasi Praecocks - Ereksi
Hilang
 Impotensi
13 Gejala Otonom
 Mulut Kering
 Muka Merah
 Mudah Berkeringat
 Pusing, Sakit Kepala
 Bulu-Bulu Berdiri
14 Tingkah Laku Pada Wawancara
 Gelisah
 Tidak Tenang
 Jari Gemetar
 Kerut Kening
 Muka Tegang
 Tonus Otot Meningkat
 Napas Pendek dan Cepat
 Muka Merah

b. DASS
Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS 42) atau lebih
diringkaskan sebagai Depression Anxiety Stres Scale 21 (DASS 21) oleh
Lovibond & Lovibond (1995). Psychometric Properties of The
Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS) terdiri dari 42 item
dan Depression Anxiety Stres Scale 21 terdiri dari 21 item. DASS adalah
seperangkat skala subjektif yang dibentuk untuk mengukur status
emosional negatif dari depresi, kecemasan dan stres. DASS 42 dibentuk
tidak hanya untuk mengukur secara konvensional mengenai status
emosional, tetapi untuk proses yang lebih lanjut untuk pemahaman,
pengertian, dan pengukuran yang berlaku di manapun dari status
emosional, secara signifikan biasanya digambarkan sebagai stres. DASS
dapat digunakan baik itu oleh kelompok atau individu untuk tujuan
penelitian.
DASS adalah kuesioner 42-item yang mencakup tiga laporan diri
skala dirancang untuk mengukur keadaan emosional negatif dari depresi,
kecemasan dan stres. Masing-masing tiga skala berisi 14 item, dibagi
menjadi sub-skala dari 2-5 item dengan penilaian setara
konten. Skala Depresi menilai dysphoria, putus asa, devaluasi hidup,
sikap meremehkan diri, kurangnya minat / keterlibatan, anhedonia, dan
inersia. Skala Kecemasan menilai gairah otonom, efek otot rangka,
kecemasan situasional, dan subjektif pengalaman mempengaruhi cemas.
Skala Stres (item) yang sensitif terhadap tingkat kronis non-spesifik
gairah. Ini menilai kesulitan santai, gairah saraf, dan yang mudah
marah/gelisah, mudah tersinggung / over-reaktif dan tidak sabar.
Responden yang diminta untuk menggunakan 4-point keparahan/skala
frekuensi untuk menilai sejauh mana mereka memiliki mengalami setiap
negara selama seminggu terakhir.
Skor untuk masing-masing responden selama masing-masing sub-
skala, kemudian dievaluasi sesuai dengan keparahan-rating indeks di
bawah :

1)      Normal                        : 0-14

2)      Stres Ringan                : 15-18

3)      Stres Sedang               : 19-25

4)      Stres Berat                  : 26-33

5)      Stres Sangat Berat      : ≥ 34

No PERNYATAAN 0 1 2 3
Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal-
1
hal sepele.
2 Saya merasa bibir saya sering kering.
3 Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan positif.
Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya: seringkali
4 terengah-engah atau tidak dapat bernafas padahal tidak
melakukan aktivitas fisik sebelumnya).
Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk melakukan suatu
5
kegiatan.
Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu
6
situasi.
7 Saya merasa goyah (misalnya, kaki terasa mau ’copot’).
8 Saya merasa sulit untuk bersantai.
Saya menemukan diri saya berada dalam situasi yang
9 membuat saya merasa sangat cemas dan saya akan
merasa sangat lega jika semua ini berakhir.
Saya merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di
10
masa depan.
11 Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal.
Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk
12
merasa cemas.
13 Saya merasa sedih dan tertekan.
Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika
14 mengalami penundaan (misalnya: kemacetan lalu lintas,
menunggu sesuatu).
15 Saya merasa lemas seperti mau pingsan.
16 Saya merasa saya kehilangan minat akan segala hal.
Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai seorang
17
manusia.
18 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung.
Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya: tangan
19 berkeringat), padahal temperatur tidak panas atau tidak
melakukan aktivitas fisik sebelumnya.
20 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas.
21 Saya merasa bahwa hidup tidak bermanfaat.
22 Saya merasa sulit untuk beristirahat.
23 Saya mengalami kesulitan dalam menelan.
Saya tidak dapat merasakan kenikmatan dari berbagai
24
hal yang saya lakukan.
Saya menyadari kegiatan jantung, walaupun saya tidak
25 sehabis melakukan aktivitas fisik (misalnya: merasa
detak jantung meningkat atau melemah).
26 Saya merasa putus asa dan sedih.
27 Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah.
28 Saya merasa saya hampir panik.
Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu membuat
29
saya kesal.
Saya takut bahwa saya akan ‘terhambat’ oleh tugas-tugas
30
sepele yang tidak biasa saya lakukan.
31 Saya tidak merasa antusias dalam hal apapun.
Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi gangguan
32
terhadap hal yang sedang saya lakukan.
33 Saya sedang merasa gelisah.
34 Saya merasa bahwa saya tidak berharga.
Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang
35 menghalangi saya untuk menyelesaikan hal yang sedang
saya lakukan.
36 Saya merasa sangat ketakutan.
37 Saya melihat tidak ada harapan untuk masa depan.
38 Saya merasa bahwa hidup tidak berarti.
39 Saya menemukan diri saya mudah gelisah.
40 Saya merasa khawatir dengan situasi dimana saya
mungkin menjadi panik dan mempermalukan diri
sendiri.
41 Saya merasa gemetar (misalnya: pada tangan).
Saya merasa sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam
42
melakukan sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai