Disusun oleh:
KELOMPOK 5
A. Definisi
Mindfulness adalah kesadaran yang muncul akibat dari pemberian perhatian pada sebuah
pengalaman saat ini secara sengaja dan tanpa penilaian agar mampu merespon dengan penerimaan
terhadap pengalaman yang dialami sehari-hari (Kabat-Zinn, 2003). Mindfulness merupakan sifat
perhatian dan kesadaran penuh yang bersifat stabil dan konsisten dalam diri yang mendorong
individu untuk terus bertindak(Teasdale dkk, 2002).
Menurut definisi operasionalnya yang diungkapkan oleh (Roeser et al, 2012), mindfulness
adalah kapasitas untuk:
1. observing: kemampuan observasi dan menyadari adanya pikiran, perasaan, persepsi, dan
sensasi.
2. describing: mendeskripsikan dengan kata-kata.
3. acting with awareness: bertindak dengan penuh kesadaran.
4. nonreactivity: bersikap non-reaktif terhadap pengalaman pribadi.
5. nonjudge: bersikap tanpa penilaian terhadap pengalaman pribadi.
Mindfulness Based Stres Reduction (MBSR) merupakan salah satu jenis terapi berbasis
mindfulness yang fokus melatih kesadaran melalui teknik meditasi. Dengan berlatih
mengobservasi sensasi tubuh (body scan meditation), individu dapat mencapai kondisi mindful
dalam kehidupan sehari-harinya, termasuk ketika melakukan aktivitas rutin seperti berjalan,
makan, berdiri, dll (Germer, Siegel, dan Fulton, 2005). MBSR bertujuan mengubah hubungan
individu dengan situasi dan pikiran yang penuh stres. Hal ini dicapai dengan cara menurunkan
reaksi emosional dan meningkatkan penilaian kognitif secara positif.
B. Tujuan
TerapiMindfulness-Based Stress Reduction(MBSR)bertujuan mengubah hubungan individu
dengan situasi dan pikiran yang penuh stres. Hal ini dicapai dengan cara menurunkan reaksi
emosional dan meningkatkan penilaian kognitif secara positif.
C. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan terapi ini terdiri dari EMPAT PERTEMUAN dengan setiap kali
pertemuan terdiri dari dua sesi, setiap sesi berlangsung selama 65 hingga 75 menit.
D. Sesi Pelaksanaan
Sesi Konten
Sesi Pengenalan Program
1
Sesi Pengenalan Mindfulness dan Meditasi Napas
2
Sesi Meditasi Jalan
3
Sesi Meditasi Deteksi dan Sensasi Tubuh
4
Sesi Meditasi Melepas Keinginan (Wanting)
5
Sesi Meditasi SOBER dan Cinta Kasih
6
Sesi Mindfulness pada Aktivitas Sehari-hari
7
Sesi8 Evaluasi dan PenutupanProgram
E. Fasilitator
Fasilitator adalah seorang Perawat / Psikolog yang memahami konsep Mindfulness, pernah
mengikuti pelatihan mindfulness, berprofesi sebagai praktisi.
F. Skala Penukuran
Skala pengukuran depresi pada pelaksanaan terapi Mindfulness-Based Stress Reduction
(MBSR) menggunakan instrument Geriatric Depression Scale-15 (SGD-15) versi Bahasa
Indonesia merupakan skala penilaia depresi pada lanjut usia yang diciptakan oleh Yesavage &
Brink (1983) dalam Bahasa Inggris.
SESI 1
PENGENALAN PROGRAM
(WAKTU 60 MENIT)
B. Gambaran Umum
Hubungan yang harmonis dapat berawal dari sebuah perkenalan yang baik dan bermakna. Hal
itu pula yang dilakukan pada sesi pertama program ini oleh Leader, Co-Leader, Fasilitator, dan
Observer. Selain itu akan dilakukan pre-test.
C. Tujuan
1. Partisipan dapat memahami secara utuh mengenai terapi yang akandijalani
2. Partisipan mengembangkan komitmen untuk mengikutiterapi
3. Peneliti mendapatkan data kuantitatif keterampilan mindfulness dan skala depresi partisipan
sebelum pelaksanaanterapi
D. Kisi-Kisi Kegiatan
1. Pembukaan pertemuan dansesi
2. Perkenalan danharapan
3. Penjelasan mengenai aturan kerahasiaan dan privasi
4. Pre-test
5. Penutupansesi
E. Pelaksanaan Program
1. Pembukaan Pertemuan dan Sesi (waktu: 5’)
Pembicara:Leader
Pada pembukaan pertemuan, leader mengucapkan salam, memberikan senyuman,
memberikan apresiasi kepada partisipan yang telah hadir, dan menanyakan kabar partisipan.
Jika partisipan menjawab dengan kurang semangat, maka peneliti dapat mengulanginya.
Setelah partisipan terlihat sudah siap mengikuti program, leader mengajak seluruh partisipan,
co-leader, fasilitator, dan observer untuk berdoa terlebih dahulu demi kelancaran terapi,
kebersyukuran nikmat yang telah diperoleh, dan nikmat bertambahnya ilmu.
B. Gambaran Umum
Sesi ini berfokus pada mengenalkan mindfulness pada partisipan yang dilakukan dengan
praktik dan penjelasan definisi serta sikap-sikap yang perlu dikembangkan selama berlatih
mindfulness. Partisipan berlatih meditasi napas.
C. Tujuan
1. Partisipan memahami poin penting dalammindfulness
2. Partisipan dapat memahami mindfulness dari berlatih meditasi nafas
3. Partisipan mengembangkan dirinya untuk hadir secara utuh pada saatini
D. Kisi-Kisi Kegiatan
1. Pengenalanmindfulness
2. Meditasi napas
3. Diskusi meditasinapas
4. Penutupan sesi danpertemuan
E. Pelaksanaan Program
1. Pengenalan Mindfulness (waktu: 20’)
Pembicara:Leader
Konsep mindfulness yang dijelaskan oleh Leader adalah berupa definisi mindfulness dan
sikap-sikap yang perlu dikembangkan dalam mindfulness dari Kabat-Zinn (1990) dan Baer,
Allen, dan Smith (2004). Kabat-Zinn (1990) menjelaskan bahwa mindfulness merupakan suatu
bentuk perhatian murni, pada suatu tujuan, pada saat ini, dan tanpa penilaian. Kemudian
dalam berlatih mindfulness perlu dikembangkan sembilan sikap dasar yaitu, tanpa penilaian,
sabar, terbuka, percaya, tidak berambisi, melepaskan, menerima, bersyukur, dan murah hati.
Leader kemudian memaparkan bentuk latihan meditasi mindfulness, seperti meditasi
napas, meditasi jalan, meditasi deteksi dan sensasi tubuh, meditasi melepas hasrat dan
keinginan, meditasi SOBER, dan meditasi cinta kasih.
Fasilitator menekankan manfaat dari berlatih mindfulness. Berdasarkan berbagai
penelitian, berlatih mindfulness dapat mengakibatkan berbagai perubahan pada tubuh meliputi
sel, sistem saraf, sistem kelenjar, jantung dan peredaran darah:
a. Peningkatan produksi energi sel olehmitokondria
b. Aktivitas pada amigdalamenurun
c. Aktivitas pada prefrontal korteks dan insula meningkat
d. Sistem parasimpatis bekerja dan hormon ketenanganaktif
e. Tekanan darah dan detak jantungstabil
Perubahan tersebut yang kemudian mengakibatkan perubahan psikologis, yaitu hidup saat
ini dengan bahagia, tidak khawatir dengan masa depan dan tidak terbelenggu dengan
masalalu.
INSTRUKSI:
Instruksi Pembuka:
Anda dapat duduk dengan nyaman dengan punggung tegak, dan kedua telapak tangan
boleh ditelungkupkan di atas paha. Anda dapat berniat dalam hati untuk melakukan meditasi
napas.
Kemudian Anda dapat menutup kedua mata Anda secara perlahan. Lalu bernapaslah
dengan rileks. Hadirkan diri Anda dan pikiran Anda saat ini dan di sini seutuhnya. Kemudian
secara perlahan hiruplah napas Anda.
Instruksi Isi:
Anda dapat merasakan udara yang masuk, begitu juga udara yang keluar. Perhatian Anda
hanya tertuju pada napas Anda. Saat napas Anda masuk, Anda boleh mengatakan dengan hati
Anda, “napas masuk”. Kemudian saat napas keluar, Anda dapat mengatakan dengan hati
Anda, “napas keluar”. Rasakan sensasi apapun yang hadir saat Anda memperhatikan dan
merasakan napas Anda.
Jika ada pikiran-pikiran lain yang terlintas, cukup diperhatikan saja atau Anda boleh
berkata dalam hati, “Oh saya memikirkan hal itu”, lalu perhatian Anda kembali pada nafas
Anda.
Saat napas Anda masuk, Anda boleh mengatakan “napas masuk”. Saat napas Anda keluar,
Anda boleh mengatakan “napas keluar”. Perhatian secara penuh pada napas Anda. Rasakan
sensasi apapun yang hadir, tanpa penilaian. Kita bersama-sama melakukan meditasi napas ini
sampai beberapa detik ke depan.
Instruksi Penutup:
Sebentar lagi kita akan mengakhiri meditasi napas. Sambil Anda masih merasakan
keberadaan napas Anda, kini perlahan-lahan Anda dapat mengalihkan perhatian pada jari-jari
tangan Anda. Anda dapat menggerakkannya secara perlahan. Kemudian Anda dapat
mengalihkan perhatian pada mata Anda. Izinkanlah mata Anda perlahan-lahan untuk
membuka kembali dengan penuhkesadaran.
Mata Anda dapat rileks, lalu gosokkan kedua telapak tangan sehingga Anda dapat
merasakan sensasi hangat yang muncul. Letakkan kedua telapak tangan pada kedua mata
Anda. Lakukan sekali lagi.
Sekarang, telapak tangan Anda dapat memijat bahu sebelah kiri Anda dan telapak tangan
kiri Anda memijat bahu sebelah kanan Anda. Gerakkan badan dengan rileks ke samping kanan
dan samping kiri. Buat badan Anda senyaman dan serileks mungkin.
B. Gambaran Umum
Hadir sepenuhnya pada saat ini tidak hanya dilatih dengan meditasi napas yang dilakukan
dengan duduk, namun juga dengan meditasi gerak, yaitu lewat berjalan
C. Tujuan
1. Partisipan mengembangkan dirinya untuk hadir secara utuh pada saatini
2. Partisipan dapat mengembangkan keselarasan antara gerakan danperhatian
D. Kisi-Kisi Kegiatan
1. Pembukaan pertemuan dan sesi
2. Sharing latihan dirumah
3. Meditasi jalan
4. Diskusi meditasijalan
5. Penutupan sesi danpertemuan
E. Pelaksanaan Program
1. Pembukaan Pertemuan dan Sesi (waktu: 5’)
Pembicara:Leader
Pada pembukaan pertemuan, leader mengucapkan salam, memberikan senyuman,
memberikan apresiasi kepada partisipan yang telah hadir, dan menanyakan kabar partisipan.
Jika partisipan menjawab dengan kurang semangat, maka peneliti dapat mengulanginya.
Setelah partisipan terlihat sudah siap mengikuti program, leader mengajak seluruh partisipan,
co-leader, fasilitator, dan observer untuk berdoa terlebih dahulu demi kelancaran terapi,
kebersyukuran nikmat yang telah diperoleh, dan nikmat bertambahnya ilmu. Leader kemudian
menyampaikan outline terapi sesi tiga.
2. Sharing Latihan di Rumah (waktu: 10’)
Pembicara:Leader
Partisipan diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman hasil latihan meditasi di rumah.
Fasilitator dapat menanyakan kepada partisipan mengenai hal yang didapat dan dirasakan,
serta kendala ketika berlatih meditasi. Fasilitator juga dapat bertanya lebih lanjut mengenai
adanya perubahan yang terjadi pada partisipan, baik pada kehidupan pribadi maupun
pekerjaan setelah berlatih meditasi.
INSTRUKSI:
Instruksi Pembuka:
Anda dapat berdiri dengan tegak dan rileks. Anda dapat berniat dalam hati untuk
melakukan meditasi jalan.
Hadirkan diri Anda sepenuhnya dengan merasakan sensasi yang muncul ketika telapak
kaki Anda menyentuh lantai. Anda juga sadar sepenuhnya pada kondisi lingkungan di sekitar
Anda, suhunya, cahayanya, bunyinya, dan segala sensasi lain yang muncul.
Instruksi Isi:
Sekarang... dengan penuh kesadaran, Anda mengangkat kaki kanan perlahan-lahan dari
lantai, lalu memindahkannya ke depan, dan menempatkannya kembali di lantai. Sekarang,
secara sadar Anda mengangkat kaki kiri perlahan-lahan dari lantai, lalu memindahkannya ke
depan, dan menempatkannya kembali di lantai.
Berjalanlah dengan penuh kesadaran selangkah demi selangkah. Anda juga dapat
merasakan segala sensasi yang muncul, baik itu sensasi ketika kaki menyentuh lantai, suhu
lingkungan, cahaya, bunyi, dan sensasi yang lain. Meskipun berbagai sensasi itu muncul dan
dirasakan sepenuhnya oleh Anda, Anda tidak terganggu dan terus melangkah ke depan
menuju titik tujuan.
Instruksi Penutup:
Tetaplah berjalan dengan penuh kesadaran, mengalir hingga titik tujuan semula.
B. Gambaran Umum
Tubuh merupakan bagian fisik manusia yang dapat memunculkan sensasi atau rasa tertentu.
Menyadari setiap bagian tubuh merupakan latihan mengamati rasa tersebut
C. Tujuan
1. Partisipan mengembangkan dirinya untuk hadir secara utuh pada saatini
2. Partisipan dapat lebih menyadari sensasi yang terjadi pada tubuhnya
D. Kisi-Kisi Kegiatan
1. Pembukaan pertemuan dan sesi
2. Sharing latihan dirumah
3. Meditasi deteksi dan sensasi tubuh
4. Diskusi meditasideteksi dan sensasi tubuh
5. Penutupan sesi danpertemuan
E. Pelaksanaan Program
1. Pembukaan Pertemuan dan Sesi (waktu: 5’)
Pembicara:Leader
Pada pembukaan pertemuan, leader mengucapkan salam, memberikan senyuman,
memberikan apresiasi kepada partisipan yang telah hadir, dan menanyakan kabar partisipan.
Leader kemudian menyampaikan outline terapi sesi empat.
2. Sharing Latihan di Rumah (waktu: 10’)
Pembicara:Leader
Partisipan diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman hasil latihan meditasi di rumah.
Fasilitator dapat menanyakan kepada partisipan mengenai hal yang didapat dan dirasakan,
serta kendala ketika berlatih meditasi. Fasilitator juga dapat bertanya lebih lanjut mengenai
adanya perubahan yang terjadi pada partisipan, baik pada kehidupan pribadi maupun
pekerjaan setelah berlatih meditasi.
INSTRUKSI:
Instruksi Pembuka:
Anda dapat duduk dengan nyaman dengan punggung tegak, dan kedua telapak tangan
boleh ditelungkupkan di atas paha. Anda dapat berniat dalam hati untuk melakukan meditasi
deteksi dan sensasi tubuh.
Mari ambil waktu sejenak untuk hening. (Jeda). Untuk sejenak, rasakan tubuh Anda secara
keseluruhan, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki... Rasakan kulit yang melapisi
seluruh tubuh Anda....
Tutuplah mata perlahan-lahan dan sadarilah napas Anda... Rasakan bagaimana bagian
perut yang naik dan turun seiring dengan tarikan dan hembusan napas melalui hidung.
ApabilaAndamenyadari bahwa pikiran mulai melantur,tidak apa-apa... Amati saja pikiran apa
yang mengalihkan perhatian tersebut, lalu pelan-pelan arahkan kembali perhatian Anda
padanapas...
Instruksi Isi:
Sekarang arahkan perhatian pada seluruh bagian tubuh Anda, dimulai dari ujung rambut
hingga ujung kaki... Ibaratkan kesadaran Anda seperti mesin scan yang bergerak dari atas
hingga tubuh bagian bawah... Anda mungkin akan menemukan bagian tubuh yang terasa
kencang atau tegang... Cobalah merilekskan bagian tubuh tersebut, tetapi bila sulit, biarkan
rasa tersebut muncul dan menghilang. Hal ini tidak hanya berlaku pada rasa yang muncul di
tubuh, tetapi juga pada pikiran dan emosi yang Anda rasakan. Kini arahkan perhatian ke
tubuh, sadarilah juga setiap emosi atau pikiran yang muncul... Amati dan biarkanlah emosi
atau pikiran tersebut muncul danmenghilang...
Sekarang bawa kesadaran Anda pada kaki kiri yang bersentuhan dengan lantai... Rasakan
dan sadari jemari kaki kiri Anda... punggung kaki kiri hingga bagian tumit kaki kiri...
Kemudian rasakan sepanjang betis kiri, lutut, dan tulang kaki hingga persendian yang
menghubungkan betis dengan paha kiri. Arahkan kesadaran dan rasakan paha kiri Anda, naik
hingga paha bagian atas yang bersambung dengan tulang pinggul di sebelah kiri...
Sekarang bawa kesadaran Anda pada kaki kanan yang bersentuhan dengan lantai...
Rasakan dan sadari jemari kaki kanan Anda... punggung kaki kanan hingga bagian tumit kaki
kanan... Kemudian rasakan sepanjang betis kanan, lutut, dan tulang kaki hingga persendian
yang menghubungkan betis dengan paha kanan. Arahkan kesadaran dan rasakan paha kanan
Anda, naik hingga paha bagian atas yang bersambung dengan tulang pinggul di
sebelahkanan...
Pelan-pelan arahkan kesadaran menuju daerah pinggul... Sadari dan rasakan daerah
pinggul tersebut dan sekitarnya. Sadarilah setiap sensasi, setiap pikiran, atau emosi yang
muncul...
Sekarang arahkan kesadaran naik menuju area perut... Perut merupakan tempat organ
pencernaan dan pernapasan berada... Rasakan dan sadari jauh ke dalam bagian perut Anda.
Bila ada pikiran dan emosi yang muncul, biarlah mengalir apa adanya... Lalu arahkan
perhatian dan kesadaran ke bagian belakang tubuh di sepanjang tulang belakang... Mulailah
merasakan dan menyadari setiap rasa yang muncul mulai dari bawah, ke tengah, hingga naik
ke tulang punggung bagian atas... Biarkan semua ketegangan dan rasa kencang yang Anda
rasakan menjadirileks...
Sekarang arahkan kesadaran kembali ke bagian dada, tempat jantung dan paru-paru
berada. Rasakan setiap rasa yang muncul di tulang dada, tulang rusuk, dan daerah dada Anda."
Kemudian arahkan perhatian dan kesadaran dari dada menuju jemari tangan kiri... Rasakan
keberadaan jemari dan telapak tangan Anda... naik ke punggung tangan hingga sampai ke
pergelangan tangan kiri... Lanjutkan hingga sepanjang lengan kiri bawah, siku, dan lengan kiri
bagian atas... Rasakan semua rasa yang muncul...
Sekarang arahkan perhatian dan kesadaran Anda dari lengan kiri menuju ke jemari tangan
kanan... Rasakan keberadaan jemari dan telapak tangan naik ke punggung tangan hingga
sampai ke pergelangan tangan kanan... Lanjutkan hingga sepanjang lengan kanan bawah, siku,
dan lengan kanan bagian atas... Rasakan semua rasa yangmuncul...
Kemudian arahkan kesadaran menuju kedua bahu dan ketiak... Naik hingga ke leher dan
tenggorokan... Rasakan dan sadarilah setiap rasa di tubuh, pikiran, dan emosi yang muncul...
Sekarang arahkan kesadaran pada rahang, kemudian pelan-pelan arahkan kesadaran Anda
menuju gigi, lidah, mulut, dan bibir... Biarkan setiap rasa yang muncul apa adanya...
Rasakan pipi bagian dalam Anda... Saluran hidung yang mengarah jauh ke dalam kepala...
Daerah sekitar mata... Dan otot yang ada di sekitar mata... Rasakan dahi dan pelipis...
Sekarang arahkan kesadaran pada otak Anda, sebuah organ tempat bekerjanya pikiran,
emosi, dan mengendalikan perilaku Anda... Biarkan setiap rasa yang muncul apa adanya...
Sekarang perluas perhatian dan kesadaran ke seluruh tubuh mulai dari kepala hingga ujung
kaki dan jari tangan... Rasakan diri Anda terhubung pada tubuh mulai dari kepala, hingga
leher, bahu, lengan, tangan, dada, punggung, perut, pinggul, daerah sekitar pinggul, kaki, dan
telapak kaki... Rasakanlah setiap rasa di keseluruhan tubuh...
Apabila Anda menyadari pikiran mulai melantur dari apa yang diperhatikan, tidak apa-
apa... Amati saja pikiran yang mengalihkan perhatian, lalu perlahan arahkan kembali perhatian
pada napas... Sekarang tarik napas yang dalam melalui hidung... Bayangkan napas tersebut
mengalir
dari ujung kepala hingga ujung jemari kaki... Dan ketika Anda menghembuskan napas...
Bayangkanlah napas Anda yang telah berada di jemari kaki menghilang bersama dengan
segala rasa yang tadi dirasakan... Anda dapat mencoba kembali bila menginginkan.
Instruksi Penutup:
Rasakan dan sadari bahwa seluruh tubuh Anda merupakan satu kesatuan... Dengan
berbagai rasa fisik, pikiran, dan emosi yang menyertainya... Sadarilah sepenuhnya, bahwa
Anda hadir di sini dan saat ini... Anda dapat merasakan seluruh tubuh mengembang saat Anda
menarik napas dan merasakan sekujur tubuh turun serta berkontraksi saat Anda
menghembuskan napas... Sekali lagi, rasakan dan sadarilah sekujur tubuh Anda merupakan
satukesatuan...
Sekarang Anda telah tiba pada penghujung latihan ini... Anda dapat mengucapkan syukur
kepada diri Anda karena telah meluangkan waktu untuk menyadari sepenuhnya kondisi "saat
ini dan di sini"...
Sekarang... perlahan-lahan alihkan perhatian pada napas Anda. Anda dapat menarik napas
dengan rileks dan nyaman dan menghembuskannya secara perlahan-lahan dengan penuh
kebersyukuran. Anda dapat melakukannya sekali lagi.
Sambil Anda masih merasakan keberadaan napas Anda, kini perlahan-lahan Anda dapat
mengalihkan perhatian pada jari-jari tangan Anda. Anda dapat menggerakkannya secara
perlahan. Kemudian Anda dapat mengalihkan perhatian pada mata Anda. Izinkanlah mata
Anda perlahan-lahan untuk membuka kembali dengan penuh kesadaran.
Mata Anda dapat rileks, lalu gosokkan kedua telapak tangan sehingga Anda dapat
merasakan sensasi hangat yang muncul. Letakkan kedua telapak tangan pada kedua mata
Anda. Lakukan sekali lagi.
Sekarang, telapak tangan Anda dapat memijat bahu sebelah kiri Anda dan telapak tangan
kiri Anda memijat bahu sebelah kanan Anda. Gerakkan badan dengan rileks ke samping kanan
dan samping kiri. Buat badan Anda senyaman dan serileks mungkin.
SESI 5
MEDITASI MELEPAS KEINGINAN
(WAKTU 50 MENIT)
B. Gambaran Umum
Keinginan (wanting) selalu ada pada setiap kehidupan manusia. Keinginan berasal dari
ketidakpuasan yang dialami pada hidup manusia, baik itu ketidakpuasan pada masa lalu, saat ini,
dan kehidupan yang akan datang
C. Tujuan
1. Partisipan mengembangkan dirinya untuk hadir secara utuh pada saatini
2. Partisipan dapat lebih menerima semua yang terjadi pada kehidupannya
D. Kisi-Kisi Kegiatan
1. Pembukaan pertemuan dan sesi
2. Sharing latihan dirumah
3. Meditasi melepas keinginan (wanting)
4. Diskusi meditasimelepas keinginan (wanting)
5. Penutupan sesi danpertemuan
E. Pelaksanaan Program
1. Pembukaan Pertemuan dan Sesi (waktu: 5’)
Pembicara:Leader
Pada pembukaan pertemuan, leader mengucapkan salam, memberikan senyuman,
memberikan apresiasi kepada partisipan yang telah hadir, dan menanyakan kabar partisipan.
Jika partisipan menjawab dengan kurang semangat, maka peneliti dapat mengulanginya.
Setelah partisipan terlihat sudah siap mengikuti program, leader mengajak seluruh partisipan,
co-leader, fasilitator, dan observer untuk berdoa terlebih dahulu demi kelancaran terapi,
kebersyukuran nikmat yang telah diperoleh, dan nikmat bertambahnya ilmu. Leader kemudian
menyampaikan outline terapi sesi lima.
B. Gambaran Umum
Terdapat berbagai situasi yang tidak terduga yang akan dihadapi perawat. Pada situasi tersebut
perawat perlu menampilkan respon yang positif. Cinta kasih adalah respon positif yang perlu
dikembangkan perawat
C. Tujuan
1. Partisipan mengembangkan dirinya untuk hadir secara utuh pada saatini
2. Partisipan dapat memilih relaksasi atau respon yang tepat pada suatu pengalaman tertentu
3. Partisipan dapt lebih bersyukur pada kehidupannya dan mengembangkan harapan kebaikan
dan cinta kasih
D. Kisi-Kisi Kegiatan
1. Pembukaan pertemuan dan sesi
2. Sharing latihan dirumah
3. Meditasi SOBER
4. Diskusi meditasiSOBER
5. Meditasi Cinta Kasih
6. Diskusi meditasiCinta Kasih
7. Penutupan sesi danpertemuan
E. Pelaksanaan Program
1. Pembukaan Pertemuan dan Sesi (waktu: 5’)
Pembicara:Leader
Pada pembukaan pertemuan, leader mengucapkan salam, memberikan senyuman,
memberikan apresiasi kepada partisipan yang telah hadir, dan menanyakan kabar partisipan.
Jika partisipan menjawab dengan kurang semangat, maka peneliti dapat mengulanginya.
Leader kemudian menyampaikan outline terapi sesi enam.
B. Gambaran Umum
Pada saat kapanpun, di manapun dan aktivitas apapun yang sedang dilakukan, di situlah diri
seseorang. Ia dapat menghadirkan dirinya baik, secara fisik, maupun psikis dengan penuh
kesadaran. Pada akhirnya hidup yang dijalani seluruhnya dalam kesadaran, saat ini, di sini. Pada
sesi ini, partisipan mereviu materi yang sudah dipelajari dan mengembangkan hidup yang
berkesadaran pada aktivitas yang dijalani sehari-hari
C. Tujuan
1. Partisipan mengembangkan dirinya untuk hadir secara utuh pada saatini
2. Partisipan lebih memenuhi secara komprehensif materi dan latihan-latihan yang telah dijalani
3. Partisipasi dapat mengembangkan kesadaran penuh pada aktivitas sehari-hari
D. Kisi-Kisi Kegiatan
1. Pembukaan pertemuan dan sesi
2. Sharing latihan dirumah
3. Review Materi
4. Mindfulness pada aktivitas sehari-hari
5. Penutupan sesi danpertemuan
E. Pelaksanaan Program
1. Pembukaan Pertemuan dan Sesi (waktu: 5’)
Pembicara:Leader
Pada pembukaan pertemuan, leader mengucapkan salam, memberikan senyuman,
memberikan apresiasi kepada partisipan yang telah hadir, dan menanyakan kabar partisipan.
Jika partisipan menjawab dengan kurang semangat, maka peneliti dapat mengulanginya.
Setelah partisipan terlihat sudah siap mengikuti program, leader mengajak seluruh partisipan,
co-leader, fasilitator, dan observer untuk berdoa terlebih dahulu demi kelancaran terapi,
kebersyukuran nikmat yang telah diperoleh, dan nikmat bertambahnya ilmu. Leader kemudian
menyampaikan outline terapi sesi tujuh.
B. Gambaran Umum
Pada sesi terakhir ini, partisipan mengisi post-test dan memberikan evaluasi serta
umpan balik terhadap terapi dan pemateri mereviu.
C. Tujuan
1. Partisipan mengembangkan dirinya untuk hadir secara utuh pada saatini
2. Leader mendapatkan data kualitatif mengenai evaluasi program dan perasaan
partisipan sebelum dan sesudah pelaksanaan terapi
3. Leader mendapatkan data kuantitatif keterampilan mindfulness dan skala depresi
subjektif partisipan setelah pelaksanaan terapi
D. Kisi-Kisi Kegiatan
1. Pembukaan sesi
2. Post-test
3. Evaluasi
4. Penutupan
E. Pelaksanaan Program
1. Pembukaan Pertemuan dan Sesi (waktu: 5’)
Pembicara:Leader
Pada pembukaan pertemuan, leader mengucapkan salam, memberikan senyuman,
memberikan apresiasi kepada partisipan yang telah hadir,Leader kemudian
menyampaikan outline terapi sesi delapan.
3. Evaluasi(waktu: 25’)
Pembicara: Co-Leader dan Fasilitator
Partisipan diminta untuk memberikan evaluasi terhadap terapi. Fasilitator
membagikan lembar evaluasi yang terdiri dari tiga pertanyaan, yaitu:
a. Seberapa penting terapi Mindfulness bagi kehidupan Anda? (skala 1-10)
b. Apa yang dirasakan/ didapatkan dari terapi?
c. Sejak mengikuti program mindfulness hingga saat ini, apa yang Anda rasakan
pada kehidupan Anda secara umum dan pada kehidupan pekerjaan Anda?
Setelah mengisi, beberapa partisipan dapat bercerita tentang apa yang telah
ditulisnya di lembar evaluasi.
Bazarko, D., Cate, R. A., Azocar, F., & Kreitzer, M. J. (2013). The impact of an innovative
mindfulness-based stress reduction program on the health and well-being of nurses
employed in a corporate setting. Journal of Workplace Behavioral Health, 28(2), 107-
133, doi:10.1080/15555240.2013.779518.
Bowen, S, Chawla, N, & Marlat, G. W. (2011). Mindfulness based relapse prevention for
addictive behaviors: A clinician’s guide. New York: The Guilford Press
Chen, Y., Yang, X., Wang, L., & Zhang, X. (2013). A randomized controlled trial of the
effects of brief mindfulness meditation on anxiety symtoms and systolic blood
pressure in Chinese nursing students. Nurse Education Today, 33, 1166-1172, doi:
10.1016/j.nedt.2012.11.014.
Davis, D., & Hayes, J. A. (2011). What are the benefit of mindfulness? A practice review
of psychotherapy-related research. American Psychological Association, 48(2), 198-
208, doi: 10.1037/a0022062.
Didonna, F. (Ed.). (2009). Clinical handbook of mindfulness. New York: Springer Science
& Business Media.
Fortney, L., Luchterhand, C., Zakletskaia, L., Zgierska, A., & Rakel, D. (2013).
Abbreviated mindfulness intervention for job satisfaction, quality of life, and
compassion in primary care clinicians: A pilot study. Annals of Family Medicine,
11(5), 412-420. doi: 10.1370/afm.1511.
Grossman, P., & Van Dam, N. T. (2011). Mindfulness, by any other name...: Trials and
tribulations of sati in western psychology and science. Contemporary Buddhism, 12(1),
219- 239, doi: 10.1080/14639947.2011.5648 41.
Haryanti, Aini, F., & Purwaningsih, P. (2013). Hubungan antara beban kerja dengan stres
kerja perawat di instalasi gawat darurat RSUD kabupaten Semarang. Jurnal
Manajemen Keperawatan, 1(1), 48-56.
Mace, C. (2008). Mindfulness and mental health: Therapy, theory, and science. New York:
Routledge.
Shapiro, S. L., Astin, J. A., Bishop, S. R., & Cordova, M. (2005). Mindfulness-based stress
reduction for health care professional: Result from a randomized trial. International
Journal of Stress Management, 12(2), 164-176, doi: 10.1037/1072-5245.12.2.164.
Shapiro, S. L., & Carlson, L. E. (2010). The art and science of mindfulness: Integrating
mindfulness into psychology and the helping professions. Washington DC: American
Psychological Association.