Oke, kita kenalan dulu.. katanya tak kenal maka tak sayang.
Saya Wisnu Andrianto, saya adalah Founder Muslim Entrepreneur University
( MEU ) Sebuah komunitas belajar bisnis bagi pemula,
Alhamdulillah atas izin Allah Saat ini jumlah member Facebook MEU 40.000+
.. dan juga Saya diberi amanah menulis beberapa buku yang kebetulan Best
Seller. Pertemuan kita malam hari ini insyaAllah bukan kebetulan semata, ada
skenario Allah dibaliknya.
Semoga anda mendapat manfaat ya dari pertemuan di Kulwa ini.. Sebelum kita
mulai, kita berdoa dulu ya, agar diberi kemudahan dan pemahaman dalam
membaca dan memahami materi..
Berdoa dimulai...
Selesai...
Langsung saja ya kita mulai materinya..
Jadi begini, hampir tiap hari saya menerima pesan siaran/broadcast yang masuk
ke dalam Whatsapp saya, isinya hampir sama semua yaitu JUALAN.
Hmm.. Kira–kira ada yang mengalami hal yang sama dengan saya?
Satu atau dua kali sih saya masih oke–oke saja, tapi jika setiap hari saya rasanya
kok risih ya.
Lantas saya berpikir, kalau saya saja merasa risih di berondong pesan jualan
setiap hari, maka kemungkinan besar orang lain yang mengalami hal yang sama
akan risih juga..
Kalau sudah risih, jangan kan dibeli jualannya, dibaca pesannya saja sudah malas.
Kalau sudah begitu maka akan sulit terjual tuh produk.
Benar kan?
Tapi gimana ya mas.. kita kan harus iklan biar jualan kita ada yang beli?
Benar, tapi harus tau dong Prinsip jualan yang bikin Laris di Whatsapp, tidak
hanya sekedar sebar iklan sembarangan..
Nah jualan di Whatsapp, gak bisa ngasal seperti ini, karena kebanyakan orang
sangat menghindari namanya iklan. Ingat prinsip “ orang tidak suka dijualin,
mereka sukanya membeli. “
Kalau nekat juga dilakukan, siap–siap kena kick atau kena blokir hehehe.
Jualan di Whatsapp terutama orang yang belum kenal Anda, ada cara dan
teniknya.
Ini penting, karena semakin banyak jumlah kontak yang Anda punya, semakin
besar peluang closing yang Anda miliki nantinya.
Tapi syaratnya adalah SALING SAVE no kontak ya, antara Anda dan orang lain.
Jualan ke 100 kontak database akan sangat berbeda hasilnya dengan jualan ke
10.000 kontak database Anda.
Ingat prinsip kang Dewa Eka Prayoga, sharing-sharing dulu, selling kemudian.
Misal kita menjual produk herbal, maka kita bisa sharing seputar gaya hidup sehat
alami.
Jika kita jual produk edukasi bisnis, maka kita bisa sharing seputar bisnis.
Intinya, sesuaikan dengan produk Anda ya. Jika sudah kuat interaksinya, barulah
dijualin.
Saya mau saja sih jelaskan di sini, tapi bakalan puanjang banget. Saran saya,
mending ikut Kelas WhatsApp Secret Mastery yang sebentar lagi launching.
Hehehe.
Hasilnya akan berkali – kali lipat jika Anda tidak jualan sendirian. Jualanlah
bersama tim Anda. Akan sangat berbeda hasil nya.
Jika Anda punya 100 orang tim penjualan, dan masing–masing tim Anda punya
1000 database kontak Whatsapp. Sama artinya Anda mempunyai 100.000 kontak
secara tidak langsung.
Semakin banyak tim penjualan Anda, closing Anda juga semakin besar.
Nah, sudah ada bayangan kan sekarang, bagaimana prinsip jualan laris di
Whatsapp.