Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 15 Feb 2021-1
Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 15 Feb 2021-1
Subdit Imunisasi
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan
Ditjen P2P – Kementerian Kesehatan
03 KERJA SAMA
04 MANAJEMEN LIMBAH
Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan yang memiliki
kompetensi, dibuktikan dengan kepemilikan Surat Tanda Registrasi (STR)
Ketentuan Waktu
1 Menggunakan ruang/tempat yang cukup luas dengan sirkulasi udara yang baik
3 Tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir/ hand sanitizer
4 Atur meja pelayanan antar petugas agar menjaga jarak aman minimal 1-2 meter
Ketentuan Ruang/Tempat Pelayanan
Sediakan tempat duduk bagi sasaran untuk menunggu sebelum dan 30 menit
6 sesudah vaksinasi dengan jarak aman antar tempat duduk minimal 1-2 meter.
Catatan :
Pengaturan ruang/tempat
pelayanan vaksinasi dapat
disesuaikan dengan situasi
di fasilitas pelayanan
kesehatan masing-masing
dengan menerapkan
prinsip PPI dan menjaga
jarak aman 1 – 2 meter.
ALUR PELAYANAN VAKSINASI COVID-19
Sasaran
vaksinasi
COVID-19
P Care
datang
Pastikan user
Pilih Menu ini “Petugas Registrasi”
1. Melakukan pendaftaran sasaran apabila yang bersangkutan belum memiliki nomor tiket,
data yang bersangkutan tidak ditemukan dalam PCare Vaksinasi dan belum pernah
dilakukan proses pencatatan registrasi/skrining/vaksinasi di PCare Vaksinasi sebelumnya.
Verifikasi sasaran calon penerima vaksinasi sesuai dengan kriteria dan tahapan yang
telah ditentukan berdasarkan data NIK dan dokumen terkait berupa KTP, Kartu Keluarga,
surat keterangan bekerja dan/atau dokumen lainnya.
2. Petugas juga dapat melakukan perubahan data sasaran bila dibutuhkan.
3. Petugas Meja Verifikasi Data Sasaran melakukan pencetakan Formulir Pernyataan
Pendaftaran Sasaran Vaksinasi COVID-19 atau Formulir Pernyataan Perubahan Data
Sasaran Vaksinasi COVID-19 luaran aplikasi PCare Vaksinasi yang kemudian
ditandatangani oleh sasaran dan petugas Meja Verifikasi Data Sasaran.
4. Sasaran akan mendapatkan tiket setelah pencetakan dan penandatangan Formulir
Pernyataan Pendaftaran Sasaran Vaksinasi COVID-19 atau Formulir Pernyataan
Perubahan Data Sasaran Vaksinasi COVID-19.
5. Sasaran diminta kembali ke Meja 1. Formulir yang telah ditandatangani diberikan ke
sasaran untuk ditunjukkan ke petugas Meja 1. Formulir disimpan oleh petugas Meja 1.
Selanjutnya, setelah diverifikasi kembali oleh petugas Meja 1, sasaran dapat melanjutkan
ke Meja selanjutnya.
Petugas kesehatan
melakukan anamnesa
untuk melihat kondisi
kesehatan dan
mengidentifikasi kondisi
penyerta (komorbid)
serta melakukan
pemeriksaan fisik
sederhana
Pemeriksaan meliputi
suhu tubuh dan tekanan
darah
Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah ada kontak dengan orang yang sedang dalam Jika Ya lihat pertanyaan nomor 2 (dua)
pemeriksaan/terkonfirmasi/sedang dalam perawatan karena
penyakit COVID-19 dalam waktu 14 hari terakhir?
2. Jika pertanyaan nomor 1 (satu) Ya, apakah mengalami gejala Jika Ya: vaksinasi ditunda sampai 14 hari setelah
demam batuk/pilek/sesak napas dalam 7 hari terakhir? gejala muncul
Jika Ya: Vaksinasi ditunda sampai tiga (3) bulan
3. Apakah Anda pernah terkonfirmasi menderita COVID-19?
sejak dinyatakan sembuh
4. Apakah Anda sedang hamil? Jika sedang hamil vaksinasi ditunda
sampai melahirkan
5. Apakah anda sedang menyusui? Ibu menyusui boleh divaksinasi
6. Pertanyaan untuk vaksinasi ke-1 Jika Ya: vaksinasi diberikan di Rumah Sakit
Apakah Anda memiliki riwayat alergi berat seperti sesak napas,
bengkak dan urtikaria seluruh badan atau reaksi berat lainnya karena
vaksin?
Pertanyaan untuk vaksinasi ke-2 Jika Ya: tidak diberikan lagi untuk vaksinasi
Apakah Anda memiliki riwayat alergi berat atau mengalami gejala ke-2
sesak napas, bengkak dan urtikaria seluruh badan setelah divaksinasi
COVID-19 sebelumnya?
7. Apakah Anda mengidap penyakit kronik (seperti penyakit paru Jika Ya, maka vaksinasi ditunda jika sedang
obstruktif kronis dan asma, penyakit jantung, gangguan ginjal, dan dalam kondisi akut atau yang belum
penyakit hati/liver) yang sedang dalam kondisi akut atau yang belum terkendali
terkendali?
Apakah Anda dalam pengobatan TBC lebih dari dua minggu? Jika Ya: vaksinasi dapat diberikan
8. Apakah Anda menyandang dan sedang mendapat pengobatan Jika Ya: vaksinasi dapat diberikan jika ada
penyakit kanker? surat rekomendasi dari dokter yang
merawat
9. Apakah Anda sedang mendapat pengobatan untuk gangguan pembekuan darah, Jika Ya: vaksinasi ditunda dan dirujuk
defisiensi imun dan penerima produk darah/transfusi?
10. Apakah Anda sedang mengidap penyakit autoimun sistemik? Jika Ya : vaksinasi ditunda dan dikonsultasikan
kepada Dokter yang merawat
11. Apakah Anda memiliki riwayat penyakit epilepsi? Jika Ya: vaksinasi dapat diberikan jika dalam
keadaan terkontrol
12. Apakah Anda penyandang penyakit Diabetes Melitus yang minum obat teratur? Jika Ya: vaksinasi dapat diberikan
13. Apakah Anda Orang dengan HIV yang minum obat teratur? Jika Ya: vaksinasi dapat diberikan
14. Apakah Anda mendapatkan vaksinasi lain selain vaksin Covid-19 kurang dari satu Jika Ya: vaksinasi ditunda sampai satu bulan
bulan terakhir? setelah vaksinasi sebelumnya
15. Pertanyaan tambahan bagi sasaran lansia (≥60 tahun)
Jika terdapat 3 atau lebih jawaban Ya maka
1. Apakah Anda mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga
vaksin tidak dapat diberikan
2. Apakah Anda sering merasa kelelahan?
3. Apakah Anda memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (hipertensi,
diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung
kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)?
4. Apakah Anda mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter?
5. Apakah Anda mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam
setahun terakhir?
Skrining di Meja 2 dengan PCare
Jumlah sasaran dan jam layanan per hari diatur oleh masing-masing fasilitas
2 pelayanan kesehatan dengan memperhatikan jadwal layanan kesehatan lainnya,
pengaturan ruang dan alur pelayanan serta tetap memperhatikan protokol kesehatan
dengan ketat.
Vaksin COVID-19 diberikan melalui suntikan
intramuskular di bagian lengan kiri atas.
Dosis dan cara pemberian harus sesuai
dengan yang direkomendasikan untuk setiap
jenis vaksin COVID-19.
Jadwal
pemberian
Sinovac bagi
Lansia: 0,28
Kajian ITAGI
Pemberian Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia
Langkah dan Prosedur Penyuntikan Vaksin COVID-19
Pengambilan vaksin dengan cara memasukkan jarum ke dalam vial vaksin dan
memastikan ujung jarum selalu berada di bawah permukaan larutan vaksin sehingga tidak
ada udara yang masuk ke dalam spuit
Tarik torak perlahan-lahan agar larutan vaksin masuk ke dalam spuit dan keluarkan udara
yang tersisa dengan cara mengetuk alat suntik dan mendorong torak sampai pada skala
0.5 ml atau sesuai dosis yg direkomendasikan, kemudian cabut jarum dari vial.
Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan alkohol swab dan tunggu hingga
kering
Langkah dan Prosedur Penyuntikan Vaksin COVID-19
Hasil observasi diinput ke dalam PCare Vaksinasi dengan memilih status “Tanpa Keluhan” bagi sasaran yang tidak
mengalami reaksi/keluhan selama observasi dan memilih status “Ada Keluhan” bagi sasaran yang selama observasi
mengalami reaksi/keluhan.
Bila status sasaran “Ada Keluhan” maka:
• Lakukan input data pada Pcare Vaksinasi dengan memilih memilih reaksi/keluhan/gejala sesuai dengan yang dialami
oleh sasaran.
• Tanda-tanda syok anafilaktik (sesak nafas/berdebar/dada tidak nyaman/nyeri ulu hati/padangan kabur, mual/muntah, penurunan kesadaran)
• Demam
• Peningkatan tekanan darah (≥140/90)
• Urtikaria (kemerahan/ruam/gatal tersebar)
• Lethargia (lemas, mengantuk)
• Kemerahan, gatal di sekitar lokasi suntikan
• Bengkak, nyeri, pegal di lokasi suntikan
• Batuk/pilek, sakit kepala, pusing
• Gangguan kecemasan, syncope
• Lain-lain: (dapat diisi oleh petugas)
• Lakukan input data tindak lanjut yaitu “Dapat ditangani” atau “Dirujuk” sesuai dengan kondisi yang terjadi pada
sasaran.
• Reaksi/keluhan/gejala (KIPI) yang dialami selama observasi kemudian ditindaklanjuti dengan pencatatan dan
pelaporan KIPI melalui website keamanan vaksin
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian
Pastikan petugas kesehatan dalam kondisi sehat (tidak demam, batuk, pilek, dan
lain-lain)
Langkah-langkah
Pengelolaan Limbah
Medis Kegiatan
Vaksinasi COVID-19
Pengelolaan Limbah
Medis dengan
Metode Penguburan
Manajemen Limbah
• Menyiapkan kantong plastik kuning, safety box dan tempat sampah tertutup.
• Melapisi tempat sampah dengan plastik kuning atau plastik lain dengan label/logo limbah
medis/infeksius.
• Masukkan spuit dan jarum ke safety box. Bila safety box telah terisi ¾ (tiga per empat)
penuh segera diganti.
• Masukkan limbah berupa botol/ampul/vial vaksin yang telah kosong, alkohol swab,
masker, sarung tangan, APD lainnya ke dalam plastik kuning atau plastik lain dengan
label/logo limbah medis infeksius. Bila kantong plastik kuning sudah ¾ penuh segera
diikat dan diganti dengan yang baru.
• Cairan sisa vaksin dikeluarkan dari dalam botol/ampul/vial, kemudian cairan vaksin
tersebut didesinfeksi terlebih dahulu dalam killing tank (tangki desinfeksi) untuk
membunuh mikroorganisme yang terlibat dalam produksi. Limbah yang telah didesinfeksi
dikirim atau dialirkan ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) sesuai ketentuan yang
berlaku.
Manajemen Limbah
• Menempatkan limbah medis/infeksius yang ada di Fasyankes dan seluruh pos pelayanan
vaksinasi di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3 yang dilengkapi dengan
lemari pendingin (suhu < O°C) bila menyimpan lebih dari 48 jam.
• Pengangkutan limbah medis/infeksius ke TPSLB3 dilakukan secara hati-hati sehingga tidak
terjadi tumpahan atau ceceran.
• Pengolahan limbah medis vaksinasi COVID-19 dilakukan dengan beberapa alternatif,
yaitu:
• Mengolah limbah medis vaksinasi bekerja sama dengan perusahaan pengolah berizin.
• Mengolah limbah medis dapat juga menggunakan insinerator, atau autoclave atau
microwave yang dilengkapi pencacah. Abu insinerator, atau residu autoclave atau
microwave dapat dikelola dengan enkapsulasi/inertisasi (solidifikasi), kemudian
disimpan di lokasi yang telah disepakati dengan DLH/pihak berwenang setempat.
• Untuk daerah yang tidak terjangkau perusahaan pengangkut dan pengolah limbah B3,
dapat dilakukan penguburan dengan konstruksi pada PermenLHK P.56/2015 (ukuran
minimal 1 meter kubik) dan berkoordinasi dengan DLH/ pihak berwenang setempat.
Penugasan