Anda di halaman 1dari 43

Alexander Agung Indigo Purnomo

Amadeus Abhirama Paramanindita


Andreas Seta R.D
Antonius Adevan Yuan Putra
Bagas Setiaji P. P
Benedicktus Hade Putra H.S
Benedict Clement Suwandi
Benedicto Rageelio Adiyatma Hutomo
Benedictus Raditya Pramoedya H
Bryan Anatole Richi Mihardja
Christopher Andrew Haryadi
Fridolin Satriya Indratma
Gabriel Rama Tantri Wibowo
Gavriel Toraya Dewanto
Jonathan Dewa Rohendy
Jonathan Edric Janssen
Jordan Purbonegoro
Josef Yoan Arvie Pratama
Joshua Alexander Christian Hutapea
Karolus Fedrico Clevero Satmoko
Krishna Linarta
Laurentius Andhika Pratama Putra
Mario Tarsisius Aderiswanda
Matteo Wiliam Aryanta
Michael Bonvilio Widiyarto
Michael Tora Pranatajaya
Nathaniel Christianto Kuniardi
Nicholas Adhitya Putra Bharata
Nicholas Kevin Darrel A.K
Nikolaus Lanang Asmoro
R. Alexander Bintang Putra Mahesa .R.
R.Nicholas Ayodya D.L
Samuel Aaron Geraldo G
Valent Wijaya
Daftar Pustaka & Ucapan Terimakasih
“Charge you water”
100x100 cm
Krayon di atas kertas
2020
Saya memilih barang seperti charger dan botol minum karena
kita saat bepergian harus selalu memiliki bekal minum, maka kita harus mengisi
ulang botol minum agar tidak kehausan. Karena charger kegunaannya adalah
mengisi ulang daya dan botol minum untuk wadah
Alexander Agung Indigo Purnomo
"Fragrant Knife"
Ukuran 29.7cm x 42cm
Kertas gambar A3
2020
Saya memilih pisau, talenan, dan parfum karena itu saya memilih secara spontan dan
semua itu berada di kamarku. Saya memilih pisau karena itu benda favorit dan saya lebih
memilih pisau yang sederhana, sedangkan talenannya saya memilih karena itu terlihat
keren karena saya sendiri yang mewarnainya dan itu terlihat colorfull, dan yang terakhir
saya memilih parfum karena saya terinspirasi dari teman saya. Dua objek itu memang
dasarnya adalah alat untuk memasak dan parfum itu adalah simbol dari wangi masakan
yang sudah matang.
2d
Amadeus Abhirama Paramanindita
“Paus Gembira”
1920 x 1080 px
Inkscape
2020
Awal karya ini sebenarnya dimulai dengan tidak sengaja. Saya sedang mencoba kombinasi warna
ungu dengan kuning, dan tiba” terpikir ide untuk membuat paus. Karena hasilnya bagus, maka
saya memutuskan untuk meneruskan dan membuat scenery yang bisa mengkomplementer paus
saya. Seiring berjalannya proses pembuatan karya ini, saya melihat bahwa paus saya agak mirip
dengan sebuah kartun paus dari Disney, yang saya lupa namanya. Karena saya ingat bahwa paus
itu selalu bernyanyi dan bersenang hati, maka muncullah ide nama karya ini, Paus Gembira.
Andreas Seta R.D
"Joglo"
31x31x20cm
Stick eskrim
2020
Saya memilih rumah Joglo karena saya memiliki kesenangan tersendiri ketika saya melihat
rumah Joglo. Bagi saya rumah Joglo itu adalah suatu karya dan membuat nya bagus di mata
saya, dan juga setiap rumah Joglo memiliki ciri khas nya tersendiri dan itu membuat rumah
Joglo istimewa bagi saya. Dan dengan itu saya membuat konsep karya saya menyerupai rumah
Joglo.
Antonius Adevan Yuan Putra
“Mobil Mainan”
23x8x10 cm
Media Kardus
2021
Kardus termasuk barang yang bisa digunakan kembali untuk keperluan lainnya, seperti tempat untuk
meletakkan atau menyimpan barang- barang. Selain itu, kardus juga bisa dibuat menjadi ragam karya
menarik untuk dipajang atau sekedar menjadi koleksi. Kardus biasanya digunakan kembali untuk
membuat karya-karya yang bagus, salah satu contohnya adalah mobil-mobilan. Mainan mobil-mobilan
biasanya sangat disukai anak-anak untuk menambah koleksi mainan mereka. Selain bisa dijadikan koleksi
pribadi, mobil-mobilan dari kardus juga bisa dijadikan karya yang menghasilkan uang. Membuat mobil-
mobilan dari kardus dapat mengasah kreativitas dan menjadi ruang menyalurkan hobi untuk
menghasilkan sesuatu yang unik dan mempunyai nilai kreativitas tinggi.
Bagas Setiaji P. P
“Tangan Terbuka”
18cm x 11 cm x 12 cm
Gypsum
2020
Saya memilih untuk membuat karya patung tersebut karena saya terinspirasi dari patung tangan
yang ada di Korea, yang dimana patung di Korea itu ditujukan untuk menjadi simbol perjuangan
dan semangat, jadi saya membuat karya patung ini untuk menjadi pengingat bagi saya untuk
selalu berjuang dan jangan patah semangat. Karya ini juga akan saya taruh dan pajang di depan
rumah untuk bisa dinikmati oleh anggota keluarga yang lain, tetangga maupun tamu yang sedang
berkunjung.
Benedicktus Hade Putra H.S
“Bepergian”
Ukuran 29.7cm x 42cm
Kertas gambar A3
2020
Karya yang saya gambar diatas merupakan perlengkapan saya sebelum saya melakukan
bepergian. Barang-barang tersebut merupakan barang favorit yang hampir tiap saya pergi selalu
dipakai/dibawa. Helm yang saya punya merupakan helm klasik agar terlihat retro saat
berkendara. Sepatu juga merupakan sepatu old-school, saya pakai agar terlihat retro. Satu lagi
benda yaitu parfum sebagai pengharum badan saat bepergian seharian.
Benedict Clement Suwandi
“Jempol”
15cm, 6cm, 11cm
Gypsum yang dicetak
2021
Saya memilih teknik casting dalam pembuatan karya ini karena
dengan mencetak karya tersebut menurut saya dapat mencetak secara persis arti yang dapat
diambil dari acungan ibu jari tersebut. Seringkali orang-orang mengapresiasi sesuatu dengan
mengacungkan ibu jari nya sebagai tanda bahwa hal tersebut bagus adanya, lalu acungan ibu jari
juga kadang berguna untuk menyemangati seseorang dengan apa yang telah dilakukan. Jadi
dengan membuat karya ini, mengingatkan saya untuk tetap membantu sesama diawali dengan
hal yang mudah seperti memberikan apresiasi, dan dukungan.
Benedicto Rageelio Adiyatma Hutomo
“Miniatur Tugu Jogja”
14x14x30cm
Kardus yang dibentuk
2020
Tugu merupakan salah satu objek pariwisata Yogya, dan sering dikenal dengan istilah “tugu pal putih” (pal juga
berarti tugu), karena warna cat yang digunakan sejak dulu adalah warna putih. Tugu pal ini berbentuk bulat
panjang dengan bola kecil dan ujung yang runcing di bagian atasnya. Dari kraton Yogyakarta kalau kita melihat ke
arah utara, maka kita akan menemukan bahwa Jalan Malioboro, Jalan Margo Utomo, tugu ini, dan Jalan A.M.
Sangadji akan membentuk satu garis lurus persis dengan arah ke puncak gunung Merapi, lalu Tugu jogja yang
sekarang diresmikan oleh Sri Sultan HB VII, tepatnya pada tanggal 3 Oktober 1889 dan dinamai Tugu Pal Putih.
Tugu Jogja (Monumen Tugu). Alasan saya memilih objek Tugu Jogja sebagai kerajinan, yaitu karena saya suka
dengan bentuk Tugu yang unik dan juga Tugu adalah lambang dari kota Yogyakarta yang paling saya sukai. Tugu
bagi saya juga memiliki bentuk yang tidak terlalu susah yang dapat mempermudah saya dan dapat saya kerjakan
dengan optimal dalam pembuatan karya Tugu Jogja tersebut. Dan saya memilih Tugu Jogja karena saya juga lebih
percaya diri untuk membuat miniatur Tugu Jogja ini.
Benedictus Raditya Pramoedya H
“Keberangkatan"
29.7 – 42 cm
Kertas gambar A3
2020
Karya diatas saya berjudulkan Keberangkatan, Itu
merupakan perlengkapan sebelum berangkat bepergian, Barang tersebut merupakan
barang yang saya “gunakan" sebelum bepergian, Pertama deodorant agar kita
tetap wangi dan tidak bau badan ketika bepergian, Selain itu ada parfum agar
wangi, dan juga ada gelas untuk menyegarkan pikiran sebelum bepergian.
Bryan Anatole Richi Mihardja
“Malam Yang Panjang”
29.7 x 40 cm
kertas A3
2020
Saat malam tiba, banyak orang yang beristirahat agar dapat beraktivitas di esok harinya. Namun,
ada pula beberapa orang yang harus kerja lembur atau begadang agar dapat menyelesaikan
pekerjaannya secepat mungkin. Agar tidak mengantuk atau kelaparan saat melakukan
pekerjaannya, biasanya orang akan membawa makanan ringan di dalam boks makanan dan
minuman di botol minum. Laptop yang belum menyala dan kertas di atas keyboard laptop tersebut
seakan-akan menunjukkan bahwa mereka ingin mulai mengerjakan pekerjaan mereka. Saat lampu-
lampu mulai padam, masih ada lampu yang bersinar kecil, lampu yang membantu mereka untuk
melakukan pekerjaan di malam yang panjang.
Christopher Andrew Haryadi
“Alam dan Hakikatnya”
29,7 x 40 cm
Akrilik di atas kertas
2020
Pada hakikatnya, manusia selalu diberkahi untuk melakukan sesuatu berdasarkan sifat dan
bakatnya. Bakat yang dimiliki manusia sebenar-benarnya sangat beragam. Salah satunya adalah
mampu melihat keindahan dan mendeskripsikannya ke dalam bentuk garis dan warna. Pilihan
bentuk dan sapuan warna lah yang membuat manusia satu dan lainnya berbeda. Timun, Jeruk,
dan Vas bunga menunjukan buah tangan alam yang selama ini seringkali kita lihat namun belum
mengerti hakikatnya. Dan selayaknya karya seni, lukisan ini juga tidak perlu repot2 dijelaskan
maksud dan tujuannya. Semata2 untuk mengenyangkan mata.
Fridolin Satriya Indratma
“Kaktus dan Kawannya”
29,7x42 cm
Cat air di atas kertas
2020
Karya ini memiliki konsep menggambar objek dua dimensi. Saya memiliki objek ini karena saya
merasa bahwa objek ini memiliki keindahan tersendiri seperti kaktus bagi orang biasa memang
terlihat biasa saja namun bagi ibu saya dan kakak saya, kasus ini memiliki nilai yang indah karena
terdapat cerita saat mencari kaktus ini, dan juga terdapat tanaman sansevieria disini tanaman ini
memiliki keindahan dalam bentuknya dimana unik karena tanaman ini biasanya tumbuh tinggi
namun yang ini bentuknya kecil sehingga dianggap spesial.
Gabriel Rama Tantri Wibowo
“Spongebob”
13cm x8cm x9 cm
Das Clay
2021
Karya terbuat dari Das Clay agar kuat dan tahan lama, kemudian diberikan bentuk dan
pewarnaan yang sesuai dengan karakter aslinya. Spongebob merupakan karakter kartun yang
sangat terkenal, Saya sendiri memilih karakter Spongebob ini karena terinspirasi dari filmnya.
Tokoh Spongebob memiliki karakter yang baik untuk ditiru karena kepolosan, kebaikan, dan sifat
positif lainnya. Karena saya sangat menyukai karakter ini, maka saya memberikan pewarnaan
yang bisa dibilang identik sesuai dengan tone warna asli dalam kartunnya.
Gavriel Toraya Dewanto
“Untuk Penampilan dan Kebutuhan”
29,7 cm x 42 cm
Pensil, Pensil warna diatas kertas
2020
Entah disadari ataupun tidak disadari, kita sebagai manusia pasti akan memperhatikan
penampilan diri kita sendiri. Disini saya membuat gambar tentang benda-benda yang dipakai
dalam berpenampilan. Saya mengambil benda kacamata, parfum, dan skincare atau skin food.
Benda-benda tersebut mungkin digunakan oleh sebagian orang, termasuk saya sendiri. Selain
untuk penampilan, benda-benda yang saya gambar juga memberikan manfaat seperti kacamata
yang membuat penglihatan semakin jelas, parfum untuk membuat tubuh menjadi wangi, dan
skincare untuk menjaga kulit. Benda-benda tersebut adalah benda yang selain bisa menambah
penampilan, tetapi juga mengandung manfaat.
Jonathan Dewa Rohendy
“IN YOUR AREA”
29,7 X 42cm
Pensil, Pensil warna di atas kertas
2020
Saya memilih benda-benda tersebut karena benda yang saya pilih adalah benda yang
berharga untuk saya yaitu ada parfum, box blackpink dan gelas. Daya memilih ketiga benda
itu karena berang itu sangat berhistory untuk saya karena ketiga nya saya gunakan saat
konser blackpink di Jakarta dan berbeda dengan gelas, gelas itu saya gunakan setelah
berjam-jam menonton konser artis korea kesukaan saya.
Jonathan Edric Janssen
“Lingkungan Plastik”
10cm x 10 cm
Botol
2021
Saya memiliki ide karya ini berdasarkan tema yang saya ikuti yaitu untuk peduli dengan
lingkungan. Makna dari pot bunga yang saya buat menggunakan botol bekas adalah
bahwa lingkungan ini sudah dipenuhi oleh limbah dan sampah-sampah yang sudah
sangat banyak jumlahnya. Saya pun menggunakan “sampah” ini untuk membuat pot yang
dapat memberi kehidupan baru pada tumbuhan yang saya tanam.
Jordan Purbonegoro
“Morning tea Preparation”
29,7x 42,0
watercolour
diatas watercolour paper
2020
Aku mendapat ide untuk lukisan ini adalah saat aku melihat
ibuku yang mengeteh di teras di pagi pagi kulihat wah sepertinya bagus sekali
objek objeknya dan aku lukis dan lukisan ini bagiku ada artinya yaitu lukisan
ini mengingatkan aku dengan ibuku yang suka mengeteh di pagi pagi hari.
Josef Yoan Arvie Pratama
“TUORCUSIS”
29,7x42 cm
Pensil warna diatas kertas
2020
Objek yang saya tentukan dan saya gambar adalah cangkir, tumbler, jeruk dan gunting,
makna Dari keempat objek tersebut adalah cangkir tersebut yang biasanya untuk saya
minum teh saat Pagi hari sebelum pembelajaran daring dimulai, tumbler tersebut adalah
tempat minum saya Saat haus dalam pertengahan kegiatan pembelajaran daring, jeruk
adalah salah satu buah Kesukaan saya,saya biasanya memakan sehabis makan siang,lalu
gunting tersebut adalah alat Saya untuk membuka makanan ringan untuk cemilan.
Joshua Alexander Christian Hutapea
“Jembatan Suramadu”
69 x 12 x 33
Stik Eskrim yang dirakit
2020
Membuat karya seni rupa 3 dimensi berupa jembatan Suramadu memiliki makna
tersendiri bagi diri saya , dimana pada karya ini menggambarkan sebagai “ Jembatan
Masa kecil “ saya yang pada saat itu selalu ingin melewati Jembatan Suramadu. Sehingga
untuk menggambarkan hal tersebut saya mereplika secara sederhana Jembatan
Suramadu tersebut dalam rangka mengenang masa lalu saya saat melewati jembatan
tersebut.
Karolus Fedrico Clevero Satmoko
“Tas Kachow”
23x6,5x17
Kardus yang dibentuk
2021
bekas.Tas merupakan suatu benda atau wadah tempat penyimpanan barang-barang yang dapat dibawa
bepergian.Tas tersebut juga bisa digunakan sebagai fashion maupun terapan atau kegunaannya.Tas ini juga
mengingatkan saya akan keadaan atau situasi yang normal/sebelum corona ketika saya bepergian bersama teman-
teman.Tas ini merupakan benda yang penting bagi saya, karena dengan adanya tas saya bisa menyimpan barang-
barangdan dapat dibawa bepergian kemana saja. Dan juga tas tersebut mengingatkan kepada saya akan suatu hal,
yaitu ketika saya bepergian sekolah.Tentu bagi pelajar, tas merupakan bagian terpenting juga untuk membawa
perlengkapan perlengkapan sekolah (seperti kotak pensil, buku-buku, dsb). Maka dari itu saya membuat karya yang
berbahan dasar dari kardus bekas yang tidak terpakai dan saya olah menjadi barang yang lebih berguna yaitu
Tas.Tas Kachow, Kachow tersebut dimaksudkan bahwa cover dari tas saya yang berdesain tokoh Disney yaitu
Lightning Mcqueen yang sering mengatakan kata “Kachow” pada filmnya.Maka dari itu saya memberikan nama
karya tersebut Tas Kachow. Lalu saya membuat karya tas tersebut karena menurut saya tas adalah benda yang
dapat diolah dengan simpel dan mudah dan juga karena mengingatkan saya akan masa-masa sebelum pandemi
Corona, yang masa dimana masih bisa bepergian dengan menggunakan tas.
Krishna Linarta
“Manis Dan Matematis”
29,7 X 42
kertas A3
2020

Jadi karya saya terinspirasi dari beberapa hal pertama hal yang membuat saya ingin
menggambar ketiga objek tersebut adalah secara sederhana saya hanya melihat apa yang
ada disekitar saya lalu saat melihat 2 dari 3 objek yang saya lihat karena botol sirup
relative terang
Laurentius Andhika Pratama Putra
“Mini Bulbasaur”
17cmx13cmx14cm
Tanah Liat Sintetis (Das Clay)
2020
Karya ini merupakan karya yang saya pilih karena selain merupakan salah satu karya
terbaik yang saya buat, juga karya ini memiliki arti. Bulbasaur merupakan karakter yang
ada di film pokemon. Karakter tersebut merupakan karakter yang lucu, tetapi dia sangat
setia pada pertemanan. Dia selalu ada di saat sahabatnya mengalami keusahan ataupun
kesenangan. Hal tersebut sama seperti yang saya alami atau sama seperti sifat saya yang
ketika berteman ataupun bersahabat akan selalu setia. Oleh karena itu saya memilih
karya ini.
Mario Tarsisius Aderiswanda
“Pesawat stik es krim”
5 cm x 10 cm x 20 cm”
Stik Es krim
2020
Saya memilih pesawat karena saya memiliki ketertarikan akan bentuk tubuh dan model
dari pesawat-pesawat pada umumnya yang memiliki keunikannya tersendiri. Seperti
keseimbangan antara 1 bagian dengan yang lain, bentuk pesawat yang cukup unik, dan
setiap bagian nya yang memiliki kegunaannya masing-masing. Seperti bentuknya yang
lancip di depan memiliki fungsi agar tidak menghalang bagian-bagian di belakangnya.
Oleh sebab itu saya memiliki ketertarikan tersendiri akan Bentuk dan Model Dari pesawat.
Matteo Wiliam Aryanta
“Yoi Mas Bro”
14,5x21cm
Pensil, Pulpen, Spidol di atas Sketch Book
2020
Karya ini berjudul “Yoi Mas Bro” karena terinspirasi dengan kata “Yoi” yang sering saya
gunakan untuk mewujudkan kata “Ya” atau “Oke” yang lebih gaul dan hitz. Untuk gambar
orangnya saya mengambil orang tersebut saat sedang scrolling melihat medsos
instagram saya, dan saya merasa bahwa pose yang dilakukan orang tersebut layak untuk
saya pelajari cara menggambarnya. Sehingga muncullah ide dimana seseorang sedang
tersenyum dan menunjuk ke arah pembaca dengan tulisan “Yoi”.
Michael Bonvilio Widiyarto
“Monas”
20x20x40 cm
Karton yang dibentuk
2020
Monas adalah singkatan dari Monumen Nasional. Monas adalah monumen peringatan yang didirikan untuk
mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintah kolonial
Hindia Belanda. Monumen ini mulai dibangun di bawah perintah Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1961 dan
mulai dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini memiliki ketinggian sekitar 132m (433 kaki) yang
diatasnya terdapat mahkota lidah api yang dilapisi lembaran emas seberat 35 kilogram yang melambangkan
semangat perjuangan rakyat Indonesia yang menyala. Monumen ini terletak di Lapangan Medan Merdeka, JakPus.
Alasan saya memilih objek tersebut yaitu karena menurut saya Monas itu memiliki bentuk yang simple/unik untuk
dijadikan sebuah karya kerajinan dan bentuknya yang tidak terlalu rumit sehingga bisa memudahkan saya dalam
proses pengerjaan pembuatan karya kerajinan nanti. Dan menurut saya Monas ini adalah bangunan yang menarik
karena merupakan bangunan yang iconic dan banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Michael Tora Pranatajaya
“Whale On Blue”
36 × 19 × 5 CM
Tanah liat sintetis
2020

Paus berwarna gelap dan bertubuh besar menjadi salah satu hewan mematikan yang
berada di bawah laut. Saya sebagai lelaki sangat tertarik dengan sosok paus
yang ganas ini karena menurut saya, kita memiliki sifat ganas sebagai laki laki.
Warna yang gelap membuat paus ini terlihat lebih ganas.
Nathaniel Christianto Kuniardi
“From difference to beautiful”
33 cm x 22 cm
Lukisan di kertas yang dibingkai dengan bingkai yang terbuat oleh kertas.
2021
Bingkai kertas yang dibuat dengan kertas bekas ditujukan sebagai wujud untuk menggunakan barang bekas/
recycle. Upaya karya recycle dilakukan agar sampah yang hanyalah menjadi kotoran bumi dapat dibuat menjadi
barang yang lebih berkelas. Jika didalami lagi, saya membuat karya ini karena setiap aspek memiliki arti yang
bermakna. Dimulai dari bingkai yang berwarna merah – orange yang melambangkan semangat & keberanian.
Lalu pada bingkai kertas terdapat gambar tangan seperti stop berwarna hitam yang terinspirasi dari kejadian
yang pernah terjadi di beberapa bulan lalu. Kejadian yang dimaksud adalah kejadian Black Lives Matter. Selain
itu, terdapat juga percikan warna warni yang mengartikan walaupun perbedaan warna namun akan tetap indah.
Secara keseluruhan, karya ini mengartikan bahwa kita sebagai manusia harus berani untuk mau berhenti
membedakan perbedaan baik suku, ras, dan agama karena perbedaan itu indah.
Nicholas Adhitya Putra Bharata
Pensil, Gelas, dan parfum
29.7 x 42
Kertas Gambar
2020
Konsep karya tersebut adalah perasaan saya waktu ingin berkarya berkarya, memiliki
inspirasi, dan percaya diri. Pensil sebagai simbol alat untuk memulai berkarya karena
karya biasanya diawali dengan sketsa dan sketsa biasanya digambarkan menggunakan
pensil Gelas sebagai simbol inspirasi karena biasanya saya jika mengerjakan sesuatu
biasanya ditemani segelas teh yang bisa menyegarkan pikiran dan memberi inspirasi.
Parfum sebagai simbol percaya diri karena biasanya setelah kita menjadi lebih percaya
diri setelah menggunakan parfum.
Nicholas Kevin Darrel A.K
Pakai Topimu
25 x 16 x 14 cm
Karton
2021
Karya yang saya buat ini saya beri judul “ Pakai Topimu”, kenapa saya beri judul itu karena
saya terinspirasi ketika saya disuruh untuk pakai topimu. Kegunaan topi tersebut adalah
untuk menutupi bagian kepala dan juga bisa menjadi penghalang sinar matahari serta
digunakan untuk pelengkap atau penghias Bentuk topi sendiri seperti gayung namun
lebih besar, dan kegunaan yang berbeda. Dengan melihat karya ini saya merasa terbawa
ke masa lalu ketika saya kecil, saya sering menggunakan topi dan menurut saya topi
sangat nyaman digunakan.
Nikolaus Lanang Asmoro
“Wadah minum dan Lilin”
29,7x42 cm
Pensil dan pensil warna diatas kertas
2020
Karya ini saya beri judul “Wadah minum dan Pensil” dan saya bawakan di atas media 2 dimensi. Inspirasi
karya ini adalah ketika dulu masih melaksanakan pembelajaran luring di SMP, saya selalu membawa botol
minum orange tersebut ke sekolah sebagai wadah minuman saya. Ketika ingin berangkat sekolah saya
selalu memastikan bahwa botol minum orange tersebut sudah saya bawa dan letakkan di samping kantong
untuk menaruh minum di tas sehingga di sekolah saya tidak akan kehausan. Pada objek kedua yaitu gelas
kaca, di rumah saya juga selalu menggunakan gelas kaca yang berada diantara botol minum dan lilin untuk
minum, saya selalu menggunakan kelas kaca tersebut ketika minum di rumah. Objek ketiga adalah lilin yang
saya gunakan ketika listrik di rumah mati, terkadang ketika hujan deras yang disertai angin badai yang
terjadi pada malam hari akan menyebabkan listrik di kampung saya mati sehingga saya menggunakan lilin
tersebut untuk menerangi kamar saya. Ketiga objek tersebut diletakan di atas papan kayu yang saya pajang
di tembok.
R. Alexander Bintang Putra Mahesa .R.
“Kenyamanan”
19x11 cm
Pensil dan pensil warna di atas kertas
2020

Jadi saya di sini menggambar Gelas, bungkus rokok, rokok, dan asbak saya mengambil
tema itu karena melambangkan bahwa secangkir gelas dan sepuntung rokok membuat
keadaan menjadi nyaman dan membuat suasana menjadi lebih asik sambil berkumpul
bersama-sama dan berbincang satu sama lain.
R.Nicholas Ayodya D.L
“Totebag Sumber Rejeki”
60cm x 23cm x 28
Karung tepung dan klip
2020
Saya memilih barang totebag karung tepung tersebut karena
terbuat dari bahan bekas yang sudah tidak terpakai di rumah saya dan barang
tersebut mungkin akan bertahan lama karena pondasinya yang cukup kuat, totebag
tersebut juga dapat dipakai untuk berbagai kebutuhan seperti membawa hal hal
yang tidak cukup untuk dimasukkan saku dll. Saya memakai nama sumber rejeki
karena hanya nama itu yang terlewat di kepala saya.
Samuel Aaron Geraldo G
“Gubug”
25x10x25cm
Stik es krim dan lem
2021
Saya memilih membuat karya seni gubug dari stick es
krim karena saya teringat dulu saya sering bermain bersama teman kecil saya di
tepi sawah dan kami sering beristirahat di suatu gubug kecil di sana saya juga
menggunakan bahan bekas dirumah saya yaitu stik es krim agar tidak membuang
atau menyia2kan suatu benda yang menurut saya bisa menjadi sebuah karya seni.
Valent Wijaya
“Being Healthy and Happy”
29,7 x 42 cm
Pensil warna dan Kertas Gambar
2020
Saat menggambar ini saya terinspirasi dari bola basket yang berada di ruangan saya. Saya
menggambar bola basket yang merupakan salah satu hobi saya dari dulu. Dan kebetulan saya
mempunyai bola basket yang menurut saya cocok untuk Digambar. Kemudian saya mendapat
inspirasi lainnya yaitu botol minum dan wadah makanan. Biasanya pemain basket akan
membawa botol minum saat bertanding supaya bisa minum saat istirahat atau setelah
bertanding. Saya juga melukis wadah makanan yang menurut saya cocok Digambar dengan
botol minum karena memiliki bentuk yang tepat untuk dijadikan sebuah lukisan.

Anda mungkin juga menyukai