Anda di halaman 1dari 13

Rekayasa Ide Telaah Kurikulum dan Buku Teks

UPAYA PENINGKATAN PENDIDIKAN


DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013

Disusun Oleh :

Nama : Wilda Luciana Hutapea


NIM : ( 7203144021 )

Dosen Pengampu :
Gartima Sitanggang, Dra., M.Si

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN-KELAS C


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
ddengan Rahmat dan Pernyertaan-Nya, saya masih bisa menyelesaikan tugas
Rekayasa Ide ini dengan baik yang mana untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah
Telaah Kurikulum dan Buku Teks. Terimakasih juga kami ucapkan kepada pihak –
pihak yang membantu saya dalam mengerjakan tugas, terutama kepada Dosen
Pengampu yaitu Gartima Sitanggang, Dra., M.Si.

Terlepas dari itu semua, Saya juga menyadari bahwa tugas Rekayasa Ide yang
saya kerjakan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi penyusunan
kalimat maupun pembahasan materinya yang jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, Saya sangat berharap kepada pembaca sekalian yang membaca
Tugas Rekayasa Ide ini dengan senang hati kami menerima dan membutuhkan kritik
dan saran serta ide – ide dari pembaca sekalian. Demikianlah kata pengantar dari
Saya, Jika ada kesalahan mohon dimaafkan. Sekian dan Terimakasih.

Medan, Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... II
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH................................................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................................................... 2
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................................................................. 2
D. METODE PENULISAN............................................................................................................................... 2
BAB II.................................................................................................................................................................... 3
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013.............................3
A. KURIKULUM DAN PENDIDIKAN.............................................................................................................. 3
B. PENGERTIAN PENERAPAN KURIKULUM............................................................................................... 4
C. FUNGSI DAN TUJUAN MANAJEMEN KURIKULUM................................................................................. 4
BAB III................................................................................................................................................................... 6
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DALAM PENERAPAN KURIKULUM
2013....................................................................................................................................................................... 6
A. OPTIMALISASI PENERAPAN PADA KURIKULUM 2013.......................................................................6
B. UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA............................................................7
C. HASIL TEMUAN........................................................................................................................................ 8
BAB IV PENUTUP............................................................................................................................................. 9
A. KESIMPULAN............................................................................................................................................. 9
B. SARAN........................................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................ 10

iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat.
Tanpa pendidikan, manusia tidak dapat berkembang dan menemukan kemampuannya
sendiri, maka dari pada itu perkembangan dan kemampuan tidak lepas dari
pendidikan. Pendidikan bukan saja dilakukan secara formal, tetapi dapat juga
dilakukan melalui pendidikan non formal maupun secara informal.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 Ayat (3)
menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional yag meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur undang-undang. Dan diperjelas
lagi dalam Undang-Undang Repuplik Indonesia Pasal 20 Ayat (1) Tahun 2003
menyebutkan bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Berhasil tidaknya suatu pendidikan, mampu tidaknya seorang peserta didik dan
pendidik dalam menyerap dan memberikan pengajaran, dan sukses tidaknya suatu
tujuan pendidikan itu dicapai tentu akan sangat berpulang kepada kurikulum. Bila
kurikulumnya didesain dengan teratur menurut sistem dan benar serta lengkap dengan
segala kebutuhan pengembangan dan pembelajaran peserta didik untuk
mempersiapkan diri menghadapi kehidupannya, tentu hasil pendidikan itupun akan
mampu mewujudkan harapan, tapi bila tidak, kegagalan demi kegalan akan terus
membayangi dunia pendidikan. Dalam menerapkan kurikulum 2013 yang masih
dikatakan baru, karena semua pihak pengajar atau pendidik harus pintar-pintar
melakukan pembaharuan baik itu dari skill pendidik itu sendiri maupun dari peserta
didiknya. Untuk memberikan hasil yang diinginkan dalam kurikulum 2013 setidaknya
ada upaya yang dilakukan oleh guru.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat di
rumuskan beberapa rumusan masalah tentang Upaya Peningkatan Pendidikan dalam
Penerapan Kurikulum 2013 yaitu sebGi berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Kurikulum 2013?
2. Bagaimana peran ataupun fungsi Kurikulum 2013 terhadap pendidikan?
3. Upaya apa yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di dalam
penerapan Kurikulum 2013?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini yaitu sebagai berikut :
1. Memahami arti dari Kurikulum 2013
2. Memahami peran dan fungsi Kurikulum 2013
3. Mengetahui upaya apa saja yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan
dalam penerapan kurikulum
4. Terpenuhinya salah satu tugas wajib mata kuliah Telaah Kurikum dan Buku
Teks
5. Menambah topik wawasan baru

D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode pustaka
yaitu mencari dan mengumpulkan data yang relevan dengan tema yang akan dibahas,
terutama yang terdapat dalam literlatur yang mempelajari tentang Kurikulum 2013.
Penulisan ini kembali dikaitkan dengan Penerapan Kurikulum di SMK Negeri 1
Berastagi sesuai dengan Mini Riset yang telah dibuat sebelumnya.

2
BAB II
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DALAM
PENERAPAN KURIKULUM 2013

A. Kurikulum dan Pendidikan

Hasbullah mengatakan di dalam bukunya berjudul Dasar-dasar Ilmu


Pendidikan, Pendidikan adalah usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai
dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan.(Hasbullah, 2008:1) Jadi bisa
disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan manusia untuk mendapatkan
dan mengembangkan nili-nilai dan potensi-potensi yang ada pada dirinya baik secara
jasmani maupun rohani dengan harapan agar bisa bersaing dengan masyarakat dan
kebudayaan secara global.

Sedangkan kurikulum menurut Hamalik, kurikulum adalah semua kegiatan dan


pengalaman yang menjadi tanggung jawab sekolah, baik yang dilaksanakan di
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. (Oemar Hamalik, 1995:15)

Perubahan kurikulum lama KTSP menjadi kurikulum 2013 sudah dilakukan


pemerintah sesuai dengan standardisasi dan profesionalisasi pendidikan, seperti di
tuangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP), yang telah di sempurnakan dalam peraturan pemerintah
No.32 Tahun 2013. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berbasis kompetensi dan
karakter yang mengedepankan tiga konsep mendasar yaitu:

Konsep yang pertama, kurikulum sebagai substansi. Kurikulum sebagai suatu


rencana kegiatan belajar bagi siswa-siswa di sekolah, atau sebagai perangkat tujuan
yang ingin dicapai.

Konsep yang kedua, kurikulum 2013 sebagai sistem, yaitu sistem kurikulum.
Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem sekolahan, sistem pendidikan,
bahkan sistem masyarakat.

Konsep yang ketiga, kurikulum 2013 sebagai bidang studi kurikulum. Ini
merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran.
Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang
kurikulum dan sistem kurikulum.

3
B. Pengertian Penerapan Kurikulum

Penerapan berasal dari kata terap yang dapat imbuhan dari pe-an yang artinya
proses, cara, pembuatan, menerapkan atau mempraktekkan.(KBBI, 2001:180)
Penerapan bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan
secara bersungguh-sungguh bedasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan
kegiatan. Oleh karena itu penerapan disini tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi
oleh objek berikutnya yaitu kurikulum sebagaimana sudah dijelaskan pada
sebelumnya.

Sedangkan kurikulum, Kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata
currir artinya pelari, kata curere artinya tempat berpacu. Jadi kurikulum diartikan jarak
yang ditempuh oleh seorang pelari pada saat itu. Pada dunia pendidikan kurikulum
diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik untuk
mencapai suatu gelar atau ijazah.

Maka, pengertian penerapan kurikulum adalah suatu rencana atau kegiatan


yang diterapkan dan dilaksanakan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pandidikan
yang diharapkan bisa menjadikan peserta didik yang cerdas baik itu secara ilmu,
keterampilan maupun akhlak yang baik, melalui setiap pelajaran dan pendidikan yang
ada di sekolah.

C. Fungsi dan Tujuan Manajemen Kurikulum

Fungsi dan Tujuan Manajemen Kurikulum Menurut G.R. Terry yang dikutip
dalam buku Rusman terdapat empat fungsi manajemen kurikulum, yaitu:
1) Perencanaan (Planning). Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan
tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur,
metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2)Pengorganisasian (Organizing). Nasution mengemukakan bahwa; Pengorganisasian
adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara
orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh
kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan
tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
3) Pelaksanaan (Actuating). Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan
(actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi
perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek
abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada
kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.

4
4) Pengawasan (Controlling) Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen
yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak
akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan.
Dalam perspektif persekolahan, agar tujuan pendidikan di sekolah dapat
tercapai secara efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki
peranan yang amat vital. Karena bagaimana pun sekolah merupakan suatu sistem yang
di dalamnya melibatkan berbagai komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu
dikelola secara baik dan tertib. Sekolah tanpa didukung proses manajemen yang baik,
boleh jadi hanya akan menghasilkan kesemrawutan lajunya organisasi, yang pada
gilirannya tujuan pendidikan pun tidak akan pernah tercapai secara semestinya.
Dengan demikian, setiap kegiatan pendidikan di sekolah harus memiliki perencanaan
yang jelas dan realisitis, pengorganisasian yang efektif dan efisien, pengerahan dan
pemotivasian seluruh personil sekolah untuk selalu dapat meningkatkan kualitas
kinerjanya, dan pengawasan secara berkelanjutan.

5
BAB III
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN
DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013
A. Optimalisasi Penerapan pada Kurikulum 2013

Dalam menerapkan kurikulum 2013 yang masih dikatakan baru, karena semua
pihak pengajar atau pendidik harus pintar-pintar melakukan pembaharuan baik itu dari
skill pendidik itu sendiri maupun dari peserta didiknya. Untuk memberikan hasil yang
diinginkan dalam kurikulum 2013 setidaknya ada upaya yang dilakukan oleh guru.
Upaya ini merupakan suatu usaha untuk menghasilkan kurikulum yang diterapkan
secara maksimal. Dalam upaya yang dilakukan dapat dikatagorikan menjadi dua yaitu
usaha yang ditujukan untuk peningkatan kualitas pendidikan dan untuk meningkatkan
kualitas peserta didik.
Adapun usaha yang di tujukan untuk mengoptimalisasikan pendidik adalah:
1) Meningkatkan mutu guru dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan khusus
tentang pendidikan, dengan harapan menciptakan guru yang berkulitas dan
profesional,
2) Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, guna tercapainya tujuan
pembelajaran yang maksimal,
3) Musyawarah setiap guru mata pelajaran, dengan tujuan musyawarah ini adalah
menyatukan pandangan guru terhadap konsep umum pendidikan dan fungsi sekolah
dalam pencapaian tujuan pendidikan, selain itu untuk menyatukan pendapat terhadap
metode-metode yang akan di gunakan dalam proses belajar mengajar serta pemecahan
segala permasalahan yang ada dalam pengajaran,
4) Kepala sekolah dan guru bisa menerapkan dan Membudayakan penerapan
kurikulum baru dalam meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah tersebut,
5) Memberikan sertifikasi bagi guru berprestasi dalam meningkatkan mutu pendidikan
di sekolahnya.

Dalam mengoptimalisasikan kurikulum 2013 ini tidak sepenuhnya berjalan


sesuai dengan harapan, ada kesulitan sebagian guru dalam mengoptimalisasikan
kurikulum baru ini misalnya keterbatasan fasilitas mengajar, keterlambatan
pengiriman buku tematik dari departemen pendidikan dan kebudayaan, dan kurangnya
pemahaman guru atas arah dan tujuan kurikulum itu sendiri.

6
B. Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia

Dalam persfektif makro banyak faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan,


diantaranya faktor kurikulum, kebijakan pendidikan, fasilitas pendidikan, aplikasi
teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam
kegiatan proses belajar mengajar, aplikasi metode, strategi dan pendekatan pendidikan
yang mutakhir dan modern, metode evaluasi pendidikan yang tepat, biaya pendidikan
yang memadai, manajement pendidikan yang dilaksanakan secara profesional,
sumberdaya manusia para pelaku pendidikan yang terlatih, berpengetahuan,
berpengalaman dan professional.
Peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang bersifat globalisasi. Mau
atau tidak, pendidikan harus maju agar tidak tertinggal dan terlindas oleh zaman.
peningkatan mutu pendidikan juga harus menjadi pertimbangan utama sebab kalau
tidak, masyarakat atau bangsa ini akan tertinggal dalam bidang apapun oleh bangsa
lain. Misalnya dalam bidang pembangunan, keberhasilan pembangunan suatu
masyarakat, dilihat dari indikator ekonomi,dan juga ditentukan pula oleh mutu sumber
daya manusianya, bukan ditentukan oleh kekayan sumber alam.
Berikut adalah indicator - indikator peningkatan mutu dalam pendidikan:
1) Dilihat dari profesionalitas guru.
a) Seorang guru harus menguasai materi pelajaran dan iptek.
b) Sosok guru juga harus mempunyai sikap dan perilaku yang dapat diteladani.
c) Guru memiliki kecintaan dan berkomitmen terhadap profesi.
d) Guru menjadi motivator agar peserta didik aktif belajar.
e) Guru menguasai berbagai strategi pembelajaran dan teknik penilaian. f) Guru
bersikap terbuka dalam menerima pembaruan dan wawasan.
2) Kurikulum.
a) Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
b) Pengembangan kurikulum mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
c) Program pembelajaran disusun secara sistematis dan komprehensif.
d) Program pembelajaran mendukung aspek spiritual, intelektual, sosial, emosional
dan kinestetik.
e) KBM dilakukan untuk mengembangkan potensi peserta didik

7
C. Hasil Temuan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti berkenaan tentang


implementasi manajemen kurikulum dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMK
NEGERI 1 Berastagi, terdapat beberapa hal yang ditemukan peneliti sebagai berikut:

1. Manajemen kurikulum SMK Negeri 1 Berastagi mempunyai konsep sebagai


penentu utama kegiatan sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Segala aktivitas siswa mengacu pada kurikulum yang ada. Berdasarkan hal
tersebut kurikulum harus tepat dirumuskan secara perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum tersebut.
2. Implementasi manajemen kurikulum SMK Negeri 1 Berastagi dilaksanakan
dengan: a. Perancangan kurikulum pendidikan SMK N 1 Berastagi sebelum
memasuki tahun ajaran baru. Proses perancangannya adalah dengan mengadakan
rapat koordinasi guru ketika masa liburan siswa sedang berlangsung. Kurikulum
tersebut mempunyai tujuan pencapaian visi misi sekolah dan pendidikan nasional
yang sesuai dengan UU no 20 tahun 2003.
b. Pengembangan proses kurikulum, SMK N 1 Berastagi yang didasar dengan
pemikiran yang menjadi acuan pengembangan kurikulum, antara lain: dasar
folosofis sekolah, dasar psikologis, dan dasar tujuan akademik.
3. Penyusunan jadwal yang dilakukan jauh hari sebelum masuk pada semester baru.
4. Pengawasan peserta didik yang dilakukan oleh waka kurikulum dan bekerjasama
dengan guru bimbingan konseling (BK) dan para wali kelas. Pelaksanaan
pengawasan peserta didik diawali dengan rekapitulassi absensi siswa yang
dilakukan oleh guru bimbingan konseling. Proses pengawasan tenaga pendidik
dilakukan dengan absensi harian. Absensi dilakukan sebanyak dua kali tiap
harinya, yaitu ketika jam masuk dan jam pulang. Tugas untuk merekapitulasi
absensi guru dilakukan oleh staff pengajaran bagian kurikulum.

8
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan

Untuk mewujudkan penerapan kurikulum 2013 secara optimal bukanlah hal


yang mudah, maka seyogyanya segala upaya yang berkaitan dengan tujuan untuk
memajukan kualitas atau mutu pendidikan tidak lepas dari peran guru, apabila guru-
gurunya berkualitas dan inovatif maka penerapan kurikulum 2013 ini dipastikan
berhasil, karena kurikulum 2013 ini menuntut seorang guru lebih kreatif dan cerdas
serta mampu menguasai lebih dari satu kemampuan yang dimilikinya.

Satu hal yang mendasar digantinya kurikulum tingkat satuan pendidikan


menjadi kurikulum 2013 ini dikarenakan tingkat satuan pendidikan telah gagal
menciptakan nilai-nilai karakter terhadap peserta didik seperti merosotnya prestasi
pendidikan, merosotnya nilai kejujuran di dalam pelaksanaan ujian akhir nasional,
Keamanan masyarakat sering terjadi beberapa tahun terakhir ini contoh yang paling
nyata tawuran antar sekolah, prilaku sadisme, serta gagal menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa yang bisa dilihat dari kurangnya rasa simpati, toleransi pada
sesamanya sendiri. Dan semua itu berpengaruh buruk terhadap pendidikan dan
perkembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidik perlu menyadari
bahwa belakangan ini dunia pendidikan telah dihadapkan pemandangan baru, yang
mana dunia pendidikan kita telah digrogoti dengan kekerasan, lemahnya percaya diri
peserta didik dalam menghadapi evaluasi nasional atau disebut Ujian Akhir Nasional,
pengaruh alat teknologi yang disalah gunakan dan kurangnya rasa hormat terhadap
orang tua dan guru.

B. Saran

1. Proses pembelajaran di sekolah yang berdasarkan Kurikulum 2013 dapat berjalan


dengan baik jika sekolah dapat memahami konsep pelaksanaannyadengan baik.
Untuk itu diperlukan pelatihan dan pendampingan tentang Kurikulum 2013 baik
dari pemerintah ataupun pihak sekolah.
2. Proses penilaian di sekolah yang berdasarkan Kurikulum 2013 dapat
dikatakansudah berjalan dengan cukup baik. Hal ini hendaknya menjadi motivasi
bagi sekolah untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan agar tujuan
pendidikandapat tercapai.
3. Peran guru dalam memilih media, metode, strategi dan model pembelajaran yang
bervariasi sangat diharapkan untuk membuat siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.papermakalah.com/2017/10/makalah-motivasi-belajar.html?m=1
https://core.ac.uk/download/pdf/235574203.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/300418-optimalisasi-penerapan-
kurikulum-2013-9933e3ce.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai