Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REPORT

Dosen Pengampu:
Dr. Tauada Silalahi, M. Pd

Disusun Oleh Kelompok 1:


Nama : Wilda Luciana Hutapea (7203144021)
Prodi : Pendidikan Administrasi Perkantoran - C
Semester : III

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN-KELAS C


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Ilmu Administrasi
ini yang berjudul “Critical Book Report”. Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ilmu Administrasi. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada: Pak Syaiful Sagala selaku
dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Administrasi
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga, dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1  LATAR BELKANG.........................................................................................................................4
1.2  TUJUAN..........................................................................................................................................4
1.3  RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
A. RINGKASAN BUKU I...................................................................................................................5
B.RINGKASAN BUKU II....................................................................................................................15
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU..........................................................................................21
KESIMPULAN.........................................................................................................................................22
BAB I PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELKANG


Metode Penelitian merupakan sebuah tahap awal  yang  harus dilakukan peneliti baik
dilakukan untuk keperluan menulisis skripsi dan tesis. Program melibatkan sejumlah komponen
yang bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai sebuah tujuan. Guru/dosen, objek yang
diteliti serta pokok permasalahan merupakan komponen yang selalu ada dalam sebuah Metode
Penelitian Tindakan Kelas.
  Dalam  pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas  seorang peneliti harus menentukan
permasalahan dan fokus penelitian. Permasalahan bisa ditemukan darihasil observasi lapangan
ataupun dari media massa Setelah peneliti menentukan focus permasalahan maka ia harus
menyusun sebuah kerangka pemikiran yang nantinya akan berfungsi dalam menyusun kerangkan
hipotesis. Serangkaian tahap yang harus dilewati dalam penelitian tindakan kelas akan membawa
sebuah hasil yang bisa berdamapak pada kinerja pendidik, sekolah/perguruan tinggi dan
pendidikan.

1.2  TUJUAN
Critical Book Report ini bertujuan :
1. Mengulas isi sebuah buku.
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan olehsetiap bab dari
sebuah buku.
4. Membandingkan isi buku pada keadaan nyata dan lingkungan sekitar.

1.3  RUMUSAN MASALAH


1.      Apakah isi sebuah buku cukup bermanfaat bagi mahasiswa sebagai salah satusumber
belajar?.
2.      Apakah metode yang digunakan pengarang sesuai dengan kondisi dan lingkunganyang
sedang kita hadapi?.
3.       Apakah isi buku sama dengan isi sebuah buku yang sejenis?

BAB II PEMBAHASAN
A. RINGKASAN BUKU I
IDENTITAS BUKU

Judul : Kesekretarisan Modern & Administrasi Perkantoran


Penulis : Dr. Durotul Yatimah, M.Pd
Penerbit : Cv Pustaka Setia
Tahun Terbit : 2009
Halaman : 346 Halaman

BAB I JABATAN SEKRETARIS

A. Arti Dan Peranan Sekretaris


Dengan bertambah luas dan kompleksnya tugas pimpinan dewasa ini, menunjukkan
kecendrungan dibutuhkannya seorang sekretaris yang cakap dan mampu melaksanakan
tugasnya, serta dapat diandalkan.
Menurut Prayudi Atmosudirdjo, istilah sekretaris sebenarnya adalah berasal dari istilah
asing yang di indonesiakan. Diantara beberapa hal, sekretaris adalah orang yang harus bisa
menyimpan rahasia, karena pekerjaan sekretaris sifatnya rahasia.
Berikut ini kutipan beberapa pengertian tentang sekretaris, antara lain yaitu sebagai
berikut:
Sekretaris pribadi atau privat secretary, secara pegawai yang bertugas memberikan
bantuan kepada pimpinan dalam bidang pekerjaan ketata usahaan (surat menyurat,
pendiktean, stenografi).
Sekretaris berfungsi sebagai manajer. Adalah seorang pimpinan yang membawahi suatu
satuan organisasi yang melakukan pekerjaan pelayanan dalam bidang ketata usahaan, yang
pada lazimnya disebut bagian secretariat atau secretariat jendral, selanjutnya dalam buku ini
yang disebut sekretaris ialah seorang pegawai yang bertugas membantu pimpinan kantor
dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan detail kepala atau pimpinannya.Jadi fungsi
sekretaris ialah sebagai pembantu seorang kepala atau pembantu seorang pimpinan.

B. Jenis-Jenis Jabatan Sekretaris


Calon sekretaris atau sekretaris, ada kalanya memiliki dasar pendidikan serta pengalaman
yang tidak sama antara satu dengan yang lain. Walupun demikian, adalah salah satu syarat
penting, bahwa sekretaris harus dapat memahami kedudukannya dalam suatu organisasi.
Atas dasar pengertian-pengertian tersebut di atas, maka dikenal berbagai jenis jabatan
sekretais berdasarkan :
1. Luas ruang lingkup tanggung jawab
a. Sekretaris organisasi
Yang dimaksud sekretaris organisasi adalah seorang yang memimpin suatu sekretarat
dari suatu perusahaan atau secretariat dari suatu instansi pemerintah tertentu.
b. Sekretariat pribadi
Seorang yang mengerjakan kegiatan perkantoran, untuk membantu seseorang tertentu,
dan bersifat pribadi.
2. Berdasarkan kemampuan dan pengalaman kerja
a. Sekretaris junior
Yaitu sekretais yang baru bekerja atau baru memulai karirnya sebagai sekretaris.
b. Sekretaris senior
Yaitu sekretaris yang sudah mempunyai kemampuan bekerja dengan baik, dapat bekeja
sendiri atau tanpa harus selalu dibimbing, dan mempunyai cukup pengalaman bekerja.
3. Berdasarkan spesialisasi/bidang khusus dalam pekerjaan
Adapun jenis jabatab sekretaris yang disamping memiliki keterampilan dan kemampuan
bekerjasebagai sekretaris, juga memiliki atau memahami pengetahuan khusus.

BAB II RUANG LINGKUP TUGAS SEKRETARIS

Seorang sekretaris yang berhasil guna dan berdaya guna, hendaknya sejak pagi atau sejak
datang di kantor sampai dengan waktu pulang, harus menunjukkan kepribadian yang selalu
menarik, tingkaah laku yang baik, pembagian waktu yang tepat, dapat mengatur semua
pekerjaan serta tempat kerjaannya secara efisien. Di samping itu, di harapkan sekretaris dapat
mengatur ruang kerja pimpinan dan ruang kerjanya sendiri, termasuk penyediaan alat-alat
kantor lainnya agar selalu dalam keadaan siap pakai atau siap untuk dipergunakan.

Seorang sekretaris dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, tidak dapat terhindar dari
tugas pengetikan. Sekretaris yang berhasil guna dan berdaya guna adalah sekretaris yang
dapat bekerja dengan cepat, cermat dan rapi. Sekretaris harus selalu siap sedia membantu dan
mengerti keinginan pimpinan, meringankan beban dalam memcahkan persoalan dan
mengambil keputusan tingkat awal bagi kepentingan pimpinan dalam memulai serta
menyelesaikan suatu pekerjaan.

Seorang sekretaris hendaknya selalu berusaha untuk mencari cara-cara yang baik guna
mengadakan hubungan kerjasama dengan pimpinan dalam batas-batas kedinasan, karena
sekretaris adalah sebagai penghubung, baik kedalam maupun ke luar organisasinya.
BAB III MENERIMA DAN MELAYANI TAMU SERTA BERTAMU

Tata cara penerimaan tamu dalam suatu organisasi, pada umumnya ada yang ditangani
langsung oleh tiap-tiap bagian dan ada pula yang ditangani secara tersendiri oleh seorang
penerima tamu/receptionist atau oleh unit khusus. Walaupun dalam perusahaan/instansi itu
ada penerima tamu khusus (receptionist) yang menerima semua tamu yang berkunjung pada
perusahaan/instansi tersebut secara terpusat, tetapi sebelum tamu menemui pimpinan, tamu
tersebut akan diterima lebih dahulu oleh sekretaris, karena kesan pertama bagi seorang tamu
adalah pelayanan pengurusan tamu, maka setiap tamu hendaknya diberi suatu pelayanan
service) yang sebaik-baiknya.
A. Syarat Penting Bagi Seorang Penerima Tamu
1. Sopan dan ramah tamah
2. Berkpribadian menarik
3. Bijaksana dan cerdas
4. Mempunyai pengetahuan tentang struktur organisasi yang bersangkutan serta hal-hal
pokok tentang kantor dimana ia bekerja.
B. Pelayanan Terhadap Tamu
Dengan memberikan pelayanan terhadap tamu, hendaknya diketahui dan dilaksanakan
hal-hal sebagai berikut :
1. Memberikan salam dalam menyapa tamu dengan ramah, sopan, dan menyatakan
keperluan tamu yang datang serta mempersilahkan mengisi kartu/ buku tamu .
2. Dalam pembicaraan dengan tamu, sebagai penerima tamu seharusnya dapat menjaga diri
dan mengerti tentang apa yang boleh dan tidak boleh dibicarakan.
3. Mengarahkan para tamu, member informasi yang dibutuhkannya dan membantu
pimpinan dalam membuat perjanjian dengan tamu.
4. Apabila pimpinan tidak dapat menerima tamu, berikan penjelasan dengan baik dan
jangan sampai menyinggung perasaan tamu.
5. Usahakan agar tamu merasa senang (comfortable) apabila tamu terpaksa harus
menunggu, dan sediakan bahan bacaan (Koran, majalah, dll) Di ruang tamu.
C. Macam-Macam Tamu
Tamu dapat dibedakan menjadi :
1. Tamu dengan perjanjian terlebih dahulu. Apabila telah diketahui bahwa pimpinan
sudah siap menerima tamunya, maka sekretaris segera mempersilahkan tamu untuk
masuk ke ruang pimpinan.
2. Tamu tanpa atau belum mengadakan perjanjian . Sekretaris harus segera menanyakan
kepada pimpinan dengan menyerahkan kartu/ buku tamu.
3. Tamu yang merupakan teman pimpinan. Setelah mengutarakan kepada pimpinan, maka
apabila pimpinan siap menerimanya maka persilahkan atau antarkanlah tamu tersebut
menemui pimpinan.
4. Tamu rutin atau relasi. Tamu rutin atau relasi pimpinan adalah tamu yang sudah biasa
menemani pimpinan. Berbeda dengan tamu lainnya, seorang relasi setiap saat dapat
mengunjungi/bertemu dengan pimpinan, daan biasanya langsung dipersilahkan
menemui pimpinan, bila tidak ada tamu lainnya.
BAB IV MENERIMA DAN MELAYANI TELEPON SERTA MENELEPON

Telepon adalah alat komunikasi yang cepat untuk dapat menerima dan menyampaikan
informasi. Sopan santun dalam menggunakan telepon berlaku untuk semua orang atau
pegawai. Menjawab telepon, otomatis merupakan wakil yang pantas, serta menggambarkan
organisasi atau kantor yang bersangkutan, oleh sebab itu perlu diusahakan agar
memperoleh/menimbulkan kesan yang baik, jangan berbica dengan tergesa-gesa atau gugup.
A. Pengertian Istilah Dalam Hal Telepon
Istilah yang perlu diketahui oleh sekretaris antara lain adalah :
1. Transfer change atau collect call, yaitu : panggilan-panggilan telepon yang dibayar
oleh penerima telepon.
2. Hunting sistem ialah sistem memburu saluran kososng secara otomatis. Dengan
sistem ini, satu nomor telepon dapat dipergunakan untuk beberapa saluran secara
serentak.
B. Persiapan Yang Perlu Dilakukan
Persiapan yang perlu dilakukan dalam menerima dan melayani telepon serta menelpon:
1. Menyiapkan formulir penerimaan telepon dan alat tulis, serta meletakkannya di dekat
pesawat telepon, agar mudah dijangkau bila membutuhkannya sambil memegang
telepon.
2. Membuat satu daftar khusus nomor-nomor telepon penting yang sering dibutuhkan, dan
sediakanlah selalu dimeja kerja, untuk memudahkan bila sewaktu-waktu diperlukan.
3. Memahami bagaimana cara mengadakan atau menyambung telpon internet local baik
dalam maupun luar negeri.
4. Jangan banyak menggunakan telepon untuk kepentingan pribadi.
5. Dalam percakapan telepon, harus selalu bersikap waspada/hati-hati, usahakanlah jangan
menyela (mengadakan intrupsi), atau memutuskan pembicaraan dan jangan
mengucapkan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan.
6. Bersikaplah sedang bertatap muka, ramah, sewajarnya, pergunakan kata yang singkat
jelas dengan nada dan volume suara yang teratur.
7. Berusaha untuk cepat memahami maksud pembicara dan beralih kesan bahwa penelpon
diperhatikan dan dibantu.
8. Jangan menampakkan kesan sibuk, pada waktu memegang telepon
9. Jangan terlalu cepat dalam berbicara, batasi pada masalah yang penting, usahakan
pembicara lancer.
C. Menelepon
Persiapan yang perlu dilakukan dalam hal menelpon :
1. Memahami terlebih dahulu masalah apa yang akan disampikan/dijelaskan dalam telepon.
2. Bila perlu menghafalkan atau mencatat nomor telepon pada secarik kertas, untuk
menghindarkan salah sambung dan menghemat waktu.
3. Siapkan alat tulis dan kertas untuk mencatat bila diperlukan.
4. Bila sudah ada yang menerima telepon, sebut identitas penelpon, baru bicara lainnya.
5. Bila terjadi salah sambung, maka nyatakan permintaan maaf.
6. Bila yang akan dihubungi melalui extension/ pesawat khusus, maka tanyakan
extensionnya.
7. Bila nomor tidak ada/kurang jelas, minta bantuan operator.
D. Kesalah Pahaman Dalam Bertelepon
Kadang-kadang penggunaan telpon juga dapat mengakibatkan salah paham,,seperti:
1. Pesan-pesan yang disampikan melalui telepon tidak terdengar atau kurang jelas, karena
mungkin terdapat gangguan pada pesawat telepon.
2. Pesan-pesan yang disampikan melalui telpon salah menginterprentasikannya, karena
tidak ditanyakan lebih lanjut oleh penerima telpon.

BAB V MENGATUR JADWAL ACARA KEGIATAN PIMPINAN

Pimpinan tidak mungkin mengit-ingat jadwal kegiatannya dari hari ke hari, sehingga
sekertarislah yang mempunyai dan mengatur jadwal kegiatan pimpinannya. Kadang-kadang
suatu kegiatan telah direncanakan jauh beberapa minggu sebelumnya. Pimpinan akan memilih
jenisagenda atau jadwal yang paling sesuai baginya, dan diharpkan sekertaris juga mempunyai
jenis agenda yang serupa, untuk memudahkan peraturan serta pengecekan semua rencana atau
jadwal acara kegiatan pimpinan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rangka mengatur jadwal acara kegiatan pimpinan:
a. Menerima dan menghimpun surat/ bahan acara kegiatan pimpinan.
b. Menyususn jadwal acara kegiatan pimpinan, untuk keperluan harian, mingguan dan
bulanan.
c. Menjawab sertatepat setiap pertanyaan yang menyangkut acara kegiatan pimpinan
d. Mengingatkan acara kegiatan pimpinan.
e.
BAB VI MEMPERSIAPKAN MEMBUAT LAPORAN

Laporan adalah suatu bahan informasi yang diperoleh dari hasil proses pengolahan data, hasil
dari suatu penelitian, atau riset terhadap suatu masalah. Laporan sangat penting artinya bagi
seorang pimpinan, karena merupakan salah satu alat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
dalam perencanaan, pengendalian, pengawasan dan pengambilan keputusan. Dalam suatu situasi
tertentu, mungkinkan pimpinan perlu membuat laporan untuk mempertanggungjawabkan
sesuatu, sehingga sekretarisnya pun perlu membantunya.

Dalam rangka pembuatan laporan, hal-hal yang perlu dilakukan oleh sekretaris adalah sebagai
berikut:

a. Memahami tata cara pembuatan laporan, syarat-syarat, dan kualitas laporan,


b. Mencari, mengumpulkan, mencatat dan mengolah informasi dari data yang ada, buku-
buku, peraturan-peraturan, laporan-laporan yang lalu, pidato-pidato, dan bahan-bahan lain
yang dianggap perlu.
c. Mencoba mulai membuat out line/ kerangka atau konsep laporan sesuai dengan kebutuhan,
setelah meminta persetujuan atau mendapat ijin dari pimpinan.
d. Mengetik konsep/naskah laporan yang telah disetuji pimpinan dengan teknik pengetikan
yang berlaku.
BAB VII MEMPERSIAPKAN RAPAT DAN MEMBUAT NOTULEN

A. Mempersiapkan Rapat

Baik dalam hal keperluan rapat/ pertemuan maupun jamuan kepada tamu, pimpinan
menghendaki bebas untuk memikirkannya, dan mengharapkan agar sekretarisnya dapat
mengurusnya melaui dari persiapan, termasuk mengawasi perlengkapan-perlengkapan sampai
kepada menentukan macam jamuan makan. Rapat merupakan suatu media komunikasi yang
diselenggarakan oleh banyak organisasi baik swasta maupun pemerintah. Rapat merupakan suatu
media komunikasi yang diselenggarakan oleh banyak organisasi baik swasta maupun
pemerintah. Rapat merupakan alat untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah kelompok,
disamping juga merupakan media pengambilan keputusan dengan musyawarah untuk mufakat.

Macam-macam rapat :
Pada dasarnya terdapat dua macam rapat, yaitu :
1. Rapat formal adalah rapat yang diselenggarakan setelah peserta rapat tersebut mendapat
pemberitahuan sebelumnya (melalui undangan). Pemberitahuan tersebut biasanya disertai
dengan agenda rapat.
2. Rapat informal adalah rapat yang diselenggrakan setelah peserta rapat tersebut mendapat
panggilan/pemberitahuan secara langsung. Rapat ini dilaksanakan untuk mendiskusikan
sesuatu hal yang terjadi secara tiba-tiba.
3.
BAB VII MEMPERSIAPKAN PERJALANAN DINAS

Mempersiapkan perjalanan dinas maksudnya aadalah menyusun rencana perjalanan secara


terinci, yang memuat rute perjalanan, jenis kendaraan yang akan digunakan, waktu berangkat
dan kembali, peginapan, dan catatan informasi penting yang erat kaitannya dengan perjalanan
termasuk. Untuk dapat merencanakan dan mengatur perjalanan dinas bagi seorang pimpinan,
maka sekretaris harus mempunyai cukup pengetahuan tentang perjalanan.

A. Mengadakan Perencanaan Dan Persiapan

Apabila sekretaris meminta Travel Burea untuk merencanakan/ mengurus perjalanan dinas
pimpinan, maka selanjutnya Travel Burea akan merencanakan dan mengurus pemesanan,
pembelian tiket, kemudian memberikan tepat pada waktunya.

B. Sekembalinya Pimpinan Dari Perjalanan Dinas

Pada umumnya, pejabat yang baru melakukan perjalanan dinas harus membuat laporan
tentang hasil perjalanannyadan laporan tentang keuangan. Sehubungan dengan hal tersebut,
maka sekretaris hendaknya segera membantu penyelesainya, memberikan kepada pimpinan
tentang hal-hal yang erat kaitannya dengan kepentingan pimpinan, dan prubahan-perubahan yang
terjadi selama pimpinan tidak di tempat (bila perlu).
BAB VIII SYARAT DAN KEPRIBADIAN SEKRETARIS

A. Arti Kepribadian Sekretaris

Kepribadian dapat diartikan sebagai identitas seseorang, sehingga banyak menyangkut maslah
watak, sifat, yang tercermin nyata dalam perbuatan serta tindakan seseorang. Orang yang
berpribadi, adalah orang yang sadar akan dirinya dan dapat mengerti dengan tepat pribadinya.
Seseorang yang berkepribadian kuat adalah orang yang dapat menentukan dirinya sendiri,
berbuat apa, sebagai apa, mau apa dan sebagainya. Yang dimaksud dengan kepribadian adalah
meliputi :

1. Kebiasan dan tingkah laku (personality)


Kemampuan seorang dalam menghadapi masalah-masalah di tempat kerja memerlukan
sikap yang konkrit antara lain : ketelitian, penuh inisiatif, serta kemampuan
menyesuaikan diri dalam arti positif.
2. Kemampuan berbicara
Hendaknya membiasakan dan melatih diri untuk mampu mengemukakan ide-ide kepada
pihak lain dengan jelas.
3. Kesehatan
Kesehatan yang cukup baik, akan mempengaruhi, membangkitkan gairah/semangat kerja.
4. Sikap yang menunjang pelaksanaan pekerjaan
Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, seorang sekretaris harus selalu menunjukkan
sikap yang simpatik terhadap siapa pun.

B. Sikap Perbuatan Sekretaris Selama Bekerja, yaitu :


1. Ketelitian, maksudnya sikap teliti dan hati-hati dalam tiap melakukan suatu pekerjaan
2. Pertimbangan/perhitungan sebelum melakukan tindakan, maksudnya mengadakan
perhitungan dan pertimbangan-pertimbangan yang baik, sebelum melaksanakan
sesuatu hal yang perlu dilakukan oleh sekretaris, agar mampu menentukan segala
sesuatu dengan seksama.
3. Menyelesaikan pekerjaan secara sempurna, maksudnya pimpinan selalu menghendaki
mempunyai sekretaris yang bersikap follow through, agar tugas pimpinan menjadi
ringan.
4. Panjang akal, maksudnya sekretaris harus pandai mencari akal dan berdaya upaya
untuk mengatasi masalah-masalah, serta tidak mudah putus asa apabila menemui
masalah-masalahyang sulit diselesaikan.
5. Inisiatif/prakarsa adalah kemampuan untuk mengetahui hal-hal yang dikerjakan dan
bagimana cara mengerjakannya dengan sesuatu cara yang mudah tanpa diberitahukan
oleh orang lain.
BAB VIII ETIKA SEKRETARIS

A. Pengertian Etika Dan Etiket


Etika berasal dari kata latin “Ethicus”, dalam bahasa yunani disebut “Ethicos” yang berarti
kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia, etika atau etik disebut sebagai kesusilaan yang
mengadung arti
1. Norma (kaidah), peraturan, hidup,perintah
2. Menyatakan keadaan batin terhadap batin terhadap peraturan hidup. Maksudnya : sikap
keadaban, sikap batin, perilaku, sopan santun.
B. Tata sopan santun yang perlu dipahami
Dalam rangka tata sopan santun, ada beberapa hal yang perlu dipahami, antara lain:
1. Dalam hal ketepatan waktu
2. Bila isteri seorang atasan atau wanita yang telah berumur berkunjung ke kantor,
sebaiknya sekretaris berdiri untuk menyapanya untuk menunjukkan rasa hormat
kepadanya.
3. Beberapa hal yang harus dihindari oleh sekretaris di tempat kerja antara lain adalah :
a. Keseringan absen(tidak hadir)
b. Membicarakan atau membocorkan rahasia perusahaan dengan sengaja atau tidak
sengaja
c. Menggunakan telepon milik perusahaan untuk kepentingan pribadi.
d. Terlalu sering menerima tamu pribadi
e. Sering memperpanjang waktu yang telah ditetapkan untuk waktu makan siang
f. Pinjam memijam uang maupun perlengkapan a adari pihak lain
g. Keramahtamahan yang berlebihan
h. Menerima sesuatu atau hadiah yang oleh pimpinan dianggap tidak pada tempatnya,
dan lain-lain.

BAB X CARA BEKERJA YANG EFISIENSI

Bekerja dengan efisien adalah bekerja dengan gerakan, usaha, waktu dan kelelahan yang
sedikit mungkin. Cara bekerja yang efisien dapatn diterapkan oleh sekretaris untuk semua
pekerjaan yang kecil maupun yang besar.

A. Efisiensi Kerja
Efisiensi kerja adalah merupakan pelaksanaan cara-cara tertentu dengan tanpa
mengurangi tujuannya merupakan pelaksanaan cara-cara tertentu dengan tanpa mengurangi
tujuannya merupakan cara yang :
1. Termudah-mengerjakannya
2. Termurah-biayanya
3. Tersingkat-waktunya
4. Teringan-bebannya
5. Terpendek-jaraknya
BAB XI MASA DEPAN KARIER SEKRETARIS

A. Meniti Jenjang Karier


Meraih sukses dalam berkarya atau meniti jenjang karier berarti mencapai jenjang yang
lebih tinggi dalam organisasi tempat bekerja, jenjang karier yang lebih tinggi dapat dicapai
bila kita mengenal potensi dan kebutuhan kita sendiri.
B. Penunjang Karier
Ada beberapa hal yang dapat menunjang karier, antara lain :
1. Mulai mengatur langkah-langkah yang terarah
2. Mempunyai keinginan untuk maju
3. Mampun menciptakan motivasi
4. Mempunyai pendirian bahwa nasib kita ditentukan oleh kita sendiri
5. Mampu menggunakan kesempatan yang baik
6. Mampu mengembangkan rasa percaya diri
7. Ketaatan beragama kehidupan beragama.

BAB XII PERABOT KANTOR, PERLENGKAPAN DAN ALAT-ALAT YANG PENTING


BAGI SEKRETARIS

A. Perabot Kantor Yang Dibutuhkan Oleh Seorang Sekretaris


1. Meja tulis, lemari dan laci yang dapay dikunci
2. Meja mesin tik/komputer dengan rak untuk persediaan kertas
3. Kursi yang dapat berputar dan dapat disesuaikan tinggi rendahnya
4. Tempat arsip/filing cabinet
5. Rak buku, dan lain-lain.
B. Perlengkapan Dan Alat-Alat Penting Bagi Sekretaris
1. Tanggalan meja
2. Buku petunjuk telepon
3. Buku daftar alamat penting berdasarkan abjad
4. Buku catatan
5. Kotak atau tempat surat masuk dan surat keluar
6. Map
7. Kotak kartu nama
8. Kotak tidak lanjut/pengingat
9. Catatan/buku sumber informasi
10. Lembaran/kertas
BAB XIII MESIN KANOR DAN ALAT BANTU PERAGA (AUDIO VISUAL AIDS)

A. Pentingnya Penggunaan Mesin Kantor


Mesin-mesin kantor merupakan salah satu alat penunjang untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan efisien.
Untuk menentukan perlu atau tidak diadakannya mesin kantor, hendaknya perlu
diperhatikan hal-hal berikut:
1. Mesin-mesin yang akan dipakai haruslah benar-benar diperlukan
2. Jenis mesin hendaknya praktis
3. Mesin tersebut dapat mengurangi niaya pelaksanaan pekerjaan
4. Mesin dapat mempercepat selesainya pekerjaan
5. Mutu mesin harus baik
6. Pemeliharaan mesin dapat dilakukan dengan mudah.
B. Keuntungan Dan Kerugian Akibat Penggunaan Mesin Kantor
Pada umumnya bila menggunakan mesin-mesin kantor walaupun melalui tahap
perencanaan terlebih dahulu, ditemukan beberapa keuntungan dan kerugian.
Keuntungan penggunaan mesin kantor :
1. Dapat menghemat biaya
2. Dapat menghemat tenaga dan waktu
3. Pengendalian atas ketelitian dan ketepatan lebih mudah dilaksanakan
4. Memudahkan pengawasan
5. Dapat mengurangi kelelahan pegawai/sekretaris sehingga dapat menambah mutu
pekerjaan.
Kerugian penggunaan mesin kantor :
1. Tingkat penyusutan dari beberapa mesin adalah tinggi
2. Sulit mendapatkan operator mesin yang cakap atau biaya untuk melatih mereka.
3. Kadang-kadang fleksibilitas dari beberapa metode mesin sulit didapatkan
4. Untuk mesin-mesin tertentu memerlukan biaya yang tinggi untuk pengadaan dan
pemeliharaannya.
B.RINGKASAN BUKU II

IDENTITAS BUKU

1.      Nama buku      : ADMINISTRASI PENDIDIKAN KONTEMPORER


2.      NO. ISBN        : 978-979-8433-59-7
3.      Pengarang        : Prof. Dr. H. SYAIFUL SAGALA, MPd.
4.      Penerbit           : ALFABETA
5.      Tahun Terbit    : 2013
6.      Edisi                : 7

BAB I KONSEP DASAR DAN SISTEM PENDIDIKAN


A.    Konsep Dasar dan pemahaman Tujuan pendidikan
    
Konsep Dasar Pendidikan
Menurut pandangan Piaget(1896)pendidikan didefenisikan sebagai penghubung dua sisi,
disatu sisi individu yang sedang tumbuh berkembang, dan disisi lain nilai sosial, intelektual, dan
moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut. Secara prinsip
pernyataan filosofis harus memberi identitas pada pendidikan yang berbeda dengan yang lain
bersifat “cross culture” artinya bahwa kita melihat pendidikan itu dengan konsep yang lebih
luas dan lintas kultural yang memandang manusia sebagai bagian dari masyrakat sosial yang
secara akumulatif mempengaruhi proses pendidikan. Pendidikan mengandung pengertian yang
lebih luas dari pengajaran, karena sasaran pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan
intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik
secara menyeluruh. Pada dasarnya “mengajar” adalah membantu (mencoba)seseorang untuk
mempelajari sesuatu dan apa yang dibutuhkan dalam belajar itu tidak ada kontribusinya terhadap
pendidikan orang yang belajar.
                                            
Pemahaman Akan Tujuan Pendidikan
Dalam perspektif organisasi tujuan adalah adanya kesepakatan umum mengenai misi dan
merupakan sumber legitimasi yang membenarkan setiap kegiatan organisasi, serta eksistensi
organisasi itu sendiri. Selain itu tujuan berfungsi sebagai patokan yang dapat digunakan anggota
organisasi maupun kalangan luar untuk menilai keberhasilan organisasi, misalnya mengenai
efektivitas maupun efesiensi. Tujuan organisasi juga berfungsi sebagai tolak ukur bagi para
ilmuwan bidang organisasi guna mengetahui seberapa jauh suatu organisasi-organisasi berjalan
secara baik. Sedangkan tujuan pendidikan itu menurut John Dewey (1958:3) adalah proses
pendidikan itu sendiri.
B.     Sistem Dan Proses Pendidikan
Sistem adalah keseluruhan himpunan bagian-bagian yang satu sama lain berinteraksi dan
bersama-sama melakukan kegiatan unutk mencapai suatu tujuan dalam suatu organisasi. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa sistem pendidikan adalah suatu keseluruhan yang terbentuk
dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam mengubah masukan menjadi
hasil yang diharapkan. Sedangkan pendekatan sistem adalah cara-cara berfikir dan bekerja yang
menggunakan konsep-konsep teori sistem yang relevan dalam memecahkan masalah. Sistem
pendidikan nasional adalah satu keseluruhan komponen pendidikan yang saling berkaitan secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Proses Pendidikan Dalam Sistem
Administrasi Pendidikan
                                                                                                                                                                  
BAB II KONSEP DAN TEORI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
A.   Konsep dan Teori Administrasi
1.      Teori Administrasi
Secara teoritik pengertian  administrasi adalah melayani secara intensif, sedangkan secara
etimologis administrasi dalam bahasa inggris “administer” yaitu kombinasi dari kata latin yang
terdiri dari AD dan MINISTRARE yang berarti “to serve” melayani,membantu, dan memenuhi.
Lebih jelas lagi, kata AD artinya intensif sedangkan MINISTRATE berbentuk kata benda yang
berarti melayani, membantu, atau mengarahkan. Jadi secara etimologis administrasi adalah
melayani secar intensif. Kata “administratio” dan kata “administrativus”yang kemudian masuk
kedalam bahasa inggris menjadi “administration” dalam bahasa indonesia menjadi administrasi.
Jadi administrasi rangkaian kegiatan bersama sekelompok manusia secara sistematis untuk
menjalankan roda suatu usaha atau misi organisasi agar dapat terlaksana,suatu usaha dengan
suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Sedangkan manajemen adalah orang-orang yang
menggerakkan kegiatan administrasi tersebut, yaitu perbuatan yang menggerakkan orang-orang
dan menggerakkan segala fasilitas agar tujuan usaha kerjasama tercapai.
                                                                   
2.      Kedudukan Ilmu Administrasi Pendidikan dalam Ilmu Pengetahuan
Pada dasarnya cabang-cabang ilmu berkembang dari dua cabang utama yaitu filsafat
alam yang berkembang menjadi rumpun ilmu ilmu alam dan filsafat moral yang kemudian
berkembang menjadi cabang ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu alam membagi diri kedalam dua
kelompok yakni ilmu alam dan ilmu hayat. Ilmu alam bertujuan mempelajari zat yang
membentuk alam semesta. Dilihat dari ilmu pengetahuan pada pokoknya terdapat cabang utama
ilmu-ilmu sosial yakni antropologi,psikologi,ekonomi,sosiologi dan ilmu politik. Ilmu-ilmu
eksakta mempunyai karakterisrik utama yaitu, bahwa keseluruhan prinsip-prinsip, rumus-rumus,
dan dalil-dalil tidak mengenal batas waktu dan tempat.                                         

BAB III KEBIJAKAN PENDIDIKAN


Karakteristik Masalah Kebijakan dan Kebijaksanaan
 Secara faktual kebijakan pendidikan ada pada dua tahapan yaitu : (1) pemerintah yang
berfungsi memberikan pelayanan kebutuhan satuan pendidikan pada semua jenjang dan jenis;
dan (2) satuan pendidikan yang melaksanakan pelayanan belajar melalui kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian kebijakan pendidikan dalam pembangunan nasional harus dapat
menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta tanah air, mempertebal semangat kebangsaan, dan
rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi.
Analisis Kebijakan dalam Pendidikan
Analisis kebijakan sebagian bersifat deskriptif diambil dari displin tradisional seperti
ilmu politik yang mencari pengetahuan tentang sebab dan akibat dari kebijakan-kebijakn publik.
Salah satu kebijakan pendidikan yang terpenting pernah dilaksanakan di Indonesia adalah wajib
belajar 9 tahun yaitu wajib belajar pada tingkat SD dan SLTP.
1.      Kebijakan Pemerintah Mengenai Otonomi Pendidikan
2.      Kebijakan Pembiayaan Pendidikan

BAB IV KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN


A.    Arti dan Makna Kepemimpinan dalam Pendidikan
1.      Konsep Kepemimpinan
Pimpinan yang efektif adalah pemimpin yang anggotanya dapat merasakan bahwa
kebutuhan mereka terpenuhi, baik kebutuhan bekerja,motivasi,rekreasi,kesehatan,sandang,
pangan, tempat tinggal, maupun kebutuhan lainnya yang pantas didapatkannya.
2.      Ciri-ciri Kepemimpinan Pendidikan
Sharplin (1985:149-150) menyebutkan kepemimpinan yang baik dicirikan oleh sifat-sifat:
(1) manusiawi; (2) memandang jauh ke depan (visioner); (3)inspiratif (kaya akan gagasan); dan
(4) percaya diri. Pemimpin yang tidak punya visi sekaligus tidak percaya diri, dipastikan
lembaga yang dipimpinnya tidak akan kompetitif dengan sekolah lainnya, sekolah yang
dipimpinnya hanya bergerak dalam kegiatan yang bersifat rutin.
3.      Gaya Kepemimpinan dalam Pendidikan
Gaya kepemimpinan pendidikan disesuaikan dengan kriteria penilaian yang
menggambarkan apakah semua instrumen manajemen menunjukkan kualitas yang diharapkan,
jika tidak maka gaya yang diterapkan itu perlu dirubah sesuia tuntutan kriteria tersebut. Tradisi
penelitian mengenai gaya kepemimpinan dalam setting pendidikan dan non kependidikan
menurut Sergiovanni dan Starrat(198382) telah mengidentifikasi dua dimensi kunci
kepemimpinan yakni: (1) gaya kepemimpinan yang beriorentasi padapelaksanaan pekerjaan atau
tugas; dan (2) gaya kepemimpinan yang beriorentasi terhadap kebutuhan atau perasaan manusia
dan hubungan diantara mereka.
4.      Kepemimpinan yang Efektif dalam Penentuan Kebijakan
Keefektifan kepemimpinan pendidikan merupakan suatu konsep yang luas, dalam
pendidikan hampir semua orang pada suatu saat akantiba saatnya untuk dipercaya memegang
tampuk posisi kepemimpina, demikian pula halnya dengan guru merupakan pemimpin
pembelajaran bagi murid-murid nya.
5.      Ketepatan Pemimpin dalam Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan keputusan oleh pemimpin pendidikan proses komunikasi itu
terkandung nilai-nilai manusiawi yang secara psikologis dan pedagogis, dapat membawa pada
kehidupan sosial yang tentram dan damai denga rasa solidaritas sosial yang semakin kokoh.
Sistematika pengambilan keputusan perlu didasarkan (1) Kemampuan organisasi dalam arti
tersedianya sumber-sumber material yang dapat dipergunakan untuk melaksanakan keputusan
yang diambil; (2) personel yang tersedia serta kualitasnya untuk melaksanakan keputusan
tesebut; (3) filsafat yang dianut oleh organisasi; dan (4) situasi lingkungan intern dan ekstern
yang menurut perhitungan akan mempengaruhi roda administrasi dan manajemen dalm
organisasi.
6.      Kepedulian Pemimpin Pendidikan Terhadap Pembaruan
Kepedulian merupakan gambaran tentang sikap, motivasi,persepsi, dan perasaan yang
dialami seseorang sehubungan dengan suatu pembaruan. Sikap kesiapan bereaksi dan motivasi
adalah dorongan yang kuat melakukan aktivitas dengan rasa tanggung jawab, dengan reaksi
cepat dan perhitungan yang cermat. Pemimpin yang peduli dalam pengelolaan pendidikan
memahami betul bahwa manajemen pendidikan tidak terlepas dari pembaruan, yaitu tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan merupakan bagian dari dinamika pendidikan
7.      Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pendidikan
Kepala sekolah berusaha menghubungkan tujuan sekolah dengan sekolah dan
memaksimalkan kreativitas. Setiap kepala sekolah membawa pngaruh besar terhadap pengajaran
untuk kebaikan atau keburukan. Kepala sekolah memerlukan instrumen yang mampu
menjelaskan berbagai aspek lingkungan sekolah dan kinerjanya dalam memantau perjalanan
kearah masa depan yang menjajikan. Kepala sekolah harus mengenal kebutuhan para guru dan
profesional pendidikan lainnya dalam melaksanakan tugas profesionalnya, kemudian setelah
mengenal dengan baik, maka kepala sekolah menyediakan kebutuhan tersebut untuk
menyesuaiakan perilaku yang beriorentasi pada tujuan.

BAB V JABATAN KEPENDIDIKAN DAN GURU SEBAGAI PROFESI


A.    Pentingnya  Jabatan Profesi kependidikan dan Guru
Pada prinsipnya profesi adalah suatu lapangan pekerjaan yang dalam melakukan tugasnya
memerlukan teknik dan prosedur ilmiah, memiliki dedikasi yang tiggi dalam menyikapi
pekerjaan serta berorientasi pada pelayanan yang baik. Artinya bahwa dalam konteks ii profesi 
guru dapat dikategorikan suatu pekerjaan ideal memberikan pelayanan pendidikan kepada
masyarakat yang membutuhkannya dan memberi taulada yang baik.
1.      Permasalahan Profesi Guru
Adapun permasalahan profesi guru antara lain:
a.       Persoalan masa depan yang harus dipikirkan dan dirumuskan secara baik pada masa
sekarang adalah pendidikan, karena tugas guru tetap dibutuhkan sekarang dan masa datang yang
perlu pengolahan yang baik agar menjadi profesi yang memiliki penghargaan (reward) dari
masyarakat.
b.      Pada guru dibebankan untuk memantapkan nilai-nilai pada masyarakat yang sesungguhnya
belum mantap.
c.       Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi menuntutu profesi guru yang memiliki
kemampuan dan cepat pula dalam mengimbanginya.
d.      Peningkatan ekonomi pada masyarakat menumbuhkan harapan (expectation) perbaikan
layanan pendidikan dari guru.
e.       Memfungsikan organisasi profesi sebgai lembaga kontrol terhadap kemampuan serta sebagai
kekuatan sosial dalam memperjuangkan profesi.
f.       Guru sebagai kelompok profesional sebaiknya memiliki falsafah hidup yang jelas sebagai
pola panutan anak didik.
2.      Tujuan Pembahasan Profesi Guru
Pembahasan jabatan profesi kependidikan ini bertujuan mengungkapkan apa yang di maksud
dengan profesi, profesionalitas, profesional, profesionalisme, mengajar sebagai profesi, dan
otonomi profesi kependidikan. Kemudian pembahasan ini juga bertujuan untuk menjelaskan dan
mendiskusikan kepada halayak pembaca bahwa betapa pentingnya peran manusia khususnya
guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam profesi kependidikan.
3.      Alasan dan Batasan
Profesi pendidikan mempunyai ciri yang unik karena berkaitan dengan anak didik dan proses
pembelajaran, artinya berbeda dengan profesi dokter, pengacara, akuntan, dan semacamnya yang
mempunyai klien ditangani kasus perkasus. Keunikan profesi kependidikan inilah yang menjadi
alasan kuat bagi penulis untuk membahas apa itu profesi kependidikan. Agar penulisan ini tidak
melebar pembahasannya maka dibatasi hanya berkisar pada profesi, profesionalisasi, profesional,
dan profesionalisme.

BAB VI SUPERVISI PENDIDIKAN


A.    Arti dan Makna Supervisi Pendidikan
1.      Konsep Supervisi. Supervisi adalah ilmu dan seni memuat langkah-langkah yang
ditunjukkan kepada perubahan situasi yang ada dalam situasi yang diharapkan. Secara umum
supervisi berarti upaya bantuan yang diberika kepada guru dalam melaksanakan tugas
profesionalnya, agar guru mampu membantu para siswa dalam belajar untuk menjadi lebih baik
dari sebelumnya. Supervisi mempunyai fungsi penilaian dengan jalan penelitian dan merupakan
usaha perbaikan. Sedangkan peranan supervisi pendidikan adalah korektif, preventif, konstruktif,
dan kreatif degan sasaran memperbaiki situasi belajar mengajar dan meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar.
2.      Permasalahan Supervisi Pendidikan. Karena beberapa alasan peran supervisi dalam
organisasi persekolahan menjadi lemah, kurang efisien dan efektif sesuai tujuannya. Pekerjaan
supervisi harus dilakukan orang orang yang “profesional dan kompoten” serta mempunyai visi
lebih luas dengan konsep kepemimpinan memperbaiki pengajaran. Supervisi memfokuskan
perhatiannya pada hal-hal yang menjadi pusat perhatian serta kebutuhan guru dikelas dan
bertindak sebagai agen pembaruan.
3.      Tujuan Supervisi Pendidikan. Tujuan supervisi pendidikan antara lain, membantu guru-guru
dalam mengembangkan proses belajar mengajar, membantu guru mentejemahkan kurikulum
kedalam bahasa belajar mengajar, dan membantu guru-guru mengembangkan staf sekolah.
Secara umum tujuan supervisi pendidikan membantu guru-guru meliha tujuan pendidikan,
membimbing pengalaman belajar mengajar, menggunakan sumber belajar, menggunakan sumber
belajar, menggunakan metode mengajar, memenuhi kebutuhan belajar murid, menilai kemajuan
belajar murid, membina moral kerja, menyesuaikan diri dengan masyarakat dan membina
sekolah.
4.      Prinsip Supervisi Pendidikan. Prinsip supervisi pendidikan antara lain adalah: ilmiah yang
berarti sistematis dilaksanakan secara tersusun, kontiniu, teratur, objektif, demokratis, kooperatif,
menggunakan alat, konstruktif dan kreatif.
5.      Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan
1)      Kunjungan kelas.
2)      Diskusi kelompok
3)      Demonstrasi mengajar
4)      Kunjungan kelas antar guru
5)      Pengembangan kurikulum
6)      Buletin supervisi
7)      Perpustakaan profesional
8)      Lokakarya
9)      Survei sekolah masyarakat
B.     Supervisi Memantapkan Profesionalisasi Jabatan Guru
1.      Pengembangan dan Pembinaan Guru
Pengembangan staf dan in-service education supervisor adalah pemimpin dalam program
pengembangan guru. Pengadaan staff dan pendidikan in-service sangat erat kaitannya.
Pelaksanaan pelatihan (penataran) merupakan salah satu pemecahan masalah dengan
memodifikasi perilaku anggota staf. Standar objektif tentang mengajar adalah penting agar
supervisi yang dilakukan tidak menjadi sia-sia. Sekolah adalah organisasi kemanusiaan, oleh
karena itu perbaikan kemampuan guru-guru melalui supervisi lebih sulit daripada memberikan
latihan pengembangan keterampilan yang sederhana.
2.      Tugas Supervisi Pengajaran
Ben. M. Haris (1985) mengemukakan 10 bidang tugas supervisi yaitu: mengembangkan
kurikulum, pengorganisasian pengajaran, pengadaan staf, menyediakan fasilitas, penyediaan
bahan-bahan yang digunakan dan diimplementasikan untuk pengajaran, penyusunan penataran
pendidikan, pemberian orientasi anggota-anggota staf, pelayanan murid, hubungan masyarakat,
dan penilaian pengajara terhadap perencanaan pengajaran.
3.      Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah suatu proses bimbingan bertujuan membantu pengembangan profesional
guru atau calon guru, dalam penampilan mengajar berdasarkan observasi dan analisis data secara
teliti dan objektif sebagai pegangan untuk perubahan tingkah laku tersebut.
4.      Karakteristik Supervisi Klinis
Adapun karakteristiknya adalah sebagai berikut: perbaikan dalam mengajar mengharuskan guru
mempelajari keterampilan intelaktual, fungsi utama supervisor adalah mengajarkan berbagai
keterampilan kepada guru dan calon guru, fokus supervisi klinis dalah perbaikan cara guru
melaksanakan mengajar, fokus supervisi klinis dalam perencanaan adan analisis merupakan
pegangan dalam pembuatan dan pengujian hipotesis mengajar, fokus supervisi klinis adalah pada
masalah mengajar dalam jumlah keterampilan yang tidak terlalu banyak, fokus supervisi klinis
adalah analisi konstruktif dan memberi penguatan, fokus supervisi klinis didasarkan atas bukti
pengamatan, siklus dalam merencanakan, mengajar dan menganalisis merupakan suatu
komunitas dan dibangun atas dasar pengalaman masa lampau, supervisis klinis merupakan suatu
proses memberi dan menerima yang dinamis, proses supervisi klinis terutama berpusat pada
interaksi verbal, tiap guru mempunyai kebebasan maupun tanggungjawab, dan supervisi
mempunyai kebebasan dan tanggung jawab.
5.      Tujuan Supervisi Klinis
Tujuan umum dari supervisi klinis adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan
mengajar guru dikelas. Sedangkan untuk tujuan khususnya adalah sebagai berikut: menyediakan
guru suatu balikan yang objektif dari kegiatan mereka, mendiagnosa dan memecahkan masalah
mengajar, membantu guru mengembangkan keterampilan, sebagai dasar untuk menilai guru,
membantu guru mengembangkan sikap positif, dan perhatian utama pada kebutuhan guru.
6.      Teknis Fungsional (Jabatan Fungsional)
Jabatan fungsional yang tertera dalam STOK Dinas Pendidika kabupaten/kota adalh pengawas
sekolah melaksanakan tugasnya atas koordinasi Korwas dan melaporkan hasilnya kepada Kepala
Dinas. Analisi hasil kepengawasan dilakukan masing-masing pengawas, sedangkan aparat Dinas
Pendidikan mengadministrasikan dan mendokumentasiakan, belum tampak dijadikan
pertimbangan penentuan kebijakan pada tingkat pemerintah daerah untuk perbaikan
pembelajaran disekolah.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
KELEBIHAN BUKU I

- Pada buku Kesekretarisan Modern & Administrasi Perkantoran karangan Dr. Durotul
Yatimah, M.Pd ini pada semua materinya banyak menjelaskan bukan hanya pengertian
tapi juga contoh.
- Kemudian pada buku ini juga setiap akhir bab diberikan soal dan itu sangat baik agar kita
bisa mendalami lagi materi yang ada.
- Didalam materi juga banyak penjelasan diambil dari beberapa pakar ahli.
- Pada akhir buku juga diberi beberapa pasal sehingga kita lebih banyak pengetahuan
tentang kesekretarisan dan administrasi perkantoran.
- Bahasa dan susunannya juga bagus sehingga kita tidak bosan membacanya.
- Cover pada buku Kesekretarisan Modern & Administrasi Perkantoran ini juga sangat
cantik dan menarik.
KELEBIHAN BUKU II
 Menurut saya buku ini sangat bagus sekali karena materi-materi yang dibahas dibuatnya
dengan sangat lengkap dan disertai juga dengan gambar.
 Isi buku ini sudah lengkap, karena ia mengupastuntas semuanya dan juga membahasnya
semua satu persatu sehingga pembaca dapat memilah-milah satu per satu dari materi
tersebut.
 Buku ini bisa menjadi buku pedoman yang baik bagi pembacanya terutama mahasisiwa
pendidikan.
 Dan juga terdapat penebalan kata pada kalimat yang penting

KEKURANGAN BUKU I
- Pada buku ini tidak ada rangkuman setiap babnya, sehingga kesimpulan dari bab itu
masih sulit dipahami.
- Pada isi buku ada beberapa materi yang penjelasannya sulit untuk dipahami.
- Pembahasan yang disampaikan terlalu bertele-tele dan bukan semakin mengerucut pada
inti melainkan semakin meluas.
- Penggunaan bahasa pada buku tersebut masih terdapat kesalahan.

KEKURANGAN BUKU II
 Tidak adanya rangkuman di setiap pembahasan.
 Buku ini memang bagus namun penjelaannya kurang baik karena penjelasannya kurang
mendetail.
 Ada beberapa bab sering di jumpai antara kalimat yang tidak berhubungan.
 Ada beberapa paragraph masih dijumpai kalimat yang bahasanya masih belum sesuai
dengan EYD
KESIMPULAN

Administrasi Pendidikan adalah sebuah proses kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan dengan melihat hubungan antar komponen pendidikan sehingga dapat memperbaiki
sistem pendidikan dengan menggunakan perangkat yang mendukung kegiatan pembelajaran.  
Administrasi adalah kegiatan yang menduduki kedudukan sentral di dalam pembinaan
dan pengembangan pada setiap kegiatan kerjasama sekelompok manusia, dalam bidang
pendidikan juga harus ada administrasi yang mampu mengembangkan dan mencapai tujuan
pendidikan. Karena pada lingkungan setiap lembaga pendidikan formal terdapat sejumlah
manusia, baik yang berkedudukan sebagai pimpinan maupun sebagai tenaga pelaku.
Buku ini bermanfaat dan berguna bagi para  Mahasiswa dan profesi kependidikan
lainnya, para pengambil kejuruan tentang ilmu kependidikan, dan mahasiswa calon guru dan
mahasiswa yang tertarik terhadap pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai