Anda di halaman 1dari 7

NAMA Wilda Luciana Hutapea

NIM 7203144021

PRODI/FAKULTAS S1 Pend.Adm.Perkantoran/ FE

KELAS Reguler C

PERTEMUAN KE 7

MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN

HARI / TANGGAL Selasa / 20 Oktober 2020

DOSEN PENGAMPU Dr. T. Teviana, SE., M.Si.


1. Jelaskan mengapa perencanaan diperlukan dalam kegiatan
perusahaan !
 Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan
organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru,
program penjualan produk baru, maupun perencaan anggarannya.
Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih
sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan
harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan
proses-proses perencanaan.
 Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,
terutama dalam menghadapi lingkungan ekternal yang berubah dinamis. Dalam era
globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan
sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan)
 Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang akan
dijalankan untuk meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan-tujuan organisasi
di waktu yang akan datang. Perencanaan organisasi harus aktif, dinamis,
berkesinambungan dan kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bereaksi terhadap
lingkungannya, tapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha.
2. Uraikan apa saja persyaratan dari fungsi perencanaan
yang baik!
 Sebuah fungsi perencanaan dapat dikatakan baik apabila memenuhi syarat adanya
sistem :

1. Monitoring :Monitoring  adalah sebuah usaha untuk memastikan berjalannya dan


proses sebuah aktivitas dicatat dengan baik. Hasil monitoring adalah serangkaian data yang akan
digunakan untuk evaluasi, penilaian ataupun pengembangan aksiaksi perbaikan sebagaimana
yang diminta. Monitoring dilakukan melalui berbagai cara: dijalankan oleh setiap pihak yang
melaksanakan proses aktivitas tersebut ataupun oleh pihak di luar itu, dilakukan secara tetap
pada waktuwaktu tertentu ataupun secara random. Monitoring dapat dilakukan pada setiap
tahapan kegiatan, apakah dari perencanaan ataupun setelah bagian pekerjaan tertentu
diselesaikan.
2. Evaluating : Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara
obyektif pencapaian hasil-hasil yang telah direncanakan sebelumnya. Evaluasi merupakan suatu
proses untuk menjelaskan secara sistematis untuk mencapai obyektif, efisien, dan efektif, serta
untuk mengetahui dampak dari suatu kegiatan dan juga membantu pengambilan keputusan
untuk perbaikan satu atau beberapa aspek program perencanaan yang akan datang.
3. Reporting : reporting adalah sebuah usaha untuk memberitahukan hasil dari aktivitas
yang telah dilaksanakan. Perencanaan akan dijadikan dasar untuk dibandingkan dengan hasil
kegiatan.

Syarat-Syarat perencanaan yang baik :


Logis, masuk akal;
Realistik, nyata;
Sederhana;
Sistematik dan ilmiah;
Obyektif;
Fleksibel;
Manfaat;
Optimasi dan efisiensi.
3.Sebutkan apa saja aktor yang mempengaruhi proses manajemen
by objectives ( MBO ) dapat tercipta dengan damai!
 Gaya dan dukungan pimpinan

bila para manajer puncak lebih menyukai pendekatan yang otoriter dan pengambilan keputusan
yang terpusat, maka mereka akan memerlukan pendidikan kembali secara serius sebelum dapat
melaksanakan program MBO.

 Adaptasi dan perubahan

MBO mungkin memerlukan banyak perubahan dalam struktur organisasi, pola wewenang dan
prosedur pengendalian. Para manajer harus mendukung perubahan-perubahan ini. Mereka yang
berperan serta hanya karena terpaksa untuk mendukung organisasi itu akan dengan mudah
menyebabkan kegagalan program tersebut.

 Kecakapan hubungan antarpribadi (interpersonal skill)

penetapan tujuan dan proses pengkajian kembali oleh manajer dan bawahan memerlukan tingkat
kecakapan yang tinggi dalam hubungan antarpribadi. Banyak manajer yang tidak mempunyai
pengalaman sebelumnya atau kemampuan yang lazim dalam bidang ini. Pendidikan dalam
pembibingan dan wawancara mungkin diperlukan.

 Uraian tugas (job description)

penggunaan daftar khusus dari tujuan dan tanggung jawab individu adalah sulit dan menghabiskan
waktu. Di samping itu uraian tugas harus dikaji kembali dan direvisi karena keadaan dalam organisasi
berubah. Hal ini terutama penting selama taraf pelaksanaan, bila dampak dari sistem MBO sendiri
dapat menyebabkan perubahan dalam tugas dan tanggung jawab pada tiap tingkat.

 Penetapan dan pengkoordinasian tujuan

penyusunan sasaran yang penuh tantangan tetapi realistis sering merupakan sumber kekacauan bagi
para manajer. Mungkin terdapat kesulitan dalam membuat tujuan itu dapat diukur, dalam
menemukan jalur yang baik antara sasaran yang terlalu mudah dan tidak mungkin dalam melukiskan
tujuan secara jelas dan tepat. Tambahan pula, mungkin sulit mengkoordinasikan seluruh tujuan
organisasi dengan kebutuhan pribadi dan tujuan-tujuan individu.

 Pengendalian terhadap metode pencapaian sasaran

frustasi yang mendalam bisa terjadi bila usaha seorang manajer untuk mencapai sasaran tergantung
kepada pencapaian usaha-usaha lain dalam organisasi. Misalnya, manajer bagian produksi tidak
diharapkan akan mencapai sasaran merakit 100 unit per hari bila bagiannya diberi suku cadang
hanya untuk 90 unit. Penetapan sasaran kelompok dan keluwesan diperlukan untuk menyelesaikan
persoalan macam ini.
 Konflik antara kreativitas dan MBO

Mengutamakan prestasi, peningkatan dan kepuasan pada pencapaian sasaran mungkin tidak akan
produktif bila cenderung menghambat inovasi. Bila para manajer gagal untuk mencoba sesuatu yang
baru dan mungkin mengandung risiko karena tenaga mereka dicurahkan pada tujuan-tujuan MBO
tertentu, beberapa kesempatan mungkin akan hilang. Untuk menghindari bahaya ini, Odiorne
mengusulkan agar kesepakatan terhadap inovasi dan perubahan harus merupakan bagian dari
proses penetapan sasaran.

4. Tuliskan kekuatan dan kelemahan dari pendekatan MBO !

 Keuntungan MBO/ Kekuatan MBO


Menurut Kukreja, keuntungan/ kekuatan MBO adalah sbb;
1. MBO adalah proses yang berorientasi pada hasil,
MBO merupakan proses yang berorientasi pada hasil dan berfokus pada penetapan dan
pengendalian tujuan, sehingga mendorong manajer untuk melakukan perencanaan
terperinci.
2. Manajer/karyawan harus mengetahui perannya,
Manajer maupun karyawan harus mengetahui peran mereka, sehingga tidak ada
ambiguitas peran atau kebingungan.
3. Manajer diharuskan menetapkan target yang terukur,
Manajer diharuskan untuk menetapkan target, prioritas dan standar kinerja yang terukur.
Selain itu, tanggung jawab dan wewenang personel juga haris jelas ditetapkan.
4. Membuat individu lebih sadar akan tujuan organisasi.
Yang sering terjadi adalah karyawan hanya peduli dengan tujuan mereka sendiri dan
lingkungan di sekitarnya. Tetapi dengan MBO, mereka akan merasa bangga telah terlibat
dalam tujuan organisasi. Ini meningkatkan moral dan komitmen karyawan.
5. MBO sering menyoroti area pengembangan karir,
MBO sering menyoroti area di mana karyawan membutuhkan pelatihan lebih lanjut, yang
mengarah ke pengembangan karir.
6. Sistem evaluasi berkala
Sistem evaluasi berkala dalam MBO, memungkinkan karyawan mengetahui seberapa
baik mereka dalam bekerja. Karena MBO memberikan penekanan kuat pada tujuan yang
dapat diukur, pengukuran dan penilaian bisa lebih objektif, spesifik dan adil.
7. Meningkatkan komunikasi
Dalam MBO, sangat penting untuk meningkatkan komunikasi antara manajemen dan
karyawan.

 Kerugian MBO/ Kekurangan MBO :


Konsep MBO juga memiliki banyak kelemahan. Masih menurut Kukreja, kerugian MBO
adalah;
1. Agar berhasil, MBO harus didukung oleh manajemen puncak,
Sebagai konsep manajemen, MBO hanya dapat berhasil apabila memiliki dukungan
penuh dari manajemen puncak.
2. MBO tidak disukai karyawan,
Karyawan tidak menyukai MBO, karena berada di bawah tekanan untuk bergaul dengan
manajemen saat penetapan dan tujuan yang ditetapkan sangat tinggi dan tidak realistis.
Hal ini dapat menurunkan moral karyawan dan menimbulkan kecurigaan terkait praktik
MBO. Anggapannya adalah MBO hanyalah salah satu cara manajemen untuk membuat
karyawan bekerja lebih keras dan menjadi lebih berdedikasi serta terlibat.
Penekanan dalam sistem MBO adalah pada kuantifikasi tujuan dan sasaran. Itu tidak
meninggalkan dasar untuk tujuan subjektif. Beberapa area sulit untuk diukur dan bahkan
lebih sulit untuk dievaluasi.
3. Ada banyak dokumen yang terlibat dan menyita banyak waktu manajer.
Terlalu banyak rapat dan laporan yang menambah tanggung jawab dan beban manajer.
Beberapa manajer mungkin menolak program ini karena hal tersebut.

5.Sebutkan beberapa alat bantu dalam melakukan


perencanaan perusahaan!
 - Perencanaan dengan Flow Chart.
 - Penjadwalan Melalui Gantt Chart.
 - Perencanaan dengan Jaringan PERT (PERT Network).

Anda mungkin juga menyukai