NIM 7203144021
PRODI/FAKULTAS S1 Pend.Adm.Perkantoran/ FE
KELAS Reguler C
PERTEMUAN KE 7
bila para manajer puncak lebih menyukai pendekatan yang otoriter dan pengambilan keputusan
yang terpusat, maka mereka akan memerlukan pendidikan kembali secara serius sebelum dapat
melaksanakan program MBO.
MBO mungkin memerlukan banyak perubahan dalam struktur organisasi, pola wewenang dan
prosedur pengendalian. Para manajer harus mendukung perubahan-perubahan ini. Mereka yang
berperan serta hanya karena terpaksa untuk mendukung organisasi itu akan dengan mudah
menyebabkan kegagalan program tersebut.
penetapan tujuan dan proses pengkajian kembali oleh manajer dan bawahan memerlukan tingkat
kecakapan yang tinggi dalam hubungan antarpribadi. Banyak manajer yang tidak mempunyai
pengalaman sebelumnya atau kemampuan yang lazim dalam bidang ini. Pendidikan dalam
pembibingan dan wawancara mungkin diperlukan.
penggunaan daftar khusus dari tujuan dan tanggung jawab individu adalah sulit dan menghabiskan
waktu. Di samping itu uraian tugas harus dikaji kembali dan direvisi karena keadaan dalam organisasi
berubah. Hal ini terutama penting selama taraf pelaksanaan, bila dampak dari sistem MBO sendiri
dapat menyebabkan perubahan dalam tugas dan tanggung jawab pada tiap tingkat.
penyusunan sasaran yang penuh tantangan tetapi realistis sering merupakan sumber kekacauan bagi
para manajer. Mungkin terdapat kesulitan dalam membuat tujuan itu dapat diukur, dalam
menemukan jalur yang baik antara sasaran yang terlalu mudah dan tidak mungkin dalam melukiskan
tujuan secara jelas dan tepat. Tambahan pula, mungkin sulit mengkoordinasikan seluruh tujuan
organisasi dengan kebutuhan pribadi dan tujuan-tujuan individu.
frustasi yang mendalam bisa terjadi bila usaha seorang manajer untuk mencapai sasaran tergantung
kepada pencapaian usaha-usaha lain dalam organisasi. Misalnya, manajer bagian produksi tidak
diharapkan akan mencapai sasaran merakit 100 unit per hari bila bagiannya diberi suku cadang
hanya untuk 90 unit. Penetapan sasaran kelompok dan keluwesan diperlukan untuk menyelesaikan
persoalan macam ini.
Konflik antara kreativitas dan MBO
Mengutamakan prestasi, peningkatan dan kepuasan pada pencapaian sasaran mungkin tidak akan
produktif bila cenderung menghambat inovasi. Bila para manajer gagal untuk mencoba sesuatu yang
baru dan mungkin mengandung risiko karena tenaga mereka dicurahkan pada tujuan-tujuan MBO
tertentu, beberapa kesempatan mungkin akan hilang. Untuk menghindari bahaya ini, Odiorne
mengusulkan agar kesepakatan terhadap inovasi dan perubahan harus merupakan bagian dari
proses penetapan sasaran.