Anda di halaman 1dari 4

BERITA ACARA PRESENTASE KELOMPOK 3

Nama Anggota : Wilda Luciana Hutapea ( 7203144021 )

Yuri Wulandari ( 7201144002 )

Hari,Tanggal : Rabu, 3 Maret 2021

Materi : Proses, Ciri, Kode Etik dan Sikap Guru Profesional

Pertanyaan sesi 1
1. Dita Agustya Lubis : Apa saja dasar – dasar yang menjadi pedoman guru agar menjadi
professional ?

2. Siti Naziha Tuah Putri Hsb : Menurut pendapat kelompok kalian, jika seorang guru belum
bisa menciptakan suasana kelas yang kondusif, apakah dapat disebut professional atau tidak?

3. Sheza Azizira : Sebutkan factor penyebab terjadinya pelanggaran etika guru !

Jawaban Sesi 1 .

1. Yang menjadi pedoman guru agar menjadi professional ialah dasar pedagogic, dasar
kepribadian dan dasar kompetensi dasar ( Jawaban dari Yuri Wulandari )
2. Menurut pendapat saya, kalua dari segi pengelolaan kelas guru tersebut belum bisa
disebut professional karena guru dituntut untuk bisa menciptakan suasana kelas yang
lebih kondusif dalam pembelajaran. Kenapa? Karena jika terciptanya suasana kelas yang
demikian maka proses belajar – mengajar akan lebih efektif lagi. Hal ini juga menunjang
proses pembelajaran yang optimal serta menuntut kemampuan guru untuk mengetahui,
memahami, memilih dan menerapkan pendekatan yang dinilai efektif ( Jawaban dari
Wilda Luciana Hutapea )
3. Fakrot terjadinya pelanggaran kode etik guru ialah :
 Tidak berjalannya control pengawasan dari masyarakat
 Organisasi profesi tidak dilengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk
menyampaikan keluhan
 Rendahnya pengetahuan masyarakat mengetahui subtansi kode etik profesi, karena
buruknya upaya sosialisasi dari pihak profesi sendiri ( Jawaban dari Yuri Wulandari )
Tambahan/tanggapan dari kelompok lain Untuk Sesi 1 :

1. Tambahan jawaban salsabilla atas pertanyaan Dita Agustya Lubis :

Kompetensi guru ada 4 dimana 3 dari kompetensi tersebut sudah disebutkan oleh saudari Yuri
Wulandari dan yang terakhir adalaj kompetensi professional, kompetensi ini dapat dilihat dari
kemampuan guru mengikuti perkembangan ilmu yang selalu dinamis. Kompetensi professional
merupakan kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam.

Pertanyaan sesi 2
1. Ade Sriwanda Olivia Hutabarat : Mengapa kode etik sangat diperlukan bagi guru ?

2. Lestari Silitonga : Apkah kode etik tersebut terlalu mengikat guru atau malah membantu
mempertahankan professional keguruan?

3. Agnesia Eventine Kabes :  Bagaimana proses menjadikan tenaga pendidik sebagai profesi
melalui pendidikan khusus?

Jawaban sesi 2 :

1. Alasan kode etik diperlukan oleh guru ialah Karena kode etik merupakan seperangkat
prinsip dan norma moral yang mendasari pelaksanaan tugas dan layanan professional
guru dalam lingkungannya dengan peserta didik, orang tua/wali muri, sekolah dan rekan
seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah berdasarkan nilai – nilai agama, pendidikan
sosial, etika dan kemanusiaan. Kode etik bagi seorang guru juga penting karena kode etik
tersebut adalah karakter, watak, susila, norma – norma yang dimiliki seorang guru Dalam
bersikap terlebih lagi guru adalah seorang pendidik yang akan dijadikan contoh olrh
banyak orang dan guru harus mencerminkan sikap yang baik dan mulia ( Jawaban dari
Wilda Luciana Hutapea )
2. Terdapat dua jawaban :
 Saya rasa dalam bekerja di instansi manapun perlu adanya kode etik yang sifatnya
mengikat tenaga kerja apalagi tenaga professional. Dengan adanya kode etik maka
ada landasan norma – norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi
didalam melaksanakan tugas profesinya dalam hidup di masyarakat, dengan
demikikian akan sangat membantu dalam mempertahankan profesi keguruan
( Jawaban dari Yuri Wulandari )
 Menurut saya kode etik itu malah bisa mempertahankan profesi keguruan karena
dengan adanya kode etik yang memiliki landasan norma akan lebih nyaman dalam
melaksanakan tugas – tugasnya baik diluar ataupun di lingkungan kerja . Nah dengan
adanya kode etik maka :
- Guru dapat membimbing perserta didik untuk membentu manusia Indonesia
seutuhnya yang berjiwa Pancasila
- Guru dapat memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap
pendidikan
- Guru dapat memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanan sosial
- Guru secara bersama – sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi
PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
- Guru secara pribadi dan bersama – sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu dan martabat profesinya sehingga akan sangat membantu dalam
mempertahankan profesi keguruan ( Jawaban dar Wilda Luciana Hutapea )
3. Yang pertama guru harus memenuhi standar kompetensi pendidikan khusus yangf
dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogic,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional. Keempat
kompetensi tersebuut teritegrasi dalam kinerja guru pendidikan khusus. Standar
Kompetensi guru pendidikan khusus mencakup kompetensi inti guru yang dikembangkan
menjadi kompetensi guru kelas TKLB/RALB, guru kelas SDLB/MILB, SMPLB/MTsLB,
SMALB/ MALB, dan guru pendidikan khusus pada satuan pendidikan umum dan
kejuruan.
Yang kedua harus punya beberapa kompetensi :
 Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial kuktural, emosional dan
intelektual ( Kompetensi Pedagogik )
 Bertindak seuai dengan norma agama, hokum, sosial dan klebudayaan nasional Indonesia
( Kompetensi Kepribadian )
 Bersikap inklusif, bertindak objkektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi
( Kompetensi Sosial )
 Menguasi materi, struktur, konsep dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
di ampu ( Kompetensi Profesional )
( Jawaban dar Wilda Luciana Hutapea )

Anda mungkin juga menyukai