TR 4 Psikologi Pendidikan Wilda Hutapea
TR 4 Psikologi Pendidikan Wilda Hutapea
Nim : 7203144021
TUGAS RUTIN 3
8. Menilai kurikulum.
9. Memberi kepercayaan kepada sekolah.
2.2.2.Tujuan evaluasi
Tujuan umum evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun bahan-bahan
keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau
taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik setelah mereka mengikuti
proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, mengetahui tingkat efektivitas
dari metode-metode pembelajaran yang telah dipergunakan dalam proses
pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Serta menghimpun informasi yang
dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, taraf perkembangan, atau taraf
pencapaian kegiatan belajar siswa.
Tujuan khusus evaluasi pembelajaran adalah :
1. untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh
program pendidikan
6. Mengadakan seleksi
15. Memberikan bukti untuk laporan kepada orang tua atau masyarakat
1. Evaluasi Diagnostik
Adalah evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk
menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor
penyebabnya.
2. Evaluasi Selektif
Adalah evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih
siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan
tertentu.
3. Evaluasi Penempatan
Adalah evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk
menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai
dengan karakteristik siswa.
4. Evaluasi Formatif
Adalah evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk
memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
5. Evaluasi Sumatif
1. Evaluasi Konteks
Adalah evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik
mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-
kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
2. Evaluasi Input
Adalah evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber
daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi Proses
Adalah evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik
mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor
pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses
pelaksanaan, dan sejenisnya.
4. Evaluasi Hasil atau Produk
Adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang
dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki,
dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5. Evaluasi Outcom atau Lulusan
Adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih
lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
b. Berdasarkan subjek :
1. Evaluasi Internal
Adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai
evaluator, misalnya guru.
2. Evaluasi Eksternal
Adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai
evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.
Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian.
Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.
2.4 Teknik Evaluasi
Instrument (alat) adalah sesuatu yang dapat digunakan
untukmempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai
tujuan secara lebih efektif dan efesien. Alat evaluasi tersebut dikatakan baik
apabila mampu mengevaluasi sesuatu yang dievaluasi dengan hasil seperti
keadaan yang dievaluasi. Dalam menggunakan alat tersebut evaluator
menggunkan cara atau teknik yaitu dengan teknik evaluasi. Teknik evaluasi
terebut terbagi kedalam dua macam , yaitu teknik nontes dan teknik tes.
b. Kuesioner (questionair)
Kuesioner (questionair) dikenal dengan sebagai angket. Kuesioner
ialah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang aka
diukur (responden). Dengan kuesioner ini orang dapat diketahui tentang
keadan atau data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau
pendapatnya dsb.
Kuesioner dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu :
e. Pengamatan (observastion)
pengamatan ialah suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara
sistematis. Ada dua macam obervasi (pengamatan), yaitu :
1. observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat,
tetapi dalam pada waktu itu pengamat memasuki dan mengikuti
kegiatan kelompok yang sedang diamati.
2. Observasi sistematik, yaitu dimana factor-faktor yang diamati sudah
didaftar secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya.
Dalam observasi ini pengamat berada diluar kelompok. Dengan
demikian pengamat tidak dibingungkan oleh situasi yang melingkungi
dirinya.
3.Observasi eksperimental, yaitu terjadi jika pengamat tidak
berpatisipasi dalam kelompok.
f. Riwayat hidup
riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang
selama masa kehidupannya.
2.5.1 Validitas
Sebuah tes dikatakan valid (sahih) apabila tes tersebut mengukur apa
yang hendak diukur. (Scarvia B. Anderson dkk. Ensyclopedia of
Educational Evaluation). Validitas sebuah tes bukan ditekankan pada
tesnya itu sendiri, tetapi lebih ditekankan pada hasil pengetesan atau
skornya.
Validitas suatu tes dapat diketahui dari hasil pemikiran dan
pengalaman. Hal pertamas diperoleh ialah validitas logis (logical validity)
dan yang kedusa ialah validitas empitis (empirical validity). Inilah yang akan
dijadikan dasar pengelompokan validitas tes.
Secara garis besar, validitas ada dua macam, yaitu :
Validitas logis (logical validity)
Validitas empiris ( empirical validity)
2.5.2 Reabilitas
Kata reabilitas diambil dri bahasa inggris yaitu “reliable” yang artinya
dapat dipercaya atau keajegan yang sifatnya tidak berubah dari waktu
kewaktu. Atau bisa juga diartikan dengan “ketepatan”.
Cara-cara mencari besarnya reabilitas, yaitu ada tiga cara :
1. metode bentuk pararel (equivalent)
2. metode tes ulang ( tes-retest method)
3. metode belah dua (split – half method)
2.5.3 Objektivitas
Objektivitas ialah tidak adanya unsure pribadi yang mempengaruhi.
Dan apabila dikaitkan dengan reabilitasd maka objektivitas menekankan
ketetapan (covsistency) pada system scoring, sedang reabilitas
menekankan ketetapan dalam hasil tes.
2.5.4 Praktibilitas
Sebuah tes dikatakan memiliki praktibilitas yang tinggi apabila te
tersebut bersifat praktis, mudah pengadministrasiannya.
Tes yang praktis ialah tes yang :
mudah dilaksanakan
mudah pemeriksaannya
dilengkapi dengan petunjuk-petrunjuk yang jelas sehingga dapat
diberikan atau diawali oleh orang lain.
2.5.5 Ekonomis
Maksud ekonomis disini ialah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak
membutuhkan ongkos atau biaya mahal, tenaga banyak, dan waktu yang
lama.
2.5.6 Kemampuan Membandingkan
Tes yang baik, harus dapat membedakan kemampuan anak sesuai
dengan tingkat kepandaian siswa. Suatu tes yang sangat sukar atau
sangat mudah bukanlah merupakan suatu evaluasi yang baik karena tes
yang demikian tidak memiliki kemamampuan untuk membandingkan