Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lidiya Andriana

Kelas : 6 APD

NPM : 061740511899

Kelompok :1

Tugas :4

KASUS AKUISISI SAHAM


PT Uses mengakuisisi Saham Biasa PT Lunex dengan jenis Akuisisi Saham dengan
membayar senilai Rp1.112.000.000 tunai. PT kencana membayar biaya akuisisi saham
berupa legal dan penilaian Rp15.000.000
Data mengenai Laporan Posisi Keuangan dan Daftar Nilai Wajar Aset dan Liabilitas PT Lunex :

PT Lunex
Laporan Posisi Keuangan
1 Januari 202x0
Aset Liabilitas
Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek
Kas Rp155.000.000 Utang Usaha Rp250.000.000
Piutang Usaha 100.000.000 Utang Lain-lain 80.000.000
Piutang Lain-lain 55.000.000 Liabilitas Jangka Panjang
Persediaan 200.000.000 Utang Bank Rp250.000.000
Aset Tidak Lancar Total Liabilitas Rp580.000.000
Tanah 250.000.000 Ekuitas
Bangunan 850.000.000 Saham Biasa Rp550.000.000
Peralatan 250.000.000 Saham Preferen 130.000.000
Akumulasi Penyusutan (250.000.000) Agio Saham 100.000.000
Total Aset Rp1.610.000.000 Saldo Laba 250.000.000
Total Ekuitas Rp1.030.000.000

Daftar Nilai Wajar atas Aset dan Liabilitas PT Lunex


Nama Akun Nilai Buku Nilai Wajar
Kas Rp155.000.000 Rp155.000.000
Piutang Usaha 100.000.000 100.000.000
Piutang Lain-lain 55.000.000 55.000.000
Persediaan 200.000.000 195.000.000
Aset Tidak Lancar
Tanah 250.000.000 290.000.000
Bangunan 850.000.000 850.000.000
Peralatan 250.000.000 250.000.000
Akumulasi Penyusutan (250.000.000) (250.000.000)
Utang Usaha Rp250.000.000 Rp250.000.000
Utang Lain-lain 80.000.000 80.000.000
Utang Bank 250.000.000 250.000.000

Total Aset dan Liabilitas Rp1.030.000.000 Rp1.065.000.000


Jurnal pada PT Uses :
Jurnal pembiayaan Akuisisi Saham:
1/1/x0 – Beban Akuisisi Saham Rp15.000.000
Kas Rp15.000.000

Jurnal Akuisisi Saham:


1/1/x0 – Investasi pada Saham Biasa Rp1.112.000.000
Kas Rp1.112.000.000

Perhitungan:
Selisih lebih/kurang = Pembayaran PT Kencana – Nilai Total Ekuitas PT Astra Abadi
= Harga Perolehan - Nilai Buku/Historis Ekuitas
= Kas Rp1.112.000.000 – {Saham Biasa Rp550.000.000 + Saham
Preferen 130.000.000 + Agio Saham 100.000.000 + Saldo Laba
250.000.000}
= Rp1.112.000.000 - Rp1.030.000.000 = Rp82.000.000
= Selisih lebih bayar/selisih positif/selisih debit

Jurnal pada PT Lunex :


Jurnal penerbitan/penjualan Saham:
1/1/x0 – Kas Rp810.000.000
Saham Biasa Rp550.000.000
Saham Preferen 130.000.000
Agio Saham 100.000.000

Perhitungan:
Saham Biasa = Nilai Nominal/Pari (Face Value/Par Value) x Jumlah Saham Beredar
= Rp10.000/lembar x 55.000 lembar = Rp550.000.000

Saham Preferen = Nilai Nominal/Pari (Face Value/Par Value) x Jumlah Saham Beredar
= Rp100.000/lembar x 1.300 lembar = Rp130.000.000

Agio Saham = Agio Saham Biasa + Agio Saham Preferen


= {(Nilai Wajar/Harga Pasar (Fair Value/Market Price) - Nilai Nomial
x Jumlah Saham Biasa Beredar} + {(Nilai Wajar/Harga Pasar (Fair
Value/Market Price) – Nilai Nominal) x Jumlah Saham Preferen
Beredar}
={(Rp11.000) – Rp10.000/lb) x 55.000 lembar} + {(Rp135.000/lb) –
Rp100.000/lb) x 1.300 lembar }
= Rp55.000.000 + Rp45.500.000 = Rp100.500.000

Kas à Ber(+) Rp810.000.000 krn memperoleh uang dari hasil


penerbitan/penjualan
Saham Biasa à Ekuitas ber(+) Rp550.000.000 krn PT Lunex menerbitkan Saham
Biasa
Saham Preferen à Ekuitas ber(+) Rp130.000.000 krn PTPalembang menerbitkan Saham
Preferen
Agio Saham à Ekuitas ber(+) Rp100.000.000 krn N.Wajar lebih besar dari
N.Nominal

INVESTASI PADA SURAT BERHARGA/SEKURITAS/EFEK


(INVESTMENT IN SECURITIES/EFFECTS)

Pada tanggal transaksi pengakuisisian saham/investasi:


1. Metode Nilai Wajar (Fair Value Method):
Banyaknya Saham Biasa yang diakuisisi ≤ 20% (minoritas) dan perusahaan pengakuisisi
mengakuisisi Saham perusahaan yang diakuisisi tetapi tidak mempunyai pengaruh dan
pengendalian terhadap perusahaan diakuisisiserta tidak menyusun Laporan Keuangan
Konsolidasian

Pada tanggal 1 Januari 202x0 PT Uses mengakuisisi 15% yaitu 1.500 lembar dari 10.000
lembar Saham Biasa yang beredar @Rp100.000 dari PT Lunex dengan jenis Akuisisi Saham
dengan Kurs 100 serta membayar senilai Rp150.000.000 tunai. PT Uses membayar biaya
akuisisi saham berupa legal dan penilaian Rp20.000.000

Jurnal pada PT Polsri :


Jurnal pembiayaan Akuisisi Saham:
1/1/x0 – Beban Akuisisi Saham Rp20.000.000
Kas Rp20.000.000

Jurnal Akuisisi Saham:


1/1/x0 – Investasi pada Saham Biasa Rp200.000.000
Kas Rp200.000.000

Perhitungan:
Investasi pd Saham = Nilai Wajar/Harga Pasar ATAU
= Nilai Nominal x Kurs
= Rp100.000/lb x 1.500 lb x 100%
= Rp150.000.000

2. Metode Harga Perolehan/Biaya (Cost Method):


Banyaknya Saham Biasa yang diakuisisi 20% - 50% dan perusahaan pengakuisisi
mengakuisisi Saham perusahaan yang diakuisisi juga mempunyai pengaruh dan
pengendalian terhadap perusahaan diakuisisiserta boleh menyusun Laporan Keuangan
Konsolidasian atau boleh tidak

Pada tanggal 1 Januari 202x0 PT Uses mengakuisisi 35% yaitu 3.500 lembar dari 10.000
lembar Saham Biasa yang beredar @Rp100.000 dari PT Lunex dengan jenis Akuisisi Saham
dengan Kurs 100 serta membayar senilai Rp350.000.000 tunai. PT Uses membayar biaya
akuisisi saham berupa legal dan penilaian Rp25.000.000

Jurnal pada PT Uses :


Jurnal pembiayaan Akuisisi Saham:
1/1/x0 – Beban Akuisisi Saham Rp25.000.000
Kas Rp25.000.000

Jurnal Akuisisi Saham:


1/1/x0 – Investasi pada Saham Biasa Rp350.000.000
Kas Rp350.000.000

3. Metode Ekuitas (Equity Method):


Banyaknya Saham Biasa yang diakuisisi ≥ 50% (mayoritas) dan perusahaan pengakuisisi
mengakuisisi Saham perusahaan yang diakuisisi juga mempunyai pengaruh dan
pengendalian terhadap perusahaan diakuisisi dan wajib menyusun Laporan Keuangan
Konsolidasian

Pada tanggal 1 Januari 202x0 PT Uses mengakuisisi 75% yaitu 7.500 lembar dari 10.000
lembar Saham Biasa yang beredar dari @Rp100.000 PT Lunex dengan jenis Akuisisi Saham
dengan Kurs 100 serta membayar senilai Rp750.000.000 tunai. PT Uses membayar biaya
akuisisi saham berupa legal dan penilaian Rp30.000.000

Jurnal pada PT Uses :


Jurnal pembiayaan Akuisisi Saham:
1/1/x0 – Beban Akuisisi Saham Rp30.000.000
Kas Rp30.000.000

Jurnal Akuisisi Saham:


1/1/x0 – Investasi pada Saham Biasa Rp750.000.000
Kas Rp750.000.000

Anda mungkin juga menyukai