1. Tujuan
a. Klien dapat menyebutan stimulasi penyebab kemarahannya
b. Klien dapat menyebutkan respons yang dirasakan saat marah (tanda dan gejala
marah)
c. Klien dapat menyebutkan reaksi yang di lakukan saat marah (perilaku kekerasan)
d. Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan
2. Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Papan tulis/Flipchart/whiteboard
b. Kapur/spidol
c. Buku catatan dan pulpen
d. Jadwal kegiatan klien
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi
5. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Memilih klien yang memiliki perilaku kekerasan yang sudah kooperatif
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemua
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
c) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan masalah yang di rasakan
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal perilaku kekerasan yang biasa
di lakukan
b) Menjelaskan aturan permainan diantaranya:
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin ke leader
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
4) Tahap kerja
a) Mendiskusikan penyebab marah klien.
- Tanya pengalaman tiap klien
- Tulis dipapan tulis/Flipchart/whiteboard
b) Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat terpapar oleh
penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi
- Tanyakan perasaan tiap klien saat terpapar oleh penyebab (tanda dan
gejala)
- Tulis dipapan tulis/Flipchart/whiteboard.
c) Mendiskusikan perilaku kekerasan yang dilakukan saat marah (verbal,
merusak lingkungan, mencedarai/memukul orang lain, dan memukul diri
sendiri)
- Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah
- Tulis dipapan tulis/Flipchart/whiteboard
d) Membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan yang paling sering
dilakukan untuk di pergakan
e) Melakukan bermain peran/simulasi untuk perilaku kekerasan yang tidak
berbahaya (fasilitator sebagai sumber penyebab dan klien yang melakukan
perilaku kekerasan)
f) Menanyakan perasaan klien setelah selesai bermain peran/simulasi
g) Mendiskusikan atau memberi tau dampak/akibat perilaku kekerasan
- Tanyakan akibat perilaku kekerasan
- Tulis dipapan tulis/Flipchart/whiteboard
Contoh tabel:
Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian tentang kemampuan mengetahui penyebab
perilaku kekerasan, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang
dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Beri tanda centang jika klien mampu
dan tanda (-) jika klien tidak mampu
2. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh klien mengikuti sesi 1, stimulasi presepsi perilaku
kekerasan. Klien mampu kekerasannya (disalahkan dan tidak diberi uang) mengenal
tanda dan gejala yang dirasakan (Geregetan dan deg-degan), perilaku kekeraan yang
dilakukan (memukul meja), akibat yang dirasakan) tangan sakit dan dibawah ke
Rumah sakit jiwa. Anjurkan klien mengingat dan menyampaikan perilaku kekerasan
yang di alami selama di Rumah Sakit.