“kelalaian” ini berkembang secara teori dalam hukum kesehatan sebagaimana Sampurno
(2005), menyampaikan bahwa suatu perbuatan atau sikap tenaga kesehatan dianggap lalai,
bila memenuhi 4 unsur, yaitu :
1. Duty atau kewajiban tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan atau untuk tidak
melakukan tindakan tertentu terhadap pasien tertentu pada situasi dan kondisi tertentu.
2. Dereliction of the duty atau penyimpangan kewajiban.
3. Damage atau kerugian, yaitu segala sesuatu yang dirasakan oleh pasien sebagai kerugian
akibat dari layanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan.
4. Direct cause relationship atau hubungan sebab akibat yang nyata, dalam hal ini harus
terdapat hubungan sebab akibat antara penyimpangan kewajiban dengan kerugian yang
setidaknya menurunkan “Proximate cause”
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Undang – Undang No.36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan
3. Undang – Undang No.44 Tahun
2009 Tentang Rumah Sakit
L A N D A S A N 4. Undang – Undang No.38 Tahun
H U K U M 2014 Tentang Keperawatan
5. Undang – Undang No. 36 Tahun
2014 Tentang Tenaga Kesehatan
6. PMK No.26 Tahun 2019 Tentang
Peraturan Pelaksana Undang -
Undang No.38 Tentang
Keperawatan
Dugaan Pasal Tindak Pidana Kesehatan
Sebelum
Proses
Proses
Perawat sbg Tersangka hukum
hukum Perawat yg tdk memiliki izin
Proses Penyidikan praktik
Izin praktik di tingkat pelayanan & izin
praktik mandiri
Perawat sbg Terlapor
Proses Penyelidikan
Tantangan dalam Proses Pembelaan Perawat