Anda di halaman 1dari 35

Enterpreneur Campus

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN Ny. A (G1P0A0) dengan PRE EKLAMPSIA BERAT


dan HIPERTIROID di RUANG EDELWEISS

Disusun Sebagai Tugas Profesi Ners Stase Maternitas

Disusun Oleh
Erna Puspitarini

NIM. 1908147

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2021
LAPORAN PENDAHULUAN

PRE-EKLAMPSIA

A. PENGERTIAN
Hipertensi kehamilan adalah kelainan yang belum diketahui penyebabnya secara pasti yang
terjadi dalam masa kehamilan dan dimanufestasikan dengan meningkatnya tekanan darah
(tekanan sistolik naik 30mmHg per tekanan diastolic naik 15mmHg diatas nilai dasar)
disertai protein uria, edema (Preeklamsi) yang berlanjut kejang dan koma (eklamsi) (
Wagiyo& Putrono, 2016)

B. PENYEBAB
Menurut Lily Yulaikhah (2008), terdapat teori yang terkenal sebagai penyebab
preeklamsia yang dikenal dengan teori iskemia plasenta. Tetapi teori ini belum dapat
menerangkan semua hal yang berkaitan dengan preeklamsia. Teori yang dapat diterima
adalah teori yang dapat menerangkan hal-hal berikut :

1. Mengapa frekuensi menjadi tinggi pada primigravida, kehamilan ganda, hidramnion dan
mola hidatidosa.
2. Mengapa frekuensi bertambah seiring dengan tuanya kehamilan, umumnya pada
triwulan III.
3. Mengapa terjadi perbaikan keadaan penyakit, jika terjadi kematian janin dalam
kandungan.
4. Mengapa frekuensi lebih rendah pada kehamilan berikutnya.
5. Penyebab timbulnya hipertensi, proteinuria, edema dan konvulsi sampai koma.
Terdapat beberapa faktor yang berperan dalam terjadinya preeklamsia, yaitu :

1. Faktor genetik atau imunologi


Preeklampsia merupakan penyakit yang lebih sering ditemukan pada anak wanita
dari ibu penderita preeklampsia (Royston dan Armstrong, 1994).

2. Faktor graviditas
Preeklampsia merupakan gangguan yang terutama terjadi pada primigravida
(kehamilan pertama). Pada umumnya preeklampsia diperkirakan sebagai penyakit pada
kehamilan pertama. Bila kehamilan sebelumnya normal, maka insiden preeklampsia
akan menurun pada kehamilan berikutnya. Hal ini disebabkan pada primigravida
pembentukan antibodi penghambat belum sempurna sehingga meningkatkan resiko
terjadinya preeklampsia.

3. Faktor umur
Umur yang baik untuk hamil menurut Depkes RI (2000) adalah 20-35 tahun.
Wanita usia remaja yang hamil untuk pertama kali dan wanita yang hamil pada usia >
35tahun akan mempunyai resiko yang sangat tinggi untuk mengalami preeklampsia.
Terjadi peningkatan resiko terjadinya preeklampsia pada ibu yang berusia kurang dari
20 tahun dan lebih dari 35 tahun (Agudelo, 2000).

4. Faktor usia gestasi


Menurut Dekker (1999), preeklampsia paling sering ditemukan pada usia
kehamilan di trisemester kedua. Sedangkan Taber (1994) mengatakan bahwa
preeklampsia timbul setelah umur kehamilan 20 minggu.

5. Faktor Indeks Massa Tubuh


Wanita obesitas mempunyai resiko mengalami preeklampsia 3 ½ kali lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita yang berat badannya ideal dan kurus (Zhang, 1997).

6. Faktor bayi
Insiden preeklampsia tiga kali lebih tinggi pada kehamilan kembar dibandingkan
dengan kehamilan tunggal (Zhang, 1997).

7. Faktor riwayat penyakit


Resiko preeklampsia dapat terjadi pada ibu yang memiliki riwayat hipertensi
kronis, diabetes dan adanya riwayat preeklampsia/eklampsia pada kehamilan
sebelumnya.

C. KLASIFIKASI
Pre-eklampsia digolongkan ke dalam pre-eklampsia ringan dan pre-eklampsia berat
dengan tanda dan gejala sebagai berikut (Ida Bagus, 1998) :

1. Pre-eklampsia ringan
a. Tekanan darah sistolik 140 tau kenaikan 30 mmHg dengan intervalpemeriksaan 6
jam.
b. Tekanan darah diastolic 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan interval pemeriksaan 6
jam.
c. Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam seminggu
d. Proteinuria 0,3 gr atau lebih dengan tingkatakn kualitatif plus 1 sampai 2 pada urin
kateter atau urin aliran pertengahan.
2. Pre-eklampsia berat
Bila salah satu gejala atau tanda diketemukan pada ibu hamil sudah dapat
digolongkan pre-eklampsia berat :

a. Tekanan darah 160/110 mmHg


b. Oliguria, urin kurang dari 400cc/24 jam
c. Proteinuria lebih dari 3 gr/liter
d. Keluhan subjektif :
1) Nyeri epigastrum
2) Gangguan penglihatan
3) Nyeri kepala
4) Edema paru dan sianosis
5) Gangguan kesadaran
e. Pemeriksaan :
1) Kadar enzim hati meningkat disertai ikterus
2) Perdarahan pada retina
3) Trombosit kurang dari 100.000/mm
D. PATOFISIOLOGI/PATHWAYS
E. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengkajian adalah pengumpulan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan
dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi pasien baik fisik,
mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan (Purba, 2019)
Proses pengumpulan data dimulai dengan mengkaji datademografi, dilanjutkan dengan
pengkajian data stimuli umum, lalu pengkajian tahap pertama atau First Level
Assesmentyang meliputi fisiologi, konsep diri, fungsi peran dan ketergantungan atau
interdependensi, kemudian pengkajian tahap kedua atau Second Level Assesmentyang
meliputi stimulus fokal, kontekstual dan residual. Pengkajian stimulus menitikberatkan
pada faktor penyebab dan faktor pendukung munculnya perilaku respon yang tidak efektif
(Hidayati, 2014).
1) Data Demografi Mengkaji identitas klien dan pasangan klien yang meliputi : Nama,
Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Status Perkawina, Pernikahan, Lama Pernikahan,
Agama, Suku, No. Rekam Medis, Sumber Informasi dan tanggal dilakukan
pengkajian.
2) Stimuli UmumPada tahap ini selain Alasan masuk rumah sakit, Riwayat penyakit
ibu sekarang dan Riwayat penyakit yang lalu perlu dikaji, apakah ibu ada menderita
penyakit akut dan kronis. Pada riwayat penyakit keluarga hal yang perlu dikaji
adalah jenis penyakit keturunan serta penyakit penyakit menular lainnya yang
pernah diderita keluarga. Selanjutnya Riwayat Obsterti dan Gynecologi ibu yang
perlu dikaji adalah segala hal yang berhubungan dengan riwayat menstruasi ibu
termasuk menarche. Dilanjutkan dengan pengkajian terhadap riwayat ANC, Status
obstetric ibu, Riwayat persalinan yang lalu, Riwayatperkawinan serta Riwayat
pemakaian alat kontrasepsi.
3) First Level Assessmenta.
a. Pengkajian fungsi fisiologisPengkajian berhubungan dengan struktur dan
fungsi tubuh, mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang
harus dipenuhi untuk mempertahankanintegritas, terdisir dari 5 kebutuhan
fisiologis dasar dan 4 kebutuhan fisiologis kompleks. Kesembilan kebutuhan
fisiologis tersebut adalah : Oksigenasi, Nutrisi, Eliminasi, Aktifitas dan
istirahat, Keamanan, Sensori, Cairan dan elektrolit, Fungsi neurologis, Fungsi
endokrin.
b. Pengkajian konsep diriBeberapa hal yang dapat mempengaruhi konsep diri
pasien adalah dampak penyakit, perubahan akan memberi dampak pada
gambaran diri, ideal diri, moral, etik dan spiritual pasien. Pengkajian
difokuskan pada bagaiman penerimaan pasien terhadap penyakit, terapi yang
dijalani, harapan pasien dan penatalaksanaan selanjutnya serta nilai yang
diyakini terkait dengan penyakit dan terapinya.
c.Pengkajian fungsi peranFungsi peran berkaitan dengan pola-pola interaksi
seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, bagaimana peran klien
dalam keluarga, adakah energy dan waktu pasien melakukan aktifitas
dirumah, apakah pasien mempunyai pekerjaan tetap, bagaimanan dampak
penyakit saat ini terhadap peran klien, termasuk peran kliendalam
masyarakat.
d.Pengkajian interdependensiPengkajian menggambarkantentang
ketergantungan atau hubungan klien dengan orang terdekat, siapakah orang
yang paling bermakna dalam kehidupannya, sikap memberi dan menerima
terhadap kebutuhan dan aktifitas kemasyarakatan. Kepuasan dan kasih
sayang untuk mencapai integritas suatu hubungan serta keseimbangan antara
ketergantungan dan kemandirian dalam menerima sesuatu untuk
dirinya.Perlu juga dikaji bagaimana pasien memenuhi kebutuhan
interdependensi dalam keterbatasan dan perubahan status kesehatan yang
dialami.
4) Second Level Assesment.
Pada tahap ini termasuk pengkajan stimuli yang signifikan terhadap perubahan
perilaku seseorang.

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosakeperawatan yang muncul pada kasus preeklampsisebagai berikut:
1) Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi (D.0003).
2) Nyeri akut b.d adgen pencedera fisiologis (D.0077).
3) Gangguan eliminasi urine b.d penurunan kapasitas kandung kemih (D.0040).
4) Resiko infeksi d.d efek prosedur invasif (D.0142).
5) Menyusui tidak efektif b.d payudara bengkak (D.0029).
6) Gangguan proses keluarga b.d perubahan peran keluarga (D.0120)
7) Resiko gangguan perlekatan d.d ketidakmampuan orangtua memenuhi kebutuhan bayi
(D.0127).

G. Rencana tindakan keperawatan.


Berikut Intervensi yang dapat dilakukan sesuai standar intervensi keperawatan Indonesia:
1) Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi (D.0003)
a.Tujuan umum: Setelah dilakukan intervensikeperawatan selama waktu tertentu
diharapkan pertukaran gas meningkatb.Kriteria hasil:
a) Pasien melaporkan keluhan sesak berkurang.
b) Tidak terdenga bunyi nafas tambahan.
c) Tanda –tanda vital dalam batas normalc.Intervensi ( Dukungan Ventilasi ):
a) Observasi
(1) Identifikasi adanya kelelahan otot bantu nafas.
(2) Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernafasan.
(3) Monitor status respirasi dan oksigenisasi.
b) Terapeutik
(1) Pertahankan kepatenan jalan nafas.
(2) Berikan posisi semi fowler atau fowler.
(3)Fasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin.
(4)Berikan oksigenisasi sesuai kebutuhan.
c)Edukasi
(1)Ajarkan melakukan tehnik relaksasi nafas dalam
(2)Ajarkan mengubah posisi secara mandiri
2)Nyeri akut b.d adgen pencedera fisiologis (D.0077).
a.Tujuan umum: Setelah dilakukan intervensikeperawatan selama waktu tertentu
diharapkan tingkat nyeri berkurang.
b.Kriteria hasil:
a) Pasien melaporkan keluhan nyeri berkurang
b)Keluhan nyeri meringis menurun
c)Pasien menunjukkan sikap protektif menurun.
d)Pasien tidak tampak gelisah.
c.Intervensi ( Manajemen Nyari )
a)Observasi
(1)Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas nyeri.
(2)Identifikasi skala nyeri.
(3)Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri.
(4)Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri.
(5)Monitor keberhasilanterapi komplementer yang sudah diberikan.
b)Terapeutik
(1)Berikan tehnik norfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(2)Fasilitasi istirahat dan tidur
c)Edukasi
(1)Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri.
(2)Jelaskan strategi meredakan nyeri
(3)Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
(4)Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk mengutangi nyeri.
d)KolaborasiKolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
3)Gangguan eliminasi urine b.d penurunan kapasitas kandung kemih (D.0040)
a.Tujuan Umum : Setelah dilakukan intervensikeperawatan selama waktu tertentu
diharapkan eliminasi urine pasien membaik.
b.Kriteria Hasil:
a)Pasien melaporkan sensasi berkemihnya meningkat.
b)Pasien melaporkan dapat berkemih dengan tuntas.
c)Tidak ada tandan –tanda distensi kadnung kemih.
c.Intervensi ( Manajemen Eliminasi Urine):
a)Observasi Monitor eliminasi urine (Frekuensi, konsistensi, volume dan
warna).
b)Terapeutik
(1)Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
(2)Ambil sampe urine tenga ( Midstream ).
c)Edukasi
(1)Identifikasi tanda dan gejala infeksi saluran kemih.
(2)Ajarkan mengambil spesimen urine midstream.
4)Resiko infeksi d.d efek prosedur invasif (D.0142).
a.Tujuan Umum : Setelah dilakukan intrevensikeperawatan selama waktu tertentu
diharapkan tingkat infeksi menurun.
b.Kriteria Hasil:
a)Tidak ada tandan –tanda infeksi ( Demam, Nyeri, Kemerahan dan
Bengkak).
b)Kadar sel darah putih membaik.
c.Intervensi ( Pencegahan Infeksi)
a)Observasi Monitor tanda dan gejalan infeksi lokal dan sistemik.
b)Terapeutik
(1)Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien.
(2)Pertahankan tehnik aseptik pada psien beresiko tinggi.
c)Edukasi
(1)Jelaskan tanda dan gejala infeksi
(2)Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar.
(3)Ajarkan cara memeriksa kondisi luka post operasi.
(4)Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi.
LAPORAN KASUS

A. PENGKAJIAN

Nama pasien : Ny. A Nama Mahasiswa : Erna Puspitarini

Alamat : Klipang Tanggal Pengkajian : 18 Januari 2021

Umur : 22 Tahun Status Obstetri: G1P0A0

Pekerjaan : IRT HPHT: 1 Mei 2020

Agama : Islam Suku /Bangsa: Jawa /Indonesia

Keluhan:

Pasien mengatakan keluar bercak darah dan lendir dari jalan lahir, kepala pusing dan berkunang-
kunag sejak 2 hari terakhir,kaki terasa berat sejak 1 bulan terakhir dan semakin lama bengkak
semakin besar.

Riwayat Kesehatan sekarang:

Pasien mengatakan sebelum datang ke Poli klinik Obgyn kepala terasa pusing dan berkunang-
kunang sejak 2 hari yang lalu, Kaki mulai terasa berat sejak 1 bulan terakhir dan semakin lama
bengkak semakin besar. TD: 160/100 mmHg, RR: 20x/mnt, ketuban belum keluar dan belum ada
tanda-tanda persalinan, usia kehamilan 33+3 Minggu. Pasien dibawa ke ruang edelweis untuk
dilakukan perawatan
Riwayat Kesehatan Dahulu :

Pasien mengatakan belum pernah mengalami seperti yang diderita pada saat ini.

Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menurun seperti Diabetes
Melitus , Hipertensi serta penyakit yang menular seperti TBC, Hepatitis, dan HIV.

Persepsi dan Harapan klien sehubungan dengan kehamilan

1. Mengapa Ibu datang ke Klinik/

Kepala pusing dan berkunang-kunang, Kaki terasa berat , Bengkak semakin besar

2. Apakah kehamilan ini menimbulkan perasaan terhadap kehidupan sehari hari?

Kehamilan yang sudah masuk trimester 3 ini, Aktifitas sehari-hari agak terbatas

3. Harapan apa yang ibu inginkan selama masa kehamilan?

Selama masa kehamilan semogaselalu diberikan kesehatan dan kelancaran sampai


melahirkan, semoga ibu dan bayi sehat selamat tak kurang suatu apapun

4. Ibu tinggal dengan siapa? tidak ada yang menemani

Tinggal dengan suami

5. Siapa orang yang terpenting bagi ibu?

Suami dan kedua orang tua

6. Dengan kunjungan ibu ke klinik, dampak apa yang terjadi dalam keluarga?

Tidak ada yang menyiapkan keperluan suami

7. Apakah suami ( Orang terdekat ) mau menemani untuk datang ke klinik?

Suami mau mengantar ke klinik

8. Rencan melahirkan dimana?

Rencana melahirkan di Klinik atau Rumah Sakit

9. Apakah Ibu sudah di Imunisasi? Kapan? Apa jenisnya?

Sudah pernah di suntik TT sebelum menikah

10. Apakah ibu memelihara kucing? Siapa yang membersihkan kotoran kucingnya
Pasien mengatakan tidak memelihara kucing

Kebutuhan Dasar Khusus

11. Kenyamanan istirahat tidur

a. Ketidaknyamanan

1) Apakah terjadi gangguan kenyamanan selama hamil?

Tidak

2) Apakah yang ibu lakukan untuk mengatasi ketidaknyamann ?

Pasien mengatakan dengan istirahat cukup dapat mengurangi ketidak nyamanan

3) Apakah hilang dengan pengobatan?

Tidak hilang dengan pengobatan

4) Apakah yang ibu inginkan dari perawat untuk menghilangkan rasa tidak nyaman
tersebut?

Pasien mengatakan agar perawat memberi obat yang manjur, agar rasa tidak
nyamannya hilang.

b. Istirahat dan tidur

1) Bagaimana kebiasaan tidur ibu sebelum hamil ? Jelaskan waktu, lama, posisi?

Pasien mengatakan tidur malam kurang lebih 6-8 jam, tidur siang kurang lebih 1
jam, lebih nyaman dengan posisi miring dan kaki diganjal bantal

2) Adakah gangguan istirahat tidur selama hamil?

Pasien mengatakan selama hamil besar ini tidur kurang nyenyak karena sering
bangun kencing,

3) Bagaimana cara ibu memenuhi kebutuhan istirahat saat beraktivitas/bekerja ?

Pada saat beraktivitas jika sudah mulai capek istirahat tiduran.

c. Hygiene prenatal

1) Bagaimana kebiasaan ibu dalam memenuhi kebersihan diri : mandi,


gosok gigi, kuku,payudara, vagina ? Jelaskan !

Pasien mengatakan mandi sehari 2x, gosok gigi 3 x, Potong kuku


seminggu 1x, kebersihan payudara dan vagina setiap mandi.

2) Apakah ada bahan kimia atau sejenisnya yang digunakan untuk perawatan
kebersihan vagina ?

Tidak ada

3) Bagaimana cara ibu membersihkan daerah perineal setelah BAB ?


Disiram dengan air bersih dari depan dengan tangan kanan , tangan kiri
membersihkan daerah perineal
I2. Keselamatan
a. Pergerakan
1) Adakah kesulitan rentang pergerakan?
Tidak ada
b. Penglihatan
1) Adakah gangguan penglihatan ?
Tidak ada gangguan penglihata
2) Berapakah jauh gangguan tersebut?
Tidak ada
3) Bagaimana mengatasinya?
Tidak ada
c. Pendengaran
1) Adakah gangguan pendengaran?
Tidak ada
d. Cairan
1) Apakah ada perbedaan jumlah cairan yang diminum selama hamil ?
Saat hamil ini terasa sering haus, minum ±3000CC

2) Minuman apa yang disukai ?


Pasien lebih suka minum air putih dingin dan teh tawar hangat

3) Minuman apa yang tidak disukai?

Pasien tidak suka minum kopi dan minuman manis

4) Kebiasaan minum kopi/ soda/ minuman keras?


Pasien tidak suka minuman kopi, soda, minuman keras

5) Adakah pengeluaran keringat yang berlebihan ? Bila ada, kapan dan


bagaimana cara mengatasinya?
Bila siang gerah dan panas keluar keringat, cara mengatasinya dengan
kipasan dan minum air putih
13. Nutrisi

1) 1) Adakah keluhan : mual, muntah. Bila ya,kapan, frekuensi, dan


bagaimana cara mengatasinya ?
Sudah tidak ada mual,muntah
2) Apakah kehamilan menimbulkan perubahan cara makan ibu ? Bila ya,
jelaskan !
Pasien sekarang sering merasa lapar, biasanya dengan makan makanan
ringan dan buah.
3) Makanan apa yang disukai ibu ?
Pasien mengatakan suka makanan pedas dan buah
4) Apakah ada makanan pantangan untuk ibu ? Bila ya jelaskan ! t
Tidak ada
5) Makanan yang bagaimana yang penting untuk ibu ?
Yang sehat dan bergizi
6) Bagaimana cara ibu mendapatkannya ?
Membeli di supermarket atau dipasar
Apakah ibu melakukan diit khusus ? Bila ya jelaskan !
Tidak ada
7) Apakah ada masalah dengan diit tersebut ? Bila ya jelaskan! Pemenuhan
kebutuhan nutrisi sehari-hari : contoh menu dalam 24 jam
Pagi: Nasi, sayur, telur
Siang : Nasi, sayur, tahu,ikan
Sore : Nasi, sayur, ayam

Makanan selingan diantara waktu makan:buah,susu,roti


8) Apakah ibu mengkomsumsi makanan tambahan (food supplement) ? Bila
ya jelaskan!
Tidak ada
9) Siapa pengambil keputusan dalam pemenuhan kebutuhan makanan sehari-
hari ?
Pasien dan suami

14. Gaya hidup


a. Apakah ibu mempunyai kebiasaan merokok? Jika ya berapa
banyak dalam sehari?
Tidak merokok
b. Apakah ibu mempunyai kebiasaan makan makanan cepat saji
(junk food) ?
Kadang kadang
c. Apakah ibu mempunyai kebiasaan melakukan exercise (olah raga)? Jika ya,
berapa kali dalam 1 minggu ?
Seminggu sekali olah raga jalan- jalan dikomplek rumah dengan suami
15. Eliminasi
a. BAB
1) Adakah keluhan dalam BAB? Bila ada, apa dan bagaimana cara mengatasinya?
Tidak ada
2) Kebiasaan BAB sebelum dan saat hamil

Tidak ada gangguan dalam BAB sehari sekali

3) Adakah kebiasaan menggunakan pencahar? Bila ya, jelaskan jenis dan


frekuensi penggunaan !

Tidak ada

b. BAK

1) Adakah keluhan dalam BAK? Bila ada, apa dan bagaimana cara
mengatasinya?

Tidak ada
2) Kebiasaan BAK sebelum dan saat hamil sebelum hamil BAK lancar, saat
hamil akhir akhir ini terasa sedikit – sedikit BAK nya dan rasanya tidak
tuntas

16. Oksigenasi
1) Adakah keluhan sesak nafas ?Bila ya,kapan dan bagaimana cara mengatasinya
?
Tidak
17. Seksualitas
1) Bagaimana persepsi ibu tentang kebutuhan seksual dalam
kehamilan ?

Tidak terganggu
2) Bagaimana cara ibu memenuhi kebutuhan seksual ?
Tidak ada gangguan
3) Apakah kehamilan ini menyebabkan perubahan hubungan seksual dengan
suami?Bila ya, jelaskan !

Tidak ada

B. Riwayat Obstetri
Ggn Cara Masalah
Kelahi Penolong Masala Masala Keadaa
Kehamila Persalin Persalina
Persalinan h Nifas h Bayi n Anak
ra n ke n an n
_ _ _ _ _ _ _ _

C. Riwayat Menstruasi
1. Menarche usia 12 tahun
2. Siklus menstruasi 28 hari, lama menstruasi 5-7 hari.
3. Adakah keluhan nyeri haid, jika ya bagaimana cara mengatasinya nyeri haid iya, jika sakit
sekali minum obat penghilsng rasa sakit haid.
4. Banyaknya (berapa kali ganti softeks penuh ?
3-5 x sehari
D. Keluarga berencana
1. Berapa anak yang direncanakan ?
2 anak saja cukup
2. Jenis kontrasepsi apa yang pernah digunakan ?

Belum pernah mengguanakan alat kontrasepsi

3. Adakah gangguan masalah dengan kontrasepsi tersebut ? Bila ada bagaimana cara
mengatasinya?

Belum Pernah menggunakan alat kontrasepsi

4. Jenis kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang ?

Pil KB

E. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)


1. Antropometri :
a. TB :165 cm
b. BB sebelum hamil : 58kg
c. BB saat ini : 70kg
d. Lingkar lengan : 35cm
2. Keadaan umum : composmentis, tampak gelisah, tegang
3. Kulit,kuku : turgor kulit lembab, bersih
4. Kepala : mesosephal rambut hitam tidak mudah tercabut
5. Leher : pembesaran thyroid (+)
6. Thorax
Pulmonal :
I : bentuk simetris
P : tidak ada benjolan,vocal fremitus normal

P : suara sonor,
A : suara nafas vesikuler,suara ronchi -/-,
wheezing -/-
Kardio :
I : ictus cordis tidak tampak
P : tidak teraba ictus cordis
P : suara redup, nyeri ketuk tidak ada
A : S1 S2 tidak ada suara gallop, tidak ada murmur
7. Abdomen
Pemeriksaan Leopold 1: Teraba bulat keras TFU : 29 cm
Pemeriksaan leopold 11: teraba bagian keras panjang (punggung) pada daerah kanan ibu,
sebelah kiri teraba benda kecil-kecil

Pemeriksaan leopold 111: dibagian bawah rahim teraba lunak


Pemeriksaan leopold 1V : belum masuk PAP
Pengukuran DJJ : 140 x/menit
8. Punggung : tidak ada kelainan
9. Urogenital : bersih tidak ada kelainan ,terpasang DC

10. Ekstremitas :
a. Ekstrimitas superior (tangan)
Dextra (kanan) : oedema tidak ada, Akral hangat,cappilary refile time? < 2
detik kekuatan otot, 5
Sinistra (kiri) : oedema tidak ada,Akral hangat, cappilary refile time<2 detik
kekuatan otot 5
b. Ekstrimitas inferior (kaki)
Dextra (kanan) : oedema +, Akral hangat, cappilary refile time < 2 detik,
kekuatan otot 4
Sinistra (kiri) : oedema +, Akral hangat, cappilary refile
time < 2 detik kekuatan otot
F. Pemeriksaan Penunjang :
1. Hari/ tanggal : Senin,18 Januari 2021

Hasil Laboratorium( ( Hematologi dan Urine analisa )


Pemeriksaan Klien Normal

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Makroskopis Kuning jernih
4,5- 8,0
Ph 7,2
1000- 1030
Berat jenis 1006
Negatif
Protein Positif +2
Negatif
Reduksi Negatif
Negatif
Katen Positif

<31U/l
SGOT
23 <34 U/l
SGPT
15 17- 43 mg/dl
Urea
30 0,6- 1,1 mg/ dl
Creatinin
0.9
18 Januari 2021 11,5- 16,5 gr/ dL
11,6 gr/ dL 4-5
HGB
4,03 (10^ 6/ UL) 37-45
RBC
30,7% 82- 92
HCT
72,6 (fL) 27- 31
MCV
22,2 (Pg) 32- 37
MCH
30,6 (g/ dL) 35- 47
MCHC
46,6 (fL) 11,5- 14,5
RDW- SD
18,6+ (%) 4,3- 10,8
RDW- CV
13,74 (10^ 3/ UL) 1,0 – 3,0
WBC
0,1% 0- 2
EO%
0,3% 50- 70
BASO%
89,7% 18- 42
NEUT%
3,9%
LYMPH%
MONO% 6,0 % 2– 11
EO# BASO#
0,01 (10^ 3/ uL)
NEUT#
0,04 (10^ 3/ uL)
LYMPH#
MONO# 12,32+ (10^ 3/ uL)

0,54- (10^ 3/ uL)

0,83+ (10^ 3/ uL)


DARAH
LENGKAP:

Hemoglobin
12,8 gr/ dL 11- 16
Leukosit
Hematokrit 11.700 4000-10000

32% 37- 54 %
Trombosit
257.000 150000- 400000

2. Hari/ Tnggal: 18 Januari 2021


Hasil EKG : Sinus Ritme

G. Obat- obatan ( Program terapi)

TANGGAL
No. NAMA OBAT DOSIS INDIKASI

Jenis : Per oral 1x10 mg Menurunkan 18/1/2021


Amlodipin
Jenis : Injeksi 10cc di cairkan Anti kejang 18/1/2021
dengan steril water1:1
MgSO4 40%
Jenis : Supositorial

Jenis : Lain – lain 20 tpm 18/1/2021


Infus RL
H. Tanda - tanda Vital

NO JENIS PEMERIKSAAN TANGGAL DAN WAKTU


PEMERIKSAAN

18 Januari 2021

1 TEKANAN DARAH 160/100mmHg

2 SUHU 36.80C

3 NADI 90 x /Mnt

4 PERNAPASAN 20 x/ Mnt

1.860

I. Pengkajian Psikososial

1. Bagaimana penerimaan ibu terhadap kehamilan ?


Pasien sangat bahagia akan mempunyai anak.
2. Bagaimana dukungan keluarga terhadap kehamilan ?

Keluarga sangat mendukung dan bangga akan memiliki keturunan


3. Apa upaya dalam meningkatkan ikatan antara ibu, ayah, sibling dengan bayi?
Berusaha merawat anaknya dengan sepenuh hati dan tidak menggunakan jasa pengasuh
4. Bagaimana upaya keluarga dalam menyiapkan kebutuhan terhadap kehamilan dan persalinan?
Menyiapkan segala kebutuhan saat hamil dan persalinan anaknya
J. Kesimpulan

HPHT : 1 Mei 2020

HPL : 18 Februari 2021

Usia Kehamilan:33+3 Minggu

Tafsiran Berat janin (TBL) : (29-12 ) x 155 = 2.635

K. ANALISA DATA
HARI /
No DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
TANGGAL
1 18-1-2021 DS : Pasien Hipertensi Resiko perfusi
mengatakan pusing jaringan cerebral
dan berkunang tidak efektifan
kunang Code buku
D.0017
DO : KU gelisah Hal: 51
TD:
160/100mmHg
2 18-1-2021 DS : Kaki terasa berat Penyakit penyerta : Resiko cedera
DO : hipertensi pada janin
- Oedem pada Code buku :
kedua kaki D.0138
- TD: 160/100 Hal : 298
mmHg
- N: 88x/mnt
- Proteine +2
3 18-1-2021 DS: pasien Kekhawatiran Ansietas
mengatakan merasa mengalami kegagalan
Kode buku :
kawatir dengan
D.0080
Kondisi yang
Hal : 180
dihadapi
DO : tampak gelisah,
tegang, sulit tidur,
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN ( BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH)

a. Resiko perfusi cerebral tidak efektif b/d Hipertensi yang ditandai dengan klien mengatakan
pusing
b. Resiko cedera pada janin berhubungan dengan Penyakit penyerta : hipertensi.
c. Ansietas berhubungan dengan Kekawatiran mengalami kegagalan

C. RENCANA KEPERAWATAN (INTERVENSI)


Diagnosa Tujuan dan Kriteria
Intervensi
No Keperawatan Hasil
SIKI
SDKI SLKI
1. Resiko perfusi Setelah dilakukan Pemantauan TIK
jaringan cerebral tindakan keerawatan Observasi
tidak efektifan selama 3x 24 jam maka a. Monitor peningkatan tekanan
Code buku D.0017 diharapkan perfusi darah
Hal: 51 cerebral meningkat b. Monitor penurunan tingkat
dengan kriteria hasil: kesadaran
1. Tingkat kesadaran therapeutik
meningkat (5) c. Pertahankan posisi kepala
2. tekanan intra kranial dan leher netral
menurun (5) Manajemen pengingkatan
3. Sakit kepala menurun TIK
(5) d. Monitor tanda dan gejala
4. Gelisah menurun (5) peningkatan TIK ( Mis:
5. Nilai rata-rata tekanan tekanan darah
darah membaik (5) meningkat)
6.Kesadaran membaik (5) e. Cegah terjadinya kejang
7. Tekanan darah sistolik f. Monitor tanda gejala PTIK
membaik (5)
8. Tekanan darah diastole
membaik (5)
2. Resiko cidera pada Setelah dilakukan Pemantauan denyut jantung
janin berhubungan tindakan janin (l.02056)
dengan penyakit keperawatan selama 1 x Observasi:
penyerta/ 24 jam maka diharapkan a. Identifikasi status obstetrik
hipertensi tingkat cedera pada b. Identifikasi riwayat
Code buku : janin menurun obstetrik
D.0138 dengan kriteria hasil: c. Identifikasi pemeriksaan
Hal : 298 Ketegangan kehamilan sebelumnya
d. Periksa denyut jantung
1. Otot menurun skala 3
janin selama 1 menit
2. Kejadian cedera
e. Monitor tanda – Tanda
menurun (2)
vital ibu Terapeutik:
3. Ekspresi kesakitan
a. Atur posisi pasien
wajah menurun (3)
b. Lakukan manuver leopold
4. Tekanan darah
Menurun (3)
untuk menentukan posisi janin
Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
b. Informasikan hasil
pemantauan

3.. Ansietas Setelah dilakukan Reduksi anxietas (l.08238)


berhubungan tindakan keerawatan Observasi:
dengan kekawatiran selama 1 x 24 jam maka a. Identifikasi saat tingkat
mengalami diharapkan anxieta anxietas berubah
kegagalan berkurang dengan b. Identifikasi kemampuan
Kode buku : kriteria hasil: mengambil keputusan
D.0080 1. Perilaku gelisah c. Monitor tanda-tanda
Hal : 180 menurun (5) naxietas
2. Perilaku tegang Terapeutik:
menurun (5) a. Ciptakan suasana
3. Konsentrasi terapeutik untuk
meningkat (5) menumbuhkan
4. Verbalisasi khawatir kepercayaan
akibat kondisi yang b.Pahami situasi yang
dihadapi meningkat membuat anxietas
(5) c. Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
d. Motivasi mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasa
Edukasi
a. Jelaskan prosedur dan
sensasi yang mungkin
dialami
b. Informasikan mengenai
diagnosis, pengobatan dan
prognosis
c. Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien
d. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
d.Kolaborasi pemberian
obat antianxietas, jika
perlu
D. TINDAKAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)
HARI &
DP IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TTD
TANGGAL
18-1-2021 1. Memonitor TTV DS: Pasien mengatakan masih Erna
12.00 1 pusing dan berkunang kunang
DO:
TD: 160/90
N: 90 x/menit
2. Memonitor penurunan
tingkat kesadaran DS: -
DO: Kesadaran compos
mentis, GCS 15
3. mempertahankan posisi
kepala dan leher netral DS: -
DO: posisi supinasi

4. mencegah terjadinya
DS: -
kejang
DO: tidak kejang

5. Memonitor tanda gejala


DS: pasien mengatakan
PTIK
pusing
DO: TD: 150/90
N: 90
Kesadaran Compos mentis
Pupil isokor
19/1/2021 1 DS : Pasien mengatakan Erna
1.Memonitor peningkatan
Jam :08.00
pusing berkurang, sudah tidak
tekanan darah
berkunang kunang
DO :
2. Monitor penurunan
TD: 140/80mmHg
tingkat kesadaran

DS: -
DO: Pasien masih merespon
setiap perawat bertanya
3. Pertahankan posisi GCS : E: 4 V: 5 M: 6
kepala dan leher netral

DS : Pasien mengatakan tidur


miring ke kiri lebih nyaman

DO: Pasien tidur miring ke kiri

4. Monitor tanda dan


gejala peningkatan DS:-

TIK ( Mis: tekanan DO: Pasien tidak kejang


darah meningkat)
20/1/2021 1 DS: Pasien mengatakan sudah Erna
1. Memonitor peningkatan
Jam : 09.00
pusing, sudah tidak kunang
tekanan darah
kunan,
DO : Ku membaik, Kesadaran
Composmentis
TD: 130/80 mmHg

2. Monitor penurunan
DS: -
tingkat kesadaran
DO : GCS : 15

3. Pertahankan posisi
kepala dan leher netral DS: Pasien mengatakan tidur
miring lebih nyaman

DO: Pasien lebih sering tidur


miring kiri dan perut diganjal
bantal

4. Monitor tanda dan


gejala peningkatan DS: -
TIK ( Mis: tekanan
DO : Pasien tidak kejang
darah meningkat)

18-1-2021 2 a. mengidentifikasi status DS: - Erna


09.30 obstetrik DO: usia kehamilan 33
minggu 3 hari
b. mengidentifikasi riwayat DS: pasien mengatakan hamil
obstetrik pertama kali
DO: G1P0A0

c. mengidentifikasi DS: Pasien mengatakan sudah

pemeriksaan kehamilan memeriksakan kehamilan 8x

sebelumnya di klinik
DO:-
d. Memeriksa denyut DS:
jantung janin selama 1 DO DJJ: 140x/mnt
menit
e. Memonitor tanda – tanda DS:-
vital ibu
DO:
TD: 150/90mmHg
N: 86 x/menit
c. melakukan manuver
DS:
leopold untuk
DO:
menentukan posisi janin
Pemeriksaan Leopold I : teraba
bulat keras TFU: 29 cm
Pemeriksaan Leopold II :
teraba bagian keras panjang
(punggung) pada daerah kanan
ibu, sebelah kiri teraba benda
kecil-kecil
Pemeriksaan Leopold III:
teraba bulat lunak
Pemeriksaan Leopold IV:
belum masuk PAP
d. menjelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
DS: Pasien mengatakan sudah
mengerti
DO: -
18-1-2021 3 1. Mengidentifikasi saat DS : Erna
11.00 tingkat anxietas berubah - Ibu mengatakan sudah
2. Mengidentifikasi mengetahui sedikit tentang
kemampuan mengambil apa itu hipertensi dan pre
keputusan eklamsi
3. Memonitor tanda-tanda DO :
anxietas - Ekspresi wajah ibu sudah
4. Pahami situasi yang tampak agak tenang
membuat anxietas - Ibu minta untuk ditemani
5. Menganjurkan keluarga oleh keluarganya
untuk tetap bersama pasien
6. Melatih teknik relaksasi DS:
DO: pasien kooperatif, dan
bisa melakukan apa yang
Diajarkan Perawat

E. CATATAN PERKEMBANGAN
HARI &
DIAGNOSA KEPERAWATAN RESPON PERKEMBANGAN TTD
TANGGAL
1 2 3 4
18-1-2021 Resiko perfusi cerebral tidak efektif S: Pasien mengatakan masih Erna
14.00 b/d Hipertensi yang ditandai dengan pusing dan berkunang kunang
klien mengatakan pusing
O : KU: cukup, tidak gelisah
Kesadaran Composmentis
TD: 150/90 mmHg
N: 90 x/menit
A : masalah belum teratasai
P : Lanjutkan intervensi
19-1-2021 Resiko perfusi cerebral tidak efektif S : Pasien mengatakan pusing Erna
12.00 b/d Hipertensi yang ditandai dengan berkurang, tidak berkunang kunang
klien mengatakan pusing
O: Ku membaik, Kesadaran
Composmentis
TD : 140/90mmHg
N : 89x/mnt
Respirasi : 20x/mnt
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
20-1-2021 Resiko perfusi cerebral tidak efektif S: pasien mengatakan tidak pusing Erna
12.00 b/d Hipertensi yang ditandai dengan O: Ku baik, GCS : 15
klien mengatakan pusing
TD: 130/80mmHg
N: 80x/mnt
S: masalah teratasi
P : Pertahankan Tekanan Darah Pasien
tetap Normal

19-1-2021 Resiko cidera pada janin b/d Penyakit S :- Erna


penyerta : hipertensi.
14.00 O:
Wajah tampak sedikit rileks
TD: 140/85 mmHg
A :masalah teratasai
P :lanjutkan intervensi dengan
mempertahankan tensi tetap normal
19-1-2021 Ansietas berhubungan dengan S: Pasien mengatakan kekhawatiran Erna
14.00 kekawatiran mengalami kegagalan berkurang.
O: wajah pasien tampak rileks.
A: masalah teratasi.
P :selalu memberi motivasi tentang
kehamialan agar ibu lebih tenang

Anda mungkin juga menyukai