Disusun Oleh
Erna Puspitarini
NIM. 1908147
PRE-EKLAMPSIA
A. PENGERTIAN
Hipertensi kehamilan adalah kelainan yang belum diketahui penyebabnya secara pasti yang
terjadi dalam masa kehamilan dan dimanufestasikan dengan meningkatnya tekanan darah
(tekanan sistolik naik 30mmHg per tekanan diastolic naik 15mmHg diatas nilai dasar)
disertai protein uria, edema (Preeklamsi) yang berlanjut kejang dan koma (eklamsi) (
Wagiyo& Putrono, 2016)
B. PENYEBAB
Menurut Lily Yulaikhah (2008), terdapat teori yang terkenal sebagai penyebab
preeklamsia yang dikenal dengan teori iskemia plasenta. Tetapi teori ini belum dapat
menerangkan semua hal yang berkaitan dengan preeklamsia. Teori yang dapat diterima
adalah teori yang dapat menerangkan hal-hal berikut :
1. Mengapa frekuensi menjadi tinggi pada primigravida, kehamilan ganda, hidramnion dan
mola hidatidosa.
2. Mengapa frekuensi bertambah seiring dengan tuanya kehamilan, umumnya pada
triwulan III.
3. Mengapa terjadi perbaikan keadaan penyakit, jika terjadi kematian janin dalam
kandungan.
4. Mengapa frekuensi lebih rendah pada kehamilan berikutnya.
5. Penyebab timbulnya hipertensi, proteinuria, edema dan konvulsi sampai koma.
Terdapat beberapa faktor yang berperan dalam terjadinya preeklamsia, yaitu :
2. Faktor graviditas
Preeklampsia merupakan gangguan yang terutama terjadi pada primigravida
(kehamilan pertama). Pada umumnya preeklampsia diperkirakan sebagai penyakit pada
kehamilan pertama. Bila kehamilan sebelumnya normal, maka insiden preeklampsia
akan menurun pada kehamilan berikutnya. Hal ini disebabkan pada primigravida
pembentukan antibodi penghambat belum sempurna sehingga meningkatkan resiko
terjadinya preeklampsia.
3. Faktor umur
Umur yang baik untuk hamil menurut Depkes RI (2000) adalah 20-35 tahun.
Wanita usia remaja yang hamil untuk pertama kali dan wanita yang hamil pada usia >
35tahun akan mempunyai resiko yang sangat tinggi untuk mengalami preeklampsia.
Terjadi peningkatan resiko terjadinya preeklampsia pada ibu yang berusia kurang dari
20 tahun dan lebih dari 35 tahun (Agudelo, 2000).
6. Faktor bayi
Insiden preeklampsia tiga kali lebih tinggi pada kehamilan kembar dibandingkan
dengan kehamilan tunggal (Zhang, 1997).
C. KLASIFIKASI
Pre-eklampsia digolongkan ke dalam pre-eklampsia ringan dan pre-eklampsia berat
dengan tanda dan gejala sebagai berikut (Ida Bagus, 1998) :
1. Pre-eklampsia ringan
a. Tekanan darah sistolik 140 tau kenaikan 30 mmHg dengan intervalpemeriksaan 6
jam.
b. Tekanan darah diastolic 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan interval pemeriksaan 6
jam.
c. Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam seminggu
d. Proteinuria 0,3 gr atau lebih dengan tingkatakn kualitatif plus 1 sampai 2 pada urin
kateter atau urin aliran pertengahan.
2. Pre-eklampsia berat
Bila salah satu gejala atau tanda diketemukan pada ibu hamil sudah dapat
digolongkan pre-eklampsia berat :
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosakeperawatan yang muncul pada kasus preeklampsisebagai berikut:
1) Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi (D.0003).
2) Nyeri akut b.d adgen pencedera fisiologis (D.0077).
3) Gangguan eliminasi urine b.d penurunan kapasitas kandung kemih (D.0040).
4) Resiko infeksi d.d efek prosedur invasif (D.0142).
5) Menyusui tidak efektif b.d payudara bengkak (D.0029).
6) Gangguan proses keluarga b.d perubahan peran keluarga (D.0120)
7) Resiko gangguan perlekatan d.d ketidakmampuan orangtua memenuhi kebutuhan bayi
(D.0127).
A. PENGKAJIAN
Keluhan:
Pasien mengatakan keluar bercak darah dan lendir dari jalan lahir, kepala pusing dan berkunang-
kunag sejak 2 hari terakhir,kaki terasa berat sejak 1 bulan terakhir dan semakin lama bengkak
semakin besar.
Pasien mengatakan sebelum datang ke Poli klinik Obgyn kepala terasa pusing dan berkunang-
kunang sejak 2 hari yang lalu, Kaki mulai terasa berat sejak 1 bulan terakhir dan semakin lama
bengkak semakin besar. TD: 160/100 mmHg, RR: 20x/mnt, ketuban belum keluar dan belum ada
tanda-tanda persalinan, usia kehamilan 33+3 Minggu. Pasien dibawa ke ruang edelweis untuk
dilakukan perawatan
Riwayat Kesehatan Dahulu :
Pasien mengatakan belum pernah mengalami seperti yang diderita pada saat ini.
Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menurun seperti Diabetes
Melitus , Hipertensi serta penyakit yang menular seperti TBC, Hepatitis, dan HIV.
Kepala pusing dan berkunang-kunang, Kaki terasa berat , Bengkak semakin besar
Kehamilan yang sudah masuk trimester 3 ini, Aktifitas sehari-hari agak terbatas
6. Dengan kunjungan ibu ke klinik, dampak apa yang terjadi dalam keluarga?
10. Apakah ibu memelihara kucing? Siapa yang membersihkan kotoran kucingnya
Pasien mengatakan tidak memelihara kucing
a. Ketidaknyamanan
Tidak
4) Apakah yang ibu inginkan dari perawat untuk menghilangkan rasa tidak nyaman
tersebut?
Pasien mengatakan agar perawat memberi obat yang manjur, agar rasa tidak
nyamannya hilang.
1) Bagaimana kebiasaan tidur ibu sebelum hamil ? Jelaskan waktu, lama, posisi?
Pasien mengatakan tidur malam kurang lebih 6-8 jam, tidur siang kurang lebih 1
jam, lebih nyaman dengan posisi miring dan kaki diganjal bantal
Pasien mengatakan selama hamil besar ini tidur kurang nyenyak karena sering
bangun kencing,
c. Hygiene prenatal
2) Apakah ada bahan kimia atau sejenisnya yang digunakan untuk perawatan
kebersihan vagina ?
Tidak ada
Tidak ada
b. BAK
1) Adakah keluhan dalam BAK? Bila ada, apa dan bagaimana cara
mengatasinya?
Tidak ada
2) Kebiasaan BAK sebelum dan saat hamil sebelum hamil BAK lancar, saat
hamil akhir akhir ini terasa sedikit – sedikit BAK nya dan rasanya tidak
tuntas
16. Oksigenasi
1) Adakah keluhan sesak nafas ?Bila ya,kapan dan bagaimana cara mengatasinya
?
Tidak
17. Seksualitas
1) Bagaimana persepsi ibu tentang kebutuhan seksual dalam
kehamilan ?
Tidak terganggu
2) Bagaimana cara ibu memenuhi kebutuhan seksual ?
Tidak ada gangguan
3) Apakah kehamilan ini menyebabkan perubahan hubungan seksual dengan
suami?Bila ya, jelaskan !
Tidak ada
B. Riwayat Obstetri
Ggn Cara Masalah
Kelahi Penolong Masala Masala Keadaa
Kehamila Persalin Persalina
Persalinan h Nifas h Bayi n Anak
ra n ke n an n
_ _ _ _ _ _ _ _
C. Riwayat Menstruasi
1. Menarche usia 12 tahun
2. Siklus menstruasi 28 hari, lama menstruasi 5-7 hari.
3. Adakah keluhan nyeri haid, jika ya bagaimana cara mengatasinya nyeri haid iya, jika sakit
sekali minum obat penghilsng rasa sakit haid.
4. Banyaknya (berapa kali ganti softeks penuh ?
3-5 x sehari
D. Keluarga berencana
1. Berapa anak yang direncanakan ?
2 anak saja cukup
2. Jenis kontrasepsi apa yang pernah digunakan ?
3. Adakah gangguan masalah dengan kontrasepsi tersebut ? Bila ada bagaimana cara
mengatasinya?
Pil KB
P : suara sonor,
A : suara nafas vesikuler,suara ronchi -/-,
wheezing -/-
Kardio :
I : ictus cordis tidak tampak
P : tidak teraba ictus cordis
P : suara redup, nyeri ketuk tidak ada
A : S1 S2 tidak ada suara gallop, tidak ada murmur
7. Abdomen
Pemeriksaan Leopold 1: Teraba bulat keras TFU : 29 cm
Pemeriksaan leopold 11: teraba bagian keras panjang (punggung) pada daerah kanan ibu,
sebelah kiri teraba benda kecil-kecil
10. Ekstremitas :
a. Ekstrimitas superior (tangan)
Dextra (kanan) : oedema tidak ada, Akral hangat,cappilary refile time? < 2
detik kekuatan otot, 5
Sinistra (kiri) : oedema tidak ada,Akral hangat, cappilary refile time<2 detik
kekuatan otot 5
b. Ekstrimitas inferior (kaki)
Dextra (kanan) : oedema +, Akral hangat, cappilary refile time < 2 detik,
kekuatan otot 4
Sinistra (kiri) : oedema +, Akral hangat, cappilary refile
time < 2 detik kekuatan otot
F. Pemeriksaan Penunjang :
1. Hari/ tanggal : Senin,18 Januari 2021
<31U/l
SGOT
23 <34 U/l
SGPT
15 17- 43 mg/dl
Urea
30 0,6- 1,1 mg/ dl
Creatinin
0.9
18 Januari 2021 11,5- 16,5 gr/ dL
11,6 gr/ dL 4-5
HGB
4,03 (10^ 6/ UL) 37-45
RBC
30,7% 82- 92
HCT
72,6 (fL) 27- 31
MCV
22,2 (Pg) 32- 37
MCH
30,6 (g/ dL) 35- 47
MCHC
46,6 (fL) 11,5- 14,5
RDW- SD
18,6+ (%) 4,3- 10,8
RDW- CV
13,74 (10^ 3/ UL) 1,0 – 3,0
WBC
0,1% 0- 2
EO%
0,3% 50- 70
BASO%
89,7% 18- 42
NEUT%
3,9%
LYMPH%
MONO% 6,0 % 2– 11
EO# BASO#
0,01 (10^ 3/ uL)
NEUT#
0,04 (10^ 3/ uL)
LYMPH#
MONO# 12,32+ (10^ 3/ uL)
Hemoglobin
12,8 gr/ dL 11- 16
Leukosit
Hematokrit 11.700 4000-10000
32% 37- 54 %
Trombosit
257.000 150000- 400000
TANGGAL
No. NAMA OBAT DOSIS INDIKASI
18 Januari 2021
2 SUHU 36.80C
3 NADI 90 x /Mnt
4 PERNAPASAN 20 x/ Mnt
1.860
I. Pengkajian Psikososial
K. ANALISA DATA
HARI /
No DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
TANGGAL
1 18-1-2021 DS : Pasien Hipertensi Resiko perfusi
mengatakan pusing jaringan cerebral
dan berkunang tidak efektifan
kunang Code buku
D.0017
DO : KU gelisah Hal: 51
TD:
160/100mmHg
2 18-1-2021 DS : Kaki terasa berat Penyakit penyerta : Resiko cedera
DO : hipertensi pada janin
- Oedem pada Code buku :
kedua kaki D.0138
- TD: 160/100 Hal : 298
mmHg
- N: 88x/mnt
- Proteine +2
3 18-1-2021 DS: pasien Kekhawatiran Ansietas
mengatakan merasa mengalami kegagalan
Kode buku :
kawatir dengan
D.0080
Kondisi yang
Hal : 180
dihadapi
DO : tampak gelisah,
tegang, sulit tidur,
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN ( BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH)
a. Resiko perfusi cerebral tidak efektif b/d Hipertensi yang ditandai dengan klien mengatakan
pusing
b. Resiko cedera pada janin berhubungan dengan Penyakit penyerta : hipertensi.
c. Ansietas berhubungan dengan Kekawatiran mengalami kegagalan
4. mencegah terjadinya
DS: -
kejang
DO: tidak kejang
DS: -
DO: Pasien masih merespon
setiap perawat bertanya
3. Pertahankan posisi GCS : E: 4 V: 5 M: 6
kepala dan leher netral
2. Monitor penurunan
DS: -
tingkat kesadaran
DO : GCS : 15
3. Pertahankan posisi
kepala dan leher netral DS: Pasien mengatakan tidur
miring lebih nyaman
sebelumnya di klinik
DO:-
d. Memeriksa denyut DS:
jantung janin selama 1 DO DJJ: 140x/mnt
menit
e. Memonitor tanda – tanda DS:-
vital ibu
DO:
TD: 150/90mmHg
N: 86 x/menit
c. melakukan manuver
DS:
leopold untuk
DO:
menentukan posisi janin
Pemeriksaan Leopold I : teraba
bulat keras TFU: 29 cm
Pemeriksaan Leopold II :
teraba bagian keras panjang
(punggung) pada daerah kanan
ibu, sebelah kiri teraba benda
kecil-kecil
Pemeriksaan Leopold III:
teraba bulat lunak
Pemeriksaan Leopold IV:
belum masuk PAP
d. menjelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
DS: Pasien mengatakan sudah
mengerti
DO: -
18-1-2021 3 1. Mengidentifikasi saat DS : Erna
11.00 tingkat anxietas berubah - Ibu mengatakan sudah
2. Mengidentifikasi mengetahui sedikit tentang
kemampuan mengambil apa itu hipertensi dan pre
keputusan eklamsi
3. Memonitor tanda-tanda DO :
anxietas - Ekspresi wajah ibu sudah
4. Pahami situasi yang tampak agak tenang
membuat anxietas - Ibu minta untuk ditemani
5. Menganjurkan keluarga oleh keluarganya
untuk tetap bersama pasien
6. Melatih teknik relaksasi DS:
DO: pasien kooperatif, dan
bisa melakukan apa yang
Diajarkan Perawat
E. CATATAN PERKEMBANGAN
HARI &
DIAGNOSA KEPERAWATAN RESPON PERKEMBANGAN TTD
TANGGAL
1 2 3 4
18-1-2021 Resiko perfusi cerebral tidak efektif S: Pasien mengatakan masih Erna
14.00 b/d Hipertensi yang ditandai dengan pusing dan berkunang kunang
klien mengatakan pusing
O : KU: cukup, tidak gelisah
Kesadaran Composmentis
TD: 150/90 mmHg
N: 90 x/menit
A : masalah belum teratasai
P : Lanjutkan intervensi
19-1-2021 Resiko perfusi cerebral tidak efektif S : Pasien mengatakan pusing Erna
12.00 b/d Hipertensi yang ditandai dengan berkurang, tidak berkunang kunang
klien mengatakan pusing
O: Ku membaik, Kesadaran
Composmentis
TD : 140/90mmHg
N : 89x/mnt
Respirasi : 20x/mnt
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
20-1-2021 Resiko perfusi cerebral tidak efektif S: pasien mengatakan tidak pusing Erna
12.00 b/d Hipertensi yang ditandai dengan O: Ku baik, GCS : 15
klien mengatakan pusing
TD: 130/80mmHg
N: 80x/mnt
S: masalah teratasi
P : Pertahankan Tekanan Darah Pasien
tetap Normal