MIOMA UTERI
Disusun oleh
Kelompok 1
Ida Rohmawati, S.Kep 2008047
Widati Dwi Y, S.Kep 2008098
Sri Utami, S.Kep 2008085
Andini Widanti, S.Kep 2008010
Yoga Andriyanto, S.Kep 2008106
Sodik Doni Prasetyo, S.Kep 2008083
Mustaqim, S.Kep 2008066
Nurhidayah, S.Kep 2008070
Ahmad Fauzi, S.kep 2008005
PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
Tabel 2.2 Diagnosa dan Intervensi Keperawatan NANDA Internasional (2015-2017), NIC-NOC (2013)
Pemberian analgesik
1) Tentukan lokasi, karakteris, kualitas dan
keparahan nyeri sebelum mengobati
pasien
2) Cek perintah pengobatan meliputi obat,
dosis, dan frekuesi obat analgesik yang
diresepkan
3) Cek adanya riwayat alergi obat
4) Pilih analgesik atau kombinasi analgesik
sesuai lebih dari satu kali pemberian
5) Monitor tanda vital sebelum dan setelah
memberikan analgesik pada
pemberian dosis pertama kali atau jika
ditemukan tanda-tanda yang tidak
biasanya
6) Berikan kebutuhan kenyamanan dan
aktivitas lain yang dapat membantu
relaksasi untuk memfasilitasi penuruna
nyeri
7) Berikan analgesik sesuai waktu
paruhnya, terutama pada nyeri yang
berat
8) Dokumentasikan respon terhadap
analgesik dan adanya efek samping
9) Lakukan tindakan-tindakan yang
menurunkan efek samping analgesik
(misalnya, konstipasi dan iritasi
lambung)
10) Kolaborasikan dengan dokter apakah
obat, dosis, rute, pemberian, atau
perubahan interval dibutuhkan, buat
rekomendasi khusus bedasarkan
prinsip analgesik
2. Resiko syok berhubungan NOC: Setelah dilakukan perawatan selama 1x Pencegahan Syok
dengan perdarahan 24 jam diharapkan tidak terjadi syok 1) Monitor adanya respon konpensasi
hipovolemik dengan kriteria: terhadap syok (misalnya, tekanan darah
Definisi: beresiko terhadap 1) Tanda vital dalam batas normal. normal, tekanan nadi melemah,
ketidak cukupan aliran darah 2) Tugor kulit baik. perlambatan pengisian kapiler, pucat/
kejaringan tubuh, yang dapat 3) Tidak ada sianosis. dingin pada kulit atau kulit kemerahan,
mengakibatkan disfungsi seluler 4) Suhu kulit hangat. takipnea ringan, mual dan munta,
yang mengancam jiwa. 5) Tidak ada diaporesis. peningkatan rasa haus, dan kelemahan)
Faktor resiko 6) Membran mukosa kemerahan. 2) Monitor adanya tanda-tanda respon
1) Hipotensi. sindroma inflamasi sistemik (misalnya,
2) Hipovolemi peningkatan suhu, takikardi, takipnea,
3) Hipoksemia hipokarbia, leukositosis, leukopenia)
4) Hipoksia 3) Monitor terhadap adanya tanda awal
5) Infeksi reaksi alergi (misalnya, rinitis, mengi,
6) Sepsis stridor, dipnea, gatal-gatal disertai
7) Sindrom respon inflamasi kemerahan, gangguan saluran
sestemik pencernaan, nyeri abdomen, cemas dan
gelisa)
4) Monitor terhadap adanya tanda ketidak
adekuatan perfusi oksigen kejaringan
(misalnya, peningkatan stimulus,
peningkatan kecemasan, perubahan
status mental, egitasi, oliguria dan akral
teraba dingin dan warna kulit tidak
merata)
5) Monitor suhu dan status respirasi
6) Periksa urin terhadap adanya darah dan
protein sesuai kebutuhan
7) Monitor terhadap tanda/gejalah asites
dan nyeri abdomen atau punggung.
8) Lakukan skin-test untuk mengetahui
agen yang menyebabkan anaphiylaxis
atau reaksi alergi sesuai kebutuhan
9) Berikan saran kepada pasien yang
beresiko untuk memakai atau
membawa tanda informasi kondisi
medis
10) Anjurkan pasien dan keluarga mengenai
tanda dan gejala syok yang mengancam
jiwa
11) Anjurkan pasien dan keluarga mengenai
langkah-langkah timbulnya gejala syok
3. Resiko Infeksi berhubungan NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Alat terapi per vaginam
dengan penurunan imun tubuh selama 1 x 24 jam, pasien mioma uteri 1) Kaji ulang riwayat kontraindikasih
sekunder akibat gangguan menunjukkan pasien mampu melakukan pemasangan alat pervaginam pada
hematologis pencegahan infeksi secara mandiri, pasien (misalnya, infeksi pelvis,
(perdarahan) ditandai dengan kriteria hasil: laserasi, atau adanya massa sekitar
1) Kemerahan tidak ditemukan pada vagina)
Definisi: tubuh 2) Diskusikan mengenai aktivitas-
Mengalami peningkatan resiko 2) Vesikel yang tidak mengeras aktivitas seksual yang sesuai sebelum
terserang organisme patogenik permukaannya memilih alat yang dimasukan
3) Cairan tidak berbauk busuk 3) Lakukan pemeriksaan pelvis
Faktor yang berhubungan: 4) Piuria/nanah tidak ada dalam urin 4) Intruksikan pasien untuk melaporkan
1) Penyakit kronis 5) Demam berkurang ketidaknyamanan, disuria, perubahan
a. Diabetes melitus 6) Nyeri berkurang warna, konsistensi, dan frekuensi cairan
b. Obesitas 7) Nafsu makan meningkat vagina
2) Pengetahuan yang tidak 5) Berikan obat-obat berdasarkan resep
cukup untuk menghindari dokter untuk mengurangi iritasi
pemanjanan patogen 6) Kaji kemampuan pasien untuk
3) Pertahanan tubuh primer yang melakukan perawatan secara mandiri
tidak adekuat 7) Observasi ada tidaknya cairan vagina
a. Gangguan peritalsis yang tidak normal dan berbau
b. Kerusakan integritas kulit 8) Infeksi adanya lubang, laserasi, ulserasi
(pemasangankateter pada vagina
intravena, prosedur
invasif)
Kontrol Infeksi
c. Perubahan sekresi PH
1) Bersihkan lingkungan dengan baik
d. Penurunan kerja siliaris
setelah digunakan untuk setiap pasien
e. Pecah ketuban dini
2) Isolasi orang yang terkena penyakit
f. Pecah ketuban lama
menular
g. Merokok
3) Batasi jumlah pengunjung
h. Stasis cairan tubuh
4) Anjurkan pasien untuk mencuci tangan
i. Trauma jaringan yang benar
(misalnya, 5) Anjurkan pengunjung untuk mencuci
trauma destruksi jaringan) tangan pada saat memasuki dan
meninggalkan ruangan pasien
4) Ketidak ada kekuatan 6) Gunakan sabun antimikroba untuk cuci
jaringan sekunder tangan yang sesuai
a. Penurunan hemoglobin 7) Cuci tangan sebelum dan sesudah
b. Supresi respon inflamasi kegiatan perawatan pasien
5) Vaksinasi tidak adekuat 8) Pakai sarung tangan sebagaimana
6) pemajanan terhadap patogen dianjurkan oleh kebijakan pencegahan
lingkungan meningkat universal
7) prosedur invasif 9) Pakai sarung tangan steril dengan tepat
8) malnutrisi 10) Cukur dan siapkan untuk daerah
persiapan prosedur invasif atau opersai
sesuai indikasi
11) Pastikan teknik perawatan luka yang
tepat
12) Tingkatkan inteke nutrisi yang tepat
13) Dorong intake cairan yang sesuai
14) Dorong untuk beristirahat
15) Berikan terapi anti biotik yang sesuai
16) Ajarkan pasien dan keluarga mengenai
tanda dan gejalah infeksi dan kapan
harus melaporkannya kepada penyedia
perawatan kesehatan
17) Ajarkan pasien dan keluarga mengenai
bagaimana menghindari infeksi
4. Retensi urine berhubungan NOC: setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x Manajemen eliminasi urin:
dengan penekanan oleh massa 24 jam diharapkan eliminasi urin kembali normal 1) Monitor eliminasi urin termasuk
jaringan neoplasma pada dengan kriteria hasil: frekuensi, konsistensi, bau, volume dan
organ sekitarnya, gangguan 1) Pola eliminasi kembali normal warna urin sesuai kebutuhan.
sensorik motorik. 2) Bau urin tidak ada 2) Monitor tanda dan gejala retensio urin.
3) Jumlah urin dalam batas normal 3) Ajarkan pasien tanda dan gejala infeksi
Definisi: pengosongan kantung 4) Warna urin normal saluran kemih.
kemih tidak komplit 5) Intake cairan dalam batas normal 4) Anjurkan pasien atau keluarga untuk
6) Nyeri saat kencing tidak ditemukan melaporkan urin uotput sesuai
Batasan karakteristik: kebutuhan.
1) Tidak ada keluaran urin 5) Anjurkan pasien untuk banyak minum
2) Distensi kandung kemih saat makan dan waktu pagi hari.
3) Menetes 6) Bantu pasien dalam mengembangkan
4) Disuria rutinitas toileting sesuai kebutuhan.
5) Sering berkemih 7) Anjurkan pasien untuk memonitor tanda
6) Inkontinensia aliran berlebih dan gejalah infeksi saluran kemih.
7) Residu urin
8) Sensasi kandung kemih Kateterisasi Urin
penuh 1) Jelaskan prosedur dan alasan dilakukan
9) Berkemih sedikit kateterisasi urin.
2) Pasang kateter sesuai kebutuhan.
3) Pertahankan teknik aseptik yang ketat.
Faktor yang berhubungan 4) Posisikan pasien dengan tepat
1) Sumbatan (misalnya, perempuan terlentang
2) Tekanan ureter tinggi dengan kedua kaki diregangkan atau
3) Inhibishi arkus reflex fleksi pada bagian panggul dan lutut).
5) Pastikan bahwa kateter yang
dimasukan cukup jauh kedalam
kandung kemih untuk mencegah trauma
pada jaringan uretra dengan inflasi
balon
6) Isi balon kateter untuk menetapkan
kateter, berdasarkan usia dan ukuran
tubuh sesuai rekomendasi pabrik
(misalnya, dewasa 10 cc, anak 5 cc)
7) Amankan kateter pada kulit dengan
plester yang sesuai.
8) Monitor intake dan output.
9) Dokumentasikan perawatan termasuk
ukuran kateter, jenis, dan pengisian bola
kateter
5. Konstipasi berhubungan NOC: setelah dilakukan perawatan selama 1 x 24 Manajemen saluran cerna
dengan penekanan pada jam pasien diharapkan konstipasi tidak ada 1) Monitor bising usus
rectum (prolaps rectum) dengan kriteria hasil: 2) Lapor peningkatan frekuensi dan bising
1) Tidak ada irita bilitas usus bernada tinggi
Definisi: penurunan pada 2) Mual tidak ada 3) Lapor berkurangnya bising usus
frekuensi normal defekasi yang 3) Tekanan darah dalam batas normal 4) Monitor adanya tanda dan gejalah
disertai oleh kesulitan atau 4) Berkeringat diare, konstipasi dan impaksi
pengeluaran tidak lengkap feses 5) Catat masalah BAB yang sudah ada
atau pengeluaran feses yang sebelumnya, BAB rutin, dan
kering, keras, dan banyak. Keparahan Gejala penggunaan laksatif
Batasan karakteristik 1) Intensitas gejala 6) Masukan supositorial rektal, sesuai
1) Nyeri abdomen 2) Frekuensi gejala dengan kebutuhan
2) Nyeri tekan abdomen dengan 3) Terkait ketidak nyamanan 7) Intruksikan pasien mengenai makanan
teraba resistensi otot 4) Gangguan mobilitas fisik tinggi serat, dengan cara yang tepat
3) Nyeri tekan abdomen tanpa 5) Tidur yang kurang cukup 8) Evaluasi profil medikasi terkait dengan
teraba resistensi otot 6) Kehilangan nafsu makan efek samping gastrointestinal
4) Anoraksia
5) Penampilan tidak khas pada
Manajemen konstipasi/inpaksi
lansia
1) Monitor tanda dan gejala konstipasi
6) Darah merah pada feses
2) Monitor tanda dan gejala impaksi
7) Perubahan pola defekasi
3) Monitor bising usus
8) Penurunan frekuensi
4) Jelaskan penyebab dari masalah dan
9) Penurunan volume feses
rasionalisasi tindakan pada pasien
10) Distensia abdomen
5) Dukung peningkatan asupan cairan,
11) Rasa rektal penuh
jika tidak ada kontraindikasi
12) Rasa tekanan rektal 6) Evaluasi pengobatan yang memiliki
13) Keletihan umum efek samping pada gastrointestinal
14) Feses keras dan berbentuk 7) Intruksikan pada pasien dan atau
15) Sakit kepala keluarga untuk mencatat warna,
16) Bising usus hiperaktif volume, frekuensi dan konsistensi dari
17) Bising usus hipoaktif feses
18) Peningkatan tekanan 8) Intruksikan pasien atau keluarga
abdomen mengenai hubungan antara diet latihan
19) Tidak dapat makan, mual dan asupan cairan terhadap kejadian
20) Rembesan feses cair konstipasi atau impaksi
21) Nyeri pada saat defekasi 9) Evaluasi catatan asupan untuk apa saja
22) Massa abdomen yang dapat nutrisi yang telah dikonsumsi
diraba 10) Berikan petunjuk kepada pasien untuk
Faktor yang berhubungan dapat berkonsultasi dengan dokter jika
1) Funfsional konstipasi atau impaksi masih tetap
a. Kelemahan otot abdomen terjadi
b. Ketidak adekuatan 11) Informasukan kepada pasien mengenai
toileting prosedur untuk mengeluarkan feses
c. Kurang aktifitas fisik secara manual jika di perlukan
d. Kebiasaan defekasi tidak 12) ajarkan pasien atau keluarga mengenai
teratur proses pencernaan normal
2) Psikologis
a. Defresi, stres, emosi
b. Konfusi mental
3) Farmakologi
4) Mekanis
5) fiologis
Sumber : NANDA International, (2015- NIC-NOC (2013)
DAFTAR PUSTAKA
Apriyani, Yosi. 2003. Analisa Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Mioma
Uteri di RSUD dr. Adhyatma Semarang. Jurnal Kebidanan. Vol. 2 No. 5
Bararah, T., Mohammad Jauhar. 2013. Asuhan Keperawatan; panduan Lengkap menjadi
Perawat Profesional. Jilid 2. Jakarta : Prestasi Pustaka.
NANDA. (2015). Diagnosa Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 edisi (Budi
Anna Keliat dkk, penerjemah). Jakarta: EGC
RSUP. Dr. M. Djamil.(2016). Laporan Catatan Rekam Medik (RM): Mioma Uteri
Setiati, Eni. (2009). Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yokyakarta: Andi
Wise, L, et al. (2009). A Prospective Study of Dairy Intake and Risk of Uterine
Leimoyomata. American Journal of Epidemiologi. Vol.171. No. 2. Page 221 .
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2020 jam 08.00WIB
1. IDENTITAS
Nama klien : Ny.T Nama Suami : Tn. S
Umur : 45 tahun Umur : 50 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan :- Pendidikan :-
Pekerjaan : Petani Pekerjaan : Petani
Alamat : Wonosobo Alamat : Wonosobo
Status Perkawinan: Kawin Lama menikah : 23 Tahun
Diagnosa medis : Mioma Uteri
No. RM : 100000
2. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan perdarahan dari vagina dan tidak berhenti sudah satu bulan yang
lalu.
3. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Klien masuk RSUD KRT Setjonegoro pada tanggal 18 Oktober 2020 pukul 07.30
WIB dengan perdarahan dari vagina dan tidak berhenti sudah satu bulan yang lalu.
Dari hasil anamnesa, klien mengatakan perut membesar sudah 2 tahun yang lalu,
bila menstruasi sebulan bisa 2 kali dan tidak teratur. Klien belum berobat ke
puskesmas ataupun rumah sakit lainnya. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan
hasil : Palpasi : teraba massa padat dengan ukuran batas atas 2 jari diatas pusat, batas
bawah masuk panggul, batas kanan dan kiri linea axilaris anterior kanan/kiri.
Pemeriksaan dalam didapatkan hasil servik utuh, mencucu, teraba massa padat
dengan ukuran 20x20x15 cm. 3 Klien mengatakan keluar darah dari jalan lahir 1
bulan yang lalu. Klien mengatakan keluar darah dari jalan lahir 1 bulan yang lalu
dan perut dirasakan semakin membesar 2 tahun yang lalu. Riwayat Menstruasi
adalah Menarche usia 11 tahun dengan Siklus tidak teratur tiap bulan, Banyaknya :
normal, Lamanya: 3-5 hari..
4. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Ibu dan keluarga tidak pernah menderita penyakit tekanan darah tinggi, kencing manis dan penyakit jantung lainnya.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit menular atau menurun.
6. Riwayat psikososial
Hubungan dengan anggota keluarga klien cukup akrab. Hubungan dengan masyarakat sekitar cukup baik, klien menggunakan bahasa
Jawa dalam berinteraksi.
7. Riwayat spiritual
Klien beragama Islam. Klien yakin akan adanya Allah SWT yang akan memberikan kesembuhan kepada klien, klien yakin bahwa
penyakit yang dideritanya merupakan gangguan kesehatan bukan berasal dari kekuatan supranatural.
8. Riwayat obstetric
Anak ke Kehamilan Persalinan Anak
Umur Perda
No umur Penyulit Jenis Penolong Penyulit laserasi infeksi Jenis BB Pj
kehamilan rahan
3
1 24 9 bulan - spontan - - P 43
kg
3
2 22 9 bulan - spontan - - L 43
kg
9. Riwayat menarche
Siklus : tidak teratur tiap bulan
Lamanya : 3-5 hari
Jumlahnya : Normal
Warna : merah
Bau : amis
Usia menarche : 11 tahun
HARI&
NO TANDA
TANGGAL IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
DP TANGAN
PUKUL
1 20 Oktober - Memeriksa tanda dan gejala DS : Pasien mengatakan masih
2020 hypovolemia:turgor kulit ,membrane mukosa keluar darah dari jalan lahir
kering, volume urin menurun, haus, lemah. DO: mukosa lembab, turgor kulit
baik, warna urine kuning jernih
KU lemah
-Monitor intake dan output. DS: pasien mengatakan minum
sehari bisa kurang lebih 1,5 liter
DO : -
-Mengukur kesadaran dan TTV DS:-
DO: Kesadaran composmentis
-T : 130/80 mmHg
Nadi : 84x/mnt
Suhu : 36,6
RR: 20x/mt
DS: pasieng mengatakan terpasang
- memberikan therapy cairan infus
DO: terpasang infus RL 20 tpm
DS: Pasien mengatakan lemes, tidak
- Mengidentifikasi keluhan ibu pusing, keluar darah lewat vagina
- Monitor kehilangan darah DO: vagina keluar darah
DS: pasien mengatakan sudah
- memberikan produk darah dimasukan darah, tidak ada alergi
DO: terpasang PRC 1 kolf
2 20 Oktober -Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan DS: - Pasien mengatakan masih
2020 sistemik keluar darah dari jalan lahir
DO:- Hb 8,9 g/dl
Nadi : 84x/mnt
Suhu : 36,6 oC
-Membatasi jumlah pengunjung DS: -
DO: batasi pengunjung
DS:-
-Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak DO:-
dengan pasien dan lingkungan DS: Pasien mengerti jika ada tanda
-Menjelaskan tanda dan gejala infeksi infeksi
o
DO: Suhu : 36,6 C, terdapat
perdarahan di vagina, berbau amis
-Mengajarkan cara mencuci tangan degan DS: Pasien mengatakan sudah bisa
benar mencuci tangan dengan benar
DO:-
-Mengajarkan meningkatkan asupan nutrisi DS: Pasien mengatakan makan
hanya setengah porsi yang diberikan
dari RS
DO: -
3 20 Oktober -Mengidentifikasi perilaku upaya kesehatan DS:- Pasien mengatakan perut
2020 yang dapat dilakukan semakin membesar sudah 2 tahun
-Mengorientasikan pelayanan kesehatan yang yang lalu.
dapat dimanfaatkan - Pasien mengatakan mengerti
tentang pelayanan kesehatan yang
bisa didatangi jika ada masalah
kesehatan.
DO: - Riwayat persalinan dengan
dukun
HARI&
NO TANDA
TANGGAL IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
DP TANGAN
PUKUL
1 21 Oktober - Memeriksa tanda dan gejala DS : Pasien mengatakan masih
2020 hypovolemia:turgor kulit ,membrane mukosa keluar darah dari jalan lahir sudah
kering, volume urin menurun, haus, lemah. berkurang
DO: mukosa lembab, turgor kulit
baik, warna urine kuning jernih
KU lemah
-Monitor intake dan output. DS: pasien mengatakan minum
sehari bisa kurang lebih 1,5 liter
DO : -
-Mengukur kesadaran dan TTV DS:-
DO: Kesadaran composmentis
-T : 130/80 mmHg
Nadi : 84x/mnt
Suhu : 36,6
RR: 20x/mt
DS: pasieng mengatakan terpasang
- memberikan therapy cairan infus
DO: terpasang infus RL 20 tpm
DS: Pasien mengatakan lemes, tidak
- Mengidentifikasi keluhan ibu pusing, keluar darah lewat vagina
- Monitor kehilangan darah DO: vagina keluar darah
2 21 Oktober -Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan DS: - Pasien mengatakan masih
2020 sistemik keluar darah dari jalan lahir
DO:- Hb 9,9 g/dl
Nadi : 84x/mnt
Suhu : 36,6 oC
-Membatasi jumlah pengunjung DS: -
DO: batasi pengunjung
-Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak DS:-
dengan pasien dan lingkungan DO:-
-Menjelaskan tanda dan gejala infeksi DS: Pasien mengerti jika ada tanda
infeksi
o
DO: Suhu : 36,6 C, terdapat
-Mengajarkan cara mencuci tangan degan perdarahan di vagina, berbau amis
benar DS: Pasien mengatakan sudah bisa
mencuci tangan dengan benar
DO:-
DS: Pasien mengatakan makan
-Mengajarkan meningkatkan asupan nutrisi hanya setengah porsi yang diberikan
dari RS
DO: -
3 21 Oktober -Mengidentifikasi perilaku upaya kesehatan DS:- Pasien mengatakan perut
2020 yang dapat dilakukan semakin membesar sudah 2 tahun
-Mengorientasikan pelayanan kesehatan yang yang lalu.
dapat dimanfaatkan - Pasien mengatakan mengerti
tentang pelayanan kesehatan yang
bisa didatangi jika ada masalah
kesehatan.
DO: - Riwayat persalinan dengan
dukun
F. CATATAN PERKEMBANGAN
NO HARI &
TANDA
DP TANGGAL RESPON PERKEMBANGAN
TANGAN
PUKUL
1 19 Oktober 2020 S : Pasien mengatakan masih keluar darah dari jalan lahir
O :-T : 128/79 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
Suhu : 36,7 oC, teraba kuat
RR: 20x/mt
-Turgor kulit baik, kulit lembab
Hb 8.9
Hematokrit 30
A : syok tidak terjadi
P : Lanjutkan intervensi
2 19 Oktober 2020 S: - Pasien mengatakan masih keluar darah dari jalan lahir
O:- Hb 8,9 g/dl
- Kebersihan tangan meningkat
- Nafsu makan meningkat
-Kadar sel darah putih 8.9
Suhu 36,6 oC
A : infeksi tidak terjadi
P : Lanjut Intervensi
3 19 Oktober 2020 S:- Klien mengatakan perut semakin membesar sudah 2 tahun yang lalu.
-Klien mengatakan mengerti tentang pelayanan kesehatan yang bisa didatngai
jika ada masalah kesehatan.
O: -Riwayat persalinan dengan dukun
A : Pemeliharaan kesehatan meningkat
P : Lanjutkan intervensi
NO HARI &
TANDA
DP TANGGAL RESPON PERKEMBANGAN
TANGAN
PUKUL
1 20 Oktober 2020 S : Pasien mengatakan masih keluar darah dari jalan lahir
O :-T : 120/70 mmHg
Nadi : 86 x/mnt
Suhu : 36,5 oC, teraba kuat
RR: 20x/mt
-Turgor kulit baik, kulit lembab
Hb 8.9
Hematokrit 30
A : hipovolemik tidak terjadi
P : Lanjutkan intervensi
2 20 Oktober 2020 S: - Pasien mengatakan masih keluar darah dari jalan lahir
O:- Hb 8,9 g/dl
- Kebersihan tangan meningkat
- Nafsu makan meningkat
-Kadar sel darah putih 8.9
Suhu 36,5 oC
A : infeksi tidak terjadi
P : Lanjut Intervensi
3 20 Oktober 2020 S:- Klien mengatakan perut semakin membesar sudah 2 tahun yang lalu.
-Klien mengatakan mengerti tentang pelayanan kesehatan yang bisa didatngai
jika ada masalah kesehatan.
O: -Riwayat persalinan dengan dukun
A : Pemeliharaan kesehatan meningkat
P : Lanjutkan intervensi
NO HARI &
TANDA
DP TANGGAL RESPON PERKEMBANGAN
TANGAN
PUKUL
1 21 Oktober 2020 S : Pasien mengatakan masih keluar darah dari jalan lahir
O :-T : 125/75 mmHg
Nadi : 84x/mnt
Suhu : 36,6 oC, teraba kuat
RR: 20 x/mt
-Turgor kulit baik, kulit lembab
Hb 9.9
Hematokrit 35
A : hipovolemik tidak terjadi
P : Lanjutkan intervensi
2 21 Oktober 2020 S: - Pasien mengatakan masih keluar darah dari jalan lahir sudah berkurang
O:- Hb 9,9 g/dl
- Kebersihan tangan meningkat
- Nafsu makan meningkat
-Kadar sel darah putih 8.9
Suhu 36,6 oC
A : infeksi tidak terjadi
P : Lanjut Intervensi
3 21 Oktober 2020 S:- Klien mengatakan perut semakin membesar sudah 2 tahun yang lalu.
-Klien mengatakan mengerti tentang pelayanan kesehatan yang bisa didatngai
jika ada masalah kesehatan.
O: -Riwayat persalinan dengan dukun
A : Pemeliharaan kesehatan meningkat
P : Lanjutkan intervensi