NPM : 19144400003
Dalam realitas nasional integrasi nasional dapat dilihat dari tiga aspek yakni :
a. Integrasi Politik, Dalam tataran integrasi politik terdapat dimensi vertikal dan
horizontal. Dimensi yang bersifat vertikal menyangkut hubungan elit dan massa,
baik antara elit politik dengan massa pengikut, atau antara penguasa dan rakyat
guna menjembatani celah perbedaan dalam rangka pengembangan proses politik
yang partisipatif. Dimensi horizontal menyangkut hubungan yang berkaitan
dengan masalah teritorial, antar daerah, antar suku, umat beragama dan golongan
masyarakat Indonesia.
b. Integrasi Ekonomi, Integrasi ekonomi berarti terjadinya saling ketergantungan
antar daerah dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup rakyat. Adanya saling
ketergantungan menjadikan wilayah dan orang-orang dari berbagai latar akan
mengadakan kerjasama yang saling menguntungkan dan sinergis. Di sisi lain,
integrasi ekonomi adalah penghapusan (pencabutan) hambatan-hambatan antar
daerah yang memungkinkan ketidaklancaran hubungan antar keduanya, misal
peraturan, norma dan prosedur dan pembuatan aturan bersama yang mampu
menciptakan keterpaduan di bidang ekonomi.
c. Integrasi Sosial Budaya, Integrasi ini merupakan proses penyesuaian unsur-
unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-
unsur yang berbeda tersebur dapat meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan,
sistem nilai, dan lain sebagainya. Integrasi sosial budaya juga berarti kesediaan
bersatu bagi kelompok-kelompok sosial budaya di masyarakat, misal suku, agama,
dan ras.
F. Strategi Integrasi
Berbagai cara untuk membangun integrasi yang bisa dilakukan antara lain:
a. Asimilasi merupakan proses integrasi perpaduan beberapa unsur budaya sehingga
tidak memunculkan unsur aslinya. Proses ini adalah menyatukan masyarakat
menjadikan budaya dominan yang merupakan peleburan beberapa budaya di
dalamnya.
b. Akulturasi adalah perpaduan beberapa unsur budaya yang masingmasing
unsurnya masih nampak. Proses ini merupakan proses penyatuan dengan tetap
mempertahankan perbedaan. Di sinilah penghargaan terhadap perbedaan harus
dikedepankan.
Daftar Pustaka
1. Sabari, Johanes, dkk. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Paristiyanti Nurwardani, dkk. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
tinggi. Jakarta :Ristekdikti.
3. http://eprints.unm.ac.id/12427/1/Artikel%20Jurnal%20Nasional%20Tidak
%20Terakreditasi%20-%20Integrasi%20Nasional%20Sebagai%20Salah%20Satu
%20Parameter%20Persatuan%20dan%20Keatan%20Bangsa%20Negara%20Republik
%20Indonesia.pdf