Anda di halaman 1dari 31

Pembahasan soal eritrosit

ukmppd agustus 2
Interna
Kulit
IKM-metopen
Interna
1.
Ny. Hugs berusia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati seperti
terbakar sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai sulit menelan. Riwayat ke
dokter sebelumnya dan diberi ranitidin namun keluhan tidak membaik.
Pada pemeriksaan didapatkan TD 120/90, Nadi 89x/menit, RR 22x/menit,
suhu 36 C, nyeri tekan epigastrik (+). Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Dispepsia
B. GERD
C. Gastritis
D. Kolesistitis
E. Kolelitiasis
1.
Ny. Hugs berusia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati seperti
terbakar sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai sulit menelan. Riwayat ke
dokter sebelumnya dan diberi ranitidin namun keluhan tidak membaik.
Pada pemeriksaan didapatkan TD 120/90, Nadi 89x/menit, RR 22x/menit,
suhu 36 C, nyeri tekan epigastrik (+). Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Dispepsia
B. GERD
C. Gastritis
D. Kolesistitis
E. Kolelitiasis
2.
Tn. Prone berusia 50 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan muntah dan BAB
berwarna hitam sejak 4 hari yang lalu. Pasien tampak lemah dan sulit
dibangunkan. Pada pmx fisik didapatkan TD 120/80, Nadi 89x/mnt, RR
22x/mnt, Suhu 37C sklera ikterik, telapak tangan tampak kemerahan, dan
asites. Pemeriksaan penunjang didapatkan SGOT 98, SGPT 72, Bilirubin direk
7.4, bilirubin total 9,1, albumin 2.1 dan HbsAg (+). Diagnosis pasien yang
paling mungkin ?
A. Hepatoma
B. Hepatitis B akut on kronik
C. Occult hepatitis B
D. Sirosis hepatis
E. Abses hepar
2.
Tn. Prone berusia 50 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan muntah dan BAB
berwarna hitam sejak 4 hari yang lalu. Pasien tampak lemah dan sulit
dibangunkan. Pada pmx fisik didapatkan TD 120/80, Nadi 89x/mnt, RR
22x/mnt, Suhu 37C sklera ikterik, telapak tangan tampak kemerahan, dan
asites. Pemeriksaan penunjang didapatkan SGOT 98, SGPT 72, Bilirubin direk
7.4, bilirubin total 9,1, albumin 2.1 dan HbsAg (+). Diagnosis pasien yang
paling mungkin ?
A. Hepatoma
B. Hepatitis B akut on kronik
C. Occult hepatitis B
D. Sirosis hepatis
E. Abses hepar
3.
Ny. Septi berusia 40 tahun datang untuk kontrol di puskesmas. Pasien
merupakan penderita DM 2 tahun terakhir. Pada saat dilakukan pemeriksaan
didapatkan TD 130/90, NADI 87x/menit, RR 24x/menit, suhu 36C dan
didapatkan kadar ureum meningkat, kreatinin serum normal. Dokter
berencana mengganti obat anti diabetes pasien. Apakah obat yang sebaiknya
diberikan?
A. Metformin
B. Tiazolidinedion
C. Glibenklamid
D. Glimepirid
E. SGLT2 inhibitor
Efek renoprotektif tiazolidinedion
• Menurunkan kadar gula darah
• Menurunkan tekanan darah
• Memperbaiki fungsi endotel
• Aksi anti-proliferatif
• Aksi anti-inflamasi
• Mempengaruhi sistem RAS
• Menurunkan kadar endotelin-1
• Perubahan akumulasi lipid intraselular
3.
Ny. Septi berusia 40 tahun datang untuk kontrol di puskesmas. Pasien
merupakan penderita DM 2 tahun terakhir. Pada saat dilakukan pemeriksaan
didapatkan TD 130/90, NADI 87x/menit, RR 24x/menit, suhu 36C dan
didapatkan kadar ureum meningkat, kreatinin serum normal. Dokter
berencana mengganti obat anti diabetes pasien. Apakah obat yang sebaiknya
diberikan?
A. Metformin
B. Tiazolidinedion
C. Glibenklamid
D. Glimepirid
E. SGLT2 inhibitor
4.
Tn. Abassy berusia 35 tahun datang dengan penurunan kesadaran sejak 3jam
yang lalu. Riwayat HT dan DM sejak 10 tahun yang lalu tidak rutin minum
obat. Terdapat ulkus pada kaki pasien. Pada pemeriksaan didapatkan td
80/50, nadi 110x/menit, RR 28x/menit, terdapat ulkus pada telapak kaki
kanan, GDS 470, anion gap (+). Apakah tatalaksana awal yang sebaikanya
diberikan kepada pasien?
A. Insulin IV
B. Natrium bikarbonat IV
C. Rehidrasi cairan
D. Kortikosteroid IV
E. Albumin
4.
Tn. Abassy berusia 35 tahun datang dengan penurunan kesadaran sejak 3jam
yang lalu. Riwayat HT dan DM sejak 10 tahun yang lalu tidak rutin minum
obat. Terdapat ulkus pada kaki pasien. Pada pemeriksaan didapatkan td
80/50, nadi 110x/menit, RR 28x/menit, terdapat ulkus pada telapak kaki
kanan, GDS 470, anion gap (+). Apakah tatalaksana awal yang sebaikanya
diberikan kepada pasien?
A. Insulin IV
B. Natrium bikarbonat IV
C. Rehidrasi cairan
D. Kortikosteroid IV
E. Albumin
5.
Ny. Umay berusia 28 tahun datang dengan keluhan benjolan di leher sejak 2
tahun yang lalu. Pasien tinggal di daerah pegunungan sejak lahir. Riwayat
penurunan bb dan tidak tahan panas disangkal. Pada saat pemeriksaan
didapatkan TD 120/80, nadi 79x/menit, RR 22x/menit, suhu 36,7 C, teraba
adanya benjolan di leher depan, difus, ikut bergerak ketika menelan.
Apakah diagnosis yang paling mungkin ?
A. Graves disease
B. Struma nodusa non toksik
C. Struma nodusa toksik
D. Hashimoto tiroiditis
E. Hipertiroid
5.
Ny. Umay berusia 28 tahun datang dengan keluhan benjolan di leher sejak 2
tahun yang lalu. Pasien tinggal di daerah pegunungan sejak lahir. Riwayat
penurunan bb dan tidak tahan panas disangkal. Pada saat pemeriksaan
didapatkan TD 120/80, nadi 79x/menit, RR 22x/menit, suhu 36,7 C, teraba
adanya benjolan di leher depan, difus, ikut bergerak ketika menelan.
Apakah diagnosis yang paling mungkin ?
A. Graves disease
B. Struma nodusa non toksik
C. Struma nodusa toksik
D. Hashimoto tiroiditis
E. Hipertiroid
6.
Tn. Tian berusia 56 tahun merupakan penderita DM selama 4 tahun terakhir
rutin minum obat. Namun 1 tahun terakhir pasien tidak pernah minum
obat. Pada saat kontrol di poliklinik didaptkan pemeriksaan GDP 3x selalu
normal namun GD2PP tinggi. Apakah tatalaksana yang paling tepat?
A. Akarbose
B. Metformin
C. Glibenklamid
D. Glimepirid
E. SGLT2 inhibitor
6.
Tn. Tian berusia 56 tahun merupakan penderita DM selama 4 tahun terakhir
rutin minum obat. Namun 1 tahun terakhir pasien tidak pernah minum
obat. Pada saat kontrol di poliklinik didaptkan pemeriksaan GDP 3x selalu
normal namun GD2PP tinggi. Apakah tatalaksana yang paling tepat?
A. Akarbose
B. Metformin
C. Glibenklamid
D. Glimepirid
E. SGLT2 inhibitor

Anda mungkin juga menyukai