Anda di halaman 1dari 2

RSUD KOMPONEN LAYANAN HIV

Kabupaten
No. Dokumen No Revisi Halaman
Tasikmalaya
0 1/2
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur,

STANDAR
PROSEDUR Hj. Eli Hendalia, dr., MH. Kes
OPERASIONAL
NIP. 196808292002122003
(SPO)
PENGERTIAN Layanan yang dilakukan secara terintegritasi, paripurna dan
berkesinambungan
TUJUAN Untuk menemukan pasien HIV secara dini dengan melakukan tes dan
konseling HIV pada pasien yang datang ke fasilitas kesehatan,
perawatan kronis bagi ODHA dan dukungan lain dengan sistem
rujukan
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan DirjenYanMedik no : YM.00.03.2.6.7637 tanggal
18-8-1993 tentang berlakunya Standar Asuhan Keperawatan di
Rumah Sakit
2. Surat Keputusan Direktur Nomor 445/2590/RSUD/2014 Tentang
Penetapan Standar Operasional
3. Asuhan Keperawatan diberikan untuk mengatasi masalah biologi,
psikologi, dan sosial pasien, baik secara aktual maupun resiko
tinggi yang timbul secara bertahap maupun mendadak
4. Asuhan Keperawatan dilakukan dengan menggunakan pendektan
proses keperawatan
5. Proses keperawatan terdiri atas empat langkah yang harus
dilakukan, meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana
tindakan keperawatan, intervensi keperawatan dan evaluasi
6. Provider :
Asuhan Keperawatan ini dilaksanakan oleh perawat yanng bertugas
di RSUD Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan surat tugas dari
direktur
PROSEDUR 1. Kegiatan Layanan HIV di Fasilitas Layanan Kesehatan
- Informed consent
- Mencatat semua kegiatan layanan dalam formulir yang sudah
ditentukan
- Anamnesis dan pemeriksaan fisik lengkap oleh dokter
- Skrinning TB dan infeksi opertunistik
- Konseling bagi ODHA perempuan usia subur tentang KB dan
kespro termasuk rencana punya anak
- Pemberian obat kotrimoksasol
- Pemberian ARV untuk ODHA yang memenuhi syarat
- Pemberian ARV profilaksis bagi bayi
- Pemberian imunisasi dan pengobatan pada bayi baru lahir
dengan ibu yang HIV positif
- Anjuran rutin tes HIV, malaria, sifilis, IMS dan lainnya
- Konseling untuk mulai terapi
- Konseling tentang gizi, pencegahan penularan, narkotika dan
konseling lainnya
- Menganjurkan tes HIV pada pasien TB, IMS dan kelompok resiko
tinggi sesuai ketentuan yang berlaku
RSUD KOMPONEN LAYANAN HIV
Kabupaten
No. Dokumen No Revisi Halaman
Tasikmalaya
0 2/2
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur,

STANDAR
PROSEDUR Hj. Eli Hendalia, dr., MH. Kes
OPERASIONAL
NIP. 196808292002122003
(SPO)
2. Konseling dan Tes HIV
- Konseling dan tes HIV sukarela (KTS - VCT = Voluntary
Counseling & Testing)
- Tes HIV dengan konseling atas inisiatif petugas kesehatan
(KTIP - PITC = Provider-Initiated Testing and Counseling)
3. Pemeriksaan Laboratorium untuk Tes HIV
Selalu didahului dengan konseling pra tes atau informasi singkat.
- Reagen tes cepat / dengan ELISA
- Pemeriksaan 1 (A1) digunakan tes dengan sensitifitas yang
tinggi ( > 99% )
- Pemeriksaan selanjutnya (A2 dan A3) digunakan tes dengan
spesifisitas tinggi ( ≥ 99% )
4. Pengobatan Pencegahan Kotrimoksasol (PPK)
5. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Dianjurkan skrinning laboratorium yang meliputi tes serologis untuk
sifilis, terutama perempuan hamil dan tes HIV untuk pasien IMS
6. Aspek Pencegahan dalam Pengobatan
7. Positif Prevention
Terapi ARV harus disertai dengan pencegahan lain seperti
penggunaan kondom, perilaku seks dan NAPZA yang aman,
pengobatan IMS dengan panduan yang tepat
8. Kesiapan menerima Terapi Antiretroviral
Dilakukan konseling pra terapi ARV meliputi cara dan ketepatan
minum obat, efek samping yang mungkin terjadi, interaksi dengan
obat lain, pemantauan keadaan klinis dan lab berkala
UNIT TERKAIT 9. Dinas Kesehatan
10. KPA
11. LSM
12. Rawat Inap
13. Rawat Jalan
DOKUMEN
RR Poli Matahari
TERKAIT
DAFTAR 1. WHO 2010. Pedoman ART dewasa.
PUSTAKA 2. WHO 2010. Pedoman PMTCT.
3. Kementrian Kesehatan VCT, PITC, PMTCT, Lab, CST, Jejaring
ARV
4. Evy Yunihastuti, sjamsurizal. Infeksi Oportunistik.
5. Nasronudin. HIV AIDS, dari molekuler ke klinik. Surabaya
6. Clinical HIV AIDS care guidelines for limited resource-poor settings

Anda mungkin juga menyukai