Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki badan hukum/ usaha
tertentu agar perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan
kegiatannya. Keberadaan badan hukum perusahaan akan melindungi
perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang dijalankannya. Karena
badan hukum perusahaan memberikan kepastian berusaha, sehingga
kekhawatiran atas pelanggaran hukum akan terhindar, mengingat badan hukum
perusahaan memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi. Dengan memiliki
badan hukum, maka perusahaan akan memenuhi kewajiban dan hak terhadap
berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan, baik yang ada di dalam
maupun di luar perusahaan.
Badan usaha itu sendiri didefinisikan sebagai kesatuan yuridis dan
ekonomi yang menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa dengan tujuan untuk mencari laba. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara lain, Krisis ekonomi yang
terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat
terhambat, dan krisis kemiskinan. Peranan badan usaha jelas sangat penting
dan berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat, dan untuk menyelesaikan
faktor penghambat majunya perekonomian Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Badan Usaha Ekstraktif?
2. Apa saja Ciri Badan Usaha Ekstraktif?
3. Apa Contoh Badan Usaha Ekstraktif?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Badan Usaha Ekstraktif
Badan usaha ekstraktif sejatinya diartikan sebagai kesatuan hukum,
teknis, dan ekonomis yang dalam usahanya bertujuan untuk mencari
laba/keuntungan. Oleh masyarakat badan usaha ekstraktif seperti ini seringkali
disamakan dengan perusahaan.
Padahal sangat jelas, jika keduanya merupakan dua istilah yang berbeda
satu sama lain. Perbedaannya ialah badan usaha merupakan lembaga
sementara, sedangkan perusahaan adalah tempat di mana badan usaha tersebut
mengelola faktor produksi yang ada.

B. Pengertian Badan Usaha Ekstraktif


Badan usaha ekstraktif merupakan jenis badan usaha yang lapangan
usahanya adalah langsung dari alam. Kegiatan utamanya adalah menggali,
mengambil, dan mengolah sumber daya alam secara langsung. Badan usaha ini
memanfaatkan alam secara langsung dalam kegiatan operasionalnya.
Bahkan, sumber dari alam tersebut diambil secara langsung tanpa ada
proses pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan dilakukan setelah proses
pengambilan, yaitu pengolahan untuk menjadikan produk bermanfaat dan
dijual.
Dalam proses ini, dimungkinkan tidak adanya pengembalian atas
sumber alam yang telah digali dan diambil. Perusahaan yang tergabung dalam
badan usaha ini tentu akan melakukan proses jual-beli dengan memanfaatkan
hasil kekayaan alam.
Badan usaha ekstraktif berbeda dengan badan usaha agraris meskipun
keduanya mengambil sumber daya dari alam. Perbedaannya terletak pada acara
memperolehnya. Jika badan usaha ekstratif mengambil secara langsung sumber
daya alam tersebut, berbeda dengan badan usaha agraris yang melalui proses
pengolahan tanah terlebih dahulu untuk dapat mengambil sumber daya alam.

2
Badan usaha ekstraktif merupakan badan usaha yang menjanjikan
keuntungan besar bagi para pelaku bisnisnya. Hal ini dikarenakan kegiatan
yang dilakukannya berhubungan dengan kekayaan alam yang apabila
dimanfaatkan dengan tepat akan memiliki nilai jual yang tinggi. Oleh karena
itu, membuka usaha dalam bidang badan usaha ekstraktif merupakan usaha
yang menjanjikan.

D. Ciri Badan Usaha Ekstraktif


Sama halnya dengan jenis badan usaha yang lainnya, maka badan usaha
ekstraktif juga memiliki beberapa ciri khas, antara lain sebagai berikut.
1. Mengambil bahannya langsung dari alam
Dalam hal ini seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa
badan usaha ekstraktif mengambil bahan dari alam secara langsung tanpa
melakukan proses pengolahan terlebih dahulu untuk memperolehnya. Hal
ini akan berdampak besar karena proses pengembalian sangat jarang atau
bahkan tidak ada proses pengembalian sumber daya alam yang telah
diambil oleh badan usaha ekstraktif.
Dampak yang ditimbulkan adalah terjadinya kelangkaan, karena
sebagian besar sumber daya alam yang diambil oleh badan usaha ekstraktif
merupakan sumber daya alam yang sulit diperbaharui, seperti hasil
pertambangan.
2. Hasil kekayaan alam tersebut dijual untuk memperoleh keuntungan
Sudah menjadi tujuan utama adanya organisasi bisnis/ usaha adalah
untuk memperoleh keuntungan pada tingkat yang diharapkan. Oleh karena
itu, untuk mencapainya maka badan usaha ekstraktif menjual berbagai
hasil kekayaan alam yang ada dengan sewajarnya.
Penjualan hasil kekayaan alam dengan sewajarnya ini
dimaksudkan adalah untuk melestarikan sumber daya alam yang ada
karena jika terjadi pengeksploitasian yang terlalu besar akan berdampak
buruk pada alam.

3
Selain dijual, kekayaan alam yang telah ada dimanfaatkan oleh
badan usaha ekstraktif. Pemanfaatan ini disesuaikan dengan peruntukan
kekayaan alam tersebut. Seperti misalnya, barang-barang hasil
pertambangan diolah menjadi bahan bakar kendaraan bermotor.
Hasil pengolahan ini kemudian baru dapat dijual untuk perusahaan
ekstraktif memperoleh keuntungan atas hasil kerjanya tersebut.

E. Contoh Badan Usaha Ekstraktif


1. PT INCO (International Nickel Company)
Perusahaan INCO merupakan salah satu contoh dari usaha yang
bergerak dibidang ekstraktif. Hal ini dikarenakan kegiatan operasional
utamanya adalah menggali dan mengambil kekayaan yang ada di alam,
yaitu nikel. PT INCO ini menggali dan mengambil nikel di beberapa
wilayah Indonesia yang di wilayah tersebut terdapat kekayaan alam berupa
nikel. Nikel yang digali kemudian diambil dan diolah untuk kemudian
dijual.
Tidak hanya nikel, PT INCO ini juga melakukan penggalian
barang-barang tambang yang bernilai jual tinggi, seperti pengeboran
minyak.
Meskipun dimungkinkan tidak ada pengembalian kepada alam atas
segala hasil tambang yang telah diambil, tetapi tetap dilakukan pelestarian
dengan cara melakukan relokasi terhadap wilayah yang telah digali untuk
diambil barang tambang. Hal ini dilakukan untuk dapat menjaga struktur
tanah yang ada serta meminimalisir terjadinya perusakan alam.
2. Badan usaha yang mengambil hasil hutan, seperti pabrik kertas, dan
mebel
Usaha-usaha yang kegiatannya adalah menghasilkan produk dari
alam merupakan salah satu contoh dari badan usaha ekstraktif. Pabrik
kertas misalnya, ia mengambil hasil alam berupa kayu yang kemudian
diolahnya menjadi kertas.

4
Tidak hanya itu, usaha mebel yang juga memanfaatkan kayu
seperti kayu jati, mahoni, dan berbagai jenis kayu lainnya juga merupakan
badan usaha yang bergerak dibidang ekstraktif.
Pengambilan sumber daya alam berupa hasil hutan ini dilakukan
secara langsung tanpa sebelumya melakukan pengolahan apapun.
Namun, ketika sudah memperoleh sumber daya alam berupa kayu
tersebut, para pelaku bisnis hendaknya tetap melakukan pelestarian alam
dengan reboisasi atau penghijauan hutan kembali. Selain untuk
memperpanjang masa pengambilan sumber daya alam berupa kayu
tersebut, reboisasi juga dilakukan untuk menjaga alam tetap lestari.
3. Badan usaha yang mengambil hasil laut, seperti pembuatan garam,
dan penangkapan ikan
Badan usaha yang kegiatan operasionalnya adalah mengambil hasil
laut merupakan contoh dari kegiatan ekstraktif. Hal ini dikarenakan
mereka mengambil hasil laut seperti ikan, rumput laut, dan lain sebagainya
yang ada di dalam laut secara langsung tanpa melakukan proses
pengolahan apapun sebelumnya. Mereka mengambil hasil laut tanpa harus
membuat tambak ataupun kolam terlebih dahulu.
Setelah dilakukan penangkapan dan pengambilan hasil laut ini,
badan usaha tersebut akan menjualnya secara langsung maupun
mengolahnya terlebih dahulu sebelum dijual. Salah satu proses pengolahan
hasil laut terlebih dahulu adalah proses pembuatan garam.
Sama halnya dengan pengambilan hasil hutan dan tambang, badan
usaha yang menggali dan mengambil hasil laut juga melakukan kegiatan
pelestarian hutan.
Hal ini dapat ditempuh dengan menebar benih ikan di laut sebagai
upaya melestarikan ikan-ikan di laut, selain itu juga dilakukan berbagai
upaya untuk dapat menjaga ekosistem laut tetap lestari dengan tidak
mengambil hasil laut secara besar-besaran seperti tidak menggunakan
bahan peledak dan tidak menggunakan racun ketika akan menangkap ikan
di laut.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian Secara Umum
Secara umum badan usaha ekstraktif adalah badan usaha yang
bergerak dibidang pengelolaan bahan bahan yang ada dialam sehingga
dapat memenuhi kebutuhan manusia.
2. Ciri-ciri Badan Usaha Ekstraktif
a. Mengambil bahannya langsung dari alam
b. Hasil kekayaan alam tersebut dijual untuk memperoleh keuntungan
3. Contoh Badan Usaha Ekstraktif
a. PT INCO (International Nickel Company)
b. Badan usaha yang mengambil hasil hutan, seperti pabrik kertas, dan
mebel
c. Badan usaha yang mengambil hasil laut, seperti pembuatan garam, dan
penangkapan ikan

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, mudah-mudahan dengan adanya
makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat bagi kita semua.
Untuk kesempurnaan makalah ini, kami selaku pemakalah bersedia menerima
kritik dan saran yang membangun untuk menuju yang lebih baik nantinya.
untuk perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

6
DAFTAR PUSTAKA

Sutarno, Sunarto, Sudarno. 2005. Kompetensi Dasar Ekonomi 3A. Solo. Tiga
Serangkai.
Sembiring, Sentosa.2011.Hukum Dagang. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Atmadjaja, Djoko Imbawani.2011.Hukum Dagang
https://www.academia.edu/19883293/BADAN_USAHA

7
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Ekstraktif” Tanpa pertolongan-
Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yakni Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada Buk Guru yang telah
berkenan membimbing kami dalam mata pelajaran “IPS” yang telah membantu.
Oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dan
terlebih dahulu kami ucapkan terima kasih.
Demikian makalah ini kami sajikan semoga bermanfaat bagi kami dan
pembaca.

Ujung Gading, Januari 2021

Penulis,

i 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Badan Usaha Ekstraktif............................................. 2
B. Pengertian Badan Usaha Ekstraktif........................... 2
C. Ciri Badan Usaha Ekstraktif...................................... 3
D. Contoh Badan Usaha Ekstraktif................................ 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................ 6
B. Saran.......................................................................... 6

DAFTAR KEPUSTAKAAN

ii 9

Anda mungkin juga menyukai