Anda di halaman 1dari 2

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

MATA KULIAH : AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II


HARI/TANGGAL : RABU, 19 MEI 2021
KELAS : 6 APB

SOAL
1. Pada tanggal 1 Januari 2017, PT. Coca-Cola dan perusahaan lain bersama-sama
mengakuisisi PT. Tirta Osmosis. Setiap perusahaan yang mengakuisisi membayar Rp.
10 Miliyar untuk mengakuisisi 50% dari PT. Tirta Osmosis. Pada tanggal akuisisi, nilai
buku PT. Tirta Osmosis adalah Rp. 6 Miliar. PT. Tirta Osmosis juga memiliki teknologi
yang tidak dilaporkan (umur tidak terbatas) senilai Rp. 5 Miliar, dan sisa aset dan
kewajiban PT. Tirta Osmosis lainnya dinyatakan secara jelas dan terbuka.

Pada akhir periode 31 Desember 2022. PT. Coca-cola mencatat Laporan Keuangan PT.
Tirta Osmosis dengan metode investasi ekuitas. Asumsikan bahwa neraca kedua
perusahaan adalah sebagai berikut (dalam Jutaan).

PT. Coca Cola PT. Tirta


Osmosis
Aktiva Lancar Rp. 3. 000 Rp. 500
Peralatan Rp. 80. 000 Rp. 30. 000
Investasi di PT. Tirta Osmosis Rp. 10. 750
Rp. 93. 750 Rp. 30. 500
Lialibilitas Rp. 35. 750 Rp. 23. 000
Modal Rp. 14. 000 Rp. 2. 000
Laba Ditahan Rp. 44. 000 Rp. 5. 500
Total Kewajiban dan Ekuitas Rp. 93. 750 Rp. 30. 500

Buatlah neraca PT. Coca-Cola pada tanggal 31 desember 2022, dengan asumsi PT.
Coca-Cola menggunakan konsolidasi proporsional untuk melaporkan investasinya
pada PT. Tirta Osmosis.

2. Pada tanggal 2 Januari 2013, Cornwall Corporation mengakuisisi 35% saham suara
Kingston Company sebesar Rp. 4.000.000.000 secara tunai. Nilai buku dari aset dan
kewajiban yang dilaporkan Kingstone mendekati nilai wajarnya, tetapi Kingston
memiliki daftar pelanggan yang tidak dilaporkan (umur 3 tahun, garis lurus) senilai Rp.
300.000.000, dan nama merek (umur tidak terbatas) senilai Rp. 1.000.000.000. Selama
Tahun 2013, Kingston Company melaporkan pendapatan total senilai Rp. 600.000.000
dan membayar total deviden Rp. 200.000.000. Kingston melaporkan Rp. 25.000.000
kerugian yang belum direalisasi pada sekuritas perdagangan dan Rp. 10.000.000
kerugian yang belum direalisasi pada AFS Securities. Kingston menjual barang
dagangan senilai Rp. 5.000.000.000 ke Cornwall dengan markup 20% dari biaya
perolehan, Rp. 312.000.000 tersisa dalam persediaan akhir Cornwall. Nama merek
Kingston mengalami penurunan nilai sebesar Rp. 150.000.000 pada tahun 2013.
Cornwall menggunakan metode ekuitas untuk melaporkan investasinya di Kingston.

Buatlah:
a. Hitungan ekuitas Cornwall dalam laba bersih Kingston untuk Tahun 2013,
dilaporkan pada laporan laba rugi Cornwall.
b. Buatlah entri jurnal yang diperlukan untuk melaporkan kejadian di atas untuk tahun
2013 di buku Cornwalls.

3. Pada 5 Januari 2019, P mengakuisisi 80% saham beredar S dengan harga Rp. 920 Juta
pada saat ekuitas S terdiri dari saham biasa sebesar RP. 400 juta¸tambahan modal
disetor Rp. 300 juta, dan saldo laba Rp. 250 juta. Kelebihan pembayaran atas asset neto
S akan dialokasikan ke persediaan (20% undervalue dan terjual tahun 2020), tanah
(30% undervalue), peralatan (30% undervalue, masa manfaat masih 5 tahun), bangunan
(20% undervalue, masa manfaat masih 10 tahun) dan sisanya adalah goodwill/discount.
Selama 2019, S melaporkan net income Rp. 180 juta dan membagi dividen sebesar RP.
80 juta. Kemudian, selama 2020 S mengumumkan net income sebesar Rp. 250 juta dan
membagi deviden 180 juta. Buatlah jurnal eliminasi untuk menyusun laporan
konsolidasi pada 31 Desember 2020!.

4. PT. ISL telah melakukan akuisisi pada PT. SYR pada 1 Januari 2015 seharga RP. 800
juta untuk mengambil alih 80% kepemilikan. Pada saat akuisisi, nilai ekuitas SYR
adalah RP. 800 juta yang terdiri dari saham biasa Rp. 600 juta dan laba ditahan sebesar
Rp. 200 juta. Nilai wajar beberapa asset yang teridentidikasi pada saat akuisisi adalah:
 Building undervalue Rp. 150 juta dan masih mempunyai masa manfaat 10 tahun
tanpa nilai sisa.
 Equipment Overvalue Rp. 25 juta dengan masa manfaat yang tersisa tahun
 Sisanya dialokasikan ke Goodwill.
Pada saat akuisisi saldo laba PT. ISL adalah Rp. 400 juta, separated net income PT.
ISL pada 2015 adalah Rp. 600 juta dan devidennya adalah Rp. 200 juta. Dividen PT.
SYR tahun 2015 adalah RP. 100 juta. Pada awal 2016, PT. ISL memberikan pinjaman
ke S senilai RP. 100 juta tanpa bunga. Dari informasi diatas, susunlah Kertas Kerja
Konsoidasi dengan menggunakan metode biaya (sertakan perhitungannya dan jurnal
eliminasinya.

*Jawaban di ketik dan dikumpulkan dalam Format PDF paling lambat pukul 14.00 WIB
(19 Mei 2021) ke email: putri.haryani@polsri.ac.id

Anda mungkin juga menyukai