Anda di halaman 1dari 9

AAJ 3 (2) (2014)

Accounting Analysis Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN PENGHENTIAN


PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT DENGAN KONTROL KUALITAS
SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Faridatun Hasanah  Nanik Sri Utaminingsih

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Premature sign-off adalah perilaku yang menyebabkan berkurangnya kualitas audit. Tindakan ini
Diterima Desember 2013 terjadi ketika auditor menghentikan beberapa prosedur audit tanpa menggantikannya dengan
Disetujui Januari 2014 prosedur lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh time pressure, materialitas,
Dipublikasikan Mei 2014 locus of control, etika profesi terhadap premature sign-off dengan kontrol kualitas sebagai variabel
________________ moderating. Populasi penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik
Keywords: (KAP) di Kota Semarang. Teknik Pengambilan sampel menggunakan convenience sampling
Premature Sign-off, Time diperoleh sebanyak 50 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan analisis
Pressure, Materiality, Locus deskriptif variabel. Adapun pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda dengan
of Control, Etich, and bantuan SPSS. Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa time pressure, materialitas, etika
Quality Control. profesi berpengaruh positif signifikan dan locus of control tidak berpengaruh terhadap premature
____________________ sign-off, kontrol kualitas berpengaruh pada hubungan materialitas dan etika profesi terhadap
tindakan premature sign-off, sedangkan kontrol kualitas tidak mempunyai pengaruh pada
hubungan time pressure, locus of control terhadap tindakan premature sign-off. Saran untuk
penelitian selanjutnya agar dapat menambahkan variabel independen dari faktor eksternal seperti
(tindakan supervisi) maupun faktor internal (self esteem), serta memperluas sampel di Kantor
Akuntan Publik se Jawa Tengah.

Abstract
___________________________________________________________________
Premature sign-off is a behavior that causes a decline in the audit quality. This action occurs when the auditor
terminate some audit procedures without replacing it with other procedures. This research aims to analyze the
effect of time pressure, materiality, locus of control, the ethics of the profession toward premature sign-off with
quality control as a moderating variable. This research population is auditor who workat public accountant
office (KAP) in Semarang city. Sampling techniques using convenience sampling is obtained with 50
respondent. Data analysis method used is variable descriptiveanalysis. Hypothesis test used multiple regression
analysis with SPSS. The results showed that there are a positive effect among time pressure and materiality
toward the premature sign-off, there is no effect among professional ethics toward premature sign-off. quality
control positive significant influential profession ethics and locus of control have no effect against premature
sign-off, quality control affect the relationship of materiality, andprofessional ethics action toward of premature
sign-off, while the quality control has no influence on the relationship of time pressure, and locus of control
action toward of premature sign-off. Suggestions for further research in order to add variables independent of
external factors such as (supervisory action) and internal factors (self esteem), as well as expand the sample
public accountant in Central Java.
© 2014 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi: ISSN 2252-6765
Gedung C6 Lantai 2 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: Nyi_Farida@yahoo.com

230
Faridatun Hasanah / Accounting Analysis Journal 3 (2) (2014)

PENDAHULUAN sebesar 62,34%. Dari penelitian yang sudah


dilakukan memunculkan dugaan bahwa
Proses audit merupakan bagian dari penghentian prematur atas prosedur audit
assurance servise. AICPA mendefinisikan menjadi hal yang lumran dilakukan oleh auditor
assurance servise sebagai “jasa professional walaupun tidak semua auditor melakukannya.
independen yang meningkatkan kualitas Perilaku profesional akuntan publik dapat
informasi bagi para pengambilan keputusan”. diwujudkan dalam bentuk menghindari perilaku
Dalam definisi tersebut mencakup salah satunya yang menyimpang dalam audit (dysfungsional
adalah informasi dimana assurance service dapat audit behavior). Perilaku disfungsional yang
meningkatkan kepercayaan dan reliabilitas dan dimaksudkan adalah perilaku menyimpang yang
relevansi informasi. Pengauditan merupakan dilakukan oleh seorang auditor dalam bentuk
salah satu dari assurance service maka manipulasi, kecurangan ataupun penyimpangan
pengauditan melibatkan kualitas informasi bagi terhadap standar audit. Perilaku ini bisa
pengambilan keputusan, independensi dan mempengaruhi kualitas laporan audit baik
kompetensi bagi pihak auditor. secara langsung maupun tidak langsung
Fenomena yang berkembang saat ini (Wahyudi, 2011). Salah satu perilaku yang
terdapat perilaku auditor yang mempengaruhi mempunyai pengaruh langsung terhadap
secara langsung terhadap kualitas laporan kualitas laporan audit adalah premature sign-off
keuangan auditan, serta tidak dapat dibenarkan (penghentian prematur atas prosedur audit).
dengan alasan apapun. Baik yang dilakukan Reduced audit behaviours atau pengurangan
secara sengaja maupun tidak sengaja (faktor kualitas audit dideskripsikan oleh Malone dan
situasional saat pelaksanaan tugas audit). bentuk Robert (1996) sebagai tindakan kecurangan yang
perilaku tersebut adalah reduced audit quality dilakukan oleh auditor selama menjalankan
(pengurangan kualitas audit). Auditor harus tugas audit yang menyebabkan berkurangnya
berusaha semaksimal mungkin untuk tingkat ketepatan dan keefektifan pengumpulan
menjalankan tugas auditnya sesuai dengan bukti audit. dalam penelitiannya disebutkan ada
prosedur yang sudah ada. Kualitas pekerjaan tujuh bentuk pengurangan kualitas audit yakni:
audit yang dilakukan sesuai dengan peraturan kegagalan meneruskan pemeriksaan terhadap
dan prosedur yang telah ditetapkan akan dapat item yang diperhitungkan, tidak menguji semua
menambah nilai fungsi audit yang mampu sampel selama penugasan audit berlangsung,
menyajikan informasi untuk pengambil gagal lebih lanjut mengenai masalah teknis,
keputusan. menerima penjelasan yang lemah dari klien,
Dalam kenyataannya banyak kasus audit penghentian prematur atas prosedur audit, review
yang muncul, hal ini terlihat pada penelitian yang dangkal terhadap dokumen klien tanpa
Shapeero et al., (2003) dalam penelitiannya memperhatikan akurasinya, menolak item yang
menyebutkan bahwa lebih dari 60% auditor dianggap janggal dalam sampel.
yang menjadi respondennya telah melakukan Perilaku ini muncul karena adanya
praktik penghentian prematur atas prosedur inherent cost (biaya yang melekat pada proses
audit. Wahyudi et al., (2011) dalam audit) dan kualitasdihadapi oleh auditor dalam
penelitiannya yang mengambil responden di 100 lingkungan auditnya. Disatu sisi, auditor harus
KAP yang terdapat di DKI Jakarta yang memenuhi standar profesional yang mendorong
terdaftar di Direktori Kantor Akuntan Publik mereka untuk mencapai kualitas audit pada level
tahun 2007 menyatakan bahwa jawaban ada tinggi namun disisi lain, auditor menghadapi
37,98% responden yang menjawab kadang- hambatanbiaya yang membuat mereka memiliki
kadang sampai selalu melakukan penghentian kecenderungan untuk menurunkan kualitas
prematur atas prosedur audit. Sedangkan audit (Suryanita et al, 2007).
auditor yang tidak pernah melakukan Menurut Donelly, et.al (2003) beberapa
penghentian prematur atas prosedur audit perilaku disfungsional yang membahayakan

231
Faridatun Hasanah / Accounting Analysis Journal 3 (2) (2014)

kualitas audit yaitu: Underreporting of time, menyatakan bahwa locus of control eksternal
premature sign off, altering/replacement of audit auditor berpengaruh positif signifikan terhadap
procedure. Premature Sign Off (PMSO) merupakan tindakan premature sign-off audit procedure.
suatu keadaan yang menunjukan auditor Dalam penelitian ini, peneliti mengambil
menghentikan satu atau beberapa langkah audit studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di
yang diperlukan dalam prosedur audit tanpa kota Semarang karena Semarang mempunyai
menggantikan dengan langkah yang lain tingkat pertumbuhan industri yang sangat pesat
(Marxen, 1990 dalam Sososutikno, 2003). sehingga kebutuhan akan profesi akuntan publik
PMSO ini secara langsung mempengaruhi juga tinggi.
kualitas audit dan melanggar standar Adapun model penelitian ini dari uraian
profesional. Penelitian Lestari (2010) tersebut adalah:

Kontrol
Kualitas

Time
Pressur
e

Materia
litas
Penghentian
Prematur
atas
Locus of
prosedur
Control
Audit

Etika
Profesi

Gambar 1 Model Penelitian

Hipotesis yang dapat dikembangkan dari Time pressure yang diberikan oleh Kantor
kerangka berfikir diatas, adalah sebagai berikut: Akuntan Publik kepada auditornya pada
Pengaruh time pressure terhadap penghentian dasarnya bertujuan untuk mengurangi biaya
prematur atas prosedur audit. audit yang dikeluarkan dalam pekerjaan audit.
Penelitian Lestari (2010), yang Semakin cepat waktu yang diperlukan untuk
mengambil sampel penelitian auditor yang menyelesaikan pekerjaan audit, maka biaya
bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota pelaksanaan audit akan menjadi semakin kecil.
Semarang pada tahun 2010 menyatakan bahwa H1 : Time pressure berpengaruh positif
time pressure memiliki pengaruh positif terhadap terhadap penghentian prematur atas prosedur
tindakan penghentian prematur atas prosedur audit.
audit. Sejalan dengan hasil penelitian tersebut,
Maulina et al (2010) dalam penelitiannya yang Pengaruh Materialitas terhadap Penghentian
mengambil sampel auditor pada Kantor Prematur Atas Prosedur Audit
Akuntan Publik di wilayah Jakarta Selatan Penelitian dalam Qurrahman (2012)
menyatakan bahwa time pressure berpengaruh menyatakan bahwa pengurangan jumlah sampel
positif terhadap tindakan penghentian prematur dan tidak melakukan konfirmasi dapat
atas prosedur audit. dilakukan oleh auditor dengan catatan bahwa

232
Faridatun Hasanah / Accounting Analysis Journal 3 (2) (2014)

pengurangan sampel dan tidak melakukan dilakukan Shapeero et.al, (2003) menunjukan
konfirmasi tidak menyebabkan sesuatu yang bahwa etika profesi memiliki dampak negatif
dapat mengubah pendapat mengenai kewajaran terhadap tindakan penghentian prematur atas
laporan keuangan dan pertimbangan untuk prosedur audit. Semakin tinggi pemahaman dan
mengabaikan prosedur audit ini merupakan komitmen seorang auditor terhadap etika profesi
pertimbangan profesional dan dipengaruhi oleh maka akan mengurangi terjadinya tindakan
persepsi auditor itu sendiri dimana pada saat penghentian prematur atas prosedur audit.
auditor menilai tingkat materialitas yang rendah Begitupun sebaliknya ketika auditor tidak
pada prosedur audit, maka auditor cenderung memahami secara mendalam dan tidak bekerja
untuk tidak menghentikan prematur atas sesuai etika profesi maka akan meningkatkan
prosedur audit. kemungkinan terjadinya penghentian prematur
H2 : Materialitas berpengaruh positif atas prosedur audit.
terhadap penghentian prematur atas prosedur H4: Etika profesi berpengaruh negatif
audit. terhadap penghentian prematur atas prosedur
audit.
Pengaruh Locus of control terhadap Penghentian
Prematur atas Prosedur Audit Pengaruh Kontrol Kualitas terhadap hubungan
Individu yang memiliki locus of control Time Pressure dan Penghentian Prematur atas
eksternal adalah individu yang percaya bahwa Prosedur Audit.
mereka tidak dapat mengontrol kejadian- Adanya time pressure yang diberikan
kejadian dan hasil atau outcome (Spector, 1982 oleh kantor akuntan publik kepada auditornya
dalam Donelly et al, 2003). bertujuan untuk mengurangi biaya audit.
Sesuai denga hasil penelitian Wahyudi Semakin cepat waktu pengerjaan audit, maka
et al (2011) auditor yang bekerja pada Kantor biaya pelaksanaan audit akan semakin kecil.
Akuntan Publik se-Jawa Tengah menunjukkan Keberadaan time pressure ini memaksa auditor
hasil bahwa locus of control eksternal berpengaruh untuk menyelesaikan tugas secepatnya atau
positif terhadap dysfungsional audit behavior. sesuai dengan anggaran waktu yang telah
Begitupun dengan penelitian yang dilakukan ditetapkan (Sososutikno, 2003).
oleh Lestari (2010) yang mengambil sampel Semakin besar pressure terhadap waktu
auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan pengerjaan audit, semakin besar pula
Publik se-Kota Semarang menunjukkan hasil kecenderungan untuk melakukan penghentian
bahwa locus of control eksternal berpengaruh prematur. Namun, ketika Kantor Akuntan
positif terhadap perilaku penghentian prematur Publik memiliki kontrol kualitas yang baik
atas prosedur audit. walaupun auditor mengalami time pressure yang
H3 : Locus of control eksternal berpengaruh tinggi belum tentu auditor akan melakukan
positif terhadap penghentian prematur atas tindakan prematur atas prosedur audit, karena
prosedur audit. tindakan tersebut dapat terdeteksi secara dini
oleh KAP, begitupun sebaliknya.
Pengaruh Etika Profesi terhadap Penghentian H5 : Kontrol kualitas mempengaruhi
Prematur atas Prosedur Audit hubungan time pressure terhadap penghentian
Akuntan publik diharuskan menjunjung prematur atas prosedur audit.
tinggi etika profesi, sehingga memberikan
sebuah kepercayaan kepada masyarakat umum Pengaruh Kontrol Kualitas terhadap hubungan
dan mendorong kesadaran akan tanggung jawab materialitas dan Penghentian Prematur atas
akuntan publik dalam transparasi pelaporan. Prosedur Audit.
Perilaku sesuai etika ini juga dipengaruhi oleh Saat auditor menetapkan bahwa
pihak lain sebagai seorang individu dalam materialitas yang melekat pada suatu
lingkungan profesional. Penelitian yang prosedur audit rendah, maka terdapat

233
Faridatun Hasanah / Accounting Analysis Journal 3 (2) (2014)

kecenderungan bagi auditor untuk


mengabaikan prosedur audit tersebut. Pengaruh Kontrol Kualitas terhadap hubungan
Pengabaian ini dilakukan karena auditor Etika Profesi dan Penghentian Prematur atas
beranggapan jika ditemukan salah saji dari Prosedur Audit.
pelaksanaan suatu prosedur audit, nilainya Auditor dalam menjalankan pekerjaan
tidaklah material sehingga tidak berpengaruh auditnya harus menjunjung tinggi etika profesi
apapun pada opini audit. Pengabaian seperti sehingga memberikan sebuah kepercayaan
inilah yang menimbulkan praktik penghentian kepada masyarakat umum dan mendorong
prematur atas prosedur audit. Namun, ketika kesadaran akan tanggung jawab akuntan publik
Kantor Akuntan Publik memiliki kontrol dalam transparansi pelaporan (Aji, 2010).
kualitas yang tinggi belum tentu auditor akan Semakin tinggi pemahaman dan komitmen
melakukan premature sign-off walaupun auditor terhadap etika profesi maka akan
materialitasnya rendah, karena adanya kontrol menekan terjadinya tindakan penghentian
kualitas yang baik tindakan tersebut dapat prematur atas prosedur audit. Begitupun
dideteksi secara dini oleh KAP, begitupun sebaliknya ketika auditor tidak memahami
sebaliknya. secara mendalam dan tidak bekerja sesuai etika
H6: Kontrol kualitas mempengaruhi profesi maka akan meningkatkan kemungkinan
hubungan materialitas terhadap penghentian terjadinya premature sign-off, namun ketika
prematur atas prosedur audit. Kantor Akuntan Publik memiliki kontrol
kualitas yang baik maka belum tentu auditor
Pengaruh Kontrol Kualitas terhadap hubungan melakukan tindakan Premature sign-off walaupun
Locus of Control dan Penghentian Prematur atas etikanya rendah.
Prosedur Audit H8 : Kontrol kualitas mempengaruhi
Individu yang memiliki locus of control hubungan etika profesi terhadap penghentian
eksternal adalah individu yang percaya bahwa prematur atas prosedur audit.
mereka tidak dapat mengontrol kejadian-
kejadian dan hasil atau outcome (Spector, 1982 METODE PENELITIAN
dalam Donelly et al, 2003). Populasi dan Sampel
Perilaku ini akan terjadi pada individu Populasi penelitian adalah auditor yang
yang memiliki locus of control eksternal tinggi bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP)
maka perilaku prematur atas prosedur audit juga baik pada jenjang auditor junior, auditor senior,
semakin tinggi, namun ketika Kantor Akuntan manajer maupun partner yang berlokasi di Kota
Publik memiliki kontrol kualitas yang baik Semarang yang sudah terdaftar pada buku
auditor belum tentu melakukan tindakan direktori IAI tahun 2014. Jumlah KAP di Kota
premature sign-off walaupun locus of control tinggi. Semarang berjumlah 18 KAP.
H7 : Kontrol kualitas mempengaruhi
hubungan locus of control terhadap penghentian
prematur atas prosedur audit.
Tabel 1 Deskripsi Perolehan Sampel
No Nama Kantor Akuntan Publik Jumlah Auditor
1. KAP Budi Watu & Rekan (Cab) 10
2. KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (Cab) 10
3. KAP Hadori, Sugiarto Adi & rekan (Cab) 5
4. KAP Benny, Tonny, Frans & Daniel (Cab) 5
5. KAP Dra. Suhartati & Rekan (Cab) 10
6. KAP Yulianti, SE., BAP 5
7. KAP Tahrir Hidayat 5
Jumlah 50

234
Faridatun Hasanah / Accounting Analysis Journal 3 (2) (2014)

Pengambilan sampel penelitian ini Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit


menggunakan teknik convenience sampling dengan Penghentian prematur atas prosedur
menyebarkan kuesioner secara langsung kepada audit merupakan penghentian satu atau
auditor yang sukarela memberikan informasi. beberapa langkah audit yang diperlukan dalam
prosedur audit tanpa diganti dengan prosedur
Variabel Penelitian lain, namun auditor berani memberikan opini
Variabel Dependen atas suatu laporan keuangan (Raghunatan,
1991).

Variabel Independen
Tabel 2 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator
Time pressure Suatu keadaan dimana auditor mendaptkan tekanan dari Time budget pressure
kantor akuntan pubik untuk menyelesaikan tugas audit Time deadline pressure
Materialitas besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi Pertimbangan Kualitatif
akuntansi. PertimbanganKuantitatif
Locus of control yang digunakan dalam penelitian ini adalah locus of control Pekerjaan adalah nasib
eksternal. Karena locus of control internal, dalam penelitian
yang sudah dilakukan menunjukkan hasil yang konsisten.
Etika profesi Kode etik auditor diperlukan sebagai penduan dan aturan Moral auditor dalam
terhadap seluruh anggota baik yang berpraktik sebagai melaksanakan kode etik
akuntan publik, bekerja di dunia usaha, instansi Ketaatan dalam
pemerintah, maupun didunia pendidikan dalam melaksanakan kode etik
memenuhi tanggung jawab profesinya (Hall dan Singleton,
2009).
Kontrol kualitas Kontrol kualitas merupakan proses memeriksa atau Integritas dan byektivitas,
meninjau ulang pekerjaan untuk mengatasi terjadinya Monitoring
indikasi ketika staff auditor telah menyelesaikan tugasnya.

Metode Analisis Data total skor konstruk menunjukkan hasil yang


Metode analisis data yang digunakan signifikan (uji 2 sisi dengan sig < 0,05) dapat
dalam penelitian ini adalah analisis statistik disimpulkan bahwa masing-masing indikator
deskriptif dan analisis regresi linier berganda. pernyataan adalah valid. Reliabilitas instrumen
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk penelitian dalam penelitian ini diuji dengan
memberikan gambaran atau deskripsi mengenai menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Jika
variabel bebas . Sedangkan regresi berganda nilai koefisien alpha > 0,60 maka disimpulkan
merupakan alat analisis yang digunakan untuk bahwa instrumen penelitian tersebut handal atau
menguji apakah probabilitas terjadinya variabel reliabel (Ghozali, 2005).
terikat dapat diprediksi dengan variabel bebas
(Ghozali, 2005). Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran
HASIL DAN PEMBAHASAN suatu data yang dilihat dari nilai mean, standar
Uji Validitas dan Reliabilitas deviasi, varian, maksimum dan minimum.
Pengujian ini digunakan untuk mengukur Berikut statistik deskriptif dari penelitian ini
valid atau tidaknya suatu kuesioner. Dasar yang dapat disimpulkan bahwa dengan tidak
pengambilan keputusan uji validitas ini yaitu, besarnya simpangan data menunjukkan data
jika antara masing-masing indikator terhadap dikatakan cukup baik.

235
Faridatun Hasanah / Accounting Analysis Journal 3 (2) (2014)

Tabel 3 Hasil Analisis Statistik Deskriptif


N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Statistik Statistic Statistic Statistic
TP 50 2.00 5.00 17.34 4.24
MTR 50 2.00 5.00 11.46 3.59
LOC 50 1.00 5.00 17.8 6.17
EP 50 3.00 5.00 54.16 9.54
KK 50 2.00 5.00 15.88 4.13
PMSO 50 1.00 5.00 33.88 14.19

Uji Asumsi Klasik


Hasil uji normalitas didapatkan hasil Pengujian Hipotesis Pertama
pengujian one sample kolmogrov smirnov yaitu Berdasarkan pengujian hipotesis maka H 1
nilainya 0.530 dan Sig. (2-tailed) adalah 0.942. diterima sehingga dapat diambil kesimpulan
Hal ini berarti data residual berdistribusi normal. bahwa time pressure berpengaruh positif terhadap
Karena probabilitas signifikan > 0,05. Hasil uji premature sign-off. Temuan penelitian ini
multikolinieritas menunjukkan bahwa seluruh menunjukan bahwa auditor yang memiliki time
variabel independen memiliki nilai VIF kurang pressure yang tinggi, maka akan cenderung
dari 10, dan nilai tolerance di atas 0,10. Jadi, meningkatkan usahanya untuk melakukan
dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak penghentian secara prematur prosedur audit.
terjadi multikolinieritas. Hasil uji Hasil ini didukung dengan sebagian besar
heteroskedastisitas diketahui bahwa nilai responden dalam penelitian ini yaitu 39
signifikansi variabel independen > 0,05. Jadi, responden (78%) memiliki masa kerja sebagai
dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak auditor 1 sampai 2 tahun, sehingga auditor
terjadi heteroskedastisitas atau model regresi junior tersebut kurang memiliki strategi dalam
tidak terjadi kesamaan varian dari residual suatu menghadapi tekanan waktu yang diberikan oleh
pengamat ke pengamat lain. Kantor Akuntan Publik. Auditor senior yang
memiliki pengalaman kerja yang lebih lama
Analisis Regresi Linier Berganda akan lebih dapat mengatasi time pressure karena
Berdasarkan prosentase pengaruh antara pengalaman dan strategi. Hasil penelitian ini
variabel bebas terhadap variabel terikat konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
(premature sign-off) ditunjukkan dengan nilai Maulina et al., (2010) dan Lestari, (2011).
Adjusted R square (R2) pada tabel 2 yaitu sebesar
0,862 atau 86,2% (Lampiran 1). Hal ini berarti Pengujian Hipotesis Kedua
86,2% variabel perilaku prematur atas prosedur Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut
audit (premature sign-off) dapat dijelaskan oleh maka H2 diterima sehingga dapat diambil
keempat variabel independen yaitu time pressure, kesimpulan bahwa materialitas berpengaruh
materialitas, locus of control, etika profesi. positif terhadap premature sign-off. Hal ini berarti
Sedangkan sisanya 13,8% dijelaskan oleh faktor- semakin tinggi materialitas maka tindakan
faktor lain diluar model penelitian ini. Penghentian Prematur atas Prosedur Audit yang
Hasil uji-F pada tabel 3 menunjukkan terjadi semakin tinggi.
pengaruh time pressure, materialitas, locus of Sehingga dapat dipahami bahwa tinggi
control, etika profesi, kontrol kualitas sebesar dan rendahnya tingkat materialitas yang
27,860 dengan nilai signifikansi 0,000 ditetapkan awal dapat menentukan prosedur
(Lampiran 2). Artinya pressure, materialitas, locus audit yang akan dijalankan oleh seorang auditor,
of control, etika profesi, kontrol kualitas akibatnya berpengaruh pula pada tindakan
berpengaruh secara simultan terhadap prematur premature sign-off. Tingkat materialitas yang
atas prosedur audit. perannya dapat sebagai tolak ukur bukan tidak

236
Faridatun Hasanah / Accounting Analysis Journal 3 (2) (2014)

mungkin akan merubah prosedur audit yang Pengujian Hipotesis Kelima


ditetapkan awal apabila tingkat materialitasnya Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut
jauh lebih besar. Hasil penelitian ini berbeda maka H5 ditolak. Semakin besar pressure
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh terhadap waktu pengerjaan audit, semakin
Suryanita dkk (2006) dan Lestari (2010) yang besar pula kecenderungan untuk melakukan
menyatakan bahwa materialitas memiliki penghentian prematur. Namun, ketika Kantor
hubungan negatif yang signifikan terhadap Akuntan Publik memiliki kontrol kualitas yang
premature sign-off audit procedure. baik walaupun auditor mengalami time pressure
yang tinggi belum tentu auditor akan melakukan
Hasil pengujian Hipotesis Ketiga tindakan prematur atas prosedur audit, karena
Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut tindakan tersebut dapat terdeteksi secara dini
maka H3 ditolak sehingga dapat diambil oleh KAP, begitupun sebaliknya.
kesimpulan bahwa locus of control tidak
berpengaruh terhadap premature sign-off. Hal ini Pengujian Hipotesis Keenam
berarti semakin tinggi locus of control eksternal Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut
belum tentu dapat mengurangi tindakan maka H6 diterima, Hal ini berarti hasil penelitian
Penghentian Prematur atas Prosedur Audit. menunjukan bahwa kontrol kualitas
Pengujian pengaruh variabel locus of berpengaruh secara signifikan terhadap
control terhadap premature sign-off menunjukkan materialitas dan penghentian prematur atas
bahwa auditor yang memiliki locus of contol yang prosedur audit.
baik belum tentu mampu mendorong dirinya Pertimbangan audior mengenai
untuk bersaing dengan usahanya berupa materialitas merupakan pertimbangan
premature sign-off of audit procedure agar waktu professional dan dipengaruhi oleh persepsi dari
cepat selesai dan biaya yang dikeluarkan tidak auditor sendiri. Saat auditor menetapkan bahwa
lebih dari anggaran yang telah ditetapkan. Hasil materialitas yang melekat pada suatu prosedur
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang audit rendah, maka terdapat kecenderungan bagi
dilakukan oleh Paino et al., (2012). auditor untuk mengabaikan prosedur audit
tersebut. Pengabaikan ini dilakuka karena
Pengujian Hipotesis Keempat auditor beranggapan jika ditemukan salah saji
Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut dari pelaksanaan suatu prosedur audit, nilainya
maka H4 ditolak sehingga dapat diambil tidaklah material sehingga tidak berpengaruh
kesimpulan bahwa etika profesi berpengaruh apapun pada opini audit.
positif terhadap tindakan premature sign-off.
Pengujian pengaruh variabel etika profesi Pengujian Hipotesis Ketujuh
terhadap premature sign-off menunjukkan bahwa Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut
auditor yang memiliki etika profesi yang baik maka H7 ditolak, Hal ini berarti hasil penelitian
cenderung melakukan tindakan penghentian menunjukan bahwa kontrol kualitas tidak
prematur atas prosedur audit. Hal tersebut mempengaruhi hubungan locus of control
disebabkan karena mayoritas responden adalah terhadap penghentian prematur atas prosedur
auditor junior yang memiliki masa kerja kurang audit. Pengurangan kualitas auditing bisa
dari 3 tahun, sehingga auditor junior tersebut dihasilkan sebagai pengorbanan yang harus
kurang memiliki pengalaman yang memadai dilakukan auditor untuk bertahan
dan bekerja semampunya. penelitian ini sejalan dilingkungan audit. Perilaku ini akan terjadi
dengan penelitian Aji (2010) bahwa auditor pada individu yang memiliki locus of control
yang memiliki karakter berkualitas baik lebih eksternal tinggi maka perilaku prematur atas
mampu berfikir dalam sudut pandang moral prosedur audit juga semakin tinggi, namun
atau etika. ketika Kantor Akuntan Publik memiliki kontrol
kualitas yang baik auditor belum tentu

237
Faridatun Hasanah / Accounting Analysis Journal 3 (2) (2014)

melakukan tindakan premature sign-off walaupun Donnely, David P., Jeffrey J. Q, and David.
locus of control tinggi. 2003.“Auditor Acceptance of Dysfunctional
Audit Behavior : An Explanatory Model
Using Auditors’ Personal
Pengujian Hipotesis Kedelapan
Characteristics”.Journal of Behavioral
Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut
Research In Accounting, Vol. 15
maka H8 diterima. Hal ini berarti semakin baik
kontrol kualitas terhadap etika profesi maka Ghozali, Imam. 2005.“Aplikasi Analisis Multivariate
semakin rendah penghentian prematur atas dengan Program SPSS”. Semarang: Badan
prosedur audit. Pada kenyataanya auditor yang Penerbit. UNDIP.
memiliki kontrol kualitas yang baik terhadap Hall dan Singleton. 2009. “Audit dan Assurance
etika profesi yang baik atau buruk tidak Teknologi Informasi”. Jakarta : Salemba
berpengaruh terhadap tindakan penghentian Empat.
Lestari, Ayu Puji. 2010. “Faktor-Faktor yang
prematur atas prosedur audit. Hal tersebut
Mempengaruhi Perilaku Auditor dalam
disebabkan karena auditor mampu
Penghentian Prematur Prosedur Audit”.
mengembangkan karakter moral yang kuat Skripsi, UNDIP.
sehingga auditor dapat merespon dengan baik Malone, Charles dan Roberts (1996). Factor
dan tepat dalam situasi praktik audit. Associated with The Incidence of reduced
Audit Quality Behavior. Auditing : A journal
SIMPULAN of Practice and Theory. Vol.15 No.2
Maulina, Mutia., Ratna A., Choirul Anwar.
2010.“Pengaruh Tekanan Waktu dan
Berdasarkan hasil penelitian dan
Tindakan Supervisi terhadap Penghentian
pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil
Prematur atas Prosedur Audit”. Simposium
analisis menunjukkan bahwa time pressure, Nasional Akuntansi XIII.
materialitas, etika prfesi berpengaruh positif dan Mulyadi. 2002. “Auditing 1”: Edisi Enam, Salemba
locus of control tidak berpengaruh terhadap Empat, Jakarta.
premature sign-off, kontrol kualitas berpengaruh Paino, Halil, Izmail Zubaidah and Smith Malcolm.
pada hubungan materialitas dan etika profesi 2012.” Auditor Acceptance Of Dysfuncional
terhadap tindakan prematur sign-off, sedangkan Behaviour”. Journal Of Applied Accounting
kontrol kualitas tidak mempunyai pengaruh Research Vol.13 No.1
Qurrahman, Taufik. 2012. “Pengaruh Time Pressure,
pada hubungan time pressure, locus of control
Resiko Audit, Materialitas, Prosedur Review
terhadap tindakan prematur sign-off. Saran penulis
dan Kontrol Kualitas, Locus of Control Serta
dalam penelitian ini disarankan untuk Komitmen
menambahkan variabel independen dalam Shapeero, Mike, Hian Chye Koh dan Larry N
penelitian mengenai premature sign-off. Variabel killough. 2003. “Underreporting and
lain yang bisa ditambahkan dalam penelitian Premature Sign-off in Public Accounting”.
selanjutnya dari faktor eksternal seperti Managerial Auditing Journal, Vol. 18 No. 6
(tindakan supervisi) dan variabel internal seperti Sososutikno Christina. (2003). “Hubungan Tekanan
(self esteem) yang kemungkinan dapat Anggaran Waktu dengan Perilaku
Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap
menyebabkan terjadinya penghentian prematur
Kualitas Audit”.Simposium Nasional Maksi.
atas prosedur audit.
Vol.5 No.2
Suryanita, Dody, Hanung Triatmoko.2006.
DAFTAR PUSTAKA “Penghentian Prematur Atas Prosedur
Audit”.Simposium Nasional Akuntansi 9
Aji, Hayuning Tyas. 2010. “Analisis Faktor-faktor Padang.
yang Mempengeruhi Tindakan Premature Wahyudi, Imam. 2011. “Praktik Penghentian
Sign-off Audit Procedure pada KAP di Jawa Prematur Atas Prosedur Audit”. Media Riset
Tengah”. Skripsi, Universitas Negeri Akuntansi, Vol.1 No.2.
Semarang.

238

Anda mungkin juga menyukai