Anda di halaman 1dari 16

Pengaruh Risiko Audit, Materialitas, Prosedur Review Dan Kontrol Kualitas,

Dan Komitmen Profesional Terhadap Prematur Sign Off


(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Pekanbaru dan Padang)
By:
Trinaldi
Dr. Kamaliah, MM., Ak., CA
Drs. Al Azhar. A, MM., Ak., CA

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia


e-mail: trinaldi.naldi@gmail.com

The effect of audit risk, materiality, review procedures and quality control and
professional commitment on premature sign-off

ABSTRACT

The study aimed to examine the effect of audit risk, materiality, review
SURFHGXUHV DQG TXDOLW\ FRQWURO DQG DXGLWRU¶V SURIHVVLRQDO FRPPLWPHQW WKDW FDQ DIIHFW
the premature sign off audit procedures.
The sample of this research are 51 auditors. Data were collected through a
survey to auditors in KAP Pekanbaru and Padang area by using personally
administrated questionnaires. Writer tested the quality of data that included validity
test and reliability test, normality test, asumsi klasik test, and use the hypothesis by
means of multiple regression analysis test, t test,determintion koefficient test, and f
test with program software SPSS.
The results ofthis study found that audit risk, materiality, review procedures
DQG TXDOLW\ FRQWURO DQG DXGLWRU¶V SURIHVVLRQDO FRPPLWPHQW variables have a effect on
premature sign off.

Keywords : premature sign-off, audit risk, review procedures and quality


control,materiality, and professional commitment

PENDAHULUAN menentukan keandalan pertanggung


jawaban keuangan yang disajikan oleh
Jasa audit akuntan publik manajemen dalam laporan keuangan.
dibutuhkan oleh pihak luar Profesi ini merupakan profesi
perusahaan, hal ini disebabkan karena kepercayaan masyarakat, dari profesi
pihak luar perusahaan memerlukan akuntan publik inilah masyarakat
jasa audit akuntan publik untuk
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 1
mengharapkan penilaian yang bebas rendahnya kepercayaan pemakai
tidak memihak terhadap informasi terhadap laporan audit yang dihasilkan
yang disajikan oleh manajemen oleh auditor. Sehingga rendahnya
perusahaan dalam laporan keuangan kepercayaan pemakai laporan audit
(Mulyadi, 2002). A Statement Of Basic menjadi ancaman bagi profesi auditor.
Auditing Concepts (ASOBAC)
mendefinisikan Audit sebagai suatu Prosedur audit merupakan
proses sistematik untuk menghimpun instruksi rinci untuk mengumpulkan
dan mengevaluasi bukti-bukti secara tipe bukti audit tertentu yang harus
obyektif mengenai asersi-asersi diperoleh pada saat tertentu dalam
tentang berbagai tindakan dan kejadian audit. Adapun prosedur audit yang
ekonomi untuk menentukan tingkat biasa dilakukan oleh auditor meliputi :
kesesuaian antara asersi-asersi tersebut inspeksi, pengamatan, permintaan
dengan kriteria yang telah ditentukan keterangan, konfirmasi, penelusuran,
dan menyampaikan hasilnya kepada pemeriksaan bukti pendukung,
para pemakai yang berkepentingan perhitungan, scanning, pelaksanaan
(Abdul, 1997). Public Overshigt Boart ulang, computer-assisted audit
menyatakan bahwa 85% bentuk techniques.
penyimpangan yang dilakukan oleh
Penghentian prematur atas
auditor adalah penyelesaian langkah-
prosedur audit merupakan tindakan
langkah auditor yang terlalu dini tanpa
yang berkaitan dengan penghentian
melengkapi keseluruhan prosedur
terhadap prosedur audit yang
audit (Donelly et al, 2003). The Wall
disyaratkan, tidak melakukan
Street journal juga melaporkan bahwa
pekerjaan secara lengkap dan
pada periode 1971-1985 prosedur audit
mengabaikan prosedur audit tetapi
mengalami banyak tuntutan hukum
auditor berani mengungkapkan opini
karna membuang (memotong)
atas laporan keuangan yang
prosedur audit, dan tidak melakukan
diauditnya. Perilaku tersebut dianggap
kontrol yang cukup atas prosedur.
paling tidak dapat diterima /
(Ulum, 2005)
´GLPDDINDQ´ GDQ SDOLQJ EHUDW
Semua perilaku ini menjadi
hukumannya (bisa berupa pemecatan)
ancaman serius terhadap kualitas audit
jika dibandingkan dengan bentuk RAQ
karena bukti-bukti audit yang
lainnya (Malone dan Roberts, 1996;
dikumpulkan selama pelaksanaan
Coram, et al., 2004). Praktik
prosedur audit tidaklah kompeten dan
penghentian premature prosedur audit,
cukup sebagai dasar bagi auditor untuk
tentu saja sangat berpengaruh secara
menyatakan pendapat mengenai
langsung terhadap kualitas laporan
kewajaran laporan keuangan yang
audit yang dihasilkan auditor, sebab
diaudit (Otley and Pierce, 1996).
apabila salah satu langkah dalam
Penyimpangan yang dilakukan auditor
prosedur audit dihilangkan, maka
dapat menyebabkan menurunnya
kemungkinan auditor membuat
kualitas audit yang dihasilkan oleh
judgment yang salah akan semakin
auditor dan akhirnya berdampak pada
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 2
tinggi. Kesalahan pembuatan opini Risiko audit terdiri dari 3 (tiga)
atau judgment yang disebabkan karena komponen, yaitu risiko bawaan
auditor tidak melakukan prosedur audit (inherent risk), risiko pengendalian
yang mencukupi dapat menyebabkan (control risk) dan risiko deteksi
auditor dituntut secara hukum (detection risk). Semakin rendah risiko
(Heriningsih, 2002). audit yang ingin dicapai, maka
semakin banyak jumlah bukti yang
Menurut suryanita, et al (2006), diperlukan. Namun demikian, auditor
perilaku individu merupakan refleksi tidak bisa dibenarkan untuk
dari sisi personalitasnya sedangkan menetapkan risiko bawaan dan risiko
faktor situasional yang terjadi saat itu pengendalian sedemikian rendahnya
akan mendorong seseorang untuk sehingga tidak diperlukan lagi untuk
membuat suatu keputusan. Dari melakukan pengujian substantive
pendapat tersebut, dapat disimpulkan untuk seluruh asersi yang berkenaan
bahwa perilaku penurunan kualitas dengan suatu rekening (Arens, 2011).
audit (RAQ behaviours) yang salah
satunya adalah penghentian prematur Materialitas menurut Financial
atas prosedur audit dapat disebabkan Accounting Standard Board adalah
oleh faktor karakteristik personal dari besarnya nilai yang dihilangkan atau
auditor (faktor internal) serta faktor salah saji informasi akuntasi yang
situasional saat melakukan audit dilihat dari keadaan yang
(faktor eksternal). Penelitian ini melingkupinya dapat mengakibatkan
berfokus pada factor situasional saat perubahan atas atau pengaruh terhadap
melakukan audit seperti risiko audit, pertimbangan orang yang meletakkan
materialitas, prosedur review dan kepercayaan terhadap informasi
control kualitas, serta faktor tersebut, karena adanya penghilangan
karakteristik personal auditor (internal) atau salah saji tersebut.
yaitu komitmen professional.
Prosedur review merupakan
Risiko audit adalah risiko proses memeriksa atau meninjau ulang
bahwa auditor mungkin tanpa sengaja hal/pekerjaan untuk mengatasi
telah gagal untuk memodifikasi terjadinya indikasi ketika staf auditor
pendapat secara tepat mengenai telah menyelesaikan tugasnya, padahal
laporan keuangan yang mengandung tugas yang disyaratkan tersebut gagal
salah saji material .Risiko audit yang dilakukan.Berbeda dengan prosedur
dimaksud dalam penelitian ini adalah review yang berfokus pada pemberian
risiko deteksi. Risiko ini menyatakan opini, kontrol kualitas lebih berfokus
suatu ketidakpastian yang dihadapi pada pelaksanaan prosedur audit sesuai
auditor dimana kemungkinan bahan standar audit. Ketika seorang auditor
bukti yang telah dikumpulkan oleh telah menyelesaikan tugas auditnya
auditor tidak mampu untuk mendeteksi maka biasanya Kantor Akuntan publik
adanya salah saji yang material. (KAP) perlu melakukan prosedur
review (prosedur pemeriksaan) untuk

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 3
mengontrol kemungkinan terjadinya pengauditan bersamaan dengan ketika
penghentian premature atas prosedur mereka mengembangkan strategi audit
audit yang dilakukan oleh auditornya secara keseluruhan. Oleh karena itu
(Waggoner dan Cshell, 1991) dalam salah saji yang material ditentukan
suryanita, et al, 2006 oleh persepsi auditor tersebut.
Sehingga jika auditor menganggap
Komitmen profesional adalah salah saji pada laporan keuangan tidak
tingkat loyalitas individu pada material maka kemungkinan auditor
profesinya seperti yang dipersepsikan akan melakukan penghentian prematur
oleh individu tersebut (Wijayanti, atas prosedur audit tinggi.
2007). Dalam suatu organisasi profesi
seorang anggota organisasi profesi Suryanita, et al, (2006)
dituntut untuk memiliki komitmen menyebutkan bahwa terdapat urutan
profesi. Menurut Jeffrey dan prioritas yang dihentikan dalam
Weatherholt (dalam Sasongko, 2004) kondisi time pressure. Prosedur audit
Komitmen profesional dapat diartikan yang sering ditinggalkan saat time
sebagai intensitas identifikasi dan pressure adalah pemahaman terhadap
keterlibatan individu dengan profesi bisnis klien sedangkan prosedur audit
tertentu.Komitmen profesional yang jarang ditinggakan adalah
digambarkan sebagai suatu format pemeriksaan fisik, dan semua variable
fokus karir pada komitmen pekerjaan independen yaitu time pressure, risiko
yang menekankan pentingnya suatu audit, materialitas serta prosedur
profesi di masa hidup seseorang. review dan kontrol kualitas
berpengaruh signifikan terhadap
Personal auditor (internal) penghentian prematur atas prosedur
seperti komitmen profesional bisa juga audit
menjadi faktor terhadap penghentian
prematur atas prosedur audit. Jika Qurrahman. et al. (2012)
seorang auditor semakin berkomitmen menyebutkan hasil penelitian
terhadap profesinya dan selalu menunjukkan bahwa penghentian
menjaga integritasnya, maka seorang prematur proses audit secara simultan
auditor tersebut akan berfikir untuk dapat dipengaruhi oleh time pressure,
melakukan hal tersebut, karena akan risiko audit, materialitas, prosedur
mencoreng integritas dan review dan kontrol kualitas, locus of
profesionalnya apalagi jika diketahui control dan komitmen profesional.
oleh rekannya Terdapat dua variabel yang memiliki
pengaruh secara parsial terhadap
Terdapat hubungan yang erat praktik penghentian prematur prosedur
antara materialitas dan risiko. PSA 25 audit yaitu variabel Risiko Audit dan
(SA 312) mengahruskan auditor untuk Prosedur Review, sedangkan empat
memutuskan jumlah gabungan salah variabel lainnya yaitu Time Pressure,
saji dalam laporan keuangan yang Materialitas, Locus of Control dan
akan mereka anggap material di awal Komitmen Profesional tidak

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 4
mempunyai pengaruh secara parsial Keberadaan PSO dalam riset di
terhadap praktik penghentian prematur Indonesia juga ditunjukkan dalam
prosedur audit. penelitian Suryanita, et al (2006)
dengan sampel auditor pada Kantor
Penelitian yang dilakukan Akuntan Publik di Daerah Istimewa
Yosua (2012), yang studi empiris Yogyakarta dan Jawa Tengah
penelitian pada BPK perwakilan Riau, menemukan 13% auditor mempunyai
hasil dari penelitian menyebutkan kecenderungan melakukan PSO.
pengujian pada pengaruh penghentian Adanya perbedaan komposisi jumlah
premature yang variabel materialitas, auditor yang melakukan PSO dalam
prosedur review dan kualitas kontrol setiap penelitian sebelumnya menjadi
serta komitmen profesional dengan gap pertama yang juga mendasari
menggunakan uji regresi logistik dilakukannya penelitian ini. Gap
menunjukkan bahwa hasilnya tidak tersebut juga ditunjukkan oleh
berpengaruh signifikan. penelitian Shapeero, et al (2003) yang
melaporkan hanya 12% dari auditor
Penelitian yang dilakukan oleh
melakukan tindakan PSO.
wibowo (2008), mengenai penghentian
prematur sign off yang melakukan Dengan pertimbangan di atas,
penelitian pada KAP di semarang, penulis melakukan penelitian lebih
menyatakan bahwa Time pressure, lanjut mengenai prematur sign off
Risiko audit, Materialitas dan karna faktor faktor yang
Prosedur review dan kontrol kualitas mempengaruhi premature sign off
berpengaruh terhadap penghentian masih merupakan hal yang menarik
prematur atas prosedur audit. untuk dikaji lebih lanjut. Maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian
Penelitian perilaku penghentian
dengan judul : PENGARUH
prematur audit di Indonesia masih
belum banyak dilakukan, disamping RISIKO AUDIT, MATERIALITAS,
keterbatasan cakupan penelitian PROSEDUR REVIEW DAN
berupa variabel penelitian yang lebih KONTROL KUALITAS, DAN
diarahkan pada faktor-faktor ekstenal KOMITMEN PROFESIONAL
auditor. Herningsih (2002) melakukan TERHADAP PREMATUR SIGN
OFF (Studi Empiris Pada Kantor
survei terhadap auditor yang bekerja
pada KAP di Pulau Jawa dan Akuntan Publik di Pekanbaru dan
menemukan bahwa lebih dari 50% Padang).
respondennya telah melakukan Perumusan Masalah
penghentian prematur atas prosedur
audit. Prosedur yang paling sering Dari latar belakang masalah
dihentikan adalah memperoleh jumlah yang diuraikan diatas maka perumusan
sampel yang memadai, sementara masalah penelitian ini adalah sebagai
prosedur yang paling jarang berikut:
ditinggalkan adalah konfirmasi.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 5
1. Apakah resiko audit berpenggaruh Suatu proses audit sering gagal karena
terhadap terjadinya prematur sign penghapusan prosedur audit yang
off ? penting dari prosedur audit, daripada
2. Apakah materialitas berpengaruh prosedur audit tidak dilakukan secara
terhadap terjadinya prematur sign memadai untuk beberapa item. Dan
off ? Febriana (2011) menyatakan
3. Apakah prosedur Review dan premature sign-off (PMSO) adalah
Kontrol Kualitas berpengaruh suatu keadaan yang menunjukan
terhadap terjadinya prematur sign auditor menghentikan satu atau
off ? beberapa langkah dalam prosedur audit
4. Apakah komitmen professional yang tanpa menggantikan dengan
berpengaruh terhadap terjadinya langkah yang lain.
prematur sign off ? Risiko Audit
Tujuan Penelitian Dalam perencanaan audit, auditor
harus mempertimbangkan risiko audit
Adapun tujuan dari penelitian yang ditimbulkan terhadap apa yang
ini adalah sebagai berikut: telah di putuskan oleh auditor . Risiko
audit adalah risiko yang terjadi dalam
1. Untuk memberikan bukti empiris
hal auditor, tanpa disadari, tidak
antara variabel resiko audit
memodifikasi pendapatnya
terhadap perilaku premature sign
sebagaimana mestinya, atas suatu
off.
laporan keuangan yang mengandung
2. Untuk memberikan bukti empiris
salah saji material (SA Seksi 312).
antara variabel materialitas
model risiko penelitian ini berfokus
terhadap perilaku premature sign
pada risiko deteksi, karena penelitian
off.
ini ingin melihat kemungkinan
3. Untuk memberikan bukti empiris
terkumpulnya bahan bukti auditor
antara variabel prosedur Review
untuk mendeteksi adanya salah saji
dan Kontrol Kualitas terhadap
material.
perilaku premature sign off.
4. Untuk memberikan bukti empiris Materialitas
Menurut Standar Profesional
antara variabel komitmen
Akuntan Publik (SPAP) SA seksi 312
professional perilaku premature
materialitas merupakan besarnya
sign off.
informasi akuntansi yang apabila
TELAAH PUSTAKA
terjadi penghilangan atau salah saji,
Premature sign-off dilihat dari keadaan yang
Premature sign off merupakan melingkupinya, dapat mengubah atau
suatu keadaan yang menunjukkan mempengaruhi pertimbangan orang
auditor menghentikan satu atau yang meletakkan kepercayaan
beberapa langkah audit yang terhadap informasi tersebut.
diperlukan dalam prosedur audit tanpa Materialitas adalah besarnya
menggantinya dengan langkah lain. nilai yang dihilangkan atau salah saji
informasi akuntansi, dilihat dari
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 6
keadaan yang melingkupinya, yang yang menekankan pentingnya suatu
mungkin dapat mengakibatkan profesi di masa hidup seseorang.
perubahan pengaruh terhadap
pertimbangan orang yang meletakkan
kepercayaan atas informasi tersebut Kerangka Pemikiran
karena adanya penghilangan atau salah Pengaruh Risiko Audit Terhadap
saji tersebut (Sukrisno, 1996:100) Prematur sign off
dalam Suryanita, et al (2007). Risiko deteksi menyatakan
Prosedur review dan kontrol suatu ketidakpastian yang dihadapi
kualitas auditor dimana kemungkinan bahan
Kantor Akuntan Publik perlu bukti yang telah dikumpulkan oleh
melakukan prosedur review (prosedur auditor tidak mampu untuk mendeteksi
pemeriksaan) untuk mengontrol adanya salah saji yang material (Arens,
kemungkinan terjadinya penghentian 2011). Ketika auditor menginginkan
premature atas prosedur audit yang risiko deteksi yang rendah berarti
dilakukan oleh auditornya Suryanita et auditor ingin semua bahan bukti yang
al (2007). Prosedur review merupakan terkumpul dapat mendeteksi adanya
proses memeriksa / meninjau ulang hal salah saji yang material. Supaya bahan
/ pekerjaan untuk mengatasi terjadinya bukti tersebut dapat mendeteksi
indikasi ketika staf auditor telah adanya salah saji yang material maka
menyelesaikan tugasnya, padahal tugas diperlukan jumlah bahan bukti yang
yang disyaratkan tersebut gagal lebih banyak dan jumlah prosedur
dilakukan. yang lebih banyak pula.
Komitmen Profesional Penelitian yang dilakukan
Menurut Gibson et. al. (1996) Yosua (2012) dan Indarto (2011)
yang dikutip oleh Lestari (2011) menunjukkan hasil bahwa risiko audit
mendefinisikan komitmen sebagai berpengaruh signifikan terhadap
lingkup, identifikasi, keterlibatan dan penghentian premature. Hubungan
loyalitas yang diekspresikan oleh antara Risiko Audit dengan
seseorang terhadap organisasinya. penghentian prematur bersifat positif.
Menurut Jeffrey dan Weatherholt Penelitian Herningsih (2002) juga
(dalam Sasongko, 2004) Komitmen menunjukkan adanya pengaruh yang
profesional dapat diartikan sebagai signifikan antara risiko audit dengan
intensitas identifikasi dan keterlibatan pengehentian prematur. Dengan
individu dengan profesi tertentu. demikian ketika risiko audit rendah,
Identifikasi ini membutuhkan beberapa auditor harus lebih banyak melakukan
tingkat kesepakatan antara individu prosedur audit sehingga kemungkinan
dengan tujuan dan nilai profesi melakukan penghentian prematur atas
termasuk nilai moral dan prosedur audit akan semakin
etika.Komitmen profesional rendah.berdasarkan hasil penelitian
digambarkan sebagai suatu format yang dilakukan Yosua (2012), Indarto
fokus karir pada komitmen pekerjaan (2011) dan Herningsih (2002)
menyatakan bahwa resiko audit
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 7
mempengaruhi tindakan prematur sign apapun pada opini audit. Pengabaian
off. Untuk mengetahui pengaruh risiko seperti inilah yang menimbulkan
audit terhadap terjadinya penghentian praktik penghentian prematur atas
prematur atas prosedur audit, maka prosedur audit, maka formulasi
formulasi hipotesis yang diajukan hipotesis yang diajukan penulis adalah
penulis adalah sebagai berikut : sebagai berikut :
H1 : Risiko audit berpengaruh H2 : Materialitas berpengaruh
terhadap premature sign off terhadap premature sign off
Pengaruh Materialitas Terhadap Pengaruh Prosedur Review dan
Prematur sign off Kontrol Kualitas Terhadap
Dalam menentukan sifat, saat Prematur sign off
dan luas prosedur audit yang akan Prosedur review merupakan
diterapkan, auditor harus merancang proses memeriksa / meninjau ulang hal
suatu prosedur audit yang dapat / pekerjaan untuk mengatasi terjadinya
memberikan keyakinan memadai indikasi ketika staf auditor telah
untuk dapat mendeteksi adanya salah menyelesaikan tugasnya, padahal tugas
saji yang material (Arens dan yang disyaratkan tersebut gagal
Loebbecke, 2000). Pertimbangan dilakukan. Prosedur ini berperan
materialitas mencakup pertimbangan dalam memastikan bahwa bukti
kuantitatif (berkaitan dengan pendukung telah lengkap dan juga
hubungan salah saji dengan jumlah melibatkan pertimbangan ketika
saldo tertentu) dan kualitatif (berkaitan terdapat sugesti bahwa penghentian
dengan penyebab salah saji) prematur telah terjadi.Kantor Akuntan
(Herningsih, 2001). Publik perlu melakukan prosedur
Penelitian yang dilakukan review (prosedur pemeriksaan) untuk
Wahyudi et al (2011) menunjukkan mengontrol kemungkinan terjadinya
hasil bahwa materialitas berpengaruh penghentian premature atas prosedur
signifikan terhadap penghentian audit yang dilakukan oleh auditornya
premature atas prosedur audit. Suryanita, et al (2007).
Pertimbangan auditor mengenai Penelitian yang dilakukan
materialitas merupakan pertimbangan Suryanita et al (2006) menunjukkan
profesional dan dipengaruhi oleh hasil bahwa Prosedur Review dan
persepsi dari auditor sendiri. Saat Kontrol Kualitas berpengaruh
auditor menetapkan bahwa materialitas signifikan terhadap prematur sign off.
yang melekat pada suatu prosedur Pelaksanaan prosedur review dan
audit rendah, maka terdapat kontrol kualitas yang baik akan
kecenderungan bagi auditor untuk meningkatkan kemungkinan
mengabaikan prosedur audit tersebut. terdeteksinya perilaku auditor yang
Pengabaian ini dilakukan karena menyimpang, seperti praktik
auditor beranggapan jika ditemukan penghentian prematur atas prosedur
salah saji dari pelaksanaan suatu audit. Kemudahan pendeteksian ini
prosedur audit, nilainya tidaklah akan membuat auditor berpikir dua
material sehingga tidak berpengaruh kali ketika akan melakukan tindakan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 8
semacam penghentian prematur atas Dalam penelitian ini diperlukan
prosedur audit. Semakin tinggi sejumlah data yang relevan dengan
kemungkinan terdeteksinya praktik masalah penelitian. Jenis data yang
penghentian prematur atas prosedur dibutuhkan dalam penelitian ini adalah
audit melalui prosedur review dan data primer. Menurut Cooper dan
kontrol kualitas, maka semakin rendah Emory (1996) data primer adalah data
kemungkinan auditor melakukan yang berasal langsung dari sumber
praktik tersebut. Formulasi hipotesis data yang dikumpulkan secara khusus
yang diajukan penulis adalah sebagai dan berhubungan langsung dengan
berikut : masalah penelitian yang akan diteliti.
H3 : Prosedur Review dan Kontrol Data primer diperoleh dengan
Kualitas berpengaruh terhadap menggunakan daftar pertanyaan yang
premature sign off telah terstruktur dengan tujuan untuk
menggumpulkan informasi dari auditor
Model Penelitian yang bekerja pada kantor akuntan
publik (KAP) sebagai responden
Risiko Audit dalam penelitian ini.
Variabel Dependen
Variabel dependen
Materialitas (dipengaruhi, terikat, output, kriteria,
konsekuen) merupakan variabel yang
Premature dipengaruhi atau akibat, karena adanya
Prosedur Review variabel bebas. Variabel dependen
dan sign off
dalam penelitian ini adalah prematur
Kontrol Kualitas sign off dalam audit. Pengukuran
Komitmen premature sign off dilakukan dengan
profesional menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh (Yosua, 2012).
Populasi Dan Sampel Setiap variabel diproksikan dengan 5
Populasi adalah sekumpulan individu skala Likert yang menyatakan tingkat
atau objek penelitian yang memiliki penerimaan responden terhadap
kualitas serta ciri-ciri yang telah premature sign off dalam audit, yang
ditetapkan berdasarkan kualitas dan terdiri dari 10 pertanyaan. indikator
ciri-ciri tersebut. Populasi dalam pada variabel ini adalah perilaku
penelitian ini adalah seluruh auditor difungsional dimana dalam penelitian
yang bekerja di Kantor Akuntan ini, peneliti ingin mengetahui tingkat
Publik di kota Pekanbaru dan di penerimaan auditor terhadap
Padang. Sampel yang digunakan premature sign off dalam audit.
dalam penelitian ini adalah kantor Variabel Independen
akuntan publik yang ada pada masing- Variabel independen
masing KAP tersebut. (pengaruh, bebas, stimulu, prediktor)
merupakan variabel yang
Jenis dan Sumber Data mempengaruhi atau yang menjadi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 9
sebab perubahannya atau timbulnya untuk jawaban pada skala rendah dan
variabel dependen (Puspito, 2012) sebaliknya tingkat prosedur review dan
Risiko Audit kontrol kualitas oleh Kantor Akuntan
Publik yang lebih tinggi untuk
Variabel ini diukur dengan jawaban pada skala tinggi
menggunakan instrumen 3 butir Komitmen Profesional
pertanyaan dengan skala likert 5 poin Komitmen professional diukur
yang diadaptasi dari penelitian (lestari, dengan 6 pertanyaan yang
2010). Jawaban dari responden dikembangkan oleh (Yosua, 2010).
digunakan untuk menentukan tingkat Jawaban dari responden digunakan
risiko audit dari yang dihadapi oleh untuk menentukan tingkat komitmen
auditor, yaitu tingkat risiko audit yang professional yang diterapkan dalam
rendah untuk jawaban pada skala suatu Kantor Akuntan Publik.
rendah dan sebaliknya tingkat risiko Komitmen profesional oleh Kantor
audit yang lebih tinggi untuk jawaban Akuntan Publik yang rendah untuk
pada skala tinggi. jawaban pada skala rendah dan
Materialitas sebaliknya komitmen professional oleh
Kantor Akuntan Publik yang lebih
Materialitas diukur dengan 3
tinggi untuk jawaban pada skala tinggi.
indikator pertanyaan yang
dikembangkan oleh (Lestari, 2010). Statistik Deskriptif
Deskriptif statistik keseluruhan
Jawaban dari responden digunakan
variabel penelitian mencakup nilai
untuk menentukan tingkat materialitas.
minimum, nilai maksimum, nilai rata-
Tingkat Materialitas yang rendah
rata (mean) dan standard deviasi. Hasil
untuk jawaban pada skala rendah dan
analisis statistik deskriptif pada
sebaliknya tingkat materialitas yang
penelitian ini adalah sebagai berikut:
lebih tinggi untuk jawaban pada skala
tinggi.
Prosedur review dan kontrol
Std.
kualitas N Mean Deviation
Prosedur review dan kontrol Prematur Sign Off 51 20.1961 4.70327
kualitas diukur dengan 5 pertanyaan
Risiko Audit 51 9.6863 1.96459
yang dikembangkan oleh (Lestari,
Materialistis 51 9.6667 1.64520
2010). Jawaban dari responden
digunakan untuk menentukan tingkat Prosedur Review 51 18.5294 2.89381
dan Kontrol Kualitas
prosedur review dan kontrol kualitas Profesionalisme 51 21.7647 3.14699
yang diterapkan dalam suatu Kantor
Valid N (listwise) 51
Akuntan Publik. Tingkat prosedur
review dan kontrol kualitas oleh
Kantor Akuntan Publik yang rendah

Uji validitas digunakan untuk


Hasil Uji Validitas mengukur ketepatan suatu item dalam

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 10
suatu kuesioner atau skala, apakah Uji normalitas digunakan untuk
item±item pada kuesioner sudah tepat menguji apakah residual data yang
dalam mengukur apa yang ingin digunakan berdistribusi normal atau
diukur. Penentuan validitas data tidak. Apabila data tidak berdistribusi
menggunakan pearson correlation. normal maka dapat dinormalkan
Hasil korelasi anatar variabel akan terlebih dahulu baik menggunakan
dibandingkan dengan range korelasi - transformasi data maupun uji outlier.
1, 0, dan +1 pada tingkat signifikan
0,05. Pada gambar Normal PP Plot of
Rgression diatas dapat dilihat bahwa
N Kisaran Korelasi
Kete titik-titik menyebar di sekitar garis
Variabel rang diagonal dan mengikuti arah garis
o Pearson
an
diagonal. Dapat disimpulkan bahwa
1 prematur sign 0,585 ± 0,710 Valid
off model regresi memenuhi asumsi
2 Risiko audit 0,758 ± 0,895 Valid normalitas.
3 Materialitas 0,701 ± 0,861 Valid
4 Prosedur review 0,687 ± 0,833 Valid Hasil Uji Asumsi Klasik
dan kontrol
kualitas Dalam uji klasik ada tiga uji yang
5 Komitmen 0,763 ± 0,854 Valid digunakan yaitu uji multikolinearitas,
profesional autokorelasi, dan heteroskedastisitas
berikut hasil dari uji-uji tersebut :
Hasil Uji ReliabilitasUji reliabilitas 1.Dari hasil perhitungan hasil analisis,
digunakan untuk mengetahui
diperoleh nilai VIF untuk risiko audit,
konsistensi alat ukur, apakah alat ukur
materialitas, prosedur review dan kontrol
yang digunakan dapat diandalkan dan
tetap konsisten jika pengukuran kualitas serta komitmen profesional < 10
tersebut diulang. dan tolerance setiap variabel > 0,10
(Ghozali, 2005). Hal ini dapat disimpulkan
Variabel &URQEDFK¶V Keterangan
bahwa model regresi tersebut bebas dari
Alpha
prematur sign 0,855 Reliabel multikolinearitas.
off
Risiko audit 0,755 Reliabel 2.Berdasarkan hasil perhitungan diketahui
Materialitas 0,685 Reliabel nilai dhitung (Durbin Watson) terletak
Prosedur 0,793 Reliabel
review dan
antara -2 dan +2 = -2 < 1.738 < +2. Dapat
kontrol disimpulkan bahwa tidak ditemukannya
kualitas autokorelasi dalam model regresi.
Komitmen 0,883 Reliabel
profesional 3.Dari output SPSS terlihat bahwa titik-
titik tidak membentuk pola tertentu dan
Hasil Uji Normalitas menyebar pada sumbu Y (Ghozali, 2005).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa model

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 11
regresi dalam penelitian ini tidak terdapat Dapat dilihat bahwa prosedur
heteroskedastisitas. review dan kontrol kualitas memiliki
nilai t sebesar 2.673 dan nilai
Hasil Analisis Regresi Linear signifikansi sebesar 0.010. Nilai thitung
Berganda (2.673) > ttabel (2,013) dan nilai sig
(0.010) < (0,05), ini berarti bahwa
Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat variabel ukuran perusahaan
dibuat persamaan regresi untuk model berpengaruh signifikan pada level 5%.
penelitian sebagai berikut: Hal ini berarti H0 ditolak dan H3
Y = -11,163 + 0,835 X1 + 0,624 X2 + diterima. Sehingga dapat disimpulkan
0,455X3 + 0,404 bahwa prosedur review dan kontrol
X4 + e kualitas berpengaruh signifikan
terhadap prematur sign off yang ada
Pengaruh Risiko Audit terhadap pada kantor akuntan publik.
Prematur Sign Off Pengaruh Komitmen Profesional
Terhadap Prematur sign off
Dapat dilihat bahwa Risiko Audit Dapat dilihat bahwa Komitmen
memiliki nilai t sebesar 2.994 dan nilai Profesional memiliki nilai t sebesar
signifikansi sebesar 0.004. Nilai thitung 2.323 dan nilai signifikansi sebesar
(3,841) > ttabel (2,013) dan nilai sig 0.025. Nilai thitung (2.323) > ttabel
(0.004) < (0,05), ini berarti bahwa (2,013) dan nilai sig (0.025) < (0,05),
variabel ukuran perusahaan ini berarti bahwa variabel ukuran
berpengaruh signifikan pada level 5%. perusahaan berpengaruh signifikan
Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 pada level 5%. Hal ini berarti H0
diterima. ditolak dan H4 diterima. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Komitmen
Pengaruh Materialitas Terhadap Profesional berpengaruh signifikan
Prematur sign off terhadap prematur sign off yang ada
Dapat dilihat bahwa Materialitas pada kantor akuntan public
memiliki nilai t sebesar 2.584 dan nilai Kesimpulan
signifikansi sebesar 0.013. Nilai thitung Berdasarkan penelitian yangt
(2.584) > ttabel (2,013) dan nilai sig WHODK GLODNXNDQ PHQJHQDL ³3HQJDUXK
(0.013) < (0,05), ini berarti bahwa Risiko audit, materialitas, Prosedur
variabel ukuran perusahaan review dan kontrol kualitas dan
berpengaruh signifikan pada level 5%. komitmen profesional terhadap
Hal ini berarti H0 ditolak dan H2 premature sign off´ 6WXGL (PSLULV
diterima pada Kantor Akuntan Publik yang
Pengaruh Prosedur Review dan terdapat di Pekanbaru dan Padang),
Kontrol Kualitas Terhadap dapat diambil kesimpulan sebagai
Prematur sign off berikut:
1. Penelitian ini dilakukan terhadap 60
(enam puluh) responden yang

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 12
merupakan auditor yang terdapat 1. Penelitian ini dilakukan pada
pada Kantor Akuntan Publik di kantor akuntan publik yang
Pekanbaru dan Padang. terdapat di Pekanbaru dan Padang.
2. Dari hasil uji Validitas dan Dalam penelitian ini hanya 51
Reliabilitas menunjukkan bahwa responden yang dapat diolah.
seluruh variabel (Prematur sign off, Kurangnya responden ini
risiko audit, materialitas, prosedur dikarenakan banyaknya kuesioner
review dan kontrol kualitas dan yang tidak kembali juga
komitmen profesional) valid dan mengingat beberapa kantor
reliabel. Begitu juga pada pengujian akuntan publik yang pindah
asumsi klasik juga menunjukkan alamat dan auditor yang tidak
data berdistribusi normal, tidak berada di tempat.
terjadinya autokorelasi dan 2. Hasil penelitian ini kurang
multikolinearitas serta juga tidak mengeksplorasi dan hanya dapat
terdapat adanya gejala menggenaralisir opini auditor
heteroskedastisitas. yang bekerja di kantor akuntan
3. Hasil uji secara simultan atau publik yang terdapat di Pekanbaru
bersama-sama (Uji F) menunjukkan dan Padang. Sehingga belum
bahwa variabel risiko audit, dapat menggenaralisasi keadaan
materialitas, prosedur review dan daerah lainnya di Indonesia.
kontrol kualitas dan komitmen Saran
profesional mempunyai pengaruh 1. Peneliti berikutnya agar dapat
yang signifikan terhadap prematur meneliti variabel-variabel lain yang
sign off. mempengaruhi prematur sign off.
4. Hasil pengujian hipotesis 2. Peneliti berikutnya diharapkan
menunjukkan hasil bahwa risiko dapat melakukan penelitian di kota
audit, materialitas, prosedur review lainnya, sehingga hasilnya dapat
dan kontrol kualitas dan komitmen digeneralisasi untuk lingkup yang
professional mempunyai pengaruh lebih luas.
signifikan terhadap prematur sign
off.
5. Tingkat adjusted R2 yang tinggi DAFTAR PUSTAKA
dari model yang diuji dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa Arens, et. al. 2011. Jasa Audit dan
variabel yang digunakan dalam Assurance (Edisi 2). Salemba Empat:
penelitian ini mempunyai pengaruh Jakarta.
yang besar terhadap premature sign
off. Ardiansah, Muhammad N. 2003.
Pengaruh Gender dan
Keterbatasan Locus of Control terhadap
Kepuasan Kerja,
Beberapa keterbatasan yang terdapat Komitmen Organisasi dan
didalam penelitian ini antara lain: Keinginan Berpindah

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 13
Kerja (Studi pada Auditor Herningsih, Sucahyo. 2002,
di Pulau Jawa). Tesis, S2 ³Penghentian prematur
UNDIP Semarang. atas prosedur audit : Studi
empiris pada kantor
Andani, Surya Ni Made. 2014, akuntan publik. Wahana,
³Pengaruh Time Preasure, Vol. 5, No. 2
Audit Risk, Professional
Commitmen dan locus of Indri, K. dan Provita Wijayanti. 2007,
control Pada Penghentian ³Locus Of Control sebagai
Prematur Prosedur Audit. Anteseden Hubungan
E-jurnal akuntansi Kinerja Pegawai dan
Universitas Udayana 6.2 Penerimaan Perilaku
Disfungsional Audit´
Coram, Paul, Juliana Ng dan David Simposium Nasional
Woodliff. The Effect of Akuntansi X. Makasar
Time Budget Pressure and
Risk of Error on Auditor Ikatan Akuntansi Indonesia. 2001.
Performance [On-line] http ³Standar Profesi Akuntan
: //www.ecel.uwa.edu.au Publik´ -DNDUWD 6DOHPED
empat
)HEULDQD &LWD ´Pengaruh Locus
of Control Eksternal, Lestari, A. P. (2010). Faktor-faktor
Kinerja Auditor, Komitmen yang Mempengaruhi Perilaku Auditor
Organisasional, dan Dalam
Tekanan Anggaran Waktu Penghentian Prematur
Terhadap Perilaku Prosedur Audit. Jurnal, Ekonomi
Disfungsional (Studi Kasus Universitas
pada BPK Perwakilan Diponegoro semarang.
Provinsi Jawa Tengah)
Malone, Charles. F. and Roberts. 1996.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi ³)DFWRU $VVRFLDWHG :LWK
Analisis Multivariate the Incidence Of Reduced
Dengan Program SPSS. $XGLW 4XDOLW\ %HKDYLRXU´
Edisi kedua, Semarang : Auditing. September
Badan Penerbit UNDIP.
Mulyadi. (2002). Auditing 1 : Edisi
+DOLP $EGXO ´Dasar-Dasar Enam, Salemba Empat,
Audit Laporan Keuangan´ Jakarta
Auditing 1, Edisi kedua,
Yogyakarta, Unit Penerbit Maulina, Mutia, Ratna Anggraini,
dan Percetakan (UUP) Choirul Anwar. 2010.
AMP YKPN Pengaruh Tekanan Waktu
Dan Tindakan Supervisi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 14
Terhadap Penghentian Stefani, Lily Indarto, 2011. Analisis
Prematur Atas Prosedur Faktor ±Faktor Yang
Audit. Jurnal Simposiun Mempengaruhi
Nasional Akuntansi Penghentian Prematuratas
Puwokerto Prosedur Audit. Jurnal
Universitas Katolik
Nisa, Fikratun Vida, 2013. Analisis Soegijapranata
Faktor Eksternal Dan Internal
Yang Mempengaruhi Sososutikno Christina. 2003.
Penghentian Premature Atas ³+XEXQJDQ 7HNDQDQ
Prosedur Audit, Skripsi Anggaran Waktu dengan
Universitas Diponegoro Perilaku Disfungsional
Semarang. serta Pengaruhnya
WHUKDGDS .XDOLWDV $XGLW´
Otley, D. T. dan Pierce, P. J. 1996. Simposium Nasional
³$XGLWRU 7LPH %XGJHW Akuntansi VI. Surabaya
Pressure: Consequences Suryanita ,Weningtyas, Seyiawan,
DQG $QWHFHGHQWV´ Dody dan Hanung
Accounting, Auditing and Triatmoko. 2006.
Accountability Journal, Penghentian Prematur
9(1): 31-58. Atas Prosedur Audit.
Jurnal Riset Akuntansi
Palestine, Halima Shatila. 2005. Indonesia. Vol.10, No.1
³Analisis Profesionalisme
Auditor Terhadap Tingkat Shapeero, Mike, Hian Chye Koh dan
Materialitas dalam Larry N. Killough. 2005.
Pengauditan Laporan Underreporting and
Keuangan´ Skripsi S1 Premature Sign-Off in
UNDIP. Semarang Public Accounting.
Management Auditing
Qurrahman Taufik, Susfayetti, Andi Journal, 478-489
Mirdah.2012. Pengaruh
Time preasure, audit Risk, Utami,Ratna. 2010. Analisis
Materialitas, Prosedur Perbedaan
Riview dan Kontrol Profesionalisme Auditor
Kualitas, Locus Of Senior dan Auditor
Control serta Profesional Yunior (Studi terhadap
Komitmen Terhadap Auditor yang Bekerja di
Penghentian Premature. KAP di Malang). Naskah
E- Jurnal Binar Akuntansi, Publikasi. Universitas
1(1) Muhammadiyah Malang.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 15
Ulum, Akhmad Samsul. (2005).
³3HQJDUXK 2ULHQWDVL (WLND
Terhadap Hubungan
Antara Time
Pressuredengan Perilaku
Prematur Sign-Off
3URVHGXU $XGLW´ -XUQDO
Maksi. Vol.5 No.2
Wahyudi, Imam, 2011. Praktik
Penghentian Prematur
Atas Prosedur Audit.
Media Riset Akuntansi,
Vol. 1 No. 2

Wibowo,Kurniawan
Puji.2010.Profesionalisme
Auditor dalam
Penghentian atas
Prematur Prosedur Audit.
Skripsi S1. Universitas
Diponegoro Semarang

Yosua, Rikarbo Rekkat. 2012. Faktor-


faktor yang Mempengaruhi
Penghentian Prematur
atas Prosedur Audit. Unri:
Pekanbaru.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 Page 16

Anda mungkin juga menyukai