Seperti hal nya beton Diperlukan waktu curing 1 - 2 hari, dengan menutup
seluruh permukaan beton, dengan plastik.
a. Pembersihan : Hanya dapat dilakukan pada saat umur beton, sudah mencapai lebih dari
7 hari - 14 hari atau 28 hari.
Setelah itu beton dapat di bersihkan dengan menggunakan
air sabun + sedikit acid.
A. Spesifikasi Teknis.
1. Bahan Utama adalan Beton dengan mutu minimal K.250 atau sesuai dengan desain
perkerasan yang ditentukan, dengan ketebalan beton pola ± 10 cm atau sesuai desain
perencanaan, (Mutu, metode pengambilan sampel dan pengetesan sesuai PBI 1971 atau
ASTM C172, ASTM C31), apabila hasil tes lab, tidak memenuhi dapat dilakukan tes
lapangan dengan metoda nondestructive dengan menggunakan Schmid rebound
hammer test.
2. Pengecoran Beton Pola dilakukan diatas subgrade tanah atau Base Course yang telah
dipadatkan mencapai CBR minimal 50% Laboratorium.
3. Sebelum dilakukan pengecoran diatas permukaan subgrade atau Base Course dilapisi
dengan lembar plastic cor, agar air beton tidak diserap tanah.
4. Pembesian sesuai desain perencanaan menggunakan wiremesh U23, Ø5 mm (Wiremesh
M5) atau sesuai desain (sesuai ketentuan SNI 07 2052 2002 tentang “Baja Tulangan
Beton” ).
5. Warna dan hardener menggunakan Lithochrome Hardener sesuai dengan ASTM C979
untuk pewarna beton dengan standard pemakaian ± 7 kg/m2
6. Finishing akhir dengan colorwax dan concrete sealer keduanya sesuai dengan ASTM
C309, dengan pemakaian 0,1 liter per m2 dan 0,15 liter per m2.
7. Oleh karena beton akan terjadi pemuaian atau penyusutan yang diakibatkan oleh ;
1. Akibat adanya pergerakan atau perubahan alam yang bisa diperhitungkan.
2. Akibat perubahan kadar air dalam beton (moisture change).
3. Akibat terjadinya pembebanan yang tidak merata.
4. Akibat perubahan tempratur (thermal length changes).
Maka penentuan separation joint, edges joint, jungtion joint dan contraction joint harus
mengacu kepada DIN 18515 Part 1 atau ASTM C1677-11a dan atau ASTM C990-09.
8. Penentuan Pola, Warna dan Texture permukaan ditentukan oleh pemberi tugas dan
telah disetujui bersama.
B. Metode Kerja
1. Pekerjaan Persiapan.
1.1 Pembersiahan Lahan.
1.2 Penentuan Pola (marking) dan ketebalan (leveling).
1.3 Pembuatan formwork dan pemasangan pembesian (wiremesh) sesuai dengan
desain yang telah disepakati.
1.4 Formwork dapat berupa metal platstrip (Alluminium,Kuningan atau besi)terutama
apabila formwork tidak dilepas dan merupakan bagian dari desain pola.
2. Pengecoran Beton.
Mutu beton K250 dan ketebalan beton ditentukan berdasarkan desain dan fungsi
perkerasan, sesuai rencana teknis, adalah ± 10 cm, atau sesuai desain, dengan
pembesian wiremesh M5 atau sesuai dengan desain rencana.
3. Pewarnaan
3.1 Penebaran warna lithochrome hardener sesuai ASTM C979 sampai dengan warna
yang telah disepakati dengan coverage ± 7kg/m2.
3.2 Penebaran warna harus merata dengan ketebalan hardener ± 2mm, atau mencapai
maksimum coverage 7 kg/m2.
3.3 Perataan permukaan warna menggunakan trowel manual atau dengan finisher
apabila permukaan cukup luas.
3.4 Untuk perataan pinggiran menggunakan round end trowel.
4. Pengecapan pola dan texture permukaan.
4.1 Sebelum dilakukan pengecapan pola dan texture permukaan , permukaan beton
yang telah dilapis dengan lithochrome hardener, terlebih dahulu harus ditaburi
dengan anti release agent agar beton tidak menenpel pada cap texture (lengket di
cetakan) pemakaian anti release 20 s/d 25 m2 per 1 kg.
4.2 Pengecapan pola dan texture dilakukan sebelum beton sampai setting awal atau 10
– 20 menit setelah beton di gelar.
5. Pembersiahan, Pengeringan dan Pelapisan.
5.1 Pembersihan permukaan beton baru dapat dilakukan setelah beton mencapai
setting atau ± 8 jam, setelah beton digelar dan selesai di pola, dapat dilakukan lebih
awal bila diperlukan dengan cara menaikan mutu beton atau dengan menambahkan
additive pada beton type high early strength, dengan dosis sesuai kebutuhan.
5.2 Type additive yang digunakan adalah akselerator atau Type C sesuai ASTM C494,
atau SNI S-18-1990-03 tentang Spesifikasi bahan tambahan pada beton, beberapa
merek produk yang umum dipasaran antara lain Sika, Pozzolith, dan ADT.
5.3 Pengeringan, selama pengeringan tidak diperlukan treatment khusus, kecuali selama
proses pengeringan tidak diperkenankan ada trafik diatasnya teritama pada 2 jam
pertama setelah selesai pengecapan, kecuali pada musim hujan diperlukan penutup
dengan plastic sheet.
5.4 Pembersihan setelah umur beton 8 jam dapat dilakukan pencucian dengan
menggunakan highpressure water jet, atau dengan sikat biasa menggunakan air
sabun, apabila ditemukan kotoran berupa lemak atau olie bisa ditambahkan sedikit
acid (HCL 70%) dicairkan dengan air perbandingan 1 : 10.
5.5 Pelapisan.
Pelapisan berfungsi sebagai pelindung warna beton pola dan sebagai aspek estetika
pada permukaan beton pola karena ada dua cara pelapisan yaitu ;
a. Pelapisan menggunakan Coating Water Base, efek yang ditimbulkan pada
permukaan beton tampak matt (dof), tidak mengkilap.
b. Pelapisan menggunakan Coating Solvent Base, efek yang ditimbulkan
permukaan beton pola menjadi gilap (wet look), khusus untuk yang solvent base
harus dilakukan recoating setiap 6(enam) bulan. Pemakaian pelapisan ini adalah
0,15 liter per m2, sama untuk kedua type.