Anda di halaman 1dari 7

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

2011

SPESIFIKASI KHUSUS
SEKSI Skh 10.1

PENGECATAN ELEMEN BETON JEMBATAN

SUB DIREKTORAT TEKNIK JEMBATAN DIREKTORAT BINA TEKNIK


2011
SPESIFIKASI KHUSUS INTERM
SEKSI Skh. 10.1

PENGECATAN ELEMEN BETON JEMBATAN

SKh. 10.1 UMUM


(1) Uraian
a) Pekerjaan Pengecatan Elemen Beton Jembatan adalah pekerjaan untuk melindungi
elemen beton dari kerusakan yang diakibatkan oleh faktor lingkungan, tindakan graffiti
dan menambah nilai estetika jembatan.
b) Pekerjaan ini harus mencakup pekerjaan penutupan permukaan beton dengan lapisan
pelindung untuk mencegah terjadinya korosi dini pada baja tulangan/ strand dengan
cara memberikan lapisan beton yang tahan terhadap lingkungan yang korosif, serangan
asam dan karbonasi.
c) Pekerjaan pengecatan ini meliputi pekerjaan persiapan alat-alat dan bahan,
pembersihan permukaan struktur beton, pelapisan dengan bahan pelindung/ coating
dengan ketebalan pelapisan tertentu yang dijelaskan dalam persyaratan.
d) Dalam spesifikasi ini tidak mencakup pekerjaan perbaikan kerusakan pada struktur
beton, apabila struktur beton yang akan dilakukan pengecatan mengalami kerusakan,
terlebih dahulu harus dilakukan perbaikan sesuai dengan spesifikasi yang berlaku
sebelum pekerjaan ini dilaksanakan.
e) Pekerjaan dilaksanakan menggunakan bahan yang telah ditentukan di dalam spesifikasi
ini atau yang disetujui oleh Direksi Teknik.

SKh. 10.1-2 PERSYARATAN


(1) Standar Rujukan
Standar Nasional Indonesia (SNI) :
SNI 07-0722-1989 : Baja Canai Panas Untuk Konstruksi Umum
SNI 07-3015-1992 : Baja Canai Panas Untuk Konstruksi Dengan Pengelasan
AASHTO, ASTM :
AASHTO M 164M-01 : High Strength Bolts for Structural Steel Joints.
ASHTO 253M-96 (2001) : High-Strength Steel Bolt, Classes 10.9 and 10.9.3, for
Structural Steel Joints
AASHTO M 169-02 : Steel Bars, Carbon, Cold Finished, Standard Quality.
AASHTO M 270M-04 : Carbon And High-strength Low-Alloy Structural Steel
Shapes, Plates, and Bars and Quenched-and Ttempered
Alloy Structural Steel Plates for Bridges

Skh 10.1 - 1
AASHTO M 111-04 : Zinc (Hot-DipGalvanized) Coatings om Iron and Steel
Products
ASTM A233 : Mild Steel, Arc Welding Electrode
ASTM A307 : Mild Steel Bolts and Nuts (Grade A)
AWS D20 : Standard Specification for Welded Highway and Railway
Bridges
(2) Pekerjaan yang berkaitan yang dipersyaratkan pada Spesifikasi Umum antara lain adalah:
(a) Mobilisasi : Seksi 1.2
(b) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas : Seksi 1.8
(c) Bahan dan Penyimpanan : Seksi 1.11
(d) Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Seksi 1.19
(e) Beton : Seksi 7.1
(f) Pekerjaan Rutin Jembatan : Seksi 10.5

(3) Persyaratan Bahan


Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari 2 (dua) lapisan utama antara
lain, lapisan utama (primary coat) dan lapisan akhir (top coat). Dalam penggunaannya
bahan ini ada yang dipergunakan sekaligus atau dipergunakan salah satunya. Secara umum
bahan yang dipergunakan harus memiliki sifat sebagai berikut :
1. Daya tahan yang lebih lama dan sempurna, tidak berubah warna dalam waktu lama.
2. Hasil coating yang merekat sangat sempurna (excellent adhesiveness).
3. Tahan terhadap abrasi, tekanan, dan pengaruh kimia.
4. Tahan terhadap minyak dan gesekan mekanis lainnya.
5. Tahan terhadap pengaruh lingkungan, air laut, karbonasi dan asam.
6. Ramah lingkungan
7. Anti graffiti paint.

Lapisan utama (primary coat)


Lapisan primary coat adalah lapisan utama dalam pekerjaan pengecatan, umumnya lapisan
ini dapat mempergunakan bahan yang berbahan dasar air (water based), untuk lebih
jelasnya material untuk lapisan utama (primary coat) dijelaskan sebagai berikut:

Material berbahan dasar air (water base)


Material ini memiliki sifat yang mudah dalam pengaplikasiannya dalam hal ini hanya
perlu menambahkan air dalam proses pencampurannya. Alat yang dipergunakan dapat
menggunakan alat sederhana seperti : kuas, roller dan alat penyemprot. Hasil akhir
memiliki warna yang cenderung gelap (doff). Material ini terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu
base dan hardener yang kemudian dicampur.

Skh 10.1 - 2
No. Karakteristik Uraian Satuan
1. Dilutant Water Base
2. Lama Pengeringan :
Kering Permukaan 20 - 60 menit
Kondisi Kering Total 4-8 jam
3. Umur Campuran 1 jam
4. Suhu Saat Pelaksanaan 8 - 30 C
o
5. Tebal Lapisan :
Primary Coat 15 - 60 µm
Top Coat 15 - 30 µm

Material bahan yang berbahan dasar air (water base), pada umumnya merupakan
komponen polyurethane. Sifat dasar dari bahan ini adalah tahan terhadap aus/ gesekan,
tahan terhadap perubahan temperatur dan tahan terhadap serangan kimia. Bahan yang
dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

Bahan Untuk Pelapisan Akhir :


Pekerjaan pelapisan akhir merupakan lapisan pelindung untuk lapisan primary coat,
lapisan ini dipergunakan tergantung dari kebutuhan lapisan primary coat masing-masing
produsen. Lapisan ini berbahan dasar poly siloxene resin.

(4) Persyaratan Peralatan


Pekerjaan Pekerjan Rutin Pengecatan Elemen Beton mempergunakan beberapa
peralatan-peralatan yang dijelaskan berikut ini :
a. Dump Truck : Untuk mengangkut bahan-bahan dan alat
b. Air Compressor : Untuk membersihkan permukaan beton yang kotor
c. Support : Untuk menjangkau tempat-tempat yang sulit dikerjakan
d. Alat Bantu : Perancah, Amplas, Pahat, Palu, Tangga, Tali Tambang, Ember,
Kuas, Roll, Sprayer dan lain-lain.

(5) Persyaratan Kerja


a) Kondisi Cuaca Yang Diijinkan
Pekerjaan pengecatan elemen beton jembatan ini tidak diperkenankan dikerjakan
dalam cuaca yang basah atau hujan dan tidak dikerjakan pada malam hari.

b) Ketentuan Lalu Lintas


Lalu lintas pada tempat kerja harus diatur sedemikian sehingga tidak menimbulkan
gangguan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

Skh 10.1 - 3
SKh. 10.1-3 PELAKSANAAN
(1) Pengajuan Kesiapan Kerja
a. Penyedia jasa harus mengajukan jenis bahan yang akan digunakan kepada Direksi
Teknis dengan mengirimkan contoh bahan beserta dengan sertifikat yang merupakan
jaminan keaslian produk sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan diatas.
b. Penyedia jasa memberikan penjelasan mengenai metode pelaksanaan pekerjaan beserta
peralatan yang akan dipergunakan dan jadwal pelaksanaannya.
c. Penyedia jasa juga harus mempunyai alat pengukur ketebalan cat untuk mengukur
ketebalan cat pada kondisi akhir pekerjaan/ kering.
d. Penyedia jasa sebelum melakukan pekerjaan harus memberitahu kepada Direksi Teknis
secara tertulis sekurang-kurangnya 24 jam, penyedia jasa baru diperkenankan
melakukan pekerjaan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Teknis.

(2) Pelaksanaan Pekerjaan


a. Pekerjaan Pembersihan Elemen Beton
Permukaan elemen beton yang akan dilakukan pengecatan, terlebih dahulu dibersihkan
dari kotoran, debu, minyak dan sejenisnya untuk mengindari perlemahan pada ikatan
bahan dengan menggunakan alat berupa sikat baja, amplas dan alat bertekanan tinggi
untuk membersihkan secara tuntas semua permukaan.

b. Pencampuran Bahan Lapisan Utama


Pencampuran bahan lapis utama (primary coat) sesuai dengan standar pencampuran
yang dikeluarkan pabrik pembuat. Dapat digunakan penambahan bahan pengencer yang
telah ditentukan oleh pabrik pembuat. Waktu pencampuran campuran lapisan utama
antara 30 sampai 60 menit dengan temperatur udara lingkungan sesuai ketentuan dari
pabrik pembuat.

c. Pekerjaan Pelapisan Utama


Pelapisan utama (primary coat) dilakukan diatas lapisan dasar yang berupa bahan
mortar. Lapisan ini terdiri dari dua tahap pada seluruh permukaan beton. Lapisan ini
dikerjakan menggunakan roll, kuas maupun tangan. Ketebalan lapisan ini sesuai dengan
yang disyaratkan dalam spesifikasi ini atau sesuai dengan persyaratan ketebalan yang
ditentukan pabrik pembuat.

d. Curing Lapisan Utama


Curing pada pekerjaan pelapisan utama dilakukan dengan cara mendiamkan permukaan
selama  4 – 7 jam tanpa perlu perawatan lebih lanjut. Nam un jika kondisi dilapangan
tidak mendesak, sebaiknya curing dilakukan dalam waktu 7 hari untuk mencapai
mutu/kualitas pekerjaan secara maksimal.

Skh 10.1 - 4
e. Pencampuran Bahan Lapisan Akhir
Permukaan elemen beton yang telah dilakukan pelapisan utama, diberikan lapisan akhir
yang terlebih dahulu sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh pabrik pembuat.
Waktu pencampuran ini antara 30 sampai 60 menit dengan temperatur udara lingkungan
sesuai ketentuan dari pabrik.

f. Pekerjaan Pelapisan Akhir


Pelapisan akhir dikerjakan pada seluruh permukaan beton dengan menggunakan roll,
kuas dan spray. Ketebalan lapisan ini sesuai dengan yang disyaratkan dalam spesifikasi
ini atau sesuai dengan persyaratan ketebalan yang ditentukan pabrik pembuat.

g. Curing Lapisan Akhir


Curing pada pekerjaan pelapisan akhir dilakukan dengan cara mendiamkan permukaan
selama  2 jam tanpa perlu perawatan lebih lanjut. Namun jika kondisi dilapangan tidak
mendesak, sebaiknya curing dilakukan dalam waktu 4 hari untuk mencapai
mutu/kualitas pekerjaan secara maksimal.

SKh 10.1-4 PENGENDALIAN MUTU


(1) Penyimpanan Dan Perlindungan Bahan
Bahan-bahan yang sudah diterima harus disimpan ditempat yang kering dan teduh, bahan
tidak boleh dibuka di lokasi penyimpanan. Bila terdapat sisa bahan hasil pekerjaan harus
dibungkus dengan menggunakan plastik sehingga bahan tidak mengeras dan terjadi
perubahan komposisi kimia akibat terpengaruh kondisi lingkungan.

(2) Jaminan Mutu


Mutu bahan yang dipasok, kecakapan kerja dan hasil akhir harus dipantau dan
dikendalikan sebagaimana yang disyaratkan dalam Standar Rujukan yang ada.

(3) Penggantian Terhadap Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan


Selama pengangkutan, penyimpanan, penanganan atau pemasangan, bahan cat yang
mengalami kerusakan berat seperti berubahan warna, mengeras, kaleng yang bocor harus
diganti dengan bahan cat yang baru.
Pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan atau spesifikasi ini, seperti pengecatan yang
tidak rata dan bergelombang dan lain lain harus dibongkar dan diperbaiki kembali sesuai
dengan persyaratan atau sesuai dengan persetujuan dari Direksi Teknis.

Skh 10.1 - 5
SKh 10.1-5 PENGENDALIAN MUTU
Yang perlu diperhatikan dalam pengendalian mutu hasil pelaksanaan pekerjaan adalah
pemeriksaan ketebalan coating dan cat yang telah diaplikasikan. Dilakukan pengujian dengan alat
sesuai dengan kondisinya yaitu dengan alat untuk pemeriksaan ketebalan cat pada saat cat sudah
mengering. Pemeriksaan tersebut dimaksudkan untuk memastikan kondisi solid content cat yang
diaplikasikan pada permukaan beton. Warna hasil pengecatan harus merata dan tidak ada indikasi
akan timbulnya berbedaan warna dan semua permukaan yang sulit terjangkau oleh bahan cat
dengan ketebalan sesuai dengan persyaratan.

SKh. 10.1-6 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Pengukuran
Pengukuran dan pembayaran pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan pengecatan elemen beton
jembatan adalah sesuai dengan yang diaplikasikan dilapangan yaitu dengan satuan meter
persegi, alat bantu yang dipergunakan termasuk support dan lain-lain yang dipergunakan
untuk pekerjaan ini diperhitungkan berdasarkan biaya sebagaimana mestinya

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, akan dibayar dengan Harga Kontrak per
satuan pengukuran, untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan, penanganan, pemasangan, penyediaan alat bantu
termasuk support dan penggantian lainnya yang diperlukan untuk pekerjaan ini, semua tenaga
kerja dan setiap peralatan yang diperlukan dan semua biaya lain yang perlu dan biasa untuk
penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini.

No Mata
Uraian Satuan Pembayaran
Pembayaran

Skh. 10.1 Pekerjaan pengecatan elemen beton jembatan Meter Persegi

Anda mungkin juga menyukai