Ringkasan Materi PPKN SMK XI Semester 2 ..
Ringkasan Materi PPKN SMK XI Semester 2 ..
Klasifikasi hak dan kewajiban warga negara dalam UUD Negara RI 1945,
Hak warga negara :
- Hak yang sama dalam pemerintahan (pasal 28D ayat 3)
- Hak mendapat pekerjaan dan penghidupan layak (pasal 27 ayat 2)
- Hak membela negara (pasal 27 ayat 3)
- Hak dalam usaha pertahanan dan keamanan (pasal 30 ayat 1)
- Hak mendapat pendidikan (pasal 31)
- Hak menduduki jabata-jabatan pemerintahan (pasal 27 ayat 1)
1
Menurut Jimly Asshiddiqie hak warga negara Indonesia meliputi hak konstitusional dan hak
hukum :
- Hak konstitutional adalah hak-hak yang dijamin di dalam dan oleh Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD Negara RI Tahun 1945),
- Hak hukum timbul berdasarkan jaminan undang-undang dan peraturan perundang-
undangan di bawahnya.
Disamping itu, terdapat pula ketentuan mengenai jaminan hak asasi manusia tertentu yang
hanya berlaku bagi warga negara atau setidaknya bagi warga negara diberikan kekhususan
atau keutamaan-keutamaan tertentu, misalnya, hak atas pekerjaan, hak atas pendidikan
dan lain-lain.Hak warga negara yang meliputi :
a. Hak asasi manusia tertentu yang hanya berlaku sebagai hak konstitusional bagi warga
negara Indonesia saja. Misalnya hak yang tercantum dalam UUD Negara RI Tahun
1945, antara lain :
1) Pasal 28D ayat (3)
2) Pasal 27 ayat (2)
3) Pasal 27 ayat (3)
4) Pasal 30 ayat (1)
5) Pasal 31 ayat (1)
b. Hak asasi manusia tertentu yang meskipun berlaku bagi setiap orang, akan tetapi dalam
kasus-kasus tertentu, khusus bagi Warga negara Indonesia berlaku keutamaan-
keutamaan tertentu. Misalnya, Pasal 28D ayat (2) UUD 1945
c. Hak warga negara untuk menduduki jabatan-jabatan yang diisi melalui prosedur
pemilihan, baik secara langsung atau secara tidak langsung oleh rakyat.
d. Hak warga negara untuk diangkat dalam jabatan-jabatan tertentu, jabatan yang
dimaksud hanya berlaku dan hanya dapat diduduki oleh warga negara Indonesia sendiri
sesuai dengan maksud ketentuan Pasal 27 ayat (1) dan Pasal 28D ayat (3)
Hak dan kewajiban warga negara Indonesia adalah sikap, tekad, tindakan warga negara
yang teratur, terpadu, menyeluruh dan berkelanjutan, yang dilandasi oleh kecintaan
seseorang pada tanah air dan memiliki kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.
Hak dan kewajiban memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab akibat. Seseorang
mendapatkan haknya, dikarenakan dipenuhinya kewajiban yang dimilikinya. Hak dan
kewajiban warga negara juga tidak dapat dipisahkan, karena bagaimanapun dari kewajiban
itulah muncul hak-hak dan sebaliknya.
2
Faktor yang menyebabkan terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara :
- adanya kelalaian dari pemerintah/negara atau oleh warga negara dalam pemenuhan
hak warga negaranya, misalnya masih ada yang hidup terlantar, putus sekolah
- tingginya sikap egoisme yang dimiliki oleh setiap warga negara
- rendahnya kesadaran hukum warga negara
- sikap nasionalisme, patriotisme yang masih rendah
Yang harus dilakukan pemerintah dalam memecahkan persoalan pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban sebagai warga negara :
- memberikan sanksi yang tegas bagi warga negara yang mengingkari kewajiban
- menegakkan supremasi hukum dan perundang-undangan secara konsisten dan
bertanggungjawab
- meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat, yang berpihak pada
pemberdayaan ekonomi rakyat
- negara menjamin terpenuhinya segala kebutuhan warganya dalam bidang politik,
ekonomi, sosial budaya dan hankam
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara adalah berusaha untuk mendahulukan kewajiban dari pada hak,
tidak hanya pandai menuntut hak tetapi harus diimbangi dengan pelaksanaan kewajiban
3
BAB VII
MENATAP TANTANGAN INTEGRASI NASIONAL
4
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 :
Pasal 27 ayat (3) “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”
Pasal 30 ayat (1) “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara”
Ideologi Pancasila tidak bisa dikatakan aman dari berbagai macam ancaman dalam
pengimplementasian nilai-nilainya di masyarakat, karena pengaruh arus globalisasi
melalui media informasi dan komunikasi antara lain ideologi liberalis, komunis dan sikap
individualis, hedonis, materialistis, konsumeristis. Oleh karena itu, Pancasila harus
menjadi landasan ideologi, falsafah, etika moral, serta alat pemersatu bangsa.
Integrasi Nasional
a. Pengertian
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari
kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi
bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau
mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang
baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan
karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam
keutuhan bangsa Indonesia.
6
BAB VIII
MENELUSURI DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA DALAM KONTEKS
GEOPOLITIK INDONESIA
1. Pengertian Geopolitik
Geopolitik secara etimologi (bahasa Yunani) :
- geo berarti bumi yang menjadi wilayah hidup.
- polis berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara.
- teia berarti urusan (politik)/ kepentingan umum warga negara suatu bangsa.
Geopolitik adalah ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan
dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa
f. Teori Guilio Douhet (1869–1930), William Mitchel (1878–1939), Saversky, dan JFC
Kekuatan dirgantara lebih berperan dalam memenangkan peperangan melawan
musuh. Membangun armada atau angkatan udara lebih menguntungkan Berdasarkan
hal ini maka muncullah konsepsi Wawasan Dirgantara atau konsep kekuatan di udara.
7
bangsa dalam satu wilayah adalah dengan konsepsi Wawasan Nusantara. Bangsa
Indonesia memiliki pandangan sendiri mengenai wilayah yang dikaitkan dengan
politik/kekuasaan. Wawasan Nusantara dapat dikatakan sebagai penerapan teori
geopolitik dari bangsa Indonesia.
Dengan pluralitas Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa membuat sistem
pemerintahan Indonesia menuju ke arah republik. Sistem negara yang menganut federasi
tidak cocok apabila diterapkan di Indonesia karena negara federasi megarah ke arah
homogenitas. Berkaca dari pengalaman indonesia yang pernah membuat Indonesia
menjadi negara federalis yang mengalami masa-masa yang gelap saat Indonesia menjadi
negara serikat, membawa Indonesia ke kehancuran terbukti dari adanya pepecahan dan
akhirnya kembali lagi kearah republik. Penulis beropini bahwa untuk membuat Indonesia
bangkit dari keterpurukan dan menjaga agar Indonesia tetap eksis, bentuk republik dipilih
sesuai dengan gambaran jati diri bangsa Indonesia. Terbukti hingga saat ini eksistensi
Negara Kesatuan Republik Indonesia masih tetap ada di tengah berkecambuknya
permasalahan yang kompleks.
8
BAB IX
MENCERMATI POTRET BUDAYA POLITIK MASYARAKAT INDONESIA
- bersifat parokial kaula dan budaya politik partisipan di lain pihak. Di satu sisi rakyat
Indonesia masih ketinggalan dalam menggunakan hak dan menjalankan tanggung jawab
politiknya, hal ini mungkin disebabkan oleh ketertutupan dari kebudayaan luar, pengaruh
penjajahan, feodalisme, bapakisme, dan primordialisme
- sifat ikatan primordial masih berakar kuat dalam masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat
melalui indikatornya berupa sikap mengutamakan kepentingan daerah, suku, dan
agamanya.
- Sifat paternalism masih kuat, salah satu indikatornya adalah munculnya sifat bapakisme
atau sikap asal bapak senang dalam setiap hal.
9
C. Hakikat Kesadaran politik
Peran aktif dalam kehidupan politik dapat dilakukan dalam berbagai lingkungan, antara
lain :
a. Keluarga
- saling menghargai dan menghormati antar anggota kelauarga
- membagi tugas rumah dengan musyawarah terlebih dahulu
10
- menjaga nama baik keluarga dengan penuh rasa tanggungjawab
b. Sekolah
- mengikuti upacara kenaikan bendera dengan khidmat dan bersemangat
- menjadi anggota Pramuka dan Paskibra sekolah
- menunjukan prestasi belajar yang tinggi dengan tekun belajar
c. Masyarakat
- ikut aktif memilih dalam pemilihan umum
- membayar pajak secara teratur demi kesejahteraan dan kemajuan bersama
- memelihara ketertiban dan keamanan wilayah atau lingkungan tempat tinggal
DAFTAR PUSTAKA
11
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Kelas XI semester 2. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan Amandemennya, Penerbit Fokus
Media, Bandung
12
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Kelas XI Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015
13