Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, nikmat, dan hidayah-NYA sehingga
Pebulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Masuknya Trend Westernisasi”.

Dalam penyelesaian karya ilmiah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Penulis menyadari penyusunan karya tulis ilmiah
ini kurang dari kesempurnaan. Oleh karna itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak Penulis karna guna penulisan karya tulis ilmiah berikutnya. Semoga karya tulis
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

                                                           
Ketahun, 20 januari 2020

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.....................................................................................................
1.2  Tujuan..................................................................................................................
1.3  Rumus Masalah....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Westernisasi........................................................................................
2.2 Dampak-dampak yang mempengaruhi Westernisasi............................................
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Westernisasi..................................................
2.4 Contoh yang mempengaruhi Westernisasi...........................................................
2.5 Solusi Westernisasi...............................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


            Saat ini merupakan zaman globalisasi, dimana saat ini setiap Negara didunia ini dapat
dengan mudah berinteraksi dan saling mempengaruhi yang tidak lagi terlalu memperhatikan
batasan-batasan Negara.
            Dengan semakin mudahnya setiap Negara didunia berinteraksi maka tidak akan lepas dari
munculnya pengaruh-pengaruh baru di masing-masing Negara yang berinteraksi. Pengaruh-
pengaruh tersebut dapat berupa masuknya budaya baru (budaya asing), berubahnya pola pikir
dan paradigma masyarakat, perubahan pola tingkah laku dan prilaku masyarakat, dll.
            Indonesia merupakan salah satu Negara yang ikut terjun dalam globalisasi, karena
tuntutan kondisi dan perkembangan zaman menyebabkan Indonesia harus terus mampu
beradaptasi dan terus mengikuti perkembangan zaman.
            Globalisasi sangatlah memberikan pengaruh besar kepada Negara Indonesia, baik
pengaruh positif maupun pengaruh negative. Pengaruh positif yang di timbulkan akibat
globalisasi adalah dengan adanya globalisasi menyebabkan kemajuan Negara Indonesia baik
dalam bidang perekonomian, pendidikan maupun ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
mudahnya pengaksesan informasi tentang kondisi Negara lain. Sedangkan pengaruh negative
adalah munculnya adopsi budaya dimana terkadang budaya Indonesia diakui tanpa izin sebagai
milik Negara lain dan munculnya sikap westenisasi.
            Westernisasi merupakan pengaruh negative akibat globalisasi, Westernisasi yaitu sebuah
sikap atau perbuatan meniru gaya pergaulan dan gaya hidup bangsa lain . dengan munculnya
westernisasi akan membahayakan bangsa Indonesia dimana dengan westernisasi masyarakat
indonesia akan terpengaruh budaya asing pergaulan mereka akan mengikuti pergaulan bangsa
asing sehingga lambat laun bangsa indonesia akan melupakan budaya bangsa sendiri, kecintaan
mereka pada budaya indonesia akan menurun dan bahkan hilang.
           Westernisasi yang telah mendominasi bangsa indonesia akan sangat membahayakan jika
tidak cepat-cepat diatasi. Kita sebagai pemuda bangsa indonesia yang telah diembankan amanah
untuk memajukan bangsa ini seharusnya mampu menunjukan rasa cinta dan rasa kepedulian kita
kepada bangsa indonesia salah satunya adalah menjaga dan melestarikan budaya bangsa
indonesia. Jika kita sebagai pemuda malah ikut meniru budaya asing dan bergaya hidup layaknya
mereka apalagi jika pergaulan yang tidak sesuai dan merusak moral hal ini justru akan
menyebabkan bangsa indonesia tidak akan maju.
            Latar belakang kami memilih masalah ini karena kami ingin memperbaiki moral bangsa
dan menjaga serta melestarikan budaya Indonesia, mencari solusi untuk menyelesaikan dan
menghindari masalah westernisasi yang saat ini telah berkembang di Indonesia.

"Barat" awalnya didefinisikan sebagai dunia Barat. Romawi Kuno membedakan antara


budaya Oriental (Timur, atau Asia) yang sekarang berada di Mesir dan budaya Oksidental yang
berada di Barat. Seribu tahun kemudian, Skisma Timur-Barat memisahkan Gereja
Katolik and Gereja Ortodoks Timur.
Contoh para pemimpin yang melakukan Westernisasi:
1. Kaisar Meiji
2. Peter yang Agung
3. Mustafa Kemal Atatürk
4. Kaisar Guangxu
5. Sun Yat-sen
6. Deng Xiaoping
7. Mikhail Gorbachev
8. Reza Shah Pahlavi
9. Mohammad Reza Pahlavi
10. Kaisar Gojong

Westernisasi sudah berkembang di masyarakat luas. Dan hal ini menuntut kita untuk
mawaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti. Sebagai mahasiswa
dan kaum terpelajar, kita wajib menyaring gaya hidup bangsa lain yang masuk mempengaruhi
bangsa kita, terlebih lagi yang tidak sesuai dengan budaya bangsa timur. Westernisasi memberi
dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif contohnya tentang pengaruh budaya
lain dalam segi pakaian. Dulu bangsa kita, setiap hari memakai pakaian adat dalam melakukan
aktivitas apapun.
Kaum wanita di Jawa misalnya, memakai kebaya lengkap, tentu saja mebuatnya sangat
sulit dalam melakukan aktivitas tertentu. Sehingga dari pengaruh westernisasi inilah di era baru
ini kita dapat enggunakan pakaian biasa seperti kemeja, celana, rok, dan sebagainya. Disisi lain
pengaruh westernisasi dari segi pakaian juga membawa dampak negatif. Awalnya bangsa kita
yang sopan, selalu berpakaian tertutup kini tidak lagi, karena pengaruh pakaian-pakaian yang
tidak sesuai. Generasi muda yang tidak mau menyaring terlebih dahulu seringkali terkena
pengaruh buruk fashion bangsa lain. Mereka memakai pakaian yang minimalis, membuka aurat
dan sangat tidak sesuai dengan budaya bangsa kita. Inilah yang sering kali menjadi kontroversi.
Kemudian dalam segi lain, yaitu bahasa. Benar bahwa bahasa Inggris adalah bahasa pengantar
internasional, sangat perlu bagi kita untuk mempelajari dan menguasai bahasa tersebut. Kita bisa
berkomunikasi dengan orang-orang dari negara lain dengan bahasa Inggris. Inilah sisi positif
dampak westernisasi dari segi bahasa. Tetapi apakah anda setuju jika seseorang yang tinggal di
negara Indonesia bisa sangat pandai menggunakan bahasa Inggris namun tidak bisa
menggunakan bahasa bangasanya sendiri dengan baik dan benar? Satu contoh, ada satu sekolah
yang menggunakan sistem sekolah berbasis internasional, memakai bahasa Inggris untuk
mengantarkan pelajran di kelas, tetapi ternyata di sekolah tersebut tidak terdapat pelajaran
bahasa daerah. Jelas ini sangat merusak generasi muda bangsa kita. Saya sangat tidak setuju
dengan model seperti ini.
 Negara barat lebih sering berhawa dingin daripada panas. Kebiasaan orang barat adalah
menghangatkan tubuh mereka dengan mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol.
Orang Indonesia juga berlagak mengikuti kebiasaan orang barat ini, tetapi jika minuman ini
dikonsumsi di tempat yang iklimnya panas tidak akan bermanfaat. Hanya untuk mabuk-mabukan
dan kesenangan sesaat dan justru merusak tubuh orang yang mengkonsumsi minuman tersebut.
Jelas, ini adalah dampak negatif masuknya budaya barat ke Indonesia. Kebiasaan orang barat
yang bisa kita tiru adalah kepedulian terhadap sesama.
Orang barat diwajibkan membayar uang pajak yang besar dalam satu kurun waktu
tertentu. Mereka boleh tidak membayar pajak, dengan alternatif menyumbangkan sebagian
pendapatnya untuk orang lain yang kekurangan. Mereka juga malu bila hanya menganggur, jadi
semangat kerja merekapun tinggi. Jika orang Indonesia bisa menirukan kebiasaan ini, pasti akan
jadi sisi positif dari westernisasi. Cara hidup, cara berpakaian, cara berbicara yang kebarat-
baratan, melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri. Haruslah kita ingat selalu
sebuah peribahasa yang berkata : “lain ladang, lain belalang, lain lubuk, lain ikannya”, artinya
dimana kita berada, disitu budaya dan kebiasaannyapun juga berbeda. Kita hidup di Negara
Indonesia, alangkah baiknya kalau kita hidup sesuai dengan budya bangsa kita sendiri, tidak
perlu meniru kebiasaan bangsa lain. Jadi diri sendiri, menunjukan identitas diri sebagai bangsa
yang berbudaya. Bukannya kita dilarang untuk menerima budaya dari luar negeri, tetapi kita
diminta lebih selektif dalam menerima budaya dari bangsa lain, tanpa harus meninggalkan
budaya bangsa kita sendiri. Ingat bangsa yang baik adalah bangsa yang mengenal budayanya.

1.2 Rumusan Masalah


1.      Apakah yang dimaksud “Westernisasi” ?
2.      Mengapa “Westernisasi” sangat mudah mendominasi masyarakat Indonesia ?
3.      Apa dampak “Westernisasi” ?
4.      Bagaimana cara untuk mengatasi masalah “Westernisasi” di Indonesia ?

1.3 Tujuan
1.      menganalisis tentang “Westernisasi” yang telah mendominasi bangsa indonesia.
2.      mengkaji penyebab dan dampak “Westernisasi” di indonesia.
3.      mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah “Westernisasi”.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Westernisasi, Eropanisasi atau oksidentalisasi (dari kata Oksiden, yang artinya dunia
barat), adalah sebuah proses di mana masyarakat berada dibawah atas mengadopsi budaya Barat
dalam berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya hidup, gaya
makan, pakaian, bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai.
Westernisasi berasal dari kata west yang dalam bahasa inggris yang berarti barat jadi
westernisasi itu berarti kebarat-baratan. Westernisasi merupakan gaya atau tingkah laku
seseorang yang mengikuti gaya prilaku dan gaya hidup bangsa asing yaitu bangsa-bangsa barat.
Dimana seseorang atau sekelompok itu mengikuti tingkah laku, cara berpakaian atau
berpenampilan dan bahkan juga mengikuti budaya bangsa-bangsa barat seperti inggris dan
negara-negara dibenua Eropa dan Amerika lainnya.
            Menurut Samuel.P.Huntington dalam bukunya yang berjudul ”The Clash Of Civilization”
Westernisasi adalah Proses yang mengikuti segala bentuk gaya hidup bangsa barat. Adapun
pengertian lain, Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa
nasionalisme yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan.
            Westernisasi sekarang ini sangat terlihat dan mempengaruhi kehidupan masyarakat
Indonesia tanpa kita sadari,dilihat dari gaya hidup yang bermewah- mewahan,gaya rambut
kepirang-pirangan dan sifat konsumerisme dan glamorisme yang mulai timbul pada tiap diri
masyarakat.
        
            Westernisasi sudah berkembang di masyarakat luas. Dan hal ini menuntut kita untuk
mewaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti. Pemikiran
Westernisasi adalah sebuah arus besar yang mempunyai jangkauan politik sosial kultural dan
teknologi. Kemudian bangsa tersebut dijadikan boneka yang meniru secara total peradaban
Barat.
            Westernisasi di Indonesia menurut kami merupakan suatu masalah yang perlu dicermati
bersama karena menyebabkan perubahan terhadap masyarakat multikultural Indonesia yang
semakin lupa akan nilai luhur, budaya, norma, adat istiadat yang sejujurnya merupakan warisan
kepribadian bangsa Indonesia asli berasal dari nenek moyang kita terdahulu. Dan apabila warisan
kepribadian bangsa tersebut dilestarikan maka sesungguhnya akan memberikan suatu nilai lebih
bagi kehidupan bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara lain, karena setiap bangsa
memiliki kepribadian bangsa yang berbeda-beda. Scholte menyatakan menyebarnya pikiran
Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin dan
budaya dari barat sehingga mengglobal.

2.2 Dampak yang mempengaruhi Westernisasi

            Westernisasi memberikan banyak dampak baik memberikan dampak positif maupun dampak
negatif. Dampak positif adanya westernisasi adalah sebagai berikut :

·         Dapat menguasai IPTEK


.         Perubahan Tata Nilai & Sikap
.         Berkembangnya Ilmu Pengetahuan & Teknologi
·         Terjadi Akulturasi budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya karena masyarakat      selalu
menginginkan hal-hal yang baru
·         Dapat mengikuti mode pakaian dan gaya hidup yang sedang populer
.         Pengunaan bahasa-bahasa lain dalam komunikasi dalam meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan
·         Munculnya ide-ide baru yang dapat membantu kemajuan IPTEK

Sedangkan, Dampak negatif yang dimunculkan akibat adanya westernisasi adalah sebagai berikut :

·         Masuknya paham-paham barat yang dapat merusak moral bangsa


·         Lunturnya jiwa nasionalisme bangsa
.         Sikap Individualistik
.         Kesenjangan Sosial
·         melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri
·         Gaya hidup yang bersifat konsumtif
·         Mencari segala sesuatu yang instan
·         Budaya barat yang dikenal dengan konsep liberalisme, yang mengakibatkan munculnya seks bebas,
pornografi, dan lain-lain.

2.3  Faktor-faktor yang dapat menimbulkan westernisasi


            Ada berbagai faktor yang dapat menimbulkan westernisasi diantaranya adalah sebagai
berikut:

·         Kurang penguasaan atas perkembangan IPTEK


Di zaman globalisasi dan kemajuan zaman ini kita dituntut untuk mengikuti perkembangannya
jika kita tidak mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi pada kemajuan zaman maka kita akan
ketinggalan zaman dan kurang pengetahuan dan teknologi atau sering disebut gaptek (gagap
teknologi) sehingga kita dapat mudah terpengaruh oleh paham-paham bangsa barat yang tidak
sesuai karena kita tidak memahami dan memiliki pngetahuan yng luas. Sehingga tidak mampu
membedakan mana yang perlu diambil dan apa yang tidak perlu diambil.
·         Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri
Saat ini telah ada perdagangan bebas sehingga para produsen asing dapat mudah memasukan
barang-barang produksinya ke negara-negara lain. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat
cenderung konsumtif dan lebih menyukai produk asing daripada produk dalam negeri sehingga
hal ini dapat menyebabkan westernisasi mudah berkembang.
·         Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya
Saat ini banyak bangsa asing yang masuk ke negara indonesia baik tinggal di indonesia maupun
hanya berwisata, mereka masuk ke Indonesia dengan membawa budaya mereka yang tak sedikit
dari budaya mereka itu ditiru dan diserap oleh bangsa lokal. Dan terkadang budaya yang ditiru
itu justru budaya yang tidak sesuai dengan budaya lokal sehingga budaya westernisasilah yang
bekembang yang dapat menghancurkan budaya lokal.
·         Kurangnya kesadaran masyarakat akan memilah budaya yang baik atau buruk
Masyarakat tak jarang yang meniru budaya asing tanpa melihat sisi baik maupun sisi buruknya,
mereka hanya berfikir bahwa mereka akan terlihat keren dan dianggap modern jika mengikuti
budaya bangsa asing.

·            Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan, seperti negara-negara barat


Negara-negara asing ( negara-negara barat) memiliki keinginan untuk menguasai dunia sehingga
mereka mengirimkan paham-paham yang mereka anut ke berbagai negara terutama negara
berkembang.
·         Meniru gaya berbusana, rambut serta gaya hidup kebarat-baratan
Masyarakat terutama para pemuda mudah sekali terpengaruh oleh gaya-gaya hidup orang-orang
barat, mereka sering kali meniru para artis-artis luar negeri yang mereka sukai, yang justru itu
membuat mereka menjadi bergaya hidup yang tak wajar, pakaian seksi dan ketat, rambut acak-
acakan tidak rapi, serta gaya hidup yang tidak sesuai dengan budaya lokal.

2.4 Contoh Westernisasi


            Contoh-contoh pengaruh westernisasi yang terjadi di Indonesia antara lain sebagai
berikut:
·         Mengkonsumsi makanan siap saji (fast food)
·         Gaya hidup yang glamorisasi (bermewah-mewahan)
·         Pemaknaan simbol secara berlebihan
·         Adanya masyarakat yang menganut paham :
            • Kapitalisme
            • Hedonisme
            • Sekularisme
·         Meniru cara berpakaian gaya barat
·         Men-cat warna rambut yang kepirang-pirangan seperti orang barat
·         Mencampur bahasa indonesia dengan inggris sebagai gaya bahasa
·         Banyaknya kosakata bahasa indonesia yang diambil dari bahasa lain (khususnya bahasa inggris)

2.5 Solusi Westernisasi


      Untuk mengurangi dan menghindari perkembangan westernisasi di Indonesia semakin
meningkat ada beberapa solusi yang dapat dilakukan di antaranya adalah :
1.      Memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para pemuda akan arti penting
nasionalisme.
2.      Mengenalkan budaya-budaya asli Indonesia dan mengajarkan atau melatih para pemuda untuk
mencintai dan melestarikan budaya Indonesia.
3.      Melakukan penyaringan-penyaringan terhadap budaya asing yang masuk di Indonesia, manakah
yang dapat diambil dan manakah yang tidak boleh diambil.
4.       Memberikan pembekalan keimanan kepada masyarakat terutama pemuda agar tidak
terpengaruh oleh budaya atau gaya hidup yang tidak sesuai.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Westernisasi merupakan gaya atau tingkah laku seseorang yang mengikuti gaya prilaku
dan gaya hidup bangsa asing yaitu bangsa-bangsa barat. Dimana seseorang atau sekelompok itu
mengikuti tingkah laku, cara berpakaian atau berpenampilan dan bahkan juga mengikuti budaya
bangsa-bangsa barat seperti inggris dan negara-negara dibenua Eropa dan Amerika lainnya.

       Westernisasi saat ini sangatlah mudah berkembang di Indonesia hal ini disebabkan karena
kurangnya pengetahuan tentang IPTEK, mudahnya budaya asing masuk ke Indonesia dan tidak
adanya penyaringan terhadap budaya-budaya yang masuk ke Indonesia sehingga westernisasi
mudah berkembang dengan mudah di Indonesia.

       Westernisasi yang berkembang di Indonesia memberikan dampak, baik berupa dampak
positif maupun dampak negatif. dampak positifnya yaitu perkembangan IPTEK semakin luas dan
masuknya ide-ide baru yang membuat masyarakat Indonesia terutama pengusaha dan pemuda
memiliki motivasi melakukan inovatif. Dan dampak negatifnya yaitu lunturnya jiwa
nasionalisme dan munculnya sikap hedonisme, sekularisme dan konsumtif. Meski banyak
dampak positif yang di timbulkan tetap saja westernisasi itu sangat membahayakan nasionalisme
bangsa dan negara serta hilangnya kebudayaan bangsa dan identitas bangsa.
       Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi perkembangan westernisasi salah satunya
adalah memberikan pemahaman yang mendalam tentang arti penting nasionalisme dan
melakukan penyaringan atau pemilahan budaya atau pengaruh yang masuk di indonesia.

3.2 Saran
            Agar kebudayaan Indonesia dan kebudayaan asing dapat berkesinambungan dengan baik,
yakni tanpa merusak nilai-nilai kebudayaan Indonesia, maka bangsa Indonesia sendiri harus
benar-benar pintar dalam menyikapi dan menyeleksi budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Juga terutama dengan mencintai dan mengkonsumsi produk lokal dari Indonesia,
mengabdi tanah daerah asal kelahiran (dengan menggunakan Bahasa daerah), tidak secara
berlebihan mengkonsumsi makanan siap saji (fast food).
Sebagai warga negara Indonesia hendaknya kita tidak melupakan budaya asli kita
walaupun kita menyukai atau merasa budaya Barat lebih modern, budaya Indonesia juga tidak
kalah dengan budaya Barat. Indonesia memiliki banyak hasil karya seperti batik, lagu-lagu
daerah, bahasa daerah dan lain-lain. Kita juga perlu menerapkan upaya-upaya pencegahan dari
dampak negatif westernisasi supaya tidak ada penyesalan dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Westernisasi
http://www.kompasiana.com/priskhilalasa/westernisasi_55003c98a333118d7351006a
http://www.kompasiana.com/ariespurwantiny/modernisasi-atau-
westernisasi_5500db7e8133110c51fa7412
Winarno, Budi. Globalisasi: Peluang atau Ancaman bagi Indonesia. Jakarta: Erlangga
Winarno, Budi. Globalisasi, Wujud Imperialisme baru: peran negara dalam pembangunan.
Jakarta: Tajidu press

Anda mungkin juga menyukai