Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Puji dan Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya, Penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Kurangnya Keperdulian Remaja
Modern Terhadap Kesenian Tradisional”.

Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa
Indonesia, disamping itu Penulis juga berharap Karya Tulis Ilmiah ini mampu memberikan
kontribusi dalam menunjang pengetahuan para siswa pada khususnya dan pihak lain pada
umumnya.

Dengan terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mengucapkan terimakasih


kepada berbagai pihak yang telah membantu dan memberikan bantuan dalam pembuatan
Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua.

Ketahun, januari, 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar belakang masalah

Di era modern ini telah berkembang kesenian luar yang mulai masuk dalam jiwa remaja
sekarang. Hal ini disebabkan karena para remaja sekarang menganggap bahwa kesenian
tradisional adalah budaya yang ketinggalan jaman atau kuno. Oleh karena itu mereka lebih
memilih kesenian luar yang mereka anggap lebih modern dan mengikuti perkembangan
jaman. Akan tetapi pada kenyataannya banyak orang asing yang berlomba – lomba untuk
mempelajari kesenian kita (Indonesia) – tidak hanya itu ada diantara Negara asing yang
mengklaim kebudayaan Indonesia sebagai kesenian mereka.
Dengan demikian penulis sengaa mengambil judul / tema “KURANGNYA
KEPERDULIAN REMAJA MODERN TERHADAP KESENIAN TRADISIONAL” supaya
para remaja sekarang lebih sadar bahwa kesenian kita menarik untuk dipelajari dan kita patut
bangga terhadap kebudayaan Indonesia yang mempunyai kesenian beraneka ragam. Apabila
remaja sudah mulai mempelajari dan melestarikan kesenian tradisional maka kesenian
tradisional (Indonesia) akan semakin berkembang dan dikenal oleh banyak orang khususnya
dan dunia pada umumnya.

1.2.       Rumusan masalah

1.      Apakah kesenian tradisional itu ?


2.      Apa saja jenis – jenis kesenian itu ?
3.      Faktor – faktor apa saja yang menyebabkan remaja sekarang lebih memilih kesenian
modern daripada kesenian tradisional ?
4.      Apa dampak yang ditimbulkan jika sebagian besar remaja memilih kesenian modern ?
5.      Bagaimana upaya – upaya agar para remaja mulai mempelajari kesenian tradisional lagi ?

1.3.       Alasan  memilih judul
Penulis memilih judul “KURANGNYA KEPERDULIAN REMAJA MODERN
TERHADAP KESENIAN TRADISIONAL” dengan alasan karena remaja sekarang ini
banyak yang memilih mempelajari kebudayaan luar daripada kebudayaan sendiri
(tradisional), serta agar para remaja dapat melestarikan kesenian tradisional itu.
1.4.       Pengertian istilah dalam judul
1.      Kurang                  : tidak atau belum cukup
2.      Kepedulian           : perhatian
3.      Remaja                  : orang – orang anatar umur 9 – 19 tahun yang mulai dewasa
4.      Modern                 : yang terbaru
5.      Terhadap               : tentang atau berkenaa
Kesenian              : segala sesuatu yang berhubungan dengan kecakapan batin (local) yang
luar biasa yang dapat yang dapat menciptakan sesuatu yang luar biasa
Tradisyonal  : segala sesuatu (adat, kepercayaan, kebiasaan, ajaran dan sebagainya
yang turun temurun dari nenek moyang).
Sehingga penulis mengambil kesimpulan bahwa ““KURANGNYA KEPERDULIAN
REMAJA MODERN TERHADAP KESENIAN TRADISIONAL” berarti belum
mengertinya remaja sekarang terhadap kebudayaan tradisional khususnya kesenian dari
daerah – daerah yang merupakan tradisi Indonesia.

1.5.       Tujuan pembahasan
Penulis mengangkat judul dalam makalah ini dengan tujuan agar kesenian tradisional
tetap terjaga dan lestari, selain itu, untuk mengetahui sejauh mana remaja sekarang
melestarikan kesenian tradisional. Dengan makalah ini diharapkan remaja sekarang
mengetahui arti pentingnya kesenian tradisional sebagai indentitas bangsa Indonesia.

1.6.       Manfaat pembahasan
Remaja pada jaman sekarang ini mulai melupakan kesenian – kesenian tradisional
sebagai jatidiri bangsa Indonesia, untuk itu pembahasan ini sangat bermanfaat untuk kembali
mengingatkan para remaja bahwa kesenian asli Indonesia itu sangat layak untuk
dipertahankan dan dilestarikan sehingga kesenian ini tidak akan pudar dan tidak mudah
diakui oleh Negara lain.
1.7.       Metode pembahasan
Dari berbagai metode penelitian :

 Perpustakaan / kepustakaan
 Analisis isi
 Observasi
 Angket / kuisoner
 Wawancara
 Internet
 Tes

1.      Perpustakaan / kepustakaan adalah teknih pengumpulan data dan informasi dengan bantuan
macam – macam materi yang terdapat dilingkungan kepustakaan.
Missal : dengan buku – buku, majalah, naskah, catatan, kisah, sejarah, dokumen dan lain – lain.
2.      Analisis isi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengungkapkan isi media
massa yang menggambarkan situasi baik personil, birokrat, kebijaksanaan, koordinasi
lingkungan maupun masyarakatnya pada saat media massa itu disajikan.
3.      Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala – gejala
yang diteliti.
4.      Angket merupakan metode pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dari responden.
5.      Wawancara merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer)
untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee).
6.      Internet merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencari pada media elektronik
(computer).
7.      Tes merupakan metode pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan atau latihan
alat lain yang dipergunakan untuk mengukur ketranpilan, pengetahuan, intelegensi
kemampuan dan bakat yang dimiki oleh individu atau kelompok.
Dari berbagai metode di atas kelompok kami memutuskan untuk menggunakan metode
perpustakaan / kepustakaan, internet serta kuisioner / angket.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN KESENIAN TRADISIONAL


          Kesenian Tradisional adalah salah satu bentuk dari kebudayaan tradisional yang sudah
ada sejak zaman dahulu. Kesenian tradisional merupakan suatu hasil ekspresi hasrat manusia
akan keindahan dengan latar belakang tradisi atau system budaya masyarakat pemilik
kesenian tersebut. Dalam hal karya seni tradisional tersirat pesan dari masyarakatnya berupa
pengetahuan, gagasan, kepercayaan, nilai, norma, dan sebagainya. Kesenian tradisional dapat
juga diartikan sebagai unsur yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum, suku,
bangsa tertentu. Selain itu kesenian tradisional merupakan kesenian yang sudah berurat dan
berakar dari tradisi yang dimiliki suatu daerah.
          Indonesia mempunyai banyak sekali kesenian tradisional diantaranya yaitu :
-          Tari kecak, pendet dari bali
-          Tari remo dari jawa timur
-          Tari reog dari jawa timur tepatnya di ponorogo
-          Tari topeng dari jawa barat
-          Wayang kulit, orang, golek
-          Ketoprak
-          Jaranan
Dan masih banyak sekali kesenian – kesenian tradisional yang lainnya. Akan tetapi para
remaja sekarang banyak yang tidak mengerti akan pentingnya mempelajari kesenian
tradisional.

2.2. JENIS – JENIS KESENIAN TRADISIONAL


1. SENI TARI
Tari adalah: gerak indah yang berirama yang mengandung 2 unsur penting yaitu gerak dan
irama.
seni tari mempunyai arti khusus dalam kegiatan hidup dan fungsinya berupa tingkatan
kebutuhan yang sekaligus mencerminkan peradaban. Adapun bobot dan mutu harapannya
menjadi tolak ukur tinggi rendahnya kebudayaan.
Macam-macam Tari :
a.       Tari ritual / upacara suku bangsa
Fungsinya melestarikan budaya purba. Tari ungkapan suku sebagai rasa terimakasih
cinta mohon keselamatan untuk memperoleh perlindungan roh leluhur agar sukses berburu,
panen baik, atau menang perang tariannya dilakukan dengan spontan, penuh semangat dan
penjiwaan yang murni.
Contoh :
 Tari makare – kari di desa tengahan peringsingan bau yang juga disebut perang duri, diiringi
gamelan selonding untuk keselamatan.
 Tari tangan dengan gerakan semacam pencah, dilakukan pada waktu selesai panen. Di daerah
sawahlunta sebagai ungkapan thank.
 Tari tewadar, tari dukun irian jaya untuk pengobatan orang sakit.
b.      Tari Upacara
Fungsinya untuk merayakan suatu peristiwa penting seperti perkawinan, pengobatan,
penyambutan tamu, yang merupakan bentuk tari yang indah untuk dipelajari, hingga
merupakan susunan yang telah pasti.
Contoh :
 Beksan lawung, merupakan rangkaian upacara adat perkawinan kraton Yogyakarta.
 Tari Tebedau dari Timor-timor dengan iringan bende, ketipung, rebana untuk menyambut
tamu agung.
 Tari Wolang dari Maluku dengan iringan nyanyian dan tita untuk menyambut kelahiran bayi.
c.  Tari Mistis
Funsinya sebagai persembahan kepada roh leluhur, para dewa, penguasa semesta.
Berlangsung dengan penuh penyerahan diri dan kepercayaan atas adanya kekuatan –
kekuatan keabadian.
Contoh :
 Tari Tor – Tor dari suku batak, yaitu sebagai upacara pemujaan terhadap para dewa atau
leluhur.
 Tari pendet dan tari gabor dari bali untuk memuja para dewa dengan diiringi gamelan bali
lengkap yang sangat dinamis.
 Tari kuda lumping fungsinya untuk mendatangkan roh hingga penari dapat kemasukan roh
tersebut.
d.      Tari hiburan
Merupakan tari pergaulan pria dan wanita bernafas kemesraan, bentuknya sebagai tari
bebas dengan inprofisasi atau sebagai tari berpasangan yang tekhniknya harus dipelajari dan
di kuasai.
1.      Tari pergaulan yang bebas dengan improfisasi
 Joged bumbung bali
 Ronggeng Sumatra
 Corek betawi
2.      Tari pergaulan tersusun
Tari ini sangat digemari oleh pemuda pemudi
Contoh : tari kebalai tari pulau roti
3.      Tari pergaulan sekaligus bermain
Tarian yang menggembirakan karena permainan yang terpadu dalam menari.
Contoh : tari dolanan kanak – kanak di jawa, bali, Sulawesi
e.       Tari pertunjukan
Contoh :
-        Tari Betawi
-        Tari Lumpur
-        Tari Kesatria
f.       Tari terapi
Fungsinya untuk penyembuhan bagi anak – anak cacat
Contoh :
 Tari saman di aceh : bagus dilakukan oleh penderita cacat lumpuh.
g.      Tari Pendidikan
Fungsinya untuk kepentingan pendidikan, karena di dalam kehidupan seni tari
terdapat kebiasaan – kebiasaan yang dapat mendidik kepribadian.
2.      SENI WAYANG
Wayang adalah : Bentuk teater rakyat yang sangat popular, orang sering menghubungkan kota –
kota wayang, karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit yang memakai layar dimana muncul
bayang – baying.
  Macam – macam seni wayang :
a.       Wayang kulit adalah seni tradisional yang terutama berkembang di jawa.
Contoh :
 Wayang kulit gagrang Surakarta
 Wayang kulit gagrang Yogyakarta
 Wayang kulit gagrang Banyumas
è Wayang Bali
b.   Wayang Golek
Suatu seni pertunjukan wayang yang terbuat dari boneka kayu terutama sangat populer di
wilayah tanah pasundan.

c.    Wayang Wong
Suatu bentuk teater daerah yang tepat pementasannya dan perlengkapannya sudah mengikuti
teater modern barat.

3.      SENI TENUN
  Merupakan manusia diatas bahan kain yang dibuat dari benang serat kayu, kapas, dll dengan
cara memasukkan pakan secara melintang pada lungsin yaitu di jalan benang yang terpasang
membujur.
  Macam – macam seni tenun :
a.       Ulos
Adalah kain tenun yang berasal dari daerah Sumatra utara dan suku batak. Setiap ulos
mempunyai arti khusus bagi setiap penggunanya yang menerima kain ulos tersebut. Makanya
kain ulos tidak bias lepas bagi setiap acara dan kegiatan dalam adat batak. Dalam setiap acara
seperti perkawinan, anak lahir dan memasuki rumah baru ataupun acara kematian, kain tenun
ulos harus ada karena setiuap acara tersebut mempunyai arti dan makna tersendiri, maka
pemberian ulos pun berbeda untuk yang diterima atau yang diberikan. Dan dalam hal ini
istilahnya dinamakan mengulosi dan dalam mengulosipun tidak bias dan tidak boleh
dilakukan secara sembarangan, dengan itu ada berbagaimacam arti ulos.
b.    Sarung Samarinda
Merupakan salah satu hasil kerajinan yang dikerjakan secara tradisional oleh
masyarakat di samarinda seberang, Kalimantan Timur. Keberadaannya saat ini semakin
terdesak dengan hadirnya sarung buatan industri tekstil di pulau jawa yang menggunakan alat
tenun modern. Sarung buatan industry tekstil ini diakui sebagai sarung samarinda. Meski
demikian, bahan baku, cara pembuatan, dan motif tentu sangat berbeda dengan sarung
samarinda asli.
c.    Batik
Adalah suatu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batk bias mengacu pada dua
hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk
mencegah pewarnaan sebagian kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai
wax-resist dyeing. Pengertian ke 2 adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik
tersebut, termasuk penggunaan motif – motif tertentu yang memiliki ke khasan. Batik
Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya
terkait oleh UNESO.

4.      SENI SUARA / MUSIK


  Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun dipertahankan
sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling mempengaruhi diantaranya seniman,
musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk mempersatukan
persepsi antara pemikir seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam
mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik tradisional
sebagai pembendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh
pada sektor komersial umum.
  Macam – macam seni suara / musik
a.    Gamelan
Adalah alat musik dalam pertunjukan wayang. Dalam pertunjukan wayang jawa. Alat
musik ini terdiri atas paling tidak 15 jenis instrument yang berbeda, kebanyakan terbuat dari
perunggu dan berbagai macam perkusi. Suling, kendang, rebab, dan gambang adalah
pengiring pertunjukan yang bukan perkusi dan tidak terbuat dari perunggu.
b.      Gamelan angklung
Adalah gamelan berlaras slendro, tergolong barungan madya yang di bentuk oleh
instrument berbilah dan pencon dan krawang, kadang – kadang ditambah angklung bambu
kocok (yang berukuran kecil). Dibentuk oleh alat – alat gamelan yang relative ringan
(sehingga mudah dimainkan sambil berprosesi).
c.       Tembang
Makna dan arti dari setiap syair dan unik. Tembang jawa itu pada dasarnya
mempunyai pengertian dan kandungan yang sangat mendalam. Kalau kita kaji secara
mendalam mengandung ajaran atau falsafah bagi kehidupan kita semua. Coba kita simak
tembang dandanggula ini :
  Maskumambang
Gambarake jabang bayi sing isih ana kandhutane ibu, sing during kawruhan lanang apa
wadon. Mas tegese during weruh lanang lan wadon, kumambang tegese uripe ngambang
nyang kandhutane ibune.

5.      SENI BELADIRI
  Merupakan suatu kesenian yang timbul sebagai salah satu cara seseorang itu mempertahankan
diri. Seni beladiri telah lama wujud pada mulanya ia berkembang di medan pertempuran
sebelum secara perlahan – lahan apabila perang telah berkurangan dan penggunaan senjata
modern mula digunakan secara berleluasa, seni beladiri ini mula berkembang dikalangan
mereka yang bukannya anggota tentara tetapi merupakan orang awam.

2.3. FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB PARA REMAJA CENDERUNG MEMILIH


KESENIAN MODERN DARIPADA KESENIAN TRADISIONAL
Di Indonesia sekarang ini banyak sekali berkembang kesenian – kesenian yang
sifatnya makin menjauh dari kebudayaan Indonesia. Kesenian – kesenian dari luar banyak
yang masuk dan berkembang dalam tubuh remaja, sehingga mereka cenderung lebih
menyukai dan lebih mengenal kesenian dari luar itu. Ada beberapa faktor penyebab para
remaja cenderung memilih kesenian modern dari pada kesenian tradisional, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1.      Remaja sekarang menganggap kesenian modern lebih mengikuti perkembangan zaman
daripada kesenian tradisional.
2.      Kesenian tradisional adalah kesenian yang kuno / jadul.
3.      Kesenian modern adalah kesenian yang sesuai dengan kepribadian mereka.
4.      Mereka merasa takut apabila dianggap ketinggalan zaman oleh orang lain / teman –
temannya.
5.      Kurangnya pengenalan dan pemahaman terhadap kesenian tradisional sejak dini.
6.      Kesenian modern terus berkembang pada diri remaja, baik melalui internet, TV, radio dll
(media cetak maupun elektronik).
7.      Kurang tersedianya alat – alat kesenian tradisional, serta minimnya tenaga pengajar yang
ahli dalam bidang tersebut.
8.      Faktor lingkungan yang cenderung westernisasi (suka meniru gaya hidup orang barat).

2.4. DAMPAK BERKEMBANGNYA KESENIAN MODERN DALAM DIRI REMAJA


SAAT INI
                     Semakin berkembangnya kesenian modern dikalangan remaja sekarang, banyak
dampak yang ditimbulkan. Dampak tersebut antara lain :
1.      Kesenian tradisional lama kelamaan menghilang
2.      Kesenian tradisional yang kurang mendapat perhatian mulai diclaim oleh Negara – Negara
lain.
3.      Akan semakin kuat pengaruh westernisasi di diri para remaja
4.      Lama kelamaan remaja mulai melupakan kesenian asli daerahnya
5.      Remaja kebanyakan cenderung meniru kesenian modern yang diterimanya
6.      Pendapatan kelompok pertunjukan kesenian tradisional berkurang karena datangnya
kesenian modern
1.1.UPAYA AGAR PARA REMAJA TIDAK MENINGGALKAN KESENIAN
TRADISIONAL
  Kesenian tradisional akhir – akhir ini mulai tergeser dengan adanya kesenian dari
luar yang semakin modern. Oleh karea itu, perlu dilakukan suatu upaya agar kesenian tetap
ada dan tetap lestari. Upaya yang bisa dilakukan antara lain adalah :
1.  Memperkenalkan kesenian tradisional sejak dini.
2.   Memasukkan kesenian tradisional (bahasa daerah) kedalam mata pelajaran di sekolah (SD,
SMP, SMA).
3.   Mewajibkan setiap siswa mengikuti extra kulikuler yang berkenaan dengan seni tradisional di
sekolah.
4.   Meningkatkan sarana – prasarana extrakulikuler yang berkaitan dengan seni tradisional di
sekolah.
5.    Memberikan penghargaan kepada seniman yang berprestasi.
6.    Mengadakan perlombaan kesenian tradisional guna mengembangkan bakat seni yang
terpendam.
7.    Meningkatkan kualitas tenaga pengajar seni tradisional.
8.     Melakukan inovasi – inovasi baru terhadap kesenian tradisional.
9.      Melakukan study banding ke berbagai daerah guna menambah wawasan.

Keterangan :
                Berdasarkan hasil angket yang penulis sebarkan di beberapa kelas, kebanyakan
minat pengisi angket lebih memilih atau menyukai kesenian modern daripada kesenian
tradisional.
BAB III
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN
               Berdasarkan penelitian yang kami (penulis) lakukan, dapat disimpulkan bahwa
kesenian tradisional semakin memudar dan semakin ditinggalkan oleh para kalangan remaja
saat ini. Hal ini dikarenakan semakin maraknya tanyangan – tanyangan kesenian modern
yang lebih menarik dan mudah dilakukan, hal lainnya adalah faktor kurangnya pengenalan
tentang kesenian tradisional sejak dini. Namun dapat dilakukan berbagai upaya – upaya agar
kesenian tradisional tetap lestari dan tidak menghilang ditelan waktu. Bukankah bangsa yang
besar itu adalah bangsa yang tidak melupakan jasa – jasa pahlawannya dan kesenian asli
daerahnya, oleh karena itu kesenian tradisional itu harus tetap dilestarikan agar kita tidak
kehilangan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia yang kaya akan kesenian dan budayanya.

3.2. SARAN
                 Seperti yang telah kita ketahui, bahwa sekarang ini kesenian tradisional sudah
mulai bahkan sudah tergeser dengan adanya kesenian modern. Oleh karena itu, dengan
makalah ini kami (penulis) berharap agar pembaca tetap melestarikan kesenian tradisional
yang kita miliki. Dan sebagai warga Negara Indonesia wajib menjaga kesenian tradisional itu.
DAFTAR PUSTAKA

  A. Haviland, William dan R.G. Soekaryo. 1999. Antropologi. Jakarta:Erlangga


  LKS Sosiologi kelas XII
  www.google.com//kesenian tradisional//
  Poerwadarminta, w.j.s. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
  Wardhana R.M. Wisnoe. 1990. Pendidikan Seni Tari. Jakarta: Depdikbud
  Dermawan Boediman. 1988. Pendidikan Seni Rupa. Bandung:ganesa

Anda mungkin juga menyukai