Puji dan Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya, Penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Kurangnya Keperdulian Remaja
Modern Terhadap Kesenian Tradisional”.
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa
Indonesia, disamping itu Penulis juga berharap Karya Tulis Ilmiah ini mampu memberikan
kontribusi dalam menunjang pengetahuan para siswa pada khususnya dan pihak lain pada
umumnya.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Di era modern ini telah berkembang kesenian luar yang mulai masuk dalam jiwa remaja
sekarang. Hal ini disebabkan karena para remaja sekarang menganggap bahwa kesenian
tradisional adalah budaya yang ketinggalan jaman atau kuno. Oleh karena itu mereka lebih
memilih kesenian luar yang mereka anggap lebih modern dan mengikuti perkembangan
jaman. Akan tetapi pada kenyataannya banyak orang asing yang berlomba – lomba untuk
mempelajari kesenian kita (Indonesia) – tidak hanya itu ada diantara Negara asing yang
mengklaim kebudayaan Indonesia sebagai kesenian mereka.
Dengan demikian penulis sengaa mengambil judul / tema “KURANGNYA
KEPERDULIAN REMAJA MODERN TERHADAP KESENIAN TRADISIONAL” supaya
para remaja sekarang lebih sadar bahwa kesenian kita menarik untuk dipelajari dan kita patut
bangga terhadap kebudayaan Indonesia yang mempunyai kesenian beraneka ragam. Apabila
remaja sudah mulai mempelajari dan melestarikan kesenian tradisional maka kesenian
tradisional (Indonesia) akan semakin berkembang dan dikenal oleh banyak orang khususnya
dan dunia pada umumnya.
1.2. Rumusan masalah
1.3. Alasan memilih judul
Penulis memilih judul “KURANGNYA KEPERDULIAN REMAJA MODERN
TERHADAP KESENIAN TRADISIONAL” dengan alasan karena remaja sekarang ini
banyak yang memilih mempelajari kebudayaan luar daripada kebudayaan sendiri
(tradisional), serta agar para remaja dapat melestarikan kesenian tradisional itu.
1.4. Pengertian istilah dalam judul
1. Kurang : tidak atau belum cukup
2. Kepedulian : perhatian
3. Remaja : orang – orang anatar umur 9 – 19 tahun yang mulai dewasa
4. Modern : yang terbaru
5. Terhadap : tentang atau berkenaa
Kesenian : segala sesuatu yang berhubungan dengan kecakapan batin (local) yang
luar biasa yang dapat yang dapat menciptakan sesuatu yang luar biasa
Tradisyonal : segala sesuatu (adat, kepercayaan, kebiasaan, ajaran dan sebagainya
yang turun temurun dari nenek moyang).
Sehingga penulis mengambil kesimpulan bahwa ““KURANGNYA KEPERDULIAN
REMAJA MODERN TERHADAP KESENIAN TRADISIONAL” berarti belum
mengertinya remaja sekarang terhadap kebudayaan tradisional khususnya kesenian dari
daerah – daerah yang merupakan tradisi Indonesia.
1.5. Tujuan pembahasan
Penulis mengangkat judul dalam makalah ini dengan tujuan agar kesenian tradisional
tetap terjaga dan lestari, selain itu, untuk mengetahui sejauh mana remaja sekarang
melestarikan kesenian tradisional. Dengan makalah ini diharapkan remaja sekarang
mengetahui arti pentingnya kesenian tradisional sebagai indentitas bangsa Indonesia.
1.6. Manfaat pembahasan
Remaja pada jaman sekarang ini mulai melupakan kesenian – kesenian tradisional
sebagai jatidiri bangsa Indonesia, untuk itu pembahasan ini sangat bermanfaat untuk kembali
mengingatkan para remaja bahwa kesenian asli Indonesia itu sangat layak untuk
dipertahankan dan dilestarikan sehingga kesenian ini tidak akan pudar dan tidak mudah
diakui oleh Negara lain.
1.7. Metode pembahasan
Dari berbagai metode penelitian :
Perpustakaan / kepustakaan
Analisis isi
Observasi
Angket / kuisoner
Wawancara
Internet
Tes
1. Perpustakaan / kepustakaan adalah teknih pengumpulan data dan informasi dengan bantuan
macam – macam materi yang terdapat dilingkungan kepustakaan.
Missal : dengan buku – buku, majalah, naskah, catatan, kisah, sejarah, dokumen dan lain – lain.
2. Analisis isi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengungkapkan isi media
massa yang menggambarkan situasi baik personil, birokrat, kebijaksanaan, koordinasi
lingkungan maupun masyarakatnya pada saat media massa itu disajikan.
3. Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala – gejala
yang diteliti.
4. Angket merupakan metode pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dari responden.
5. Wawancara merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer)
untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee).
6. Internet merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencari pada media elektronik
(computer).
7. Tes merupakan metode pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan atau latihan
alat lain yang dipergunakan untuk mengukur ketranpilan, pengetahuan, intelegensi
kemampuan dan bakat yang dimiki oleh individu atau kelompok.
Dari berbagai metode di atas kelompok kami memutuskan untuk menggunakan metode
perpustakaan / kepustakaan, internet serta kuisioner / angket.
BAB II
PEMBAHASAN
c. Wayang Wong
Suatu bentuk teater daerah yang tepat pementasannya dan perlengkapannya sudah mengikuti
teater modern barat.
3. SENI TENUN
Merupakan manusia diatas bahan kain yang dibuat dari benang serat kayu, kapas, dll dengan
cara memasukkan pakan secara melintang pada lungsin yaitu di jalan benang yang terpasang
membujur.
Macam – macam seni tenun :
a. Ulos
Adalah kain tenun yang berasal dari daerah Sumatra utara dan suku batak. Setiap ulos
mempunyai arti khusus bagi setiap penggunanya yang menerima kain ulos tersebut. Makanya
kain ulos tidak bias lepas bagi setiap acara dan kegiatan dalam adat batak. Dalam setiap acara
seperti perkawinan, anak lahir dan memasuki rumah baru ataupun acara kematian, kain tenun
ulos harus ada karena setiuap acara tersebut mempunyai arti dan makna tersendiri, maka
pemberian ulos pun berbeda untuk yang diterima atau yang diberikan. Dan dalam hal ini
istilahnya dinamakan mengulosi dan dalam mengulosipun tidak bias dan tidak boleh
dilakukan secara sembarangan, dengan itu ada berbagaimacam arti ulos.
b. Sarung Samarinda
Merupakan salah satu hasil kerajinan yang dikerjakan secara tradisional oleh
masyarakat di samarinda seberang, Kalimantan Timur. Keberadaannya saat ini semakin
terdesak dengan hadirnya sarung buatan industri tekstil di pulau jawa yang menggunakan alat
tenun modern. Sarung buatan industry tekstil ini diakui sebagai sarung samarinda. Meski
demikian, bahan baku, cara pembuatan, dan motif tentu sangat berbeda dengan sarung
samarinda asli.
c. Batik
Adalah suatu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batk bias mengacu pada dua
hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk
mencegah pewarnaan sebagian kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai
wax-resist dyeing. Pengertian ke 2 adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik
tersebut, termasuk penggunaan motif – motif tertentu yang memiliki ke khasan. Batik
Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya
terkait oleh UNESO.
5. SENI BELADIRI
Merupakan suatu kesenian yang timbul sebagai salah satu cara seseorang itu mempertahankan
diri. Seni beladiri telah lama wujud pada mulanya ia berkembang di medan pertempuran
sebelum secara perlahan – lahan apabila perang telah berkurangan dan penggunaan senjata
modern mula digunakan secara berleluasa, seni beladiri ini mula berkembang dikalangan
mereka yang bukannya anggota tentara tetapi merupakan orang awam.
Keterangan :
Berdasarkan hasil angket yang penulis sebarkan di beberapa kelas, kebanyakan
minat pengisi angket lebih memilih atau menyukai kesenian modern daripada kesenian
tradisional.
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang kami (penulis) lakukan, dapat disimpulkan bahwa
kesenian tradisional semakin memudar dan semakin ditinggalkan oleh para kalangan remaja
saat ini. Hal ini dikarenakan semakin maraknya tanyangan – tanyangan kesenian modern
yang lebih menarik dan mudah dilakukan, hal lainnya adalah faktor kurangnya pengenalan
tentang kesenian tradisional sejak dini. Namun dapat dilakukan berbagai upaya – upaya agar
kesenian tradisional tetap lestari dan tidak menghilang ditelan waktu. Bukankah bangsa yang
besar itu adalah bangsa yang tidak melupakan jasa – jasa pahlawannya dan kesenian asli
daerahnya, oleh karena itu kesenian tradisional itu harus tetap dilestarikan agar kita tidak
kehilangan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia yang kaya akan kesenian dan budayanya.
3.2. SARAN
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa sekarang ini kesenian tradisional sudah
mulai bahkan sudah tergeser dengan adanya kesenian modern. Oleh karena itu, dengan
makalah ini kami (penulis) berharap agar pembaca tetap melestarikan kesenian tradisional
yang kita miliki. Dan sebagai warga Negara Indonesia wajib menjaga kesenian tradisional itu.
DAFTAR PUSTAKA