Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT

Disusun oleh : 1. Dila

2. Prita

3. Azizil

4. Afdil

5. Fajar

KELOMPOK V
SMA N 1 UJUNGBATU
KELAS X IPS 1
TAHUN AJARAN 2019/2020
i1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunianya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul :

“TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA-


AKSARA”

Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha ESA serta tidak lepas bantuan dari berbagai pihak, untuk
itu penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Tim penulis menyadari bahwa proses penulisan makalah ini masih sangat jauh
dari kesepurnaan baik materi maupun penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, karenanya penulis
dengan rendah hati dan tangan terbuka bersedia menerima masukan, saran, dan usul
guna penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya tim penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi seluruh
pembaca.

Pati, Agustus 2011

Tim Penulis

i1i
DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL.........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................1


1.2 Pembatasan Masalah...............................................................................1
1.3 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.4 Tujuan Penulisan.....................................................................................2
1.5 Manfaat Penulisan...................................................................................2
1.6 Metode Pengumpulan Data.....................................................................2

BAB 2 ISI

2.1 Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan.........3

2.2 Jejak-Jejak Sejarah Indonesia...................................................................9

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................19

3.2 Saran-Saran.............................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................21

i1ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Balakang Masalah

Dalam setiap masyarakat terdapat tradisi yang merupakan kebudayaan yang


dimiliki oleh masyarakat tersebut. Tradisi yang dimiliki oleh suatu masyarakat
mengalami perkembangan. Salah satu tradisi yang dimiliki oleh masyarakat tersebut
adalah tradisi sejarah. Tradisi ini mengandung arti bagaimana masyarakat menjelaskan
masa lalunya berdasarkan perkembangan kebudayaan yang dimilikinya. Perkembangan
tradisi dapat dilihat dari masa praaksara dan masa aksara.

Melalui makalah ini, tim penulis akan menjelaskan bagaimana perkembangan tradisi
sejarah masyarakat Indonesia masa praaksara.

1.2 Pembatasan Masalah

Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka penulis
dapat memberikan batasan-batasan berikut :

1. Cara masyarakaat mewarisakan masa lalunya


2. Tradisi sejarah masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan
3. Melacak jejak-jejak sejarah masyarakat Indonesia

1.3 Rumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Bagaimana cara masyarakat mewariskan masa lalunya?


2. Bagaimana sejarah masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan?
3. Bagaimana cara melacak jejak-jejak sejarah masyarakat Indonesia?

14
1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui cara masyarakt mewariskan masa lalunya


2. Mengetahui sejarah masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan
3. Mengethaui jejak-jejak sejarah masayarakat Indonesia

1.5 Manfaat Penulisan

Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya kepada siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah diharapkan dapat dijadikan acuan untuk
sumber belajar yang mudah, ringkas dan mudah dipahami, sehingga dapat menjadikan
siswa paham tentang tradisi sejarah masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan.

1.6 Metode Pengumpulan Data

Data penulisan makalah ini diperoleh melalui studi kepustakaan, metode


kepustakaan ini adalah suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang tradisi
sejarah masyarakat Indonesia sebelum penulis juga memperoleh data dari internet.

24
BAB 2

ISI

2.1 TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA SEBELUM


MENGENAL TULISAN

Kehidupan masyarakat indonesia sebelum mengenal tulisan disebut juga dengan


kehidupan masyarakat indonesia Zaman Prasejarah. Zaman prasejarah ini
berlangsung sangat lama. Manusia yang hidup pada zaman ini belum mengenal
tulisan. Sehingga generasi selanjutnya serta para peneliti tidak mendapatkan bukti-
bukti tertulis mengenai kehidupan manusia pada zaman praaksara. Meskipun mereka
meninggalkan benda-benda kebudayaan, namun tetap tidak tersingkap secara penuh.

Bagan Untuk Memperoleh Gambaran Kehidupan Manusia Sebelum Mengenal Tulisan

Mengamati dan MembuatPenafsirandan Perkiraan kehidupan Manusia


Para Ahli merekonstruksi benda
peninggalanbudaya manusia

Gambaran kehidupan manusia yang terungkap hanya sebagian k

Dilakukan melalui tradisi lisan, dimana pengertian tradisi lisan itu sendiri adalah
sebagai berikut:

 Tradisi lisan merupakan tradisi yang terkait dengan kebiasaan/adat istiadat,


menggunakan bahasa lisan dalam menyampaikan pengalaman sehari-hari dari
seseorang kepada orang lain.

34
 Tradisi lisan dapat juga diartikan sebagai pengungkapan lisan dari satu generasi
ke generasi yang lain, dst.
 Menurut Kuntowijoyo, tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang merekam
masa lampau masyarakat manusia.

Tradisi sejarah masyarakat sebelum mengenal tulisan merupakan tradisi dalam


mewariskan pengalaman masa lalu serta pengalaman hidup sehari-hari yang terkait
dengan adat istiadat, kepercayaan, nilai moral pada generasi mereka sendiri dan
generasi yang akan datang melalui tradisi lisan, peringatan-peringatan berupa
bangunan serta alat hidup sehari-hari. Tradisi lisan mengandung kejadian-kejadian
sejarah, nilai-nilai moral, keagamaan, adat istiadat, cerita khayalan, peribahasa, lagu
dan mantra, serta petuah leluhur.

Tradisi lisan ada sejak manusia memiliki kemampuan berkomunikasi meskipun


belum mengenal tulisan tetapi mereka telah mampu merekam pengalaman masa
lalunya.

Sebagai contoh tradisi lisan:

 Aktivitas bercocok tanam sampai sekarang masih ada karena diwariskan secara
bertahap dan turun temurun dari nenek moyang kita kepada generasi
selanjutnya.
 Aktivitas membuat gerabah yang mulai dikenal pada masa bercocok tanam yang
semakin berkembang, bagaimana cara mereka mewariskan keahliannya?

1. Cara Masyarakat Mewariskan Masa Lalu

Ada dua aspek utama dari peninggalan masa lalu yang tidak boleh dilupakan. Pertama,
peninggalan masa lalu yang bersifat material, misalnya benda-benda kebudayaan.
Kedua, peninggalan masa lalu yang bersifat nonmaterial, misalnya falsafah hidup, cita-
cita, etos, nilai, norma, dan lain-lain. Jadi kebudayaan mereka hanya disosialisasikan
secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk
mewariskan masa lalu pada masyarakat diantaranya :

44
a. Melalui Keluarga

Pewarisan oleh keluarga dilakukan secara bertahap, mulai dari yang sederhana dan
mudah dipahami menuju ke sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan
adalah kebudayaan material (buatan manusia yang dapat diraba dan dilihat) dan
kebudayaan nonmaterial (kepercayaan, nilai, norma, dan bahasa). Keluarga
mewariskan semuanya melalui sosialisasi. Pewarisan tersebut dilakukan dengan cara
sosialisasi adat istiadat/kebiasaan baik secara:

 Langsung (secara lisan diberitahukan mengenai tradisi dan adat istiadat yang
berlaku, misalnya mengajarkan secara lisan tentang tradisi dalam suatu
keluarga)
 Tidak langsung (dengan memberi contoh dalam hal perilaku sehari-hari).
 Cerita atau Dongeng (sebab dalam dongeng disisipkan pesan-pesan mengenai
nilai-nilai atau sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai
sesuatu yang dipandang tidak boleh dilakukan).

b. Melalui Masyarakat

Masyarakat merupakan sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah


identitas, dan berinteraksi dalam suatu hubungan sosial yang terstruktur.

Masyarakat mewariskan masa lalunya melalui:

 Tradisi dan adat istiadat (nilai, norma yang mengatur perilaku dan hubungan
antar individu dalam kelompok).
Adat istiadat yang berkembang di suatu masyarakat harus dipatuhi oleh anggota
masyarakat di daerah tersebut. Adat istiadat sebagai sarana mewariskan masa
lalu terkadang yang disampaikan tidak sama persis dengan yang terjadi di masa
lalu tetapi mengalami berbagai perubahan sesuai perkembangan zaman. Masa
lalu sebagai dasar untuk terus dikembangkan dan diperbaharui.

54
 Nasihat dari para leluhur, dilestarikan dengan cara menjaga nasihat tersebut
melalui ingatan kolektif anggota masyarakat dan kemudian disampaikan secara
lisan turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
 Peranan orang yang dituakan (pemimpin kelompok yang memiliki kemampuan
lebih dalam menaklukkan alam) dalam masyarakat.
Contoh: Adanya keyakinan bahwa roh-roh harus dijaga, disembah, dan
diberikan apa yang disukainya dalam bentuk sesaji.
 Membuat suatu peringatan kepada semua anggota kelompok masyarakat berupa
lukisan serta perkakas sebagai alat bantu hidup serta bangunan tugu atau
makam. Semuanya itu dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya hanya
dengan melihatnya.
Contoh: Benda-benda (kapak lonjong) dan berbagai peninggalan manusia purba
dapat menggambarkan keadaan zaman masyarakat penggunanya.
 Kepercayaan terhadap roh-roh serta arwah nenek moyang dapat termasuk
sejarah lisan sebab meninggalkan bukti sejarah berupa benda-benda dan
bangunan yang mereka buat.
Contoh: Menhir (tugu batu), merupakan tugu peringgatan bagi generasi yang
akan datang bahwa di tugu tersebut terdapat arwah nenek moyang yang harus
disembah.
 Pertunjukan hiburan. Pertunjukan wayang merupakan salah satu pertunjukan
hiburan yang dilakukan dengan tujuan mendatangkan roh nenek moyang. Dalam
pertunjukan wayang selalu disisipkan petunjuk-petunjuk yang bermanfaat yang
juga menjadi salah satu sarana untuk mengingatkan manusia akan masa lalunya.
Dengan demikian, pertunjukan wayang selain bermakna hiburan juga bermakna
religius.

64
2. Tradisi Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan
Berikut adalah contoh tradisi masyarakat sebelum mengenal tulisan :
 Sistem Kemasyarakatan

Pada masa ini sistem kemasyarakatan menjadi lebih kompak. Gotong royong
menjadi kewajiban mendasar dalam menjalankan hidup, seperti menanam benih,
bercocok tanam dan sebagainya. Dan pada masa ini masyarakat terbagi menjadi
kelompok-kelompok tertentu sesuai bidang keahliannya serta tetap menjaga
keharmonisan hubungan masing-masing kelompok.

 Pertanian

Sistem persawahan sudah ada di Indonesia sejak zaman Neolitikuum. Semangat


gotong royong di bidang persawahan terlihat dalam tata pengaturan air dan tanggul.
Dan juga pada zaman perundagian sudah ada spesialisasi pekerjaan dalam
masyarakat.

 Kemampuan berlayar

Kemampuan berlayar sudah dimiliki cukup lama bangsa Indonesia. Ini


dilatarbelakangi oleh kedatangan nenek moyang Indonesia dari daratan Asia yang
menggunakan perahu untuk menyebrangi perairan Indonesia. Mengingat letak
geografis Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang mengharuskan
menggunakan perahu untuk sampai ke pulau lain.

 Sistem bahasa

Karena wilayah Indonesia yang terletak sepertujuh dari equator dan terdiri atas lautan
dengan beribu-ribu pulau, sehingga bahasa tersebar diseluruh wilayah Indonesia
termasuk rumpun Melayu Austronesia atau bahasa Melayu Kepulauan Selatan. Pada
masa Kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu tumbuh menjadi bahasa resmi kerajaan dan
bahasa pergaulan dalam perdagangan diseluruh seluruh wilayah kepulauan Nusantara
atau sebagian wilayah Asia Tenggara.

74
 Ilmu Pengetahuan

Pada masa prasejarah masyarakat telah mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi.
Diantaranya telah memanfaatkan angin musim sebagai penggerak dalam aktivitas
pelayaran dan perdagangan. Serta ilmu Astronomi sebagai petunjuk waktu dalam
bidang pertaniaan.

 Organisasi Sosial

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat hidup tanpa kelompok masyarakat
atau lebih dikenal dengan suku. Kerjasama dan gotong royong saling dilakukan oleh
antar suku, sehingga keharmonisan dapat berlangsung baik.

 Teknologi

Sejak masa prasejarah masyarakat telah mengenal teknik pengecoran logam. Alat-
alat rumah tangga, bercocok tanam, berburu, pembuatan perahu bercadik dan lain-
lain telah menggunakan pengecoran logam.

 Sistem Ekonomi

Manusia pada zaman ini memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menjalin hubungan
barter. Yaitu sistem perdagangan tukar menukar barang dengan barang lain untuk
memenuhi kebutuhan hidup.

 Kesenian

Masyarakat prasejarah mengenal kesenian sebagai hiburan untuk mengisi waktu


senggang. Waktu senggang itu mereka gunakan untuk menyalurkan jiwa seni mereka
seperti seni membuat batik, seni wayang, seni membuat gamelan dan lain-lain.

84
2.2 JEJAK-JEJAK SEJARAH INDONESIA

Peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau tentu meninggalkan jejak-
jejak sejarah agar dapat diketahui oleh generasi berikutnya. Namun, menemukan jejak-
jejak sejarah bukanlah mudah, karena sudah terjadi ratusan bahkan ribuan tahun yang
lalu. Berikut adalah hal-hal yang dapat membantu menemukan jejak-jejak sejarah
masa lalu, yaitu folklore, mitologi, legenda, dongeng, upacara, dan lagu-lagu daerah
Indonesia.

Bagan Jejak Sejarah Indonesia

Mencari Jejak Sejarah

Folklore Mitologi Legenda

Dongeng Lagu Daerah

Upacara

Folklore Lisan Folklore Sebagian Lisan Folklore bukan Lisan

1. Folklor

Folklor adalah tradisi lisan dari suatu masyarakat yang tersebar atau diwariskan secara
turun temurun.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Folklor adalah adat istiadat tradisional dan
cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun, tetapi tidak dibukukan.

94
James Dananjaya (seorang ahli folklor) menyebutkan ciri-ciri folklor:

1. Folkor diciptakan, disebarkan, dan diwariskan secara lisan (dari mulut ke mulut)
dari satu generasi ke generasi berikutnya.
2. Folklor bersifat tradisional, tersebar di wilayah (daerah tertentu) dalam bentuk
relatif tetap, disebarkan diantara kelompok tertentu dalam waktu yang cukup
lama (paling sedikit 2 generasi).
3. Folklor menjadi milik bersama dari kelompok tertentu, karena pencipta
pertamanya sudah tidak diketahui sehingga setiap anggota kolektif yang
bersangkutan merasa memilikinya (tidak diketahui penciptanya).
4. Folklor mempunyai kegunaan dalam kehidupan bersama. Diantaranya sebagai
alat pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan yang
terpendam.
5. Folklor terdiri atas banyak versi.
6. Mengandung pesan moral.
7. Mempunyai bentuk/berpola.
8. Bersifat pralogis.
9. Lugu, polos.

Adapun fungsi folklor, yaitu sebagai berikut:

a. Sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat pencermin angan-angan suatu


kolektif.
b. Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan.
c. Sebagai alat pendidik anak.
d. Sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu
dipatuhi anggota kolektifnya.

Menurut Jan Harold Brunvard, ahli folklor dari Amerika Serikat, folklor dapat
digolongkan ke dalam tiga kelompok besar berdasarkan tipenya, yaitu:

4
10
1) Folklor Lisan

Merupakan folklor yang bentuknya murni lisan, yaitu diciptakan, disebarluaskan, dan
diwariskan secara lisan.

Folkor jenis ini terlihat pada:

a) Bahasa rakyat adalah bahasa yang dijadikan sebagai alat komunikasi diantara
rakyat dalam suatu masyarakat atau bahasa yang dijadikan sebagai sarana
pergaulan dalam hidup sehari-hari. Seperti: logat, dialek, kosa kata bahasanya,
julukan.
b) Ungkapan tradisional adalah kalimat pendek yang disarikan dari pengalaman
yang panjang. Peribahasa biasanya mengandung kebenaran dan kebijaksanaan.
Seperti: peribahasa, pepatah.
c) Pertanyaan tradisional (teka-teki)
Menurut Alan Dundes, teka-teki adalah ungkapan lisan tradisional yang
mengandung satu atau lebih unsur pelukisan, dan jawabannya harus diterka.

d) Puisi rakyat adalah kesusastraan rakyat yang sudah memiliki bentuk tertentu.
Fungsinya sebagai alat kendali sosial, untuk hiburan, untuk memulai suatu
permainan, mengganggu orang lain. Seperti: pantun, syair, sajak.

e) Cerita prosa rakyat, merupakan suatu cerita yang disampaikan secara turun
temurun (dari mulut ke mulut) di dalam masyarakat. Seperti: mite, legenda,
dongeng.

f) Nyanyian rakyat, adalah sebuah tradisi lisan dari suatu masyarakat yang
diungkapkan melalui nyanyian atau tembang-tembang tradisional. Berfungsi
rekreatif, yaitu mengusir kebosanan hidup sehari-hari maupun untuk menghindari
dari kesukaran hidup sehingga dapat manjadi semacam pelipur lara. Seperti: lagu-
lagu dari berbagai daerah.

4
11
2) Folklor Sebagian Lisan

Merupakan folklor yang bentuknya merupakan campuran unsur lisan dan bukan
lisan. Folklor ini dikenal juga sebagai fakta sosial. Yang termasuk dalam folklor
sebagian lisan, adalah:

a) Kepercayaan rakyat (takhayul), kepercayaan ini sering dianggap tidak


berdasarkan logika karena tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,
menyangkut kepercayaan dan praktek (kebiasaan). Diwariskan melalui media
tutur kata.
b) Permainan rakyat, disebarkan melalui tradisi lisan dan banyak disebarkan tanpa
bantuan orang dewasa. Contoh: congkak, teplak, galasin, bekel, main tali,dsb.
c) Teater rakyat
d) Tari Rakyat
e) Pesta Rakyat
f) Upacara Adat yang berkembang di masyarakat didasarkan oleh adanya keyakinan
agama ataupun kepercayaan masyarakat setempat. Upacara adat biasanya
dilakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih pada kekuatan-kekuatan yang
dianggap memberikan perlindungan dan kesejahteraan kepada mereka.

3) Folklor Bukan Lisan

Merupakan folklor yang bentuknya bukan lisan tetapi cara pembuatannya diajarkan
secara lisan. Biasanya meninggalkan bentuk materiil (artefak). Yang termasuk dalam
folklor bukan lisan:

a) Arsitektur rakyat (prasasti, bangunan-banguna suci)


Arsitektur merupakan sebuah seni atau ilmu merancang bangunan. Dan pada
waktu itu arsitektur lebih difokuskan pada pembangunan
b) Kerajinan tangan rakyat
Awalnya dibuat hanya sekedar untuk mengisi waktu senggang dan untuk
kebutuhan rumah tangga.
c) Pakaian/perhiasan tradisional yang khas dari masing-masing daerah

4
12
d) Obat-obatan tradisional (Seperti kunyit dan jahe sebagai obat masuk angin)
e) Masakan dan minuman tradisional

2. Mitologi

Mite (myth)

Berarti cerita yang memiliki latar belakang sejarah, dipercayai oleh masyarakat
sebagai cerita yang benar-benar terjadi, dianggap suci, banyak mengandung hal-hal
gaib, dan umumnya ditokohi oleh dewa atau setengah dewa.

Mitologi

Adalah ilmu tentang kesusastraan yang menagndung konsep tentang dongeng suci,
kehidupan para dewa, dan makhluk halus dalam suatu kebudayaan. Peristiwanya
terjadi di dunia lain, atau di dunia yang bukan dunia seperti yang kita kenal sekarang,
dan terjadi pada masa lampau yang lama. Cerita yang dimilki setiap suku bangsa di
indonesia biasanya terkait dengan sejarah kehidupan masyarakat di suatu daerah,
seperti awal mula masyarakat menempati suatu daerah. Kisah tentang terjadinya alam
semesta, dunia, manusia pertama, terjadinya maut, bentuk khas binatang, bentuk
topografi, dan gejala alam serta petualangan para dewa, kisah percintaan, hubungan
kekerabatan, kisah perang mereka, dunia dewata, makanan pokok. Cerita-cerita yang
terkandung dalam mite bukanlah sejarah tetapi didalamnya terdapat unsur-unsur
sejarahnya.

Contoh mite:

 Dewi Sri dari Jawa Tengah dan Bali.


 Nyai Pohaci dari Jawa Barat.
 Nyai Roro Kidul Laut Selatan dari Yogyakarta.
 Mado-Mado (lowalangi) dari Nias.
 Wahadi dari Timor.

4
13
Mitos di Indonesia dibagi menjadi 2 macam berdasarkan tempat asalnya, yakni:

1) Asli Indonesia.
2) Berasal dari luar negeri terutama dari India, Arab, dan kawasan Laut Tengah.

Mitos dari luar negeri umumnya sudah mengalami pengolahan lebih lanjut sehingga
tidak terasa lagi keasingannya, karena telah mengalami proses adaptasi.

Contoh: Orang jawa telah mengadopsi dewa-dewa serta pahlawan-pahlawan Hindu


sebagai dewa dan pahlawan Jawa. Orang Jawa percaya bahwa mitos yang
berasal dari epos Ramayana dan Mahabarata terjadi di pulau Jawa dan
bukan di India.

3. Legenda

Legenda adalah prosa rakyat yang dianggap oleh yang punya cerita sebagai suatu
kejadian yang sungguh-sungguh pernah terjadi.

 Legenda bersifat sekuler (keduniawian) terjadi pada masa yang belum begitu
lampau dan bertempat di dunia seperti yang kita kenal sekarang.
 Legenda ditokohi oleh manusia, meskipun ada kalanya mempunyai sifat luar biasa,
dan seringkali dibantu mahkluk-mahkluk gaib.
 Legenda sering dianggap sebagai “sejarah” kolektif (folk history). Meskipun
dianggap sebagai sejarah tetapi kisahnya tidak tertulis maka legenda dapat
mengalami distorsi sehingga seringkali dapat jauh berbeda dengan kisah aslinya.
 Untuk menjadikan legenda sebagai sumber sejarah maka harus menghilangkan
bagian-bagian yang menagndung sifat-sifat folklor, seperti bersifat pralogis (tidak
termasuk dalam logika) dan rumus-rumus tradisi.
 Legenda diwariskan secara turun temurun, biasanya berisi petuah atau petunjuk
mengenai yang benar dan yang salah. Dalam legenda dimunculkan pula berbagai
sifat dan karakter manusia dalam menjalani kehidupannya yaitu sifat yang baik dan
yang buruk, sifat yang benar dan yang salah untuk selanjutnya dijadikan pedoman
bagi generasi selanjutnya.

4
14
Jan Harold Brunvard menggolongkan legenda menjadi 4 kelompok, yaitu:

i. Legenda keagamaan (religious legend)

Termasuk dalam legenda ini adalah legenda orang-orang suci atau saleh
(hagiografi). Hagiografi meskipun sudah tertulis tetapi masih merupakan folklor
sebab versi asalnya masih tetap hidup diantara rakyat sebagai tradisi lisan. Contoh:
Legenda Wali Songo.

ii. Legenda Alam Gaib

Legenda ini biasanya berbentuk kisah yang benar-benar terjadi untuk


meneguhkan kebenaran “takhyul” atau kepercayaan rakyat. Legenda macam ini
biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami oleh
seseorang. Maka, legenda alam gaib yaitu cerita pengalaman seseorang dengan
makhluk gaib, hantu, siluman, dan sebagainya. Hampir di setiap masyarakat di
Indonesia terdapat legenda tentang alam gaib, terutama tentang legenda hantu.

iii.Legenda Setempat

Legenda yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat, dan bentuk
topografi, yaitu bentuk permukaan suatu daerah. Contoh: Legenda Danau Toba.
Legenda Gunung Tangkuban Perahu di Bandung, yang bentuknya mirip perahu
yang terbalik.

iv. Legenda Perseorangan

Cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap oleh yang empunya cerita
benar-benar pernah terjadi. Contoh: Legenda Panji yang berasal dari tradisi lisan
yang sering berintegrasi dengan dongeng “Ande-ande Lumut” dan dongeng ‘Kethek
Ogleng”

4
15
4. Dongeng (folktale)

Dongeng merupakan prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang
mempunyai cerita. Dongeng tidak terikat oleh waktu maupun cerita.

Dongeng adalah”cerita pendek” kolektif kesusastraan lisan.

Diceritakan untuk hiburan, meskipun banyak juga yang melukiskan kebenaran,


berisikan pelajaran (moral), atau bahkan sindiran.

Tokohnya, biasanya binatang (fables), seperti Si Kancil, maupun manusia seperti


Bawang Merah dan Bawang Putih.

Terkadang ada pergeseran sebuah legenda menjadi dongeng.

Contoh : “Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu” ke dongeng “Sangkuriang” dapat


terjadi karena kini cerita Sangkuriang oleh sebagian penduduk Sunda sudah dianggap
fiktif.

5. Lagu-lagu Daerah

Lagu adalah syair-syair yang ditembangkan dengan irama yang menarik.

Lagu daerah adalah lagu yang menggunakan bahasa daerah. Ciri-cirinya:

 Terdiri atas kata-kata dan lagu yang keduanya tidak dapat dipisahkan.
 Sifatnya mudah berubah-ubah (dapat diolah menjadi nyanyian pop)
 Beredar secara lisan diantara kolektif tertentu dan memiliki banyak varian,
berbentuk tradisional.
 Bentuknya sangat beraneka ragam, yakni dari yang paling sederhana sampai
yang cukup rumit.

4
16
Fungsi nyanyian rakyat:

i. Kreatif, yaitu untuk menghilangkan kebosanan hidup sehari-hari untuk


menghibur diri dan untuk mengiringi permainan anak-anak.
ii. Sebagai pembangkit semangat, yaitu nyanyian untuk bekerja.
iii. Sebagai protes sosial, yaitu proses mengenai ketidakadilan dalam masyarakat
atau negara bahkan dunia.
iv. Untuk memelihara sejarah setempat.

6. Upacara

Selain melalui hal diatas, cara yang dapat dilakukan untuk mengenal kesadaran
sejarah yang belum mengenal tulisan adalah dengan upacara. Upacara yang
dimaksud yaitu upacara yang umumnya memiliki nilai sakral oleh masyarakat
pendukung kebudayaan tersebut. Upacara ini merupakan bentuk perilaku masyarakat
yang menunjukkan kesadaran terhadap masa lalunya. Upacara merupakan usaha
manusia untuk mencari hubungan dengan Tuhan, para dewa, atau makhluk-makhluk
halus yang mendiami alam gaib. Awal mula upacara ini sejak Zaman Kerajaan
Majapahit sudah terdapat kebiasaan untuk merayakan hari besar nasional, baik
berupa upacara-upacara keagamaan maupun kenegaraan. Setelah masuknya agama
dan kebudayaan Islam upacara tersebut diwarnai dengan unsur-unsur islami. Upacara
merupakan rangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan-aturan
tertentu (adat istiadat, agama, dan kepercayaan).

Fungsi Upacara :

i. Upacara adat biasanya dilakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih pada
kekuatan-kekuatan yang dianggap memberikan perlindungan dan kesejahteraan
pada mereka.
Upacara tersebut juga dimaksudkan untuk menghindarkan diri dari kemarahan
kekuatan-kekuatan gaib yang seringkali diwujudkan dalam berbagai malapetaka
dan bencana alam. Biasanya terkait dengan legenda yang berkembang di
masyarakat tentang asal usul mereka.

4
17
ii. Sebagai alat legitimasi tentang keberadaan mereka seperti tertuang dalam cerita
rakyat.
Contoh: Upacara “Kasodo” oleh masyarakat Tengger di Sekitar Gunung Bromo.
Upacara “Larung Samudra” yaitu melarung makanan ke tengah laut.
Upacara “ Seren Taun” di daerah Kuningan.
Upacara “ Mapang Sri” di daerah Parahyangan.

4
18
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Zaman prasejarah Indonesia merupkan zaman ketika masyarakat Indonesia sebelum


mengenal tulisan. Untuk mengetahui kehidupan masyarakat Indonesia pada masa
praaksara bukanlah sesuatu yang mudah. Oleh karena itu, para ahli mencoba untuk
melakukan pengamatan dan membuat penafsiran dari benda-benda kebudayaan yang
ditinggalkan oleh masyarakat pada masa itu.

Para ahli juga mencoba untuk melakukan penelitian terhadap berbagai hal yang
dapat membuka tabir kehidupan masyarakat Indonesia pada masa prasejarah seperti tata
cara mewariskan masa lalu, melalui cerita-cerita dongeng, dan lain sebagainya.
Penelusuran kehidupan masyarakat Indonesia juga dilakukan melalui system
kepercayaan, kemasyarakatan, pertanian, kemampuan berlayar, system bahasa,
pengetahuan, organisasi sosisal dan lain sebagainya.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat Indonesia pada masa pra-aksara
adalah :

 Masyarakat agraris-religius dengan corak pekerjaan bercocok tanam padi.


 Memiliki tingkat peradaban yang tinggi (teknologi perundagian) dan pelayaran.
 Hidup berkelompok berdasarkan asas gotong royong, musyawarah dan mufakat.
 Merupakan masyarakat komunal dengan asas kesejahteraan bersama.

4
19
3.2 SARAN-SARAN
1. Kita harus mengetahui tentang sejarah Indonesia, terutama hal-hal yang
terkandung di dalamnya seperti tradisi sejarah. Karena sejarah merupakan
kekayaan yang sangat berharaga sekali untuk diambil manfaatnya.
2. Pelajaran sejarah ini sangat bermanfaat sekali, terutama kepada generasi muda
agar menjadi generasi yang lebih baik dengan mengambil hal-hal positif yang
terkandung didalamnya untuk pedoman/pengarah hidup.

4
20
DAFTAR PUSTAKA

M, Tarunasena. 2007. Sejarah SMA/MA Kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan


Nasional.

http://mustaqimzone.wordpress.com/2009/11/22/tradisi-sejarah-masa-pra-aksara/

http://mustwiebagoes.blogspot.com/2008/02/tradisi-sejarah-masyarakat-indonesia.html

http://make-smart.blogspot.com/2010/02/jejak-sejarah-di-dalam-foklore-mitologi.html

http://alumnisejarah.ucoz.com/publ/1-1-0-1

http://senyawa-kimia.blogspot.com/2010/02/jejak-jejak-sejarah-masyarakat.html

4
21

Anda mungkin juga menyukai