2. Bertanya apakah hal-hal yang mereka sukai dan tidak sukai untuk dilakukan! 3. Bertanya apakah dampaknya jika murid melakukan hal-hal yang tidak baik! 4. Murid diajak untuk menyebutkan hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan di kelas, dan hal-hal yang baik yang harus dilakukan di kelas 5. Menyediakan color card untuk digunakan murid menulis hal-hal pada point nomor 4. 6. Menyepakati bersama hal-hal yang akan menjadi kesepakatan kelas baik yang harus dilakukan atau tidak, sekaligus apa sanksinya untuk yang melanggar. 7. Setelah disepakati oleh guru dan semua murid, kemudian tulisan uang telah dibuat di color card ditempelkan pada sebuah papan khusus yanhvtelah disiapkan oleh guru di dalam kelas supaya bisa terlihat kapan saja oleh murid dan guru, selanjutnya akan menjadi sebuah pengingat di kemudian hari jika ada yang lupa. Tindakan yang saya lakukan sebagai guru kepada murid yaitu saya akan menjadi guru yang baik, guru yang akan selalu menuntun murid untuk melakukan budaya positif tentunya dengan dibarengi disiplin positif, supaya penerapan dan tujuan yang alan dicapai dapat tercapai dengan maksimal. Percakapan saya sebagai guru dengan murid ketika menyusun kesepakatan kelas: murid tidak merasa canggung karena murid sudah dibiasakan untuk mengeluarkan dan mendengarkan pendapat dengan orang lain. Murid secara fleksibel mengatakan apa yang disukai dan tidak disukai termasuk tentang budaya positif yang disepakati bersama, dan bersedia untuk melaksanakan hasil dari kepakatan kelas dengan hati senang, karena murid memahami bahwa apa yang akan dilakukan itu untuk kebaikan dirinya sendiri dan orang lain yang ada di sekitarnya. Respons murid dalam berperilaku setelah kesepakatan kelas dibuat : murid memberikan respon yang sangat positif, mau melakukan hasil kesepakatan kelas atas kemauannya sendiri bukan tanpa paksaan, dan tugas dari guru dan murid yang lain menjadi pemberi motivasi menuju ke arah yang lebih bailk. Tantangan atau keberhasilan yang ditemui selama proses tersebut : tantangannya guru harus memahami perbedaan karakter yang ada pada diri masing-masing murid untuk dijadikan satu kekuatan mencapai keberhasilan penerapan budaya positif yang merupakan bagian atau hasil dari kesepakatan kelas.