Dewi Sukartik1)
1)
Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,UIN Suska Riau,
Jl. HR Soebrantas Km 15 Simpangbaru, Tampan, Pekanbaru 28293
Email: dewy.soekartik@gmail.com
Abstrak
Penerapan kode etik mahasiswa di UIN Suska Riau diduga belum berjalan maksimal.
Pasalnya masih terlihat sejumlah pelanggan yang dilakukana mahasiswa UIN Suska Riau
baik dari jurusan umum maupun jurusan agama. Misalnya, mahasiswa merokok di area
kampus, berpakaian ketat, transparan, baju pendek (di atas pinggul) atau pakaian dari
bahan kaos bagi mahasiswi, baju kaos, dan celana jeans bagi laki-laki. Bahkan masih di
luar kampus, meskipun tidak semua, masih terlihat, mahasiswi tidak menggunakan busana
muslimah (buka jilbab). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efek
penerapan kode etik mahasiswa terhadap perilaku sosial-budaya mahasiswa UIN Suska
Riau. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan penerapan kode etik mahaiswa UIN Suska belum seutuhnya dapat merubah
perilaku sosial budaya mahasiswa. Sebab, belum maksimalnya penerapan sanksi bagi
pelanggar kode etik mahasiswa. Faktor penyebab sulitnya menerapkan kode etik adalah
karena belum adanya badan khusus yang menangani pelaksanaan kode etik mahasiswa.
15
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 1, Maret 2015: 15-22
16
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 1, Maret 2015: 15-22
administrasi penyelenggaraan pendidikan yang berlanjut hingga keluar dari area kampus. Dari
dibebankan kepada mahasiswa seperti biaya yang tidak berpakiaan muslim dan muslimah
SPP dan biaya lain yang ditentukan sesuai menjai berpakaian yang lebih sesuai dengan
dengan peraturan yang berlaku; 4). Saling syarait Islam.
menghormati dan bersikap sopan sesama Agar seseorang dapat menjalankan
mahasiswa, pimpinan, dosen, dan karyawan; 5). kehidupan sosial-budayanya dengan baik tanpa
Memahami dan mematuhi segala peraturan melakukan pelanggaran tentunya ada aturan
akademik yang berlaku baik di lingkungan yang mengatur apakah itu berupa adat istiadat,
universitas maupun fakultas. Meskipun hukum dan aturan. Aturan yang dimaksudkan
demikian, penerapan kode etik juga dapat pada penelitian ini adalah kode etik mahasiswa
mempengaruhi perilaku sosial-budaya yang mengatur mahasiswa UIN Suska Riau
mahasiswa UIN Suska Riau yang sadar akan untuk melakukan kehidupan sosial-budayanya
aturan di kampus. Sebab dengan adanya kode sebagai mahasiswa UIN Suska Riau secara
etik mahasiswa yang punya kesadaran diri atas tertib baik di lingkungan kampus maupun di
aturan tersebut dapat mengikuti aturan yang luar lingkunga kampus (di masyarakat).
berlaku di UIN Suska Riau. Untuk dapat merubah perilaku sosial-
Jika mengacu kepada konsep efek budaya mahasiswa tidak cukup dengan
dalam ilmu komunikasi, dimana efek terjadi penerapan kode etik mahasiwa saja. Semua
pada diri individu sebagai reaksi dari pesan pihak harus ikut terlibat mulai dari yang terkecil
yang diterima seorang komunikan. Hal ini yaitu lingkungan keluarga, lingkungan
terbukti menurut paradigma mekanistis, bahwa pergaulan, peran ulama dan peran universitas
efek merupakan proses akhir dari komunikasi. hanya sebagain kecil dari untuk membentuk
Dimana efek terjadi dalam diri komunikan perilaku sosial-budaya mahasiswa menjadi
dengan seluruh aspek yang mempengaruhinya lebih baik.
(Arifin: 2011). Agar kode etik mahasiswa IN Suska
Terjadinya efek, ketika terjadi Riau yang mengatur tentang ketentuan umum
perpaduan sejumlah kekuatan dalam dapat berjalan dengan baik dalam artin diikuti
masyarakat, sebab seorang komunikator hanya oleh seluruh mahasiswa tanpa pengecualian
dapat mengusai pesan atau metode yang mahasiswa jurusan agama dan jurusan
digunakan tapi ada hal lain yang tidak bisa umum.Tentunya pihak universitas bekerjasama
dilakukan oleh seorang komunikator yaitu dengan unit yang lain terutama pihak fakultas
kondisi lingkungan seorang komunikan apakah untuk terus memikirkan regulasi yang tepat
itu pengaruh sosial-budaya komunikan pada dalam menerapkan kode etik mahasiswa dengan
lingkungan keluarga dan lingkungan lainnya. kondisi UIN Suska Riau saat ini sebagai
Terjadi efek yang dimasudkan pada penelitian kampus Islam madani.
ini adalah dengan adanya kode etik mahasiswa
dapat merubah perilaku sosial budaya B. Efek Penerapan Kode Etik Mahasiswa
mahasiswa yang berasal dari berbagai Terhadap Sikap Sosial-Budaya Mahasiswa
latarbelakang sosial-budaya dari yang kurang UIN Suska Riau dalam Melaksankan
baik menjadi baik, dari yang baik menjadi lebih Kewajiban Khusus yang Tertulis dalam
baik. Hal ini sesuai dengan asumsi penelitian Kode Etik Mahasiswa
ini bahwa penerapan kode etik mahasiswa dapat
merubah perilaku sosial-budaya mahasiswa Hasil analisis menunjukkah bahwa
UIN Suska Riau menjadi lebih baik, misalnya penerapan kode etik mahasiswa belum
yang tadinya perokok berat dengan adanya kode seutuhnya dapat merubah perilaku sosial-
etik mahasiswa, setidaknya mereka tidak budaya mahasiswa UIN Suska Riau yang
merokok di area kampus dan harapan bisa tercantum dalam kewajiban khusus kode etik
17
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 1, Maret 2015: 15-22
18
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 1, Maret 2015: 15-22
19
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 1, Maret 2015: 15-22
bahwa tidak berjalannya kode etik mahasiswa Penerapan kode etik mahasiswa UIN Suska
UIN Suska Riau pada ketentuan khusus kode Riau merupakan bagian dari strategi
etik mahasiswa sangat dipengaruhi oleh dua komunikasi Dakwah yang dilakukan oleh UIN
faktor di atas, yaitu faktor biologis dimana Suska Riau untuk membentuk kepribadian
kondisi mahasiswa UIN Suska Riau termasuk sosial-budaya mahasiswa UIN Suska Riau
tingkat konsentrasi rendah karena mahasiswa sesuai dengan syariat Islam. Baik berada di
UIN Suska berasal dari golongan menengah ke lingkungan kampus maupun di luar lingkungan
bawah, akibatnya penerapan aturan lebih lama kampus. Salah satunya adalah mengajak
diserap. Ditambah belum siapnya menerima seluruh mahasiswa untuk taat menggunakan
pengaruh lingkungan dari kehidupan di desa ke cara berpakaian sesuai syariat Islam, berpakaian
kota sehingga mereka lebih mudah terpengaruh muslimah bagi perempuan dan muslim bagi
oleh lingkungan sosial. laki-laki.
Sementara itu, jika dilihat dari faktor- Menurut Sapuri (2009) stategi komunikasi
faktor situasional yang mempengaruhi prilaku dakwah adalah suatu kegiatan berupa
manusia. Menurut EdwarG. Sampson (dalam penyampaian pesan, baik secara verbal maupun
Rahmat, 2001) merangkum faktor situasional non verbal yang mengarah kepada pengalaman
yang mempengaruhi perlaku manusia terdiri ajaran agama Islam.
dari: Merujuk kepada konsep strategi
1. Aspek-aspek objektif dari lingkungan yaitu komunikasi dakwah di atas, peran UIN Suska
aspek ekologis (geografis dan iklim), faktor Riau sebagai Kampus Islam Madani untuk
desain dan arsitektural, faktor temporal, menjadikan mahasiswa UIN Suska Riau
analisis suasana perilaku, faktor teknologis, sebagai agen of change yang sesuai dengan
faktor sosial (struktur organisasi, sistem syraiat Islam sudah mengarah kepada syariat
peranan, struktur kelompok, karakteristik Islam, hal ini terlihat secara verbal sudah
populasi) membuat aturan yang mengatur bagaimana
2. Aspek lingkungan psikososial (iklim mahasiswa bersikap dengan dibuatnya kode etik
organisasi dan kelompok) mahasiswa UIN Suska Riau. Hanya saja pada
3. Aspek stimuli yang mendorong dan pelaksanaannya masih belum berjalan secara
mempengaruhi prilaku (orang lain dan maksimal. Dari hasil observasi yang penulis
situasi pendorong perilaku. lakukan terlihat masing-masing fakultas yang
Berdasarkan konsep faktor-faktor ada di lingkungan UIN Suska Riau belum
situasional yang mempengaruhi prilaku memberlakukan pelaksanaan kode etik secara
manusia di atas dan hasil penelitian yang komitmen bersama. Hal ini terlihat di sejumlah
penulis lakukan membuktikan bahwa banyak fakultas terdapat jurusan umum dengan bebas
aspek yang mempengaruhi tidak berjalannya membiarkan mahasiswa menggunakan celana
kode etik mahasiswa UIN Suska Riau, jeans dan kaos oblong bahkan masih terlihat
diantaranya dipengaruhi oleh aspek objektif mahasiswa menggunakan sendal jepit di
dari lingkungan berupa faktor sosial yakni lingkungan kampus.
struktur organisasi, dari hasil wawancara
penulis dengan Wakil Rektor UIN Suska Riau C. Sulitnya Menerapkan Kode Etik
mengungkapkan bahwa belum ada lembawa Mahasiswa
khusus yang menindak pelanggaran kode etik
mahasiswa agar bisa berjalan maksimal. Selain Hasil analisis menunjukkan sulitnya
itu, penegakan sanksi terhadap pelanggaran menerapkan kode etik mahasiswa UIN Suska
kode etik belum terekspos secara gamlang. Riau diantaranya adalah kurangnya sosialisasi
keberadaan kode etik mahaiswa, kurang
Strategi Komunikasi Dakwah tegasnya penerapan sanksi, nama-nama
20
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 1, Maret 2015: 15-22
21
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 1, Maret 2015: 15-22
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa Arifin, Anwar. (2011). Dakwah Kontemporer:
kesadaran mahasiswa akan almamaternya Sebuah Studi Komunikasi. Yogyakarta.
dinilai masih kurang akibatnya mereka tidak Graha Ilmu.
mengikuti dan dapat menjaga nama baik Bungin, B. (2007).Penelitian Kualitatif. Jakarta.
kampusnya. Hal ini disebabkan belum terjalin Nazir M, dkk. (2011). Panduan dan Informasi
komunikasi yang baik antara dosen dan akademik 2011-2012. Pekanbaru.
mahasiswa.Mahasiswa menganggap dosen Kementerian Agama RI UIN Suska
adalah sesuatu yang menakutkan.Sebaliknya Riau
mahasiswa di mata dosen dianggap kurang Prenada Media Group.
menghargai dosen. Rahman Shaleh, Abdul. (2004). Psikologi Suatu
Pengantar Dalam Perspektif Islam.
Kesimpulan Prenada Media. Jakarta.
Penerapan kode etik etika mahasiswa UIN Rahmat, Jalaluddin. (2001). Prikologi
Suska belum seutuhnya dapat merubah perilaku Komunikasi; Edisi Revisi. Bandung. PT
sosial budaya mahasiswa UIN Suska Riau. Remaja Rosda Karya.
Sebab mahasiswa merasa dibebani dan Reghina Ekha Putri. (2009). Pendidikan Etika
dikekang dengan aturan yang ada. Ditambah Profesi Akuntansi Terhadap
belum adanya kekompakkan seluruh unit baik Sikap Mahasiswa Pada Tanggung
fakultas maupun bagian untuk mendukung Jawab Sosial Perusahaan. Universitas
bersama pelaksanaan kode etik mahasswa Gunadarma.
tersebut teramsuk dosen dan pegawai. Sapury, Rafy. Psikologi Islam. (2009). PT
a. Penerapan sanksi dipandang belum RajaGrafindo Persada. banten
berjalan maksimal. Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi Suatu
b. Faktor penyebab sulitnya menerapkan Pengantar. Jakarta. Rajagrafindo
kode etik adalah karena belum adanya Persada.
badan khusus yang menangani pelaksanaan
kode etik mahasiswa Internet
http://www.penalaran-unm.org/index.php/
Daftar Pustaka artikel-nalar/penelitian/116-metode-penelitian-
Anonim. (2011). Portal Universitas Islam kualitatif.html. Pada 2 Maret 2012
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,
Diakses dari http://uin-
suska.ac.id/profil.php?ID=1, pada 24
Februari 2012.
Anonim. (2011). Panduan Kode Etik dan Tata
Tertib Mahasiswa. Pekanbaru.
Kementerian Agama RI UIN Suska
Riau
Afriani H.S, Iyan. (2009). Metode Penelitian
Kualitatif. Diakses dari
Anang Priyanto. (2010). Pendapat Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ekonomi Tentang Etika Pergaulan
Mahasiswa Di Kampus. Universitas
Negeri Yogyakarta.
22