Anda di halaman 1dari 1

Iklan Griya Sawah Lega

Traveloka Visit Site

LIHAT KE HALAMAN ASLI

Cahyadi Takariawan
Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan
Keluarga, Trainer

TERVERIFIKASI

Penulis Buku Serial "Wonderful


Family", Peraih Penghargaan
"Kompasianer Favorit 2014";
Konsultan di "Rumah Keluarga
Indonesia" (RKI) dan "Jogja
Family Center" (JFC). Instagram
@cahyadi_takariawan. Fanspage
:
https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

FOLLOW

Breastfeeding Father, Saat Ayah


Harus Menyusui Bayi

14 September 2014 17:29 | Diperbarui: 18 Juni 2015 00:43

14106653011009087893

[caption id="attachment_359133"
align="aligncenter" width="534"
caption="ilustrasi :
www.criatures.ara.cat"][/caption]

"Ayah memiliki peran yang sangat


penting dalam keberhasilan menyusui"

(The Breastfeeding Book, Martha Sears,


R.N., and William Sears, M.D.).

*******

Mengurus, mengasuh, mendidik dan


membesarkan anak adalah kewajiban
bersama ayah dan ibu. Oleh karena itu,
segala hal yang menunjang keberhasilan
pengasuhan anak harus diupayakan
bersama oleh ayah dan ibu dengan
sepenuh kesadaran dan tanggung jawab
serta cinta kasih.

Menyusui adalah aktivitas yang secara


teknis hanya bisa dilakukan oleh para
ibu, namun keberhasilan serta kualitas
menyusui sangat ditentukan oleh
suasana kebersamaan di antara ayah dan
ibu. Untuk itulah peran breastfeeding
father menjadi hal yang wajib dilakukan
oleh ayah, agar aktivitas menyusui bayi
yang dilakukan oleh ibu dapat berjalan
dengan sukses.

Peran penting ayah adalah memberikan


dukungan spiritual, moral, emosional
dan fisik kepada ibu. Inilah yang
disebut sebagai breastfeeding
father. Keterlibatan ayah dalam
memberikan dukungan bagi ibu yang
tengah menyusui bayi sangat
menentukan kelancaran refleks
pengeluaran ASI (let down reflex) yang
dipengaruhi emosi ibu.

Dukungan Suami dalam Mempengaruhi


Produksi ASI

Di dalam payudara ibu terdapat “pabrik”


ASI (alveoli) yang bentuknya bulat dan
bergerombol seperti buah
anggur. Alveoli dikelilingi otot yang
disebut myoepithel. Otot inilah yang
memompa ASI keluar
dari alveoli menuju saluran ASI. Tetapi,
kerja myoepithel tergantung pada
hormon oksitosin. Jika oksitosin keluar,
otot tersebut akan bekerja.

Hormon oksitosin akan bekerja bila


perasaan ibu tenang dan senang. Di
sinilah peran ayah sangat menentukan.
Bila ibu merasa diperhatikan dan
disayang suami, tentu hormon ini akan
keluar dan akhirnya produksi ASI
banyak. Selanjutnya, bila ASI terus
dikeluarkan, “pabrik” ASI akan
berproduksi lagi.

Jadi hal sangat penting dan mendasar


bagi para ayah adalah memberikan
berbagai dukungan yang
membahagiakan para ibu, sehingga
perasaan mereka menjadi senang dan
tenang. Perasaan inilah yang memacu
produksi hormon oksitosin, yang akan
memompa ASI keluar. Jangan membuat
istri menjadi panik, cemas, ketakutan
dan berada dalam suasana kesedihan.
Karena hal ini membuat hormon
oksitosin tidak bisa terproduksi.

Bagaimana Breastfeeding Father


Dilakukan?

Ayah tidak hanya berperan aktif ketika


bayi sudah lahir dan disusui oleh ibu,
bahkan jauh sebelum bayi lahir, ayah
sudah memiliki peran yang sangat
penting dalam keberhasilan menyusui
bayi nantinya. Keberhasilan menyusui
ditentukan sejak sebelum terjadi
kehamilan.

1. Sebelum Istri Hamil

Seorang suami atau calon ayah sudah


harus menjalankan peran dalam
breastfeeding father sebelum istrinya
hamil. Jadilah suami yang sayang istri,
mengerti perasaan istri, menghargai
istri, memuliakan istri, tidak menyakiti
hati dan badan istri. Jadilan suami yang
mampu membahagiakan istri,
memberikan dukungan dan bantuan
yang diperlukan istri.

Ketika istri merasa bahagia, tenteram,


aman, nyaman, damai di samping
suami, maka ia akan nyaman pula
dengan kehamilannya. Jika para istri
nyaman dengan kehamilannya, mereka
akan sangat merawat janin dengan
penuh cinta dan kasih sayang.

Para suami harus menambah ilmu


pengetahuan terkait dengan kehamilan,
kelahiran dan menyusui. Ilmu tentang
hal itu jangan hanya dimengerti oleh
para istri, namun para suami wajib pula
mengetahuinya. Dengan mengerti
berbagai ilmu tersebut, para suami bisa
melakukan hal terbaik bagi upaya
penyiapan kehamilan, kelahiran dan
penyusuan anaknya kelak.

2. Saat Istri Hamil

Berikan dukungan spiritual, moral,


emosional dan fisik kepada istri saat ia
mulai hamil. Apalagi pada kehamilan
pertama, banyak istri yang merasakan
kecemasan karena baru mengalaminya
untuk pertama kali, belum ada
pengalaman sebelumnya. Tubuh istri
mengalami reaksi yang sangat kompleks
disebabkan munculnya janin di dalam
rahimnya.

Pada situasi seperti itu, dukungan suami


akan sangat menenteramkan hatinya.
Para suami harus memberikan perhatian
yang lebih besar pada istri yang tengah
hamil dibandingkan dengan sebelumnya.
Tampakkan perhatian dan dukungan
yang tulus kepada istri yang tengah
hamil. Jangan membuatnya cemas dan
khawatir, sehingga bisa berdampak
negatif kepada proses kehamilannya.

Berikan makanan, minuman serta


suplemen yang diperlukan oleh ibu
hamil, agar fisiknya sehat dan janin pun
menjadi sehat. Bantulah istri yang
tengah hamil dalam menyelesaikan
berbagai urusan kerumahtanggaan
sehingga ia tidak kelelahan. Ajak
melakukan pemeriksaan rutin ke dokter
agar bisa memantau perkembangan
janin.
"

Saat janin memasuki usia kehamilan 4


bulan, ia sudah dapat mendengar dan
merasakan sentuhan dari luar. Calon
ayah harus sering-sering mengelus
perut isteri, membacakan doa,
melantunkan ayat-ayat Al Qur'an,
melafalkan dzikir, menyapa calon bayi,
mengajaknya ”bermain”, dan
memperkenalkan diri anda sebagai
ayahnya.

Pilihlah rumah bersalin, dokter atau


bidan yang memfasilitasi IMD (Inisiasi
Menyusui Dini), ASI ekslusif dan fasilitas
rawat gabung ibu dan bayi. Banyak kisah
ibu yang sangat ingin melakukan IMD
dan memberikan ASI eksklusif, namun
tidak berdaya karena perawat atau
dokter tidak melakukan IMD. Ibu
tersebut hanya bisa menangis saat
bayinya sudah diberi susu formula
sebelum dia mengecap tetesan ASI
pertama. Ibu benar-benar memerlukan
kehadiran suami saat proses melahirkan
agar bisa memperjuangkan hal itu.

3. Saat Melahirkan Bayi

Sebagai ayah, anda harus menemani istri


anda saat melahirkan bayi. Jadilah ayah
siaga 24 jam yang akan mengantarkan
istri ke rumah sakit, dokter atau bidan
yang sudah dipilih sebelumnya. Saat istri
sudah mulai merasakan gejala akan
melahirkan, dengan sigap bawalah
segera ke tempat yang sudah dipilih
tersebut. Siapkan kendaraan dengan baik
di saat-saat sudah mendekati HPL (Hari
Perkiraan Lahir), agar tidak menjadi
kendala saat mengantarkan istri.

Kehadiran suami ketika melahirkan


sangat berpengaruh terhadap perasaan
istri. Perasaan cemas, takut, khawatir
menjelang dan selama proses
melahirkan, akan terkurangi atau
terhilangkan dengan kehadiran suami
yang terus menemani di sampingnya.
Saat istri mulai mengejan, maka suami
memegang tangan istri dengan kuat.
Tidak lupa, suami terus berdoa
sepanjang proses kelahiran tersebut,
sehingga bisa lancar dan sehat baik ibu
maupun bayinya.

Kehadiran suami di ruang melahirkan


juga penting dalam mengupayakan
keberhasilan IMD. Karena suami dapat
meneguhkan perasaan isteri dan
memastikan dokter atau bidan
melakukan IMD dan asi ekslusif kepada
bayinya.

4. Setelah Melahirkan

Berikan ucapan terimakasih dan selamat


kepada istri yang telah sukses
melahirkan anak. Buat istri anda merasa
bahagia, karena melihat sikap anda yang
tampak sangat bahagia dengan kelahiran
bayi tersebut.

Biasanya ibu akan mengalami masa


stress setelah melahirkan. Apalagi pada
masa baby blues syndrome. Maka ayah
mempunyai dua dua peran penting
setelah kelahiran bayi. One is to care for
the mother, the other is to share baby
care, and childcare --kalau ada kakak
dari si bayi. Secara detail, peran ayah
terhadap ibu setelah melahirkan adalah:
protect her, serve her, obtain help for
her, clean for her, drive her, counsel her
and fill in for her with your toddler or
preschooler.

Perasaan bahagia pada ibu akan


meningkatkan produksi hormon
oksitosin sehingga produksi ASI juga
meningkat. Sebaliknya kesedihan
ataupun kelelahan fisik dan mental
seorang ibu akan mengganggu refleks
oksitosin, sehingga produksi ASI juga
terganggu. Nah, supaya ibu menjadi
bahagia dan terbantu secara teknis, para
ayah harus melakukan beberapa hal
berikut ini.

a. Saat bayi menangis --walaupun di


tengah malam-- gendonglah bayi dan
berikan kepada ibunya untuk disusui.

b. Bila bayi telah selesai menyusu,


sendawakan dengan cara menggendong
tegak, dan perut bayi diletakkan pada
pundak ayah.

c. Bantulah istri dalam merawat bayi,


dengan bantuan praktis yang diperlukan
seperti mengganti popok, memandikan,
memberikan bedak, minyak telon dan
memakaikan baju bayi.

d. Gendong bayi agar merasakan


kehangatan badan ayahnya serta
mendengar detak jantung dan napas
ayah.

e. Pijitlah istri anda karena ia sangat


lelah mengurus bayi sepanjang hari dan
malam.

f. Buatkan atau belikan makanan dan


minuman untuk istri yang menunjang
produksi ASI, seperti sayur bening daun
katuk atau jus kacang hijau.

g. Gendong bayi keluar untuk menikmati


sinar matahari pagi atau semilirnya
angin sore.

Pemberian ASI oleh ibu juga membantu


anda sebagai kepala keluarga. Anda tidak
perlu membeli susu formula dan
perlengkapannya. Selain itu, bayi yang
diberi ASI menjadi sehat, tidak mudah
sakit, sehingga tidak ada pengeluaran
dana ekstra untuk ke dokter.

Rujukan :

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Kel
uarga/Gizi%2bdan%2bKesehatan/ayah.
pun.ikut.menyusui/001/001/1301/1

http://parentingislami.wordpress.com/
2009/02/11/breastfeeding-father-
wujud-cinta-ayah/

Tulis Tanggapan Anda ...

TERPOPULER

Jangan "Jerumuskan" Ahok Sendirian

Akankah Erick Thohir Tunduk pada Protes FSPPB


Soal Ahok?

BUMN Merugi Ditambah Persoalan Korupsi


Membuat Erick Tak Bergeming Pilih Ahok?

Kisah Nyata, Sel Istimewa ala Setya Novanto itu


Memang Ada

Cerita Ahok bahwa Hidup Gue Ditolak Melulu

NIL AI TERTINGGI

Jangan Pedulikan Apapun Kata Orang! Apa Nggak


Salah?

Menulis Satu Kebohongan Saja Sudah Cukup

Mourinho dan Istilah “Parkir Bus” yang Ia


Ciptakan untuk Tottenham

Jangan "Jerumuskan" Ahok Sendirian

[Papa dan Ayah] "Papa is Back"

F E AT U R E A R T I C L E

Mengenal Penyakit Autoimun dan Upaya


Mengatasinya

TERBARU

Menjadi Seorang Public Speaker Handal Bersama


David Rizal

Filsafat Sinn: Vorhabe, Vorsicht, Vorgriff [3]

Dukcapil Kelurahan Tanjung Duren Selatan Gelar


"Sosialisasi Gisa"

Puisi | Kuharap Kau Juga Membacanya

Kerut Pak Dano

HEADLINE

Mengapa Mourinho Mau Menangani Tottenham


Hotspur?

Kelas Pranikah, Bukan Perkara Pilihan Menikah


atau Berzina

Menyoal Hak Korban Penipuan First Travel yang


"Diserobot" oleh Negara

Cerita di Suriah dan Alasan Pak Menteri Agama


soal Cadar

Ada Smartphone dan Puluhan Hadiah Menarik


yang Bisa Kamu Raih di Kompasianival 2019

Boost your trading


skills
FBS

Start investment career with free $100

OPEN

Copyright by

Anda mungkin juga menyukai